Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIOKIMIA

ASAM NUKLEAT : STRUKTUR RNA DAN DNA


DAN REGULASI GEN

Disusun Oleh :
1. Agnes Suci Wulandari ( A1162052 )
2. Anika Puji Setyantini ( A1162055 )
3. Sonia Murniana ( A1161166 )

Semester Genap

PROGRAM DIII FARMASI


AKADEMI FARMASI NUSAPUTERA
SEMARANG
2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asam Nukleat
2.2 Jenis-jenis Asam Nukleat
2.3 Struktur DNA dan RNA
2.3.1 DNA
2.3.2 RNA
2.3.3 Perbedaan DNA dan RNA
2.4 Sintesis DNA dan RNA
2.4.1 Sintesis DNA
2.4.2 Sintesis RNA
2.5 Regulasi Gen
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Berawal dari tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang
mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868, di laboratorium
Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada nanah bekas pembalut
luka, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan dengan cara ini
diperoleh inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim
pemecah protein ia dapat memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti
sel diperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Kemudian zat
ini dinamakan nuclein sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein. Selanjutnya
dibuktikan bahwa asam nukleat merupakan salah satu senyawa pembentuk sel dan
jaringan normal.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asam
deoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. DNA oleh seorang
dokter muda Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasia kehidupan dapat
diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel. Sel yang dipilih oleh Friedrich adalah
sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajarinya dan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari
bekas pembalut luka yang diperolehnya dari dari ruang bedah.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat penting
dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya
terikat pada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam intisel terikat pada
histon. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein.
Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi
monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Asam Nukleat?
2. Apa saja jenis dari Asam Nukleat?
3. Bagaimana struktur DNA dan RNA?
4. Bagaimana sintesis DNA dan RNA?
5. Bagaimana Ekspresi Gen?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Asam Nukleat.
2. Untuk mengetahui jenis dari Asam Nukleat.
3. Untuk mengetahui struktur DNA dan RNA.
4. Untuk mengetahui sintesis DNA dan RNA.
5. Untuk mengetahui Ekspresi Gen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asam Nukleat
Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleid acid ) adalah makromolekul biokimia yang
kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang
mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam
deoksiribonukleat (DNA) dan Asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada
semua sel hidup serta pada virus.
Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya didalam inti (nukleus)
sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida.
Setiap nukleotida terdiri dari komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin
atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat
dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya,
DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa
nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan:
adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan
timina dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA
Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak
nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah
RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila
nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA
(Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama
pembentukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2
purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine.
Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA pirimidin selalu sitosin dan
timin.
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu
gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari
jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih
dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan
atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam
lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan
mengendapkan protein. Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah
menggunakan enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-
jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi
protein dalam campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya
denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentosa,
maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan
memberikan warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-
bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA
akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan
deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.
2.2 Jenis-jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau asam
deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA
maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa.
Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein
danasam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer
sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleotida
asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energi.
2.3 Struktur DNA dan RNA
2.3.1 DNA
DNA adalah pembawa sebagian besar/ seluruh sifat-sifat genetik yang khas
dalam kromosom. DNA disebut juga asam inti atau asam nukleat, karena berada
dalam nukleus. DNA merupakan gen itu sendiri. Satu DNA sama dengan satu gen.
Molekul DNA ditemukan pula pada mitokondria, plastida, dan sentriol. DNA
dalam tubuh makhluk hidup memiliki fungsi antara lain:
1) Mengatur aktivitas metabolisme
2) Perancang dalam sintesis protein
3) Mensintesis RNA, dan
4) Membawa informasi genetik
Molekul DNA merupakan molekul double-helix yang memiliki dua untai
polinukleutida (double-stranded). Setiap polinukleutida dari DNA terdiri atas
nukletida-nukleutida yang dihubungkan oleh ikatan phospodiester. Nukleutida
pada molekul DNA mengandung tiga komponen penting, yaitu:
1) Gula pentosa yang disebut deoxyribose atau deoksiribosa.
2) Gugus fosfat, menyusun struktur nukleutida atau deoksiribonukleotida.
3) Basa nitrogen berupa basa purin (adenin dan guanin) dan basa pirimidin (timin
dan sitosin). Basa adenine dari untai yang satu akan berpasangan dengan basa
timin dari untai yang lainnya. Sedangkan basa guanin dari untai yang satu akan
berpasangan dengan basa sitosin dari untai lainnya.
Nukleutida berdasarkan konten basa nitrogen yang menyusunnya dibedakan
atas Adenosine monophosphate ( AMP), Guanine monophosphate ( GMP ),
Cytidine monophosphate (CMP), Thymidine monophosphate ( TMP ) dan
Uridine monophosphate ( UMP ).
Struktur nukleutida dapat juga dikatakan tersusun atas gugus fosfat dan
nukleusida (gabungan antara gula pentosa dan basa nitrogen). Nukleusida-
nukleusida tersebut dihubungkan dengan gugus fosfat melalui ikatan glikosidik.
Macam-macam nukleusida berdasarkan konten basa nitrogen yang
menyusunnya dibedakan atas Adenosine (A), Guanosine (G), Cytidine (C),
Thymidine (T) dan Uridine (U).
DNA dapat menggandakan diri, membentuk DNA baru yang serupa dengan DNA
asalnya. Proses ini disebut replikasi DNA. Ada tiga model replikasi DNA, yaitu model
konservatif, model semikonservatif, dan model dispersif.
a) Model konservatif, yaitu heliks ganda induk tetap dalam keadaan utuh dan membentuk
salinan DNA baru yang serupa.
b) Model semikonservatif, yaitu kedua untai dari molekul induk berpisah dan tiap untai
berfungsi sebagai cetakan untuk mensintesis untai komplementer yang baru.
c) Model dispersif, yaitu tiap untai dari kedua molekul anak terdiri dari campuran antara
bagian untai lama dan bagian untai baru yang disintesis secara bersambungan.
Proses replikasi dimulai sel sebelum membelah. Sebelum sel membelah, DNA harus
direplikasi dalam fase S dari siklus sel. Proses replikasi melibatkan enzim polimerase.
Proses ini melibatkan pembukaan utas ganda DNA sehingga memungkinkan tiap basa
untuk membentuk utas baru. Pembentukan utas komplementer terjadi melalui perpasangan
basa antara A dengan T dan G dengan C. Saat replikasi DNA, tiap utas DNA lama
berperan sebagai cetakan untuk membentuk DNA baru.
Daerah penggandaan bergerak sepanjang DNA induk membentuk replication fork atau
garpu replikasi. Daerah ini, kedua utas DNA yang baru disintesis dengan bantuan
sekelompok enzim, salah satunya adalah DNA polimerase. Sintesis DNA tidaklah berjalan
secara kontinu pada kedua utas cetakan. Hal ini karena kedua utas DNA tersusun sejajar
berlawanan arah atau antiparalel. Utas DNA baru akan tumbuh dari arah 5-3, sedangkan
yang lainnya dari arah 3-5 pada cetakan. Sintesis dari arah 3-5 tidak bisa dilakukan,
karena tidak ada DNA polimerase untuk arah 3-5.
Replikasi DNA pada cetakan 3-5 terjadi seutas demi seutas dengan arah 5-3 yang
berarti replikasi berjalan meninggalkan replication fork. Utas-utas pendek tersebut,
kemudian dihubungkan oleh enzim ligase DNA. Saat replikasi DNA terdapat utas DNA
yang disintesis secara kontinu yang terjadi pada cetakan 5-3. Utas DNA yang disintesis
secara kontinu ini disebut utas utama atau leading strand. Adapun, utas DNA baru yang
disintesis pendek-pendek seutas demi seutas disebut utas lambat atau lagging strand.
Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek yang terbentuk disebut fragmen Okazaki.
Sintesis pada leading strand memerlukan molekul primer pada permulaan replikasi.
Setelah replicaton fork tebentuk, polimerase akan bekerja secara kontinu sampai utas
DNA baru selesai direplikasi. Sintesis lagging strand, diperlukan enzim primase DNA.
Setelah utas DNA terbuka untuk melakukan replikasi dan setelah terbuka pada lagging
strand, utas harus dijaga agar tetap terbuka.
Replikasi DNA berlangsung pada sel-sel muda, terjadi saat interfase (mitosis). Selama
berlangsungnya proses replikasi DNA melibatkan beberapa protein baik berupa enzim
maupun non-enzim. Enzim dan non-enzim yang terlibat dalam proses replikasi DNA
tercantum berikut ini.
a) Polimerase DNA merupakan enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotida-
nukleotida untuk menggabungkan deoksiribo nukleosida trifosfat.
b) Ligase DNA adalah enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging (bagian-
bagian ulir tunggal DNA yang baru terbentuk).
c) Primase DNA adalah enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA pada
lagging strand.
d) Helikase DNA merupakan enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double heliks
menjadi dua buah ulir tunggal.
e) Single strand DNA-binding protein, berfungsi menstabilkan DNA induk yang terbuka.
Replication fork berasal dari struktur yang disebut replication bubble. Replication
bubble yaitu daerah menggelembung tempat pilinan DNA induk terpisah untuk
berfungsi sebagai cetakan pada sintesis DNA.
2.3.2 RNA
Ribonucleic acid atau asam ribonukleat (RNA) dibedakan menjadi dua macam,
yaitu RNA genetik yang berperan seperti DNA (pembawa sifat-sifat genetik) dan
RNA non-genetik yang tidak berperan sebagai DNA. RNA genetik memilik fungsi
yang sama dengan DNA, yaitu sebagai pembawa informasi genetik. RNA genetik
hanya ditemukan pada makhluk hidup pada makhluk hidup tertentu yang tidak
memiliki DNA, misalnya virus. Jadi, fungsi RNA menjadi sama dengan DNA, baik
sebagai materi genetik maupun dalam mengatur aktivitas sel. RNA non-genetik
tidak berperan sebagai pembawa informasi genetik sehingga RNA jenis ini hanya
dimiliki oleh makhluk hidup yang juga memiliki DNA.
Berdasarkan letak dan fungsinya RNA non-genetik dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu RNA duta, RNA transfer, dan RNA ribosom.
1) Messenger RNA (mRNA) atau RNA duta (dRNA)
mRNA merupakan RNA yang urutan basanya komplementer (berpasangan)
dengan salah satu urutan basa rantai DNA. RNA jenis ini merupakan
polinukleotida berbentuk pita tunggal linier dan disintesis oleh DNA didalam
nukleus. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dengan panjang pendeknya
rantai polipeptida yang akan disusun. Urutan asam amino yang menyusun rantai
polipeptida itu sesuai dengan urutan kodon yang terdapat didalam molekul
mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan pembentuk
polipeptida. Adapun, fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik
dari DNA diinti sel menuju ke ribosom disitoplasma. mRNA ini dibentuk bila
diperlukan dan jika tugasnya selesai, akan dihancurkan oleh plasma.
2) Transfer RNA (tRNA)
RNA jenis ini dibentuk didalam nukleus, tetapi menempatkan diri didalam
sitoplasma. tRNA merupakan RNA terpendek dan bertindak sebagai penerjemah
kodon dari mRNA. Fungsi tRNA adalah mengikat asam-asam amino didalam
sitoplasma yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom.
Bagian tRNA yang berhubungan dengan kodon dinamakan antikodon.
3) Ribosomal RNA (rRNA) atau ARN ribosomal (ARNr)
RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat diribosom meskipun dibuat
didalam nukleus. RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksible.
Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi dari rRNA, yaitu sebagai mesin
perakit dalam sintesis protein yang bergerak ke satu arah sepanjang mRNA.
Didalam ribosom, molekul rRNA ini mencapai 30-46%.
Molekul RNA merupakan hasil instruksi DNA yang disintesis melalui
mekanisme transkripsi DNA untuk selanjutnya ditransfer keluar dari inti sel masuk
ke dalam sitoplasma . Molekul RNA memiliki perbedaan yang mendasar dengan
molekul DNA, yaitu:
a) Gula pentosa penyusun nukleutida bukan deoxyribosa seperti yang dimiliki DNA,
tetapi berupa gula ribosa.
b) RNA tidak memiliki basa nitrogen jenis timin, tetapi digantikan dengan basa
urasil (U). Ketika suatu untai tunggal RNA akan disintesis melalui mekanisme
transkripsi DNA, basa urasil akan dimunculkan sebagai hasil transkripsi
(penyalinan) dari basa adenine untai DNA.
c) Molekul RNA merupakan molekul untai tunggal polinukleutida ( single-
stranded ), tidak seperti DNA yang merupakan molekul double-stranded (untai
ganda).
2.3.3 Perbedaan DNA dan RNA
Parameter DNA RNA
Komponen:
Gula Deoksiribosa Ribosa
Basa nitrogen:
- Purin Adenin, Guanin Adenin, Guanin
- Pirimidin Timin, Citosin Citosin, Urasil
Bentuk Rantai : Panjang, Rantai : Pendek,
ganda dan berpilin tunggal dan tidak
(double helix) berpilin
Letak Didalam nukleus, Didalam nukleus,
kloroplas, sitoplasma, kloroplas,
mitokondria mitokondria
Kadar Tetap Tidak tetap

2.4 Sintesis DNA dan RNA


2.4.1 Sintesis RNA
Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polimerase-
menggunakan sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi.
Inisiasitranskripsi dimulai dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam
DNA (biasanya ditemukan "upstream" dari gen).
DNA helix ganda dibatalkan oleh aktivitas helikase enzim. Enzim
kemudianberlanjut sepanjang untai template dalam arah 3 'to 5', mensintesiskan
molekul RNAkomplementer dengan elongasi terjadi di 5 'ke 3' arah. Urutan DNA
juga menentukan dimana berakhirnya sintesis RNA akan terjadi. RNA sering
dimodifikasi oleh enzimsetelah transkripsi. Misalnya, poli dan topi 5 'ditambahkan
ke mRNA eukariotik intronpra dan dikeluarkan oleh spliceosome.
Ada juga sejumlah polimerase RNA RNA tergantung yang menggunakan
RNAsebagai template mereka untuk sintesis untai baru RNA. Sebagai contoh,
sejumlah virus RNA (seperti virus polio) menggunakan jenis enzim untuk
mereplikasi materi genetik mereka. Juga, RNA dependent RNA polimerase
merupakan bagian dari jalur interferensi RNA di banyak organisme.
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai
cetakan atau sense, sedangkan rantai komplemennya disebut antisense. Rentangan
DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Informasi
dari DNA untuk sintesis protein dibawa oleh mRNA. RNA dihasilkan dari aktifitas
enzim RNA polimerase. Enzim polimerasi membuka pilinan kedua rantai DNA
hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA. Enzim RNA polimerase
merangkai nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5 ke 3, saat terjadi perpasangan
basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang cetakan
DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai dimana transkripsi
suatu gen dimulai dan diakhiri.
Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi (permulaan), elongasi
(pemanjangan), terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.

1) Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali
transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di mana
transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA
yang digunakan sebagai cetakan.
2) Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka pilinan heliks
gandaDNA, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan
DNA-nya.
3) Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan
DNA yang disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu
urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada
sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi:
yaitu, polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA.
Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi,
suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira
10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim
tersebut.
2.4.2 Sintesis DNA
Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses
perbanyakan bahan genetik. Pengkopian rangkaian molekul bahan genetik ( DNA
atau RNA) sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat identik.

Model replikasi DNA secara semikonservatif menunjukkan bahwa DNA


anakanterdiri atas pasangan untaian DNA induk dan untaian DNA hasil sintesis
baru.

Model ini memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk berperanan


sebagai cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru. Model ini
memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk berperanan sebagai cetakan
(template) bagi pembentukan untaian DNA baru. Komponen utama Replikasi,
adalah sebagai berikut :
a. DNA cetakan yaitu molekul DNA atau RNA yang akan direplikasi.
b. Molekul deoksiribonukleotida, yaitu dATP, dTTP, dCTP, dan dGTp.
Deoksiribonukleotida terdiri atas tiga komponen yaitu: (i) basa purin atau
pirimidin, (ii) gula 5-karbon( deoksiribosa) dan (iii) gugus fosfat.
c. Enzim DNA polimerase, yaitu enzim utama yang mengkatalisi proses
polimerisasi nukleotida menjadi untaian DNA.
d. Enzim primase, yaitu enzim yang mengkatalisis sintesis primer untuk
memulai replikasi DNA.
e. Enzim pembuka ikatan untaian DNA induk, yaitu enzim helikase dan enzim
lain yang membantu proses tersebut yaitu enzim girase.
f. Molekul protein yang menstabilkan untaian DNA yang masih terbuka yaitu
protein SBB (single strand binding protein).
g. Enzim DNA ligase yaitu suatu enzim yang berfungsi untuk menyambung
fragmen-fragmen DNA.
Meknisme dasar replikasi, adalah sebagai berikut :
a) Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk,
b) Peng-"awal"-an( initiation, inisiasi) sintesis DNA,
c) Pemanjangan untaian DNA,
d) Ligasi fragmen-fragmen DNA, dan
e) Peng-"akhir"-an (termination, terminasi) sintesis DNA.
Sintesis untaian DNA yang baru akan dimulai segera setelah kedua
untaianDNA induk terpisah membentuk garpu replikasi Pemisahan kedua untaian
DNA induk dilakukan oleh enzim helikase. Sintesis DNA berlangsung dengan
orientasi 5P ke 3-OH. Oleh karena ada dua untaian DNA cetakan yang
orientasinya berlawanan, maka sintesis kedua untaian DNA baru juga berlangsung
dengan arah geometris yang berlawanan namun semuanya tetap dengan orientasi 5
ke 3.

Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA berlangsung secara kontinu


sehingga molekul DNA baru yang disintesis merupakan satu unit. Pada untaian
DNAawal, polimerisasi DNA berlangsung secara kontinu sehingga molekul DNA
baru yang disintesis merupakan satu unit. Fragmen-fragmen DNA pendek yang
disintesis tersebut disebut Fragmen Okazaki, karena fenomena sintesis DNA secara
diskontinu tersebut pertama kali ungkapkan oleh Reiji Okazaki pada tahun 1968.
2.5 Regulasi Gen
Gen merupakan unit molekul DNA atau RNA dengan panjang molekul tertentu yang
membawa informasi mengenai urutan asam amino yang lengkap suatu protein atau yang
menentukan struktur lengkap suatu molekul rRNA atau tRNA. Gen dapat diwariskan dan
diekspresikan.
Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik dalam
bentuk urutan basa pada DNA atau RNA menjadi protein. Ekspresi gen adalah suatu
rangkaian kompleks yang melibatkan banyak faktor. Salah satu ciri penting pada sistem
jasad hidup adalah keteraturan sistem. Oleh karena itu dalam ekspresi gen proses
pengendalian (regulasi) sistem menjadi bagian mendasar dan penting. Secara umum
dapat dikatakan bahwa proses ekspresi genetik dimulai dan diatur sejak pra inisiasi
transkripsi. Mekanisme pengaturan ekspresi gen ini disebut dengan regulasi ekspresi gen.
Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses yaitu transkripsi dan translasi.
Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan
DNA meniadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi
sifat-sifat genetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan
nukleotidapada salah satu untaian molekul RNA digunakan sebagai cetakan
(template) untuk sintesis molekul RNA yang komplementer.

Transkripsi (sintesis RNA) dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:


Faktor-faktor yang mentendalikan transkripsi menempel pada bagian promoter.
Penempelan faktor-faktor pengendali transkripsi menyebabkan terbentuknya
komplekspromoter yang terbuka (open promoter complex).
RNA pofimerase membaca cetakan (DNA template) dan mulai melakukan
pengikatan nukleotida yang komplementer dengan cetakannya.
Setelah terjadi proses pemanjangan untaian RNA hasil sintesis, selanjutnya diikuti
dengan proses pengakhiran (terminasi) transkripsi yang ditandai dengan pelepasan
RNA polimerase dari DNA yang ditranskripsi.

Translasi
Translasi adalah proses penerjemah urutan nukleotida yang ada pada molekul
mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau
protein. Hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA
tidak ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan DNA yang
menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame, kerangka baca
terbuka). Molekul rRNA adalah salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel
tempat berlangsungnya sintesis protein, tRNA adalah pembawa asam-asam amino
yang akan disambungkan menjadi rantai polipeptida.
Dalam proses translasi, rangkaian nukleotida pada mRNA akan dibaca tiap
tiga nukleotida sebagai satu kodon untuk satu asam amino, dan pembacaan dimulai
dari urutan kodon metionin (ATG pada DNA atau AUG pada RNA).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang
dibuat dari banyak nukleotida. Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA
(deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid) atau
asam ribonukleat.
Deoxyribonucleid Acid ( DNA ), asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-
molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai
polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan
antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan
perantaraan gugus fosfat. Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas
molekul-molekul ribonukleotida.
Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase menggunakan
sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi. Sintesis DNA adalah
replikasi DNA yaitu proses perbanyakan bahan genetik.
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA
meniadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat
genetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Translasi adalah proses penerjemah
urutan nucleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino
yang menyusun suatu polipeptida atau protein.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui lebih banyak
lagi tentang Asam Nukleat guna menambah wawasan untuk pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.a.2011. http://www.scribd.com/doc/25523953/ASAM-NUKLEAT.
Anonymous.b.2011.http://www.scribd.com/doc/47569664/Makalah-Asam- Nukleat.
Anonymous.c.2011.http://www.scribd.com/doc/41966467/Resume-Asam- Nukleat.
Anonymous.d.2011. http://idonkelor.blogspot.com/2009/09/asam-nukleat.html.
Anonymous.g.2011. http://www.e-dukasi.net/index.php?
Anonymous.h.2011. http://www.news-medical.net/health/RNA-Synthesis.
Dryer, L Robert.1994. BIOKIMIA suat pendekatan berorientasi kasus.UI press: Jakarta
Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-dasar Biokimia. UI press: Jakarta
Robinsson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB press: Bandung
http://blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/MAKALAH-BIOKIMIA-ASAM- NUKLEAT.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/biokimia/bab%2012.pdf

Anda mungkin juga menyukai