Anda di halaman 1dari 6

TUGAS I

TEKNIK REAKTOR KIMIA

Dosen Pengasuh :
Prof.Dr.Ir.H.M. Said, MSc

Tanggal : 25 Februari 2011


Nama : MARYADI
NIM : 03071003035
Kelas : VIII A

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2011
1. Jelaskan asumsi yang digunakan dalam persamaan desain untuk :
a) Reaktor Batch
b) CSTR
c) Reaktor Plug Flow
Jawaban :
a) Reaktor Batch
Asumsi :
Pada reaktor batch, tidak ada aliran reaktan yang masuk dan aliran
produk yang keluar ketika berlangsungnya reaksi ( Fj0 = Fj = 0 ).
Pengadukan terjadi secara sempurna, jadi tidak ada variasi kecepatan

reaksi di dalam volume reaktor ( = ).

Pada reaktor batch dengan volume konstan, konsentrasi dari reaktan


adalah sama karena volume konstan. Sehingga persamaan desain
1
menjadi = = .

Sedangkan pada reaktor batch dengan tekanan konstan, persamaan


ln
desain menjadi = + .

b) CSTR
Asumsi :
Terdapat aliran masuk dan keluar pada sistem selama reaksi
berlangsung
Reaktor ini dioperasikan dalam kondisi steady state ( tidak ada berubah

terhadap waktu ) = 0.

Konsentrasi dan temperatur di dalam reaktor identik sama dengan yang


keluar dari reaktor.
Campuran teraduk sempurna sehingga tidak ada variasi terhadap
konsentrasi, suhu , atau konsentrasi, suhu untuk setiap titik adalah

sama. Sehingga persamaan desain untuk CSTR = .

c) Reator Plug Flow
Asumsi :
Reaktor ini dioperasikan pada kondisi steady state
Konversi pada umumnya tinggi
Aliran masuk dan keluar dari sistem dengan aliran turbulen yang tinggi
Tidak ada variasi konsentrasi secara radial
Reaktan secara terus menerus berkurang sesuai dengan panjang
reaktor
Konsentrasi bervariasi dalam arah axial
dX
Untuk persamaan desain : FAO = -rA
dV

2. Reaksi order 1 A B berlangsung dalam reaktor CSTR dengan volumetric


flow rate konstan. Tentukan volume reaktor untuk mereduksi konsentrasi exit
menjadi 10 % konsentrasi maksimal.
Volumetric flow rate = 10 dm3/min dan R = 0,23/menit.
Jawaban :
Diketahui :
vAo = vA = v = 10 l/min
CAo = CAo
CA = 10 % CAo = 0,1 Cao
Reaksi orde satu A B
rA = k CA
Ditanya : volume reaktor = ?
Jawab :
Asumsi dari soal
Volumetrik flowrate input = output atau konstant
Steady state sehingga tidak ada accumulasi
Konsentrasi pada reaktor sama dengan atau identrik dengan keluarannya

Material balance A
Input output + generate = akumulasi
F Ao - Fa + rA V = 0
rA V = Fa - F Ao x (-1)
- rAV = F Ao - FA
Fao - Fa
V =
- rA

Karena FA = CA .v
FAo = C Ao .v
(Cao Ca )
V = v
k.Ca
(Cao 0,1Cao).10 L
=
0,23 min
x 0,1Cao
min
= 391,30 liter
Jadi volume reaktor yang digunakan untuk mereduksi adalah 391,30 liter.

3. Tulis persamaan desain reaktor backmix tanpa pengadukan sempurna


sehingga laju reaksi bervariasi dalam volume reaktor.
Jawaban :
Neraca mol :

+ =

Pada kondisi steady state :



=0

Karena pengadukan tidak sempurna maka :


1 2
= 1 1 + 2 2 + +
0 0 0

1 2
+ 1 1 + 2 2 + + = 0
0 0 0

(Fjo Fj )
V1 + V2 + + Vn =
(1 + 2 + + )
Asumsi : V1 + V2 + + Vn = V total
Jadi untuk persamaan desain reaktor CSTR :
(Fjo Fj )
V total =
(1 + 2 + + )

4. Jelaskan uraian proses pembuatan asam sulfat dan lengkapi dengan flow
sheet. Jenis reaktor apa yang digunakan dalam proses tersebut.
Jawaban :
Reaksi pembuatan asam sulfat dengan contact process

Sumber: chemical process design handbook (James G.Speight)

Pada gambar diatas, sulphur dan oksigen direaksikan untuk menghasilkan


SO2 pada temperature 1000oCdan didinginkan sampai temperature 420oC.
SO2dan oksigen masuk ke reactor, dengan menggunakan katalis Vanadium
Pentaoksida (V2O5) pada reaksi eksotermic, 60 sampai 65% SO2 terkonversi
menjadi sulphur trioksida (SO3) dalam layer pertama katalis dengan waktu
kontak 2 sampai 4 detik. Gas meninggalkan reaktor pada temperature 600oC
dan didinginkan sampai 400oC sebelum masuk ke layer kedua katalis. Setelah
layer ke tiga katalis, 95% SO2 terkonversi menjadi SO3. Campuran merupakan
feed awal dari kolom absorpsi dimana SO3 dihidrasi menjadi asam sulfat
setelah campuran gas tersebut dipanaskan sampai temperature 420 oCdan
masuk ke layer keempat katalis sehingga memberikan konversi SO2
keseluruhan 99,7% menjadi SO3. Asam sulfat akhir didapatkan dengan
konsentrasi 98 sampai 99% (1 sampai 2% air).
Reaktor yang digunakan adalah fixed bed reactor.

5. Berapa kondisi operasi (temperatur dan tekanan) dari catalytic cracking


reactor yang digunakan dalam pengilangan minyak bumi (petroleum refinery).
Jawaban :
Tabel kondisi operasi dari catalytic cracking.
Deep Fluidized
Catalytic Catalytic
Kondisi Operasi
Cracking Cracking
(DCC) (FCC)
Waktu tinggal (sec) 10 - 60 1 - 30
Katalis / minyak 9 - 15 5 - 10
Steam, wt % dari feed 10 - 30 1 - 10
Temperatur reaktor ( ) 950 - 1070 950 1020
Tekanan, psig 10 - 20 15 - 30

6. Jelaskan jenis reaktor yang digunakan untuk catalytic reforming hydrocarbon.


Jawaban :
Reaktor yang digunakan adalah fixed bed catalityc reactor karena pada
catalytic reforming hidrokarbon menggunakan katalis padat (metal) dengan
bahan baku naphthalene dan parafin untuk memproduksi aromatic.

Anda mungkin juga menyukai