Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN


DIARE

DISUSUN OLEH :
1. SEPTIAN RAHMAD
2. IRMA KURNIA
3. IRA ALVIONA
4. YENI
5. PELAGIUS
6. INCE

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG


PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN 2017
I. Pengantar
Bidang Studi : Penyakit Dalam
Topik : Gangguan Sisyem Pencernaan
Sub topic : Diare
Sasaran : Bapak Ibu warga desa Madukoro
Hari/ tanggal : Senin, 25 september 2017
Jam : 09.00 09.40
Waktu : 40 Menit
Tempat : Balai Desa Madukoro

II. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami
dan mengerti tentang Diare.

III. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga dapat menjelaskan
tentang :
1. Pengertian diare
2. Hal hal yang bisa menyebabkan diare
3. Akibat dari diare apabila tidak ditangani
4. Cara mencegah diare
5. Pengobatan diare

IV. Materi
Terlampir.

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. Media
1. Materi SAP dan Leaflet
VII. Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 3 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam

1. Memberikan salam 2. mendengarkan dan


memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan

pembelajaran

3. Menyebutkan materi atau pokok bahasan


yang di sampaikan
2 10 menit Pelaksanaan materi: Menyimak dan
memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.

Materi:

1. Pengertian diare

2. Penyebab diare

3. Pencegahan diare

4. Pengobatan
3 5 menit Evaluasi : Bertanya dan
1. Menyimpulkan isi penyuluhan menjawab
pertanyaan
2. Memberi kesempatan kepada audience
untuk bertanya

3. Memberikan kesempatan kepada udience


untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

4 2 menit Penutup: Menjawab salam

Mengucapkan terima kasih dan


mengucapkan salam
VIII. Pengesahan
Lawang 25 september 2017

Sasaran Pemberi Penyuluhan

Pemateri

Mengetahui
Dosen Pembimbing

Karis Dwi Ana S.Kep.,Ns.,M.kep

IX. Evaluasi
1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
2. Jenis pertanyaan : lisan
3. Jumlah soal : 2 soal

X. Lampiran Materi
Diare
1. Pengertian Diare
a. Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali
sehari(WHO, 1992).
b. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami
rangsanganbuang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang
masih memiliki kandungan air berlebihan.
c. Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan
atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi BAB
yang meningkat.

2. Penyebab Diare
a. Infeksi
1). Infeksi enteral
Adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
diare.
a). Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri,
Yersenia, Aerromonas.
b). Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.
c). Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.
2). Infeksi Parentral
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut
(OMA) tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb.
Keadaan ini terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun.
Keterangan :
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan
di usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk
ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan
menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses
transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap
oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.

b. Faktor Malabsorsi
1). Malabsorbsi karbohidrat
2). Malabsorbsi lemak
3). Malabsorbsi Protein
c. Faktor makanan: Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
d. Psikologis : rasa takut dan cemas
Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
a. Tidak memadainya penyediaan air bersih
b. Air tercemar oleh tinja
c. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
d. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
e. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
f. Penghentian ASI yang terlalu dini

3. Klasifikasi Diare
a. Menurut perjalanan penyakit :
1) Akut : jika kurang dari 1 minggu
Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena VIRUS ,
khas berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan
berbau asam.
2) Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari
3) Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi
4) Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi
b. Menurut patofisiologi :
1). Gangguan absorbsi
2). Gangguan sekresi
3). Gangguan osmotik
c. Menurut penyebab
1). Infeksi : Virus, bakteri, parasit,jamur
2). Konstitusi
3). Malabsorbsi
d. klasifikasi berdasasarkan gangguan faal:
1). Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat , yang dapat
disebabkan oleh:
a).Rangsangan syaraf yang abnormal terdapat pada : psycogenic
diarrhea atau keracunan mecholyl.
b).Pengaruh zat kimia terhadap motilitas yang abnormal, misalnya
pada: sindroma karsinoid, penyakit addisons, thirotoksikosis.
c).Iritasi pada intestine misalnya pada: pemakaian oleum recine, colitis
ulserative, perikolil abses.
d).Hilangnya simpanan di kolon misalnya pada: destruksi sphincter ani,
ileostomi dll.
2). Gangguan pencernaan makanan karena :
a).Hilangnya fungsi reservoit dari lambung, misalnya pada
postgastrektom timbul sindroma dumping.
b). Penyakit pancreas.
c). Insufisiensi sepanjang intestine.
d). Kemungkinan adanya sekresi abnormal dari HCL, misalnya pada
sindroma zollinger Ellison.
3). Absorbsi abnormal pada pencernaan makanan, misalnya penyakit hati,
penyakit pada intestine, obstruksi mesenteric ( karsinomatosis atau pada
TBC).

4. Pathogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
a. Gangguan osmotic
Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus
yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkanya sehingga
timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus selanjutnya
timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus
c. Gangguan motilitas usus
Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
menyerap makan seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik menurun
akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang menyebabkan diare.

5. Tanda dan Gejala Diare


a. Gejala diare adalah tinja encer
b. Muntah
c. Badan lesu atau lemah
d. Panas
e. Tidak nafsu makan
f. Darah dan lendir dalam kotoran
g. Nyeri pinggang
Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa
mual dan muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual,
muntah dan diare, virus unu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah,
penurunan nafsu makan sehinnga dapat menyebabkan penderita lesu.

6. Komplikasi
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi
berbagai komplikasi sebagai berikut:
a. Dehidrasi
Cara menilai dehidrasi menurut WHO ( 1992)

Tanda dan Gejala Tidak dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat


Keadaan umum Baik Rewel. Gelisah, Apatis, tidak sadar
lemah
Mata Tidak cekung Cekung dan kering Sangat cekung
Air mata Jika menangis masih Jika menangis tidak Jika menangis tidak
ada terdapat air mata ada air mata
Bibir Tidak kering kering Sangat kering
Rasa haus Tidak merasa haus Haus sekali, jika Tidak bisa minum
diberi minum rakus
Cubitan kulit Jika dicubit cepat Jika dicubit, kembali Jika dicubit, kembali
kembali lambat sangat lambat.

b. Renjatan hipovolemik
c. Hipoglikemi
d. Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi enzim
laktase
e. Hipokalemia
f. Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik
g. Malnutrisi energi protein

7. Pencegahan Diare
Diare dapat dicegah dengan cara:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
1). Sebelum makan,
2) setelah buang air besar,
3) sebelum memegang bayi,
4) setelah menceboki anak dan
5) sebelum menyiapkan makanan;
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, an
ntara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau
proses klorinasi;
c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga
(lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.

8. Pengobatan Diare
Prinsip penatalaksanaan diare
a. Mencegah terjadinya dehidrasi
b. Mengobati dehidrasi
c. Memberi makan
d. Mencegah masalah lain

Tips atau cara menanggulangi diare


a. Minum Air Putih yang Banyak
Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering
buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu
digantikan dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau
dua gelas air putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak.
Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu
pembentukan energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari
minum kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.
b. Makan Makanan Khusus
Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan
buah karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare.
Makanan berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar.Bagi
penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur
nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula
untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan
garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari
makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas mengandung
cabai dan lada.
c. Istirahat yang Cukup
Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu, kurang
bergairah, dan sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang yang
menderita diare. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu
makan makanan dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa
dan lain-lain.
d. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat
Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengobatan
diare. Penderita diare harus memeriksakan sakinya ke pelayanan kesehatan
agar mendapat obat yang sesuai. Apabila sudah mendapatkan obat, maka obat
harus diminum sesuai ketentuan. Biasanya dokter akan memberikan obat
mules, obat diare, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules
dan diare sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika
sudah berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan
agar kuman dan bibit penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk
resistensi. Apabila diare sudah sembuh dan vitamin masih, maka vitamin boleh
diminim ataupun dihentikan. Vitamin diminum dalam jumlah yang cukup
jangan sampai berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai