Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dipresentasikan pada
Seminar Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alaudin Makassar
Pada hari Senin, 18 Juli 2011
Disusun oleh :
2011
2
DAFTAR ISI
A. Air ............................................................................................. 5
B. Simplisia .................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................ 20
B. Saran ........................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
badan, oleh karena itu pengaruh air pada kesehatan tergantung pada kualitas air
yang digunakan. Air memiliki manfaat yang luar biasa dalam kehidupan manusia.
pepohonan dan manfaat lainnya bagi kehidupan makhluk hidup. Adapun air bagi
tumbuhan sangatlah penting. Sebagian besar air yang diperlukan oleh tumbuhan
berasal dari tanah (air tanah). Air ini harus tersedia pada saat tumbuhan
biologisnya antara lain untuk memenuhi transpirasi, dalam proses asimilasi untuk
Meskipun sering diabaikan, air merupakan salah satu unsur penting dalam
bahan makanan lain, namun sangat esensial dalam kelangsungan proses biokimia
pengolahan bahan makanan ini, persyaratan air sama dengan persyaratan air
minum (pottable water) yaitu tidak mengandung mikroba penyebab sakit perut
2
atau penyakit lain (patogen) tanpa rasa atau bau yang tidak dikehendaki dan tak
maal-athahur (air yang membersihkan), Ia juga menyebutkan air tawar yang bisa
diminum dari sungai dan sumur Al-maal furat sedangkan air laut yang
Terjemahannya:
Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan) dan kami turunkan dari langit air yang amat
bahwa Alquran telah menjelaskan dengan secara rinci apa yang dijelaskan oleh
para ilmuwan tentang air hujan. Para ilmuwan menemukan bahwa air yang kita
minum mengandung banyak materi dan kehidupan segelas air yang kita kira
jernih ternyata didalamnya terdapat multi kehidupan yang sangat kecil seperti
bakteri, virus, zat zat kimia seperti besi, tembaga, aluminium, magnesium,
Parameter non spesifik lebih terkait dengan faktor lingkungan dalam pembuatan
simplisia sedangkan parameter spesifik terkait langsung dengan senyawa yang ada
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui batasan maksimal atau
rentang besarnya kandungan air dalam bahan. Hal ini terkait dengan kemurnian
penghilangan kadar air dalam jumlah tertentu berguna untuk memperpanjang daya
tahan bahan selama masa penyimpanan. Simplisia dinilai cukup aman bila
BAB II
RUMUSAN MASALAH
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. A i r
Air merupakan zat yang mutlak bagi kehidupan dan kesehatan manusia.
Selama hidupnya manusia memerlukan air, bagi manusia air merupakan salah satu
kebutuhan utama.
1. Keperluan rumah tangga : mandi, mencuci dan kebutuhan dasar sebagai air
minum keluarga.
Untuk keperluan tubuh manusia air memiliki banyak fungsi antara lain :
1. Membentuk sel sel baru, memelihara dan mengganti sel- sel yang rusak.
2. Melarutkan dan membawa nutrisi- nutrisi, oksigen dan hormon keseluruh sel
yaitu :
6
1. Air bersih
Air bersih adalah air yang tidak mengandung bakteri atau virus yang membawa
bibit penyakit. Air bersih mengandung mineral dan senyawa karbon tertentu yang
2. Air sadah
Air sadah adalah air yang mengandung garam kalsium dan magnesium
dari karbonat, bikarbonat, sulfat dan klorida. Air sadah biasa terdapat pada lapisan
3. Air mineral
Air mineral adalah air alam/ bumi yang mengandung zat terlarut
didalamnya atau air yang sudah melalui proses penambahan zat zat mineral atau
zat zat terlarut didalamnya, air mineral sudah banyak diproduksi oleh pabrik-
4. Air murni
Air murni adalah air yang sudah dimurnikan atau air yang sudah melalui
penyulingan yang tidak mengandung mineral contohnya air yang sudah diproses
destilasi atau demineralisasi air ini tidak digunakan untuk keperluan sehari- hari
Parameter kualitas air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air
yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia dan biologis.
1. Persyaratan Fisika
Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran butiran koloid dari
tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.
b. Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna
c. Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam,
manis, pahit atau asin menunjukkan air tersebut tidak baik, rasa asin
disebabkan adanya garam- garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan
d. Tidak berbau
Air yang memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari dekat maupun
jauh. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang
e. Temperaturnya normal
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi
mikroorganisme.
2. Persyaratan kimiawi
berikut ;
a. pH netral
8
Derajat keasaman air minum harus netral, tidak boleh bersifat asam
atau basa.
sianida, sulfida, fenolik. Tidak mengandung garam atau ion- ion logam
c. Kesadahan rendah
Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat zat yang
berbahaya bagi kesehatan. Bahan bahan organik itu seperti NH4, H2S,
3. Persyaratan Mikrobiologis
Kesehatan Indonesia air yang memenuhi syarat sebagai air minum tidak
B. Simplisia
belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain, berupa bahan
yang telah dikeringkan. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman
utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang
9
secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu
dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni. Simplisia hewani
adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat zat berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. Simplisia pelikan
adalah simplisia yang berupa bahan mineral yang belum diolah atau telah diolah
dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni (MMI, 1989).
yang sepenuhnya murni ; bahan asing yang tidak berbahaya dalam jumlah yang
sangat kecil yang terdapat dalam simplisia ataupun yang ditambahkan atau
serangga, fragmen hewan atau kotoran hewan ; tidak menyimpan bau dan
pengotoran yang lain; tidak mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya
(MMI, 1989).
didunia memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi. Hinggga saat
ini tercatat 7000 spesies tanaman telah diketahui khasiatnya namun kurang dari
300 tanaman yang digunakan sebagai bahan baku industri farmasi secara reguler.
Sekitar 1000 jenis tanaman telah diidentifikasi dari aspek botani sistematik
tumbuhan dengan baik. WHO pada tahun 2008 mencatat bahwa 68 % penduduk
tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan obat memiliki arti penting yakni secara
bahkan berpotensi nilai ekonomi tinggi. Namun isu besar yang menjadi pemikiran
pemerintah saat ini adalah bagaimana menjamin obat yang berbasis herbal
memiliki mutu yang terukur, mampu mendukung derajat kesehatan dan menjamin
keamanan terbebas dari bahan dan mikroba berbahaya serta bagaimana menaikkan
BOA)
penetapan standar mutu dan keamanan ekstrak tanaman obat. Rangkaian proses
bahan obat alam (SBOA) atau standarisasi obat herbal. Standarisasi secara
stabilitas misalnya kadar logam berat, kadar air, aflatoksin dan lain lain.
dengan cara menyari bahan tumbuhan dengan pelarut tertentu. Kecuali dinyatakan
lain pelarut yang diperbolehkan adalah etanol. Pelarut organik selain etanol
menyari dengan polaritas yang lebar mulai senyawa non polar sampai dengan
polar. Sedangkan penyari air cukup sulit diuapkan pada suhu rendah sehingga
adalah yang berasal dari tanaman yang telah diteliti dan ditetapkan efek
farmakologis dan toksisitas kliniknya (baik akut, sub kronis maupun kronis),
yakni telah teruji pada pasien sehingga output yang dihasilkan adalah produk
bahan obat herbal apapun yang telah dikomsumsi publik secara massal tetap pada
batas batas aman meskipun bahan atau produk terkomsumsi belum mengalami
Jadi standarisasi bahan obat herbal ditujukan untuk menjamin mutu yang
Pemastian tanaman :
determinasi
Ekstrak etanol
Vacuum dryer
Tangas air <65C
tidak tidak
Kadar air : Ekstrak cair
(>30%), Kental (5-30%),
Kadar air sesuai
Kering (< 5 %) !!
a. Titrimetri
dalam labu melalui pipa pengalir nitrogen atau melalui pipa samping
Penunjuk titik akhir terdiri dari batere kering 1,5 volt atau 2 volt yang
Tahanan diatur sedemikian rupa sehingga arus utama yang cocok yang
mikroammeter.
semula. Pada titik akhir, penyimpangan akan tetap selama waktu yang
lebih lama.
15
Cara Penetapan
Titrasi langsung
ke dalam labu titrasi. Titrasi dengan pereaksi Karl Fischer hingga titik
dalam labu titrasi, aduk selama 1 menit. Titrasi dengan pereaksi Karl
VxF
pelarut inert yang digunakan untuk melarutkan zat, dan teknik yang
mutlak sebagai pelarut zat uji, tetapi pelarut lain yang sesuai dapat
atau pelarut lain yang sesuai ke dalam labu titrasi dan titrasi dengan
SXF
metanol atau pelarut lain yang sesuai kedalam labu titrasi, dan
F (X - XR)
volume dalam ml, dari larutan air yang telah dibakukan untuk
1995).
18
Alat yang digunakan adalah sebuah labu kaca A 500 ml yang dihubungkan
Asah.
Prosedur :
Masukkan kedalam labu kering sejumlah zat yang ditimbang seksama sampai
zat dalam bentuk pasta, timbang dalam wadah lembaran logam dengan ukuran
yang dapat melewati leher labu. Bila zat dapat menimbulkan gejolak, tambahkan
dalam jumlah cukup pasir yang telah dicuci dan kering untuk menutup dasar labu
atau sejumlah tabung kapiler untuk penentuan suhu lebur dengan panjang lebih
kurang 100 mm, yang dileburkan pada bagian ujung atas. Masukkan lebih kurang
200 ml Toluene P ke dalam labu, hubungkan alat dan isi tabung penerima E
perlahan-lahan selama 15 menit dan bila toluene mulai mendidih, suling dengan
kecepatan lebih kurang 2 tetes per detik sampai sebagian besar air tersuling,
kemudian naikkan kecepatan penyulingan hingga lebih kurang 4 tetes per detik.
Bila semua air tersuling bilas bagian dalam tabung kondensor dengan toluene,
sambil menyikat tabung kondensor dengan sikat tabung yang dilekatkan pada
menit lalu hentikan pemanasan dan dinginkan sampai suhu kamar. Bila ada
tetesan air yang menempel pada dinding tabung penerima, lepaskan dengan sikat
yang terdiri atas karet yang diikatkan pada kawat tembaga dan dibasahi dengan
19
toluene. Bila air dan toluene memisah sempurna, baca volume air dan hitung
C. Metode Gravimetri
Masukkan lebih kurang 10 g zat, dan timbang seksama dalam wadah yang
telah ditara. Keringkan pada suhu 105 selama 5 jam, dan timbang. Lanjutkan
BAB IV
A. Kesimpulan
kadar air harus dikurangi dalam batas seminimal mungkin yaitu dibawah
yang berarti semua air sudah diuapkan. Metode ini relatif mudah dan
murah.
kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari air dan tidak dapat
bensen. Cara destilasi baik untuk menentukan kadar air dalam zat yang
B. Saran
Daftar Pustaka
Sudarmaji et all., (1989), Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, edisi kedua,
Liberty Yogyakarta Bekerjasama dengan Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gizi UGM, Yogyakarta.
Dirjen POM, (1995), Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Dirjen POM, (1989), Materi Medika Indonesia Jilid V, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Liyang, Fonny, D. 2004. Uji Pencemaran Mikroba Pada Air Minum Isi Ulang
yang Beredaar di Makassar. UNHAS : Makassar.