Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DI PENDIDIKAN


ANAK USIA DINI AL - AZHAR DESA JATI BARU KECAMATAN
TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG
SELATAN TAHUN 2015

Disusun Oleh : SUPRIYADI


NPM : 11310369
Penguji : dr. Agung Mudapati Sp.A
Pembimbing I : Octa Reni Setiawati , M.Psi
Pembimbing II: dr. Selvia Anggraeni

ABSTRAK < 0,05. Disarankan kepada petugas kesehatan


agar dapat memberikan pendidikan kesehatan
Latar Belakang : Dalam komunikasi kepada orang tua tentang pentingnya pola
keluarga, tanggung jawab orang tua adalah
mendidik anak, maka komunikasi yang terjadi komunikasi yang baik dan benar dengan
dalam keluarga bernilai pendidikan. Ada perkembangan bahasa anak.
sejumlah norma yang diwariskan orangtua
pada anak, misalnya norma agama, norma Kata Kunci : Pola Komunikasi Orang Tua,
akhlak, norma social, norma etika dan estetika Perkembangan Bahasa
dan juga norma moral. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan pola komunikasi Daftar Pustaka : 27 (2002 2014)
orang tua dengan perkembangan bahasa anak
usia 3-5 tahun di pendidikan anak usia dini
Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung Bintang ABSTRACT
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015.
Background : Parental communication
Metode Penelitian : Penelitian ini berjenis pattern is a bridge of parents and children on
survey analitik dengan menggunakan desain transferring some education values. In this
cross sectional dimana data yang dikumpulkan situation, parents are possible to inherit
antar variabel dilakukan pada saat itu juga dan religious, moral, social, ethic and esthetic
satu kali pengambilan data untuk menemukan norms. This study was to identify the
hubungan antara dua variabel, Populasi dalam correlation between parental communication
penelitian ini adalah orang tua yang memiliki pattern and language acquisition process on 3
anak berusia 3 5 tahun di Pendidikan Anak to 5 year old children at Pre-school of Jati
Usia Dini Al Azhar Desa Jati Baru Baru Village of Tanjung Bintang Sub-District
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten of Lampung Selatan Regency in 2015.
Lampung Selatan yang berjumlah 64
responden. Dalam penelitian ini, peneliti Methods : This study was analytical survey
mengambil tehknik total sampling karena with cross sectional design. data were gathered
sampel yang tersedia berjumlah 64 responden. incidentally and analyzed to find the
correlation between two variables. the
Hasil Penelitian Hasil uji statistic population was 64 parents whose 3 to 5 year
menggunakan chi square didapatkan ada old children studied at Al Azhar Pre-school at
hubungan yang signifikan antara pola Jati Baru Village of Tanjung Bintang Sub-
komunikasi orang tua dengan perkembangan District of Lampung Selatan Regency. The
bahasa anak usia 3 5 Tahun Di PAUD Al- sampling technique was total population.
Azhar Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung
Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun Result : Statistical study through chi square
2015 dengan nilai p-value 0,018 atau p-value test found that there was signification

1
correlation correlation between parental fungsi otak (terbelakang mental, cedera otak,
communication pattern and language radang otak, gangguan perkembangan fungsi
acquisition process on 3 to 5 year old children otak). Faktor ekstrinsik (faktor lingkungan)
yaitu lingkungan yang kurang menunjang anak
at Pre-school of Jati Baru Village of Tanjung
untuk berkomunikasi.2
Bintang Sub-District of Lampung Selatan Jumlah anak usia 3 5 tahun yang
Regency in 2015 with p value 0.018 or p value mengalami gangguan perkembangan bahasa
< 0.05. Schol teachers are suggested to diseluruh dunia pada tahun 2009 diprediksi
educate both parents and children to have sebangak 270.000 juta jiwa, pada tahun 2010
good parental communication regarding mencapai 289.000 juta jiwa, dan pada tahun
language acquisition. 2011 diprediksi hingga mencapai 311.000 juta
jiwa, sedangkan dinilai dari kemampuan
perkembangan bahasa pada anak, hanya
32,50%anak usia 3 5 tahun yang mampu
Keywords: parental communication pattern, berbicara dengan baik dan benar. 3
language acquisition Jumlah anak usia 3-5 tahun di
Indonesia berjumlah 31.200 juta orang pada
References: 27 (2002 2014) tahun 2010, pada tahun 2011 menjadi 33.100
juta orang, pada tahun 2012 mencapai 34.020
juta orang dan pada tahun 2013 mencapai
hingga 36.210 juta orang, sedangkan
PENGANTAR kemampuan bahasa anak yang terganggu
adalah 12.200 juta jiwa pada tahun 2010, pada
Anak merupakan potensi dan penerus
tahun 2011 mencapai 14.110 juta jiwa,pada
untuk mewujudkan kualitas dan
tahun 2012 mencapai 14.670 juta jiwa dan
keberlangsungan bangsa. Sebagai manusia
pada tahun 2013 mencapai hingga 15.300 juta
anak berhak untuk mendapatkan pemenuhan,
jiwa.4
perlindungan serta penghargaan akan hak
Jumlah anak usia 3-5 tahun diProvinsi
asasinya. Selain itu anak memiliki tiga
Lampung pada tahun 2014 berjumlah 2.360
perkembangan yaitu perkembangan bahasa,
juta jiwa, dan pada tahun 2013 mencapai
perkembangan emosional dan perkembangan
hingga 4.310 juta jiwa, dari besarnya jumlah
motorik. Salah satu upaya mendasar untuk
anak usia 3-5 tahun, terdapat 900 juta jiwa
menjamin pencapaian tertinggi kualitas
anak yang mengalami gangguan
tumbuh kembangnya sekaligus memenuhi hak
perkembangan bahasa pada tahun 2014, dan
anak adalah pemberian makan yang terbaik
pada tahun 2013 mencapai hingga 1.200 juta
sejak lahir hingga usia dua tahun untuk proses
jiwa.5 Sedangkan menurut Sugiyono salah satu
perkembangan yang baik, terutama
1 petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung
mekanisme perkembangan bahasa
Selatan pada tahun 2014 terdapat 37% dari
Perkembangan bahasa merupakan 520 angka kelahiran hidup pada anak yang
salah satu perkembangan anak yang sangat mengalami gangguan bahasa.
penting dan harus diperhatikan sejak dini. Didalam otak terdapat 3 pusat yang
Pada saat seorang anak lahir, ia telah memiliki mengatur mekanisme berbahasa, dua pusat
seperangkat kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif yang mengurus penangkapan
disebut dengan tata bahasa umum dan bahasa lisan dan tulisan serta satu pusat
universal grammar.Berbagai faktor penyebab lainnya bersifat ekspresif yang mengurus
keterlambatan atau kelainan bicara adalah pelaksanaan bahasa lisan dan tulisan.
faktor intrinsik (dalam diri anak sendiri) Ketiganya berada di hemisfer dominan dari
seperti gangguan pendengaran, kelainan organ otak atau sistem susunan saraf pusat.Kedua
bicara (celah langit-langit, gangguan motorik pusat bahasa reseptif tersebut adalah area 41
organ bicara cerebal palsy/cp), gangguan dan 42 disebut area wernick, merupakan pusat

2
persepsi auditoro-leksik yaitu mengurus Dalam komunikasi keluarga, tanggung
pengenalan dan pengertian segala sesuatu jawab orang tua adalah mendidik anak, maka
yang berkaitan dengan bahasa lisan (verbal). komunikasi yang terjadi dalam keluarga
Area 39 broadman adalah pusat persepsi bernilai pendidikan. Ada sejumlah norma yang
visuo-leksik yang mengurus pengenalan dan diwariskan orangtua pada anak, misalnya
pengertian segala sesuatu yang bersangkutan norma agama, norma akhlak, norma social,
dengan bahasa tulis.6 norma etika dan estetika dan juga norma
moral. Komunikasi dalam keluarga perlu
Sedangkan area Broca adalah pusat dibangun secara harmonis dalam rangka
bahasa ekspresif. Ketiga pusat tersebut membangun pendidikan yang baik. Pola
berhubungan satu sama lain melalui serabut komunikasi keluarga yang dibangun akan
asosiasi.Saat mendengar pembicaraan maka mempengaruhi perkembangan jiwa ,
getaran udara yang ditimbulkan akan masuk perkembangan bahasa dan pola pikir anak,
melalui lubang telinga luar kemudian serta mempengaruhi kondisi kejiwaan anak,
menimbulkan getaran pada membrane secara langsung dan tak langsung.8
timpani.Dari sini rangsangan diteruskan oleh Berdasarkan data prasurvey pada
ketiga tulang kecil dalam telinga tengah ke tanggal 02-07 November 2014 di Desa Jati
telinga bagian dalam. ditelinga bagian dalam Baru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten
terdapat reseptor sensoris untuk pendengaran Lampung Selatan, pada 15 anak yang berusia
yang disebut Coclea. Saat gelombang suara 3 5 tahun , 3 anak (20%) dari 5 anakyang
mencapai coclea maka impuls ini diteruskan berusia 3 tahun tidak mampu mengucapkan
oleh saraf VII(fasialis) ke area pendengaran kalimat lengkap 3-4 kata, misalnya anak
primer di otak diteruskan ke area wernick. disuruh mengucapkan kata adik ingin makan
Kemudian jawaban diformulasikan dan roti, anak hanya mampu mengucapkan
disalurkan dalam bentuk artikulasi, diteruskan makan roti, 2 anak (13,33%) dari 5 anak
ke area motorik di otak yang mengontrol yang berusia 4 tahun belum mampu
gerakan bicara. Selanjutnya proses bicara menyebutkan satu atau lebih warna, misalnya
dihasilkan oleh getaran vibrasi dari pita suara anak disuruh menyebutkan 5 warna (merah,
yang dibantu oleh aliran udara dari paru-paru, kuning, hijau, putih dan biru) namun anak
sedangkan bunyi dibentuk oleh gerakan bibir, hanya mampu menyebutkan warna kuning dan
lidah dan palatum (langit-langit). Jadi untuk merah, sedangkan 3 anak (20%) dari 5 anak
proses bicara diperlukan koordinasi sistem yang berusia 5 tahun belum mampu
saraf motoris dan sensoris dimana organ menyebutkan nama-nama hari dalam satu
pendengaran sangat penting.6 minggu (anak hanya mampu menyebutkan
hari senin, selasa dan minggu).
Komunikasi adalah segala sesuatu
yang sangat penting bagi kehidupan manusia Metode
untuk mempertahankan hidup.Karena manusia
adalah makhluk sosial yang membutuhkan Desain penelitian merupakan cara agar
manusia lain untuk mempertahankan penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan
hidupnya. Komunikasi tidak dapat dipisahkan efisien. Penelitian ini berjenis survey analitik
dari kehidupan manusia, sejak pertama dengan tujuan ingin mengetahui hubungan
manusia itu dilahirkan manusia sudah antara variable yang satu dengan yang lain
melakukan kegiatan komunikasi. Hubungan dengan menggunakan desain crosssectional
antar manusia tercipta melalui komunikasi, dimana data yang dikumpulkan antar variabel
baik komunikasi itu komunikasi verbal dilakukan pada saat itu juga dan satu kali
(bahasa) maupun non verbal (simbol, gambar, pengambilan data untuk menemukan
atau media komuniksi lainnya).7 hubungan antara dua variabel.25

3
Definisi Operasional
N Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
o Operasional Ukur

1 Pola Komunikasi Pola Komunikasi Wawancara Lembar 0: Efektif, jika Ordinal


Orang Tua yang efektif Kuesioner skor 16,14
merupakan suatu
cara yang
dilakukan oleh
orang tua dalam
menyampaikan 1: Tidak Efektif,
informasi atau jika skor <16,14
pesan-pesan
kepada anak,
sedangkan yang
tidak efektif
merupakan
pesan yang
jarang dan tidak
pernah
disampaikan oleh
anak

2 Perkembangan Perkembangan Mengisi Lembar 0: Mampu, jika Ordinal


Bahasa bahasa yang baik lembar Observasi skor 5,18
merupakan observasi
proses bicara
anak yang bisa
dimengerti dan
dipahami, 1: Tidak
sedangkan mampu, jika
bahasa yang skor <5,18
kurang baik
merupakan
proses bicara
anak yang kurang
jelas dan kurang
dimengerti oleh
orang tua dan
lingkungannya

4
Hasil Penelitian Sebelah Timur : Berbatasan dengan
Desa Karang Asem
PAUD Al-Azhar merupakan salah satu
PAUD yang terdapat di Desa Jati Baru Penduduk Desa Jati Baru berasal dari beraneka
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten ragam suku, antara lain: Jawa, Sunda, Batak
Lampung Selatan. Secara umum keadaan dan Lampung. Desa Jati Baru dengan luas 489
tanahnya terletak di dataran rendah dengan ha, terdapat jumlah penduduk yang tercatat
ketinggian tanah dari permukaan laut 5.010 m, sebanyak 3.100 jiwa, terdiri dari 560 KK.
banyaknya curah hujan 260 mm/th, dengan
luas 800 m2 dan suhu udara rata-rata 280C 4.1.2. Demografi PAUD Al-Azhar
330C. Alasan peneliti menentukan PAUD Al-
Siswa/i PAUD Al-Azhar berasal dari
Azhar sebagai tempat penelitian dikarenakan
beraneka ragam suku, antara lain : Lampung,
tidak adanya keseimbangan antara jumlah
Jawa,dan Sunda. Sebagian besar penduduk di
siswa/i dengan jumlah tenaga guru di PAUD,
daerah Jati Baru. PAUD Al-Azhar mempunyai
jumlah siswa/i PAUD Al-Azhar berjumlah 65
6 ruangan dengan jumlah siswa/i sebanyak
responden (laki-laki: 38, dan perempuan: 27),
120. Setiap 2 bulan sekali PAUD Al-Azhar
sedangkan jumlah dewan guru yang ada
mempunyai program perlombaan yang terdiri
berjumlah 4 orang, karena jumlah guru lebih
dari menggambar, mewarnai, menyanyi dan
sedikit dari pada jumlah siswa/i nya, maka
menari.
tidak salah kalau terdapat perkembangan
bahasa anak yang abnormal, berdasarkan hasil 4.1.3. Pelaksanaan Penelitian
penelitian Di PAUD, terdapat 33 siswa/i yang
belum mampu dalam berkomunikasi yang baik Penelitian ini dilakukan di PAUD Al-
dan benar PAUD Al-Azhar Desa Jati Baru Azhar Desa Jati BaruKecamatan Tanjung
mempunyai batas-batas wilayah sebagai BintangKabupaten Lampung Selatan, populasi
berikut: dalam penelitian ini adalah orang tua yang
memiliki anak berusia 3 5 tahun di PAUD
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung Bintang
Desa Jati Indah Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah
65 responden.
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan
Desa Serdang
Sebelah Barat : Berbatasan dengan
Desa Tugu

4.2.1. Jenis Kelamin


Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamindi PAUD Al-AzharDesa Jati Baru
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase(%)


Laki-Laki 38 58,5
Perempuan 27 41,5
Jumlah 65 100,0

5
Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa di PAUD Al-AzharDesa Jati
BaruKecamatan Tanjung BintangKabupaten Lampung Selatan, sebagian besar
responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 38 responden (58,5%).

4.2.2. Usia

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Usia Di PAUD Al-AzharDesa Jati BaruKecamatan Tanjung
BintangKabupaten Lampung Selatan
Tahun 2015

Usia Frekuensi Persentase (%)


3 Tahun 21 32,3
4 Tahun 23 35,4
5 Tahun 21 32,3

Jumlah 65 100,0
Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa di PAUD Al-AzharDesa Jati
BaruKecamatan Tanjung BintangKabupaten Lampung Selatan, sebagian
besarresponden berusia 4 tahun berjumlah 23 responden (35,4%).

4.3 Analisis Univariat


4.3.1. Pola Komunikasi Orang Tua
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pola Komunikasi Orang Tua DiPAUD Al-Azhar Desa Jati
Baru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015

Pola Komunikasi Frekuensi Persentase (%)


Orang Tua

Efektif 28 43,1
Tidak Efektif 37 56,9

Jumlah 65 100,0

Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa di PAUD Al-AzharDesa Jati BaruKecamatan Tanjung
BintangKabupaten Lampung Selatan, sebagian besar orang tua mempunyai pola komunikasi yang
tidak efektif berjumlah 37 responden (56,9%).

6
4.3.2. Perkembangan Bahasa

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Perkembangan Bahasa Di PAUD Al-AzharDesa Jati Baru
Kecamatan Tanjung BintangKabupaten Lampung Selatan Tahun 2015

Perkembangan BahasaFrekuensi Persentase (%)


Mampu 32 49,2
Tidak Mampu 33 50,8

Jumlah 65 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa di PAUD Al-AzharDesa Jati Baru
Kecamatan Tanjung BintangKabupaten Lampung Selatan, sebagian besar responden
mempunyai perkembangan bahasa yang tidak mampu berjumlah 33 responden
(50,8%).

4.4. Analisis Bivariat

4.4.1 Hubungan Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Perkembangan Bahasa


Untuk melihat hubungan antara pola komunikasi orang tua dengan perkembangan bahasa pada anak
usia 3 5 tahun di PAUD Al-Azhar Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung BintangKabupaten Lampung
Selatan Tahun 2015, digunakan analisis bivariat seperti dibawah ini :

Tabel 4.5

Analisa Hubungan Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia 3 5 Tahun
DiPAUD Al-Azhar Desa Jati BaruKecamatan Tanjung BintangKabupatenLampung Selatan Tahun 2015

Pola Perkembangan Bahasa Total P- OR


Komunikasi Value
Orang Tua Mampu Tidak Mampu 95% Cl

N % N % N %

7
Efektif 19 67,9 9 32,1 28 100 0,018 3,897

Tidak Efektif 13 35,1 24 64,9 37 100 (1,376


11,042)
Jumlah 32 49,2 33 50,8 65 100

Berdasarkan tabel 4.5, maka dapat dan juga norma moral7. Komunikasi dalam
diketahui bahwa di PAUD Al-AzharDesa Jati keluarga perlu dibangun secara harmonis
Baru Kecamatan Tanjung BintangKabupaten dalam rangka membangun pendidikan yang
Lampung Selatan tahun 2015, terdapat 28 baik. Pola komunikasi keluarga yang dibangun
orang tua yang mempunyai pola komunikasi akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan
yang efektif, dimana 19 anak (67,9%) mampu pola pikir anak, serta mempengaruhi kondisi
menggunakan bahasanya dengan baik, dan 9 kejiwaan anak, secara langsung dan tak
anak (32,1%) tidak mampu dalam langsung.
menggunakan bahasa, sedangkan terdapat 37
orang tua yang mempunyai pola komunikasi Komunikasi orang tua yang efektif
tidak efektif, dimana 13 anak (35,1%) mampu adalah pembentukan pola kehidupan orang tua
menggunakan bahasanya, dan 24 anak dimana didalamnya terdapat unsur pendidikan,
(64,9%) tidak mampu dalam menggunakan pembentukan sikap dan perilaku anak yang
bahasanya. berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Dalam dunia modern ini menyebabkan
Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value perubahan dalam berbagaiaspek kehidupan
0,018 atau p-value < 0,05 yang artinya orang tua, akibatnya pola orang tua telah
terdapat hubungan yang signifikan antara pola berubah secararadikal (drastis). Dari sekian
komunikasi orang tua dengan perkembangan banyak perubahan yang terjadi pada orang tua
bahasa pada anak usia 3 5 tahun di PAUD tersebut dampaknya dapat terjadi pada seluruh
Al-AzharDesa Jati BaruKecamatan Tanjung komponen orang tua yang ada yaitu dipihak
BintangKabupaten Lampung Selatan Tahun ayah, ibu, anak maupun orang tua yangikut
2015. Didapatkan nilai OR sebesar 3,897yang didalamnya seperti nenek atau anggota
artinya orang tua yang mempunyai pola lainnya.Untuk itu, dalam menerapkan
komunikasi tidak efektif mempunyai peluang informasi hendaknya menggunakan kata-kata
3,897 kali lebih besar untuk perkembangan sederhana, kalimat pendek, pengulangan kata
bahasa anak yang tidak baik. yang familier dan memberikan keterangan
dengan penjelasan yang konkrit. Dalam
pengembangan komunikasi pada anak, perlu
Pembahasan diperhatikan bahwa anak tidak hanya
memperhatikan pesan yang diucapkan saja
4.5.1. Pola Komunikasi Orang Tua tetapi juga memperhatikan situasi non verbal
yang disampaikan.17
Menurut teori, dalam komunikasi Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui
keluarga, tanggung jawab orang tua adalah bahwa di PAUD Al-AzharDesa Jati
mendidik anak, maka komunikasi yang terjadi BaruKecamatan Tanjung BintangKabupaten
dalam keluarga bernilai pendidikan. Ada Lampung Selatan, sebagian besar orang tua
sejumlah norma yang diwariskan orangtua mempunyai pola komunikasi yang tidak
pada anak, misalnya norma agama, norma efektif berjumlah 37 responden (56,9%). apa
akhlak, norma social, norma etika dan estetika yang diperintahkan oleh orang tuanya,

8
sehingga anak mampu membalas komunikasi tua maka anak akan semakin mengerti dan
orang tuanya dengan baik dan benar. paham dengan segala perkembangan sosial.
Perkembangan bahasa memerlukan fungsi
Reseptif dan ekspresif.19
4.5.2. Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia 3
5 Tahun Fungsi Reseptif adalah kemampuan anak
untuk mengenal dan bereaksi terhadap
Menurut teori, perkembangan bahasa seseorang, terhadap kejadian lingkungan
merupakan salah satu perkembangan anak sekitarnya, mengerti maksud mimik, dan nada
yang sangat penting dan harus diperhatikan suara dan akhirnya mengerti kata-kata.
sejak dini. Bahasa merupakan alat penting
bagi setiap orang karena melalui berbahasa Fungsi ekspresif adalah kemampuan
seseorang atau anak akan dapat anak mengutarakan pikirannya, dimulai dari
mengembangkan kemampuan bergaul dengan komunikasi preverbal (sebelum anak dapat
orang lain9. Teori Nativisme oleh Chomsky berbicara), komunikasi dengan ekpresi wajah,
mengutarakan bahwa bahasa sudah ada di gerakan tubuh, dan akhirnya dengan
dalam diri anak. Pada saat seorang anak lahir, menggunakan kata-kata atau komunikasi
ia telah memiliki seperangkat kemampuan verbal.3
berbahasa yang disebut dengan tata bahasa
umum dan universal grammar. Meskipun Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui
pengetahuan yang ada dalam diri anak tidak bahwa di PAUD Al-AzharDesa Jati Baru
mendapatkan banyak rangsangan anak akan Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten
tetap dapat mempelajarinya. Anak tidak Lampung Selatan, sebagian besar responden
sekedar meniru bahasa yang dia dengarkan, mempunyai perkembangan bahasa yang tidak
tapi ia juga mampu menarik kesimpulan dari mampu berjumlah 33 responden (50,8%).
pola yang ada, hal ini karena anak mampu
Penelitian Sugeng Rianto tentang
memiliki sistem bahasa yang disebut
hubungan pola asuh orang tua dengan
perangkat penguasaan bahasa (Language
perkembangan bahasa pada anak usia 3 5
Acquisition Devise/ LAD)
tahun di Kelurahan Langkapura Jawa Barat,
Fungsi berbahasa merupakan proses menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang
paling kompleks di antara seluruh fase signifikan antara pola asuh orang tua dengan
perkembangan. Fungsi berbahasa bersama perkembangan bahasa pada anak usia 3 5
fungsi perkembangan pemecahan masalah tahun dengan nilai p-value 0,000 atau p-value
visio-motor merupakan indikator yang paling < 0,05.
baik dari ada tidaknya gangguan
Penelitian Santi tentang hubungan pola
perkembangan intelek. Gabungan kedua
mengajar guru dengan perkembangan bahasa
fungsi perkembangan ini akan menjadi fungsi
pada anak usia prasekolah Di Desa Dayamurni
Penelitian Septia Ardiansyah tentang
Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang
hubungan peran orang tua dengan
Bawang Barat, menyebutkan bahwa terdapat
perkembangan anak di Desa Jati Agung
hubungan yang signifikan antara pola
Kecamatan Jati Mulyo Kabupaten Lampung
mengajar guru dengan perkembangan bahasa
Selatan, menyebutkan bahwa terdapat
pada anak usia prasekolah dengan nilai p-
hubungan yang signifikan antara peran orang
value 0,001 atau p-value < 0,05.
tua dengan perkembangan anak sengan nilai p-
value 0,001 atau p-value < 0,05. Dari pembahasan diatas, menurut
Dari pembahasan diatas, menurut peneliti bahwasanya perkembangan bahasa
peneliti bahwasanya peran orang tua pada anak tercerminkan pada role model orang
khususnya pola komunikasinya adalah hal tua sendiri, perkembangan bahasa pada anak
utama dalam menyampaikan pesan kepada mudah dimengerti dan dipahami apabila orang
anak, semakin efisien pola komunikasi orang tua sering berinteraksi langsung dengan anak,

9
walaupun anak menggunakan bahasa tubuh Hasil uji statistik didapatkan nilai p-
atau bahasa lisan, orang tua akan selalu value 0,018 atau p-value < 0,05 yang artinya
memahami apa yang dibutuhkan oleh anak. terdapat hubungan yang signifikan antara pola
komunikasi orang tua dengan perkembangan
4.5.3. Hubungan Pola Komunikasi Orang bahasa pada anak usia 3 5 tahun di PAUD
Tua Dengan Perkembangan Bahasa Pada Al-Azhar Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung
Anak Usia 3 5 Tahun. BintangKabupaten Lampung Selatan Tahun
2015. Didapatkan nilai OR sebesar 3,897yang
Komunikasi orang tua adalah suatu
artinya orang tua yang mempunyai pola
kegiatan yang pasti terjadidalam kehidupan
komunikasi tidak efektif mempunyai peluang
orang tua. Tanpa komunikasi, sepilah
3,897 kali lebih besar untuk perkembangan
kehidupan orang tua dari kegiatan berbicara,
bahasa anak yang tidak baik.
berdialog, bertukar pikiran akan
hilang.Akibatnya kerawanan hubungan antara Dari hasil penelitian diatas, menurut
anggota orang tua sukar dihindari, oleh karena peneliti bahwasanya perkembangan bahasa
itu komunikasi antara suami dan istri, pada anak usia 3 5 tahun banyak yang
komunikasi antaraorang tua dengan anak perlu kurang mampu, hal ini disebabkan oleh pola
dibangun secara harmonis dalam rangka komunikasi orang tua yang kurang efekti,
membangun hubungan yang baik dalam orang dengan pola komunikasi yang kurang efektif
tua.16 maka anak kurang berinteraksi langsung atau
berkomunikasi langsung dengan orang tua
Berbagai faktor yang mempengaruhi
atau lingkungan sekitar, namun pada hasil
perkembangan bahasa pada anak, antara lain
penelitian yang peneliti lakukan terdapat pola
sebagai berikut;
komunikasi yang aktif namun masih
a. Faktor intrinsik (dalam diri anak sendiri) berpengaruh terhadap perkembangan bahasa
seperti gangguan pendengaran, kelainan anak, hal ini disebabkan oleh adanya faktor
organ bicara (celah langit-langit, gangguan lain, antara lain pendidikan keluarga, dengan
motorik organ bicara cerebal palsy/cp), pendidikan keluarga yang rendah, maka orang
gangguan fungsi otak (terbelakang mental, tua kurang mampu memberikan stimulasi
cedera otak, radang otak, gangguan bahasa yang baik kepada anak, sehingga dapat
perkembangan fungsi otak). memberikan dampak anak kurang mampu
mengenal bahasa yang baik dan benar.
b. Faktor ekstrinsik (faktor lingkungan) yaitu
lingkunan yang kurang menunjang anak
untuk berkomunikasi.13 Kesimpulan

Berdasarkan tabel 4.5, maka dapat


diketahui bahwa di PAUD Al-AzharDesa Jati Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Baru Kecamatan Tanjung BintangKabupaten maka dapat di ambil kesimpulan sebagai
Lampung Selatan tahun 2015, terdapat 28 berikut:
orang tua yang mempunyai pola komunikasi
yang efektif, dimana 19 anak (67,9%) mampu5.1. 1. Ada hubungan yang signifikan antara
menggunakan bahasanya dengan baik, dan 9 pola komunikasi orang tua dengan
anak (32,1%) tidak mampu dalam perkembangan bahasa anak usia 3 5 Tahun
menggunakan bahasa, sedangkan terdapat 37 Di PAUD Al-AzharDesa Jati Baru Kecamatan
orang tua yang mempunyai pola komunikasi Tanjung BintangKabupaten Lampung Selatan
tidak efektif, dimana 13 anak (35,1%) mampu Tahun 2015 dengan nilai p-value 0,018 atau p-
menggunakan bahasanya, dan 24 anak value < 0,05.
(64,9%) tidak mampu dalam menggunakan
bahasanya.

10
Saran guru mempunyai kemampuan untuk
mengajarkan bahasa yang baik, sehingga dapat
Berdasarkan hasil analisa data yang menciptakan anak yang berguna bagi bangsa,
menunjukkan hubungan pola komunikasi negara dan lingkungan sekitar.
orang tua dengan perkembangan bahasa pada
anak usia 3 5 tahun di PAUD Al-AzharDesa
Jati BaruKecamatan Tanjung 5.2.5. Bagi Peneliti
BintangKabupaten Lampung Selatanmaka
saran yang patut di perhatikan yaitu: Diharapkan terus menerapkan dan
meningkatkan ilmu yang didapat dari bangku
5.2.1. Bagi Orang Tua kuliah kedalam situasi yang nyata yaitu
masyarakat dengan cara melakukan penelitian
Hasil penelitian ini sebagai bahan lebih lanjut dengan metode penelitian yang
masukan bagi orang tua agar dapat berbeda dan lebih kompleks serta Dari hasil
mempelajari dan memahami tentang pola penelitian ini dapat meningkatkan
komunikasi orang tua terhadap perkembangan pengetahuan dan wawasan peneliti tentang
anak usia 3-5 tahun. hubungan pola komunikasi orang tua dengan
perkembangan bahasa pada anak usia 3 5
5.2.2. Bagi PAUD Al-Azhar Desa Jati Baru
tahun.
Hasil penelitian ini sebagai bahan
masukan bagi pihak PAUDagar dapat
memberikan pendidikan kesehatan yang
berkaitan dengan pentingnya interaksi Daftar Pustaka
langsung pada anak dan menerapkan pola
komunikasi yang lebih baik sehingga
1. Depkes. 2010. Data Statistik Kesehatan
komunikasi dapat di mengerti dan dapat
Pada Anak. Jakarta. Indonesia.
mengutarakan arti komunikasi itu sendiri baik
diantara teman maupun guru pendidikan anak
2. Ratih. 2012. Language Acquisition Devise/
usia dini.
LAD). Jakarta. Rineka Cipta.

5.2.3. Bagi Institusi Pendidikan 3. Kompas, 2013. Pentingnya Perkembangan


Bahasa Pada Anak.Kompas. Jakarta.
Disarankan kepada instansi pendidikan
agar lebih lengkap lagi dalam menyediakan
literatur-literatur atau bahan rujukan dalam 4. Syaiful Bahri Djamarah, 2009.
penyusunan skripsi yang berjudul tentang Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia
hubungan pola komunikasi orang tua dengan Dini. Jakarta.
perkembangan bahasa pada anak usia 3 5 RinekaCipta.
tahun sehingga peneliti dapat mengerjakan
skripsi dengan lebih baik dan benar. 5. Efendi. 2009. Komunikasi Orang Tua.
Jakarta. FKUI.
5.2.4. Bagi Dinas Pendidikan
6. Ganong, W. F., 2009. Fisiologi
Disarankan kepada dinas pendidikan Pertumbuhan dan Perkembangan. Fakultas
agar lebih menekankan kembali kepada guru- Kedokteran, terjemahanAdrianto, P.,
guru yang ada Di setiap PAUD khususnya BukuKedokteran EGC, Jakarta
wilayah kerja Lampung Selatan agar dapat
memberikan sosialisasi tentang bagaimana
cara memberikan stimulasi pemberian bahasa 7. WHO. 2011. Data Perkembangan Bahasa
yang baik dan benar, sehingga diharapkan para Pada Anak, Union Philadelphia.USA.

11
18. Hurlock. 2009. Peran Komunikasi Orang
Tua. Terjemahan.USA. Philadhelpia.
8. Harborne, J.B., 2009. Peran Lingkungan
Terhadap Perkembangan Bahasa Anak.
Penebar Swadaya, Jakarta 19. Gunarsa. 2009. Peran Orang Tua. Institut
Bogor. Bogor.
20. Hartanto, Fitri, dkk.2011. Pengaruh
9. Wartonah. 2003. Konsep Tumbang Anak. Perkembangan Bahasa
FKUI. Jakarta. terhadapPerkembangan Kognitif
Anak.Semarang : Sari Pediatri
.
10. Morgan dalam Sitorus. 2009. Deteksi Dini
Perkembangan Bahasa Pada Anak. Institut 21. Rohim. 2009. Penelitian Komunikasi
Bogor. Bogor. Orang Tua Terhadap Anak. Jakarta, Rineka
Cipta.
11. Anas Tamsuri, 2006. Pengukuran
22. Soekanto. 2003. Pengembangan Bahasa
Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia
Pada Anak. Jakarta. Salemba Medika.
Dini. Jakarta.
Salemba Medika.
23. Santrock. 2009. Pola Perkembangan
Bahasa Pada Anak. Jakarta. Rineka Cipta.
12. Tadkirotun Musfiroh, 2008. Peran Orang
Tua Terhadap Perkembangan Anak.
Surabaya. 24. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian
Medical Book. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka
Cipta.
13. Sri Rumini,2004. Pertumbuhan Dan
Perkembangan Anak. Jakarta. Rineka 25. Hidayat A.A Alimul. (2007). Metode
Cipta. Penelitian dan Teknik AnalisaData.Jakarta
: Salemba Medika.
14. Yusuf, 2009. Teori Pola Asuh Orang Tua.
Yogyakarta. Komunitas Cinta Anak. 26. Judarwanto, Widodo.2009. Faktor Resiko
Gangguan Perkembangan Bicara
DanBahasa Pada Anak.Diakses tanggal 14
15. Budiarto, Eko.2011. Biostatistika Untuk
Desember2011.http://speechclinic.com
Kedokteran.Jakarta : EGC
27. Yugo Danang Saputra. 2010. Hubungan
16. M.Ali dkk, 2009. Faktor-Foktor Pola Pola Komunikasi Orang Tua Dengan
Komunikasi Pada Anak. FKUI. Jakarta. Perkembangan Bahasa dan motorik
Anak.Karang Raja. Lampung Selatan

17. Djamrah Syaiful Bahri. 2004. Komunikasi


Orang Tua. Jakarta. Rineka Cipta.

12

Anda mungkin juga menyukai