Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

Penelitian petrologi dan geokimia ini dilakukan dengan maksud memperoleh data batuan
gunung api busur magma sekeliling Cekungan Bandung. Masalah yang yang diteliti adalah
petrologi, petrogenesis, dan geokimia yang dalam tahap selanjutnya akan digabungkan dengan
data penelitian stratigrafi batuan gunung api, sedimen dan malihan, geokronologi/umur, struktur
dan mineralisasi untuk menyusun stratigrafi lengkap di Cekungan Bandung. Sehingga dapat
diketahui perkembangan secara terperinci, juga masalah mineralisasi dan potensinya.

Tulisan ini menyajikan bahasan petrologi dan geokimia unsur utama, unsur jejak, dan
unsur tanah langka batuan di Gunung Tampomas dan sekitarnya. Juga mengenai kemungkinan
sumber dan proses yang menyebabkan variasi komposisi kimia dan batuannya.

Daerah penelitian dibatasi oleh koordinat antara 64245- 64915 LS dan1074030-


1074515 BT (Gambar 1 dan 2), terletak dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Sumedang
dan Bandung, Provinsi Jawa Barat. Gunung Tampomas berumur Kuarter (Bronto, 2006), dan
termasuk ke dalam Lajur Tengah menurut pembagian Silitonga drr. (1996), yaitu lajur yang
didominasi oleh gunung api Kuarter dan produknya

Secara geologis, Gunung Api Tampomas terletak pada Busur Sunda Sektor Jawa Barat.
Sebagai bagian dari Busur Sunda, Busur Vulkanik Pulau Jawa juga terbentuk akibat penunjaman
Lempeng Samudra Hindia-Australia ke bawah Lempeng Eurasia yang berlangsung sejak akhir
Kapur sampai Resen (sekarang). Para ahli gunung api antara lain Bronto (2006)
menggolongkannya ke dalam kelompok gunung api Kuarter Muda. Silitonga (2003) Satuan
batuan hasil aktivitas Gunung Api Tampomas berumur Kuarter Awal Kuarter Akhir, terletak di
atas satuan batuan sedimen berumur Miosen Kuarter Awal.

Posisi lokasi-lokasi tersebut di peta ditentukan dengan alat GPS (Geographic Positioning
System) dilakukan sepanjang lintasan dengan menelusuri jalan antar desa, jalan setapak dan
sungai. Di 22 lokasi pada lava di fasies sentral sampai proksimal diambil percontoh batuan
meliputi : analisis petrografi (22 percontoh), geokimia unsur utama (18 percontoh), unsur jejak
dan tanah langka (masing-masing 8 percontoh). Analisis petrografi menggunakan mikroskop
polarisasi Leica MPS 52. Analisis geokimia unsur utama menggunakan alat Automatic X-Ray
Fluorescense Spectrometre ARL Advant XP, Analisis kimia unsur jejak dan tanah langka
menggunakan alat Induced Couple Plasma Mass Spectrometre(ICP-MS).

Hasil analisis petrografi percontoh batuan Gunung Api Tampomas dan sekitarnya yang
terdiri atas basal, andesit basal, dan andesit. Pada umumnya, secara mikroskopis batuan terlihat
berwarna kelabu keruh, hijau pucat keruh, coklat pucat-coklat keruh, umumnya bertekstur
porfiritik, glomeroporfiritik, hipokristalin, dengan mineral penyusun utama terdiri atas
plagioklas, piroksen, horenblenda, dan olivin, tersebar sebagai fenokris dan massa dasar
(porfiritik). Massa dasar yang berukuran sangat halus tumbuh bertahap sampai fenokris, ukuran
butir kristal mulai dari 0,01 mm 4,00 mm. Alterasi <10%, Segar.
Hasil analisis geokimia unsur utama percontoh batuan dari daerah penelitian disajikan
pada Tabel 2, dan percontoh dari Lawu (77417) sebagai perbandingan. LOI = 0,03 2,09%
berat), dikategorikan batuan segar, Fe2O3 sebagai FeO total (FeO*). SiO2= 48,59 60,49;
TiO2= 0,48 1,00; Al2O3= 16,47 21,76; FeO* = 5,83 10,61; MnO = 0,11 0,19; MgO =
2,37 8,84; CaO = 5,57 11,47; Na2O = 1,83 3,32; K2O = 0,31 1,67; dan P2O5= 0,14
1,21.

Hasil analisis unsur jejak percontoh batuan dari daerah penelitian disajikan pada Tabel 3,
Untuk plotting dan pemodelan pada diagram laba-laba (Gambar 6) konsentrasi unsur jejak
dinormalisasi terhadap kondrit (Sun dan McDonough (1989)). low ionic potential incompatible
elements(Rb, K, Ba, Th) meningkat (antara 10x 350x) high ionic potential incompatible
elements (Nb, Ce, P, Sm, Zr, Ti, Tb, Y, Yb) antara 0,6x 30x kondrit.

Hasil analisis unsur tanah langka percontoh batuan dari daerah penelitian disajikan pada
Tabel 3.Untuk plotting dan pemodelan pada diagram laba-laba (Gambar 7), unsur tersebut
terlebih dahulu dinormalisasi terhadap kondrit (Sun dan McDonough (1989)). Secara umum REE
menunjukkan peningkatan, LREE (unsur tanah langka ringan(La Sm)) sebesar hampir 20x80x
kondrit, HREE (unsur tanah langka berat(Gd Lu)) sebesar 8x 20x kondrit.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditafsirkan bahwa batuan gunung api yang diteliti
termasuk ke dalam kelompok basal, andesit basal, dan andesit, seri K-rendah, kalk-alkali, dan
kalk-alkali K-tinggi. Sumber dan proses yang membentuk variasi komposisi kimia dan batuan
Gunung Api Tampomas dan sekitarnya adalah magma pikrit atau basal olivin asal mantel N-
MORB yang telah mengalami pengayaan unsur Rb, Ba, Th, K, dan La dari kerak yang
menunjam. Magma primer kemudian mengalami pemisahan olivin dan klinopiroksen secara
ekstensif, juga fraksinasi plagioklas, apatit, titanoferrousmagnetite, serta pengayaan low ionic
potential incompatible elements dan light rare earth elements(LREEs) karena pemindahan unsur-
unsur tersebut pada tahap larutan asal subducted slab. Diferensiasi ditandai dengan
terselimutinya ortopiroksen oleh klinopiroksen, dan perubahan komposisi magma menjadi
kekurangan air yang ditunjukan oleh horenblenda berstruktur rim marginatau diganti bagian
luarnya oleh mineral bijih Fe, Mg, dan Fe-oksida pada proses pembentukan batuan gunung api di
daerah penelitian.

Anda mungkin juga menyukai