Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH JENIS PAHAT, KECEPATAN SPINDEL, DAN

KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP TINGKAT KERATAAN


PERMUKAAN DAN BENTUK GERAM BAJA ST. 60 PADA PROSES
BUBUT KONVENSIONAL

SKRIPSI

Skripsi ditulis untuk memenuhi persyaratan


dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Teknik
Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Mesin

Oleh
MUHAMMAD ADIK ADITIA
NIM. 085524219

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2012

ii
ABSTRAK

Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel, Dan Kedalaman Pemakanan,


Terhadap Tingkat Kerataan Permukaan Dan Bentuk Geram Baja ST. 60 Pada
Proses Bubut Konvensional

Proses pengerjaan logam adalah salah satu hal terpenting dalam


pembuatan komponen mesin, terutama proses pengerjaan logam dengan mesin
bubut. Sehingga diperlukan inovasi yang terus menerus untuk meningkatkan
kualitas hasil produksi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misalnya dengan
pemilihan jenis pahat, kedalaman pemakanan, dan kecepatan spindel yang tepat.

Dari penggunaan beberapa cara tersebut muncul permasalahan bagaimana


pengaruh perbedaan jenis pahat, kecepatan spindel dan kedalaman pemakanan
terhadap tingkat kerataan permukaan dan bentuk geram benda kerja pada proses
bubut konvensional.

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimen. Dalam


penelitian ini benda kerja yang digunakan sebanyak 27 buah yang mendapatkan
perlakuan berbeda dalam proses pengerjaannya, yaitu dengan variasi jenis pahat,
kecepatan spindel dan kedalaman pemakanan. Kemudian dari ke 27 benda kerja
tersebut masing masing benda kerja ditentukan tingkat kerataan permukaan dan
untuk dilakukan uji kerataan dan untuk dilakukan pengambilan contoh penyayatan
bentuk geram pada masing - benda kerja.

Hasil pengujian yang diperoleh dari kerataan permukaan adalah : Jenis


pahat yang keras akan membuat permukaan benda kerja yang lunak menjadi lebih
halus dan kerataan benda kerja menjadi lebih tinggi. Jenis pahat yang terbaik
adalah nilainya terendah adalah bohler menghasilkan nilai terendah 0,10 m.
Kecepatan spindel terbaik yang tertinggi adalah 460 rpm, menghasilkan nilai
tertinggi 0,44 m. Kedalaman pemakanan terbaik adalah 0,2 mm, menghasilkan
nilai terendah 0,10 m dan tertinggi 0,20 m. Jenis geram terbaik pada
penggunaan pahat bohler, karena pahat yang baik memiliki tingkat kekerasan
yang rendah untuk menghasilkan tingkat gesekan yang rendah pada permukaan
benda kerja.

Kata kunci : Kerataan permukaan, Bentuk Geram, Jenis pahat, Kecepatan


spindel, Kedalaman pemakanan.

iii
ABSTRACT

Effect of Type Sculpture, Spindel Speed, and Depth Ingestion, Against


The surface flatness And The Furious Steel ST. 60 In Process Conventional
Lathe.

Metalworking processes is one of the most important things in the


manufacture of engine components, particularly with the metalworking lathes. So
required continuous innovation to improve the quality of the production. There
are several ways you can do, for example, with the choice of cutting tool, depth
feeds, and proper spindle speed.

From the use of some of the ways the problem arises how the effect of
different types of chisels, spindle speed and depth of the cemetery on the level of
surface flatness and shape of the workpiece on the furious conventional lathe.

The study was conducted experimental research. In this research, the


workpiece is used as many as 27 fruits to get different treatment in the course of
the work, with variations in type of cutting tool, spindle speed and depth of feeds.
Then from the workpiece to 27 each - each level is determined workpiece surface
flatness and flatness testing to be done and to do an incision sampling grimly to
their shape - the workpiece.

The test results obtained from the flatness of the surface is: a hard chisel
type will make a soft workpiece surface becomes smoother and the flatness of the
workpiece to be higher. The best type of chisel is the lowest value is Bohler 0.10
m produces the lowest value. The best spindle speed is 460 rpm peak, producing
the highest value of 0.44 m. The depth of the best funeral was 0.2 mm, resulting
in the lowest value of 0.10 m and 0.20 m peak. Type growled best use Bohler
chisel, chisel good as having a low level of violence to produce a low level of
friction on the surface of the workpiece.

Keywords: Surface Flatness, Shape Furious, Chisel Type, Spindle Speed, Depth
Cemetery.

iv
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI

Nama : Muhammad Adik Aditia

NIM : 085524219

Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Mesin

Judul Skripsi : Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel, Dan


Kedalaman Pemakanan Terhadap Tingkat Kerataan
Permukaan Dan Bentuk Geram Baja ST. 60 Pada Proses
Bubut Konvensional

Telah Memenuhi Syarat dan Disetujui Untuk Diujikan

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Proposal Skripsi

Arya Mahendra Sakti, S.T, M.T


NIP.1979 0209 200312 1 003

v
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH JENIS PAHAT, KECEPATAN SPINDEL, DAN


KEDALAMAN PEMAKANAN, TERHADAP TINGKAT KERATAAN
PERMUKAAN DAN BENTUK GERAM BAJA ST 60 PADA PROSES
BUBUT KONVENSIONAL

MUHAMMAD ADIK ADITIA


085524219

Skripsi ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan


dalam mendepatkan gelar Sarjana Pendidikan Teknik
Program S1 Pendidikan Teknik Mesin

Menyetujui:
Dosen Pembimbing

Arya Mahendra Sakti, S.T, M.T


NIP.1979 0209 200312 1 003

Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Negeri Surabaya

Dr. Mochamad Cholik, S,T., M.Pd.


NIP. 19600424 199002 1 001

vi
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas rahmat Allah SWT, yang

senantiasa melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH JENIS

PAHAT, KECEPATAN SPINDEL, DAN KEDALAMAN PEMAKANAN

TERHADAP TINGKAT KERATAAN PERMUKAAN DAN BENTUK GERAM

BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL. Walaupun ada

berbagai hambatan yang penulis temukan dalam proses penyusunan skripsi ini,

namun akhirnya penulis dapat menyelesaikannya.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Surabaya.

2. Bapak Dr. Mochamad Cholik, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.

3. Bapak Arya Mahendra Sakti, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing skripsi,

yang telah banyak memberi arahan dan masukan dalam penysunan skripsi.

4. Bapak dosen penguji dan pengajar Program S1 Pendidikan Teknik Mesin

Universitas Negeri Surabaya yang telah banyak memberikan bekal ilmu

pengetahuan.

5. Kedua Orangtua tercinta yang selalu memberikan doa, nasehat, bimbingan


dan cinta kasihnya kepada penulis.

vii
6. Seluruh teman teman dan semua pihak yang telah memberikan motivasi,
bantuan, dan masukan dalam penyusunan proposal skripsi yang tidak dapat
penulis sebut satu persatu.

Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini banyak yang harus dibenahi, oleh karena itu peneliti mengharapkan

kritik konstruktif dan saran guna sempurnanya skripsi ini. Akhir kata peneliti

mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya,

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


ABSTRAK .................................................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI .................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian......................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
G. Asumsi ........................................................................................ 7

BAB II KAJIAN TEORI


A. Proses Permesinan ...................................................................... 8
B. Baja (Steel) ................................................................................. 8
C. Mesin Bubut ............................................................................... 11
D. Jenis - Jenis Mesin Bubut ........................................................... 12
E. Bagian - Bagian Utama Mesin Bubut ........................................ 14
F. Faktor Menentukan Spesifikasi Performa Mesin Bubut .......... 22
G. Elemen - Elemen Dasar Pemotongan Pada Proses Bubut ........... 23
H. Material Pahat ............................................................................... 29
I. Kerataan Permukaan Dial Indicator ........................................... 32
J. Bentuk Geram ............................................................................ 39

ix
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 47
B. Waktu Penelitian dan Tempat .................................................... 47
C. Rancangan Penelitian ................................................................. 47
D. Variabel Penelitian ..................................................................... 48
E. Instrumen Penelitian ................................................................... 49
F. Bahan Penelitian ......................................................................... 51
G. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 52
H. Prosedur Eksperimen .................................................................. 53
I. Analisa Data ............................................................................... 53

BAB IV Hasil Penelitia Dan Pembahasan


A. Data Hasil Penelitian .................................................................. 54
B. Analisa Hasil Kerataan Permukaan ............................................. 58
C. Analisa Hasil Pengerjaan Bentuk Gram ...................................... 61
D. Pengaruh Jenis Pahat Terhadap Bentuk Gram ........................... 70
E. Pembahasan ................................................................................ 81

BAB V Simpulan Dan Saran


A. Simpulan ..................................................................................... 85
B. Saran ........................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 86

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi Baja Karbon ................................................................... 10


Tabel 2. Klasifikasi Baja Menurut Tingkat Deoksidasi ................................. 11
Tabel 3. Daftar Kecepatan Potong Pembubutan ............................................ 25
Tabel 4. Kecepatan Potong HSS (High Speed Steel) ..................................... 25
Tabel 5. Kecepatan Pemakanan Pahat HSS ................................................... 27
Tabel 6. Bentuk Geram Dari Proses Pemesinan Kering dan Basah ............... 45
Tabel 7. Spesifikasi Pahat ............................................................................. 51
Tabel 8. Komposisi Kimia Baja ST.60 ......................................................... 51
Tabel 9. Data Hasil Uji Kerataan Permukaan ............................................... 56
Tabel 10. Data Hasil Uji Bentuk Gram ......................................................... 57
Tabel 11. Analisa Varian Untuk Kerataan Permukaan ................................. 58
Tabel 12. Hasil Uji Duncan Pada Kecepatan Spindel .................................... 59
Tabel 13. Hasil Uji Duncan Pada Kedalaman Pemakanan ............................ 59
Tabel 14. Hasil Uji Duncan Pada Jenis Pahat ................................................ 60

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mesin Bubut Ringan ............................................................................. 13


Gambar 2.2 Mesin Bubut Sedang. ............................................................................ 13
Gambar 2.3 Mesin Bubut Standar ............................................................................. 14
Gambar 2.4 Mesin Bubut dengan Bagian-Bagian Utamanya ................................... 14
Gambar 2.5 Sumbu Utama ........................................................................................ 15
Gambar 2.6 Meja Mesin ......................................................................................... 16
Gambar 2.7 Eretan ......................................................................................... 16
Gambar 2.8 Kepala Lepas ......................................................................................... 17
Gambar 2.9 Tuas Pengatur Kecepatan ...................................................................... 18
Gambar 2.10 Tuas Pembalik Putaran........................................................................ 18
Gambar 2.11 Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama ................................................... 19
Gambar 2.12 Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama ............................................ 19
Gambar 2.13 Tool Post ......................................................................................... 20
Gambar 2.14 Eretan Atas ......................................................................................... 20
Gambar 2.15 Kran Pendingin.................................................................................... 21
Gambar 2.16 Transporter Dan Sumbu Pembawa ...................................................... 22
Gambar 2.17 Macam-Macam Bentuk Pahat ............................................................. 30
Gambar 2.18 Penggunaan Bentuk Pahat ................................................................... 30
Gambar 2.19 Dial Indicator atau Dinamometer Sederhana...................................... 35
Gambar 2.20 Prinsip Kerja Dial Indicator................................................................ 36
Gambar 2.21 Dial Indicator ...................................................................................... 37
Gambar 2.22 Proses Kerja Dial Indicator ................................................................ 37
Gambar 2.23 Formasi Geram pada Proses Bubut .................................................... 40
Gambar 2.24 Geram Kontinu .................................................................................... 41
Gambar 2.25 Geram Bersegmen ............................................................................... 41
Gambar 2.26 Geram Tidak Kontinu ......................................................................... 42
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ....................................................................... 48
Gambar 3.2 Jangka Sorong ...................................................................................... 49
Gambar 3.3 Dial Indicator Magnetig ....................................................................... 49
Gambar 3.4 Mesin Bubut Merk Chiaga ................................................................... 50
Gambar 3.5 Dimensi Benda Kerja ........................................................................... 51

xii
Gambar 4.1 Tititk Pengujian Benda Kerja ............................................................... 55
Gambar 4.2 Grafik Kerataan Permukaan Berdasarkan Jenis Pahat Bohler ............. 61
Gambar 4.3 Grafik Kerataan Permukaan Berdasarkan Jenis Pahat Diamond ......... 62
Gambar 4.4 Grafik Kerataan Permukaan Berdasarkan Jenis Pahat Japan .............. 63
Gambar 4.5 Grafik Kerataan Permukaan Berdasarkan Kecepatan 100 rpm ............ 64
Gambar 4.6 Grafik Kerataan Permukaan Berdasarkan Kecepatan 300 rpm ............ 65
Gambar 4.7 Grafik Kerataan Permukaan Berdasarkan Kecepatan 460 rpm ............ 66
Gambar 4.8 Grafik Kerataan Permukaan Berdasarkan Ked. pemakanan 0,2mm .... 67
Gambar 4.9 Grafik Kerataan Permukaan Berdasarkan Ked. pemakanan 0,4mm .... 68
Gambar 4.10 Grafik Kerataan Permukaan Berdasarkan Ked. pemakanan 0,6mm .. 69
Gambar 4.11 Pensetingan Jangka Sorong Pada Titik Nol ....................................... 70
Gambar 4.12 Pengukuran Dimensi Bentuk Gram .................................................... 70
Gambar 4.13 Pengukuran Tebal Bentuk Gram ........................................................ 71
Gambar 4.14 Pengukuran Panjang Bentuk Gram .................................................... 71
Gambar 4.15 Pahat Bohler Berkecepatan 100rpm Dan Pemakanan 0,2mm ............ 72
Gambar 4.16 Pahat Bohler Berkecepatan 100rpm Dan Pemakanan 0,4mm ............ 72
Gambar 4.17 Pahat Bohler Berkecepatan 100rpm Dan Pemakanan 0,6mm ............ 72
Gambar 4.18 Pahat Bohler Berkecepatan 300rpm Dan Pemakanan 0,2mm ............ 72
Gambar 4.19 Pahat Bohler Berkecepatan 300rpm Dan Pemakanan 0,4mm ............ 73
Gambar 4.20 Pahat Bohler Berkecepatan 300rpm Dan Pemakanan 0,6mm ............ 73
Gambar 4.21 Pahat Bohler Berkecepatan 460rpm Dan Pemakanan 0,2mm ............ 73
Gambar 4.22 Pahat Bohler Berkecepatan 460rpm Dan Pemakanan 0,4mm ............ 73
Gambar 4.23 Pahat Bohler Berkecepatan 460rpm Dan Pemakanan 0,6mm ............ 74
Gambar 4.24 Pahat Diamond Berkecepatan 100rpm Dan Pemakanan 0,2mm ........ 75
Gambar 4.25 Pahat Diamond Berkecepatan 100rpm Dan Pemakanan 0,4mm ........ 75
Gambar 4.26 Pahat Diamond Berkecepatan 100rpm Dan Pemakanan 0,6mm ........ 75
Gambar 4.27 Pahat Diamond Berkecepatan 300rpm Dan Pemakanan 0,2mm ........ 75
Gambar 4.28 Pahat Diamond Berkecepatan 300rpm Dan Pemakanan 0,4mm ........ 76
Gambar 4.29 Pahat Diamond Berkecepatan 300rpm Dan Pemakanan 0,6mm ........ 76
Gambar 4.30 Pahat Diamond Berkecepatan 460rpm Dan Pemakanan 0,2mm ........ 76
Gambar 4.31 Pahat Diamond Berkecepatan 460rpm Dan Pemakanan 0,4mm ........ 76
Gambar 4.32 Pahat Diamond Berkecepatan 460rpm Dan Pemakanan 0,6mm ........ 77
Gambar 4.33 Pahat Japan Berkecepatan 100rpm Dan Pemakanan 0,2mm ............. 78
Gambar 4.34 Pahat Japan Berkecepatan 100rpm Dan Pemakanan 0,4mm ............. 78

xiii
Gambar 4.35 Pahat Japan Berkecepatan 100rpm Dan Pemakanan 0,6mm ............. 78
Gambar 4.36 Pahat Japan Berkecepatan 300rpm Dan Pemakanan 0,2mm ............. 78
Gambar 4.37 Pahat Japan Berkecepatan 300rpm Dan Pemakanan 0,4mm ............. 79
Gambar 4.38 Pahat Japan Berkecepatan 300rpm Dan Pemakanan 0,6mm ............. 79
Gambar 4.39 Pahat Japan Berkecepatan 460rpm Dan Pemakanan 0,2mm ............. 79
Gambar 4.40 Pahat Japan Berkecepatan 460rpm Dan Pemakanan 0,4mm ............. 79
Gambar 4.41 Pahat Japan Berkecepatan 460rpm Dan Pemakanan 0,6mm ............. 80

xiv

Anda mungkin juga menyukai