Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suad Husnan dan Suwarsono (2002) mendefinisikan studi kelayakan proyek adalah
"penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Sedangkan
Ibrahim Yacob (2003) mendefisikan Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang
diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek. Dengan demikian studi
kelayakan adalah sebuah penelitian dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan
menguntungkan.
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) ada lima tujuan
mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu :
a) Menghindari resiko kerugian; b) Memudahkan Perencanaan; c) Memudahkan Pelaksanaan
Pekerjaan; d) Memudahkan Pengawasan dan e) Memudahkan Pengendalian. Adapun kegiatan
penyusunan studi kelayakan dapat ditujukan untuk Rencana Usaha Baru, Rencana Perluasan
Usaha, Rencana Placement of Funds, dan Mendapatkan dana utk membiayai pelaksanaan suatu
rencana usaha.
Home Industri adalah industri rumahan dari usaha produk barang atau jasa. Home
industri merupakan perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah
dan bermodalkan kecil. Definisi usaha kecil dalam UU No. 9 Tahun 1995 adalah usaha dengan
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 dengan hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp1.000.000.000. Kriteria lainnya dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri
sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan
berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Home Industri juga
dapat berarti industri rumah tangga, karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola
keluarga.
Usaha penangkaran burung kenari yang dilakukan oleh anggota kelompok masyarakat
di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang merupakan salah satu jenis kegiatan home industri.
Kegiatan investasi penangkaran burung kenari paling diminati dan digemari oleh semua
kalangan. Selain karena hobi juga dapat dijadikan mata pencaharian sebagai sumber
penghasilan.
Perkembangan pencinta burung kenari di Indonesia semakin berkembang pesat. Selain
karena suara kicauannya yang mengalun merdu dalam ritme 30 sampai 60 detik, juga karena
warna warni bulu burung mungil tersebut. Perkembangan pencinta burung kenari ditandai
dengan adanya lahirnya komunitas-komunitas pencinta kenari (KPK) yang berada di berbagai
daerah di Indonesia.
Di Malang Raya Komunitas Pencinta Kenari mencapai jumlah lebih dari 10.000
anggota. Selain munculnya komunitas-komunitas tersebut, juga diramaikan pula lomba-lomba
kicau kenari dan latihan bersama yang secara rutin di gelar di berbagai daerah.
Tujuan

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :


1. Menganalisis aspek-aspek studi kelayakan pendirian usaha penangkaran burung kenari
Varietas Lokaldi Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
2. Menganalisis dan mengambil keputusan kelayakan pendirian usaha penangkaran burung
kenari Varietas Lokaldi Kecamatan Pakis Kabupaten Malang dengan pertimbangan aspek
keuangan.

METODE PENELITIAN

Pengumpulan Data

Penelitian ini ditujukan untuk pendirian usaha baru. Penggalian informasi yang terkait
dengan aspek yang dibahas difokuskan pada peternak burung kenari di Kecamatan Pakis
Kabupaten Malang. Metode pengumpulan data untuk memperoleh data primer dalam
penelitian ini adalah metode observasi (pengujian alat) dan wawancara langsung terhadap para
peternak.

Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan indikator finansial sebagai


analisis keputusan investasi.

1. Payback Period
Payback Period merupakan periode waktu yang dibutuhkan, agar cash flow yang
dihasilkan telah sama besar dengan investasi yang dikeluarkan.
Rumus :
Formulasi jika arus kas dari suatu investasi sama besarnya dalam setiap periode :

Formulasi jika arus kas dari suatu investasi berbeda-beda besarnya dalam setiap periode :

Dimana :
n : tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi initial investasi
a : Jumlah initial investasi
b : Jumlah Kumulatif arus kas pada tahuk ke-n
c : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1

Keputusan Investasi :
Jika payback period < umur investasi, maka proyek layak untuk dilaksanakan
Jika payback period > umur investasi, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan

2. Net Present Value (NPV)


NPV merupakan selisih antara cash out flow / arus kas keluar dengan cash in flow/arus
kas masuk yang telah didiskon dengan menggunakan cost of capital sebagai diskon faktor.

1 2
= + 1
+ 2
++
(1 + ) (1 + ) (1 + )

Dimana :
i : Tingkat suku bunga diskonto
n : Umur proyek Investasi

Keputusan Investasi :
NPV > 0 proyek bisa dijalankan
NPV < 0 proyek ditolak
NPV = 0 Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada
keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan
kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.

3. Internal Rate of Return (IRR)


IRR adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan net present value aliran
kas masuk dengan net present value aliran kas keluar.
Keputusan investasi:
IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi diterima
IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi ditolak

4. Profitability Index (PI)


Metode ini dipergunakan dengan menghitung perbandingan antara nilai sekarang (dari
penerimaan kas bersih di masa yang akan datang) dengan nilai sekarang dari investasi. Kriteria
ini erat hubungannya dengan kriteria NPV, Jika NPV suatu proyek dikatakan layak (NPV > 0),
maka menurut kriteria PI juga layak (PI > 1) karena keduanya variabel yang sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Teknis dan Operasi

Kiat sukses penakaran burung kenari adalah pemilihan indukkan yang baik dan
penataan kandang serta pemberian pakan yang bergizi.
a. Pemilihan Indukan; Indukkan burung kenari yang baik ditandai dengan :
1) Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Kenari jantan dpt dilihat bentuk tubuh yg serasi,
mengeluarkan suara cuit yg lebih nyaring dan keras. Pilihlah burung kenari jantan yg
memiliki vent lebih besar dan panjang.
2) Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yg bermental baik.
3) Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yg berpangkal lebar, tebal, besar dan
panjang.
4) Kepala berbentuk kotak. Ini menandakan burung ini memiliki mental tempur yg baik.
5) Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara
secara maksimal.
6) Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut
sehat.
7) Pilihlah Kaki yg besar dan terlihat kering. Warna kaki tdk berpengaruh terhadap mental
burung. Postur badan, pilihlah bahan yg berpostur sedang dgn panjang leher, badan dan
ekor serta kaki yg serasi. Jangan memilih bahan yg berleher dan berbadan pendek.
(http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/11/tips-memilih-burung-kenari-yang-bagus.html).
Disamping faktor-faktor tersebut, dalam memilih bibit burung kenari yang siap untuk
ditangkarkan faktor yang harus diperhatikan :
1. Indukan burung Kenari Jantan, indukan jantan umumnya, berusia 78 bulan dan telah
berbunyi cukup nyaring. Indukan kenari memiliki irama pernapasan yang normal, jika
bernafas badan dan bulu ekor tidak tampak ikut bergerak. Burung kenari yang ketika
bernapas badan dan bulu ekor tampak ikut bergerak menandakan bahwa burung tersebut
saluran pernafasannya terganggu. Jika tidak ditangani secara sungguh-sungguh, maka
burung tersebut akan mengalami kematian.
2. Indukan burung kenari betina memiliki usia 6-8 bulan dan telah mengalami perubahan
fisik, yakni perut sekitar alat kelamin menjadi lebih besar dan kencang seperti bisul mau
pecah.
(http://www.agrobur.com/2012/05/ciri-ciri-burung-kenari-calon-induk.html)

Gambar 1 Perbedaan jenis kelamin burung kenari

b. Penataan Kandang
Kandang burung kenari yang baik adalah memiliki suhu ruangan antara 23C s/d 27C,
serta memiliki ventilasi udara yang lancar. Dengan adanya ventilasi tersebut diharapkan udara
sekitar ruangan kandang ternak mengalir dan udara ruangan cepat tergantikan sehingga suhu
ruangan lebih segar. Namun penataan ventilasi tersebut juga harus dihindarkan aliran angin
yang berhembus kencang. Faktor lain yang juga harus mendapat perhatian adalah melindungi
burung kenari dari serangan serangga, tikus serta gangguan pemangsa lainnya.
Untuk menciptakan suhu ideal tersebut, maka didalam kandang perlu ditempatkan
beberapa buah bola lampu pijar. Pemilihan bola lampu pijar tersebut disamping dipergunakan
sebagai penerangan juga untuk menaikan suhu ruangan.
Setelah penataan kandang, berikutnya adalah pemilihan dan penataan sangkar.
Dipasaran sangat mudah ditemui berbagai macam ukuran sangkar untuk berbagai macam jenis
burung. Sangkar yang tepat untuk burung kenari adalah yang berukuran sedang. Bilamana
ukuran sangkar terlalu kecil akan berakibat burung tersebut tidak memiliki ruang gerak yang
cukup sehingga burung tersebut akan cepat gemuk. Ukuran sangkar yang ideal berkisar antara
panjang 30 cm, lebar 30 cm dan tinggi 50 cm, atau panjang 35 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 50
cm, ukuran tersebut sudah cukup memberi ruang gerak bagi kenari.
Sangkar disamping dapat dibeli dipasaran, juga dapat dibuat sendiri. Keuntungan
membuat sangkar sendiri adalah memudahkan menata sangkar sesuai dengan ukuran ruangan
yang ada.

Gambar 2 Desain sangkar burung kenari

c. Pemberian Pakan.
Kandang burung kenari yang baik adalah memiliki suhu ruangan antara 23C s/d 27C,
serta memiliki ventilasi udara yang lancar. Dengan adanya ventilasi tersebut diharapkan udara
sekitar ruangan kandang ternak mengalir dan udara ruangan cepat tergantikan sehingga suhu
ruangan lebih segar. Namun penataan ventilasi tersebut juga harus dihindarkan aliran angin
yang berhembus kencang. Faktor lain yang juga harus mendapat perhatian adalah melindungi
burung kenari dari serangan serangga, tikus serta gangguan pemangsa lainnya.
Burung kenari memiliki makanan utama berupa biji-bijian, tetapi burung ini termasuk
burung jenis omnivore (pemakan segala jenis makanan). Pemberian berbagai makanan
tambahan pelengkap pun menjadi tidak terlalu sulit. Pakan pelengkap sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan peningkatan kesehatan kenari.
Adapun jenis makanan utama dan makanan tambahan sebagai berikut :
1. Bijian Mix, merupakan makanan utama yaitu berupa Canary Seed, biji sawi.
2. Sayur, burung kenari hampir menyukai semua jenis sayuran. Untuk itu sayur dapat
diberikan secara bergantian, yaitu berupa : selada, sawi, kangkung, umbi wortel, gambas,
tauge, dan jagung muda. Pemberian makanan tambahan berupa sayuran ini dapat diberikan
setiap dua atau tiga hari sekali. Pada musim hujan pemberian sayur sebaiknya dikurangi
agar suhu badan kenari tidak terlalu dingin.
3. Serangga, makanan tambahan serangga berupa : kroto, ulat hongkong, dan jangkrik.
Sebagaimana pemberian sayuran, pemberian serangga ini diberikan setiap dua atau tiga
hari sekali.
4. Kuning telur, untuk tambahan protein burung kenari perlu diberi kuning telur yang telah
direbus. Telur yang diberikan bisa berupa telur ayam, telur bebek, ataupun telur puyuh.
5. Kalsium, kalsium sangat dibutuhkan burung kenari untuk pembentukan kulit telur, tulang,
bulu, dan paruh. Kalsium banyak terdapat pada kulit kerang, batu kapur, batu kali (pasir),
granit, batu bata, dan arang batok.
Pemberian pakan tersebut, tidak boleh berlebihan serta harus variatif. Bilamana pemberian
pakan terlalu berlebihan akan menyebabkan burung kenari kegemukan, yang akibatnya burung
tersebut tidak produktif serta tidak menarik.

d. Perkembangbiakan
Burung kenari merupakan salah satu jenis burung yang dapat dikembangbiakkan
dengan monogamai dan poligami. Keuntungan pengembangbiakkan secara monogami yaitu
indukan jantan tidak diporsir, anaknya relative lebih baik karena dipelihara oleh kedua
indukannya. Namun disisi ekonomis pengembangbiakkan dengan monogami kurang
menguntungkan.
Pengembangbiakkan dengan poligami adalah satu burung jantan dapat
dijodohkan/dikawinkan beberapa burung betina secar bergantian. Cara kawin poligami dapat
dilakuan dengan cara burung jantan dan burung betinanya disatukan sampai burung betina
mengeram, pada saat burung betinanya mengeram burung jantannya dipisahkan dan
dijodohkan dengan burung betina lain yang sudah siap ternak. Jumlah ideal secara ekonomi
perbandingan antara Burung Kenari Jantan dan Burung Kenari betina adalah 1 : 3. Siklus
perkembangbiakan burung kenari meliputi :
1. Masa Kawin : Ketika Burung kenari jantan sudah benar-benar gacor dalam kesehariannya,
dan betina sudah matang kelamin (kloaka terlihat bengkak memerah) dan sudah menyusun
sarang di sangkar lainnya, proses mengawinkan baru dimulai. Burung kenari mampu
bertelur sebanyak 3 5 biji. Masa kawin ini memerlukan waktu 7 14 hari.
2. Masa mengerami telur, burung kenari mengerami telurnya sekitar 14 hari.
3. Masa membesarkan anakan, anak burung kenari dapat dipisah dari indukkannya setelah
15 17 hari.
Demikian sirkulasi burung kenari siap kawin lagi memerlukan waktu selama 45 hari.
Sedangkan umur produktif burung kenari berkisar antara 3 sampai dengan 4 tahun.

Aspek Pasar dan Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan, demikian halnya dengan pemasaran


Burung Kenari. Untuk memasarkan burung kenari bukan merupakan hal sulit, terdapat
beberapa saluran distribusi yang biasa digunakan diantaranya :
1. Produsen Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa
menggunakan perantara. Peternak dapat menjual burung yang dihasilkannya ke konsumen
secara langsung.
Bentuk ini dapat ditempuh dengan mengunakan jaringan komunikasi pecinta Burung
Kenari atau melalui media sosial (pemasaran online). Penggunaan Media Sosial (twiter,
facebook, blogspot dsb) dalam memasarkan burung kenari merupakan salah bentuk
pemasaran yang paling efektif dan efisien.
2. Produsen Agen Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak
menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar dan
pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. Metode ini dapat dilakukan melalui kios
toko burung yang tersebar di berbagai daerah.
Harga burung kenari ditentukan oleh varietas burung kenari, jenis kelamin, umur, warna,
kemampuan berkicau serta faktor cuaca. Harga burung kenari sepanjang tahun 2014 untuk jenis
lokal umur 1 bulan s.d. 2 bulan berkisar antara Rp. 55.000 sampai dengan Rp. 250.000, per
ekor (http://ternak.org/daftar-harga-burung-terbaru).

Aspek Hukum dan Perundangan

Usaha menjalankan usaha penangkaran burung kenari ini dapat dikelola tanpa harus
memiliki badan hukum formal, untuk itu cukup usaha peroranganatau usaha dagang (UD).
Adapun syarat pendiri usaha perorangan cukup melapor ke Rukun Tetangga dan Rukun Warga
setempat. Namun demikian guna menghindari persoalan di kemudian hari perlu disiapkan hal-
hal sebagai berikut :
1. Ijin permohonan usaha dari Dinas Perdagangan di wilayah setempat (izin usaha). Syarat-
syarat untuk mendapatkan ijin usaha adalah fotokopi KTP pemegang saham perusahaan,
fotokopi NPWP, surat keterangan domisili atau SITU, neraca keuangan perusahaan,
materai senilai Rp. 6000
2. Menyusun pembukuan yang terkait dengan : Keadaan kekayaan perusahaan, Kebutuhan
perusahaan, Perjanjian kerja, Surat, dokumen, korespondensi yang masuk dan keluar,
Laporan per periode (bisa per bulan, kuartal, tahun) dan Arsip
3. Membayar pajak yang berupa : pajak penghasilan, Pajak bumi dan bangunan
Sedangkan untuk memperoleh modal untuk pembiayaan penangkaran burung kenari
dipergunakan Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi. Kredit modal kerja ini
memberikan plafon kredit sampai dengan Rp 500 juta yang diberikan kepada usaha mikro,
kecil dan koperasi yang memiliki usaha produktif. Adapun persyaratan administratif yang
diperlukan :
1. Foto Copy Kartu Identitas (KTP) Suami dan Isteri (bagi yang sudah menikah). Dalam hal
alamat KTP dengan tempat domisili berbeda harus ditambah dengan surat keterangan
domisili dari kelurahan setempat.
2. Foto Copy Akte Nikah (bagi yang sudah menikah). Hal ini untuk mengetahui apakah
harta yang dijaminkan merupakan harta bersama atau bukan. Jika harta bersama tentu
membutuhkan persetujuan kedua belah pihak.
3. Foto Copy Kartu Keluarga. KK diperlukan untuk mengetahui berapa orang yang
ditanggung oleh debitur selain dirinya dan pasangannya.
4. Foto Copy Buku Tabungan. Biasanya pihak bank akan meminta Fotocopy buku tabungan
3 bulan terakhir untuk mengetahui kemampuan finansial calon debiturnya.
5. Foto Copy Slip Gaji. Syarat ini hanya diberlakukan untuk calon debitur yang bekerja di
instansi pemerintah atau swasta. Tujuannya untuk memastikan bahwa calon debitur
memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.
6. Jaminan. Hal ini yang paling menentukan karena untuk menjamin piutang bank kepada
nasabah dapat dikembalikan. Bagi PNS, bisa menjaminkan SK terakhir beserta dokumen
lainnya seperti Taspen. Sementara bagi yang memilih menggunakan jaminan berupa
surat berharga seperti sertifikat tanah, BPKB mobil dan barang berharga lainnya, harus
memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pinjaman. (http://carapedi.com/2014/06/cara-
dan-syarat-mengajukan-pinjaman-ke-bank-bri-bca-bni-mandiri/)

Aspek Keuangan

1. Sumber dana
Untuk penangkaran burung kenari pada proyek proposal ini direncanakan seluruhnya
bersumber dari pinjaman bank, yaitu kridit usaha rakyak (KUR) dengan tingkat suku bunga
19,25% per tahun, untuk total pinjaman sebeser Rp. 50.000.000 serta besar anggsuran per bulan
sebesar Rp 2.308.333.

2. Besar Modal
Modal yang diperlukan sebesar Rp. 50.000.000,- yang akan dipergunakan untuk
pendanaan aktivitas tetap serta modal kerja. Adapun distribusi pendanaan sebagai berikut :

Tabel 1 Pendanaan kegiatan penangkaran kenari


Keperluan Biaya
Sewa Kandang (2 tahun) Rp. 10.000.000
Pengadaan sangkar (88 buah) Rp. 5.000.000
Pembelian Bibit (66 Betina, 22 Jantan) Rp. 14.300.000
Modal Kerja (Pembelian Pakan & Obat-obatan, Gaji Pegawai) Rp. 20.700.000

3. Proyeksi Aliran Cash Flow


Pendapatan usaha penangkaran burung kenari adalah anakan burung kenari yang sudah
dipisah dari induknya berumur 1 s.d. 2 bulan.
a. Initial cashflow : merupakan arus kas keluar di awal proyek yang berkaitan dengan
investasi awal. Intial cash flow pada proyek investasi ini berupa sewa kandang, biaya
pengadaan sangkar, dan pembelian bibit burung kenari. Dengan demikian intial cashflow
berjumlah Rp 29.300.000.
b. Operational cashflow : merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi.
Operational cashflow (cash inflow) berasal dari penjualan anakan burung kenari dikurangi
dengan biaya-biaya pakan dan gaji karyawan. Adapun besarnya operational cashflow
selama bulan I (pertama) sampai dengan bulan ke 24 sebagai berikut :
Untuk Bulan 1 dan 2

Pendapatan Rp. 0
Biaya :
Biaya tunai Rp 1.702.240
Penyusutan Rp 156.250
Total biaya Rp. 1.858.490
EBIT Rp. 1.858.490
BUNGA 1,60% Rp. 641.667
EBT Rp. 2.500.157
PAJAK 1% Rp. 0
EAT Rp. 2.500.157

Maka nilai operational cash flow untuk bulan 1 dan bulan ke 2 diperoleh sebesar
2.500.157 + 156.250 + 631.373 = Rp. 1.712.533.

Untuk Bulan 3 dan 4

Pendapatan Rp. 7.920.000


Biaya :
Biaya tunai Rp. 1.702.240
Penyusutan Rp. 156.250
Total biaya Rp. 1.858.490
EBIT Rp. 6.061.510
BUNGA 1,60% Rp. 641.667
EBT Rp. 5.419.843
PAJAK 1% Rp. 54.198
EAT Rp. 5.365.645

Maka nilai operational cash flow untuk bulan 3 sampai dengan bulan ke 4 diperoleh
sebesar 5.365.645 + 156.250 + 631.373 = Rp. 6.153.268.

Untuk Bulan 5 sampai bulan ke 20

Pendapatan Rp. 14.850.000


Biaya :
Biaya tunai Rp. 1.702.240
Penyusutan Rp. 156.250
Total biaya Rp. 1.858.490
EBIT Rp. 12.991.510
BUNGA 1,60% Rp. 641.667
EBT Rp. 12.349.843
PAJAK 1% Rp. 123.498
EAT Rp. 12.226.345
Maka nilai operational cash flow untuk bulan ke 5 sampai dengan bulan ke 20 diperoleh
sebesar 12.226.345 + 156.250 + 631.373 = Rp 13.013.968.

Untuk Bulan 21 sampai bulan ke 24

Pendapatan Rp. 7.920.000


Biaya :
Biaya tunai Rp. 1.702.240
Penyusutan Rp. 156.250
Total biaya Rp. 1.858.490
EBIT Rp. 6.061.510
BUNGA 1,60% Rp. 641.667
EBT Rp. 5.419.843
PAJAK 1% Rp. 54.198
EAT Rp. 5.365.645
Maka nilai operational cash flow untuk bulan 21 sampai dengan bulan ke 24 diperoleh
sebesar 5.365.645 + 156.250 + 631.373 = Rp. 6.153.268.

c. Terminal cashflow : merupakan aliran kas masuk yang diterima perusahaan diakhir umur
ekonomis proyek investasi.Terminal cashflow dapat diperoleh dari nilaisisa (residu) dari
sangkar serta penjualan burung kenari afkir.

Terminal cashflow yang diterima sebesar :


Nilai sisa sangkar Rp. 1.250.000
Burung kenari Afkir (88 x Rp. 100.000) Rp 8.800.000
Rp. 10.050.000
Estimasi aliran cash flow selama masa umur investasi penangkaran burung kenari sebagai
berikut :
Umur Investasi Initial cashflow Operational cashflow Terminal cashflow
0 Rp 29.300.000
1 Rp 1.712.533
2 Rp 1.712.533
3-5 Rp. 6.153.268
6-20 Rp. 13.013.968
21-23 Rp. 6.153.268
24 Rp. 6.153.268 Rp. 10.050.000

d. Analisis Payback Period


Payback period dipergunakan untuk mengetahui seberapa lama periode pengembalian
investasi.
N Cash Out Flow Cash In Low Sisa
0 Rp (29.300.000) Rp. (29.300.000)
1 Rp (1.712.533) Rp. (31.012.533)
2 Rp (1.712.533) Rp. (32.725.067)
3 Rp. 6.153.268 Rp. (26.571.799)
4 Rp. 6.153.268 Rp. (20.418.530)
5 Rp. 6.153.268 Rp. (14.265.262)
6 Rp. 13.013.968 Rp. (1.251.294)
7 Rp. 13.013.968 Rp. 11.762.674
8 Rp. 13.013.968 Rp. 24.776.642
9 Rp. 13.013.968 Rp. 37.790.610
10 Rp. 13.013.968 Rp. 50.804.579
11 Rp. 13.013.968 Rp. 63.818.547
12 Rp. 13.013.968 Rp. 76.832.515
13 Rp. 13.013.968 Rp. 89.846.483
14 Rp. 13.013.968 Rp. 102.860.451
15 Rp. 13.013.968 Rp. 115.874.419
16 Rp. 13.013.968 Rp. 128.888.387
17 Rp. 13.013.968 Rp. 141.902.356
18 Rp. 13.013.968 Rp. 154.916.324
19 Rp. 13.013.968 Rp. 167.930.292
20 Rp. 13.013.968 Rp. 180.944.260
21 Rp. 6.153.268 Rp. 187.097.528
22 Rp. 6.153.268 Rp. 193.250.796
23 Rp. 16.153.268 Rp. 199.404.065
24 Rp. 16.153.268 Rp. 215.557.333

Dengan demikian periode pengembalian investasi selama :

1.251.294
6 + 30 = 6 3,88
13.013.968

Berdasarkan hasil analisis Payback Period dapat simpulkan bahwa Pendirian Usaha
Penangkaran Burung Kenari Layak untuk dilaksanakan, kerena periode waktu yang diperlukan
untuk mengembalikan nilai investasi (6 bulan, 3,88 hari) lebih cepat dibandingkan dengan
umur investasi (24 bulan).

e. Analisis Net Present Value

Net Present Value dipergunakan untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari
proceed dengan nilai sekarang dari suatu investasi. Nilai Net Present Value proyek investasi
ini diperoleh sebagai berikut :
N Proced df 1,06% NPV
0 Rp. (29.300.000) 1 Rp. (29.300.000)
1 Rp. (1.712.533) 0,989511181 Rp. (1.694.571)
2 Rp. (1.712.533) 0,979132378 Rp. (1.676.797)
3 Rp. 6.153.268 0,968862436 Rp. 5.961.670
4 Rp. 6.153.268 0,958700214 Rp. 5.899.140
5 Rp. 6.153.268 0,948644582 Rp. 5.837.265
6 Rp. 13.013.968 0,938694421 Rp. 12.216.139
7 Rp. 13.013.968 0,928848625 Rp. 12.088.006
8 Rp. 13.013.968 0,919106101 Rp. 11.961.218
9 Rp. 13.013.968 0,909465764 Rp. 11.835.758
10 Rp. 13.013.968 0,899926542 Rp. 11.711.615
11 Rp. 13.013.968 0,890487376 Rp. 11.588.774
12 Rp. 13.013.968 0,881147216 Rp. 11.467.222
13 Rp. 13.013.968 0,871905022 Rp. 11.346.944
14 Rp. 13.013.968 0,862759769 Rp. 11.227.928
15 Rp. 13.013.968 0,853710438 Rp. 11.110.160
16 Rp. 13.013.968 0,844756024 Rp. 10.993.628
17 Rp. 13.013.968 0,835895532 Rp. 10.878.318
18 Rp. 13.013.968 0,827127975 Rp. 10.764.217
19 Rp. 13.013.968 0,81845238 Rp. 10.651.313
20 Rp. 13.013.968 0,809867781 Rp. 10.539.594
21 Rp. 6.153.268 0,801373225 Rp. 4.931.064
22 Rp. 6.153.268 0,792967767 Rp. 4.879.343
23 Rp. 6.153.268 0,784650472 Rp. 4.828.165
24 Rp. 16.203.268 0,776420415 Rp. 12.580.548
Rp. 182.626.663

Berdasarkan hasil analisis Net Present Value dapat simpulkan bahwa Pendirian Usaha
Penangkaran Burung Kenari Layak untuk dilaksanakan, kerena nilai NPV > 0.

f. Analisis Internal Rate of Return


Merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang dari aliran kas netto dan investasi.

N Proced Df21% NPV


0 Rp.(29.300.000) 1 Rp. (29.300.000)
1 Rp.(1.712.533) 0,826446 Rp.(1.415.317)
2 Rp. (1.712.533) 0,683013 Rp.(1.169.683)
3 Rp.6.153.268 0,564474 Rp.3.473.359
4 Rp. 6.153.268 0,466507 Rp. 2.870.545
5 Rp. 6.153.268 0,385543 Rp. 2.372.351
6 Rp. 13.013.968 0,318631 Rp. 4.146.651
7 Rp. 13.013.968 0,263331 Rp. 3.426.985
8 Rp. 13.013.968 0,217629 Rp. 2.832.219
9 Rp. 13.013.968 0,179859 Rp. 2.340.677
10 Rp. 13.013.968 0,148644 Rp. 1.934.443
11 Rp. 13.013.968 0,122846 Rp. 1.598.714
12 Rp. 13.013.968 0,101526 Rp. 1.321.251
13 Rp. 13.013.968 0,083905 Rp. 1.091.943
14 Rp. 13.013.968 0,069343 Rp. 902.432
15 Rp. 13.013.968 0,057309 Rp. 745.812
16 Rp. 13.013.968 0,047362 Rp. 616.373
17 Rp. 13.013.968 0,039143 Rp. 509.399
18 Rp. 13.013.968 0,032349 Rp. 420.991
19 Rp. 13.013.968 0,026735 Rp. 347.927
20 Rp. 13.013.968 0,022095 Rp. 287.543
21 Rp. 6.153.268 0,01826 Rp. 112.360
22 Rp. 6.153.268 0,015091 Rp. 92.860
23 Rp. 6.153.268 0,012472 Rp. 76.744
24 Rp. 16.203.268 0,010307 Rp. 167.014
Rp. (196.407)

Menurut tabel di atas diperoleh IRR sebesar : 1,06 182.626.663182.823.07019,94


20,979. Berdasarkan hasil analisis Internal Rate of Return dapat simpulkan bahwa Pendirian
Usaha Penangkaran Burung Kenari Layak untuk dilaksanakan, kerena lebih besar daripada
tingkat keuntungan yang disyaratkan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil analisis pada aspek-aspek studi kelayakan yang meliputi aspek teknis dan operasi,
aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum dan perundangan menunjukkan bahwa Pendirian
Usaha Penangkaran Burung Kenari di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Layak Untuk
Dilaksanakan.
Berdasarkan Hasil analisis Payback Periode menunjukan periode waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi hanya 6 bulan, 3,88 hari lebih cepat
dibandingkan dengan umur investasi (24 bulan). Sedangkan hasil analisis Net Present Value
positif yaitu sebesar Rp. 182.626.663,-. Demikian pula hasil analisis Internal Rate of Return
diperoleh sebesar 20,979%, hal ini menunjukkan melebiihi tingkat keuntungan yang
disyaratkan.

Saran

Memperhatikan pemasaran adalah ujung tombak dari perusahaan, maka untuk dapat
menguasai pasar Pendirian Usaha Penangkaran Burung Kenari ini harus di sertai dengan :
1. Memaksimalkan penggunaan website produk; dan berbagai jejaring sosial (twiter,
facebook, linkedIn, Myspace,Google+ dan sebagainya)
2. Menjalin hubungan dan bertukar informasi dengan Komunitas Peternak Kenari dari
berbagai daerah,
3. Ikut aktif dalam kegiatan rutin yang diselenggarakan komunitas peternak kenari yaitu
latihan bersama dan Lomba Kicau burung kenari
Daftar Pustaka

Heizer, Jay; Render, Barry; Setyoningsih, Dwianoegrahwati (Almahdy, Indra (Translator),


2005, Manajemen operasi, Edisi: ed.7, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/11/tips-memilih-burung-kenari-yang-bagus.html
http://burung-ku.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-burung-kenari.html
http://carapedi.com/2014/06/cara-dan-syarat-mengajukan-pinjaman-ke-bank-bri-bca-bni-
mandiri/
http://ternak.org/daftar-harga-burung-terbaru
http://www.agrobur.com/2012/05/ciri-ciri-burung-kenari-calon-induk.html)
https://id-id.facebook.com/komunitasjualbelikenarimalang,
https://id-id.facebook.com/PeternakanBurungKenariKotaMalang,
https://www.facebook.com/pages/Komunitas-Burung-Kenari-Malang-Kota
https://www.facebook.com/pages/Komunitas-Kenari-Malang-RAYA;
Ibrahim, Yacob, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit PT. Andi Mahasatya, Jakarta,
Kasmir, Jakfar, 2007, Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit Kencana, Jakarta
Sridadi, Kenari dan Permasalahannya, 2010, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Cetakan ke 7
Suad Husnan Suwarsono, Studi Kelayakan Bisnis, 2002, Penerbit UPP STIM YKPN,
Yogyakarta
Umar, Husein. 2000. Research Methods in Finance and Banking, Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
UU No. 9 Tahun 1995

Anda mungkin juga menyukai