Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK ditegaskan bahwa penempatan beban

KENDARAAN BERMOTOR DAN kepada rakyat seperti pajak, retribusi dan


BEA BALIK NAMA KENDARAAN lain lain, harus ditetapkan dengan
BERMOTOR TERHADAP Undang Undang. Pendapatan Asli
PENDAPATAN ASLI DAERAH Daerah (PAD) yang antara lain berupa
PROVINSI JAWA TENGAH (Studi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
Kasus pada DPPAD Provinsi Jawa menjadi salah satu sumber pembiayaan
Tengah) dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan daerah dalam rangka
TRI MUSTIKA SARI meningkatkan dan memeratakan
kesejahteraan masyarakat. Dengan
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
demikian daerah mampu melaksanakan
Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
otonomi, yaitu mampu mengatur dan
Jl.Nakula, No. 5-11 Semarang mengurus rumah tangganya sendiri.
Dengan dikeluarkannya Undang-
PENDAHULUAN Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
Dalam suatu pemerintahan negara sebelumnya telah diubah beberapa kali
Indonesia yang terbagi atas daerah-daerah dengan Undang-Undang Nomor 34
provinsi dan daerah provinsi yang terdiri Tahun 2000 dan Undang-Undang Nomor
atas daerah-daerah kabupaten dan kota. 18 Tahun 1997 yang diharapkan dapat
Dan untuk menyelenggarakan lebih mendorong peningkatan pelayanan
pemerintahan yang dapat meningkatkan keapada masyarakat dan kemandirian
pelayanan kepada masyarakatnya, tiap daerah. Dalam Undang-Undang Nomor
daerah berhak mengenakan pungutan 28 Tahun 2009 pajak daerah dan retribusi
biaya kepada masyarakat yang berupa daerah menjadi salah satu sumber
pajak. Pajak yang merupakan sumber pendapatan daerah yang penting untuk
penerimaan negara juga seringkali membiayai pelaksanaan pemerintahan
digunakan sebagai instrumen kebijakan daerah. Sejalan dengan sistem perpajakan
pemerintah. nasional, pembinaan pajak daerah dan
Berdasarkan pemungutannya, pajak retribusi daerah dilakukan secara terpadu
di Indonesia dapat dikelompokkan dengan pajak nasional. Terutama
menjadi dua yaitu pajak pusat dan pajak mengenai obyek dan tarif pajak, sehingga
daerah. Pajak pusat dan pajak daerah antara Pajak Nasional dengan Pajak
merupakan suatu sistem perpajakan di Daerah dan Retribusi Daerah, saling
Indonesia yang pada dasarnya merupakan melengkapi.
beban masyarakat sehingga perlu dijaga
agar kebijakan tersebut dapat Dalam mewujudkan tujuan
memberikan beban yang adil kepada Pembangunan Nasional yaitu demi
masyarakat (Achmad Lutfi, 2006). masyarakat adil dan makmur, sehingga
Terkait dengan Pajak Daerah, peranannya dibutuhkan dana pembangunan yang
juga sangat penting sebagai sumber tidak sedikit untuk keberhasilan program
Pendapatan Daerah dan sebagai penopang pembangunan nasional tersebut. Dana
Pembangunan Daerah, karena Pajak tersebut diperoleh dari dalam maupun
Daerah merupakan salah satu Sumber luar negeri, baik sektor swasta maupun
Pendapatan Asli Daerah. Pajak sebagai pemerintah. Sumber penerimaan dari
satu perwujudan kewajiban kenegaraan, dalam negeri salah satunya dari sektor
pajak yang merupakan peran serta 3) hasil pengelolaan kekayaan
langsung dari masyarakat dalam rangka daerah yang dipisahkan
mewujudkan pembangunan nasional dan 4) lain-lain PAD yang sah
bentuk pelayanan pemerintah kepada b. Dana perimbangan.
masyarakat. Sektor pajak merupakan c. Lain-lain pendapatan daerah yang
sumber utama dalam menopang sah.
pembiayaan pembangunan nasional.
Program pembangunan nasional ikut Jika ditelusuri lebih lanjut
meningkat dengan adanya penerimaan ketentuan Pasal 157 tersebut di atas,
negara dari sektor pajak dari tahun maka dapat diketahui bahwa di antara
ketahun yang semakin meningkat. sumber pendapatan daerah tersebut,
hanya Pendapatan Asli Daerah yang
Didalam Undang-Undang Nomor merupakan sumber pembiayaan sebagai
32 tahun 2004 tentang Pemerintahan indikasi sumber pendapatan daerah yang
Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 otonom. Sebab sumber pendapatan
tahun 2004 tentang Perimbangan daerah yang berupa dana perimbangan
Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan merupakan hasil penerimaan yang
Pemerintahan Daerah dalam rangka didasarkan persentase perimbangan
pelaksanaan otonomi daerah. Pemerintah tertentu yang ditentukan oleh pemerintah
Daerah diberi keleluasaan dalam pusat. Dan pajak daerah dibagi menjadi
mengelola dan memanfaatkan sumber dua yaitu Pajak Daerah Provinsi dan
peneriman daerah yang dimilikinya Pajak Daerah Kabupaten/Kota. Pajak
berdasarkan aspirasi dari masyarakat Daerah Provinsi terdiri dari Kendaraan
daerah. Otonomi yang diberikan kepada Bermotor dan Kendaraan di Atas Air,
daerah memberikan implikasi timbulnya Bea balik Nama Kendaraan Bermotor dan
kewenangan dan kewajiban dalam Kendaraan di Atas Air, Bahan Bakar
melaksanakan berbagai kegiatan-kegiatan Kendaraan Bermotor, Pengambilan dan
pemerintahan yang lebih mandiri. Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Sehingga dengan ini pemerintah Permukaan. Sedangkan Pajak Daerah
diharapkan dapat menggali sumber- Kabupaten/Kota yaitu Hotel, Restoran,
sumber keuangan sendiri secara efektif Hiburan, Reklame, Penerangan Jalan,
dan efisien. Pengambilan Bahan Galian Golongan C,
Pembiayaan dalam dan Parkir.
penyelenggaraan otonomi daerah
bertumpu pada persoalan pendapatan Dari pajak daerah diatas ,
daerah yang berasal dari berbagai jenis penerimaan yang memberikan kontribusi
sumber. Artinya pendapatan daerah cukup besar dalam peningkatan
merupakan cerminan dari kemampuan pendapatan asli daerah provinsi Jawa
daerah dalam menyelenggarakan otonomi Tengah adalah jenis pungutan pajak
daerah. Pasal 157 Undang-Undang kendaraan bermotor dan bea balik nama
Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan kendaraan bermotor. Pemungutan pajak
sumber pendapatan daerah terdiri atas: kendaraan bermotor ini melibatkan tiga
a. Pendapatan asli daerah yang instansi pemerintah, yaitu : Dinas
selanjutnya disebut PAD, yaitu: Pendapatan dan Pemgelolaan Aset
1) hasil pajak daerah Daerah, Polisi Republik Indonesia, dan
2) hasil retribusi daerah PT. (Persero) Asuransi Kerugian Jasa
Raharja. Dan didalam proses pencatatan
dan pembayaran pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan
bermotor menggunakan Sistem bermotor terhadap pendapatan asli daerah
Administrasi Manunggal dibawah Satu Provinsi Jawa Tengah dengan
Atap (SAMSAT) dalam pengeluaran menggunakan variabel independennya
STNK, pembayaran Pajak, BBNKB dan pajak kendaraan bermotor dan bea balik
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu nama kendaraan bermotor menggunakan
Lintas Jalan (SWDKLLJ). Kemudian metode analisis deskriptif kualitatif
dalam mewujudkan tercapainya kesatuan dengan menunjukkan hasil bahwa
ekonomi dalam rangka wawasan variabel pendapatan asli daerah akan
nusantara, maka pengaturan pajak dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu
kendaraan bermotor oleh daerah pajak kendaraan bermotor dan bea balik
dilaksanakan dalam pola keterpaduan dan nama kendaraan bermotor. Dan
keseragaman secara nasional. berpengaruh terhadap pendapatan asli
daerah.
Penelitian tentang kontribusi pajak
kendaraan bermotor dan bea balik nama Mengingat besarnya peran pajak
kendaraan bermotor terhadap pendapatan daerah sebagai salah satu sumber utama
asli daerah telah dilakukan oleh beberapa penerimaan keuangan daerah dalam
peneliti. Penelitian sebelumnya yang komponen Pendapatan Asli Daerah
dilakukan oleh Rahadianingtyas Adi (PAD), sehingga membuatnya menjadi
Tomo (2012) tentang Penerapan Pajak bagian yang sangat vital. Dan dari jenis
Progresif Kendaraan Bermotor Dalam jenis Pajak Daerah, penerimaan yang
Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli memberikan kontribusi cukup besar
Daerah yang mengambil obyek penelitian dalam rangka meningkatkan Pendapatan
di UP3ad dan Samsat Surakarta. Dengan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah
menggunakan variabel pajak kendaraan adalah jenis pungutan Pajak Kendaraan
bermotor dan pendapatan asli daerah diuji Bermotor dan Bea Balik Nama
dengan menggunakan metode observasi Kendaraan Bermotor.
yang hasilnya besarnya persentase dari Oleh karena itu penulis bermaksud
kontribusi pajak progresif belum dapat untuk meneliti sampai sejauh mana
dihitung sehingga perhitungan masih penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari
menggunakan penerimaan pajak jenis pungutan Pajak Kendaraan
kendaraan bermotor secara keseluruhan. Bermotor dan Bea Balik Nama
Besarnya persentase dari kontribusi Kendaraan Bermotor mampu
tersebut, baik roda 4 maupun roda 2 tidak memberikan kontribusi pada Pendapatan
Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa
Provinsi Jawa Tengah yang mengambil Tengah. Dan bermaksud menuangkannya
obyek penelitian di DPPAD Provinsi dalam bentuk skripsi yang berjudul
Jawa Tengah. Dengan menggunakan ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK
variabel pajak kendaraan bermotor dan KENDARAAN BERMOTOR DAN
pendapatan asli daerah diuji dengan BEA BALIK NAMA KENDARAAN
menggunakan metode analisis deskriptif BERMOTOR TERHADAP
yang hasilnya kontribusi pajak kendaraan PENDAPATAN ASLI DAERAH
bermotor yang paling besar pada tahun PROVINSI JAWA TENGAH (Studi
2008. Sedangkan Penelitian yang Kasus pada DPPAD Provinsi Jawa
dilakukan peneliti saat ini adalah Tengah).
menganalisis kontribusi pajak kendaraan
RUMUSAN MASALAH pendapatan daerah yang diatur dalam
Berdasarkan latar belakang diatas, pasal 79 Undang Undang Nomor 22
maka penulis mencoba menguraikan tahun 1999 tentang pemerintahan
beberapa permasalahan yang akan daerah, berdasarkan pasal 79 Undang
diangkat sebagai berikut : Undang Nomor 22 tahun 1999 dapat
1) Menganalisis seberapa besar disimpulkan bahwa sesuatu yang
kontribusi pajak kendaraan diperoleh pemerintah daerah yang didapat
bermotor dan bea balik nama dengan uang karena kewenangan yang
kendaraan bermotor terhadap diberikan masyarakat dapat berupa hasil
Pendapatan Asli Daerah Provinsi pajak daerah dan retribusi daerah.
Jawa Tengah selama tahun 2009 - Adapun sumber sumber
2012 ? pendapatan asli daerah menurut Undang
2) Menganalisis seberapa tingkat Undang Republik Indonesia Nomor 32
efektivitas realisasi dari pendapatan Tahun 2004 meliputi :
asli daerah, pajak kendaraan
bermotor dan bea balik nama 1) Hasil Pajak Daerah yaitu Pungutan
kendaraan bermotor Provinsi Jawa daerah berdasarkan peraturan yang
Tengah selama tahun 2009 2012 ditetapkan oleh daerah yang
? dilakukan oleh pemerintah daerah
3) Menganalisis penerimaan pajak yang hasilnya digunakan untuk
kendaraan bermotor dan bea balik pengeluaran umum.
nama kendaraan bermotor terhadap 2) Hasil Retribusi Daerah yaitu
Pendapatan Asli Daerah Provinsi Pungutan daerah sebagai
Jawa Tengah selama tahun 2009- pembayaran pemakaian karena
2012 dengan analisis SWOT ? memperoleh jasa milik pemerintah
4) Bagaimana upaya Dinas daerah yang bersangkutan.
Pendapatan dan Pengelolaan Aset 3) Hasil Perusahaan Milik Daerah dan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Hasil Pengelolaan Kekayaan
dalam meningkatkan penerimaan Daerah yang dipisahkan. Hasil
pajak kendaraan bermotor dan bea perusahaan milik daerah merupakan
balik nama kendaraan bermotor pendapatan daerah dari keuntungan
agar tetap memenuhi target ? bersih perusahaan daerah.
4) Lain lain pendapatan daerah yang
LANDASAN TEORI sah yaitu pendapatan pendapatan
Sumber sumber Pendapatan Asli yang tidak termasuk dalam jenis
Daerah jenis pajak daerah, retribusi daerah,
Berdasarkan Undang-Undang pendapatan dinas.
Nomor 33 tahun 2004 (sebagai pengganti
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999), Sumber sumber pendapatan asli
sumber sumber penerimaan daerah daerah harus digali secara maksimal
meliputi : pendapatan daerah dan namun tetap dalam koridor Undang
pembiayaan. Pendapatan daerah undang yang berlaku. Dalam rangka
bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, menggali sumber-sumber keuangan
Dana Perimbangan dan Lain lain daerah terutama dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah yang sah. pendapatan asli daerah, maka pemerintah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah harus berusaha mencari sumber-
merupakan salah satu komponen sumber
sumber keuangan yang potensial yaitu 4. Kepemilikan/penguasaan
pajak daerah dan retribusi daerah. kendaraan bermotor yang semata-
mata digunakan untuk melayani
Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea orang sakit, orang mati dan
Balik Nama Kendaraan Bermotor pemadam kebakaran tanpa
dipungut pembayaran.
Pajak Kendaraan Bermotor yang
selanjutnya disingkat PKB adalah pajak
Dasar pengenaan pajak dihitung
yang dipungut atas kepemilikan dan
penguasaan kendaraan bermotor. sebagai perkalian dari dua unsur pokok:
Kendaraan bermotor adalah semua
kendaraan beroda dua atau lebih beserta 1. Nilai jual kendaraan bermotor
gandengannya yang digunakan disemua 2. Bobot yang mencerminkan secara
jenis jalan darat dan digerakkan oleh relative kadar kerusakan jalan dan
peralatan teknik berupa motor atau pencemaran lingkungan akibat
peralatan lainnya yang berfungsi untuk penggunaan kendaraan bermotor.
mengubah suatu sumber daya energi
tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan Besarnya tarif PKB ditetapkan sebesar
bermotor yang bersangkutan termasuk :
alat-alat berat dan alat-alat besar yang 1. 1,5% (satu koma lima persen)
bergerak. untuk kendaraan bermotor bukan
umum.
2. 1% (satu persen) untuk kendaraan
Objek pajak adalah kepemilikan bermotor umum
dan penguasaan kendaraan bermotor 3. 0,5% (nol koma lima persen)
termasuk kepemilikan dan penguasaan untuk kendaraan bermotor alat-
kendaraan bermotor yang berada di alat berat/besar
daerah lebih dari 90 hari berturut-turut.
Subjek pajak adalah orang pribadi atau Sedangkan, Bea Balik Nama
badan yang memiliki dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor yang selanjutnya
kendaraan bermotor. disingkat BBNKB adalah pajak yang
dipungut atas penyerahan kendaraan
Dikecualikan dari objek pajak bermotor.
adalah kepemilikan dan/atau penguasaan
kendaraan bermotor oleh: Dasar Hukum:

1. Pemerintah. Undang-undang Nomor 28 Tahun


2. Kedutaan, konsulat perwakilan 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-
negara asing dan perwakilan Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang
lembaga-lembaga internasional Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
dengan azas timbal balik
sebagaimana berlaku untuk pajak 1. Peraturan Pemerintah Nomor 65
negara. Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah.
3. Kepemilikan/penguasaan Objek dan Subjek.
kendaraan bermotor yang berada
di daerah kurang dari 90 hari Objek BBNKB adalah penyerahan hak
terhitung sejak tiba. milik dan/atau penguasaan kendaraan
bermotor akibat dari perjanjuan dua pihak juga bagi kendaraan bermotor yang
atau perbuatan sepihak, pemasukkan dari belum pernah BBN di Indonesia
luar negeri untuk dipakai, keadaan yang (kendaraan bekas Jepang, kendaraan
terjadi karena jual beli, tukar menukar, dump dari Pemda dan TNI).
hibah, warisan, pemasukkan ke badan
usaha, dan penguasaan kendaraan JENIS DAN SUMBER DATA
bermotor lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Penelitian ini adalah penelitian
a. Subjek BBNKB adalah orang deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan
pribadi atau badan yang menerima untuk mengungkapkan suatu masalah yang
penyerahan kendaraan bermotor. sesuai dengan keadaan sebenarnya. Data
b. Azas pungutan BBNKB dipungut yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
berdasarkan azas domisili (tempat dari :
tinggal subjek BBNKB). 1) Data Primer, yaitu data yang
diperoleh langsung dari sumber
Dasar pengenaan BBNKB adalah utama. Contohnya : Data yang
nilai jual kendaraan bermotor yang diperoleh sebagai hasil
ditetapkan oleh Gubernur dengan wawancara yang merupakan
berpedoman pada keputusan Menteri tanya jawab langsung dengan
Dalam Negeri. pegawai yang ada di Dinas
Tarif BBNKB atas penyerahan pertama Pendapatan dan Pengelolaan Aset
ditetapkan sebesar: Daerah Provinsi Jawa Tengah
a. 10% (sepuluh persen) untuk mengenai hal-hal yang
kendaraan bermotor umum dan berhubungan dengan
tidak umum. pemungutan pajak kendaraan
b. 3% (tiga persen) untuk kendaraan bermotor dan bea balik nama
bermotor alat berat/besar. kendaraan bermotor terhadap
Tarif BBNKB atas penyerahan kedua pendapatan asli daerah di Jawa
dan selanjutnya ditetapkan sebesar: Tengah.
a. 1% (satu persen) untuk 2) Data Sekunder, yaitu data yang
kendaraan bermotor umum dan telah diolah dan telah menjadi
tidak umum. dokumentasi diperusahaan.
b. 0,3% (nol koma tiga persen) Contohnya : Profil kantor Dinas
untuk kendaraan bermotor alat Pendapatan dan Pengelolaan Aset
berat/besar. Daerah Provinsi Jawa Tengah,
Tarif BBNKB atas penyerahan warisan Laporan Realisasi Pendapatan
ditetapkan sebesar: Asli Daerah, Pajak Kendaraan
a. 0,1% (nol koma satu persen) Bermotor dan Bea Balik Nama
untuk kendaraan bermotor umum Kendaraan Bermotor.
dan tidak umum.
b. 0,03% (nol koma nol tiga persen) Metode Pengumpulan Data
untuk kendaraan bermotor alat
berat/besar. Metode yang digunakan dalam
Besarnya BBN-KB dapat dihitung pengumpulan data penelitian sebagai berikut
dengan mengalikan tarif dengan dasar :
pengenaan pajak. BBN-KB I dikenakan
a) Metode dokumentasi yaitu untuk Efektifitas merupakan
memperoleh sejumlah data hubungan antara realisasi
melalui pencatatan dari sejumlah penerimaan dari instrumen PAD
dokumen (arsip) yang terhadap target penerimaan dari
berhubungan dengan PKB , instrumen PAD yang digunakan
BBNKB dan PAD. untuk menghitung besarnya
b) Metode wawancara yaitu penerimaan dari komponen PAD
melakukan tanya jawab dan sesuai dengan target yang ada (
diskusi secara langsung dengan Devas,1989:146).
pegawai yang ada di Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Aset 2) Metode Kualitatif
Daerah Provinsi Jawa Tengah. Yaitu suatu metode analisis
dalam bentuk bukan angka tetapi
METODE PENELITIAN hanya merupakan uraian keterangan,
usulan pendapat serta kesimpulan-
Analisis yang digunakan dalam kesimpulan.
penelitian ini adalah dengan Dan penelitian ini juga menggunakan
menggunakan metode kuantitatif dan Analisis SWOT seperti yang
kualitatif yaitu : ditegaskan Hunger dan Wheelen,
The factor are most importance to
1) Metode kuantitatif
thecorporations future are refered to
Metode kuantitatif yaitu
as strategic factors adsummarized with
analisis dalam bentuk perhitungan
acronym SWOT standing for Strenght,
angka-angka berdasarkan data
Weakness, Opportunities and Threats
yang terkumpul dengan
(Hunger dan Wheelen,1993:12) yang
menggunakan rumus kontribusi
terdiri dari :
dan efektivitas.
a) Kontribusi a) Strenght ( Keunggulan)
Kontribusi PKB b) Weakness (Kelemahan)
BBNKB digunakan untuk c) Opportunities (Peluang)
mengetahui seberapa besar d) Threats (Ancaman)
peranan PKB BBNKB dalam
meningkatkan pendapatan PEMBAHASAN
daerah, sehingga akan dapat
memberikan gambaran yang Penelitian ini merupakan penelitian
lebih jelas mengenai tindakan secara deskriptif untuk menganalisis
/kebijakan apa saja yag harus kontribusi dan efektivitas PKB BBNKB
diperhatikan PKB BBNKB terhadap pendapatan asli daerah dan untuk
sebagai usaha peningkatan mengetahui serta melakukan pembenahan
terhadap PAD. dalam pemungutan PKB BBNKB agar lebih
Semakin besar baik serta mengetahui upaya upaya
kontribusi PKB BBNKB DPPAD Provinsi Jawa Tengah dalam
terhadap PAD semakin besar meningkatkan pendapatan asli daerah dari
pula peranan PKB BBNKB PKB BBNKB.
terhadap PAD dan
sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis data
b) Efektivitas secara kuantitatif dan kualitatif maka dapat
disimpulkan bahwa PKB BBNKB kontribusi BBNKB juga akan meningkatkan
berpengaruh terhadap pendapatan asli pendapatan asli daerah. Serta untuk tingkat
daerah. Hal ini dikarenakan pencapaian efektivitasnya rata-rata 119,6%. Dalam
realisasi dari PKB BBNKB pada tahun penelitian ini kontribusi BBNKB memiliki
anggaran 2009-2012 selalu melebihi target kontribusi positif dan sangat efektif terhadap
serta kontribusi PKB BBNKB terhadap pendapatan asli daerah.
pendapatan asli daerah cukup besar. Hal ini
menunjukkan bahwa PKB BBNKB Hasil analisis SWOT dari PKB BBNKB
memiliki kontribusi positif dan efektif di Provinsi Jawa Tengah
terhadap pendapatan asli daerah. Secara
lebih jelas dijelaskan sebagai berikut : Hasil analisis SWOT
menunjukkan bahwa PKB BBNKB
Kontribusi dan Efektivitas PKB terhadap merupakan penyumbang terbesar untuk
PAD pendapatan asli daerah sehingga PKB
BBNKB merpakan sumber penerimaan yang
Hasil analisis kuantitatif sangat menonjol dalam meningkatkan
menunjukkan kontribusi PKB yang penerimaan daerah. Dengan adanya jumlah
penerimaan realisasinya untuk tahun kendaraan bermotor yang semakin
anggaran 2009-2012 selalu melebihi target meningkat di Jawa Tengah semakin
dari yang dianggarkan. Dan kontribusi PKB membuka peluang untuk meningkatkan
terhadap pendapatan asli daerah dengan rata- penerimaan PKB BBNKB. Hal ini tentu
rata 34,8% yang merupakan jumlah berdampak positif bagi penerimaan
porsentase yang besar. Padahal masih pendapatan asli daerah.
banyak sumber-sumber penerimaan
pendapatan yang lainnya. Oleh sebab itu Tetapi dibalik besarnya
kontribusi PKB akan meningkatkan penerimaan yang didapat dari PKB BBNKB
pendapatan asli daerah. Serta untuk tingkat juga terdapat banyak hambatan yaitu sering
efektivitasnya sendiri rata-rata 109,3% yang terjadinya pergantian kepemilikan kendaraan
berarti sangat efektif. Dalam penelitian ini bermotor tanpa diikuti langsung
kontribusi PKB memiliki kontribusi positif pengatasnamaan kepemilikan kedalam
dan sangat efektif terhadap pendapatan asli namanya sendiri serta adanya biro-biro jasa
daerah. individulal seperti calo mengakibatkan
adanya kolusi terhadap oknum pegawai
Kontribusi dan Efektivitas BBNKB tehadap berbagai biro hal ini juga dapat
terhadap PAD mengurangi penerimaan PKB BBNKB.

Hasil analisis kuantitatif KESIMPULAN


menunjukkan kontribusi BBNKB yang
penerimaan realisasinya untuk tahun Dari hasil analisis data yang telah dilakukan ,
anggaran 2009-2012 selalu melebihi target maka penulis mengambil kesimpulan sebagai
dari yang dianggarkan. Dan kontribusi berikut:
BBNKB terhadap pendapatan asli daerah 1) Dilihat dari jenis penerimaan PAD
dengan rata-rata 36,6% yang merupakan nya, pos pajak daerah merupakan pos
jumlah porsentase yang besar. Padahal yang memberikan kontribusi yang
masih banyak sumber-sumber penerimaan paling besar bagi Pendapatan Asli
pendapatan yang lainnya. Oleh sebab itu
Daerah (PAD) , khususnya pada PKB efektivitasnya tahun 2010
dan BBNKB. sebesar 145,2% dan tingkat
a) Dari hasil analisis kontribusi yang paling rendah tahun 2011
PKB dan BBNKB terhadap sebesar 109,5% berarti dapat
PAD di provinsi Jawa Tengah dikategorikan penerimaan
mengalami kenaiakan dan BBNKB sangat efektif.
penurunan dari tahun 2009- 1) Dari hasil analisis SWOT
2012. Kontribusi PKB yaitu mekanisme pemungutan PKB
berkisar antara 33,9% - 35,9% dan BBNKB Provinsi Jawa
dengan rata-rata 34,8%. Tengah yang dilakukan Dinas
Kontribusi terbesar diberikan Pendapatan dan Pengelolaan
pada tahun 2009 sebar 35,9% Aset Daerah Provinsi Jawa
dan terendah diberikan pada Tengah memiliki keunggulan
tahun 2012. Sedangkan dan peluang serta kelamahan
kontribusi BBNKB berkisar ancaman.
antara 30,6% - 42,7% dengan a) Keunggulannya yaitu
rata-rata sebesar 36,6% . merupakan sumber
Kontribusi terbesar diberikan penerimaan yang
pada tahun 2012 sebar 42,7% menonjol dalam
dan terendah diberikan pada meningkatkan penerimaan
tahun 2009 sebesar 30,6%. daerah, pemungutannya
b) Dari hasil analisis data dilakukan pada setiap
perhitungan tingkat efektivitas kabupaten sehingga
PAD, PKB dan BBNKB di mempermudah wajib
provinsi Jawa Tengah pajak dalam pembayaran
mengalami kenaikan dan pajak dan adanya
penurun dari tahun ke tahun pembagian tugas kerja
dapat dilihat bahwa PAD yang yang jelas dan terstruktur.
paling tinggi tingkat b) Kelemahannya yaitu
efektivitasnya tahun 2010 kendaraan bermotor
sebesar 113,3% dan tingkat merupakan barang
yang paling rendah tahun 2012 bergerak yang
sebesar 96,1% berarti dapat kepemilikannya dapat
dikategorikan penerimaan berpindah tangan secara
Pendapatan Asli Daerah cepat sehingga sangat
efektif. berpengaruh terhadap
Kemudian untuk perhitungan upaya penagihannya serta
PKB yang paling tinggi tingkat rendahnya kesadaran
efektivitasnya tahun 2010 masyarakat untuk
sebesar 118,3% dan tingkat membayar pajak
yang paling rendah tahun 2012 kendaraan bermotornya.
sebesar 105,7% berarti dapat c) Peluangnya yaitu dengan
dikategorikan penerimaan PKB semakin meningkatnya
sangat efektif. Sedangkan jumlah kendaraan
untuk perhitungan BBNKB bermotor maka peluang
yang paling tinggi tingkat meningkatkan penerimaan
PKB dan BBNKB sangat 1. Rentang waktu dalam penelitian
besar secara ekonomis. ini relatif singkat yaitu selama 4
a) Ancamannya yaitu sering tahun dari tahun 2009 sampai
terjadi pergantian dengan tahun 2012 sehingga data
kepemilikan kendaraan yang diperoleh sedikit.
bermotor tanpa diikuti 2. Penelitian ini hanya memberikan
langsung proses gambaran secara umum tentang
mengatasnamakan kontribusi dan efektivitas PKB
kepemilikan kedalam dan BBNKB terhadap PAD, dan
namanya sendiri dan Adanya tidak memberikan penjelasan
biro-biro jasa yang faktor-faktor apa saja yang
mengakibatkan kolusi antara mempengaruhi terjadi kenaikan
oknum pegawai dengan dan penurunan nilai data-data
berbagai biro seperti calo. yang ada. Karena pengambilan
Saran data dibatasi oleh pihak DPPAD
Dari kesimpulan tersebut di atas Provinsi Jawa Tengah.
maka penulis memberikan beberapa 3. Tidak adanya ketentuan yang
saran yang kiranya dapat bermanfaat jelas untuk menentukan target
bagi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan penerimaan PKB dan BBNKB.
Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah: Selama ini penentuan target
1) Meskipun mengalami kenaikan dan hanya berdasarkan hasil
penurun pada tiap tahunnya tetapi penelitian dilapangan yang
tingkat kontribusi dan efektivitas dilakukan oleh petugas pemungut
yang telah dicapai sudah pajak PKB dan BBNKB.
dikategorikan sangat efektif karena
tingkat pencapaiannya diatas 100%, DAFTAR PUSTAKA
pihak DPPAD Provinsi Jawa Tengah
harus bisa mempertahankan tingkat Adi Tomo, Rahadianingtyas. 2012,
efektivitas tersebut. Penerapan Pajak Progresif
2) Meningkatkan kualitas sumber daya Kendaraan Bermotor Dalam Upaya
manusia dengan melakukan Meningkatakan Pendapatan Asli
pembinaan teknis kepada aparat Daerah. Jurusan Akuntansi
pemungut pendapatan daerah yang Universitas Negeri Solo.
tercermin dalam peningkatan
pelayanan, disiplin kerja, kejujuran, DPPAD Prov Jateng; Profil DPPAD
tanggung jawab dan dedikasi yang Provinsi Jawa Tengah; Semarang;
tinggi dengan melakukan workshop, Kantor Pusat DPPAD Prov Jateng;
studi banding, diklat, pelatihan 2012.
sistem pengelolaan keuangan SKPD, DPPAD Prov Jateng; Rekapitulasi
dan pelatihan jabatan fungsional Pendapatan Daerah Provinsi Jawa
komputer yang diselenggarakan oleh Tengah; Semarang; Kantor Pusat
lembaga daerah. DPPAD Prov Jateng; 2012.
Keterbatasan DPPAD Prov Jateng; Target dan Realisasi
Dalam penelitian ini masih dapat Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
keterbatasan diantaranya adalah : Balik Nama Kendaraan Bermotor
Provinsi Jawa Tengah; Semarang;
Kantor Pusat DPPAD Prov Jateng; Perhitungan Anggaran Pendapatan
2012. dan Belanja Daerah.
DPPAD Prov Jateng; Informasi Ringkas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
Penerimaan dari Kendaraan 690.900-327 Tahun 1994, Tentang
Bermotor Terhadap Pendapatan Kriteria Penilaian dan Kinerja
Pemerintah Pusat dan Daerah; Keuangan.
Semarang; Kantor Pusat DPPAD Lutfi,Achmad. 2006. Penyempurnaan
Prov Jateng. Administrasi Pajak Daerah dan
Ersandy, Novita. 2010. Kontribusi dan Retribusi Daerah : Suatu Upaya
Potensi Pajak Kendaraan Bermotor Dalam Optimalisasi Penerimaan
Terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD.
di Provinsi Jawa Tengah. Jurusan Mardiasmo. 2002, Otonomi dan Manajemen
Ilmu Pemerintahan Universitas Keuangan Daerah, ANDI, Yogyakarta.
Diponegoro. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008.
Herwandi. 2008. Peranan Penerimaan Bea Tentang Struktur Organisasi DPPAD
Balik Nama Kendaraan Bermotor Provinsi Jawa Tengah.
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Sugiyono, 2004. Metodologi Penelitian
Provinsi Kalimantan Timur.Jurusan Bisnis, Cetakan Kesembilan, CV
Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Alfabeta, Bandung.
Universitas Muhamadiyah Malang.
Suwandy, Erly. 2002, Pajak Daerah,
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. Salemba Empat, Jakarta.
1999. Metodologi Penelitian Bisnis.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.
Yogyakarta. Tentang Perimbangan Keuangan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Antara Pemerintah Pusat dan
Tahun 2010, Tentang Perhitungan Pemerintah Daerah . Dewan
Dasar Pajak Kendaraan Bermotor Perwakilan Rakyat Republik
dan Bea Balik Nama Kendaraan Indonesia.
Bermotor Tahun 2010 Pasal 1 Ayat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004,
3. Tentang Perimbangan Keuangan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Antara Pemerintah Pusat dan
Tahun 2010, Tentang Perhitungan Pemerintahan Daerah. Dewan
Dasar Pajak Kendaraan Bermotor Perwakilan Rakyat Indonesia.
dan Bea Balik Nama Kendaraan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000,
Bermotor Tahun 2010 Pasal 1Ayat 4. Tentang Komponen Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009,
Tahun 2002, Tentang Pedoman Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Pengurusan, Pertanggungjawaban Daerah.
dan Pengawasan Keuangan Daerah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997,
serta Tata Cara Penyusunan Tentang Pajak Daerah.
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Dearah, Pelaksana Tata Usaha
Keuangan Daerah dan Penyusunan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999
Pasal 2 ayat 1 dan 2, Tentang Pajak Daerah.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999
Pasal 3 ayat 1, Tentang Tarif Pajak
Daerah.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
Pasal 79, Tentang Pemerintahan
Daerah.
Wijaya HAW,2002, Penyelenggaraan
Otonomi di Indonesia. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.BPFE Yogyakarta.
Yani, Ahmad. 2002, Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, Gramedia Pustaka Utama,
Yogyakarta.
Yunanto, Setyono. 2008. Upaya Kantor
Bersama SAMSAT Dalam
Meningkatakan Pendapatan Asli
Daearah dari Pajak Kendaraan
Bermotor. Jurusan Ilmu Hukum
Universitas Brawijaya.
Yunus, Abdul Thalib. 2010. Analisis
Kontribusi Pajak Kendaraan
Bermotor Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Pada Kabupaten Bone
Bolango Di Provinsi Gorontalo.
Jurnal Economic
Resources,ISSN.0852-1158, Vol.11
No.30, Februari 2010.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Studi Kasus Toshiba
    Tugas Studi Kasus Toshiba
    Dokumen16 halaman
    Tugas Studi Kasus Toshiba
    prita octavianty puteri
    100% (1)
  • Enron
    Enron
    Dokumen10 halaman
    Enron
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Ok
    Ok
    Dokumen16 halaman
    Ok
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Silabus Etika Unp
    Silabus Etika Unp
    Dokumen7 halaman
    Silabus Etika Unp
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 12573 PDF
    Jurnal 12573 PDF
    Dokumen12 halaman
    Jurnal 12573 PDF
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • 13.kerusuhan Mei 1998 (Ane Lupa Soalnya)
    13.kerusuhan Mei 1998 (Ane Lupa Soalnya)
    Dokumen12 halaman
    13.kerusuhan Mei 1998 (Ane Lupa Soalnya)
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Psap No 10 Koreksi Kesalahan 1
    Makalah Psap No 10 Koreksi Kesalahan 1
    Dokumen22 halaman
    Makalah Psap No 10 Koreksi Kesalahan 1
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Pengumuman Kemsos PDF
    Pengumuman Kemsos PDF
    Dokumen8 halaman
    Pengumuman Kemsos PDF
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen3 halaman
    Tugas 2
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 12573 PDF
    Jurnal 12573 PDF
    Dokumen12 halaman
    Jurnal 12573 PDF
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka HKM Bisnis
    Daftar Pustaka HKM Bisnis
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka HKM Bisnis
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 12573 PDF
    Jurnal 12573 PDF
    Dokumen12 halaman
    Jurnal 12573 PDF
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • COVER Unp
    COVER Unp
    Dokumen1 halaman
    COVER Unp
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Bukti Audi1
    Bukti Audi1
    Dokumen5 halaman
    Bukti Audi1
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • 10
    10
    Dokumen6 halaman
    10
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Aset
    Aset
    Dokumen31 halaman
    Aset
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • PENDAHULUAN KOPERASI
    PENDAHULUAN KOPERASI
    Dokumen13 halaman
    PENDAHULUAN KOPERASI
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Toshiba Fraud
    Toshiba Fraud
    Dokumen3 halaman
    Toshiba Fraud
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • T Pajak
    T Pajak
    Dokumen16 halaman
    T Pajak
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • T Pajak
    T Pajak
    Dokumen16 halaman
    T Pajak
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • ALk
    ALk
    Dokumen33 halaman
    ALk
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat
  • Pendapatan Neto
    Pendapatan Neto
    Dokumen2 halaman
    Pendapatan Neto
    prita octavianty puteri
    Belum ada peringkat