Anda di halaman 1dari 10

PENGAUDITAN II

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN AKTIVA TAK BERWUJUD

OLEH :

Keompok 5

EKA WAHYUNI B1C1 14 014

HARLIFA B1C1 14 019

IRA NOVIANTI B1C1 14 024

MUH. ERVIN RUMONO B1C1 14 037

MUH. BAKRI LAMLANTO B1C1 14 036

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji hanya milik Allah SWT, Rabb semesta alam atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, kami selaku Mahasiswa sekaligus penyusun dapat menyelesaikan makalah
dengan judul Kertas Kerja Pemeriksaan Aktiva Tak Berwujud. Shalawat serta salam
mudah-mudahan selalu tercurah kepada rasul kita tercinta Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pengauditan II, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya kepada
Dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi, dimana beliau telah membimbing sehingga
makalah ini dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Kami
menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, meskipun demikian mudah-
mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi semua orang. Amin. Oleh karena itu, kami
sangat membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang.

Kendari, 06 Maret 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3

PENUTUP ............................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 7

iii
PENDAHULUAN

Aktiva Tak Berwujud merupakan aktiva non moneter yang bisa diidentifikasi, tidak
memiliki wujud fisik secara nyata serta dimiliki guna menghasilkan maupun menyerahkan
barang dan jasa, disewakan maupun hanya untuk tujuan administrasi.

Dalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila

Perusahaan berpotensi akan mendapat manfaat ekonomi dimasa yang akan datang
dari aset tersebut
Biaya- biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal

Berikut beberapa contoh aktiva tak berwujud :

1. Hak Sewa (Lease Hold)

Hak sewa diperoleh dari transaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan
dalam tempo kurun waktu tertentu. Contohnya : sewa gedung, sewa kendaraan, sewa
mesin. alasan hak sewa diakui sebagai aset tak berwujud karena: Memberikan
kontribusi bagi perusahaan dimasa mendatang, Memiliki masa manfaat lebih dari satu
periode akuntansi.

2. Hak Paten

Hak Paten merupakan hak yang didapat dari penemuan tertentu, penemu
tersebut akan mendapatkan manfaat dalam waktu tertentu dan dimasa mendatang
(bisa diperpanjang) contohnya penemuan formula, sistem, penemuan produk, atau
rekayasa.

3. Trade Mark (Merek Dagang)

Merek dagang adalah hak yang didapat dari suatu merk komersil tertentu. Contoh:
logo, tulisan, simbol ataupun kombinasinya yang mewakili entitas tertentu.

4. Organization Cost

Merupakan pengeluaran entitas yang timbul sebelum perusahaan beraktivitas


operasi. Contohnya biaya notaris, biaya seperti ini dicatat sebagai perolehan aset tak
berwujud karena manfaatnya yang diperoleh entitas saat itu dan dimasa mendatang
selama entitas masih beroperasi.

1
5. Copyright (Hak Pengadaan)

Merupakan hak yang diberikan karena suatu penulisan, baik itu puisi, novel, karya
ilmiah, nada lagu maupun lirik, skenario film. Hak Pengadaan (copyright) bisa meliputi
hak mengedarkan dan memperbanyak karya tersebut

6. Perijinan (Licences)

Hak yang didapat dari pemerintahan untuk bisa melakukan aktivitas yang terkait
dengan bidang usaha perusahaan. Licences ini ada masa waktunya, apabila telah
habis, maka harus diperpanjang/diperbarui. biasanya izin seperti ini mempunyai
jangka waktu lebih dari satu tahun buku, bisa 3 hingga 30 tahun.

7. Franchise

Franchise merupakan hak yang didapat guna melakukan jenis usaha tertentu,
memasarkan produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo maupun
pengelolaannya. Kesemuanya dimiliki oleh entitas yang memberikan
franchise/waralaba.

8. Goodwill

Goodwil adalah keistimewaan atau kelebihan tertentu yang dimiliki suatu entitas.
Goodwill diakui apabila terjadi transaksi pada perusahaan yang dinilai lebih oleh
entitas lain. Transaksi bisa berupa merger atau akuisisi maupun penjualan
perusahaan. Contohnya keistimewaan perusahaan bisa muncul karena perusahaan
mempunyai reputasi yang sangat bagus, mempunyai produk yang tak dimiliki oleh
para pesaing maupun letak perusahaan yang strategis.

2
PEMBAHASAN

Dalam penyusunan kertas kerja pemeriksaan aktiva tak berwujud, auditor harus
mengumpulkan bukti audit tentang aktiva tak berwujud berupa segala informasi yang
mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan salam laporan keuangan, yang
dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya dalam
membuat kesimpulan hasil audit aktiva tak berwujud.

Dalam prosedur auditor membuktikan keandalan saldo aktiva tak berwujud apakah
aktiva tak berwujud yang dicantumkan dineraca didukung dengan catatan akuntansi, untuk
itu auditor mengusut saldo awal akun aktiva tak berwujud dan akumulasi amortisasi ke
kertas kerja, membuktikan sumber pendebitan dan pengkreditan akun ativa tak berwujud di
dalam buku besar ke dalam register buktu kas keluar dan jurnal umum.

Dalam Laporan Posisi Keuangan: semua aset tidak berwujud selain goodwill
dilaporkan secara terpisah, dan goodwill harus diungkapkan sebagai pos terpisah. Hal ini
karena goodwill dan aset tidak berwujud lainnya sangat berbeda dengan jenis aset lain.
Dalam Laporan Laba Rugi: pelaporan atas beban amortisasi dan kerugian penurunan nilai
aset tidak berwujud sebagai bagian dari operasi berjalan. Kerugian penurunan goodwill
dilaporkan terpisah, kecuali jika operasi sudah tidak berjalan. Catatan pada laporan
keuangan: harus meliputi informasi mengenai aset tidak berwujud yang diakuisisi, beban
amortisasi keseluruhan, perubahan jumlah catatan goodwill selama periode berjalan.

Kertas kerja pemeriksaan aktiva tak berwujud memuat catatan-catatan yang


diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuh, pengujian yang
dilakukan, informasi yang diperoleh, dan simpulan yang dibuat sehubungan dengan
pelaksanaan audit aktiva tak berwujud yang dilakukannya. Seperti; program audit, hasil
pemahaman terhadap pengendalian intern, analisis, memorandum, surat konfirmasi,
pernyataan klien, draf laporan hasil audit dan sebagainya

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian khusus dalam kertas kerja pemeriksaan
aktiva tak berwujud adalah; seringnya salah menilai amortisasi aktiva tak berwujud,
kekonsistenan metode amortisasi yang digunakan ada baiknya menggunakan metode garis
lurus, kesalahan-kesalahan dalam akumulasi amortisasinya, umur manfaat atau tarif
amortisasi yang digunakan. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir eriode
menunjukkan penambahan, penghapusan, kerugian enurunan nilai, amortisasi dan
perubahan lainnya.

Berikut kami paparkan contoh Kertas Kerja Pemeriksaan Aktva Tak Berwujud PT.
R tahun pemeriksaan 2012 sebagai berikut :
3
4
5
PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam penyusunan kertas kerja pemeriksaan aktiva tak berwujud, auditor harus
mengumpulkan bukti audit tentang aktiva tak berwujud berupa segala informasi yang
mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan salam laporan keuangan, yang
dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya dalam
membuat kesimpulan hasil audit aktiva tak berwujud. Kertas kerja pemeriksaan aktiva tak
berwujud memuat catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur
audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan simpulan
yang dibuat sehubungan dengan pelaksanaan audit aktiva tak berwujud yang dilakukannya.
Seperti; program audit, hasil pemahaman terhadap pengendalian intern, analisis,
memorandum, surat konfirmasi, pernyataan klien, draf laporan hasil audit dan sebagainya

6
DAFTAR PUSTAKA

Syamsun. 2011. Pengertian dan Fungsi Kertas Kerja Audit. Dalam:


http://www.scribd.com/syamsunn/d/51625388/17-A-Pengertian-dan-Fungsi-Kertas-
Kerja-Audit (diakses 07/03/2017 pukul 19:35 WITA)

Anda mungkin juga menyukai