Ulkus adalah rusaknya barier kulit sampai ke seluruh lapisan (full thickness) dari dermis.
Pengertian ulkus kaki diabetik termasuk nekrosis atau gangren. Gangren diabetikum adalah
kematian jaringan yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah (ischemic necrosis)
karena adanya mikroemboli aterotrombosis akibat penyakit vaskular perifir oklusi yang
menyertai penderita diabetes sebagai komplikasi menahun dari diabetes itu sendiri. (Suyono. S,
2009)
Madu dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru sehinga selain mempercepat penyembuhan
juga mengurangi timbulnya parut atau bekas luka pada kulit. Sehingga Terapi Madu untuk Ulkus
Diabetikum yaitu pemberian madu pada ulkus diabetikum yang mampu mencegah terjadinya
infeksi. Madu mampu mengabsorbsi pus atau nanah atau luka, sehingga secara tidak langsung
madu akan membersihkan luka tersebut. Madu menimbulkan efek analgetik (penghilang nyeri),
mengurangi iritasi, dan dapat mengeliminasi bau yang menyengat pada luka. Madu juga
berfungsi se bagai antioksidan karena adanya vitamin C yang banyak terkandung pada madu.
Secara tidak langsung madu mengeliminasi zat radikal bebas yang ada pada tubuh kita (Cahyono
B.S.J.B. 2007).
Tujuan
Manfaat
1. Mahasiswa Ilmu Keperawatan dapat mengerti tentang cara perawatan luka Ulkus
Diabatikum
2. Mahasiswa Ilmu Keperawatan mampu dan mengenal bahaya yang disebabkan oleh
penyakit Ulkus Diabetikum
3. Mahasiswa Ilmu Keperawatan dapat mengaplikasikan informasi kepada masyarakat
terkait pencegahan serta penyebab penyakit Ulkus Diabetikum
Jenis
Jenis - jenis ulkus kaki diabetic Ulkus kaki diabetic bedakan atas 2 kelompok yaitu : (Soewondo
P, 2009)
1. Ulkus neuropatik
Kaki teraba hangat dan perfusi masih baik dengan pulsasi masih teraba, keringat
berkurang, kulit kering dan retak.
2. Ulkus neuroiskemik
Kaki teraba lebih dingin, tidak teraba pulsasi, kulit tipis, halus dan tanpa rambut, ada
atrofi jaringan subkutan, klaudikasio intermiten dan rest pain mungkin tidak ada karena
neuropati
Ada beberapa klasifikasi derajat ulkus kaki diabetik dikenal saat ini seperti, klasifikasi
Wagner, University of Texas wound classification system (UT), dan PEDIS ( Perfusion,
Extent / size, Depth / tissue loss, Infection, Sensation). Klasifikasi Wagner banyak
dipakai secara luas, menggambarkan derajat luas dan berat ulkus namun tidak
menggambarkan keadaan iskemia dan ikhtiar pengobatan (Guhfron, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Suyono S. Diabetes Melitus di Indonesia, Dalam : Aru W, dkk, editors, Ilmu Penyakit
Dalam, Jilid III, Edisi V. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2009
Soewondo P. Ketoasidosis Diabetik, Dalam : Aru, W, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam,
Jilid III, Edisi V. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2009
Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta : Muha Medika. 2010