ABSTRAK : Penulisan artikel ini bertujuan karena semakin lama jumlah mahasiswa Teknik Sipil
di Universitas Negeri Malang akan semakin bertambah banyak, sebaiknya penambahan fasilitas pun
juga dilakukan seperti khususnya dalam hal ini menambah volume tangki bawah agar pada saat jam
puncak pemakaian air bersih seluruh kebutuhan penghuni gedung D9 dapat tetap terpenuhi dengan
baik. Berdasarkan pengkajian, permasalahan terjadi pada volume tangki bawah yang tidak sesuai
dengan kapasitasnya, sehingga menyebabkan kecilnya aliran air yang keluar dari keran-keran air
yang ada di dalam laboratorium dan di keran di wastafel.
ABSTRACT : Writing this article aims for the longer number of students of Civil Engineering at
the State University of Malang will be growing a lot, we recommend the addition of facilities was
also carried out as especially in this case adds to the volume of the tank bottom so that during the
peak hours of clean water usage around the needs of building occupants D9 can be fixed met well.
Based on the assessment, the problems occurred on the tank bottom volumes that are not in
accordance with its capacity, causing little flow of water out of the tap-tap water in the laboratory
and on tap in the sink.
Air bersih merupakan salah satu jenis sumber daya alam berupa air yang
berkualitas baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk diminum atau
digunkan untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti untuk sanitasi.
Menurut Noerbambang dan Morimura (1991:3), pada masa dahulu, tujuan utama
sistem penyedian air bersih adalah untuk menyediakan air yang cukup berlebihan.
Dalam penyediaan air bersih di gedung D9, yang perlu diperhatikan yaitu sistem
penyediaan air yang digunakan, kualitas air yang disalurkan, laju aliran dalam pipa,
dan kesesuaian kebutuhan air penghuni gedung.
Gedung D9 bertempat di kompleks Universitas Negeri Malang dan terletak
di sisi barat tepat di sebelah gerbang Jl. Ambarawa, Sumbersari. Bangunan ini
memiliki empat lantai, masing-masing lantai terdapat dua kamar mandi, rincian
ruangannya sebagai berikut : lantai satu terdapat laboratorium baja, batu beton, dan
jalan; lantai dua terdapat dua ruang perkuliahan dan laboratorium uji tanah; lantai
tiga terdapat satu ruang perkuliahan, ruang komputer, dan ruang gambar; lantai
empat terdapat dua ruang perkuliahan, laboratorium utilitas, dan ruang AVA.
Untuk menyediakan air ke berbagai tempat yang ada di dalamnya, di gedung
D9 digunakan penyediaan air bersih dengan sistem tangki atap, untuk sumber air
didapatkan dari air tanah. Gedung D9 merupakan tempat perkuliahan dan
laboratorium sipil, sehingga air bersih harus terjaga ketersediannya agar pengguna
gedung merasa nyaman. Air bersih di dalam laboratorium digunakan pada berbagai
aktivitas seperti mencuci tangan, mencuci alat, mencuci bahan pada saat praktikum
dan untuk berbagai pengujian. Pada laboratorium uji bahan dan laboratorium batu
beton, air digunakan sebagai bahan campuran.
2
PEMBAHASAN
Sistem Penyediaan Air Bersih di Gedung D9
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa menggunakan pipa dan untuk
keran menggunakan pipa . Untuk toilet wanita pada saat ini hanya tersedia pada
lantai 2 dan 3 saja.
Jadi, di gedung D9 menggunakan sumber air air tanah untuk memompa ke
tangki atas menggunakan pompa jet pump yang memang dapat memompa air
sampai ke tangki atap yang berada di atas lantai 4. Untuk perpipaan menggunakan
ukuran 3/4 dengan bahan PVC sudah sesuai dengan fungsinya untuk penyediaan
air di kamar mandi. Selama pengamatan di D9 tidak ditemukan adanya kebocoran
pipa yang mengalir ke alat saniter maupun keran.
Konstruksi Sambungan
Di D9 menggunakan sambungan dengan alat penyambung(fitting), dimana
penyambungan tipe ini digunakan untuk menyambung pipa yang nantinya akan
merubah arah aliran atau memperkecil jalur pipa.
Dalam hal ini sambungan yang terdapat di gedung D9 seperti yang tampak
di dalam Gambar 2.8 halaman 13. Dari gambar tersebut terlihat beberapa jenis pipa
fitting yang digunakan
Knee : sambungan ini digunakan untuk membelokkan aliran pipa
dengan arah 90 derajat
Shok : sambungan ini digunakan untuk menghubungkan pipa PVC
dengan pipa untuk keran.
Jadi jenis sambungan dalam instalasi pipa yang ada di gedung D9 sudah
sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Dan juga tidak ditemukan kebocoran pipa
yang mengalir ke wastafel tersebut.
Keran dan Katup Air
Di gedung D9 dijumpai dua macam keran yaitu keran globe yang ada di
wastafel dan keran katup-sekrup yang ada di bak kamar mandi.
Untuk keran kamar mandi, gedung D9 menggunakan keran jenis katu-
sekrup, karena yang menutupnya turun melalui ulir yang ada, jadi cara menutupnya
perlahan-lahan. Keran katup-sekrup yang digunakan di gedung D9 merupakan
variasi modern, karena sudah bisa menutup hanya dengan diputar 90. Untuk
wastafel menggunakan jenis globe, jenis ini memang biasanya digunakan di
wastafel dan terletak di ujung.
Pada saat observasi tidak ditemukan katup karena letaknya sudah terhalang
oleh plafon atau dinding
Jadi penggunaan keran bak kamar mandi menggunakan keran katup-sekrup
sudah memenuhi syarat karena keran katup-sekrup yang digunakan sudah modern
sehingga pada saat keran dibuka tidak menimbulkan pukulan air yang besar. Untuk
keran wastafel menggunakan keran globe sudah sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya.
Kebutuhan Air Bersih dalam Gedung D9
Dalam menentukan desain untuk sistem penyediaan air bersih di D9 perlu
memperhitungkan jumlah air yang dibutuhkan. Hal ini terkait dengan jumlah
penghuni gedung D9 yang akan dilayani. Kebutuhan air berbeda-beda pada setiap
ruangan yang ada di dalam gedung. Bangunan D9 merupakan gedung perkuliahan
dan laboratorium yang membutuhkan banyak air untuk menunjang aktivitas
penghuninya.
5
6
4 Lab Jalan
Lab Utilitas 20
20
5
7 Lab UjiKuliah
Ruang TanahLt 2 20
35
6 Lab Utilitas 20
8 Ruang Kuliah Lt 2 35
7 Ruang Kuliah Lt 2 35
9 Ruang Kuliah Lt 3 35
8 Ruang Kuliah Lt 2 35
10
9 Ruang Kuliah
Ruang Komputer
Lt 3Lt 3 35
35
10 Ruang Komputer Lt 3 35
Lanjutan Tabel 2.1 Kapasitas Ruangan di Gedung D9
Lanjutan Tabel 2.1 Kapasitas Ruangan di Gedung D9
11 Ruang Gambar Lt 3 35
11 Ruang Gambar Lt 3 35
12
12
Ruang Kuliah Lt 4
Ruang Kuliah Lt 4
35
35
13 Ruang Kuliah Lt 4 35
14 Ruang AVA 50
14 Ruang AVA 50
JUMLAH 415 siswa
JUMLAH 415 siswa
6
total
(liter) (jam)
(%)
Bujangan 120 lt
1000
Pegawai : 120 lt
Menengah
Keluarga pasien : 160 liter
500-1000
tinggi
termasuk restorannya
60 jam kerja)
Wanita : 100
18 Toko pengecer 40 6
penginapan : 200lt
peribadatan
8
perkumpulan
pompa. Untuk memenuhi syarat sebagai tempat penyimpanan air yang kokoh dan
murah, digunakan bahan dari beton bertulang. Berikut detail tangki yang di gunakan
pada D9 pada Gambar 4 di bawah ini.
PENUTUP
Kesimpulan
Gedung D9 menggunakan sistem penyediaan air bersih tipe tangki atap, cara
kerjanya yaitu air bersih yang berasal dari air tanah ditampung di dalam tangki
bawah kemudian dipompakan ke tangki atap setelah itu air didistribusikan ke keran-
keran dengan gravitasi, untuk memompa air dari tangki bawah ke tangki atas
menggunakan pompa jet pump yang memang dapat memompa air sampai ke tangki
atap yang berada di dak atap lantai 4.
12
Laju aliran dalam sistem air bersih di D9 sebesar 41,6 m/hari. Kebutuhan
air bersih di D9 sebesar 41, 6 m karena gedung ini berfungsi sebagai tempat
perkuliahan dan beberapa laboratorium teknik sipil.
Sesuai dengan perhitungan kapasitas penampungan (tangki bawah) sebesar
13,84 m (13840 liter) untuk kapasitas tangki atap sebesar 3,9 m (3900 liter). Sesuai
dengan pengamatan kapasitas tangki bawah sebesar 4,5 m dan kapasitas tangki
atap sebesar 4 m. Sehingga kapasitas tangki bawah masih kurang mencukupi.
Sistem penyediaan air bersih di D9 menggunakan sistem tangki atap sudah
sesuai untuk bangunan D9 karena lebih hemat dalam biaya listrik dan juga tidak
memerlukan perawatan yang khusus. Sistem ini tidak dapat melayani kebutuhan air
bersih di D9 dengan baik karena kapasitas penampungan air pada tangki bawah
masih kurang 9,34 m agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih di gedung D9.
Saran
Saran ini ditujukan kepada Ketua Jurusan Teknik Sipil UM dikarenakan
semakin lama jumlah mahasiswa Teknik Sipil yang diterima akan semakin
bertambah banyak, sebaiknya dilakukan penambahan volume tangki bawah agar
pada saat jam puncak pemakaian air bersih, seluruh kebutuhan penghuni gedung
D9 dapat tetap terpenuhi dengan baik terutama di dalam laboratorium.
DAFTAR RUJUKAN
Tangoro, Dwi. 2010. Utilitas Bangunan. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press)