DISUSUN OLEH :
1. SEPTIAN RAHMAD
2. IRMA KURNIA
3. IRA ALVIONA
4. YENI
5. PELAGIUS
6. INCE
IV. Materi
Terlampir.
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. Media
1. Materi SAP dan Leaflet
VII. Kegiatan Pembelajaran
pembelajaran
Materi:
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Pencegahan diare
4. Pengobatan
3 5 menit Evaluasi : Bertanya dan
1. Menyimpulkan isi penyuluhan menjawab
pertanyaan
2. Memberi kesempatan kepada audience
untuk bertanya
Pemateri
Mengetahui
Dosen Pembimbing
IX. Evaluasi
1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
2. Jenis pertanyaan : lisan
3. Jumlah soal : 2 soal
X. Lampiran Materi
Diare
1. Pengertian Diare
a. Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali
sehari(WHO, 1992).
b. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami
rangsanganbuang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang
masih memiliki kandungan air berlebihan.
c. Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan
atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi BAB
yang meningkat.
2. Penyebab Diare
a. Infeksi
1). Infeksi enteral
Adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
diare.
a). Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri,
Yersenia, Aerromonas.
b). Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.
c). Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.
2). Infeksi Parentral
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut
(OMA) tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb.
Keadaan ini terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun.
Keterangan :
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan
di usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk
ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan
menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses
transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap
oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.
b. Faktor Malabsorsi
1). Malabsorbsi karbohidrat
2). Malabsorbsi lemak
3). Malabsorbsi Protein
c. Faktor makanan: Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
d. Psikologis : rasa takut dan cemas
Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
a. Tidak memadainya penyediaan air bersih
b. Air tercemar oleh tinja
c. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
d. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
e. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
f. Penghentian ASI yang terlalu dini
3. Klasifikasi Diare
a. Menurut perjalanan penyakit :
1) Akut : jika kurang dari 1 minggu
Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena VIRUS ,
khas berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan
berbau asam.
2) Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari
3) Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi
4) Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi
b. Menurut patofisiologi :
1). Gangguan absorbsi
2). Gangguan sekresi
3). Gangguan osmotik
c. Menurut penyebab
1). Infeksi : Virus, bakteri, parasit,jamur
2). Konstitusi
3). Malabsorbsi
d. klasifikasi berdasasarkan gangguan faal:
1). Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat , yang dapat
disebabkan oleh:
a).Rangsangan syaraf yang abnormal terdapat pada : psycogenic
diarrhea atau keracunan mecholyl.
b).Pengaruh zat kimia terhadap motilitas yang abnormal, misalnya
pada: sindroma karsinoid, penyakit addisons, thirotoksikosis.
c).Iritasi pada intestine misalnya pada: pemakaian oleum recine, colitis
ulserative, perikolil abses.
d).Hilangnya simpanan di kolon misalnya pada: destruksi sphincter ani,
ileostomi dll.
2). Gangguan pencernaan makanan karena :
a).Hilangnya fungsi reservoit dari lambung, misalnya pada
postgastrektom timbul sindroma dumping.
b). Penyakit pancreas.
c). Insufisiensi sepanjang intestine.
d). Kemungkinan adanya sekresi abnormal dari HCL, misalnya pada
sindroma zollinger Ellison.
3). Absorbsi abnormal pada pencernaan makanan, misalnya penyakit hati,
penyakit pada intestine, obstruksi mesenteric ( karsinomatosis atau pada
TBC).
4. Pathogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
a. Gangguan osmotic
Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus
yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkanya sehingga
timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus selanjutnya
timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus
c. Gangguan motilitas usus
Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
menyerap makan seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik menurun
akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang menyebabkan diare.
6. Komplikasi
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi
berbagai komplikasi sebagai berikut:
a. Dehidrasi
Cara menilai dehidrasi menurut WHO ( 1992)
b. Renjatan hipovolemik
c. Hipoglikemi
d. Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi enzim
laktase
e. Hipokalemia
f. Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik
g. Malnutrisi energi protein
7. Pencegahan Diare
Diare dapat dicegah dengan cara:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
1). Sebelum makan,
2) setelah buang air besar,
3) sebelum memegang bayi,
4) setelah menceboki anak dan
5) sebelum menyiapkan makanan;
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, an
ntara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau
proses klorinasi;
c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga
(lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.
8. Pengobatan Diare
Prinsip penatalaksanaan diare
a. Mencegah terjadinya dehidrasi
b. Mengobati dehidrasi
c. Memberi makan
d. Mencegah masalah lain