Anda di halaman 1dari 160

TENTIR SUMATIF 1

Modul Metabolik Endokrin

Oleh:
MARS13
Fase Metabolisme

Masukan energi tubuh berasal dari makanan.

Pengeluaran energi tubuh dibagi menjadi dua yaitu kerja eksternal dan
DEPARTEMENT FISIOLOGI MEDICAL ARMY 2013
kerja internal.
Muhammad Irfan
Kemudian makanan yang kita makan akan dioksidasi. Energi dalam
Inggri Ocvianti.N
makanan yang tidak digunakan untuk melakukan kerja diubah menjadi
Risa Muthmainah
Deby Wahyu P. energi termal atau panas. Pada proses biokimia, hanya 50% energi yang
Nunung Agustia Rini akan diubah menjadi energi dan sisanya diubah menjadi panas. Selama
Pamela Rita Sari
pengeluaran ATP oleh sel 25% energi berubah menjadi panas.
Jonathan Martino P.
Yohanes Satrio Laju metabolisme dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti olahraga,
Khuswatun Hasanah rasa cemas, menggigil, dan asupan makanan.

Department of Physiology MARS 2013


Laju metabolisme terendah individu disebut dengan laju metabolisme
PENTINGNYA MENJAGA GULA DARAH DALAM KISARAN NORMAL
basal. Metabolisme terendah adalah pada waktu tidur yaitu lebih

rendah 10-15% dari metabolisme basal. Hipoglikemia akut menyebabkan masalah neurologis, koma dan

Beberapa faktor yang mempengaruhi laju metabolisme basal, yaitu: kematian. Oleh karena itu, kadar glukosa darah puasa harus

umur dan jenis kelamin, jumlah massa otot bebas lemak, tingkat dipertahankan diantara 60/100 mL.

aktivitas, diet, hormon dan genetik. Hipergikemia kronik (glukosa darah puasa di atas 110/100 mL)

menyebabkan beberapa masalah, termasuk peningkatan stres

oksidatif dalam sel. Peningkatan glukosa intraselular juga


Sumber ATP
menyebabkan lipid intraseluler dan lipotoksisitas. Akhirnya, tekanan

ini menyebabkan resistensi insulin dan disfungsi sel beta yang

Sumber ATP- adalah toleransi glukosa menyebabkan DM T2. Tingkat tinggi glukosa darah

melalui proses glikolisis juga membuat beban osmotik pada sel dan organisme. Koma pada

dan oksidasi asam lemak diabetes disebabkan oleh asidosis dan dehidrasi.

terutama di dalam

mitokondria oleh suatu

proses yang dikenal

sebagai oksidasi-

Department of Physiology MARS 2013


Defisiensi insulin (kelebihan insulin)

Penurunan Ambilan Glukosa Peningkatan katabolisme Peningkatan


protein lipolisis

Hiperglikemia, Peningkatan
glikosuria, diuresis Peningkatan FFA
asam amino plasma, ketogenesis,
osmotic, deplesi
plasma, ketonuria, ketonemia
elektrolit
hilangnya
Dehidrasi asidosis
Gambar : Kadar glukosa plasma pada darah vena saat munculnya
Koma, kematian berbagai tanda hipoglikemia

DM T2 adalah diabetes resistensi insulin. Pasien mengalami penurunan Gejala hipoglikemia: gejala awal berdebar-debar, berkeringat dan

insulin dan memerlukan suntikan insulin. kegelisahan karena efek saraf otonom. Sedangkan pada kadar

Mekanisme Kompensasi glukosa yang sangat rendah muncul gejala neuroglikopenik, seperti

Kompensasi hipoglikemia adalah penghentian sekresi insulin endogen. rasa lapar dan kebingungan dan kelainan kognitif lain.

Inhibisi ini terjadi pada kadar glukosa plasma 80 mg/dL. Hipoglikemia meningkatkan 4 hormon pengatur antara lain:

glucagon, epinefrin, hormon pertumbuhan, dan kortisol.

Counter regulation Respon efineprin berkurang jika tidur.

Glukosa dan efineprin meningkatkan pengeluran glukosa oleh hati

dengan meningkatkan glikogenolisis.


Bila kadar glucagon atau epinefrin dalam plasma
meningkat, terjadi peningkatan kadar glukosa plasma; Hormon pertumbuhan dan kortison mengurangi penggunaan
tetapi bila keduanya tdk dapat meningkat hanya akan
terjadi sedikit peningkatan kadar glukosa plasma glukosa oleh perifer.
kompensatorik. Kerja hormon ini adalah

Department of Physiology MARS 2013


Jika kadar glukosa darah yang tinggi, sel beta pankreas akan

meningkatkan keluaran insulin. Insulin kemudian mendorong pemindahan

glukosa ke dalam sel. Akibatnya, konsentrasi glukosa plasma menurun.

Jika kadar glukosa darah rendah, sel alfa pankreas akan meningkatkan

keluaran glukagon. Glukagon menstimulasi glikogenelosis dan

glukoneogenesis untuk meningkatkan keluaran glukosa, sehingga

konsentrasi glukosa plasma meningkat

Fase Absortif

Gambar: Menunjukan kecepatan rerata pelepasan insulin dan

glucagon dari pankreas buatan pada berbagai kadar glukosa

plasma. Keluaran hormon insulin mendekati keluran normal

pankreas.

Keterangan :

Gambar diatas menunjukkan

Department of Physiology MARS 2013


Kedaan absortif adalah keadaan setelah makan ketika produk-produk c. Lemak

pencernaan diserap, digunakan, dan disimpan. Lemak yang dikonsumsi akan disusun di dalam epitel usus menjadi

lipoprotein dan kilomikron. Kilomikron akan memasuki sirkulasi


Metabolisme pada keadaan makan
pembuluh darah. Kilomikron terdiri dari kolesterol, trigliserida,
a. Karbohidrat
dan apoprotein. Setelah kilomikron tersebut bersirkulasi ke dalam
Glukosa yang kita makan akan masuk kedalam hati melalui vena
darah enzim lipoprotein lipase mengubah triasilgliserol menjadi
porta hepatica dan masuk kehati, 30%nya akan dimetabolisme dan
asam lemak bebas dan gliserol. Sisa kilomikron di dalam sirkulasi
70%nya diedarkan ke organ lain. Glukosa yang dimakan akan
akan diambil dan dimetabolisme di hati. Kolesterol dan sisa
menghasilkan ATP melalui proses glikolisis dan asam sitrat. Glukosa
kilomikron akan bergabung dengan simpanan lipid hati. Apabila
yang tidak diperlukan akan disimpan dalam bentuk glikogen. karena
terdapat kelebihan kolesterol akan diubah menjadi garam empedu.
kemampuan tubuh untuk menyimpan glikogen terbatas makan
Kolesterol yang tersisa akan ditambah ke kolesterol baru dan asam
kelebihan glikogen akan disimpan dalam bentuk trigliserida dan
lemak baru yang diosintesis dan dikemas ke dalam lipoprotein
disimpan di adipose. Glikogen adalah bentuk penyimpanan utama
untuk di sekresi dalam darah.
glukosa di dalam tubuh. konsentrasi glikogen tertinggi terdapat di

hati dan otot.

b. Asam amino

Asam amino akan diserap dari makanan oleh jaringan, kemudian

memasuki hati untuk mensintesis lipoprotein dan protein plasma.

Ketika ambilan glukosa rendah asam amino dapat digunakan untuk

menghasilkan energi. Ketika terjadi kelebihan konsumsi protein

maka asam amino akan di ubah menjadi lemak.

Department of Physiology MARS 2013


triasilgliserol. Triasilgliserol tidak disimpan di hati, tetapi dikemas
Nasib Glukosa Setelah Makan
bersama protein, fosfolipid dan kolesterol dalam bentuk lipoprotein

densitas rendah (VLDL) yang di sekresikan ke aliran darah. Sebagian

besar asam lemak dari VLDL akan digunakan sebagai energy dan

sisanya akan disimpan dalam bentuk triasilgliserol di jaringan adiposa.

Oksidasi glukosa oleh otak

Saraf dan otak sangat bergantung pada glukosa. Jaringan saraf

mengoksidasi glukosa menjadi CO2 dan H2O sehingga dihasilkan ATP.

Apabila kekurangan glukosa kita akan merasa pusing.

Sel Darah Merah

Sel ini sangat memerlukan glukosa karena sel ini tidak memiliki

mitokondria. Sel darah merah memperoleh energy melalui proses


Oke kita bahas satu-satu ya nasib si glukosa setelah masuk kedalam tubuh
glikolisis. Glikolisis merupakan perubahan glukosa menjadi piruvat, Di
kita.
dalam SDM piruvat dapat dilepas secara langsung ke dalam darah atau
Perubahan Glukosa dan triasilgliserol dalam Hati
diubah menjadi laktat kemudian dibebaskan. Pada sel yang memiliki
KH, Lemak (TG), dan Protein, setelah masuk ke dalam tubuh akan
mitokondria, piruvat yang tersebut akan diubah menjadi unit asetil 2-
masuk ke usus halus. Makanan tersebut akan meninggalkan usus dan
karbon asetil KoA dan dioksidasi semmpurna menjadi CO2 dan H2O.
memasuki vena porta hepatica menuju hati. Setelah glukosa memasuki

hati akan dioksidasi menghasilakn ATP, dan sisanya diubah menjadi


Otot
glikogen dan triasilgliserol. Di dalam hati, insulin meningkatkan
Otot rangka yang bekerja dapat menggunakan glukosa dari darah atau
penyerapan glukosa serta penyimpanannya sebagai glikogen dan
simpanan glikogennya, untuk diubah menjadi laktat melalui glikolisis
Department of Physiology MARS 2013
atau menjadi CO2 dan H2O. Glukosa di salurkan ke dalam sel-sel otot sirkulasi dan menuju sel beta pankreas. Hormon GI lainnya

dan diubah menjadi glikogen oleh proses yang dirangsang oleh insulin. seperti CCK dan gastrin juga meningkatkan sekresi insulin.

- Selama makan juga akan meningkatkan aktivitas parasimpatis

pada saluran GI dan pankreas dan menstimulasi sel beta untuk


Faktor Yang Mempengaruhi Sekresi Insulin
mensekresi insulin.

2. Peningkatan glukosa plasma

Jika kadar glukosa plasma melebihi 100 mg/dL, maka glukosayang

diserap dari usus halus akan mencapai sel beta pankreas dan

menstimulasi sekresi insulin. Adanya sekresi insulin akan

menurunkan kadar glukosa, asam lemak dan asam amino darah.

Selain itu sekresi insulin juga akan meningkatkan sintesis protein

dan penyimpanan bahan bakar.

3. Peningkatan asam amino plasma

Peningkatan asam amino yang terjadi saat mengkonsumsi makanan

tinggi protein, secara langsung akan merangsang sel untuk

meningkatkan sekresi insulin


Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi sekresi insulin:
4. Aktivitas simpatis
1. Efek umpan maju hormon GI dan efek Parasimpatis
Sekresi insulin akan dihambat oleh saraf simpatis. Saat stress,
- Sebagai respon terhadap pencernaan makanan, akan diproduksi
masukan simpatis ke endokrin pankreas meningkat, dibantu juga
hormon inkretin oleh sel ileum dan jejunum yang berupa
dengan pelepasan katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) yang
glucagon-like peptide 1 (GLP-1) dan gastric inhibitory peptide
menghambat sekresi insulin dan metabolisme ke glukoneogenesis.
(GIP) dan menstimulasi sekresi insulin dengan memasuki

Department of Physiology MARS 2013


Asam amino tertentu dapat dimerabolisme oleh sel beta pankreas untuk
Regulasi Sekresi Insulin
meningkatkan kadar ATP intrasel dan meransang sekresi insulin.

Hormon seperti glukagon, gastric inhibitory peptide, dan asetilkolin akan

meningkatkan kadar kalsium intrasel yang akan memperkuat efek glukosa.

hormon somatostatin dan norepinefrin (dengan mengkativasi reseptor -

adrenergik) menghambat eksositosis insulin.

Kerja Insulin

Insulin disekresikan oleh sel beta pancreas sebagai sebagai respon

terhadap kenaikan glukosa darah. Sel beta pancreas ini memiliki

pengangkut glukosa yaitu (GLUT-2). Glukosa yang masuk kedalam tubuh

akan terfosforilisasi menjadi glukosa-6-fosfat oleh glukokinase. Kemudian

glukosa-6-fosfat akan dioksidasi memebentuk ATP, yang menghambat

kanal kalium yang peka ATP di sel. Penutupan kanal kalium akan
Gambar diatas menjelaskan tentang tahap metabolisme yang diatur oleh
mendepolarisasi membran sel sehingga akan membuka kanal natrium
insulin.
bergerbang voltase. Perubahan ini menimbulkan aliran masuk kalsium yang

merangsang penggabungan vesikel yang berisi insulin dengan membran sel

dan sekresi insulin kedalam cairan ekstrasel melalui eksositosis.

Department of Physiology MARS 2013


Insulin menurunkan glukosa plasma dengan 4 cara yaitu: Insulin mengaktifkan enzim glikolisis dan glikogenesis, serta

1. Insulin meningkatkan transport glukosa ke sebagian besar sel menghambat glikogenolisis, gluconeogenesis, dan lipolisis, agar

yang sensitif terhadap insulin. metabolisme bergerak kearah anabolik.

Jaringan adiposa dan otot skelet membutuhkan insulin untuk 3. Insulin meningkatkan penggunaan asam amino.

mengambil glukosa dalam keadaan istirahat. Tanpa kehadiran insulin 4. Insulin memicu sintesis lemak.

transporter, GLUT4 menjauh dari membran dan disimpan dalam Insulin menginhibisi oksidasi beta asam lemak dan mendorong

vesikel sitoplasma. Insulin yang berikatan dengan reseptor akan konversi kelebihan glukosa atau asam amino menjadi trigliserida.

mengaktifkan reseptor dan kaskade transduksi sinyal yang kelebihan trigliserida disimpan pada jaringan adiposa.

dihasilkan menyebabkan vesikel-vesikel bergerak ke membrane sel

dan menyelipkan transporter GLUT4 secara eksositosis. Kemudian


Transporter glukosa
sel-sel akan mengambil glukosa secara difusi terfasilitasi.

Pada sel hati, transpor glukosa tidak secara langsung dipengaruhi

oleh insulin tetapi dipengaruhi oleh keberadaan insulin. Hepatosit Glukosa masuk kedalam sel melalui difusi terfasilitasi, dibagian usus dan

selalu ada GLUT2 pada membran selnya. Pada waktu puasa, kadar ginjal mealui transport aktif sekunder dengan Na+. Saat ini dikenal 7

insulin rendah dan glukosa akan keluar dari hati dan memasuki transporter glukosa yang berbeda-beda.

darah. Pada saat ini, hepatosit mengubah cadangan glikogen dan

asam amino menjadi glukosa. Glukosa yang baru terbentuk bergerak

searah gradient konsentrasi, keluar dari hati menggunakan

transpor difusi terfasilitasi GLUT2. Pada saat makan insulin

mengaktifkan heksokinase yang memfosforilasi glukosa menjadi

glukosa 6-fosfat.

2. Insulin meningkatkan penggunaan dan penyimpanan glukosa sel.

Department of Physiology MARS 2013


Peran Insulin dalam menurunkan kadar
gula darah

Bisa dilihat pada gambar diatas, ketika reseptor insulin disel-sel

diaktifkan, akan menyebabkan difusi dari vesikel yang akan menyelipkan

transporter ke dalam membrane sel. Ketika kerja insulin terhenti, bercak

membrane yang mengandung transporter mengalami endositosis, dan

vesikel siap untuk terpajan insulin berikutnya. Pengaktifan reseptor insulin

menyebabkan pergerakan vesikel ke membrane sel dan mengaktifkan


Peningkatan glukosa darah akan menyebabkan sekresi insulin dari sel beta
fosfoinositol 3-kinase . Pengaktifan fosfoinositol 3-kinase akan
pankreas -> sintesis glikogen di hati dan otot.
mempercepat traslokasi endosome yang berisi GLUT4 ke dalam membrane
Selain itu di setiap sel juga terjadi peningkatan glukosa uptake dari plasma.
sel. Transporter GLUT4 akan memperantarai transport glukosa ke dalam
Sisanya liat di gambar ya hehe :p
sel.

Insulin meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam sel hati dengan

cara memicu glukokinase bukan melalui peningkatan jumlah transporter

glukosa GLUT-4. Peningkatan glukokinase meningkatkan fosforilasi glukosa

sehingga kadar glukosa bebas intrasel tetap rendah, mempermudah

masuknya glukosa ke dalam sel.

Department of Physiology MARS 2013


Lipid
Fase Post-Absortif
Lipid yang tersimpan di jaringan adiposa biasa dalam bentuk

trigliserid.

Trigliserid akan di pecah menjadi asam lemak + glyserol. Glyserol

merupakan bahan untuk sintesis kembali menjadi glukosa. Asam

lemak (FFA = free fatty acyd) di hati akan di pecah menjadi keton

dan akan menghasilkan energi.

Glikogen

Glikogen biasanya hanya terdapat pada hati dan otot, pada umumnya

glikogen di otot hanya dapat di gunakan sebagai sumber energi

cadangan bagi sel-sel otot itu sendiri. Berbeda dengan hati,

glikogen di hati dapat di sintesis menjadi glukosa yang dapat di

sebarkan keseluruh tubuh untuk di gunakan sebagai energi

cadangan, terutama otak.


Fase Post-absortif merupakan keadaan di mana tidak ada asupan makanan

dari luar, sehingga terjadi perombakan protein, glikogen, dan lipid untuk

mensuplai energi yang di perlukan tubuh (terjadi glikogenolisis =

pemecahan glikogen dan glukoneogenesis = pembentukan glukosa).

Protein

Protein akan di pecah menjadi asam amino, yang selanjutnya di hati

akan di sintesis menjadi glukosa dengan produk sampingan berupa

urea.

Department of Physiology MARS 2013


Pengontrolan Glukosa Plasma Oleh Hormon Yang Mempengaruhi
Glukagon Saat Kadar Gula Darah Turun. Glikogenolisis Pada Sel Hati

Glukagon, adrenalin, noradrenalin, T3-T4

Pada bagan dan gambar tersebut intinya adalah ketika kadar gula darah

turun maka sel apha pankreas akan mensekresi glukagon.

Fungsi Glukagon.

Glucagon mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin, yakni

1. Lipolisis; penguraian lemak. Ini terjadi di jaringan lemak Penjelasan singkat secara keseluruhan keempat hormon tersebut akan

2. Proteolisis; penguraian protein. Ini terjadi di otot menyebabkan aktivasi enzim phosphorulase-b kinase yang akan

3. Gluconeogenesis dan Glykogenolisis; membuat glukosa. Ini terjadi di menyebabkan terbentuknya phosphorilase-a sebagai pemecah glikogen

hati
Department of Physiology MARS 2013
menajdi glukosa-1 phosphat (dengan cara penambahan atom phosphat pada 1. Pada gambar 3, protein kinase A yang sudah aktif akan melakukan

rantai karbon pertama) fosforilase dan mengaktifkan fosforilase kinase. Fosforilase kinase

yang merupakan enzim ini akan melakukan fosforilase dan

mengaktifkanglikogen fosforilase. Glikogen fosforilase ini lah yang


Metabolisme Saat Puasa
akan memulai perombakan glikogen (lihat gambar 6). Fosforilase

akan menggkatalisis fosforilase glikogen menghasilkan glukosa 1

fosfat yang kemudian akan diubah menjadi glukosa 6 fosfat yang

kemudian akan masuk ke dalam darah.

2. Pada gambar 5, protein kinase A yang aktif juga akan

memfoforilase glikogen sintetase dan menyebabkan aktivitas enzim

ini berkurang.

Glukagon atau epinefrin yang berikatan dengan reseptor yang ada di

permukaan sel dan mengaktifkan adenilat siklase dan membuat kadar

cAMP meningkat. Kadar cAMP yang meningkat akan mengaktifkan protein

kinase A. Protein kinase A akan bekerja melalui 2 cara (3 dan 5)

Department of Physiology MARS 2013


Metabolisme Saat Kenyang Regulasi sintesis dan degradasi
glikogen

Jadi untuk penjelasan gambar diatas secara singkat diawali dengan


Pada saat kenyang, yang berperan adalah insulin. Mekanisme kerja insulin
terikatnya epinefrin pada reseptor -agonist di hati akan menyebabkan
ialah :
disalurkannya sinyal oleh protein G ke phospolipase C yang akan
1. Merangsang konversi glukosa menjadi glukosa 6 fosfat menghidrolisis PIP2 (fosfatidil bifosfat) menjadi IP3 (Inositol trifosfat)
2. Insulin menghambat pengaktifan fosforilasi b. hormon ini dan DAG (diasilgliserol). IP3 (Inositol trifosfat) akan menstimulasi
melakukannya secara tidak langsung dengan meningkatkan lepasnya Ca2+ dari retikulum endoplasma. Ca2+ yang dilepaskan nantinya
penyerapan glukosa sehingga meningkatkan pembentukan glukosa- akan berikatan dengan Kalmodulin dan membentuk kompleks Ca2+-
6-fosfat yang merupakan suatu inhibitor fosforilase kinase kalmodulin. Hal ini akan mengaktifkan protein kinase tergantung kalmodulin

Department of Physiology MARS 2013


dan fosforilase kinase. Baik Ca2+ dan DAG akan mengaktivasi protein fosforilase b. impuls saraf akan menginisiasi kontraksi dan melepaskan Ca2+

kinase. Ketiga kinase tersebut akan memfosforilasi sintesis glikogen pada dari retikulum sarkoplasma. ma. Ca2+ yang dilepaskan nantinya akan

tempat yang berbeda dan mengurangi aktivitasnya. Fosforilase kinase akan berikatan dengan Kalmodulin dan membentuk kompleks Ca 2+-kalmodulin

memfosforilasi glikogen fosforilase a yang akan memulai proses degradasi yang akan mengaktifkan fosforilase kinase. Fosforilase kinase juga

glikogen. diaktifkan oleh fosforilase oleh protein kinase. Pembentukan cAMP dan

aktivasi protein kinase A diinisiasi oleh pengikatan epinefrin pada reseptor


Aktivasi Fosforilase Glikogen membran.
Selama Olahraga
Hormon yang mempengaruhi pengeluaran
glukosa hati pada sel hati.

Glikogen fosforilase di otot akan aktif jika terdapat konsentrasi AMP yang

tinggi yang muncul di dalam otot. AMP dihasilkan oleh degradasi ATP

selama kontraksi otot secara alosterik akan mengaktifkan glikogen

Department of Physiology MARS 2013


Insulin Bekerja sebagai PDH (Phospodiesterase)
Hormon Yang Mempengaruhi Lipolisis Pada Sel Hati
T3-T4, Adrenalin bekerja pada reseptor-

Adrenalin dan noradrenalin juga bekerja pada reseptor-

Adrenalin, T3-T4 akan menyebabkan terjadinya pengubahan adenylyl

cyclase -> c-AMP yang akan menyebabkan pengubahan pengubahan

enzim phosphorilase b-kinase -> phosporilase a-kinase

Enzim phosphorilase a-kinase fungsinya mengubah glikogen menjadi

glukosa-16 phosphat

Glukagon, adrenalin dan noradrenalin berfungsi juga membuka kanala

Ca2+ yang bersifat voltage gatted, sehingga terjadi influks Ca2+ yang

cepat menyebabkan sel cepat terdepolarisasi dan juga menyebabkan

pengubahan enzim phosphorilase b-kinase -> phosporilase a-kinase

Katekolamin, T3 T4, growth hormon (GH), glukagon, insulin, kortisol.

Katekolamin, T3 T4 akan mengaktifkan reseptor beta-3 di membran

sel.

GH dan Glukagon akan berikatan dengan reseptornya masing-masing.

GH reseptor, glukagon reseptor, beta-3 reseptor akan menyebabkan

pengaktifan Adenylyl Cyclase (AC). AC berfungsi mengubah stimulus

pada reseptor menjadi c-AMP dengan bantuan ATP.

Insulin -> berikatan dengan reseptornya -> menyebabkan

phospodiesterase (PDH = mengubah c-AMP -> 5-AMP). Ketika terjadi

penguraian menjadi 5-AMP maka tidak terjadi lipolisis.


Department of Physiology MARS 2013
Cortisol yang berikatan dengan reseptornya bekerja seperti c-AMP

yang akan mengaktifkan Protein Kinase A

Protein Kinase A -> mengaktifkan enzim lipase (mengubah trygliceril

-> asam lemak bebas + gylceryl)

Lampiran untuk mempelajari mekanisme second messanger dan

aktivasi beta reseptor

Department of Physiology MARS 2013


EMBRIOLOGI KELENJAR
Tentir Kuliah

HISTOLOGI
ENDOKRIN

Sekresi Kelenjar adalah :


a) proses biosintesis intraselular
b) transformasi molekul-molekul kecil menjadi produk yang
Modul : lebih kompleks
c) produk secara aktif akan dilepaskan kwekstraseluler

Metabolik Endokrin

Histology Departement of MARS13 1


KELENJAR Kelenjar diKlasifikasi menjadi 3 berdasarkan mekanisme
sekresinya
Kelenjar merupakan kelompok sel yang menjalankan fungsi sekresi,
a) Merokrin, sel" sekretoris melepaskan isinya secara
fungsi sekresi ini di bagi menjadi 2:
eksositosis. Misalnya klj parotis
a) Kelenjar eksokrin
b) Apokrin, bagian apikal sitoplasma sel sekretorik dilepaskan
b) Kelenjar endokrin
bersama dg isinya. Misalnya klj mama laktasi
c) Holokrin, dilepaskan seluruh sel sekretoris bersama dg isinya.
Kelenjar diklasifikasi menjadi 3 berdasarkan tempat sekresinya
Misalnya klj sebasea
a) Klj Eksokrin = mencurahkan sekretnya ke dlm suatu duktus /
ke permukaan
b) Klj Endokrin = mencurahkan sekretnya ke dalam aliran darah,
tidak berduktus, bahan sekresi dilepaskan ke dlm kapiler
fenestrata yg banyak terdapat tepat di sebelah luar lamina
basalis epitel kelenjar.
c) Klj parakrin = mencurahkan sekretnya ke dalam celah
ektraselular setempat.

Histology Departement of MARS13 2


Kelenjar diKlasifikasi menjadi 2 berdasarkan berdasarkan
jumlahnya:
a) Klj uniselular, terdiri hanya satu sel tunggal. Misalnya sel
goblet pd trakea dan epitel pada gastro dan respirasi
b) Klj multiselular, diklasifikasikan berdasarkan 2 kriteria
(contoh kelenjar adrenal):
a. Klj sederhana dan klj kompleks contohnya pada
percabangan duktus
b. Asinosa/alveolar dan duktus contohnya duktus yang
berbentuk unit sekretoris

Pada kelenjar Multiseluler, zat yang disekresikan berbagai macam


zat
a) Mukus
b) Serosa
c) Campuran

Histology Departement of MARS13 3


Parakrin (kalo yg ini kayak antum ngechat ke teman sebelah
bangku kuliah; pesan moral mulut tuh dipake hehe; Parah qin
mendekatkan yg jauh menjauhkan yg dekat)
Adalah bentuk komunikasi sel dimana molekul signal dilepaskan
oleh sel dan bekerja mempengaruhi sel yang berada disekitarnya

KOMUNIKASI ANTAR SEL


Komunikasi antar sel diperantarai oleh molekul signal. Ada 3 bentuk cara
komunikasi sel diantaranya: (ibaratin komunikasi sel dengan ngechat
pake Line.
Autokrin (ini ibarat ngechat ke akun milik kita sendiri (gaje bgt kan;
ini biasa dilakuin ama bos hape alay; hape2nya dibikinan akun line
satu2 ckckck;))
Adalah bentuk komunikasi sel dimana molekul signal dilepaskan
oleh sel dan bekerja mempengaruhi sel itu sendiri

Histology Departement of MARS13 4


Endokrin (ini yang gak asik soalnya kayak ngechat di serdam pake Perbedaan Kelenjar eksokrin dan endokrin
tri atau ngecek di pedalaman; agak lama baru terkirim soalny Eksokrin (ini yg muncrat like susu, liur) Kelenjar endokrin (ini tidak kasat
sinyalny hilang timbul ckckck) mata)
Adalah bentuk komunikasi sel dimana molekul signal dilepaskan Produk disekresikan melalui sistem Kelenjar tanpa duktus, berasal
oleh sel ke dalam aliran darah dan bekerja mempengaruhi sel duktus dari invaginasi epitel permukaan
target yang terletak jauh yg kehilangan hubungan dengan
epitel asalnya.
Retikulum endoplasma kasar sangat Produk berupa hormon,
ekstensif disekresikan ke dalam pembuluh
darah
Kompleks golgi dan granul sekretori Pd umumnya merupakan organ
terkonsentrasi pada daerah apikal sel tersendiri
hipofisis,tiroid,paratiroid, adrenal,
badan pineal, ovarium, plasenta
Merupakan bagian dari organ
yang merupakan kel. eksokrin
pulau langerhans pd pankreas, sel
leydig pd testis

KELENJAR ENDOKRIN
Ciri mikroskopik secara umum: mengandung banyak sel sekretori,
terdapat banyak pembuluh kapiler atau sinusoid
Terbagi 2 kelompok besar: pensekresi peptida (hormon peptida)
dan pensekresi steroid (hormon steroid)

Histology Departement of MARS13 5


Sel pensekresi hormone peptida Sel pensekresi hormon steroid Mekanisme kerja hormon
Hormon bekerja selektif pd organ target
Struktur sel serupa dg sel kel. Retikulum endoplasma kasar
Diperantarai oleh reseptor pd permukaan sel target
eksokrin yang mensekresi protein hanya sedikit
Reseptor:
mempunyai afinitas yang tinggi terhadap hormon
Retikulum endoplasma kasar Retikulum endoplasma halus Selalu dlm keadaan dinamis, jumlah sangat bervariasi
ekstensif sangat ekstensif
Jumlah reseptor dapat berubah tergantung pd:
Status diferensiasi sel
Contoh: Kompleks golgi jukstanuklear Pengaruh pajanan hormon spesifik
Sel beta pulau langerhans pd besar
pankreas Hormon reseptor
sel folikular pd kel. tiroid Merupakan molekul protein integral yg terdapat pd membran sel
Hormon peptida masuk ke dalam sel dg cara berikatan dg
Contoh: sel leydig pd testis, reseptornya di membran sel
ovarium, adrenal

Perbedaan reseptor pepteida dan steroid


Perbedaan ciri-ciri kelenjar endokrin yang mensekresi peptida dan Peptida
steroid : Merupakan molekul protein integral yg terdapat pd membran sel
Peptida Hormon peptida masuk ke dalam sel dg cara berikatan dg
Struktur sel serupa dgn sel kel. eksokrin yang mensekresi protein reseptornya di membran sel
Retikulum endoplasma kasar ekstensif Steroid
Contoh: Terdapat di dalam sitoplasma dan nukleus sel target
Sel beta pulau langerhans pd pankreas Hormon steroid pd mulanya masuk ke dalam sitoplasma sel
Sel folikular pd kel. Tiroid secara difusi melalui membran sel yang bersifat lipofilik
Steroid Komposisi hormon
Retikulum endoplasma kasar hanya sedikit Proteins& polypeptides
Retikulum endoplasma halus sangat ekstensif Mostly water soluble/hydrophilic
Kompleks golgi jukstanuklear besar Insulin, glucagon, FSH
Contoh: sel leydig pd testis, ovarium, adrenal Amino acid derivatives
Mostly water soluble/hydrophilic

Histology Departement of MARS13 6


Thyroxine, epinephrine Other properties the cell
Steroids& fatty acid derivatives Ingat deh pokoknya steroid itu suka lemak ya
Mostly lipid soluble/hydrophobic
Progesterone, estradiol, testosterone Nah, sekarang kita masuk ke sistem endokrin ya!!!
3 Komponen utama sistem endokrin
Perbedaan Hormon Peptidan dan Steroid Organ endokrin mayor: organ tunggal yg berfungsi sintesis,
Peptida tempat penyimpanan, dan sekresi
Ikatan antara hormon dg reseptornya pada permukaan membran Komponen endokrin dalam suatu organ: mis: pulau langerhans
sel (first messenger) pankreas, sel leydig pd testis
Membentuk konformasi dg protein-G Sistem endokrin difus: pada umumnya berfungsi parakarin,
Kompleks hormon-reseptor mengaktifkan adenilat siklase berada di daerah mukosa suatu organ, mis: mukosa saluran cerna,
sehingga terjadi katalisis ATP menjadi cAMP (second messenger) mukosa bronkus
Aktivasi kaskade reaksi sehingga terjadi respon fisiologik.
RER >> Contoh kelenjar endokrin
Golgi complex Pituitary gland (hypophysis)
Secretory granules Suprarenal (adrenal) gland
Other properties the cell Thyroid gland
Steroid Parathyroid gland
Hormon steroid masuk ke dalam sitoplasma sel target secara Pineal body, pineal gland
difusi bebas melalui membran sel yang bersifat lipofilik Ada juga pulau langerhans yang di pancreas
Hormon terus masuk ke dalam inti sel dan di sana berikatan
dengan reseptor hormon Sekrang kita bahasa tentang hipofisis dulu yups!
Ikatan hormon dg reseptor di dalam inti sel menyebabkan Di bawah kontrol hipotalamus
perubahan reseptor Bersama dengan hipotalamus mempengaruhi/mengontrol
Kompleks hormon-reseptor yg telah berubah berikatan dg DNA aktivitas kelenjar endokrin lain master gland
pada daerah spesifik Peran penting dalam pengaturan metabolisme tubuh,
Terjadi aktivasi transkripsi gen pertumbuhan, dan reproduksi
SER>>> Terletak pada resesus tulang sphenoid sella turcica
Golgi complex
Lipid droplets

Histology Departement of MARS13 7


Terbagi 2 bagian besar terdiri atas 3 jenis sel:
Neurohipofisis (Hipofisis posterior), berasal dari perluasan o Sel induk (stem cells)
diencephalon o Sel kromofil yg mengalami degranulasi
Adenohipofisis (Hipofisis anterior), berasal dari evaginasi o Sel folikular : berfungsi supportif dan fagositi
ektoderm pd dorsal atap faring embrionik.

Adenohipofisis PITUITARY GLAND


Ada 3 pars, yaitu :
1.Pars distalis, pars anterior, anterior lobe PITUITARY GLAND (pars intermedia)
2.Pars intermedia (between pars distalis nervosa) Pituitary gland atau hipofisis pars Intermedia bentuknya menyerupai pita
3.Pars tuberalis (sleeves around infundibular stem/ stalk) together -> yg berada di antara pars distalis dan pars nervosa. Tetapi, pada manusia
hypophyseal stalk/ infundibular stalk tidak berkembang (rudimenter). Hipofisis pars Intermedia ini
Kita bahasa pars distalis dulu yaa... mengandung sisa kantung Rathke (Rathkes cysts) : kista kecil yang
Pars distalis terdapat 3 jenis sel: : dilapisi oleh selapis sel epitel kuboid serta lumen mengandung koloid.
1. Sel asidofilik Dapat mengandung kelompok kecil sel melanotroph yg mensekresi
berbentuk bulat,bersitoplasma eosinofilik, granular melanocyte-stimulating hormone (MSH)
Somatotroph: mensekresi Growth hormone (GH) Ini penampakannya
Mammototroph: mensekresi Prolaktin (PRL)
2. Sel basofilik
berukuran lebih besar drpd sel asidofil, bersitoplasma basofilik
gelap
Tyrotroph : mensekresi Tiroid stimulating hormone (TSH)\
Cortricotroph : mensekresi corticotrophin (ACTH)
Gonatotroph : mensekresi Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan
Leteinizing Hormone (LH)
Penglepasan hormon tsb diatur secara spesifik oleh hormon
penglepas atau penghambat yg diproduksi oleh hipotalamus dan
dikirim ke adenohipofisis melalui pembuluh darah yg tergabung
hypophyseal portal system
3. Sel Kromofob
pucat atau jernih
Histology Departement of MARS13 8
P : Pituicytes
Cl: Colloid HB : Herring
A : Achidophils
Bodies
BV :Blood Vessel
PA :Pars Anterior P : Pituicytes
N : Nucleus
PN : Pars N : Nucleus
Nervosa

B : Basophils

Hormon yg disintesis tersebut diproduksi oleh neuron yang berbeda,


yang keduanya terdapat di nukleus supra-optikus maupun
paraventrikularis yaitu :
1. Vasopresin atau ADH
PITUITARY GLAND/POSTOR HYPOPHYSIS (pars nervosa and infundibular 2. Oksitosin
stalk (neurohyphophysis)
Pituitary gland atau postor hypophysis mengandung banyak sekali akson Badan Herring, dilatasi ujung akson. Berfungsi untuk tempat
dan sel glia. Badan sel akson terletak di nukleus supra-optikus dan penyimpanan granula neurosekretori. Berisi oxytocin dan antideuretic
nukleus paraventrikularis di hipotalamus, dan terdiri atas Eminens hormone (ADH, vasopressin)
mediana (median eminence), Infundibular stem, Infundibular process.

Histology Departement of MARS13 9


- Somatotroph growth hormone gigantism (pada anak),
akromegali (pada orang dewasa)

HB : Herring Bodies
KELENJAR TIROID
P : Pituicytes Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak di bawah laring
pada daerah leher anterior. Memiliki 3 lobus yaitu Lobus lateral
N : Nucleus
kanan dan kiri yg dihubungkan oleh isthmus dan Lobus
pyramidalis.
Kelenjar Tiroid diselubungi oleh kapsul jaringan ikat. Secara
histologik terdiri atas folikelfolikel, dimana folikel dilapisi oleh
selapis sel epitel yg disebut sel folikular. Bentuk sel epitel
berubah sesuai dengan aktivitas kelenjar tiroid. Folikel memiliki
lumen yang berisi koloid. Di antara folikel tersebut terdapat
kelompok kelompok kecil sel parafolikular.
PITUITARY GLAND (Pars Tuberalis) Kelenjar inaktif terdiri dari folikel berlapis sel gepeng dan lumen
Pituitary gland (Pars Tuberalis) merupakan perluasan dari pars distalis. folikel penuh berisi koloid.
Secara histologik serupa dengan pars distalis, didominasi oleh sel Sedangkan kelenjar aktif terdiri dari folikel berlapis sel kuboid
gonadotroph, dan banyak mengandung pembuluh kapiler dari pleksus sampai torak dan koloid memberikan gambaran Scalloping.
sistem portal hipofiseal (hypophyseal portal system) Dibawah ini penampakannya

GANGGUAN PADA KELENJAR HYPOFISIS


Adenoma Hipofisis
Adenoma Hipofisis merupakan tumor jinak akibat proliferasi berlebihan
sel adenohipofisis. Produksi hormon hipofisis berlebihan dan terus-
menerus dan tidak terpengaruh oleh feedback mechanism
Klinis: tergantung jenis sel yg berproliferasi
- Corticotroph ACTH korteks adrenal aktif kortikosteroid
Cushing syndrome

Histology Departement of MARS13 10


KELENJAR PARATIROID
BV : Blood Vessels
F : Follicle
Letak : belakang kelenjar tiroid, tenggelam dalam simpai kelenjar
PF : Parafollicular Cells
Ca: Capsule tiroid.
FC: Follicular cells Asal : dari kantong faring 3 dan 4
PG :Parathyroid Gland Ada dua jenis sel utama pada kelenjar ini, yaitu sel prinsipal (chief
CC : Chief Cells cell) dan sel oksifil.
N : Nucleus
T : Trabeculae Sel Prinsipal : sel utama berbentuk poligonall kecil, inti bular ,
Cl :Colloid sitoplasma pucat dan sedikit asidofilik. Sitoplasmanya terisi dengan
OC : Oxyphil Cells granula sekretoris yang mengandung polipeptida hormon
TG : Thyroid Gland paratiroid (PTH).
CT : Connective Tissue
Sel oksifil : sedikit, lebih sering pada orangtua, berukuran lebih
besar dari sel prinsipal, dengan sitoplasma asidofilik, sintesis PTH
rendah yang menandakan sel ini adalah derivat transisional sel
Sel folikular merupakan sel yang mensekresi thyroglobulin dibawah utama.
pengaturan TSH yang disekresi oleh sel tyrotroph adenohipofisis dan
menyimpan produknya di luar sel (ekstraseluler) di lumen folikel. Fungsi PTH: meningkatkan kadar kalsium darah
Berikut gambarnya Organ target:
BV : Blood Vessels Tulang : meningkatkan kerja osteoklas sehingga terjadi resorpsi
F : Follicle tulang
PF : Parafollicular Cells Ginjal (sel tubulus) : ekskresi fosfat, reabsorbsi kalsium, aktivasi
Ca : Capsule prekursor vit. D
FC : Follicular cells
PG: Parathyroid Gland Usus halus: absorbsi kalsium dari makanan
CC : Chief Cells Bersama calcitonin yg disekresi sel parafolikular kelenjar tiroid,
N : Nucleus hormon paratiroid menjaga kestabilan kadar kalsium darah.
T : Trabeculae
Cl : Colloid
OC: Oxyphil Cells
TG : Thyroid Gland
CT : Connective Tissue

Histology Departement of MARS13 11


Gangguan hormon paratiroid
Hiperparatiroidisme :
PTH kalsium tulang kalsium darah (hiperkalsemia) dan
hipofosfatemia kalsium urin , terjadi deposit/endapan kalsium
pada arteri & ginjal
Akibatnya : osteomalacia, osteitis fibrosa cystica (peningkatan
jumlah osteoklas, banyak rongga di tulang, jadi mudah patah)
Hipoparatiroidisme
Kekurangan PTH menyebabkan gangguan fungsi neuromuskular
sehingga terjadi picu potensial aksi yg tidak terkontrol:
Pada saraf perifer: kontraksi otot yg spastik, tetani (kejang otot)
Pada saraf pusat: perubahan perilaku
Histology Departement of MARS13 12
KELENJAR ADRENAL / SUPRARENAL (KORTEKS)

a. Zona Glomerulosa : lapisan terluar tepat dibawah kapsul


jaringan ikat, selnya kolumnar, menyekresi hormon
mineralokortikoid terutama aldosteron (regulasi garam).

Letak : dekat kutub atas ginjal, terbenam dalam jaringan adiposa


perirenal.
Terdiri dari 2 lapisan , yaitu korteks & medula.
1. Korteks adrenal
Berasal dari mesoderm selomic intermediet.
Sel sesuai dg struktur sel yang mensekresi steroid.
Terdiri dari 3 zona: zona glomerulosa, zona fasikulata, zona
retikularis.

Histology Departement of MARS13 13


b. Zona fasciculata : selnya tersusun trabekular/membentuk korda
yang tersusun per pendikular. Selnya polihedral panjang, berisi
droplet lipid dan menyekresi hormon glukokortikoid terutama
kortisol dan sedikit androgen.

c. Zona retikularis : selnya kecil, sedikit mengandung droplet


lipid dan lebih banyak pigmen lipofuchsin sehingga terpulas
kuat pada pewarnaan. Sel di zona ini menyekresi hormon
androgen adrenal dan sedikit glukokortikoid.

Histology Departement of MARS13 14


- di hati: meningkatkan glukoneogenesis
- Memobilisasi asam lemak dan gliserol dari jaringan lemak
membantu glukoneogenesis
- Mempunyai khasiat anti inflamasi
c. Androgen adrenal
- terutama dehydroepiandrosterone
- Fungsi pd manusia secara fisiologis tidak bermakna

Gangguan hormon korteks adrenal


a. Hipersekresi kortisol
- Dapat disebabkan oleh tumor jinak/ganas pd korteks
adrenal
- Dapat disebabkan oleh adenoma hipofisis dg komponen
utama corticotroph ACTH stimulasi korteks adrenal
- Cushings syndrome. Manifestasi klinis: obesitas, moon
(Z. glomerulosa) (Z. Fasciculata) (Z. Reticular) face, diabetes melitus, hirsutisme, amenore pd
perempuan,impoten pd laki-laki
Hormon korteks adrenal : b. Hipersekresi aldosteron
a. Mineralokortikoid : - Menyebabkan Conns syndrome. Klinis: hipertensi akibat
- terutama aldosteron retensi air dan natrium
- sekresi distimulasi oleh angiotensin II dan kadang-kadang c. Hiposekresi/hipofungsi korteks adrenal
oleh ACTH - Disebabkan oleh kerusakan korteks adrenal akibat
- Hormon tidak dideposit, tapi diproduksi saat diperlukan tuberkulosis atau infeksi lain
- Aldosteron mengatur keseimbangan air dan elektrolit dg - Menyebabkan penyakit Addison. Klinis: hipoglikemi, kadar
memicu absorpsi Na pada tubulus distalis ginjal Na, Cl, & bicarbonat dlm darah rendah, kadar potasium
b. Glukokortikoid darah dan ACTH tinggi, badan lemah, nausea, berat
- terutama kortisol dan kortikosteron badan, hipotensi, dan mengakibatkan kematian jika tidak
- sekresi distimulasi oleh ACTH diterapi hormon
- Kortisol berperan dalam metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak
- Menurunkan sintesis protein
Histology Departement of MARS13 15
KELENJAR ADRENAL / SUPRARENAL (MEDULA) Disekresi sbg respon thd stimulasi preganglion
simpatis
Berasal dari krista neuralis (neural crest). Mengandung 2 sel utama: Adrenalin/epinephrine:
1. sel kromafin o Sekresi dipicu oleh stimulus rasa sakit &
2. Sel ganglion hipoglikemi
o Takut atau stress hebat kondisi fight or flight
Sel kromafin adrenalin TD naik, detak jantung
Disebut juga feokromosit, jumlah dominan. Merupakan neuron meningkat, penglepasan glukosa dari
simpatik postganglionik yg mengalami modifikasi. Sel sekretori hepatosit, kewaspadaan meningkat,
mensekresi katekolamins (adrenalin & noradrenalin). Katekolamins Noradrenalin/norepinephrine
dilepaskan atas stimulasi neural melalui hipotalamus. o Sekresi dipicu oleh stimulus emosional
mengakibatkan vasokonstriksi, peningkatan
tekanan darah, peningkatan aliran darah ke
jantung, otak dan otot rangka
Sel ganglion
o Merupakan sel ganglion parasimpatis

Gangguan hormon medula adrenal


Feokromositoma
o tumor jinak, proliferasi sel kromafin/feokromosit
hipersekresi katekolamin
Neuroblastoma dan ganglioneuroma

RBC : Red Blood Cells Sp : Spongiocytes


N : Nucleus n : Nucleolus PINEAL BODY
Cy : Cytoplasm Cp : Capilaries
ChC : Chromaffin cells V : Veins
Disebut juga epifisis serebri, berukuran kecil. Muncul dari atap
Hormon medula adrenal :
diencephalon, dekat dengan daerah posterior ventrikel III
Katekolamin :

Piamater capsule septa blood vessels incomplete lobules

Histology Departement of MARS13 16


Mengatur irama sirkadian
Histologik: Menghambat penglepasan growth hormon dan
1. Mengandung matriks kalsifiksi (corpora aranacea /brain sand) gonadotropin, sampai waktu pubertas
concretions of Ca P/carbonate concentric rings around organic 2. Sel astroglia, disebut juga sel interstisial. ditemukan di
matrix sekitar pembluh darah dan di antara pinealosit
2. Terdiri dari 2 sel

T : Trabeculate Pi : Pinealocytes
T : Trabeculate Pi : Pinealocytes BS : Brain sand Ng : Neuroglial cells
BS : Brain sand Ng : Neuroglial cells BV : Blood vessels Lo : Lobules
BV : Blood vessels Lo : Lobules
Terdapat 2 jenis sel:
1. Pinealosit, sitoplasma basofilik pucat, inti ireguler, anak
inti prominen. Mensintesis melatonin dari as. Amino
triptofan
Melatonin :
Dilepaskan di malam hari

Histology Departement of MARS13 17


PULAU LANGERHANS Pankreas & P. Langerhans

Kelompok sel endokrin yang tersebar di seluruh pankreas


diantara sel-sel eksokrin.
Mengandung 4 jenis sel endokrin
1. Sel alfa:
a. Mensekresi glukagon yg berfungsi menaikkan
kadar glukosa darah.
b. Terjadi degradasi glikogen dlm sel hati sehingga
terbentuk glukosa yg dilepaskan ke dlm darah.
2. Sel beta
a. Mensekresi insulin, berfungsi menurunkan
kadar gula darah
Insulin:
Meningkatkan uptake glukosa oleh sel-sel tubuh
Meningkatkan sintesis glikogen dlm hepatosit
Meningkatkan sintesis trigliserida oleh adiposit
3. Sel delta
a. Mensekresi somatostatin, berfungsi menekan
sekresi insulin, glukagon, dan growth hormone
b. Mensekresi gastrin
4. Sel F (PP/pancreatic polypeptide cells)
a. Fungsi dan mekanisme sekresinya masih belum
diketahui

Histology Departement of MARS13 18


o Karena glukosa tdk dpt digunakan sbg sumber
energi oleh sel maka lemak dan protein otot
dimetabolisme sehingga mengakibatkan berat
badan menurun
Diabetes Melitus (lanjutan)
o tipe I: onset pada usia kanak-kanak, terutama
karena kerusakan P. Langerhans akibat infeksi atau
respon autoimun
o Tipe II: onset pada usia dewasa karena keruskan P
Langerhans atau resistensi reseptor sel target
terhadap insulin
o Klinis:
Poliuria: akibat kadar gula tinggi volume
urin meningkat
Polidipsia: gula dlm darah menarik air keluar
dari dlm sel menimbulkan rasa haus
Polifagia: karena glukosa tdk dpt masuk ke
dalam sel terjadi aktivasi sel di hipotalamus
yang mengontrol nafsu makan.
Diabetes Melitus (lanjutan)
o Metabolime lemak menyebabkan pembentukan
keton plasma meningkat dan dikeluarkan melalui
Gangguan :
urin
Terjadi hialinisasi dan fibrosis P. Langerhans sehingga
o Jika tdk mendapat pengobatan maka dapat terjadi
merusak sel beta mengakibatkan terjadinya Diabetes
koma dan kematian akibat asidosis metabolik dan
Melitus
dehidrasi
Diabetes Melitus
Insulinoma:
o Produksi insulin mengalami defisit (penurunan)
Tumor jinak P. Langerhans terutama karena proliferasi sel
secara kronis sehingga glukosa dlm darah tidak
beta
dapat masuk ke dalam sel mengakibatkan kadar
Mengakibatkan hiperinsulinisme hipoglikemi jika
gula dalam darah meningkat (hiperglikemi)
berat: insulin shock dapat mengakibatkan koma.
Histology Departement of MARS13 19
METABOLISME KARBOHIDRAT Tahap 2
Asam amino, asam lemak, monosakarida (punya rangka C6)
Metabolisme adalah proses bagaimana sel memperoleh, dioksidasi menjadi asetil KoA (punya rangka C1)
mengubah, menyimpan dan energi. Metabolisme dimulai ketika Sebagian energi dilepaskan dan ditangkap dalam bentuk NADH dan
makanan dicerna didalam saluran pencernaan dan masuk kedalam sel, ATP
kemudian didalam sel baru di metabolisme. Namun didalam darah asetil KoA merupakan produk katabolisme bersama dari protein,
makanan yang masuk tidak mengalami proses metabolisme. KH dan lemak
Metabolisme adalah suatu proses kimia karena terjadi perubahan
struktur kimia menjadi struktur kimia lainnya. Semua organisme Tahap 3
menggunakan jalur metabolisme yang sama untuk memperoleh dan Asetil KoA masuk siklus asam sitrat, dioksidasi menjadi CO2
menggunakan energi. Fosforilasi oksidatif dalam rantai pernafasan menghasilkan
Metabolisme merupakan serangkaian reaksi perubahan yang ATP & H2O
dialami oleh suatu senyawa setelah mengalami absorpsi melalui sal
pencernaan, digunakan untuk sintesis komponen jaringan (anabolisme)
atau pemecahan (katabolisme) dan dikeluarkan dari tubuh.
Metabolisme terbagi menjadi 2, yaitu:
Katabolisme (katalitik = pemecahan) merupakan suatu jalur oksidasi
atau pemecahan suatu senyawa, dan menghasilkan energi, ingaaat yaa!!
Anabolisme merupakan jalur sintesis (pembentukan) suatu senyawa, dan
memerlukan energi dalam proses sintesisnya.

Katabolisme
Jalur degradasi molekul organik kompleks (lemak, KH, protein) Katabolisme konvergen (keluar)
menjadi molekul sederhana (laktat, piruvat, CO2, H2O and NH3)
Ditandai oleh reaksi oksidasi, penglepasan energi dari makanan,
ditangkap dalam bentuk ATP. Ingat bahwa katabolisme (pemecahan)
suatu senyawa akan menghasilkan energi.
Proses katabolik melepaskan energi potensialnya yang berasal dari Anabolisme
makanan dan mengumpulkannya dalam bentuk senyawa antara Pembentukan molekul besar kompleks dari molekul prekursor
metabolism. Sebelum diubah menjadi molekul yang lebih kecil (H20 kecil ( asam amino protein, piruvat glukosa, nukleotida
dan CO2), suatu senyawa akan terdapat ATP yang keluar saat DNA, etc)
menjadi senyawa antara. Energi berasal dari ATP, NADH / NADPH dari katabolisme.

Tahap 1
Pemecahan makromolekul menjadi building blocks Anabolisme dan katabolisme saling berkaitan karena energi yang
protein asam amino digunakan pada anabolisme merupakan produk hasil dari katabolisme.
triasilgliserol asam lemak + gliserol Ketika tubuh akan mensintesis sesuatu pasti ada proses pemecahan
polisakarida glukosa senyawa lain terlebih dahulu. ATP merupakan mata uang atau alat
penukar didalam tubuh. ATP sebenarnya akan didaur ulang, yang
dipakai dari ATP adalah fosfat nya untuk mengaktifkan beberapa proses Hati
kimiawi tubuh. Sebagian glukosa dioksidasi ATP (melalui proses glikolisis di
hati). Sebagian glukosa yang lain, akan disimpan menjadi glikogen
dengan proses glikogenensis. Glikogen kemudian akan disimpan di hati
dan di otot. Glikogen yang ada diotot digunakan sebagai cadangan
glukosa saat otot kekurangan glukosa akibat aktivitas fisik. Sementara
glikogen yang disimpan dihati akan diubah menjadi glukosa saat kadar
glukosa darah tubuh menurun yang akan dipakai oleh sel untuk proses
oksidasi, misalnya saat kondisi berpuasa.
Kelebihan intake glukosa akan disimpan sebagai lemak dengan
proses lipogenesis. Perubahan ini dapat terjadi karena senyawa antara
(asetil Koenzim A) dapat berubah-ubah bentuk menjadi asam amino,
asam lemak ataupun glukosa.
Insulin diperlukan pada proses transpor glukosa ke hati, karena
protein GLUT (glukosa transporter) yang membawa glukosa masuk ke
sel ada yang berdekatan dengan reseptor insulin (insulin dependent)
dimana akan teraktivasi kemudian dapat menyebabkan glukosa masuk
dengan bantuan GLUT tersebut. Namun terdapat juga GLUT yang non
dependent insulin artinya hanya dengan perbedaan gradien konsentrasi
Pada kelaparan berat, proses anabolisme dapat terjadi dimana glukosa di ekstrasel dan intrasel maka glukosa dapat masuk kedalam sel
sebagai contoh piruvat dapat kembali dibentuk menjadi glukosa, asetil dengan bantuan GLUT tanpa membutuhkan aktivasi dari reseptor
KoA dapat diubah menjadi glukosa maupun asam lemak dan gliserol. insulin di membran sel.
Contoh lain saat tubuh membutuhkan protein untuk sintesis enzim maka
senyawa antara (asam alfa-ketoglutarat) dapat diubah menjadi asam Otak
amino. Otak sangat memerlukan glukosa sebagai sumber energi karena
hanya glukosa (dan ketomn) yang bisa masuk ke jaringan otak.
Metabolisme Karbohidrat glukosa CO2 + H2O + ATP
Karbohidrat merupakan intake nutrisi terbesar 70-80% yang glukosa darah menurun pusing, sakit kepala koma kematian
masuk kedalam tubuh. Disakaradi akan dipecah menjadi monosakarida
(glukosa, fruktosa dan galaktosa) kemudian diserap di dinding usus Eritrosit
saluran pencernaan. Setelah diserap di jejenum akan dibawa ke Hanya dapat memakai glukosa sebagai sumber energi, karena
peredaran darah menuju vena porta (menuju hati). Didalam hati terdapat didalam eritrosit tidak ada mitokondria.
enzim yang dapat mengubah fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa. Oksidasi beta-asam lemak terjadi dalam keadaan aerob, metabolisme
Glukosa inilah yang kemudian akan dipakai untuk menghasilkan energi. aerob terjadi di mitokondria, oleh karena tidak punya mitokondria maka
Hal ini terjadi karena fruktosa dan galaktosa tidak dapat menghasilkan eritrosit (sel darah merah) absolut membutuhkan glukosa.
energi. Jadi misalkan kalian mau diet, jangan percaya sama iklan
makanan yang bebas glukosa, karena tetap saja fruktosa atau galaktosa Otot
yang ada pada makanan itu akan diubah menjadi glukosa. Otot dapat menggunakan berbagai sumber energy, yaitu:
- glukosa darah
- glikogen otot
- asam lemak Glukokinase
Glukosa piruvat asam laktat + ATP (anerob) hanya di sel hati dan ginjal
CO2 + H2O + ATP (aerob) tidak diinhibisi oleh produknya ( G 6-P )
Adiposa afinitas terhadap glukosa rendah artinya hanya dapat bekerja saat
Jaringan adiposa dapat mengggunakan energi atau disimpan sebagai konsentrasi glukosa tinggi ( Km untuk glukosa meningkat )
cadangan energi dalam bentuk triasilgliserol. hanya memfosforilasi glukosa
glukosa CO2 + H2O + ATP (glikolisis aerob) fungsi: me kadar glukosa darah setelah makan
triasilgliserol ( lipogenesis )
GLIKOLISIS (Jalur Embden-Meyerhoff)
Jalur Metabolisme Karbohidrat Jalur metabolisme utama glukosa menghasilkan energy
Glikolisis 1 mol glukosa ( 6 C ) dipecah menjaadi 2 mol piruvat (3 C )
HMP ( Hexose Mono Phosphate ) shunt melalui beberapa tahap
Glikogenesis
Berlangsung di sitosol semua sel
Glikogenolisis
Gluconeogenesis Dapat berlangsung dalam keadaan
- aerob
Jalur asam uronat
- anaerob
Jalur gula amino
-
Siklus asam sitrat ( siklus Krebs )
JALUR GLIKOLISIS (jalur Embden-Meyerhoff)
Glikolisis Glukosa + ATP glukosa 6-P + ADP
Jalur metabolisme utama yang dialami glukosa menghasilkan energ Glukosa 6-P fruktosa 6-P
untuk sel / jaringan. Fruktosa 6-P + ATP fruktosa 1,6-BP + ADP
Berelangsung di sitosol. Fruktosa 1,6-BP di-OHaseton-P + gliseraldehid 3-P
Tahap I - glukosa mengalami foaforilasi oleh heksokinase atau Gliseraldehide 3-P + Pi + NAD 1,3-bisfosfogliserat + NADH + H+
glukokinase menghasilkan glukosa 6-Fosfat (G6-P). Heksokinase atau 1,3-bisfosfogliserat + ADP 3-P gliserat + ATP
glukokinase akan menambahakan 1 gugus fosfat pada glukosa. G6-P 3-P gliserat 2-P gliserat
adalah senyawa antara penting yang akan digunakan pada jalur HMP 2-P gliserat P-enolpiruvat + H2O
shunt glikogenesis, glikogenolisis dan gluconeogenesis. P-enol piruvat + ADP piruvat + ATP

Heksokinase GLIKOLISIS AEROB


Ditemukan disemua sel Berlangsung pada keadaan cukup O2
enzim konstitutif Produk akhir : piruvat
afinitas terhadap glukosa (Km untuk glukosa ) Pada keadaan aerob, piruvat akan dioksidasi lebih lanjut di dalam
diinhibisi oleh produk (G6-P) mitokondria menjadi asetil KoA menghasilkan CO2 + H2O +
dapat memfosforilasi heksosa lainnya ATP via siklus asam sitrat
fungsi: menyediakan energy untuk jaringan energi yang dihasilkan per molekul glukosa : 38 ATP
glukosa piruvat piruvat asetil KoA CO2 +
H2O + ATP
Dekarboksilasi Oksidatif Asetil KOA
- Dikatalisis oleh piruvat dehidrogenase (PDH)-kompleks protein
(protein yang bergabung jadi satu), ini merupakan suatu enzin
makanya perlu koenzim yaitu:
- Coenzyme A
- Asam lipoat
- Tiamin pirofosfat
- Flavin adenine dinukleotida
- Niasinamid adenine dinukleotida
Prosesnya

GLIKOLISIS ANAEROB
Berlangsung pada keadaan anaerob di semua sel dan sel darah Siklus Krebs (Citric Acid Cycle, Tricarboxylic Acid Cycle)
merah - Terjadi di matriks mitokondria
produk akhir : laktat - Jalur metabolisme bersama u/ oksidasi KH, lemak, dan protein
diubah mnjadi asetil KoA atau intermediate siklus TCA peran
piruvat direduksi menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase ( LDH ),
katabolic
perlu NADH
- Berperan dalam glukoneogenesis, transaminasi/deaminasi asam
energi yang dihasilkan: 2 ATP/ mol glukosa
amino, lipogenesis peran anabolik
- Peran amfibolik siklus krebs: peran katabolic dan anabolic (gmbar
ada di slide)

Glikolisis dalam Sel Darah Merah


- Produk akhir selalu laktat walaupun lingkungannya aerob.
- Hasilnya 2,3 bisfosfogliserat memfasilitasi penglepasan O2
dari hemoglobin di jar dimana pO2 rendah.

Gambar Siklus Krebs


HMP Shunt (Pentose Phosphate Pathway sintase yang aktif. Glikogen sintase bisa aktif dibawah pengaruh
Jalur alternative insulin, dihambat oleh glucagon. Glikogen sintase oleh protein kinase
Fx: bukan menghasilkan energi, tp menghasilkan NADP dan A akan di inaktifkan kembali.
ribosa (fx NADPH: u/ sintesis asam lemak, steroid, hormone,
perlindungan sel thdp kerusakan oksidatif) (fx ribose: u/ sintesis
asam nukleat)
Brlangsung di sitosol sel hati, jar mammae sdg laktasi, gonad,
korteks adrenal, hati, eritrosit
Ada 2 tahap
1. Dehidrogenasi and dekarboksilasi of G 6-P to ribulose 5-P
dikatalisis oleh G 6-P dehidrogenase (G6P DH)

2. Resintesis G 6-P dari ribulose 5-P melalui serangkaian reaksi,


dikatalisis oleh enzim transketolase dan transaldolase, perlu
koenzim TPP ( pengukuran aktivitas transketolase untuk
mendiagnosis defisiensi tiamin)

Glikogenesis (Sintesis Glikogen dari Glukosa)


Berlangsung di jar otot (hanya digunakan otot sendiri), kalo di
hati bisa dipake di tmpt lain
Glikogen btk cad karbo pada hewan (analog dgn amilum pada
tanaman), polimer glukosa dgn ikatan 1,4-glikosidik (antara C1
glukosa yg satu dengan C4 glukosa disebelahnya), pd
percabangan ikatan 1,6-glikosidik
Enzim glikogen sintetase, branching enzyme

Glikogen sintetasi bisa dlm bentuk aktif dan inaktif, kalo


inaktif(disentesis dlm bntk proenzyme/zymogen) dia perlu diaktifkan
dulu, jadi nanti ada protein phosphatase nanti akan memotong salah
satu gugus dari glikogen sintase proenzyme sehingga bisa jadi glikogen
Mekanisme regulasi hormone yang dpt memengaruhi kadar gula Glikogenolisis hati
darah dlm tubuh Untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal untuk
keperluan energi jaringan
Penting untuk suplai glukosa pada jaringan tertentu terutama - otak,
sel darah merah
Hasil akhir glukosa bebas, berdifusi ke dalam darah diambil oleh
jaringan
Enzime : - Glikogen fosforilase
- Glikogen transferase
- debranching enzyme

GLIKOGENOLISIS GLUKONEOGENESIS (sintesis glukosa dari bahan non-KH )


Glikogenolisis hati Terjadi bila tidak terdapat cukup KH dalam makanan
Diubah menjadi glukosa (Glikogen G 1P G 6 P glukosa) glukosa mutlak diperlukan sebagai sumber energi oleh jaringan tertentu
Bila diperlukan untuk jaringan (pada keadaan puasa) Jaringan yang paling aktif - hati, ginjal
hasil akhir : glukosa bebas Proses glukoneogenesis kebalikan proses glikolisis , kecuali pada
beberapa tempat, diperlukan enzim khusus ( enzim kunci )
Glikogenolisis otot substrat glukoneogenesis
Untuk keperluan otot sendiri laktat ( berasal dari produk laktat dehidrogenase)
Hasil akhir: glucose 6-P karena otot tidak mengandung enzim G-6Pase gliserol ( berasal dari pemecahan t a g jaringan adiposa)
glikogenolisis berlanjut dengan glikolisis di dalam otot Asam amino glukogenik ( dari intermediate siklus TCA - fumarat,
oksaloacetat, -ketoglutarat )
Siklus Cori
Asam laktat yang terbentuk pada proses glikolisis otot (anaerob) dan
sel darah merah ditransport ke hati dan ginjal diubah kembali
menjadi glukosa (glukoneogenesis: ingat salah satu substratnya laktat)
masuk sirkulasi ditangkap kembali oleh jaringan otot
Siklus glukosa alanin
Alanin (dari pemecahan protein otot pada kelaparan) ditransport ke
hati diubah kembali menjadi glukosa masuk sirkulasi ditangkap
oleh jaringan otot ditransaminasi menjadi alanin

REGULASI GLUKOSA DARAH


postprandial ( setelah makan )
Kadar glukosa darah naik sampai 140 mg/dL segera masuk ke dalam
jaringan dalam beberapa jam kembali kepada kadar semula
Kadar glukosa darah yang - menstimulasi sekresi insulin dari
pankreas - glukosa masuk sel jalur metabolisme yang mengkonsumsi
glukosa - glikolisis, glikogenesis, HMP shunt - kadar glukosa darah
kembali normal
Bahkan pada keadaan puasa selalu terdapat konsentrasi glukosa
dalam batas tertentu ( 60 - 90 mg/dL )
Olah raga / puasa
Kadar glukosa darah - menstimulasi sekresi hormon glukagon dari
pankreas, epinefrin dari medula adrenal - glikogenolisis,
glukoneogenesis - kadar glukosa kembali normal

Insulin & glukagon meregulasi kadar glukosa darah

Insulin
Berperan utama dalam regulasi kadar glukosa darah
Disekresi sebagai respon langsung terhadap hiperglikemia yang terjadi
setelah makan
memfasilitasi ambilan glukosa ke dalam jaringan ekstrahepatik
menstimulasi hati untuk menyimpan glukosa sebagai glikogen
Menstimulasi glkoolisis, HMP shunt
Menstimulasi lipogenesis di jaringan adiposa

Glukagon
Berlawanan dengan kerja insulin
Disekresis sebagai reapons terhadap hipoglikemia
Mengaktivasi glukoneogenesis dan glikogenolisis
METABOLISME LIPID

Metaboliseme lipid secara garis besar terdiri dari asam lemak


dan kolestrol. Sumber asam lemak dapat berasal dari lemak dalam
makanan (eksogen) maupun berasal dari sintesis de novo dari asetil
KoA, yang berasal dari karbohidrat / asam amino (eksogen).
Metabolisme lemak terjadi di bagian atas jaringan adiposa.
Lemak (triasilgliserol) merupakan pemberi energi yang penting bagi
organisme hewan. Triasilgliserol ini kebanyakan disimpan dalam bentuk
insolubel dalam jaringan adiposa sel (adipocytes), dimana mereka
dengan konstan di sintesis dan dipecah kembali.

Metabolisme Asam Lemak


1. Oksidasi asam lemak menjadi asetil KoA melalui oksidasi-,
selanjutnya asetil Ko-A mengalami oksidasi menjadi CO2 + H2O
melalui siklus asam sitrat. Asetil KoA yang telah memasuki siklus
asam sitrat akan menjadi prekursor untuk sintesis kolestrol &
steroid. Setelah menjadi prekusor , asam lemak akan membentuk
senyawa keton di hati . Senyawa keton ini penting untuk bahan
bakar pada kelaparan lanjut.
A. Degradasi Asam Lemak : oksidasi-
2. Esterifikasi dengan gliserol membentuk triasillgliserol
Setelah diambil oleh sel, asam lemak aktif dengan konversi
(lemak/tag) sebagai cadangan lemak
menjadi bentuk derivat KoA (Asetil KoA). Hal ini menggunakan
3. Proses lain metabolisme lipid antara lain :
dua energi yang kaya akan ikatan anhidrid dari ATP per asam
a) Transport lipid
lemak. Untuk menghubungkan ke mitokondria, residu asil pertama
b) Metabolisme asam lemak (asam lemak jenuh dan tidak jenuh),
di pindahkan ke carnitine dn pengangkutnya akan melintasi
berupa proses sintesis de novo dan oksidasi
membran dalam sel seperti asil carnitine.
c) Ketogenesis
Degradasi dari asam amino terjadi pada matriks mitokondria
d) Metabolisme kolesterol
dengan melalui siklus oksidatif, yang mana unit C2 secara
bersamaan berhenti membelah sebagai asetil KoA.
memberikan peningkatan -ketoacyl CoA, dan equivalen reduksi
dipindahkan menjadi NAD+ yang juga melewati mereka pada
rantai respirasi.
4. -ketoacyl CoA dipecah kembali oleh asil transferase menjadi
asetil KoA dan acyl KoA pendek 2 atom C.

B. Transpor Asam Lemak


Membran di dalam mitokondria memiliki kelompok
sistem spesifik untuk asam lemak. Pada sitoplasma, kelompok
asil dari asam lemak aktif dipindahkan ke karnitin oleh carnitine
acyltransferase [1]. Mereka kemudian menghubungkan menuju
matrikdengan acylcarnitine / carnitine antiport seperti asil
karnitin.di dalam matriks mitokondria, enzim carnitine
acyltransferase mengkatalis kembali residu asil menjadi KoA.
Pergantian karnitin adalah menentukan llangkah pada degradasi
asam lemak di mitokondria. melonyl KoA, prekursor dari
biosintesis asam lemak, penghambat carnitine acyltransferase,
dan juga penghambat pengambilan asam lemak ke matriks
mitokondria.
Regulator paling penting dari -oksida adalah NAD+ /
NADH+ + H+, kemudian tidak hanya siklus asam trikarboksil,
tetapi juga -oksidasi tetap memberikan pada kekurangan NAD+.
1. Langkah pertama adalah dehidrogenasi dari asil KoA pada C-2
dan C-3. Hal ini menghasilkan unsaturated derivat KoA dengan
trans-konfigurasi ikatan rangkap dua. Dua atom hidrogen
merupakan pemindahan awal dari FAD berisi Asil KoA
dehidrogenase ke Electron Transferring Flavoprotein (ETF).
ETF dehidrogenase [5] melewati mereka dari ETF ke ubiquinone
(koenzim Q), komponen dari rantai respirasi. FAD lain berisi
mitokondrial dehydrogenase juga dapat menyediakan rantai
respirasi dengan elektron pada gaya ini.
Terdapat 3 isoenzim Asil KoA dehydrogenase spesifik pada
rantai panjang asam lemak (atom C 12-18), rantai medium asam
lemak (4-14) dan rantai pendek asam lemak (4-8).
2. Langkah selanjutnya adalah penjumlahan dari molekul air ke
ikatan rangkap dari enoyl CoA (hidrasi) dengan formasi -
hydroxyacyl CoA.
3. Pada reaksi selanjutnya, kelompok OH pada C-3 adalah oksidasi
menjadi kelompok karbonil (dehydrogenasi). Hal ini
B.1. Enterohepatik (Post Intestinal) B.3. Transpor Lemah dari Hati
Lipid dari usus ( lipid eksogen ) di transport dalam bentuk Dari hati lemak akan ditransport ke dalam darah sebagai
kilomikron. very light density lipoprotein (VLDL), terutama banyak
Mulai dari usus sebagai nascent chylomicron, terutama mengandung t.a.g, apo B100. Setelah di dalam darah, t.a.g akan
banyak mengandung triasilgliserol, apoB48 dan apoA.Setelah dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah melepaskan
masuk melalui usus dan diubah, asam lemak akan di trasport t.a.g, VLDL berubah menjadi IDL (intermediate density
melalui aliran darah. lipoprotein), terutama mengandung banyak kolesterol.
Sebagian IDL ditangkap oleh sel hati dan di metabolime di
B.2. Dalam Darah dalam sel hati. Sebagian IDL yang lain berubah menjadi LDL (low
Di dalam darah lipid ditransport sebagai lipoprotein (setelah density lipoprotein), ditangkap oleh sel yang memerlukan
berikatan dengan protein), hal ini agarlipid lebih larut dalam air kolesterol dan diperlukan untuk struktur membran, atau prekursor
(darah). Karena protein mengandung asam amino yang untuk sintesis hormon steroid.
mengandung gugus-COOH and -NH2 group. Dalam proses transport lemak, terdapat enzim LCAT
Lipoprotein terdiri dari lipd dan protein, seperti (Lecithine-Cholesterol Acyl Transferase) yang berperan dalam
triasilgliserol , apoprotein, fosfolipid dan kolesterol. Di dalam pengangkutan kelebihan kolesterol dari jaringan . Kelebihan
darah, terdapat 4 jalur utama transport lipid : kolestrol ini akan di transport sebagai HDL (high density
a) Lipid makanan dari usus ke jaringan lain : dalam bentuk lipoprotein) dan di transport kembali ke hati. Kolesterol dari hati
Kilomikron di ekskresi dari hati sebagai garam empedu atau di resekresi
b) Lipid dari hati ke jaringan lain, dalam bentuk : sebagai VLDL.
- VLDL (very low / light density lipoprotein )
- LDL (low / light density lipoprotein ) Free Fat Acid (FFA) Albumin
c) Lipid dari jaringan lain ke hati dalam bentuk HDL ( high Setelah makan (postpandrial) kadar asam lemak bebas dalam
density lipoprotein) darah ( FFA-albumin ) akan mengalami penurunan. Sedangkan Pada
d) Lipid dari satu jaringan ke jaringan lain, melalui Ikatan dg kelaparan FFA-albumin akan meningkat. Peningkatan kadar FFA-
ALBUMIN. albumin darah merupakan petanda adanya lipolisis ( hidrolisis t.a.g
Di dalam sel endotel pembuluh darah terdapat lipoprotein yang berasal dari jaringan adiposa ).
lipase yang mengubah triasilgliserol (t.a.g) menjadi gliserol + Pada kasusDM (defisiensi insulin), Proses glikolisis berlangsung
asam lemak . Asam lemak yang berada di pembuluh darah akan minimal, di-OH aseton mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan
ditangkap oleh sel. Kemudian asam lemak ini akan dioksidasi gliserol 3-P juga mengalami penurunan dan resintesis t.a.g mengalami
menjadi energi ( misal otot jantung, otot kelet ) ataupun penurunan. T.a.g dihidrolisis, terjadi lipolisis di jaringan adiposa
mengalami resintesis menjadi t.a.g dan disimpan sebagai lemak menyebabkan FFA meningkat, asil KoA meningkat yang kemudian
di jaringan adipose. digunakan sebagai energy.
Gliserol yang terdapat di pembuluh darah akan ditangkap
oleh sel yang kemudian diubah menjadi gliserol 3-P untuk SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)
resintesis t.a.g dalam jaringan adipose. Setelah t.a.g dalam Asam lemak merupakan energi untuk otot jantung dan juga
kilomikron dihidrolisis oleh lipoprotein lipase, kilomikron sebagai cadangan energi yang disimpan di jaringan adipose. Asam
berubah menjadi chylomicron remnant dan kemudian di transport lemak dapat disintesis dari glukosa, dengan proses sebagai berikut:
kembali ke hati.
masuk ke sitosol di sitosol dipecah kembali menjadi oksaloasetat dan
asetil KoA, dikatalisis oleh ATP-sitrat liase

Sintesis Asam Lemak Tidak Jenuh Tunggal (Mono Unsaturated


Fatty Acid, MUFA)
MUFA disintesis dari asam lemak jenuh oleh 9 -desaturase asam lemak
asam palmitat asam palmitoleat
16 C 16 C : 1
asam stearat asam oleat acid
18 C 18 C : 1

Asam Lemak Tidak Jenuh Jamak (Polyunsaturarated Fatty Acids,


PUFA)
Pada manusia, PUFA disintesis dari MUFA, melalui penambahan
ikatan rangkap antara ikatan rangkap yang sudah ada (9) dan gugus
karboksil menghasilkan asam lemak -9.
Pada tanaman, penambahan ikatan rangkap terjadi antara ikatan
rangkap yang sudah ada dengan atom karbon omega ()
NADPH untuk sintesis asam lemak didapat dari HMP Shunt. -6 : asam linoleat ( 18 C : 2)
Jaringan yang aktif dalam melakukan HMP shunt juga aktif dalam asam arakidonat acid ( 20 C : 3)
lipogenesis hati, jaringan adiposa, jaringan mammae pada saat laktasi, -3 : asam linolenat ( 18 C : 3 )
gonad. Asam lemak esensial didapat dari makanan, yang diperlukan untuk
struktur membran, komponen lipoprotein, eikosanoat.
Proses menghasilkan NADPH selain melalui HMP Shunt:
Dari Malate dehydrogenase KETOGENESIS
NADP+ NADPH + H+ Proses Ketogenesis akan terjadi dalam keadaan:
DM
Starvasi
malat pyruvat Diet tinggi lemak & rendah karbohidrat
CO2
Dari Isositrat dehydrogenase Prosesnya berjalan sebagai berikut:
NADP+ NADPH + H+ Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa hidrolisis t.a.g
dalam jaringan adiposa FFA dalam darah di dalam sel,
isositrat -ketoglutarat dioksidasi menjadi energi melalui oksidasi- di dalam mitokondria
asetil KoA dikonversi menjadi asetoasetat, -OH butirat & aseton
Sumber asetil CoA untuk sintesis asam lemak berasal dari di dalam hati.
karbohidrat dalam makanan, yang mana apabila karbohidrat - glukosa Asetoasetat & -OH butirat: digunakan sebagai energi oleh
- piruvat masuk ke mitokondria asetil KoA berkonjugasi jaringan ekstra hepatic, diubah menjadi asetil KoA dan diokidasi
dengan oksaloasetat membentuk sitrat sitrat keluar dari mitokondria melalui siklus TCA, yang kemudian menghasilkan ATP.
Aseton tidak dapat dioksidasi menjadi energy, namun diekskresi
dalam urin atau udara melalui pernafasan.
Bila produksi senyawa keton melampaui kapasitas jaringan
ekstrahepatik untuk menggunakannya sebagai energi maka kadar
senyawa keton dalam darah juga akan meningkat. Peningkatan kadar
senyawa keton dalam darah disebut ketonemia. Keton berlebih nanti
akan diekskresi dalam urin sehingga menyebabkan ketonuria, yang
kemudian akhirnya disebut dengan ketosis

Urin

Kolesterol:
ditransport antar jaringan dalam bentuk lipoprotein
Diekskresi dalam empedu sebagai kolesterol atau asam empedu
Paru (garam)
prekursor dari Hormon steroid, Vitamin D, Asam empedu
Kolesterol dalam makanan, terdapat dalam bentuk ester dengan
asam lemak
Di dalam usus, kolesteril ester dihidrolisis menjadi kolesterol
METABOLISME KOLESTEROL bebas dan asam lemak yang kemudian diabsorbsi dari usus
Kolesterol berasal dari diet dan biosintesis. Kolesterol hanya dalam bentuk kilomikron. Setelah triasilgliserol dalam
terbentuk pada hewan (tidak pada tanaman). Dibentuk dari asetil KoA di kilomikron dihidrolisis oleh lipoprotein lipase, berubah menjadi
hati, kulit, korteks adrenal, usus, testis, aorta. Asetil KoA merupakan kilomikron remnant yang terutama mengandung banyak
sumber seluruh atom C dalam kolesterol. Proses pembentukan kolesterol kolesterol, selanutnya ditransport ke ke hati dan di resekresi
dari Asetil CoA: sebagai VLDL. Setelah triasilgliserol dalam VLDL dihidrolisis
oleh lipoprotein lipase, berubah menjadi VLDL remnant (=
intermediate density lipoprotein, IDL). Sebagian IDL di
transport kembali ke hati dan mengalami nasib yang sama
dengan kilomikron remnant. Sebagian IDL berubah menjadi
LDL (lipoprotein yang terutama mengandung banyak
kolesterol). LDL ditangkap oleh jaringan yang mempunyai
reseptor LDL, digunakan untuk struktur membrane, sintesis
hormon steroid atau di akumulasi di jaringan
HDL berfungsi dalam pengangkutan kelebihan kolesterol dari
jaringan yang kemudian di transport kembali ke hati

PENGARUH HORMONAL DALAM MOBILISASI LIPID


Insulin:
menghambat aktivitas lipase peka-hormon ( hormone-sensitive
lipase ) menghambat penglepasan asam lemak dari
triasilgliserol (lipolisis) di jaringan adiposa
Merangsang aktivitas piruvat dehidrogenase
Merangsang aktivitas asetil KoA karboksilase
Merangsang aktivitas gliserol 3-P asil transferase
Menyebabkan lipogenesis

Epinefrin, norepinefrin, ACTH, MSH, TSH, GH, hormon tiroid,


hormon glukokortikoid
Merangsang aktivitas lipase peka-hormon ( hormone-sensitive
lipase )
Menyebabkan lipolisis
METABOLISME PROTEIN
2 asam amino dapat bergabung dengan subsitusi ikatan amida
Protein merupakan makromolekul dengan Mr > 10.000 yang
pada ikatan peptide.Ikatan peptidak membentuk struktur planar karena
paling berlimpah di dalam sel hidup ( 50% berat kering sel). Protein
stabilitas resonansi.Dengan beberapa pengecualian yang ikatan peptide
ditemukan di dalam semua sel dan semua bagian sel. Sesuai dengan
menerima transkofigurasi.
namanya proteios- yang artinya utama, protein memiliki berbagai
fungsi biologis.Hal ini karena protein merupakan instrumen molekuler Gambar 2.
yang mengekspresikan informasi genetik.Protein merupakan polimer
yang tersusun atas banyak unit asam amino yang bergabung melalui
ikatan peptida. Namun demikian, protein dibangun dari rangkaian dasar
yang sama oleh 20 asam amino yang berikatan kovalen dalam urutan
yang khas.
PEPTIDA
Suatu peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino
atau lebih.Ikatan amida antara gugus -amino dari suatu asam amino
dan gugus karboksil dari asam amino lain disebut ikatanpeptida.
Bergantung pada banyaknya satuan (unit) asam amino, suatu peptida
dirujuk sebagai dipeptida, tripeptida, dan seterusnya.Menurut perjanjian,
suatu poliamida dengan residu asam amino < 50 disebut peptida,
sedangkan poliamida yang lebih besar dianggap sebagai protein.
Gambar 1.

Ini adalah ikatan peptida, masih ingat kan kalo ikatan peptide itu terdiri
dari dua asam amino atau lebih.
Biosintesis Peptida
Biosintesis peptida dalam suatu sel yang khas dilaksanakan oleh RNA
dan Enzim.Berbagai tipe RNA seperti RNA pesuruh (mRNA) disintesis
di bawah pengarahan DNA dalam inti sel.Kemudian molekul RNA
meninggalkan inti sel untuk melakukan fungsinya.
Bila mRNA meninggalkan inti sel, molekul ini melekat pada ribosom
yaitu butiran-butiran pada sitoplasma sel yang merupakan letak sintesis
protein. Suatu ribosom terdiri dari 60 % RNA ribosomal (rRNA) dan
\\\\\
40 % protein. Di ribosom asam amino berikatan sebagai suatu ester dari
satuan ribosa dalam suatu molekul RNA transfer (tRNA).
Gambar 3. Nukleotida

Nukleotida adalah subunit yang terkait untuk membentuk DNA dan


RNA yang berfungsi sebagai informasi genetik. Semua nukleotida
terdiri dari 3 bagian : molekul gula deoksiribosa, gugus fosfat dan basa
nitrogen. Nukleotida dapat dihubungkan satu sama lain untuk
membentuk polimer. Keterkaitan ini terjadi antara gugus fosfat dari
nukleotida dengan gugus hidroksil dari gula. Dengan membuat semacam
ikatan fosfodiester, makromolekul seperti DNA dan RNA akan
terbentuk.

Gambar 4. Gula-fosfat backbone Struktur DNA adalah double helix, yang tersusun atas dua utas
polinukleotida yang saling berhubungan atas dua utas polinukleotida
yang saling terhubung oleh ikatan hydrogen yang lemah.Ikatan
hydrogen tersebut terbentuk antara dua basa nitrogen, purin dan
pirimidin yang saling berpasangan.Adenine (basa purin) berpasangan
dengan timin (basa pirimidin) yang terhubung dengan ikatan rangkap
dua, sementara guanine (basa purin) berpasangan dengan sitosin (basa
pirimidin) yang terhubung dalam ikatan rangkap 3.
Biosintesis peptida melaui tahap :
1. Replikasi, DNA membutuhkan proses ini untuk menjamin
ketersediaan molekul DNA yang akan ditranskripsi.
2. Transkipsi molekul DNA , dari proses ini dihasilkan mRNA sebagai
cetakan (template) untuk protein yang akan disintesis. Deret basa ( tiga
basa berurutan yang disebut kodon) pada molekul mRNA merupakan
kode yang menentukan urutan dimasukkannya asam amino ke dalam 3 huruf yang disebut codon. Ini akan dikode pada sintesis protein oleh
molekul protein yang sedang tumbuh. transfer RNA (tRNA) karier yang spesifik dengan asam amino, dan
anticodon akan berpasangan secara spesifik pada codon di mRNA.
3. Translasi, tRNA beserta asam amino yang sesuai mampu mengenali Membaca mRNA pada sintesis protein akan sulit tanpa bantuan
letak yang cocok karena tRNA mengemban antikodon (deret tiga basa ribosom. Ribosom RNA (rRNA) berinteraksi dengan lebih dari 50
yang komplementer terhadap kodon dari mRNA) protein untuk membuat ribosom yang mana menyediakan permukaan
yang efisien agar sintesis protein dapat terjadi.
Struktur Asam Amino
Asam amino adalah suatu asam -aminokarboksilat.Variasi asam amino
terjadi pada rantai samping, R. Gugus R merupaka gugus atau rantai
samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino
lainnya.R kepanjangan dari residue.

O

H2N CH C OH
R
Semua asam amino memiliki rantai samping, dan karenanya semua
asam amino bersifat kiral (kecuali glisina). Asam amino dari proten
termasuk deret L artinya gugus disekeliling C mempunyai
konfigurasi yang sama seperti dalam L-gliseraldehid.
Molekul kiral memiliki sifat optik aktif.Kiral adalah molekul yang
mempunyai banyangan cermin tidak superimposable (tidak dapat
bertumpukan).Yang menyebabkan adanya kiralitas adalah senyawa
karbon yang tidak simetris.Atom C kiral adalah atom karbon yang
mempunyai 4 substituen yang berbeda.

Basa RNA dipasangkan dengan cetakan untai DNA akan menghasilkan


kopian untai DNA yang disebut mRNA (messager RNA). Proses ini
disebut dengan transkripsi. Informasi genetic pada mRNA dalam bentuk
Sifat ini khas untuk masing-masingsenyawa kiral sehingga dapat 2. Asam amino bersifat ampholit. Senyawa amfoter merupakan senyawa
dijadikan dasar untuk identifikasi. Isomer optiksecara perlahan akan yang dapat bersifart asam atau basa tergantung keadaan lingkungannya.
mengalami rasemisasi spontan non enzimatik sehingga pada jangka Senyawa amfoter akan bersifat amfoter akan bersifat asam dalam
waktu tertentu suatu campuran isomer D dan L (atau R & S) dalam suasana basa dan sebaliknya akan bersifat basa dalam suasana asam atau
jumlah molar yang sama akan terbentuk. Kenyataan ini dapat lingkungan asam kuat.
digunakan untuk menentukan umur orang atau hewan, atau umur
fosil. Sebagai contoh asam L-aspartat dari protein dentin yang 3. Asam amino larut dalam air dan pelarut organik polar
terdapat pada sebelah luar enamel gigi secara spontan berasemisasi 4. Titik didih dan titik lelehnya relatif tinggi dibandingkan dengan
dengan kecepatan 0,1 % pertahun. Dentin hanya mengandung molekul organik lain dengan Mr sama (Titik leleh > 200 0C)
L-aspartat pada waktu pembentukan gigi semasa anak-anak. Dentin Reaksi Asam Amino
dapat diisolasi dan kandungan D-aspartatnya dapat ditentukan
A. Keamfoteran asam amino
Asam amino dapat digolongkan berdasarkan gugus R Dalam asam

1. Gugus R non polar CO2


- CO2H
+ +
H3N C H + H+ H3N C H
2. Gugus R polar tidakbermuatan R R

3. Gugus R polar bermuatan Dalam basa

- -
CO2 CO2
..
- Gugus R bermuatan negatif (asam) +
H2N C H + OH -
H3N C H + H2O
H R R
- Gugus R bermuatan positif (basa)
Sifat Asam Amino Dalam larutan berair asam amino netral bersifat agak asam.Hal
ini berarti dalam larutan berair asam amino netral mengandung
Asam amino mengalami reaksi asam-basa internal yang menghasilkan
muatan negatif netto.Jika sedikit asam ditambahkan kedalam
suatu ion dipolar, yang disebut juga Zwitterion.Zwitterion adalah
larutan, kesetimbangan asam-basa bergeser ke kiri sehingga
senyawa yang memiliki sekaligus gugus yang bersifat asam dan basa.
muatan netto pada asam amino netral menjadi 0. pH dimana
Pada pH netral zwitter-ion akan bermuatan positif (kation) maupun
suatu asam tidak mengemban muatan netto (muatan netto = 0)
negative (anion). Zwitterion juga merupakan molekul yang memiliki
disebut dengan titikisolistrik (pI). Sebagai contoh alanin
dua muatan positif dan negative sekaligus.
memiliki pI = 6,0

CO2
- Adanya gugus karboksil kedua menyebabkan asam amino asam
CO2H dalam larutan berair bersifat asam dan mengemban muatan
.. +
H2N C H H3N C H negatif netto, sebaliknya asam amino basa dalam larutan berair
R R bersifat basa dan mengemban muatan positif netto disebabkan
adanya gugus amino kedua.
Hal ini menyebabkan :
Titik isolistrik dapat ditentukan dengan elektroforesis -suatu
1. Asam amino bersifat kurang asam dibanding asam karboksilat teknik pemisahan molekul bermuatan (seperti asam amino atau
lainnya, dan bersifat kurang basa dibanding amina protein) dalam suatu medan listrik- Prosesnya dilakukan dengan
meletakkan asam amino pada medium pemisahan (kertas.
Agarosa, SDS-gel) dengan beberapa variasi pH larutan bufer.
Selanjutnya asam amino akan bergerak ke salah satu elektrode
sesuai dengan muatan nettonya pada pH tertentu.

Metabolisme asam amino lebih kompleks dibandingkan


Pada titik isolistriknya, suatu asam amino tidak menunjukkan migrasi dengan metabolisme karbohidrat dan lipid
ke salah satu elektrode
Pada diet normal, 60-100 g protein sebagian besar digunakan
Asam amino yang berasal dari protein dalam makanan di absorbsi untuk sintesis protein di hati dan jaringan lain
dari usus halus melalui darah masuk ke jaringan digunakan untuk :
Kelebihan protein / asam amino dalam diet akan diubah
biosintesis protein tubuh menjadi glukosa (energi) asam lemak t a g (cadangan
di oksidasimenjadi energi energi)

Digunakan untuk sintesis senyawa khusus mengandung N Asam amino diperlukan untuk

Asam amino yang dilepaskan dari pemecahan protein tubuh berada Biosintesis protein tubuh
dalam pool yang sama dengan asam amino yang berasal dari makanan Prekursor senyawa mengandung-N
Dioksidasi
- atom N urea
- atom C - KH (glukosa)
- asetil KoA - senyawa keton
- asam lemak
- AA non esensial
Asam Amino Esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dibuat oleh tubuh
sehingga kebutuhannya dipasok dari makanan.Sedangkan asam amino
non-esensial adalah asam amino yang mencukupi kebutuhan walaupun
tidak diperoleh dari makanan.Di samping itu, ada lagi yang namanya
asam amino kondisional yaitu asam amino yang biasanya tidak esensial
kecuali saat sakit dan stess.
Asam amino dapat disintesis oleh organisme dari asam amino lain yang
tidak diperlukan melalui reaksi transaminasi.

CO2H CO2H CO2H CO2HASAM AMINO


DEGRADASI
transaminase
H2N C H + C O C O + H2N C
AtomHC dari AA diubah menjadi

R R' R - CO
R'2
- senyawa yang membentuk glukosa di hati
Asam amino yang tidak dapat diperoleh dari interkonversi asam amino
lain atau dengan sintesis senyawa organik lain, namun diperlukan dalam (piruvat, -KG, suksinil KoA, fumarat,
sintesis protein disebut dengan asam amino esensial.Beberapa asam oksaloasetat)
amino ini dapat diubah secara enzimatik dari (R) ke (S) seperti triptofan,
fenilalanin, metionin, dan histidin.Asam amino lain harus tersedia dalam - senyawa keton
konfigurasi (S) dalam makanan untuk dipakai dalam biosintesis AA glukogenik - bila atom C nya diubah menjadi glukosa
protein.Kebutuhan asam amino esensial bergantung pada spesi hewan
dan bahkan bergantung pada perbedaanindividu. AA ketogenik - bial atom C nya diubah menjadi asetil KoA
atau asetoasetat
DEGRADASI ASAM AMINO dapat digunakan untuk membentuk glukosa atau senyawa keton yang
kemudian masuk ke dalam aliran darah agar dapat digunakan untuk
Atom C dari AA diubah menjadi menghasilkan energi oleh jaringan tubuh > CO2 + H2O + ATP
- CO2
Asam amino esensial dapat bersifat glukogenik yang artinya dapat
- senyawa yang membentuk glukosa di hati diubah menjadi glukosa (glukoneogenesis), yaitu : 1. triptofan dipecah
untuk membentuk alanin kemudia diubah menjadi piruvat dan
(piruvat, -KG, suksinil KoA, fumarat, digunakan untuk membentuk glukosa kembali, 2. metionin, treonin,
oksaloasetat) valin, dan isoleusin dipecah menjadi suksinil KoA kemudia diubah
menjadi glukosa, 3. Fenil alanin akan diubah menjadi tirosin kemudian
- senyawa keton diubah menjadi fumarat (senyawa antara TCA) dan akan digunakan
AA glukogenik - bila atom C nya diubah menjadi glukosa untuk membentuk glukosa

AA ketogenik - bial atom C nya diubah menjadi asetil KoA Asam amino esensial yang bersifat glukogenik dan juga ketogenik
atau asetoasetat artinya dapat diubah menjadi glukosa maupun badan keton, yaitu : 1.
triptofan, isoleusin, treonin yang akan diubah menjadi asetil KoA , dan
2. fenil alanin diubah menjadi asetoasetat , 3 lisin dan leusin (ketogenik)
Pada keadaan puasa, protein dalam otot akan didegradasi menjadi asam
amino dan sebagian akan mengalami oksidasi untuk menghasilkan
energi dan diubah menjadi ala (sepertinya alanin) dan ser (asam amino).
Di usus glukosa akan diubah menjadi ala (sepertinya alanin), ala dan
asam amino lainnya kemudian akan masuk ke hati dan atom N dalam
protein akan dilepas dan diubah menjadi urea, yang kemudian diekskresi
di dalam urin, sedangkan atom C akan diubah menjadi glukosa dan
senyawa keton yang akan dioksidasi oleh berbagai jaringan untuk
menghasilkan energi
Sebelum rangka karbon asam amino mengalami oksidasi, atom N harus
di singkirkan dari ikatan amina, dan atom N dari asam amino tersebut
Pada keadaan puasa - sebagian besar AA di ubah menjadi akan membentuk ammonia (NH3) yang bersifat toksik bagi tubuh, di
hati NH3 dan gugus NH2 dari asam amino diubah menjadi urea
piruvat
Peran Glutamat dalam metabolisme nitrogen asam amino, glutamat
senyawa antara siklus TCA
berperan penting dalam sintesis dan degradasi asam amino. Peran
asetil KoA glutamat dalam sintesis asam amino adalah glutamat mendapat N dari
asam amino lain melalui : 1. reaksi transaminasi, 2. NH4+ melalui
membentuk glukosa atau senyawa keton masuk ke dalam darah reaksi yang dikatalisis oleh glutamat dehydrogenase . Transfer gugus -
digunakan untuk energi oleh jaringan CO2 + H2O + ATP NH2 dari glutamat kepada asam -keto akan membentuk asam amino
Pada keadaan puasa (post-absorptif) sebagian besar asam amino di ubah terikat.
menjadi piruvat, senyawa antara siklus TCA, ataupunasetil KoA yang
Peran glutamat pada degradasi asam amino, glutamat mengumpulkan
N dari asam amino lainnya melalui reaksi transaminasi dan sebagian
dari N akan dilepaskan sebagai NH3 melalui reaksi glutamat
dehydrogenase.
Glutamat dapat mengumpulkan N dari asam amino lainnya (melalui
reaksi transaminasi) yang kemudian melepaskan NH3 melalui reaksi
glutamat DH, antara lain : His (asam amino) melalui deaminasi
langsung membentuk NH4+ , lalu Ser dan thr (asam amino)
mengalami dehidratasi, memerlukan PLP membentuk NH4+, Gln and
asn (asam amino) melalui deamidasi akan membentuk NH4+juga glu
dan asp (asam amino), dikatalisis oleh glutaminase / asparaginase
Siklus Urea, sintesis karbamoil fosfat ( dalam mitokondria)akan
membentuk NH4+, CO2 dan ATP kemudian akan dilakukan
pembentukan arginin melalui : 1. Karbamoil P + ornitin menjadi Ekskresi Urea pada keadaan puasa
sitruline, 2. Sitrulin akan ditransport melalui membran mitokondria
untuk masuk sitosol, 3.Di sitosol, sitrulin + aspartat akan menjadi Pada keadaan puasa, hati berperan penting untuk mempertahankan
arginino-suksinat, dan akan dipecah oleh argininosuksinase menjadi kadar glukosa darah. Asam amino dari protein otot akan digunakan
fumarat + arginin, 4. Arginin dipecah oleh arginase akan menjadi urea + untuk substrat glukoneogenesis
ornitin, dan ornitin ditransport ke dalam mitokondria, untuk siklus
berikutnya.
Sehingga akan terjadi peningkatan ekskresi urea pada keadaan
puasaPada puasa yang berlanjut, otak akan menjadi tidak bergantung
lagi pada glukosa sebagai sumber energi, dan akan menggunakan
senyawa keton sebagai sumber energi agar menghemat penggunaan
glukosa sebagai sumber energi dan mengurangi pemecahan protein otot
menjadi asam amino untuk glukoneogenesis sehingga ekskresi urea
akan menurun

Transfer gugus NH2 antar Asam amino


Asam amino non esentsial merupakan asam amino yang dapat disintesis
dari asam ketonya (bila diperlukan), melalui transfer gugus-NH2 dari
asam amino kepada asam keto, yang dikatalisis oleh transaminase atau
aminotransferase. Transfer gugu -NH2 juga berlangsung pada saat
degradasi asam amino, reaksi tersebut bersifat reversibel dan pada
hiperamononemia NH3 tidak dapat diubah menjadi urea sehingga
mengakibatkan gangguan ekskresi N dan biasanya diatasi dengan
suplementasi asam keto dalam diet, contoh transaminase SGOT lebih besar dari Nintake, contohnya : kelaparan, Penyakit dan Defisiensi
(=AST), SGPT (=ALT) asam amino esensial

Reaksi transaminasi (SANGAT PENTING) Senyawa mengandung N yang dibentuk dari asam amino : Protein
sel, Hormon (tiroksin, epinefrin, insulin), Neurotransmiter, Kreatin-P,
Proses utama untuk melepaskan nitrogen dari asam amino, nitrogen Hem dari Hb, Mb, sitokrom, Pigmen melanin, Basa purin dan pirimidin
ditransfer dari asam amino awal kepada asam -ketoglutarat untuk
menjadi glutamat + asam -keto, dan di katalisis oleh enzim SENYAWA MENGANDUNG-N YANG DIBENTUK DARI ASAM
transaminase, dan juga diperlukan piridoksal fosfate (PLP) sebagai AMINO
kofaktor
1. Kreatin : disintesis dari gly, arg dan S-adenosilmetin (SAM), +
ATP membentuk kreatin-P ( cadangan senyawa fosfat
mengandung energi tinggi di dalam sel). Kreatin spontan
menjadi kreatinin (diekskresi di dalam urin), dan juga terdapat
kreatinin dalam urin yang merupakan indikator laju filtrasi
glomerulus ginjal. Kreatinin urin juga digunakan untuk
Semua asam amino (kecuali lys dan thr ) dapat mengalami transaminasi. penetapan kadar suatu senyawa yang diekskresi di dalam urin.
Deaminasi oksidatif 2. Glisin digunakan untuk reaksi konjugasi dengan senyawa lain
yang kurang larut air (pada reaksi fase II metabolisme
Nitrogen dari asam amino tertentu dilepaskan sebagai amonia (NH3) xenobiotik) dan untuk meningkatkan kelarutannya sehingga
atau amonium ( NH4+). Glutamat (glu) mengalami deaminasi oksidatif mudah diekskresi melalui urin (garam empedu, metabolit, obat-
oleh glutamate dehydrogenase (Glu DH), membentuk NH4+ + - obatan)
ketoglutarate, dimana NAD+ atau NADP+ berperan sebagai kofaktor 3. Hem dibentuk melalui kondensasi gly dan suksinil KoA menjadi
dan semua proses ini berlangsung di dalam mitokondria aminolevulinat suatu prekursor hem
4. Cincin basa purin seluruh molekul gly di inkorporasi ke dalam
Enzim yang berperan penting pada proses inter konversi asam amino cincin purin + N lain yang berasal dari gln dan asp + CO2 +
dan penglepasan nitrogen yaitu : 1. Transaminase, 2. glutamate tetrahidrofolat
dehydrogenase, 3. deaminase 5. Cincin basa pirimidin yang akan dibentuk dari asp + karbamoil-
P
Konversi nitrogen asam amino menjadi urea akan terjadi terutama
6. Neurotransmiter, hormon, pigmen asam -aminobutirat (GABA),
berlangsung di hati melalui siklus urea dari prekursor NH4+, CO2, ATP
histamin, serotonin, dopamin, norepinefrin,epinefrin, insulin,
dan atom nitrogen aspartat
hormon tiroid, NO2, melanin
Keseimbangan Nitrogen GABA suatu neurotransmitter yang berperan dalam jalur penghambatan
dibentuk dari dekarboksilasi glutamat
Dewasa sehat diindikasikan dengan terdapat dalam keadaan
keseimbangan N ( N intake = N yang diekskresi sebagai urea)). Pada Histamin suatu vasodilator dalam pembuluh darah, bronkokonstriktor
keadaan cukup makan N yang diekskresi berasal dari intake protein dalam paru-paru, merangsang sekresi HCl dalam lambung dan dibentuk
berlebih, atau pemecahan protein (Normal turnover protein). dari dekarboksilasi his (asam amino). Putresin dibentuk dari
Keseimbangan N Positif jika N intake lebih dari N yang diekskresi, dekarboksilasi ornitin (komponen siklus urea) putresin akan diubah
contohnya : Masa pertumbuhan dan perkembangan, Kehamilan, Masa menjadi spermin dan spermidin yang berperan pada proses pascatransisi
penyembuhan sakit. Keseimbangan N Negatif jika N yang diekskresi dan faktor inisiasi sintesis protein
Produk yang dibentuk dari Triptofan isozim yang mengandung Cu, berbeda dengan enzim yang
mengubah tyr yang berperan pada pembentuk katekolamin
1. Serotonin suatu neutransmitter dalam otak, vasokonstriktor dan
stimulator kontraksi otot polos (arteriol dan bronkiolous,
Dibentuk dari trp menjadi 5-OH trp, perlu tetrahidrobiopterin
(BH4) menjadi serotonin (5-OH triptamin). Dapat menyebabkan 2. HORMON TIROID : Iodium + residu tyr (dalam tiroglobulin)
kantuk (sleep-inducing). Produksi serotonin yang tinggi dapat
menyebabkan argentaffinoma (karsinoid), Tumor memproduksi
serotonin dalam jar.argentaffin dalam rongga abdomen.
Normalnya : 1% trp membentuk serotonin, pada Karsinoid 80%
akan diubah menjadi serotonin. Gejala as. Nikotinat dari trp
menurun dan Gejala pelagra. Ekskresi 5-HIAA dalam urin

akan membentuk monoiodotirosin (MIT) dan DIT


(diiodotirosin), MIT + DIT akan membentuk T3 (triodotironin)
dan Coupling 2 DIT akan membentuk T4 (tetraiodotironin). T3
dan T4 (hormon tiroid) disimpan dalam folikel kelenjar tiroid
NO merupakan caraka biologis untuk berbagai respon fisiologis berupa
vasodil, neurotransmitter, kemampuan sistem imun untuk membunuh sel
meningkat tumor dan parasit. Disintesis dari arg, dikatalisis oleh NO sintase, perlu
2. Melatonin NADPH. Arg akan diubah menjadi NO + sitrulin. NO hanya bekerja
merupakan Asetilasi dan metilasi serotonin sehingga 100 mdet dalam darah, beberapa detik dalam jaringan karena bergabung
terbentuklah melatonin. Dibentuk oleh hipofisa, sebagai dengan O2 menjadi nitrit kemudian diubah menjadi nitrat dan akhirnya
regulator circadian rhythm, Kadar meningkat pada malam hari di ekskresi dalam urin.
dan diduga juga berperan dlm proses penuaan
KARNITIN Berperan dalam transport asam lemak dari sitosol ke dalam
3. Nikotinamid (NAD/NADP), Sumber utama prekursornya adalah mitokondria, utk oksidasi-, Disintesis dari residu lys yang terdapat
niasin (asam nikotinat), Intake trp dalam diet meningkat akan dalam protein tertentu. Lys + 3 ggs metil (SAM) akan membentuk
menyebabkan requirement terhadap niasin menurun sehingga trp trimetil lys dan akan diubah menjadi karnitin
dalam makanan dapat menghemat keperluan akan niasin. Diet
rendah trp dan niasin akan menyebabkan pelagra GLUTATION (GSH) Tripeptida g-glutamilsisteinilglisin yang
berfungsi : Reduktor, Senyawa utk konjugasi, Berperan pd transport
asam amino, Bagian struktur leukotrien, Kofaktor reaksi enzimatik,
PRODUK YANG DIBENTUK DARI PHE, TYR Menata ulang ikatan disulfida (-SS-), Disintesis dari g-glutamat + cys
menjadi dipeptida g- glutamilcys +gly dan akhirnya menjadi glutation.
1. MELANIN Pada tiap tahap diperlukan aktivasi ggs karboksilat oleh ATP . Sintesis
Phe akan membentuk tyr, dikatalisis oleh phe-OH-ase, kofaktor tergantung pada ketersediaan cys
tetrahidrobiopterin tyr akan diubah menjadi 3,4-diOH phe
(DOPA), dikatalisis oleh tyr-OH-ase, perlu tetrahidrobiopterin
sebagai kofaktor. Dalam sel ini hidroksilasi tyr dikatalisis oleh
METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN glutamin. Reaksi ini menghasilkan pula asam amino
glutamat + Ppi.
Jangan lupa untuk baca kitab saolinnya biokim mengenai purin 3. Berikutnya pembentukan senyawa GAR (glycin amid
dan purimidin yah. ribosil-5P) dari hasil reaksi ribosilamin-5P dengan
glisin yang mengaktipkan ATP dan Mg+ sebagai
#PURIN aktivator dan yang dikatalisis oleh enzim GAR syn-
thetase.
4. Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang
dikatalisis oleh enzim transformilase dengan koenzim
FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus formil,
membentuk senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya.
Atom karbon gugus formil tersebut menempati posisi
atom C-8 inti purin.
5. Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P
melakukn reaksi aminasi (pada atom karbon ke-4 nya)
dengan senyawa donor amino (berupa glutamin) dan
terbentuknya senyawa formil- glisinamidin- ribosil-
5P.atom N gugus amino yang baru menempati posisi N-
3 inti purin.
6. Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan
terbentuknya senyawa amino- imidazole- ribosil-5P,
selanjutnya senyawa-senyawa amino- imidazole-
ribosil-5P melakukan fiksasi CO2 dengan biotin
sebagai koenzim dan atom karbon yang difiksasi
tersebut menempati atom C (6) inti purin. Dilanjutkan
reaksinya dengan aspartat membentuk senyawa 5-
1. Tahapan biosintesis Purin (Biokimia Harper 27th ed)
amino- 4- imidazole- N- suksinil karboksamid ribosil-
1. Sintesis purin diawali oleh reaksi pembentukan molekul
5P.
PRPP (5-phospho ribosil pyro phosphate) yang berasal
7. Senyawa 5-amino- 4- amidazole- karboksamid- ribosil-
dari ribosa-5P yang mengkaitkan ATP dan ion Mg+
5P, melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh
sebagai aktivator.
enzim transformilase dengan koenzim FH4
2. Selanjutnya pembentukan senyawa 5-
(tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus formil, maka
Phosphoribosilamin dari hasil reaksi PRPP dengan
terbentukny senyawa 5- formamido- 4- imidazole
karboksamide- ribosil-5P.
8. Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang ke-2
kalinya terbentuklah derivat purin yang pertama berupa
IMP (inosin monophosphate= inosinic acid) yaitu
derivat hiposantin atau 6- oksipurin. Sedangkan AMP
dan GMP diturunkan dari IMP.

Mekanisme kontrol pada de novo sintesa purin nukleotida

Fase pertama : thd amidotransferase (oleh inhibitor-


inhibitor dan atau PRPP)
Pengaturan kadar ATP dan GTP
o (ATP
diperlukan
dlm sintesa
GMP
GTP
diperlukan dlm
sintesa AMP)
Ada beberapa feedback inhibition(perhatikan
gambar)
Daur salvage (daur penyelamatan daur ulang)
PIRIMIDIN

Tubuh mensintesis:
Purin & pirimidin asam nukleat jaringan
ATP
NAD+
Koenzim A
dll
Sintesis ribonukleotida pirimidin yaitu berupa:
Sintesis UMP Pentosa
Basa nitrogen + petosa nukleosida
Sintesis UTP & CTP
Gugus fosfat
Regulasi biosintesis nukleotida pirimidin
Gangguan metabolisme pirimidin OROTIK ASIDURIA
Ribonukleotida : ATP, GTP, UTP, & CTP
(jarang)
Kadar dalam sel : mM
Katabolisme pirimidin CO2, amonia & beta aminobutirat
Fungsi: sebagai koenzim dan prekursor sintesis RNA
SINTESIS RIBONUKLEOTIDA PIRIMIDIN
Deoksimukleotida : dATP, dGTP, Dctp, & dTTP
Kadar dalam sel : mM Cincin pirimidin tidak di sintesis
Memiliki fungsi dalam replikasi DNA dan DNA repair. Sebagai derivat nukleotida pembentukan cincin tidak
Kadar paling tinggi pada fase S dalam siklus sel. terikat pada ribose -5-P
PRPP diikat setelah terbentuk cincin pirimidin
Sintesis nukleotida purin-pirimidin di control sesuai kebutuhan Precursor cincin pirimidin yaitu KARBAMOIL FOSFAT
Nukleotida trifosfat kebutuhan bervariasi seperti untuk dan ASPARTAT
pertumbuhan, regenerasi jaringan dan pembelahan sel
Basa purin pirimidin dari sintesis De Novo yaitu jalur
metabolisme yang menghasilkan produk akhir berupa
senyawa kompleks dari zat awal yang sederhana
Berlangsung terutama dihati ditransport ke jaringan lain

Nukleotida terdiri dari 3 unit yaitu


Basa nitrogen struktur organic siklik
Sintesis pirimidin di mulai dengan pembentukan NB:
KARBAMOIL FOSFAT dari glutamin, ATP dan CO2 Nambah-nambah buat bahasan PURIN asal masing-masing
(HCO3-) noor atomnya
Soalnya untuk yg pirimidin gak ada, udah dicari di harper dan
Dawn B Marks

Pada mamalia, CPS-II hanya untuk inkorporasi ke


pirimidin reaksi kunci dari sintesis De Novo pirimidin

KATABOLISME PIRIMIDIN
Nukleotida pirimidin defosforilasi nukleosida Nukleosida
fosforilase
basa bebas (C, T, U) + Ribosa -1-P
METABOLISME PORFIRIN & PIGMEN EMPEDU Triptofan pirolase: Mengkatalisa oksidasi triptofan menjadi
formil.
A. PORFIRIN
Fungsi Porfirin
Porfirin merupakan suatu senyawa organik yang banyak terdapat di
Di dalam tubuh manusia, porfirin berfungsi untuk :
alam.Dikenal sebagai pigmen dalam sel darah merah. Porfirin
merupakan senyawa aromatik heterosiklikmakrosiklik yang tersusun
a) Membentuk senyawa sebagai pengangkutan O2
oleh 4 cincin pirol dan dihubungkan oleh 4 metin interpirol. Jembatan
b) Membentuk senyawa sebagai pengangkutan elektron
metin sendiri akan menghasilkan senyawa makrosiklik porfirin dengan
c) Membentuk senyawa sebagai enzim enzim tertentu
ikatan rangkap yang terkonjugasi.
Lanjut ke biosinstesis porfirin dan heme.(Dibaca pelan pelan ,
diresapi dengan penuh hasrat )

Biosintesis heme dapat terjadi pada sebagian besar jaringan


kecuali eritrosit dewasa yang tidak mempunyai mitokondria.Sekitar
85% sintesis heme terjadi pada sel-sel prekursor eritoid (retikulosit) di
sumsum tulang dan sisanya terjadi di sel hepar. Sintesa heme dalam
hepar akan membentuk sitokrom P450. Sedangkan sintesa heme dalam
retikulosit membentuk haemoglobin (Hb).Biosintesis heme dapat
dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
(1) Sintesis porfirin dan
(2) Sintesis heme.

Di alam semesta yang indah ini , metaloporfirin terkonjugasi dengan


protein senyawa senyawa antara lain :

Hemoglobin (Hb): merupakan porfirin besi yang terikat pada


protein globin yang berfungsi mengangkut O2 ke darah .
Mioglobin: Berfungsi untuk mengangkut O2 dijaringan otot (
Pigmen pernafasan)
Sitokrom: Berfungsi untuk memindahkan electron pada proses
redoks
Katalase
1) Biosintesis heme dimulai di mitokondria melalui reaksi kondensasi
antara suksinil-KoA (yang berasal dari siklus asam sitrat) dan asam
amino glisin. Reaksi ini memerlukan piridoksal fosfat untuk
mengaktivasi glisin, kemudian piridoksal bereaksi dengan glisin
membentuk basa Shiff, di mana karbon alfa glisin dapat bergabung
dengan karbon karbosil suksinat membentuk -amino--ketoadipat
yang dengan cepat mengalami dekarboksilasi membentuk -amino
levulenat (ALA/AmLev). Rangkaian reaksi ini dikatalisis oleh
AmLev sintase yang merupakan enzim pengendali laju reaksi
pada biosintesis porfirin.
2) AmLev yang terbentuk kemudian keluar ke sitosol. Di sitosol dua
molekul AmLev dengan perantaraan enzim AmLev
dehidratase/dehidrase membentuk porfobilinogen yang merupakan
prazat pertama pirol. AmLev dehidratase merupakan enzim yang
mengandung seng dan sensitif terhadap inhibisi oleh timbale (Pb)
3) Empat porfobilinogen selanjutnya mengadakan kondensasi
membentuk tetrapirol linier yaitu hidroksi-metil-bilana yang
dikatalisis oleh enzim uroporfirinogen I sintase / porfobilinogen
deaminase. Hidroksi metil bilana selanjutnya mengalami siklisasi
spontan membentuk uroporfirinogen I yang simetris atau diubah
menjadi uroporfirinogen III yang asimetris dan membutuhkan
enzim tambahan yaitu uroporfirinogen III kosintase. Pada kondisi
normal hampir selalu terbentuk uroporfirinogen III.
4) Uroporfirinogen III selanjutnya mengalami dekarboksilasi, semua
gugus asetatnya (A) dirubah menjadi gugus metil (M), membentuk
koproporfirinogen III. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim
uroporfirinogen dekarboksilase. Enzim ini juga mampu mengubah
uroporfirinogen I menjadi koproporfirinogen I.
5) Selanjutnya, koproporfirinogen III masuk ke dalam mitokondria
serta mengalami dekarboksilasi dan oksidasi, gugus propionat (P)
pada cincin I dan II berubah menjadi vinil (V). Reaksi ini dikatalisis
oleh koproporfirinogen oksidase dan membentuk
protoporfirinogen IX. Enzim tersebut hanya bisa bekerja pada
koproporfirinogen III, sehingga protoporfirinogen I umumnya tidak
terbentuk. Protoporfirinogen IX selanjutnya mengalami oksidasi
oleh enzim protoporfirinogen oksidase membentuk protoporfirin
IX. Protoporfirin IX yang dihasilkan akan mengalami proses
penyatuan dengan Fe2+melalui suatu reaksi yang dikatalisis oleh
heme sintase/ferokelatase membentuk HEME.
Porfiria dikelompokkan menjadi dua golongan besar yaitu :
a. porforia yang herediter (faktor keturunan)
1. Porfiria eritropoetik
2. Porfiria hepatik
3. Protoporfiria (gabungan)
* Tarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan, karena masih banyak banget b. porfiria yang didapat (acquired)
nih ^_^

B. KELAINAN SINTESA PORFIRIN HEME Porfiria eritropoetik, merupakan kelainan kongenital terjadi
karena ketidakseimbangan enzim kompleks uroporfirinogen sintase
Kelainan sintesa porfirin yang paling dikenal adalah dan cosintase.Pada jenis porfiria ini dibentuk uroporfirinogen I, yang
porfiria.Porfiria adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh tidak diperlukan dalam jumlah besar.Porfiria ini juga terjadi
abnormalitas jalur biosentesis heme dan mengakibatkan penumpukan penumpukan uroporfirin I, koproporfirin I dan derivat simetris
dan peningkatan porfirin dijaringan atau didalam urine.Penyakit ini lainnya.Penyakit ini diturunkan secara otosomal resesif dan
dapat bersifat genetik atau didapat. memunculkan fenomena berupa eritrosit yang berumur pendek, urine
pasien merah kecoklatan karena ekskresi uroporfirin I dalam
jumlah besar, gigi yang berfluoresensi merah karena deposisi porfirin Porfiria toksik atau akuisita
dan kulit. Disebabkan oleh obat atau zat toksik seperti griseofulvin,
barbiturat, heksachlorobenzene, Pb dan sebagainya. Zat toksik
Porfiria hepatik dibagi menjadi beberapa jenis antara lain : tersebut menghambat beberapa enzim sintesa heme :amlev
dehidrase, uroporfirin sintetase dan ferokelatase.
a) Intermitten acute porfiria( IAP )
b) Koproporfiria herediter * Dianjurkan untuk beristirahat sejenak, tapi jangan tidur! Hehe ^_^
c) Porfiria variegata
d) Porfiria cutanea tarda C. KATABOLISME HEME MENGHASILKAN BILIRUBIN
e) Porfiria toksik .

Intermitten acute porfiria (IAP)


Diturunkan secara otosomal dominan, terjadi karena defisiensi
partial enzim uroporfirinogen I sintase akibatnya terjadi peningkatan
enzim Amlev sintetase. Gejala klinis : nyeri perut, muntah, kelainan
cardiovaskuler, gangguan neuropsikiatri. Pada penyakit ini dijumpai
ekskresi porfobilinogen dan amlev yang meningkat menyebabkan
urine berwarna gelap.
Koproporfiria herediter
Diiturunkan secara autosomal dominan, terjadi karena defisiensi
enzim koproporfirinogen oksidase, oleh karenanya terjadi
penumpukan koproporfirinogen dan uroporfirinogen. Gejala klinik :
gangguan fotosensitifitas ringan. Terdapat peningkatan ekskresi
koproporfirinogen dan menyebabkan urine berwarna merah.Terapi :
infuse hematin.
Porfiria variegate
Diturunkan secara otosomal dominan, terjadi karena defisiensi Dalam keadaan fisiologis, masa hidup erytrosit manusia sekitar
enzim protoporfirinogen oksidase dan ferokelatase, sehingga terjadi 8
120 hari, eritrosit mengalami lisis 1-210 setiap jamnya pada seorang
hambatan parsial perubahan koproporfirinogen menjadi heme.
dewasa dengan berat badan 70 kg, dimana diperhitungkan haemoglobin
Gejala : fotosensitivitas pada kulit. Pada urine dan feces didapatkan
yang turut lisis sekitar 6 gr per hari. Sel-sel eritrosit tua dikeluarkan
peningkatan ekskresi hampir seluruh zat-zat antara sintesa heme.
dari sirkulasi dan dihancurkan oleh limpa.Apoprotein dari hemoglobin
Porfiria cutanea tarda
dihidrolisis menjadi komponen asam-asam aminonya.
Diturunkan secara otosomal dominan (tetapi baru muncul jika
ada kerusakan hati), terjadi karena defisiensi enzim uroporfirinogen Katabolisme heme dari semua protein heme dilaksanakan di
dekarboksilase.Terdapat peningkatan ekskresi uroporfirin yang bila fraksi mikrosom sel oleh suatu sistem enzim komplek yang disebut
terpapar cahaya menyebabkan urine berwarna merah. Porfiria ini heme oksigenase.Pada saat heme yang berasal dari protein heme
paling sering dijumpai dibanding yang lainnya .gejala yang muncul : mencapai sistem oksigenase, besi tersebut biasanya telah dioksidasi
fotosensitivitas pada kulit. menjadi bentuk feri (Fe3+) (yang membentuk hemin).Sistem heme
oksigenase adalah sistem yang dapat di induksi oleh substrat. Besi
feri dengan penambahan oksigen akan dirubah menjadi fero(Fe2+).
Fero kembali dioksidasi menjadi bentuk feri (Fe3+).Dengan beberapa
kali reaksi oksidasi reduksi, terjadi pengeluaran besi feri dan karbon
monoksida untuk menghasilkan biliverdin.Biliverdin, suatu pigmen
berwarna hijau akan direduksi oleh enzim biliverdin reduktase yang
menggunakan NADPH sehingga rantai metenil menjadi rantai metilen
antara cincin pirol III IV dan membentuk pigmen berwarna kuning
yaitu bilirubin.
Diperkirakan bahwa satu gram hemoglobin menghasilkan 35
mg bilirubin. Pembentukan bilirubin harian pada orang dewasa adalah
sekitar 250-350 mg yang terutama berasal dari hemoglobin meskipun
ada juga yang diperoleh dari eritropoiesis inefektif dan berbagai
protein heme lain, misalnya sitokrom P450.
Metabolisme bilirubin selanjutnya, berlangsung terutama dihati.
Metabolism ini dapt dibagi menjadi tiga proses, yaitu :

1. Penyerapan bilirubin oleh sel parenkim hati


2. Konjugasi bilirubin dengan glukuronat di retikulum endoplasma
3. Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu KONJUGASI BILIRUBIN DENGAN ASAM GLUKORONAT
TERJADI DI RETICULO ENDOTHELIAL SYSTEM (HATI)
Penyerapan bilirubin oleh sel parenkim hati
Bilirubin bersifat non polar dan akan menetap disel (misalnya
Sifat kimiawi bilirubin sukar larut dalam air. Agar bisa larut, terikat pada lipid) jika tidak diubah menjadi bentuk larut air (polar).
bilirubin ini akan diikat nonkovalen dan diangkut oleh albumin ke hepar Hepatosit akan mengubah bilirubin menjadi bentuk larut yang mudah
Bilirubin yang sampai dihati akan dilepas dari albumin dan diambil disekresikan ke dalam kandung empedu. Proses perubahan tersebut
pada permukaan sinusoid hepatosit oleh suatu protein pembawa yaitu melibatkan asam glukoronat yang dikonjugasikan dengan bilirubin,
ligandin. Sistem transport difasilitasi ini mempunyai kapasitas yang proses ini dikatalisis oleh enzim glukoronosiltransferase, proses ini
sangat besar tetapi penggambilan bilirubin akan tergantung pada disebut konjugasi.Konjugasi bilirubin dikatalisis oleh suatu
kelancaran proses yang akan dilewati bilirubin berikutnya. Setelah glukuronosiltranferase yang spesifik.Enzim ini terletak di retikulum
masuk ke dalam hepatosit, bilirubin berikatan dengan protein sitosol endoplasma, menggunakan UDP asam glukuronat sebagai donor
tertentu yang membantu senyawa ini tetap larut sebelum glukuronosil, dan disebut sebagai bilirubin UGT. Aktifitas bilirubin
dikonjugasi.Ligandin (anggota famili glutation S-transferase) dan UGT dapat diinduksi oleh sejumlah obat yang bermanfaat secara klinis,
protein Y adalah protein-protein yang mencegah aliran balik bilirubin misalnya fenobarbital.
kedalam aliran darah. Hati mengandung sedikitnya dua isoform enzim glukoronil
transferaseyang terutama terdapat pada retikulum endoplasma. Reaksi
konjugasi ini berlangsung dua tahap, Tahap pertama akan membentuk
bilirubin monoglukoronida sebagai senyawa antara yang kemudian
(tahap kedua) dikonversi menjadi bilirubin diglukoronida yang bersifat
larut.
* Boleh kok makan dulu, atau minum mungkin tapi bentar lagi udah berwarna) Pada ileum terminal, sebag kecil urobilinogen diserap
mau habis nih bahasannya. Semangat! ^_^ kembali dibawa ke hati, terbentuk siklus urobilinogen enterohepatik.
Urobilinogen yg tdk berwarna, yg terbentuk dlm kolon oleh flora feses
akan teroksidasi menjadi urobilin (senyawa berwarna) & diekskresikan
ke feses. Warna feses akan berubah menjadi hitam ketika dibiarkan
terpapar udara disebabkan oleh oksidasi urobilinogen sisa menjadi
urobilin.
Protein yang berperan adalah MRP-2 (multidrug
resistancelike protein) / multispesific oganic anion transporter
(MOAT). Protein ini terletak di membran plasma kanilukulus empedu
dan menangani sejumlah anion organik. Protein ini merupakan anggota
famili transporter ATP binding cassette (ABC).Transpor bilirubin
terkonjugasi di hati ke dalam empedu dapat diinduksi oleh obat-obatan
yang juga mampu menginduksi konjugasi bilirubin.Jadi, sistem
konjugasi dan ekskresi untuk bilirubin bertindak seperti satuan unit
fungsional terpadu.
Struktur bilirubin diglukonida
Transfer bilirubin dari darah ke empedu

Sekresi bilirubin
Pada hiperbilirubinemia dimana kadar bilirubin dalam darah >
Sekresi bilirubin terkonjugasi kedalam empedu terjadi oleh suatu
1mg% di sebabkan oleh 2 hal, yaitu: bilirubn yang dihasilkan melebihi
mekanisme transpor aktif, yang menetukan laju keseluruhan proses
kemampuan eksresi dan bilirubin gagal dieksresikan karena kerusakan
metabolisme bilirubin dihati. Dalam keadaan fisiologis, seluruh bilirubin
hati dan obstruksi saluran eksresi yang menyebab kan bilirubin dalam
yang diekskresikan ke kandung empedu berada dalam bentuk
darah meningkat dan masuk ke dalam jaringan sehingga menimbulkan
terkonjugasi. Setelah bilirubin sampai di ileum & usus besar,
kuning (icterus= jaundice). Pemeriksaan kadar bilirubin serum dengan
glukoronida dilepaskan oleh enzim glukuroni- dase (enzim bakteri
menggunakan tes Erlich baik dengan atau tanpa methanol.
intestinal), dan bilirubin direduksi flora feses mjd urobilinogen (tdk
D. GANGGUAN KATABOLISME HEME tak terkonjugasi yg berdifusi di jaringan, bisa menembus sawar
(HIPERBILIRUBINEMIA). darah-otak masuk ke SSP, shg terjadi ensefalopati/kern-ikterus.
Hiperbilirubinemia retensi menyebabkan keadaan ikterus akolurik .
Hiperbilirubinemia adalah keadaan dimana konsentrasi Hiperbilirubinemia regurgitasi menyebabkan keadaan ikterus kolurik.
bilirubin darah melebihi 1 mg/dl. Pada konsentrasi lebih dari 2 Hiperbilirubinemia dikelompokkan dalam dua bentuk
mg/dl, hiperbilirubinemia akan menyebabkan gejala ikterik / berdasarkan penyebabnya yaitu :
jaundice. Ikterik / jaundice adalah keadaan dimana jaringan terutama
kulit dan sklera mata menjadi kuning akibat deposisi bilirubin yang
berdiffusi dari konsentrasinya yang tinggi didalam darah. Bilirubin

1) hiperbilirubinemia retensi yang disebabkan oleh produksi yang berlebihan. Adapun penyakit penyebab nya, antara lain:
i. Anemia hemolitik, dg kerusakan hati didapat/bawaan
ii. Ikterus Fisiologik Neonatorium, krn hemolisis lebih cepat & sistem hepatik yg imatur, bila berat akan menyebabkan kernikterus yg berakibat
tjd retardasi mental. Bisa diatasi dg fenobarbital, agar bilirubin mjd terkonjugasi / fototerapi
iii. Sindrom Crigler Najjar, langka krn kelainan autosomal resesif tidak tdpnya enzim UDP glukoroniltransferase
iv. Penyakit Gilbert, kelompok kelainan heterogen akibat hemolisis terkompensasi & defek proses uptake sel parenkim hati
v. Hiperbilirubinemia toksik, karena disfungsi hati akibat toksin misalnya kloroform, CCl4, asetaminofen, virus hepatitis, arsfenamin, sirosis,
jamur Amanita, yg merusak sel parenkim hati

2) hiperbilirubinemia regurgitasi yang disebabkan refluks bilirubin kedalam darah karena adanya obstruksi bilier. Adapun penyakit penyebabnya,
antara lain:
i. Obstruksi saluran empedu
ii. Sindrom Dubin-Johnson, kelainan autosomal resesif menyebabkan defek sekresi hepatik bilirubin terkonjugasi
UROBILINOGEN BILIRUBIN

PLASMA
KLINIS URINE FESES
URINE mg/hari
mg/hari mg/hari
indirect direct

NORMAL 0-4 40-280 (-) 0,2-0,7 0,1-0,4

HEPATITIS (+)

HEMOLITIK (-)

OBSTRUKSI (-) (-) (+)

* Akhirnya selesai juga. Tuh kan banyak bahasannya ^_^


TENTIR MEDICAL ARMY 13
PATOLOGI ANATOMI 2015
MODUL METABOLIK ENDOKRIN
PATOLOGI SISTEM ENDOKRIN

If you find the disease more interesting than the patient, you should become a
pathologist

-- J.L. Farber, M.D.--

Halo armies, bertemu lagi dengan anak anak Patologi yang diem diem kece.
Kami emang gakmau terlalu terekspos gitu sih. Tapi saat kalian mulai
membaca tentir kami, kalian akan terbawa dengan dunia patologi yang
sebenarnya. Selamat berselancar di dunia kami guys. Yuk masuk,
silahkaaaan.. Oh iyaa jangan lupa juga dibaca buku patologinya yaa (ini
pesan dr Sari).

Patologi sistem endokrin disebabkan oleh 3 hal


1. Sekresi Berlebihan hipertiroid, hiperpituitarisme
2. Penurunan Sekresi hipotiroid
3. Sekresi Hormon Abnormal sekresi ADH oleh karsinoma sel kecil
paru

Hipofisis
Poros Hipotalamus Hipofisis
DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI
Hipotalamus memberikan sinyal hipofisis anterior dan posterior
DAN PATOLOGI KLINIK
memicu atau menghambat pelepasan hormone
Hipofisis anterior terdiri dari beberapa jenis sel
Thyrotropic cell sekresi TSH yg bekerja di kelenjar tiroid
Mammotropic cells sekresi prolaktin, bekerja di kelenjar mamae dan
testis
Corticotropic cells sekresi ACTH, bekerja di korteks adrenal
Somatotropic cell sekresi GH Hipofisis Posterior
Gonadotropic cell sekresi FSH dan LH
Pars intermedia cell sekresi MSH
Hiperpituitarisme
Paling sering karena adenoma hipofisis
Biasa terdiri dari 1 sel 1 hormon predominan
Gejala sesuai dengan tipe sel adenoma
Klasifikasi

Morfologi
Tumor lunak berbatas tegas Prolaktinoma

Terdiri atas sel polygonal yang relatif seragam (monomorfisme) Adenoma hipofisis hiperfungsional tersering

Retikulum sedikit Ukuran dari mikroadenoma, tumor besar ekspansif

Nukleus seragam atau pleomorfik Hiperprolaktinemia amenore (tidak menstruasi), galaktore


(pembentukan air susu pada pria atau wanita yang sedang tidak
Mitosis jarang ditemukan
menyusui), hilang libido dan infertilitas
Warna sitoplasma tergantung sel adenoma

Adenoma Sel Somatotrof


Neoplasma penghasil GH
Mutasi pengaktifan gen GNAS1 di kromosom 20q13
Gigantisme pada prapubertas (sebelum penutupan epifisis)
Akromegali Orang dewasa (epifisis sudah menutup)
Juga menyebabkan gangguan toleransi glukosa dan DM, kelemahan otot
general, hipertensi, arthritis, osteoporosis dan CHF
Adenoma Sel Kortikotrof
Sebagian besar berukuran kecil (mikroadenoma)
Bisa asimtomatik atau hiperkortisolisme
Hipersekresi ACTH Chusing syndrome
Jika dilakukan adrenalectomy tidak ada efek inhibisi tidak terjadi
hiperkortisolisme --. Nelson syndrome
Hipersekresi MSH hiperpigmentasi

Hipopituitarisme
Disebabkan oleh
Tumor hipotalamus
Adenoma hipofisis nonsekretorik
Nekrosis iskemik hipofisis sindrom Sheehan (nekrosis pascapartum),
DIC, Anemia sel sabit, Peningkatan TIK, trauma
Ablasi hipofisis pembedahan dan radiasi
Empty Sella Syndrome sela tursika membesar dan kosong akibat Tiroid
herniasi kronis ruang subarachnoid gangguan lapang pandang dan Tiroid, apa sih yang mau dibahas, guys kita akan ngebahas Pendahuluan,
hiperprolaktinema Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, Gondok NonToksik Difus dan Gondok
Lesi peradangan: sarkoidosis dan TB Multinodular, serta Neoplasm Tiroid
1. Tiroid
Sindrom Hipofisis Posterior 1.1 Pendahuluan (Serba serbi kelenjar Tiroid)
Diabetes Insipidus Kelenjar tiroid memiliki struktur berlobus dua di bawah dan di depan
Defisiensi ADH laring. Kelenjar ini berkembang dari suatu evaginasi epitel faring yang

Trauma kepala, neoplasma, peradangan hipotalamus dan hipofisis, turun ke posisi normalnya di leher anterior. Kelenjar tersusun dari folikel

tindakan bedah tertutup berbentuk sferis, dilapisi epitel kuboid. Permukaan basal sel

Gejala ekskresi urin encer, rasa haus, polidipsia, dehidrasi folikular kaya akan pasokan darah, membrane apical sel folikular terdapat
sebuah lumen berisi koloid, yang berisi glikoprotein tiroglobulin.

Syndrome of inappropriate ADH (SIADH) Diantara sel-sel folikular, terdapat sel parafolikular.

Kelebihan sekresi ADH Hormone TSH yang dikeluarkan dari tirotrof dari hipofisis anterior
merangsang epitel folikel tiroid meminositosis koloid, dan akhirnya
Paling sering sekresi ADH ektopik oleh karsinoma sel kecil
mengubah tiroglobulin menjadi tiroksin (T3 dan T4). Hormon T3 dan T4
Cidera hipotalamus atau neurohipofisis
ini dibebaskan dalam sirkulasi sistemik, keduanya berikatan secara
Resorpsi air berlebihan hiponatremia
reversibel dengan protein plasma untuk diangkut ke jaringan perifer.
Edema serebrum
Sedangkan T3 dan T4 yang tidak berikatan dengan protein (free),
Disfungsi neurologis
berinteraksi dengan reseptor intrasel dan akhirnya meningkatkan
metabolisme KH dan lemak, serta merangsang sintesis protein pada
beragam tipe sel. Selain itu tiroid juga mengatur laju pertumbuhan sel
parafolikular (sel C) untuk mensintesis kalsitonin.
(tirotoksikosis), dan dapat pula disebabkan oleh produksi berlebihan
hormone tiroid yang sudah jadi (misalnya pada tiroiditis) atau bisa juga
berasal dari luar tiroid.

Nah ini beberapa penyebab tirotoksikosis ya

Tiga jenis penyakit utama tiroid


a. Malfungsi sekresi Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme
b. Pembesaran seluruh kelenjar Struma atau gondok Gambaran klinis
c. Masa soliter struma nodular dan adenoma/ karsinoma a. Gejala konstitusi : kulit px cenderung lunak, hangat, dan kemerahan;
px banyak berkeringat; BB turun walaupun nafsu makan meningkat
1.2 Hipertiroidisme (akibat peningkatan aktivitas simpatis dan hipermetabolisme).
Hipertiroidisme atau tirotoksikosis adalah keadaan hipermetabolik yang b. Saluran cerna : stimulasi usus menyebabkan hipermoitlitas,
disebabkan oleh meningkatnya kadar T3 dan T4 bebas (FreeT3 dan malabsorbsi, dan diare
FreeT4). Penyakit ini disebabkan oleh hiperfungsi kelenjar tiroid c. Jantung : palpitasi dan takikardit
d. Neuromuskulus : cemas, tremor, iritabilitas, kelemahan proksimal
e. Mata : eksoftalmus b. Kelenjar biasanya lunak dan licin
c. Memiliki kapsul utuh
d. Koloid dalam lumen tampak pucat dengan tepi berlekuk-lekuk
e. Infiltrat limfoid, terdiri dari sel T dengan sedikit sel B dan sel plasma
matang

f. Tyroid strom : hipertiroidisme yang parah dan akut. Penyakit ini


sering ditemukan pada px sindrom graves. Termasuk darurat medis,
dan dapat menyebabkan kematian akibat aritmia jantung.

1.3 Penyakit graves


Kalau di buku robbins, penyakit graves ini termasuk klasifikasi primer
penyebab tirotoksikosis. Penyakit graves timbul pada dewasa muda.
Penyakit graves adalah penyebab tersering hipertiroid endogen. Penyakit
ini ditandai dengan trias manifestasi,
a. Tirotoksikosis, akibat pembesaran difus tiroid yang hiperfungsional
terjadi pada semua kasus 1.4 Hipotiroidisme

b. Oftalmopati infiltrative Disebabkan oleh kelainan struktural atau fungsional yang menganggu

c. Dermopati infiltrative lokal (miksedema pratibia) pembentukan hormon tiroid dalam jumlah memadai. Gambaran klinis

Pathogenesis, hipotiroidisme adalah kreatinisme, hipotiroid yang terjadi pada masa bayi

Penyakit graves adalah suatu gangguan autoimun yang terdapat beragam atau masa anak awal. Kreatinisme terjadi akibat insufisiensi T3 dan T4

autoantibodi dalam serum. Ab ini mencakup ab terhadap reseptor TSH, bebas.

peroksisom tiroid, dan tiroglobulin. Reseptor TSH adalah autoantigen Penyebab terbanyak dari hipotiroid adalah tiroiditis hashimoto, yaitu

terpenting yang menyebabkan terbentuknya antibodi. suatu kelainan autoimun.

Morfologi Gambaran klinis yang khas adalah kreatisme dan miksadema.

a. Hipertropi dan hyperplasia difus sel epitel folikel tiroid


a. Kreatinisme adalah gangguan perkembangan sistem tulang dan saraf Nah sebelumnya kan juga udah disebutin mengenai tiroiditis hashimoto.
pusat, retardasi mental berat, tubuh pendek, wajah kasar, lidah Jadi tiroiditis hashimoto udah tau belom itu apa? Jadi penyakit itu adalah
menonjol dan hernia umbilikalis. penyakit peradangan autoimun pada tiroid
b. Miksadema adalah apati generalisata dan kelambanan mental, lesu,
tidak tahan dingin, dan kegemukan.
c. Guys sebenernya ada nih patofisiologi dari kreatisme dan miksadema,
tapi panjang dan gak dijelasin di slide, jadi saran aku sih di baca aja
ya Robbins indo, hal.813

Yuk intip penyebab hipotiroid

Pathogenesis tiroiditis hashimoto.


Pada tiroiditis hashimoto, sel T penolong CD4+ spesifik-tiroid memicu
komponen respon autoimun, baik seluler (sel T sitotoksik CD+8) maupun
humoral (sel B matang penghasil antibodi). Sel T sitotoksik terutama
menyebabkan kerusakan parenkim, sedangkan sel B mengeluarkan ab
antireseptor TSH dan antibodi lain. Ab antitiroglobulin dan antitiroid
peroksidase kecil kemungkinanya berperan dalam pathogenesis, tetapi
bermanfaat sebagai penanda serologik penyakit.
Morfologi NEOPLASMA TIROID
Tirid membesar secara difus dan simetris, memiliki kapsul utuh,
permukaan tampak pucat berwarna abu-abu kecoklatan, padat dan agar Adenoma
rapuh #eh
Neoplasma jinak berasal dari epitel folikel. Bedain dengan adenoma folikular
Mikroskopik :
dengan karsinoma folikular itu dari dari kapsulnya yah man teman. Nah,
a. Infiltratif peradangan mononukleus, mengandung limfosit kecil, sel
bedaan adenoma itu kata dr sari diliat dari sel folikelnya yang makin banyak
plasma dan sentrum germinativum
dan padat atau sel hurtlenya yang makin banyak (biasanya sel Hurtle tumbuh
b. Folikel atrofik
didalam lumen jadi tidak ada koloid). Jadi sel Hurtle itu sel epitel dari
c. Folikel dilapisi epitel dengan sitoplasma eusinofilik dan bergranula
epitelnya yang warnanya agak kemerahan dan poligonal bukan kuboid lagi .
(sel hurtle atau sel oksifil)
d. Jaringan ikat mengikat Morfologinya :
Lesi sferis soliter yang dibatasi oleh kapsul utuh sempurna (menekan
tiroid nonneoplastik disekitarnya)
Sel pembentuk tersusun dalam folikel seragam berisi koloid
Kadang sel neoplastik memperlihatkan sitoplasma granular eosinofilik
(perubahan sel Hurthle atau oksifil)
Adenoma toksis , pada sebagian kecil timbul tirotoksikosis (biasa
disebut nodul otonom karena pembentukan hormon tiroid tidak
bergantung pada rangsangan TSH , ada juga karena mutasi )

Gambaran Klinis
a. Pembesaran tiroid tidak nyeri, simetrik dan difus
b. Hipotiroidisme yang sering didahului oleh tirotoksikosis transien
Manifestasi Klinis

Nodul tidak nyeri (ini tentu aja kita temukan saat pemfis)
Massa lebih besar menyebabkan timbunyal rasa tidak nyaman
seperti sulit menelan
Adenoma toksis hipertiroidisme

Karsinoma

Relatif jarang ditemukan


Nah, pada gambaran adenoma folikular ini tampak folikel yang Sebagian besar berasal dari sel epitel folikular, kecuali karsinoma
berdiferensiasi baik mirip dengan parenkim tiroid normal. medular yang berasal dari sel C (parafolikular)
Pasiennya predominasi perempuan mungkin berkaitan dengan
reseptor estrogen di epitel tiroid neoplastik
Etiologi : genetik dan lingkungan (radiasi) serta penyakit tiroid yang
sudah ada sebelumnya

Karsinoma Papilar

Bentuk tersering kanker tiroid (80% kasus)

Adenoma sel Hurtle ini juga biasanya disebut adenoma toksis, udah ada Lesi soliter atau multifokus

penjelasannya singkatnya kan diawal . Berbatas tegas dan bahkan berkapsul atau tumor yang menginfiltrasi
parenkim sekitar dengan batas tak jelas
Mengandung daerah fibrosis, kalsifikasi, dan kistik
Dignosis ditegakkan dengan melihat nukleus yang mengandung sel Karsinoma Folikular
kromatin tersebar halus sehingga sel tampak jernih disebut nukleus
Tersering kedua kanker tiroid (15%), insidensinya meningkat
ground glass atau orphan annie
didaerah kekurangan yodium
Invaginasi sitoplaasma dapat memberikan gambaran badan inklusi
Dapat tampak infiltratif atau berbatas tegas
intranukelus (biasa disebut pseudo-inklusi)
Terdiri dari sel yang relatif seragam membentuk folikel kecil
Pada varian lain dapat ditemukan sel Hurthle

Karsinoma papilar pada tiroid (A) Gambaran karsinoma papilar dengan


struktur papil yang tampak jelas (papil bentuk sempurna) (B) Gambaran
selOrphan Annie (C) Diambil dari aspirasi jarum halus pada karsinoma
papilar, tampak badan inklusi intranukleus pada sebagian sel yang teraspirasi.
(D)
(A) Kapsul fibrosanya kadang tipis tapi kadang lebih tebal, mengelilingi
folikel neoplastik dan tidak tampak adanya invasi ke kapsul (tanda panah);
parenkim tiroid normal yang tertekan biasanya ditemukan di bagian luar
kapsul (bagian atas panel). Sebaliknya karsinoma folikular terlihat invasi
dikapsul (B,tanda panah) yang mungkin minimal, atau meluas disertai
penyebaran kes struktur lokal dileher. (ps. Lebih jelasnya liat gambar di
robbins aja ya )

Karsinoma Medular

Berasal dari sel C (para folikel)


Memproduksi kalsitonin Karsinoma Anaplastik

Berkaitan dengan sindrom neoplasia endokrin multipel tipe 2 A atau 2 Salah satu jenis neoplasia yang agresif
B Manifestasi sebagai massa besar
Lesi besar sering mengandung daerah nekrosis dan perdarahan Melebihi kapsul tiroid masuk struktur leher sekitarnya
Terdiri dari sel berbentuk poligonal hingga hingga gelondong, Sel anaplastik dengan pola morfologi : sel raksasa, sel gelondong dan
membentuk sarang-sarang,trabekula, dan folikel sel dengan gambaran skuamoid
Terdapat endapan amiloid berasal dari kalsitonin
Paratiroid

Hiperparatiroidisme

Terjadi dalam dua bentuk :

Primer, pembentukan berlebihan PTH secara spontan dan otonom


Sekunder, sekunder pada pasien insufisiensi ginjal kronis
Melekat ke jaringan sekitar akibat fibrosis atau infiltratif
Kelainan 1 kelenjar, predominan chief cell
Penyebaran metastatic

Adenoma paratiroid sel chief soliter yang memperlihatkan batas jelas dengan
dari kelenjar residual bagian bawahnya B. Sel chief pada adenoma paratiroid.
Terdapat sedikit variasi dalam ukuran nukleus dan kecenderungan
membentuk folikel, tetapi tidak ada anaplasia.

Morfologi :

Hiperplasia :
Dapat terjadi sporadis atau bagian dari MEN 1 atau 2A
Proses ,ultiglandular
Tersering hiperplasia chief sel
Pola difus atau multinodular
Lemak stroma juga tidak tampak jelas
Karsinoma Paratiroid :
Tumor padat dan keras
Tentir Kuliah Q = Indeks Glikemiks itu apa sih?
A = Indeks Glikemik (IG) adalah respons glukosa darah tubuh thd
INDEKS makanan dibandingkan dgn respons glukosa darah thd glukosa murni

GLIKEMIKS SEJARAH INDEKS GLIKEMI


Konsep IG Dr.David Jenkins (1981) Prof.Gizi Universitas
Toronto, Kanada
Saat itu diet DM didasarkan porsi karbohidrat semua pangan
berKH menghasilkan pengaruh yg sama pada gula darah
Contoh hasilnya:
Modul : Es krim (kaya gula) pengaruhnya lebih kecil thd gula darah
dibandingkan roti biasa

Metabolik Endokrin
KATEGORI PANGAN MENURUT INDEKS
GLIKEMI
KH yg dipecah dengan cepat selama pencernaan memiliki IG
tinggi
Respon gula darah thd KH ini cepat dan tinggi
KH yg dipecah dengan lambat memiliki IG rendah
Melepaskan glukosa ke dalam darah dengan lambat
IG glukosa murni ditetapkan 100 (acuan penentuan IG pangan lain)
Credit goes to Histology Dept of Mars13
Katagori Pangan Rentang IG KADAR AMILOSA DAN AMILOPEKTIN

IG Rendah < 55

IG Sedang 55 70

IG Tinggi >70

MANFAAT KONSUMSI MAKAN RENDAH INDEKS


GLIKEMI KADAR SERAT
Serat larut mengubah makanan didalam usus menjadi bahan
Glukosa darah rendah
seperti gel yg memperlambat aktivitas enzimatik pada pati.
Kadar kolesterol rendah
Berat badan turun
Risiko penyakit jantung rendah
Risiko DM 2 rendah KADAR GULA
Sugar sucroseglucose + fructose

FAKTOR YANG MEMENGARUHI INDEKS GLIKEMI (GI 60) (GI 100) (GI 19)

Starchmaltoseglukose + glukose
Varietas
Proses Pengolahan (GI 105) (GI 100) (GI 100)
Kadar amilosa dan amilopektin
Kadar gula dan kadar asam
Kadar serat
Kadar lemak dan protein
KADAR ASAM PERBEDAAN IG DAN BG
Asam memperlambat pengosongan lambung memperlambat BG adalah ukuran kandungan KH berdasarkan IG
pencernaan pati Misal, semangkan memiliki IG tinggi tetapi 1 potong
semangka tdk banyak mengandung KH BG semangka
rendah
PENGOLAHAN IG untuk tiap jenis makanan
Dengan konsep BG bahwa mengkonsumsi 10 gram makanan yg
Pengolahan membuat molekul pati mengembang dan melembutkan memiliki IG 50 memiliki efek glikemik yg sama dgn mengkonsumsi
makanan mempercepat laju pencernaan. 100 gr makanan yg memiliki IG 5

BEBAN GLIKEMIK (GLYCEMIC LOAD) KLASIFIKASI BEBAN GLIKEMIK


BG bertujuan u/ menilai dampak konsumsi KH dgn BK Rendah, jika angka IG 10
memperhitungkan IG pangan BK Sedang, jika angka IG 11 sampai 19
BG memberikan informasi yg lebih lengkap mengenai pengaruh BK Tinggi, jika angka IG 20
konsumsi pangan aktual thd peningktan kadar gula darah Contoh :
IG hanya memberikan informasi mengenai kecepatan perubahan KH
100 gr semangka (KH 5 gr)
menjadi gula darah
IG tdk memberikan informasi banyaknya KH dan dampak pangan ttt Bknya= (5x71)/100 = 3,6 (rendah)
thd gula darah
Penelitian pada hewan dan penelitian jangka pendek pada manusia
menunjukkan bahwa kelompok yg mengkonsumsi KH ber-IG tinggi
menghasilkan resistensi insulin lebih tinggi drpd kelompk yg
mengkonsumsi KH ber-IG rendah (Byrnes,dkk,1994; Higgins,dkk.,
1996)
Penelitian epidemiologik prospektif menunjukkan bahwa diet yg
memiliki IG maupun BK tinggi berkaitan dgn meningkatnya risiko
DM baik pada pria maupun wanita (Kiens dan Ricther, 1996; Pereira,
dkk., 2002)
TENTIR KELAINAN TIROID
By: Department of Anatomy & Embriology MARS 13

Guys, kali ini departemen kami hanya membahas sedikit sekali ttg anatomi, karena tidak ada
kuliah dan praktikum tersendiri.. (sedih.. ), jadi karena diamanahkan untuk membahas
kelainan tiroid, maka inilah produk tentir kami... Mohon maaf apabila banyak kekurangannya,
Selamat Membaca! Gudluck!

Anatomi Kelenjar Tiroid


Glandulae tyroidea terdiri atas lobus kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus yang
sempit. Merupakan organ vaskular yang dibungkus oleh selubung yang berasal dari lamina
pretrachealis fasciae profundae. Selubung ini menlekatkan glandula pada larynx dan trachea.
Setiap lobus berbentuk seperti buah alpukat dengan apexnya menghadap ke atas sampai
line obliqua cartilagi thyroidea.basisnya terletak dibawah setinggi cincin trachea keempat atau
kelima.
Isthmus meluas melintasi garis tengah di depan cincin trachea 2, 3, dan 4. Sering terdapat
lobus pyramidalis yang menonjol ke atas dari isthmus, biasanya ke sebelah kiri garis tengah.
Sintesis, penyimpanan, dan sekresi hormon tiroid
Bahan dasar untuk sintesis hormon tiroid adalah tirosin dan iodium, dimana
keduanya harus diserap dari darah oleh sel folikel. Tirosin, suatu asam amino, dibentuk
dalam jumlah memadai oleh tubuh sehingga bukan suatu zat esensial dalam makanan.
Sebaliknya, iodium yang dibutuhkan untuk sintesis hormon tiroid harus diperoleh dari
makanan. pembentukan, penyimpanan, dan sekresi hormon tiroid melibatkan beberapa
langkah-langkah berikut:
1. Semua tahap pembentukan hormon tiroid berlangsung di molekul tiroglobulin di dalam
koloid. Tiroglobulin itu sendiri diproduksi oleh kompleks Golgi/reticulum endoplasma
sel folikel tiroid. Asam amino tirosin masuk ke dalam molekul tiroglobulin yang jauh
lebih besar sewaktu yang terakhir ini sedang diproduksi. Setelah terbentuk, tiroglobulin
yang sudah mengandung tirosin diekspor dari sel folikel ke dalam koloid melalui proses
eksositosis.
2. Tiroid menangkap iodium dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui
pompa iodium-protein-protein pengangkut yang kuat dan memerlukan energi di membran
luar sel folikel. Hampir semua iodium di tubuh dipindahkan melawan gradient
konsentrasi untuk disimpan di tiroid untuk membentuk hormone tiroid. Iodium tidak
memiliki fungsi lain di tubuh.
3. Di dalam koloid, iodium cepat dilekatkan ke tirosin di dalam molekul tiroglobulin.
Perlekatan satu iodium ke tirosin menghasilkan monoiodotirosin (MIT). Perlekatan dua
iodium ke tirosin menghasilkan diiodotirosin (DIT).
4. Kemudian, terjadi proses penggabungan antara molekul-molekul tirosin yang telah
beriodium unruk membentuk hormon tiroid. Penggabungan satu MIT dan satu DIT
menghasilkan triiodotironin atau T3. Penggabungan dua DIT menghasilkan
tetraiodotironin atau T4. Antara dua molekul MIT tidak terjadi penggabungan.
5. Pada perangsangan yang sesuai, sel folikel tiroid menelan sebagian dari koloid yang
mengandung tiroglobulin melalui proses fagositosis.
6. Lisosom kemudian menyerang vesikel yang ditelan tersebut dan memisahkan produk-
produk beriodium dari tiroglobulin.
7. T3 dan T4 berdifusi ke dalam darah. Di dalam darah, molekul-molekul hormone tiroid
yang sangat lipofilik berikatan dengan beberapa protein plasma, sebagian besar oleh
thyroxine-binding globulin (TBG). Kurang dari 0,1 % T4 dan kurang dari 1 % T3 tetap
berada dalam bentuk bebas dan dapat menimbulkan efek ke sel target.
8. Disamping itu, MIT dan DIT juga mengalami deionisasi di dalam sitosol sel folikel, dan
iodium yang bebas didaur ulang untuk membentuk hormon baru.
Kelenjar Tiroid Menghasilkan 3 Hormon

1. Hormon T3 (Tri-iodotironin ) T3 adalah hormon akif dan


2. Hormon T4 (Tetra-iodotironin = terutama merupakan konversi
tiroksin ) dari T4
T3 & T4 mengandung yodium 3. Hormon Kalsitonin untuk
T4 adalah pro hormon metabolisme kalsium tulang

Fungsi Hormon Tiroid


Untuk tumbuh kembang Sisitim kardiovaskular
Metabolisme energi dan konsumsi Fungsi Otot
oksigen Mempengaruhi otak, sistim saraf dan
Metabolisme protein dan karbohidrat psikis
Metabolisme lemak Berperan dalam fertilitas dan
Metabolisme tulang kehamilan

Produksi Hormon Tiroid


7 tahap produksi Hormon Tiroid:
Trapping : ambilan yodium oleh penimbunan & pembentukan koloid
kelenjar tiroid Deyodinasi : yodida +residu
Oksidasi : yodida menjadi yodium tirosil+tiroglobulin
pengikatan yodium menjadi MIT & proteolisis & sekresi hormon dari
DIT kelenjar tiroid
Coupling : iodotirosin + iodotirosin
menjadi T3 &T4

Sumber Yodium Makanan & Rekomendasi


Makanan yang banyak mengandung Yodium adalah : ikan laut, makanan laut, garam
beryodium dan produk susu
Rekomendasi masukan harian (WHO/ICCIDD/UNICEF)
90 g untuk anak sekolah (06 tahun)
120 g untuk anak sekolah (612 years)
150 g untuk dewasa muda (>12 years) dan dewasa
250 g untuk wanita hamil dan menyusui

Transportasi hormon tiroid


Baik T3 maupun T4 diikat oleh protein khusus dalam serum/plasma. Adapaun protein
tersebut adalah (dari yang terikat kuat hingga lemah)6:
a) TBG (Thyroxin Binding Globulin)
b) TBPA (Tryroxin Binding Prealbumin, disebut juga transtiretin)
c) Serum albumin
Ikatan T3 dengan protein tersebut kurang kuat dibandingkan dengan T4, tetapi karena
efek hormonnya lebih kuat dan tur overnya lebih cepat, maka T3 ini sangat penting dan
disebut bentuk aktif dari hormone tiroid.

Sirkulasi Hormon Tiroid


a) Sebagian besar hormon tiroid berikatan dengan protein dalam sirkulasi darah, seperti :
Globulin (TBG)
b) Hormon yang aktif adalah hormon bebas yang tidak terikat protein
c) Wakti paruh T4 adalah : 5-8 hari karena ikatanny yang kuat dengan protein
d) Jika TBG sangat tinggi atau rendah, pengukuran total T3 (TT3) atau total T4 (TT4) dapat
menyesatkan

Free T4 (fT4) 0.03%

Free T3 (fT3) 0.3%

Bound to thyroxine-binding globulin (TBG) 70%

Bound to transthyretin or thyroxine-binding pre-


1015%
albumin

Paraalbumin 1520%
PENGATURAN HORMON TIROID

Hypothalamus
TRH Stimulation

Inhibition

Pituitary

Peripheral Conversion
T3 T4T3
T4

T4 =
TSH Stimulation
Levothyroxine
(Euthyrox)

Regulasi sekresi hormone tiroid dan umpan balik negatif

Thyroid-stimulating hormone (TSH), hormon tropik tiroid dari hipofisis


anterior, adalah regulator fisiologik terpenting sekresi hormon tiroid. Hampir setiap tahap
dalam sintesis dan pelepasan hormon tiroid dirangsang oleh TSH. Selain meningkatkan
sekresi hormon tiroid, TSH juga mempertahankan integritas struktural kelenjar tiroid.
Tanpa adanya TSH, tiroid mengalami atrofi (ukurannya berkurang) dan mengeluarkan
hormon tiroid dalam jumlah sangat rendah. Sebaliknya, kelenjar mengalami hipertrofi
(peningkatan ukuran setiap sel folikel) dan hiperplasia (peningkatan jumlah sel folikel)
sebagai respons terhadap TSH yang berlebihan.
Thyrotropin-releasing hormone (TRH) hipotalamus, melalui efek tropiknya,
merangsang sekresi TSH oleh hipofisis anterior, sementara hormon tiroid, melalui
mekanisme umpan balik negatif menghambat sekresi TSH dengan menghambat hipofisis
anterior. Seperti lengkung umpan balik lainnya, mekanisme antara hormon tiroid dan
TSH ini cenderung mempertahankan kestabilan sekresi hormon tiroid.
Umpan balik negatif antara tiroid dan hipofisis anterior melaksanakan regulasi
kadar hormon tiroid bebas sehari-hari, sementara hipotalamus memerantarai penyesuaian
jangka panjang.
KELAINAN TIROID
Ukuran Fungsi
a) normal a) normal
b) kecil b) hipofungsi
c) membesar (= eutiroid) c) hiperfungsi

Patogenesis Struktur
a) autoimun a) pembesaran homogen
b) kongenital b) nodul
c) kekurangan yodium c) kista
d) keganasan

DIAGNOSIS TIROID

Pemeriksaan dasar Pemeriksaan Tambahan


a) Riwayat sakit pasien a) Ultrasound
b) Pemeriksaan fisik b) Antibodi
c) Palpasi kelenjar tiroid c) Aspirasi biopsi fine needle
d) Laboratorium ( TSH & hormon tiroid) d) Skaning Nuklear (
Scintigraphi)

NILAI LABORATORIUM
Hormon
TSH (Thyroid-stimulating hormone) = parameter skrining terpenting
fT4 (free T4)
fT3 (free T3)
Antibodi
Anti-TPO (against thyroperoxidase)
Anti-TSHR (against TSH receptor)
positive in Graves disease
Pemeriksaan khusus
TBG, total hormones TT4, TT3
Tg (thyroglobulin), calcitonin

Nilai Referensi Laboratorium (Dewasa)


1. TSH 0.44.0 mU/L
2. fT4 0.71.8 ng/dL (923 pmol/L)
3. fT3 0.20.5 ng/dL (3.57.7 pmol/L)
4. TT4 4.512.6 g/dL (58160 nmol/L)
5. TT3 80180 ng/dL (1.22.7 nmol/L)
6. TBG 1330 mg/L (220510 nmol/L)
7. Iodine excretion in urine (median) 100300 g/L (0.792.36 mol/L)

Pemeriksaan Darah
Kadar normal ;
TSH : 0,5-5 uU/ml
T4 : 4-11 ug/ 100 mg
T3 : 80-160 ng/ml

TSHs

Tinggi Normal Rendah

Hipotiroid Hipertiroid

fT4 menurun fT4 meningkat

TSHs meningkat TSHs menurun


Palpasi Kelenjar Tiroid
1. Penilaian ukuran, nodule, pergerakan, nyeri
2. Pemeriksaan dari depan dan belakang

USG & FNAB


A. Pemeriksaan USG
1. Menilai volume tiroid & deteksi nodul, kista & kalsifikasi
2. Volume normal kelenjar tiroid
Perempuan : 18 ml
Laki-laki : 25 ml

B. Biopsi Aspirasi Fine-Needle (FNAB)


1. Menusuk nodul / kista tiroid & pemeriksaan sel
2. Mendeteksi keganasan ( kanker tiroid)
Skaning Nuklear ( = Scintigraphy)
Injeksi radioactive technetium pertechnate (Tc-99m) or radioactive iodine (I-123)
Scan untuk area yang lebih dan kurang aktif (hot/cold)
Indikasi: nodular goitre

GOITER ENDEMIK

1. GOITER

1. Suatu goitre adalah pembesaran kel tiroid : wanita >18 mL, laki-lakix >25 mL
2. Fungsi & produksi hormon tiroid normal
3. Keadaan ini disebabkan kekurangan yodium
A. Patogenesis Goiter Endemik

Meningkatnya
sensitivitas terhadap Faktor pemicu pertumbuhan
TSH

Iodine
Deficiency

HIPERTROPI HIPERPLASIA

B. Kebutuhan Yodium Harian C. Defisiensi Yodium


Rekomendasi masukan harian Akibat kekurangan yodium kronik
(WHO/ICCIDD/UNICEF) Gondok Endemik (euthyroid)
1. 90 g untuk anak sekolah (06 meningkatkan risiko nodul tiroid,,
tahun) thryroid-stimulating hormone
2. 120 g untuk anak sekolah (612 (TSH) dalam batas tinggi normal,
years) T3/T4 ratio
3. 150 g untuk dewasa muda (>12 Dalam kasus berat hipotiroid
years) dan dewasa dengan gangguan mental dan fisik
4. 250 g untuk wanita hamil dan (endemic cretinism) Wanita hamil
menyusui dan menyusui
Ekskresi Yodium Urin: 100300 g/L Pertumbuhan goiter pada ibu dan
anak
(Recommended by WHO, UNICEF and Gangguan pertumbuhan otak anak
ICCIDD)
D. Kriteria Epidemiologi Menilai Kecukupan Yodium

Median
Urinary Iodine
Iodine Status
Iodine Intake
(g/L)

<20 kurang Defisiensi yodium berat

2049 kurang Defisiensi yodium sedang

5099 kurang Defisiensi yodium ringan

100199 cukup Yodium mencukupi

diatas Mencukupi untuk wanita hamil/menyusui tetapi sedikit


200299
kebutuhan berisiko untuk populasi umum

Risiko terhadap terjadinya hipertiroid karena kelebihan


300 berlebihan
yodium dan penyakit autoimmune

E. Spektrum Gangguan Defisiensi Yodium (Iodine Deficiency Disorders (IDD)

Grup Gangguan kesehatan akibat defisiensi yodium

Goitre
Semua usia hipotiroidism
Peningkatan kepekaan terhadap radiasi nuklir

Abortus spontan
Lahir mati
Foetus
Kelainan kongenital
Kematian perinatal
Kretinism endemik termasuk defisiensi mental, hipotiroidism,
Neonatus
pendekm mortalitas, defisiensi mental

Gangguan fungsi mental


Anak dan
Gangguan pertumbuhan fisik
dewasa muda
Hipertiroidism karena yodium

Gangguan fungsi mental


Dewasa
Hipertiroidism karena yodium

F. Gejala Klinis Eutiroid Goiter


Tahap awal
Tidak ada
Tahap lanjut
Merasa ada yang menekan
Tidak nyaman dengan leher yang ketat
Nafas pendek
Kesulitan menelan
G. Klasifikasi Goiter (WHO)

Grade 0 Tidak ada goiter

Goiter teraba pd palpasi dan tidak terlihat walaupun leher


Grade 1a
ditengadahkan secara penuh

Goiter teraba pd palpasi dan terlihat ketika leher ditengadahkan


Grade 1b
secara penuh
Goiter teraba pada leher posisi normal, tidak perlu palpasi untuk
Grade 2
diagnosis

Grade 3 Goiter sangat besar, terlihat pada jarak jauh

H. DIAGNOSIS GOITER
Diagnosa dasar 1. fT4, fT3 (jika TSH abnormal)
1. Riwayat pasien dan keluarga 2. Kalsitonin (nodular goiter dgn
2. Pemeriksaan klinis (termasuk palpasi kecurigaan ganas)
tiroid) 3. Scintigraphy (nodul goiter)
3. Ultrasonography (ukuran, struktur 4. Fine-needle biopsy (nodular goiter dgn
echo) kecurigaan ganas)
4. TSH (fungsi) 5. Thyroid antibodies (jika curiga
penyakit autoimmune)
Diagnosa sekunder

I. Pemeriksaan Ultrasound Thyroid (Menentukan ukuran dan struktur echo tiroid )


Klasifikasi Berdasarkan Struktur Ultrasound
1. Diffuse goiter (Struma diffusa): struktur homogenous pada pemeriksaan USG
2. Nodular goiter (Struma nodosa): lesi solid uninodular / multinodular pada pemeriksaan
USG
3. Cystic goiter (Struma cystica): lesi cair pada pemeriksaan USG
4. Nodular dan cystic goiter (Struma nodosa et cystica): lesi solid dan cair pada pemeriksaan
USG

J. Pencegahan & Terapi Goiter akibat Defisiensi Yodium


a. Meningkatkan konsumsi garam beryodium
b. Suplementasi Yodium ( tablet Yodium 100200 g) untuk mereka yang berisiko :
wanita hamil dan menyusui
c. Pengobatan goiter endemik goitre pada bayi baru lahirm anak-anak dan dewasa muda
100200 g/day
d. Terapi untuk dewasa
Levothyroxine 75125 g/day
Levothyroxine 75125 g/day ditambah yodium iodide 100150 g/day
Jarang: yodium monotherapy 200500 g/hari
Pilihan Lain Terapi
Pembedahan
Goiter besar dengan gejala kompresi
Kecurigaan terhadap adanya keganasan
Terapi Radioiodine (I-131)
Goiter besar dimana pembedahan tidak diindikasi ( pasien lansia)
Nodular goiter dengan area autonomous

2. NODUL TIROID

A. PREVALENSI NODUL TIROID

Nodul tiroid lebih sering dijumpai pada usia lanjut, wanita, dan pada populasi dengan
defisiensi iodium, juga pada pasien dengan riwayat paparan radiasi.
Belum ada data epidemiologi mengenai prevalensi nodul tiroid di berbagai daerah di
Indonesia yang dikenal memiliki tipologi geografis dan konsumsi yodium yang
bervariasi
Di USA diperkirakan 20 -76% pada populasi umum, 4 -7% nodul soliter pada
penduduk dewasa

B. Karakteristik Nodul & Penilaian Risiko


Di klinik perbedaan nodul tiroid ganas dibanding nodul jinak antara lain ;
Nodul ganas :
konsistensi keras dan sukar digerakan, walaupun nodul ganas dapat mengalami
degenerasi kistik dan kemudian menjadi lunak. Nodul lunak lebih sering jinak
Inflitrasi nodul ke jaringan sekitarnya merupakan pertanda keganasan
20% nodul soliter bersifat ganas sedangkan nodul multiple jarang yang ganas,
tetapi nodul multipel dapat ditemukan pada 40% keganasan tiroid
Nodul yang muncul tiba tiba atau cepat membesar perlu dicurigai ganas
Nodul dicurigai ganas bila disertai pembesaran kelenjar getah bening regional
atau perubahan suara menjadi serak.
Penyebab Nodul Tiroid
Jinak Ganas
Goiter multinodular Papillary carcinoma
Hashimotos thyroiditis Follicular carcinoma
Kista sederhana atau haemorrhagic Hrthle cell carcinoma
Follicular adenomas Medullary (C-cell) carcinoma
Sub-acute thyroiditis Anaplastic carcinoma
Primary thyroid lymphoma
Metastatic malignant lesions

C. Pemeriksaan Tambahan untuk Nodular Goitre


1. Fine-needle aspiration biopsy (FNAB)
2. Scintigraphy (99m-technetium or 123-iodine scan)
3. Calcitonin (medullary cancer diagnostics)
4. Jarang: X-Ray, CT

D. Algoritme Pengelolaan Nodul Tiroid Soliter

E. Pilihan Terapi Nodul Tiroid


1. Terapi supresi dengan hormon levotiroksin
a. Pasien yg tinggal didaerah endemik goiter
b. Pasien muda dgn nodul kecil
2. Bedah
a. Ada gejala kompresi
b. Pertumbuhan nodul
c. Curiga ganas
3. Yodium radioaktif - Autonomous adenoma, toxic nodular goitre
4. Suntikan ethanol perkutaneus
5. Terapi laser dengan tuntunan USG
6. Observasi bila yakin nodul tidak ganas
F. Tes Supresi Tiroid dengan L-thyroxine
Tes supresi tiroid digunakan untuk mendiagnosa nodul tiroid otonom
Disebut positive test bila uptake tiroid denen I131 menurun hinga lebih dari 50% dari
kadar awal.
Dosis Euthyrox untuk Tes Supresi Tiroid
Indikasi Jumlah Asupan

Thyroid suppresion 200 g Sekali Sehari


test

Dosis Euthyrox untuk Kasus Tiroidektomi


Indikasi Jumlah Asupan

Setelah terapi operasi pembuangan total 150 300 g Sekali


kelenjar tiroid/tiroidektomi Sehari

Pencegahan kambuhnya gondok setelah 75 200 g Sekali


operasi (strumectomy ) Sehari

3. KANKER TIROID
A. Risiko Keganasan Untuk Pasien dengan Nodul Tiroid
a) Riwayat radiasi pada kepala leher f) Riwayat keluarga kanker tiroid
b) Usia <20 atau >45 tahun g) Lumpuhnya pita suara, suara kasar
c) Penyakit Bilateral h) Nodul melekat pada jaringan sekitar
d) Peningkatan ukuran nodule (>4 cm) i) Perluasan Extra-thyroidal
e) Pembesaran massa di leher atau j) Dicurigai keterlibatab nodus limfe
massa baru k) Defisiensi yodium (kanker follicular)

B. Kanker Tiroid Differentiated


Kanker Tiroid Differentiated (papillary, follicular)
Kanker tiroid paling umum
Umumnya prognosisnya baik ( terutama pada wwanita muda)
Langkah Terapi
Pembedahan (total thyroidectomy)
Ablasi Radioiodine
Terapi supresi levothyroxine therapy (TSH <0.01 mU/L)
Pemeriksaan lanjutan
Pengukuran Thyroglobulin (Tg)
Radioiodine scans, ultrasonography

C. Gangguan Sekresi Hormon


Menyebabkan kelainan fungsi
Hipertiroidism : sekresi hormon tiroid berlebihan
Hipotiroidism : sekresi hormon tiroid berkurang
Kadar normal ;
a) TSH : 0,5-5 uU/ml
b) T4 : 4-11 ug/ 100 mg
c) T3 : 80-160 ng/ml

4. HIPOTIROID
A. Algoritma Skrining Hipotiroid Kongenital

Pengambilan darah bayi di tumit pada hari kedua sampai ketiga setelah
kelahiran

Sampel darah bayi dikirimkan ke laboratorium setiap hari kerja

Pengukuran TSH

(hasil total darah dalam


mU/L)

TSH < 11 mU/L Normal TSH > 11 mU/L : diulang


dengan sampel darah
yang sama

TSH < 15 mU/L- Normal TSH 15 sampai 29 mU/L : TSH> 30 mU/L


pemeriksaan ditambah T4

T4 Rendah T4 Normal

Panggil orang tua


nya segera dan
langsung merujuk
Panggil orang tua bayi Pengambilan specimen
ke Pediatric
segera dan langsung ulang (resample) dan
Endocrine
merujuk ke Pediatric acuan pemeriksaan pada
Endocrine darah TSH > 15 mU/L
atau T4 rendah

* Level T4 dilihat dari umur kehamilan dan setelah hari kelahiran


B. Euthyrox Dosis Rekomendasi

C. Hipotiroid pada Kehamilan


Diagnosa :
a) Riwayat dan pemeriksaan fisik
Gejala : kelelahan, peningkatan berat badan yang berlebihan, goiter,
konstipasi, denyut jantung yang lambat.
b) Laboratorium
Pemeriksaan TSH pada wanita resiko tinggi
riwayat keluarga dng disfungsi tiroid , goiter ) bahkan sebelum kehamilan
TSH tinggi, FT4 rendah
Meningkatnya TPOAb dan anti-thyroglobulin antibody (TgAb)
Hashimotos thyroiditis
Hipotiroid pada kehamilan terkait dengan beberapa efek buruk seperti hipertensi
gestasional, keguguran, placental abruption, prematur, terganggunya pertumbuhan fetus,
gangguan perkembangan saraf janin.
D. Penatalaksanaan Hipotiroid pada Kehamilan
1. Levothyroxine harus langsung dimulai setelah terdiagnosa
2. Bila tidak ada gagal jantung :
(dosis levothyroxine harus dimulai dari 100 mcg perhari selama 3-5
minggu)
3. Dosis ditingkatkan berdasarkan hasil pemeriksaan TSH berkala tiap 4 minggu
sampai target TSH tercapai
(Tambahan levothyroxine 50 mcg dapat diberikan jika target TSH belum
tercapai)
4. Selama minggu minggu awal kehamilan (8 16 minggu )
(Terapi levothyroxine perlu ditingkatkan 25 50 %.)
5. Setelah kelahiran
(Dosis levothyroxine perlu diturunkan ke dosis sebelum kehamilan )
6. Absorbsi Levothyroxin dapat terganggu oleh suplementasi zat besi selama
kehamilan, maka perlu jeda waktu 2-3 jam pemberian)

E. Hipotiroid
o Hormon tiroid rendah dalam darah
o Sering tidak terdiagnosis
o Gejala timbul pada saat perlu penyesuaian hormon :
Menopause
Post partum
o 5-10 kali lebih sering pada wanita
o Usia 30-60 tahun

F. Manifestasi Klinis Hipotiroidisme


a) Menurunnya tampilan mental dan fisik
b) Menurunnya keletihan dan keaktifan
c) Perubahan pada kulit
d) Tidak tahan pada udara dingin
e) Suara kasar
f) Berat badan bertambah
g) Konstipasi
h) Hipotensi dan bradikardia
i) Kelabilan mental
j) Tumbuh-Kembang mental anak terlambat

Diagnosa hipotiroid dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu


1. Diagnosis dasar
Yang dapat dilakukan pada pemeriksaan dasar, atara lain
a. Menanyakan riwayat penyakit dan keluarga
Perlu ditanyakan kepada pasien mengenai riwayat penyakit yang diderita, termasuk
riwayat penggunaan obat, tindakan bedah dan lain sebgainya. Selain itu, riwayat
kluarga dengan kelainan tiroid juga perlu diketahui.
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dapat membantu penegakan diagnosis dari hipertiroid. Pembesaran
kelenjar, kulit kering, edema pitting, penurunan reflek tendon, bradikardi, dan gejala-
gejala lain dapat ditemukan pada pasien dengan hipotiroid. Akan tetapi, apabila
keadaan hipotiroid masih rendah, tanda-tanda tersebut jarang terlihat.
c. TSH basal dan free T4 (fT4)
Pada pasien dengan hipotiroid biasanya terjadi peningkatan kadar TSH dan terjadi
penurunan kadar fT4 .
d. Scan tiroid
2. Pemeriksaan lanjut
Pemeriksaan lanjut ini biasanya dilakukan pada kasus-kasus terentu, seperti hipotiroid
sentral. Pemeriksaan lanjut ini berupa :
a. Tes TRH
b. Scintigraphy
c. Antibodi tiroid
d. Fine-needle puncture

Terapi hipotiroidisme
Terapi yang dapat diberikan pada kasus hipotiroidisme dapat dilihat dari manifestasi
klinis yang ada. Terapi yang dapat diberikan apabila ditemukan kadar TSH meningkat sementara
T4 bebas menurun, antara lain :
Substitusi hormon tiroid
Substitusi hormon tiroid yang dapat diberikan seperti Levotiroksin (T4)-preparat tunggal
atau kombinasi dari T3 dan T4. Diberikan dengan dosis inisial yang rendah dan titrasi bertahap
sampai dosis pemeliharaan. Pemberianan terapi juga perlu di kontrol dengan pemeriksaan basal
T4 dan T4 bebas yang harus berada dalam rentang yang normal.
Pada dewasa, dosis inisal yang harus diberikan juga bergantung pada kadar TSH awal,
apabila kadar TSH awal 20U/ml maka dosis levotiroksin yang diberikan adalah 50-75 g/hari.
Sedangkan apabila kadar TSH awal 44U/ml maka dibeikan levotiroksin sebanyak 100-150
g/hari. 90% kasus hipotiroidisme terkontrol dengan pemberian levotiroksin dengan dosis 100-
200 g/hari. Peberian horon tiroid ini berlangsung seumur hidup.
Pada bayi,baru lahir, pemberian horrmon tiroid harus diberikan sedini mungkin. Karena
seperti yang kita ketahui salah satu fungsi hormon tiroid adalah untuk perkembangan fisik &
mental. Sama seperti pada dewasa,pemberian pengganti hormon tiroid ini pun harus diberikan
seumur hidup dan dikontrol secara rutin kadar hormon tiroidnya agar dosis hormon tiroid yang
diberikan dapat disesuaikan.
Pada anak, pengganti hormon tiroid juga harus diberikan sedini mungkin, mengingat
fungsi dari hormon tiroid itu sendiri. Dosis yang dapat diberikan antara lain seperti :
Bayi baru lahir (mature) : 10 g T4/hari
Bayi prematur : 25 g T4/hari
6 bulan pertama : 8-10 g T4/hari
6 bulan kedua : 6-8 g T4/hari
tahun ke 2 : 100 g T4/m2 permukaan tubuh/hari
Terapi pada anak juga harus tetap dilakukan pemantauan pada gejala-gejala klinis yang ada,
berat badan, perkembangan, FT4, dan basal TSH. Pemantauan terhadap FT4 dan basal TSH
dapat dilakukan dari 4 tahun dan seterusnya.
Hipertiroid

Hipertiroid merupakan gejala akibat peningkatan hormon tiroksin bebas. Prevalensi pada wanita
lebih tinggi daripada peia. Angka kejadian pada wanita sekitar 2 % dan pada pria sekitar 0,2 %.
Gejala- gejala pada hipertiroid mudah untuk dikenali. Umumnya terjadipeningkatan kadar T3 dn
T4, pada tirotoksikosis terjadi peningkatan T3.
Manifestasi dari hipertiroid seperti :
Eksopalmus oftalmopati
Kelainan kulit
Iritabel
Kurang konsentrasi
Tremor
Tidak tahan panas
Berkeringat
Hipertensi
Takikardi, aritmia
BB turun
Diare
Nafsu makan meningkat
Kulit lembab
Kelemahan / atrofi otot
Gejala dan tanda apakah seseorang menderita hipertiroid atau tidak juga dapat dilihat atau
ditentukan indeks Wayne yaitu sebagai berikut
Algoritma pemeriksaan laboratorium untuk hipertiroidisme

Diagnosis dari hipertirod selama kehamilan, yaitu :


a. Riwayat dan pemeriksaan fisik
Gejala : penambahan atau penurunan berat badan yang tidak semestinya selama
kehamilan,ophthalmopathy,struma tidak teridentifikasi,kelemahan otot,pretibial myxedema
Pemeriksaan fisik : peningkatan cardiac output,murmur sistolik,takikardia,HR stabil
100x/mnt selama manuver valsava thyrotoxicosis
Thyroid scintigraphy dikontraindikasikan selama kehamilan
b. Laboratorium
Pemeriksaan TSH ,FT4,TRAb perlu dilakukan
Perhatikan kadar TSH cenderung rendah karena efek fisiologis hCG.TSH pada akhir
trisemester mencapai 0,03mIU/L pd kehamilan normal.
Pemeriksaan TRAb direkomendasikan bila ada riwayat penyakit Grave,terapi dengan
iodin radioaktif atau pembedahan , tes dilakukan pada awal kehamilan dan diulang pada
akhir trisemester kehamilan jika TRAbs tinggi sebelum melahirkan menunjukan disfungsi
tiroid pada bayi.
Pemberian terapi pada penderita hipertiroidisme yang sedang hamil :
Obat anti tiroid masih merupakan terapi lini pertama selama kehamilan, karena studi dan
publikasi terakhir menunjukan bahwa PTU atau methimazole (MMI) dapat diberikan secara
aman selama kehamilan. PTU dapat diberikan dengan dosis 100 - 150 mg setiap 8 jam dan
Methimazole dapat diberikan dengan dosis 10 - 20 mg dosis sekali sehari atau dosis terbagi
(tiap 12 jam). Bila kondisi pasien terkontrol, terdapat perbaikan gejala,TSH normal,penurunan
fT4, maka PTU dapat diturunkan ke 50 mg ,2-3 kali sehari sampai dosis pemeliharaan minimum
50 mg/hari dan methimazole dapat diturunkan hingga dosis minimum 2,5- 5 mg/hari. Pemberian
PTU 300 mg/hari masih dianggap aman tanpa menyebabkan hipotiroidism pada bayi. Akan
tetapi, bila hipertiroid menetap secara klinis maupun biokemikal ,PTU dapat diturunkan ke dosis
100 mg/hari hingga 4 minggu sebelum kelahiran. Propranolol dapat digunakan untuk
mengkontrol gejala akut hipertiroid dan preoperatif pada kehamilan. Tiddak direkomendasaikan
untuk pemberian jangka panjang.

Jenis-jenis hipertiroidisme
1. Graves disease (Basedow) / Hashimotos Tiroiditis
95% kasus hipertiroidisme disebabkan oleh penyakit ini. Penyakit ini merupakan faktor
keturunan, tiroid membeardiffse,adanya ophtalmology, penyakit aotoimun.
Antibodi TSH reseptor di folikel sel membrane
TSHR-Abs(Thyroid Receptor-Stimulating Antibody)
Bekerja menyerupai TSH
Ada protein LATS ( Long Acting Thyroid Stimulator)
Timbul akibat reaksi autoimun terhadap protein tiroid
Penyakit Grave merupakan penyakit autoimmune yang dapat membaik dengan sendirinya
dan remisi spontan. Akan tetapi, penyakit ini pentinguntuk diterapi karena meskipun ada
remisi spontan tetapi jarang terjadi, memiliki efek buruk terhadap organ tubuh dan banyak
obat-obat yang dapat digunakan sebagai terapi yang efektif dan aman. Pilihan terapi yang
diberikan juga bervariasi tergantung kondisi dan kenyamanan pasien, serta pengalaman dari
dokter itu sendiri.
2. Penyakit Plumer
Satu nodul tiroid dan tanpa gejala mata
Manajemen Hipertiroid

Terapi ideal yang diberikan kepada pasien dengan hipertiroidisme yaitu sesuai dengan
etiologi misalnya adenoma hipofisis dan kausatif. Sedangkan terapi yang umum diberikan adalah
simtomatis sesuai dengan penyebab dari hipertiroid itu misalnya pada hipertiroid karena penyait
Grave. Tujuan dari terapi ini adalah untuk menghancurkan jaringan tiroid, menghambat sintesa
hormone, menghambat efek hormon pada jaringan atau gabungan dari semuanya.
Pilihan terapi pada pasien dengan hipertiroid adalah
a. Obat Antitiroid
Biasanya yang dijadikan pilihan terapi adalah PTU (Propylthiouracil) dan MMI
(Methimazole). Obat-obat antitiroid ini meberikan efek di kelenjar tiroid itu sendiri
ataupun di luar kelenjar tiroid.
Efek yang diberikan pada kelejar tiroid, yaitu menurunkan sintesa hormon, dengan
menghambat organifikasi yodium , coupling gugus yodo-tirosil, sintesa & merubah
struktur tiroglobulin . Sedangkan efek yang diberikan diluar kelenjar tiroid yaitu
menurunkan TSH reseptor antibodi dan menurunkan aktifitas supresor sel T.
Di dalam tubuh, Carbimazole berubah jadi thiamazole. 10 mg Carbimazole = 6 mg MMI.
Carbimazole merupakan prodrug.
Mekanisme kerja dari obat antitiroid, yaitu
Menghambat sintesa hormon tiroid dengan mengganggu pengikatan dengan
tiroglobulin, sehingga sintesa T3 & T4 menurun
Anti tiroid juga memiliki efek imunosupresif yang merupakan bagian dari efek
terapinya,terutama untuk penyakit Grave
Konsentrasi serum anti-thyrotropin receptor antibodi menurun
T supressor meningkat,
T helper menurun
Natural Killer Cell menurun
Menghambat konversi T4 menjad T3 di tiroid maupun jaringan perifer . Obat
antitiroid yang memiliki efek ini hanya PTU, sedangkan methimazole dan
carbimazole tidak memiliki efek tambahan ini.
Perbandingan obat antitiroid :
Seperti yang sudah disebutkan diatas, PTU memiliki kemampuan untuk
menghambat deiodinisasi T4 menjadi hormon T3 yang aktif , sementara OAT lain
tidak.
MMI biasanya diberikan sekali sehari, sedangkan PTU diberikan 2-3 kali sehari.
Hal ini berkaitan dengan durasi dan waktu paru dari masing-masing obat.
Carbimazole biasanya secara cepat dikonversikan menjadi MMI, 9.2 mg MMI
memiliki efek in vivo setara dengan 15 mg Carbimazole.
Potensi terapi MMI lebih tinggi 10-50 kali dibanding PTU
MMI PTU

Potensi relatif 10-50 1

Route administrasi oral Oral

Absorbsi GIT Hampir Hampir seluruhnya


seluruhnya

T1/2 serum (jam) 3-6 1-2

Durasi aksi (jam) >24 12-24

Transfer ya Ya
transplasental

Melalui ASI ya ya

Waktu pemberian Sekali sehari 2-3 kali sehari

Penggunaan umum OAT, antara lain :


Methimazole menjadi pilihan utama ( dapat dikatakan harus) pada setiap pasien
yang memilih terapi penyakit Grave dengan obat anti tiroid, kecuali pada
trisemester pertama kehamilan, atau pada saat krisis tiroid (Rekomendasi ke 13)
Dosis awal terapi dengan MMI dianjurkan 10-20 mg/hari hingga mencapai
keadaan eutiroid, untuk kemudian dititrasi ke dosis pemeliharaan (umumnya 5 -10
mg/hari ). Terapi dilanjutkan selama 12 -18 bulan untuk kemudian dosis dikurangi
atau dihentikan jika kadar TSH tetap normal.
MMI memiliki manfaat dosis mudah sekali sehari dan resiko efek samping mayor
yang lebih kecil dibandingkan dengan PTU.
PTU dapat menyebabkan nekrosis liver fulminan yang bersifat fatal, bahkan
hingga memerlukan transplantasi liver pada beberapa kasus,inilah sebabnya FDA
mengeluarkan peringatan keamanan terkait kerusakan liver pada penggunaan PTU
b. Iodium Radioaktif
Yodium Radioaktif bisa diberikan dalam bentuk kapsul atau larutan. Yodium Radioaktif
akan menghancurkan kelenjar tiroid oleh karena produksi hormon tiroid akan berkurang.
Pengobatan dengan radiokatif sangat tidak dianjurkan bagi pasien yang sedang hamil,
berencana untuk hamil dan menyusui. Indikasi dari pengobatan dengan radioaktif, yaitu
Pasien dengan usia 35 tahun atau lebih
Hipertiroidisme yang kambuh setelah operasi dilakukan
Gagal mencapai remisi setelah pemberian OAT
Adenoma toksik, goiter multi noduar toksik

c. Pembedahan tiroidektomi
Pembedahan bisa dilakukan pada sebagian kelenjar tiroid (lobectomy) atau sebagian
besar kelenjar tiroid (subtotal tyroidectomy). Penyulit pada tindakan pembedahan adalah
:
Terlalu banyak kelenjar tiroid yg diangkat sehingga terjadi hipofungsi tiroid &
perlu diberikan substitusi hormon tiroid dari luar
Kelenjar paratiroid ikut terangkat sehingga perlu suplementasi kalsium & vitamin
D
Pita suara terpotong / terganggu sehingga pasien bisa kehilangan suara/ suara jadi
parau
Indikasi dari pembedahan tiroidektomi, yaitu
Pasien dengan usia muda yang memiliki struma besar dan tidak berespon terhadap
OAT.
Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan OAT dengan dosis besar
Alergi terhadap OAT, dan tidak bisa menerima terapi radioaktif
Adenoma toksik, goiter multi noduar toksik
Penyakit Graves yang berhubungan dengan satuatau lebih nodul.
Kesimpulan
Gangguan tiroid yang sering ditemukan dalam praktek sehari- hari, baik hipertiroid
maupun hipotiroid memiliki konsekuensi klinis yang penting
Pemeriksaan skrining maupun agrresive case finding pada setiap popuasi dengan resiko
tinggi direkomendasikan oleh guideline- guideline terkini agar dapat dilakukan
penanganan sedini mungkin
Methimazole merupakan OAT pilihan
Terapi-terapi yang diberikan pada pasien dengan gangguan tiroid perlu dilakukan
pemantauan dengan kontrol terapi selama 4-6 minggu apabila ditemukan eutoroid secara
biokimia dan klinis maka dosis dipertahankan dan dipantau setiap 2-3 bulan, dikontrol setiap 6
bulan selama 1-2 tahun.
Lama terapi dari masa laten sampai terdapat perbaikan umumnya dari beberapa hari hingga 2
minggu, tetapi apabila kasus yang ada cukup berat, 1-2 hari. Durasi terapi ada yang 1-2 tahun,
lebih dari 2 tahun, jangka pendek hanya 3-5 bulan dan ada pula yang non-stop. Lama terapi
hingga terjadi remisi 31 % jika terapi sampai 6 bulan dan 82 % jika terapi sampai 2 tahun.
Remisi terjadi bila tetap eutiroid selama 1 tahun setelah penghentian terapi karena mencapai
eutiroid . Terdapat kemungkinan 40 -50% remisi setelah 12-18 bulan terapi. Kemungkinan
remisi lebih sedikit terjadi pada :
Hipertiroid berat
Goiter yang besar
Rasio T3/ T4 dalam darah > 20
Pasien dengan kadar antithyrotropin antibodi dasar yang tinggi
Lama terapi hingga terjadi relapse dalam 1 tahun, yaitu 62 % jika terapi sampai 6 bulan
dan 42 % jika terapi sampai 18 bulan. Biasanya muncul dalam 3 6 bulan pertama setelah
pengobatan dihentikan. Untuk kemudian angka rekuren menurun setelah 1 2 thn kemudian,
secara keseluruhan rata- rata angka rekuren 50 -60%. 75% wanita yg telah mengalami remisi
kemudian menjadi hamil akan mengalami relapse penyakit Grave post partum atau postpartum
thyroiditis.

Prevalensi Gangguan Tiroid di Indonesia


Sejauh ini belum ada data lengkap di Indonesia karena screening disfungsi tiroid belum
dilakukan secara universal . Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi hipertiroid (terdiagnosis
dokter ) 0,4%
Tertinggi di DI Yogyakarta dan DKI Jakarta (masing-masing 0,7%), Jawa Timur (0,6%),
dan Jawa Barat (0,5%).
Pada wanita cenderung lebih tinggi dibanding pria
Di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding pedesaan
Tabel prevalensi hipertiroid di Indonesia
Skrining gangguan tiroid direkomendasikan untuk dilakukan pada berbagai populasi baik
pada bayi, dewasa, kehamilan maupun usia lanjut.
a. Skrining pada bayi
Peraturan MenKes RI no.25 thn 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak Pasal 16
Skrining Bayi Baru dilakukan terhadap setiap bayi baru lahir oleh tenaga
kesehatan
Skrining Bayi Baru Lahir paling sedikit meliputi skrining hipotiroid kongenital.
Skrining hipotiroid kongenital dilakukan melalui pengambilan sampel darah yang
harus dilakukan pada bayi usia 48 (empat puluh delapan) sampai 72 (tujuh puluh
dua) jam
Dalam hal skrining hipotiroid kongenital menunjukkan hasil positif pengobatan
harus dilakukan terhadap bayi sebelum berusia 1 (satu) bulan.
ESPE (European Society for Paediatric Endocrinology) 2014 Konsensus Tentang
Hipotiroid Kongenital
Skrining untuk hipotiroidisme kongenital primer harus diperkenalkan di seluruh
dunia. Prioritas awal skrining neonatal untuk hipotiroidisme kongenital harus mendeteksi
semua bentuk hipotiroidisme kongenital ringan, sedang, dan berat. Tes yang paling
sensitif untuk mendeteksi hipotiroidisme kongenital adalah penentuan kadar TSH.
Deteksi dini dan pengobatan hipotiroid kongenital melalui skrining neonatal mencegah
kecacatan perkembangan saraf dan mengoptimalkan hasil perkembangan.
ATA Task Force on Thyroid Hormon Replacement 2014 : Rekomendasi Terapi
Levotiroksin Pada Bayi dan Anak
Pengganti levotiroksin dengan dosis 10-15 mcg/kg/hari harus dimulai setelah
pemeriksaan baru lahir menunjukkan hasil positif, sambi menunggu hasil pengujian
konfirmasi. Tujuan terapi adalah untuk mempertahankan kadar serum tiroksin berada
dalam batas tengah- untuk setengah bagian atas dari kisaran referensi peditrik dan kadar
serum TSH dalam batas tengah setengah lebih rendah pada kisaran referensi pediatrik.
Target untuk menormalka kada seru tiroksin sekitar 2-4 minggu setelah terapi dimulai.
Setelah dosis yang tepat ditemukan, pengujian pemantauan kadar TSH dan tiroksin harus
dilakukan setiap 1 sampai 2 bulan selama satu tahun pertama kehidupan dengn
menurunnya frekuensi sebagai usia anak.
Rekomendasi Internasional Terkini ; Universal Screening Vs Agressive Case Finding
Pada Kehamilan
Joint Guidelines American Association of Clinical Endocrinologists and the
American Thyroid Association 2012 :
Universal screening tidak direkomendasikan pada pasien hamil atau yang
merencanakan hamil ( termasuk yang menjalani bayi tabung ). Lebih dianjurkan
untuk melakukan agressive case finding untuk pasien yang merencanakan
kehamilan.
The Endocrine Society 2012 :
Beberapa anggota merekomendasikan untuk melakukan skrining TSH pada semua
wanita hamil pada minggu ke 9 kehamilan atau pada kunjungan pertama. Beberapa
anggota lainnya merekomendasikan agressive case finding untuk
mengidentifikasikan dan melakukan pemeriksaan pada wanita resiko tinggi
Rekomendasi Internasional Terkini ; Universal Screening Vs Agressive Case Finding
Pada Kehamilan
Society of Maternal-FetalMedicine (2012):
Merekomendasikan pemeriksaan tiroid pada wanita beresiko,mis: memiliki gejala,
suspected goiter,kelaianaan autoimun seperti DM type 1.
AmericanThyroid Association (2011)
Tidak merekomendasikan universal screening, namun harus mengidentifikasi
individu dengan resiko tinggi berdasarkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan biokemikal sebelumnya

Resiko Tinggi Kelainan Tiroid


Kriteria targeted case finding :
Usia > 30 tahun
Riwayat disfungsi tiroid
Menjelang radiasi kepala atau leher
Menjelang pembedahan tiroid
Riwayat keluarga
Gejala
Adanya goiter
TPO Ab positif
Autoimunitas
Infertilitas
Keguguran atau prematur
Populasi kekuranggan yodium
Pengobatan dan media kontras iodinisasi
Obesitas (BMI > 40 kg/m2)

Rekomendasi Skrining Fungsi Tiroid Pada Dewasa dan Elderly

Rekomendasi Skrining Pada Wanita Paruh Baya dan Post Menopause


Rekomendasi saat ini tidak mendukung skrining semua wanita untuk gangguan
tiroid: bagaimanapun, indeks kecurigaan yang tertinggi layak di usia pertengahan dan
wanita pasca menopause. Pengukuran kadar TSH adalah langkah awal dalam menilai
fungsi tiroid.
Udah lelah? Masih belum selesai loooh, kita lanjut ke makronutrien dan mikronutrien yaa,
mangatsss!

TENTIR MAKRONUTRIEN DAN MIKRONUTRIEN

Apa itu karbohidrat?


Karbohidrat sederhana disebut monosakarida. Dua gabungan monosakarida akan menjadi
disakarida. Karbohidrat kompleks (polimer) terbentuk dari ?????
Disakarida
Contoh disakarida yaitu laktosa, maltosa, dan sukrosa.
o Laktosa dihidrolisis oleh enzim laktosa
o Maltosa dihidrolisis oleh enzim maltose
o Sukrosa dihidrolisis oleh enzim sukrase
Semua enzim ini ditemukan pada permukaan sel-sel epitel yang melapisi usus halus.

Glukosa Produk Fotosintesis


Glukosa yang tersedia di biosfer berasal dari reduksi CO2. Glukosa merupakan sumber karbon
anorganik yang paling banyak.
Reaksi fotosintesis
Penjelasan untuk dua gambar diatas
Metabolisme zat tepung
Kelenjar saliva menyekresikan saliva untuk membasahi makanan yang masuk ke dalam
mulut. Enzim amilase yang terdapat di saliva akan memecah zat tepung menjadi polisakarida
yang lebih kecil. Kemudian hasil pencernaan dimulut ditelan melewati kerongkongan dan masuk
ke dalam lambung. Asam lambung di sana akan menonaktifkan enzim amilase sehingga proses
pencernaan tidak terjadi di lambung. Selanjutnya pancreas akan memhasilkan enzim amilase
melalui pelepasan oleh duktus pancreas ke dalam usus halus dan memecah zat tepung menjadi
polisakarida yang lebih kecil, disakarida. Kemudian enzim disakaridase pada permukaan usus
halus menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida (maltose oleh enzim maltase menjadi
dua glukosa, sukrosa oleh enzim sukrase menjadi fruktosa dan glukosa, dan laktosa oleh enzim
lactase menjadi galaktosa dan glukosa. Akhirnya monosakarida akan diabsorpsi oleh sel-sel di
usus. Monosakarida, produk akhor dari pencernaan karbohidrat masuk ke celah-celah villi usus
kemudian masuk ke hati melalui vena portal dan di hati, galaktosa dan fruktosa akan diubah
menjadi glukosa. Glukosa akan menyediakan energi untuk kerja sel-sel di dalam tubuh.
Metabolisme serat
Pencernaan mekanik dimulut akan menghancurkan serat yang ada dimakanan dan
mencampurkannya dengan saliva untuk membasahi makanan agar mempermudah proses
menelan. Serat tidak dicerna di lambung, dan hanya digunakan untuk penundaan proses
pengosongan lambung. Di usus halus, serat juga ridak dicerna, serat hanya untuk penundaan
absorpsi dari nutrisi lain. Di usus besar, serat akan dicerna oleh enzim bacterial menjadi rantai
pendek asam lemak dan gas. Serat yang mengandung air akan meregulasi aktivitas di usus besar
dan membentuk substansi seperti kolesterol dan beberapa mineral, dan membawanya keluar dari
tubuh. Singkatnya serat membantu regulasi jalannya makanan di sistem GI dan melambatkan
absorpsi glukosa tetapi serat juga berkontribusi kecil pada energy.

Nah dibawah ini ada bagan yang akan memperjelas proses pencernaan dan penyerapan
karbohidrat,,,, semoga semakin jelas
Di bawah ini gambar yang akan menjelaskan pengaturan homeostasis glukosa darah

Berikut penjelasan tentang bagan diatas


Ketika seseorang makan, glukosa darah akan meningkat. Peningkatan glukosa darah akan
menstimulasi pancreas untuk mengeluarkan insulin. Insulin akan menstimulasi penyerapan
glukosa ke dalam sel dan penyimpanan dalam bentuk glikogen di hati dan otot. Insulin juga
menstimulasi konversi kelebihan glukosa menjadi lemak sebagai simpanan di otot. Sel-sel tubuh
akan menggunakan glukosa, sehingga glukosa darah akan menurun. Rendahnya glukosa darah
akan menstimulasi pancreas untuk mengeluarkan glucagon ke dalam aliran darah. Kemudian
glucagon menstimulasi sel hati untuk memecah glikogen menjadi glukosa dan dibawa ke aliran
darah sehingga glukosa darahpun kembali naik.
Gambar dibawah ini merupakan tempat absorpsi berbagai nutrisi di tubuh

Tabel jenis karbohidrat dan sumbernya


Protein
Berasal dari kata Yunani (Proteos) yang utama atau di dahulukan
1/5 bagian tubuh adalah protein
Protein adalah senyawa mengandung unsur atom C, H, O dan N
Terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yg terikat dalam ikatan peptida
Asam amino
Terdiri atas atom C yg terikat pada satu gugus karboksil (- COOH), satu gugus amino (-
NH2) dan satu gugus radikal (- R) atau rantai cabang

klasifikasi AA menurut Esensial dan Tidak Esensial


Precursor AA tidak esensial bersyarat

Fungsi khusus asam amino


Metabolisme protein
Di mulut terjadi Pengunyahan dan penghancuran makanan kaya protein serta
mencampurkannya dengan saliva untuk siap ditelan. Asam HCl di lambung akan menguraikan
rantai protein dan terjadi penguraian protein menjadi polipeptida oleh HCl dan enzim pepsin.
Kemudian enzim protease pancreas dan protease usus akan memecah polipeptida menjadi
tripeptida, dipeptide dan asam amino. Kemudian enzim di permukaan sel usus halus akan
menghidrolisis peptide dan sel akan mengabsorpsinya (peptide dihidrolisis tripeptidase dan
dipeptidase menjadi asam amino untuk diabsorpsi).

Asam HCl dan enzim pencernaan


Di lambung:
- HCl berfungsi untuk denaturasi struktur protein dan mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin
- Pepsin berfungsi untuk memotong protein menjadi polipetida yang lebih kecil dan
asam amino bebas, serta menghambat sintesis pepsinogen
Di usus halus
- Enteropeptidase berfungsi mengubah enzim tripsinogen pancreas menjadi tripsin
- Enzim tripsin berfungsi untuk menghambat sintesis tripsinogen, memotong ikatan
peptide sebelah asam amino lisin dan arginine, dan mengubah prokarboksipeptiase
pancreas menjadi karboksipeptidase. Serta mengubah chymotrypsinogen menjadi
chymotrypsin.
- Chymotrypsin berfungsi untuk memotong ikatana peptide sebelah asam amino
fenilalanin, tirosin, triotofan, metionin, asparagine, dan histidin
- Karbiksipeptidase berfungsi untuk memecah asam amino dari asam karboksil dan
polipeptida
- Elastase dan kolagenase berfungsi untuk memecah polipeptida menjadi polipeptida
yang lebih kecil dan tripeptida
- Tripeptidase pada usus berfungsi untuk memecah tripeptida menjadi dipeptide dan
asam amino
- Dipeptidase pada usus berfungsi untuk memecah dipeptide menjadi asam amino
- Aminopeptidase pada usus berfungsi untuk memecah asam amino dari ujung amino
dari polipeptida (oligopeptida)

Klasifikasi protein
I. KIMIA : 1. SIMPLE PROTEIN === POLIPEPTIDA
2. COMPLEX PROTEIN / CONJUGATED PROTEIN ==
POLIPEPTIDA-POLIPEPTIDA + SENYAWA LAIN.
- METALOPROTEIN - LIPOPROTEIN
- GLIKOPROTEIN - NUKLEOPROTEIN
II. BENTUK : # GLOBULAR : -, ALBUMIN -, FIBRINOGEN
-, GLOBIN -, GLOBULIN
# FIBROUS : ELASTIN, FIBRIN, KERATIN, KOLAGEN
III. FUNGSI / PERAN :
+> BIOKATALISATOR : ENZIM
+> TRANSPORT : Hb; LIPOPROTEIN; TRANSFERIN
+> STRUKTURAL : DINDING SEL, DINDING MITOKONDRIA
+> HORMON : TIROID, INSULIN
+> KEKEBALAN : ANTIBODI
+> PELICIN : MUKUS
+> CADANGAN PROTEIN : ALBUMIN
+> FUNGSI KHUSUS : RHODPSIN
+> RESEPTOR
+> DAN LAIN-LAINNYA

Mutu protein

Ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yg dikandungnya


Protein komplet (protein bermutu tinggi) protein yg mengandung semua jenis asam
amino esensial dalam proporsi yg sesuai untuk keperluan pertumbuhan. Protein hewani
kecuali gelatin (kurang triftopan) protein komplit.
Protein tdk komplit (bermutu rendah) tdk mengandung dalam jumlah kurang satu atau
lebih asam amino esensial. Sebagian besar protein nabati kecuali kc.kedelai & kacang-
kacangan protein tdk komplit.
As.amino yg terdapat dalam jumlah terbatas untuk memungkinkan pertumbuhan
as.amino pembatas
Kacang-kacangan as.amino pembatas metionin
Beras as.amino pembatas lisin
Jagung as.amino pembatas triftopan

Penilaian mutu protein


1) Nilai Biologik (NB)
Jumlah Nitrogen yg ditahan tubuh guna pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh yg berasal
dari jumlah nitrogen yg diabsorpsi.

NB 70 atau lebih dianggap mampu memberi pertumbuhan


2) Protein Efficiency Ratio/ PER

3) Skor Kimia/ Skor Asam Amino

Lemak
o Definisi
Senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar, seperti:
eter, alkohol, benzen dan berupa ester dengan asam lemak
o Penggolongan
Lemak sederhana
a. Asam lemak
b. Triasilgliserol, Diasilgliserol, Monoasilgliserol
c. Waxes (ester asam lemak dgn alkohol lebih tinggi)
- Ester sterol (kolesterol ester as.lemak)
- Ester nonsterol
Lemak gabungan
Phospolipid, Glykolipid, Lipoprotein
Lemak turunan
Yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid. Cthnya: as.lemak, gliserol
dan sterol
o Manfaat
Penyusunan dan komponen membran sel
Isolator suhu
Isolator serabut saraf
Cadangan energi
Memenuhi kebutuhan as.lemak esensial
Alat transpor vitamin
Bahan dasar sintesa beberapa hormon; steroid, glukortikoid, reproduksi

Metabolisme lemak
Beberapa sumber lemak mulai mencair ketika mencapai suhu tubuh. Kelenjar saliva
sublingual di dasar lidah mengeluarkan enzim lipase di mulut. The acid-stable lingual lipase di
lambung menginisiasi pencrnaan lipid oleh hidrolisis satu ikatan trigliserida menjadi digliserida
dan asam lemak. Hidrolisis yang dilakukan lipase lingual hanya sedikit untuk sebagian besar
lemak tetapi mungkin cukup banyak untuk lemak susu. Peremasan lambung berfungsi untuk
mencampur lemak dengan air dan asam. Lipase lambung menghidrolisis hanya sebagian kecil
dari lemak.
Di usus halus, Cairan empedu mengalir dari kandung empedu (melalui saluran empedu)
berfungsi untuk mengubah lemak menjadi lemak emulsi. Dan lipase pancreas mengalir dari
pankreas (melalui saluran pancreas) bersama lipase usus berfungsi untuk mengubah lemak
emulsi (trigliserida) menjadi monogliserida, gliserol, asam lemak untuk diabsorpsi. Di usus
besar, beberapa lemak dan kolesterol terperangkap pada serat yang kemudian keluar berupa
feses.
Pencernaan dan penyerapan lemak
Jenis Asam Lemak Tidak Jenuh Jamak Esensial dan Tidak Esensial
Mikronutrien
Vitamin merupakan antioksidan non enzimatik, beberapa vitamin yang akan kita bahas yaitu:
Vitamin E (tokoferol)
Vitamin C (askorbat)
Vitamin A (beta karoten, flavonoids)
Jika konsumsi vitamin kurang, maka:
Simpanan vitamin dan mineral dalam organ, jaringan maupun tempat penyimpanan
lainnya rendah
Menurunnya kapasitas antioksidan dari dalam tubuh
Penyebab dari defisiensi vitamin dan mineral adalah:
1. Terjadinya peningkatan kebutuhan
2. Rendahnya bioavailability trace element pada makanan
3. Penurunan absorbsi di dalam tubuh
4. Adanya eksresi yang berlebihan
5. Adanya interaksi antar mineral

Terdapat beberapa istilah yang menyangkut asupan kebutuhan/gizi:


Dietary Reference Intakes / DRIs :
Digunakan sebagai dasar pemantauan kecukupan asupan zat gizi terutama vitamin dan
mineral.
Recommended Dietary Allowance /RDA:
Angka atau jumlah asupan vitamin dan mineral sehari-hari.

Rujukan / reference batas aman jumlah zat gizi dan resiko kekurangan ataupun kelebihan asupan
dapat di lihat dengan memperhatikan table berikut ini.

1. Vitamin E
Fungsi dari vitamin E adalah:
Merupakan golongan antioksidan yang larut lemak
Menurunkan kejadian atherosklerosis
Menurunkan resiko NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus)
Mempengaruhi perbaikan kontrol glikemik dan meminimalisir kerusakan sel
beta pankreas.
Dapat memperbaiki kondisi kardiovaskular walaupun tidak signifikan

Cara kerja dari vitamin E :


Mencegah induksi Protein Kinase C (PKC) pada kondisi hiperglikemia sehingga
terjadi penghambatan migrasi dan proliverasi dari vaskular smooth muscle cell.
Defisiensi vitamin E disebabkan oleh:
1) Kelahiran premature
2) Kondisi kronik choletiasis
3) Fat malabsorbsi sindrome
4) Defect gen hepatic alpha tocopherol
5) Protein energy malnutrition
Jumlah asupan yang dianjurkan pada orang sehat:
11-15 mg/hari

Pada umumnya vitamin E yang terkandung dalam makanan adalah jenis alpha
tocoferol. Bahan makanan sumber vitamin E yaitu:

2. Vitamin C
Fungsi dari vitamin C adalah:
Antioksidan non enzimatik yang bersifat hidrofilik
Membantu fungsi lekosit dalam kasus hiperglikemi dan stres oksidatif
Membantu sintesis jaringan ikat dan kolagen dalam proses penyembuhan luka
Memperbaiki gangguan endothelium dependent vasodilatation
Catatan:
Pada kasus hiperglikemi, terjadi pengeluaran vitamin C secara berlebihan sehingga
penderita DM rentan terhadap luka infeksi dan sulitnya penyembuhan luka akibat
disfungsi endotel.

Faktor-faktor defisiensi vitamin C adalah:


1. Perokok
2. pemakaian oral kontrasepsi
3. Infeksi akut

Jumlah asupan yang dianjurkan pada orang sehat:


90 mg/hari untuk pria dan 75 mg/hari untuk wanita,
uper level intake untuk orang dengan usia > 19 tahun, ibu hamil dan ibu
menyusui adalah 2000 mg/hari.

Proses absorbsi vitamin C:


absorbsi meningkat 70-90% jika intake 30-180 mg/hari
absorbsi menurun <50% jika intake 1000 mg/hari
toxicitas akan terjadi pada dosis 3000 mg/hari

sumber vitamin C

Mineral
A. Magnesium
Fungsi dari magnesium adalah:
Terlibat dalam transport glukosa melalui membran & oksidasi glukosa
Suplementasi Mg berfungsi:
o Meningkatkan sensitivitas insulin
o Menurunkan sudden death karena aritmia

Faktor-faktor defisiensi magnesium adalah:


Resistensi Insulin
Rendahnya kadar Mg pada pasien DM tipe 2 umumnya karena
Glukosuria
Pemakaian diuretik
(umumnya 25-38% penderita DM mengalami hipomagnesia)
Intoleransi glukosa
Aritmia
Gagal Jantung Kongestif
Retinopati
Hipertensi

Dosis anjuran: 200-600 mg/hari

B. Zink
Fungsi dari Zink:
Sebagai antioksidan
Terkait dengan sekresi insulin. Defisiensi menurunkan kadar insulin
Suplementasi membantu:
o Meningkatkan kontrol glikemia
o Memperbaiki neuropati perifer

C. Cromium
Fungsi dari kromium:
Bentuk aktif cromium pada makanan memiliki peran terhadap :
o Metabolisme glukosa normal
o Aktivitas Insulin
Fungsi kromium berdasarkan mekanisme kerjanya:
o Meningkatkan ikatan insulin
o Meningkatkan fosforilasi reseptor insulin.
o Meningkatkan jumlah reseptor insulin
o Mengaktifkan aktivitas kinase reseptor insulin
o Terlibat langsung dalam metabolisme karbohidrat, lemak & protein
o Meningkatkan sensitivitas insulin
o Menginhibisi tyrosine phosphatase reseptor insulin

Defisiensi kromium:
Penurunan berat badan yang tidak diinginkan
Peningkatan asam lemak bebas dalam plasma
Peningkatan kebutuhan insulin dan penurunan respiratory quotient
Mekanisme kerja kromium:

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa kromium bekerja melalui aktivasi reseptor
kinase selain itu kromium juga bekerja menghambat tyrosin pase

Rata-rata kebutuhan chromium adalah sebagai berikut:

Bahan makanan dan kandungan chromium pada bahan makanan dapat dilihat pada
tabel berikut:

Mikronutrien kalo dari slide yah...


VITAMIN
Vitamin larut lemak
Vitamin Fungsi Akibat Sumber
Kekurangan
A (retinol); pro- Siklus Buta senja, Retinol (makanan
vitamin A penglihatan: xerophtalmia, hewani): hati, kuning
(karoten) penyesuaian rentan thdp telur, mentega,
terhadap terang infeksi epitel, margarine dan susu
dan gelap; perubahn dalam difortifikasi; karoten
pertumbuhan kulit dan (makanan nabati):
jaringan terutama membrane sayuran berwarna hijau
kulit dan selaput dan jingga, buah-buahan
lender; toksik
dalam jumlah
tinggi
D Absorbsi Riketsia; Susu difortifikasi,
(koleokalsiferol) kalsium dan gangguan minyak ikan, sinar
fosfor; pertumbuha matahari
kalsifikasi tulang
tulang; toksik
dalam jumlah
banyak
E (tokferol) Antioksidan: Kerusakan Minyak nabati,
melindungi sel darah sayuran hijau, susu,
zat-zat yang merah, telur, daging,
mudah anemia serealia
dioksidasi;
pertumbuhan
normal
K (filokinon) Penggumpalan Pendarahan Sayuran daun hijau,
darah normal susu dan hasil olah,
daging, telur,
serealia, buah, sayur

Vitamin larut air


Vitamin Fungsi Akibat Sumber
Kekurangan
Vitamin B
Kompleks
Tiamin (B1) Pertumbuhan Beri-beri; saluran Daging, hati, padi-
normal; koenzim cerna: nafsu padian tumbuk,
dalam metabolism makan kurang, kacang-kacangan
KH; fungsi normal gangguang
jantung, saraf dan pencernaan;
otot system saraf:
lelah, kerusakan
saraf, lumpuh;
kardiovaskular:
gagal jantung;
oedema terutama
dikaki
Riboflavin (B2) Pertumbumbuhan Luka sukar Susu dan hasil
normal; koenzim sembuh, sudut olahannya, daging,
dalam metabolism bibir pecah, lidah hati, serealia
protein dan energy merah dan tumbuk atau
membengkak, difortifikasi,
iritasi mata, bintik- sayuran hijau
bintik merah di
kulit
Niasin Pertumbuhan Pelagra; lemah, Daging, kacang-
(vit B3) normal, kesehatan kurang tenaga, kacangan, padi-
(precursor:triptofan) kulit, fungsi normal nafsu makan padian difortifikasi
saluran cerna dan kurang, dermatitis,
system saraf: diare, neuritis,
koenzim dalam gangguan mental
produksi energi
Piridoksin Koenzim dalam Anemia; system Serealia tumbuk,
(vit B6 ) metabolism asam saraf; mudah biji-bijian, hati,
amino, sintesis tersinggung, susu, telur, sayur.
protein, kejang-kejang,
pembentukan hem, neuritis
aktivitas otak; alat
angkut absorbs
asam amino
Asam pantotenat Bagian dan Koenzim Jarang terjadi: Daging, serealia,
A: sintesis asam pusing, lelah, kacang-kacangan,
lemak, kolesterol dan gangguan saluran susu, sayur, buah
hem; dan cerna, koordinasi
mengaktifkan asam otot melemah
amino
Biotin Kofaktor enzim-
Jarang terjadi: Hati, kuning telur,
enzim karboksilase:bintik-bintik pada kacang-kacangan,
metabolism energy, kulit, rambut padi-padian utuh,
sisntesis asam lemak,
rontok, kejang- tomat, khamir;
asam amino dan kejang, disintesis dalam
purin pertumbuhan saluran cerna
terhambat
Asam folat Bagian dari DNA, Anemia Hati, sayuran hijau,
(vit B11) tumbuh kembang sel megaloblastik (sel kacang-kacangan,
darah merah darah merah besar khamir
dan tidak matang)

Kobalamin Koenzim dalam Anemia pernisiosa Hati, daging tanpa


(vit B12) sintesis hem untuk lemak, ayam, ikan,
Hb, pembentukan telur, susu, keju,
SDM normal tempe

Asam askorbat Antioksidan; Scurvy, perdarahan Jeruk, papaya, jambu


pembentukan gusi, memar, biji, mangga, tomat
dinding pembuluh infeksi gangguan
darah, sintesis pembentukan
kolagen, karnitin, jaringan, anemia
fungsi imun,
membantu absorbs
besi
Kolin Prekursor asetilkolin Gangguan fungsi Susu, telur, hati,
yg berperan sbg hati, ginjal, gandum utuh,
pengantar saraf; pancreas, ingatan kedelai, kacang
bagian dari dan pertumbuhan tanah, bayam,
fosfatidilkolin yg brokoli dan kacang
merupakan polong; dibentuk
komponen utama dalam tubuh.
membrane sel dan
lipoprotein darah;
pembentukan VLDL
dalam hati

MINERAL
Mineral makro Mineral Mikro
(Dibutuhkan >
Esensial Esensial atau
100 mg/hr)
(dibutuhkan < 100 tidaknya belum
mg/hr) diketahui

Kalsium (Ca) Besi (Fe) Silikon (Si)


Fosfor (P) Yodium (I) Vanadium (V)
Natrium (Na) Seng (Zn) Nikel (Ni)
Kalium (K) Tembaga (Cu) Timah (Sn)

Magnesium Mangan (Mn) Kadmiun (Cd)


(Mg)
Klor (Cl) Kromium (Cr) Arsen (As)
Sulfur (S) Kobal (Co) Alumunium (Al)
Selenium (Se) Boron (B)
Molibdenum (Mo)
Fluor (F)

Mineral Makro
Mineral Fungsi Sumber

Kalsium Pembentukan tulang & gigi, pembekuan Susu & hasil


(Ca) darah, kontraksi otot, fungsi jantung, olahannya, padi-
transmisi saraf padian tumbuk,
kuning telur, kacang-
kacangan, sayuran
daun hijau
Fosfor (P) Pembentukan tulang & gigi, metabolisme Susu & hasil
energi, keseimbangan asam-basa olahannya, daging,
kuning telur, padi-
padian tumbuk,
kacang-kacangan
Natrium Mengontrol cairan ekstraselular, mengatur Garam dapur,
(Na) keseimbangan cairan dan asam basa; kerja makanan asin, soda
otot; transmisi saraf kue, susu, keju, telur
Kalium (K) Mengontrol cairan intraselular; menjaga Buah dan sayuran,
keseimbangan asam-basa; mengatur susu, padi-padian
rangsangan saraf dan kontraksi otot; tumbuk, kacang-
faktor tekanan darah; pekerjaan jantung kacangan, daging

Klor (Cl) Anion utama cairan eksraselular; Garam dapur,


menjaga keseimbangan asam-basa; kacang-kacangan,
bagian dari HCl lambung sayur dan buah
Magnesium Membantu sekresi hormon paratiroid, Sayuran hijau,
(Mg) BMR normal; Aktivator dan koenzim kacang-kacangan,
metabolisme KH & protein; Membantu padi-padian tumbuk
fungsi jantung; Kerja otot & saraf;
Mineralisasi tulang dan gigi
Sulfur (S) Bagian dari protein sel, terutama rambut, Daging, telur, susu,
kulit, kuku; Struktur vit; Struktur keju, kacang-
kolagen; Membentuk ikatan sulfur kacangan, biji-bijian
berenergi tinggi dalam metabolisme
energi

Mineral Mikro
Mineral Fungsi Sumber

Besi (Fe) Pembentukan Hb: berperan dalam transfer Hati, daging, kuning
oksigen. Pembentukan antibodi. telur, padi-padian
Detoksifikasi obat. Perubahan karoten tumbuk, sayuran hijau,
menjadi vit A. Sintesis kolagen kacang-kacangan
Yodium Bagian dari hormon tiroksin: mengatur Garam difortifikasi,
(I) metabolisme basal dan pertumbuhan makanan hasil laut

Seng (Zn) Bagian dari berbagai jenis enzim. Bagian Daging, makanan hasil
dari hormon insulin. Fungsi kekebalan laut terutama kerang,
telur, susu, kacang-
kacangan
Kromium Berperan dalam metabolisme glukosa, Padia-padian utuh,
(Cr) meningkatkan efisiensi insulin serealia, lidah buaya

Selenium Bersama vit E sbg antioksidan; melindungi Makanan hasil laut,


(Se) lipida dalam membran sel hati, ginjal, daging,
padi-padian tumbuk

Fluor (F) Menjaga kesehatantulang dan gigi Air minum dan pasta
gigi yg difluorodisasi,
teh, rumput laut

Sekian yaa tentir dari kami~


Sekali lagi, mohon maaf apabila masih banyak kekurangannyaa
GOODLUCK!
DIABETES MELITUS

Sebelum masuk ke bagian gizi nya, sedikit review fisiologinya ya ....


Peran Insulin dalam Menurunkan Glukosa Darah

Tentir Gizi
Terapi Nutrisi Penyakit Endokrin (DM)

Peran Glukagon dalam Meningkatkan Kadar Glukosa Darah

Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura
Pontianak
2015
Efek insufisiensi insulin pada metabolisme nutrien
Nahhh,,, normalnya insulin itu akan meningkatkan ambilan nutrien oleh sel
tubuh setelah makan, seperti sintesis glikogen, trigliserida, dan protein di hati,
jaringan adiposa, dan jaringan otot. Pada orang-orang dengan defek metabolisme
insulin, dapat menghambat proses-proses tersebut. Penjelasaanya dapat dilihat pada
tabel berikut:
Nutrien Efek insufisiensi insulin
Karbohidrat 1. Mengurangi ambilan glukosa oleh
otot dan jaringan adiposa
2. Mengurangi sintesis glikogen pada
otot dan hati
3. Meningkatkan pemecahan glikogen
pada otot dan hati
4. Meningkatkan glukoneogenesis pada
hati
5. Hiperglikemia
Lemak 1. Mengurangi sintesis trigliserida di
jaringan adiposa
2. Meningkatkan pemecahan trigliserid
di jaringan adiposa
3. Meningkatkan kadar asam lemak
dan trigliserid di dalam darah Tujuan Diet
4. Meningkatkan prosuksi badan keton 1. Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar glukosa darah mendekati
di hati normal
Protein 1. Mengurangi ambilan asam amino 2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal
oleh sel otot 3. Memberi cukup energi u/ mempertahankan atau mencapai BB normal
2. Mengurangi sintesis protein 4. Mencegah komplikasi akut dan kronik
3. Meningkatkan pemecahan protein 5. Meningkatkan kualitas hidup
4. Pengurangan masa otot dan
keterlambatan pertumbuhan. Karbohidrat
Karbohidrat, protein dan lemak memberikan kalori dalam makanan yang
kemudian diubah menjadi energi. Karbohidrat merupakan nutrien yang paling
berpengaruh terhadap glukosa darah. Sekitar 90 100% yang dimakan akan tampak
di aliran darah dalam beberapa jam. Sedangkan, protein dan lemak mempunyai
pengaruh yang kecil. Diit yang sehat mengandung karbohidrat, proitein dan lemak
dalam jumlah yang seimbang. Karbohidrat merupakan sumber glukosa diit yang
segera. Penyandang diabetes harus menghitung kandungan karbohidrat dalam c. Mengandung Karbohidrat terutama yg berserat tinggi
makanan dan menyesuaikan dosis insulinnya. Makanan mengandung karbohidrat d. Gula dalam bumbu diperbolehkan
tinggi memerlukan dosis insulin lebih besar dan sebaliknya. e. Sukrosa 5% total asupan energi
f. Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula,
Karbohidrat Counting (Carbing) asal tidak melebihi batas aman konsumsi harian (Accepted
Merupakan suatu pendekatan dalam perencanaan makan, dan bukan Daily Intake)
merupakaan diit khusus. g. Makan 3x sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat
Karbing ini menekankan jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi, bukan
dalam sehari
h. Kalau diperlukan dapat diberikan makanan selingan buah atau
sumber atau jenis karbohidrat. Hal ini bertujuan untuk kendali glukosa darah
makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari
karbohidrat apapun jenisnya.
2. Pemanis Alternatif
Karbing menekankan konsistensi asupan karbohidrat pada suatu saat yang a. Pemanis bergizi adalah gula alkohol dan fruktosa.
khusus dalam satu hari untuk satu jadwal makan. b. Gula alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol, mannitol,
Semua pasien diabetes dapat menggunakan karbing sebagai pilihan sorbitol dan xylitol.
perencanaan makan. c. Pemanis bergizi perlu diperhitungkan kandungan kalorinya
sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
Makanan yang mengandung karbohidrat d. Fruktosa tidak dianjurkan karena efek samping pada lemak
Semua makanan yang mengandung buah darah
Semua makanan yang mengandung susu e. Pemanis tak bergizi termasuk: aspartam, sakarin, acesulfame
Roti,nasi,bubur,crackers,biji-bijian dan pasta potassium, sukralose, neotame.
Sayur yang mengandung tepung
f. Pemanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman
(Accepted Daily Intake / ADI )
Semua jenis mkakanan yang mengandung karbo berpengaruh terhadap
3. Serat
glukosa darah
a. Dianjurkan mengonsumsi cukup serat dari kacang-kacangan,
Yang penting: JUMLAH KARBOHIDRAT dan BUKAN JENIS buah dan sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat,
KARBOHIDRATnya karena mengandung vitamin, mineral, serat dan bahan lain
Non-strachy vegetables: broccoli dan salaf yang baik untuk kesehatan.
Kue-kue: cake, bakwan, pie dll b. Anjuran konsumsi serat adalah 25 g/1000 kkal/hari.
Makanan bebas gula mungkin tetap mengandung karbohidrat dalam 4. Rekomendasi Protein:
jujmlah yang banyak. Contoh es krim yang sugar-free sekalipun tetap a. Dibutuhkan sebesar 10 20% total asupan energi
mengandung glukosa dari susu. b. Sumber protein yang baik adalah seafood (ikan, udang, cumi,
dll), daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah
Syarat Diet lemak, kacang-kacangan, tahu, tempe.
Jadi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk konsumsi diet yang baik, c. Pada pasien dengan nefropati asupan protein 0,8 g/kg BB/hari
yaitu: atau 10% dari kebutuhan energi dan 65% hendaknya bernilai
1. Rekomendasi karbohidrat dalam diet: biologik tinggi
a. Karbohidrat yang dianjurkan: 45-65% total asupan energi 5. Rekomendasi Lemak:
b. Karbohidrat total <130 g/hari tidak dianjurkan a. Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori.
Tidak diperkenankan melebihi 30% total asupan energi
b. Lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori Untuk dekade antara 50 - 59 tahun, dikurangi 10%
c. Lemak tidak jenuh ganda < 10 %, selebihnya dari lemak tidak usia 60 s/d 69 tahun dan dikurangi 20%, di atas 70 tahun.
jenuh tunggal Aktivitas Fisik atau Pekerjaan
d. Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak
Penambahan sejumlah 10% dari kebutuhan basal diberikan pada
mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain : daging
berlemak dan susu penuh (whole milk). kedaaan istirahat,
e. Anjuran konsumsi kolesterol < 300 mg/hari. 20% pada pasien dengan aktivitas ringan,
30% dengan aktivitas sedang,
Kebutuhan Kalori 50% dengan aktivitas sangat berat.
Kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kalori / kg BB ideal,ditambah Berat Badan
atau dikurangi bergantung pada beberapa faktor yaitu Bila kegemukan dikurangi sekitar 20-30% ber-gantung kepada
a. Jenis kelamin
tingkat kegemukan
b. Umur
c. Aktivitas Bila kurus ditambah sekitar 20-30% sesuai dengan kebutuhan untuk
d. berat badan meningkatkan BB.
Untuk tujuan penurunan BB jumlah kalori yang diberikan paling
Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg. sedikit 1000 - 1200 kkal perhari untuk wanita dan 1200 -1600 kkal
Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm, perhari untuk pria.
rumus dimodifikasi menjadi:
BBI = (TB dalam cm - 100) x 1 kg Makanan sejumlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut di atas dibagi
dalam 3 porsi besar untuk makan pagi (20%), siang (30%) dan sore (25%)
IMT = BB(kg)/ TB(m2) serta 2-3 porsi makanan ringan (10-15%) di antaranya.
Nah ini rumus IMT nya, yuk hitung dan masuk kategori mana kalian?
Klasifikasi IMT: Terkahir untuk konsumsi natrium
BB Kurang <18,5 Konsumsi Na tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 6-7 g (1 sendok
BB Normal 18,5-22,9 teh) garam dapur. Pada orang yang hipertensi, pembatasan Na sampai 2400
BB Lebih >23,0 mg garam dapur. Natrium dapat ditemukan di garam dapur, vetsin, soda, dan
Dengan risiko 23,0-24,9 bahan pengawet seperti natrium benzoat dan natrium nitrit.
Obes I 25,0-29,9
Obes II >30

Jenis Kelamin ~oOo~


Kalori wanita sebesar 25 kal/kg BB dan untuk pria sebesar 30 kal/ kg
BB
Umur
Untuk pasien usia di atas 40 tahun, kebutuhan kalori dikurangi 5%

Anda mungkin juga menyukai