NS
DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS DI PUSKESMAS BANGLI
DARI TANGGAL 03-07 OKTOBER 2016
OLEH :
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. NS
Tanggal Pengkajian:03 Oktober 2016
Umur : 25 tahun
Alamat : Br. Guliang Kawan, Kabupaten Bangli
Pendidikan : SLB
Agama : Hindu
Status : Belum Menikah
Pekerjaan :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? []ya [] tidak
Jelaskan :
Keluarga pasien mengatakan pada tahun 2011 pasien pernah dirujuk ke
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli karena pergi ke tengah jalan raya
dan mengejar-ngejar sepeda motor yang lewat kemudian menjalani rawat
inap selama 4 hari.
2. Pengobatan sebelumnya ?
[ ] berhasil [ ] kurang berhasil [] tidak berhasil
Jelaskan :
Keluarga pasien mengatakan ketika pasien dirawat di Rumah Sakit Jiwa,
pasien diberikan obat penenang (pasien lupa nama obatnya). Pasien mau
tenang tapi itu hanya terjadi di hari pertama saja. Keluarga pasien
mengatakan bahwa setelah itu pasien sulit untuk dirawat, minum obat tidak
mau, selalu berontak, dan menjauh jika diberikan obat. Keluarga pasien
mengatakan bahwa pasien tidak mengalami perubahan apapun.
3. Riwayat Trauma
Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
Tindakan kriminal - - - - - -
Jelaskan : -
Masalah/ Diagnosa Keperawatan : -
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan -
2. Berduka antisipasi -
3. Berduka disfungsional -
4. Respon paska trauma -
5. Sindroma trauma perkosaan -
6. Resiko tinggi kekerasan -
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik -
Keterangan :
= Meninggal
= Pasien
Jelaskan :
Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan bahwa kakek dan nenek
Tn. NS dari kedua belah pihak sudah meninggal dunia. Ayah dari
Tn.NS mempunyai lima saudara, ayah pasien merupakan anak laki-laki
satu-satunya dan sisanya perempuan, semuanya sudah menikah. Ibu
dari Tn.NS bersaudara betiga, ibu pasien merupakan anak ketiga, kakak
dari ibu pasien laki-laki dan adik dari ibu pasien perempuan. Semaunya
sudah menikah. Pasien bersaudara bertiga, anak pertama laki-laki
berumur 27 tahun, pasien merupakan anak kedua, sedangkan adik
pasien perempuan kelas 3 SMP beumur 14 tahun. Keluarga pasien
mengatakan bahwa di keluarganya tidak mempunyai riwayat gangguan
jiwa atau penyakit seperti yang dialami pasien.
Masalah Keperawatan : -
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Kelurga pasien mengatakan tidak tahu ada atau tidak anggota tubuh
yang pasien tidak suka maupun yang paling pasien suka.
Masalah Keperawatan : -
b. Identitas diri
Keluarga pasien mengatakan setiap hari pasien hanya duduk di Bale
rumahnya, sesekali berjalan-jalan disekitar rumahnya. Pasien tidak
dapat dikaji.
Masalah Keperawatan : -
c. Peran
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai tugas
apapun dengan keadaan pasien yang seperti ini. Konflik peran (-),
ketegangan peran (-), peran berlebih (-). Pasien tidak dapat dikaji.
Masalah Keperawatan : -
d. Ideal Diri
Keluarga pasien berharap bahwa pasien cepat sembuh walaupun
harapannya kecil, tetapi keluarga pasien tidak pernah bosan untuk selalu
bersyukur dan meminta kepada yang di atas. Pasien tidak dapat dikaji.
Masalah Keperawatan : -
e. Harga Diri
Saat diajak berkenalan pasien menghindar sambil tertawa malu, pasien
tidak mau bersalaman. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
selalu menjauh dengan orang yang baru dikenal, terlihat malu-malu.
Keluarga pasien juga mengatakan, jika perilaku pasien yang seperti itu
sudah berlangsung sejak pasien kecil hingga sekarang (20 tahun yang
lalu). Kontak mata kurang sesekali menunduk. Kebiasaan tersebut
sudah terjadi cukup lama, kira-kira semenjak pasien berumur 8 tahun
tahun. Sehari-hari pasien hanya bermain sendiri. Pasien tidak dapat
dikaji, hanya tampak dari perilaku pasien.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis
3. Hubungan Sosial
a. Keluarga yang paling berarti :
Keluarga pasien mengatakan bahwa orang yang berarti dalam hidup
pasien adalah keluarga, karena bagaimanapun juga pasien masih
mempunyai keluarga yang sangat mendukung dan menyayanginya.
Pasien tidak dapat dikaji.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Keluarga pasien mengatakan karena kondisi pasien, dari dulu hingga
sekarang pasien tidak pernah aktif di lingkungannya.
Masalah Keperawatan : -
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sering menghindar dan
malu-malu dengan orang lain. Karena kondisi pasien, sehingga pasien
sulit berkomunikasi dengan orang di sekitar pasien. Saat pengkajian,
pasien tidak mau bersalaman dan terkadang menunduk, kontak mata ada
tapi seperlunya. Sehari-hari pasien hanya bengong, duduk sendirian,
jalan-jalan sendiri di dekat rumahnya.
Masalah Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Keluarga pasien mengatakan dengan kondisi pasien seperti saat ini
pasien tidak mengerti dengan nilai dan keyakinannya. Jika ada hari
raya pasien tetap dibiarkan dirumah, pasien tidak pernah sembahyang,
keluarga hanya menyiasati dengan nunas tirta saja.
b. Kegiatan ibadah
Keluarga pasien mengatakan bahwa sehari-hari pasien tidak melakukan
kegiatan ibadah apapun.
Masalah Keperawatan: -
2. Pembicaraan :
( ) Cepat (v) Apatis
( ) Kasar ( ) Lambat
( ) Gagap (v) Membisu
( ) Inkoherensi (v)Tidak mampu memulai pembicaraan
Pasien tidak bisa bicara sejak kecil, pasien terkadang menggunakan gerak-
gerik saat mengutarakan keinginannya dan keluarga juga sudah mengerti
arti dari gerak-gerik pasien, misalnya ketika pasien ingin makan pasien
menggerak-gerakkan tangannya ke mulut.
Masalah keperawatan : Gangguan Mental Organik
3. Aktivitas motorik/psikomotor :
( -) Hipokinesia, hipoaktifitas
(- ) Katalepsi
(-) Sub stupor katatonik
(- ) Fleksibilitas serea
Jelaskan : Pasien tidak dapat bicara sejak kecil, setiap hari pasien hanya
duduk, bermain sendiri dan jalan-jalan di sekitar rumahnya.
Peningkatan :
(-) Hyperkinesia, hiperaktifitas (-) Grimace
(-) Gagap (-) Otomatisma
(-) Stereotipi (-) Negativisme
(-) Gaduh gelisah Katatonik (-) Reaksi konversi
(-) Mannarism (-) Verbigerasi
(-) Katapleksi (-) Berjalan kaku/rigid
(-) TIK (-) Kompulsif
(-) Ekhopraxia (-) Command automatism
Jelaskan : saat pengkajian pasien tidak mengalami peningkatan aktivitas
motorik.
Masalah Keperawatan : Gangguan Mental Organik
4. Alam perasaan :
5. Afek/ emosi :
(v) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ()Tidak sesuai
Jelaskan : Selama pengkajian khususnya saat diajak berbicara wajah pasien
biasa-biasa saja, seperti tidak ada yng sedang berbicara dengannya.
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
[ - ]Pendengaran [ - ]Pengelihatan [ - ]Perabaan
[ - ]Pengecapan [ - ]Penghidu
Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki
gangguan persepsi sensori. Keluarga tidak pernah melihat atau mendengar
pasien berbicara sendiri.
Masalah Keperawatan : -
8. Proses pikir
(-) Sirkumstansial (-) Tangensial (-) Kehilangan asosiasi
(-) Flight of ideas (-) Blocking (-) Pengulangan pembicaraan
Jelaskan : pasien tidak bisa bicara sejak kecil hingga saat ini.
Masalah Keperawatan : -
9. Isi pikir
(-) Obsesi (-) Hipokondria (-) Ide yang terkait
(-) Phobia (-) Depersonalisasi (-) Pikiran magis
Waham
(-) Agama (-) Somatik (-) Kebesaran (-) Curiga
(-) Nihilistik (-) Sisip pikir (-) Siar pikir (-) Kontrol pikir
Jelaskan : Keluarga pasien tidak memiliki gangguan isi pikir dan tidak
memiliki keyakinan terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada.
Masalah Keperawatan : -
4. Berpakaian/berhias :
() Bantuan minimal
(v) Bantual total
Jelaskan: Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak mampu memilih,
mengambil dan mengenakan pakaian dan alas kaki. Semua dilakukan dengan
bantuan keluarga pasien.
Masalah Keperawatan : -
5. Istirahat dan tidur
(-) Tidur siang lama : Pasien tidak pernah tidur siang
(v) Tidur malam lama : 21.00 s/d 06.00 WITA
(-) Aktivitas sebelum/setelah tidur : Keluarga pasien mengatakan tidak
ada aktivitas baik itu sebelum maupun
sesudah tidur.
Masalah Keperawatan : -
6. Penggunaan obat :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak meminum obat apapun.
Pasien sudah putus obat sejak lama (4 tahun yang lalu).
Masalah Keperawatan : -
7. Pemeliharaan kesehatan :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah dikontrol lagi, dan
sudah putus obat sejak lama (4 tahun yang lalu).
Masalah Keperawatan : -
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Mencuci pakaian
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan terkadang pasien pergi ke rumah
tetangganya untuk bermain atau sekedar berjalan-jalan.
Masalah Keperawatan : -
Bangli, 2016
(I Wayan Candra,S.Pd.,S.Kep.,Ns.,M.Si)
NIP. 196510081986031001
XV. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Harga Diri Senin, 3 Oktober TUM :
Rendah 2016, Pukul Klien memiliki harga diri
Kronis 13.00 13.20 tinggi
WITA
TUK 1 : Setelah diberikan asuhan 1. Sapa keluarga dengan Hubungan saling
Pasien dan keluarga keperawatan selama 1x20 ramah dan baik secara percaya merupakan
mampu membina menit dalam 1 x pertemuan verbal dan non verbal dasar untuk kelancaran
hubungan saling percaya diharapkan pasien 2. Berjabat tangan sambil hubungan interaksi
dengan perawat menunjukkan tanda-tanda tersenyum selanjutnya.
percaya dengan perawat 3. Perkenalkan diri dengan
dengan kriteria hasil : sopan
1. Mau menjawab salam
4. Tanyakan nama lengkap
2. Mau berjabat tangan
3. Mau menyebutkan keluarga dan nama
identitas seperti nama dan panggilan yang disukai
lain-lain 5. Ajak keluarga untuk
4. Ekspresi wajah senang dan
duduk berdampingan
tersenyum kepada perawat
6. Jelaskan tujuan
5. Ada kontak mata
6. Mau duduk berdampingan pertemuan
dengan perawat 7. Tunjukkan sikap empati
7. Menunjukkan rasa senang
dan menerima keluarga
dan ramah ketika berjumpa
apa adanya
dengan perawat
8. Beri perhatian pada
8. Mau mengutarakan
keluarga dan perhatikan
masalah yang dihadapi
kebutuhan dasar keluarga
9. Jujur dan menepati janji
Selasa, 4 Oktober TUK 2 : Setelah diberikan asuhan 1. Diskusikan masalah yang 1. Untuk mengajak
2016 Keluarga membantu keperawatan selama 1x20 dihadapi keluarga dalam keluarga mengetahui
Pukul 14.00-14.20 pasien mengidentifikasi menit dalam 1 x pertemuan merawat pasien masalah yang ada
WITA kemampuan yang dimiliki diharapkan keluarga 2. Jelaskan kepada keluarga 2. Agar keluarga
pasien mengetahui kemampuan tentang harga diri rendah mengetahui tentang
positif yang dimilikinya pasien yang ada pada pasien keadaan yang
dengan kriteria hasil : 3. Keterbukaan dan sedang pasien
1. Mengetahui masalah yang
pengertian tentang hadapi
ada
kemampuan yang dimiliki 3. Agar saling percaya
2. Mengetahui tentang
4. Diskusi dengan keluarga antara keluarga dan
keadaan pasien
3. Mengetahui kemampuan kemampuan yang dimiliki perawat
pasien yang tersembunyi pasien dan memuji pasien 4. Agar keluaga mau
4. Mau berdiskusi tentang
atas kemampuannya. terbuka dan
kemampuan pasien
mengutarakan
pendapatnya
Rabu, 5 Oktober TUK 3 : Setelah diberikan asuhan 1. Latih keluarga 1. Melatih keluarga
2016, Keluarga memfasilitasi keperawatan selama 1x20 mempraktekkan cara untuk mengetahui
Pukul 13.00-13.20 pelaksanaan kemampuan menit dalam 1 x pertemuan merawat pasien dengan cara mempraktekkan
WITA yang masih dimiliki diharapkan keluarga pasien harga diri rendah yang baik
2. Melatih keluarga
pasien dalam kondisi sakit mampu memfasilitasi 2. Latih keluarga untuk
memfasilitasi
pelaksanan kegiatan sesuai memfasilitasi kemampuan
kemampuan pasien
kemampuan yang yang dimiliki pasien saat
3. Melatih keluarga
dimilikipasien saat sakit sakit
untuk mandiri
dengan kriteria hasil : 3. Latih keluarga melakukan
1. Mengetahui cara cara merawat langsung
merawat pasien dengan kepada pasien harga diri
baik dan benar rendah
2. Pasien mampu
melakukan kegiatan
yang telah dilatih,
3. Pasien mau diajak kerja
sama
Siapa namanya pak? Coba kenalan dulu dengan saya? Siapa kemudian memalingkan wajahnya, lalu perawat
nama bapak? memutuskan untuk berhenti berinteraksi dengan
pasien
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang bincang?
Sudah makan ?
XVII. EVALUASI
Hari/tanggal/jam Diagnosa TUK Evaluasi Paraf
Keperawatan
Senin, 3 Oktober Harga Diri Rendah TUK 1 : S:
2016 Kronis Membina hubungan saling percaya Ibu pasien mengatakan namanya Bu
Pukul 15.20 WITA dengan keluarga dan pasien Nyoman Kasih, nama anaknya Nengah
Sukra, bisa dipanggil Bli Sukra
Ibu pasien membalas salam yaitu selamat
pagi,
Ibu pasien menceritakan kondisi anaknya
kalau anaknya sudah tidak bisa bicara sejak
kecil, dulu sering mengalami Step beberapa
kali sampai usia 8 tahun, sempat bersekolah
di SLB dan sempat dibwa ke Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Bali selama 4 hari.
Ibu pasien mengatakan pasien memang
sering malu-malu ketika ada orang yang
datang
O:
Awalnya pasien malu-malu saat diajak
berkenalan, kontak mata kurang, akhirnya
pasien mau bersalaman dan sesekali
menunduk kemudian tersenyum
Ibu pasien mau membalas salam, kontak
mata bagus, apabila berbicara masalah
kondisi anaknya, ibu pasien tampak sedih
dan mau menjawab semua pertanyaan
perawat.
A:
TUK 1 (Membina hubungan saling percaya
dengan pasien dan keluarga pasien) tercapai
P:
Lanjutkan tindakan keperawatan untuk
mencapai TUK 2 (Keluarga mampu
mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki pasien)
Selasa, 4 Oktober Harga Diri Rendah SP 2 S:
2016, pukul 14.20 Kronis Keluarga membantu pasien Keluarga mengatakan pasien sehari-hari hanya
WITA mengidentifikasi kemampuan yang bengong, jalan-jalan sendiri, biasanya membantu
dimiliki pasien mengambilkan hal sederhana, seperti
mengambilkan semat.
O:
Keluarga pasien mampu menjawab kemampuan
yang dimiliki oleh pasien, keluarga bersedia
memfasilitasi kempaun yang dimiliki pasien
A:
TUK 2 (Keluarga membantu pasien
mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
pasien) tercapai
P:
Lanjutkan tindakan keperawaatan untuk
mencapai TUK 3 (Keluarga memfasilitasi
kemampuan yang dimiliki pasien)
Rabu, 5 Oktober Harga Diri Rendah SP 3 S:
2016, pukul 13.20 Kronis Keluarga memfasilitasi kemampuan Keluarga pasien mengatakan pasien memang
WITA yang dimiliki pasien sulit untuk menggambar, hanya bisa mencorat-
coret. Keluarga akan terus melatih kemampuan
yang dimiliki pasien.
O:
Pasine tidak bisa menggambar, hanya mencorat-
coret kertas yang diberikan, walaupun masih
dibimbing.
A:
TUK 3 (Keluarga memfasilitasi kemampuan
yang dimiliki pasien) tercapai.
P:
Tindak lanjut dan mempertahankan kondisi
sehat.