Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umunya perlu


diperhatikan, salah satu diantaranya yang dianggap mempunyai peranan yang cukup
penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuan yang


diinginkan, maka pelayanan harus memenuhi berbagai syarat diantaranya tersedia dan
berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau dan
bermutu.

Dengan mengucap Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, puskesmas Tapos
telah menyusun Panduan Manajemen Resiko Klinis sebagai pamduan dalam melaksanakan
upaya menanggulangi semua resiko yang mungkin terjadi di Puskesmas Tapos.

Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada beragai pihak atas
sumbangan pikirannya sehingga tersusunlah panduan manajemen resiko ini. Semoga
panduan ini akan bermanfaat dan Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melimpahkan
hidayah-Nya.

Penyusunan panduan ini dirasakan masih belum sempurna betul sehubungan


dengan adanya keterbatasan-keterbatasan. Saran yang konstruktif sangatlah diharapkan
demi penyempurnaan di masa yang akan datang.

DEPOK, 2017

KEPALA UPT PUSKESMAS TAPOS

Dr. MAMIK JUNIARTI


BAB I
PENDAHULUAN
Sarana pelayanan kesehatan Puskesmas termasuk ke dalam kriteria tempat
kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak
kesehatan, tidak hanya terdapat para pelaku langsung yang bekerja di puskesmas,
tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung Puskesmas. Sehingga sudah
seharusnya Puskesmas menerapkan Manajemen Resiko. Manajemen Resiko adalah
sebuah proses formal untuk mengidentifikasi, menganalisa dan merespon sebuah
resiko secara sistematik, sepanjang jalannya pekerjaan, untuk mendapatkan
tingkatan tertinggi atau yang bisa diterima dalam hal mengeliminasi resiko dan
control resiko.
Manajemen Resiko adalah upaya menanggulangi semua resiko yang
mungkin terjadi disebuah instansi, diperlukan sebuah proses yang dinamakan
sebagai manajemen resiko. Manajemen Resiko merupakan metode penanganan
sistematis formal dimana dikonsentrasikan pada mengidentifikasikan dan
pengontrolan peristiwa atau kejadian yang memiliki kemungkinan perubahan yang
tidak diinginkan. Resiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada
suatu kegiatan/aktifitas yang dilakukan manusia.

Resiko dapat dikelompokkan dalam beberapa karakterisktik, yaitu :

1. Resiko berdasarkan sifat


1.1. Resiko spekulatif yaitu resiko yang memang sengaja diadakan agar di lain
pihak dapat diharapkan hal-hal yang menguntungkan.
Contoh : Penjualan produk.
1.2. Resiko murni yaitu resiko yang tidak sengaja yang jika terjadi dapat
menimbulkan kerugian secara tiba-tiba.
Contoh : Resiko kebakaran.
2. Resiko berdasarkan asal timbulnya
2.1. Resiko internal yaitu resiko yang berasal dari dalam lingkungan sendiri.
Misalnya resiko kerusakan peralatan kerja karena kesalahan pengoperasian.
2.2. Resiko eksternal yaitu resiko yang berasal dari luar lingkungan sendiri.
Misalnya resiko pencurian.

Puskesmas merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks. Semakin luas
pelayanan kesehatan dan fungsi suatu puskesmas maka semakin kompleks
peralatan dan fasilitasnya. Kerumitan yang meliputi segala hal tersebut
menyebabkan puskemas mempunyai potensi yang bahaya yang sangat besar, tidak
hanya bagi pasien dan tenaga medis, resiko ini juga membahayakan pengunjung
puskesmas.

Di Puskesmas Tapos terdapat tiga kegiatan manajemen resiko yang menjadi


acuan sebagai dasar pencegahan terhadap resiko yang mungkin terjadi, yaitu :

a) Manajemen Resiko Lingkungan

Manajemen resiko lingkungan di Puskesmas adalah penerapan manajemen


resiko untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh aktifitas atau kegiatan
di Puskesmas pada kesehatan pasien, petugas maupun pada lingkungan.

b) Manajemen Resiko Klinis

Manajemen resiko merupakan proses identifikasi, evaluasi, mengendalikan


dan meminimalkan resiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh.
Manajemen resiko layanan klinis adalah suatu pendekatan untuk mengenal
keadaan yang menempatkan pasien pada suatu resiko dan tindakan untuk
mencegah terjadinya resiko tersebut.

Manajemen resiko layanan klinis di Puskesmas dilaksanakan untuk


meminimalkan resiko akibat adanya layanan klinis oleh tenaga kesehatan di
Puskesmas yang dapat berdampak pada pasien maupun petugas.

Tujuan utama penerapan manajemen resiko layanan klinis di Puskesmas


adalah untuk keselamatan pasien dan petugas. Penyusunan panduan
manajemen resiko layanan klinis bertujuan untuk memberikan panduan bagi
petugas

Anda mungkin juga menyukai