Anda di halaman 1dari 3

ASOSIASI ANEKA INDUSTRI KERAMIK

INDONESIA (ASAKI)
ASAKI pertama kali didirikan pada 17 Nopember 1972. ASAKI meliputi empat bidang industri
keramik yaitu: tile, tableware, sanitary, roof tile, dan pemasok bahan baku dan mesin.

Adapun produsen dari keempat sektor industri keramik tersebut memiliki pabrik yang tersebar
pada beberapa daerah di Indonesia yaitu: Tangerang (Banten), Jawa Barat (Bekasi, Karawang,
Cikarang, Cibitung), Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Utara. Bidang industri keramik ini
merupakan industri padat karya yang dapat menyerap tenaga kerja secara keseluruhan kurang
lebih 100,000 tenaga kerja.

Total Production:

Ceramic Commodities 2013 2014 Est. 2015


Tile 430 million m2 480 million m2 390 million m2
Tableware 275 million pcs 290 million pcs 290 million pcs
Sanitary 5.1 million pcs 5.4 million pcs ---
Rooftile 120 million pcs 130 million pcs 120 million pcs

Posisi Indonesia dalam produksi keramik masuk dalam posisi antara 5 dan 6 besar dunia.
Indonesia merupakah pengguna keramik 10 besar dunia. 87% produksi dijual dalam negeri.
Eskpor terbesar ke negara Asia Tenggara dan Middle East sebesar 12-13%. Tetapi impor
keramik lebih besar 14%-15% importir terbesar Tiongkok (Cina) & Vietnam. Secara kualitas
produksi keramik Indonesia masih dalam kondisi average yang mana masih memerlukan
perhatian untuk meningkatkan kualitas. Hal ini disebabkan kendala sumber daya manusia, bahan
baku, komitmen produsen. Adapun untuk keramik sanitary, 75% dipergunakan pasar lokal,
sedangkan ekspor kira-kira 25% dengan tujuan negara ekspor terbesar Amerika, Jepang,
Australia dan ASEAN.

Seiring makin berkembangnya industri keramik Indonesia dan sesuai dengan bidang industri
yang kami wadahi, serta selaras dengan visi dan misi kami. Maka, kami memiliki agenda
tahunan pameran khusus keramik yang bernama KERAMIKA. KERAMIKA telah
diselenggarakan sejak tahun 2012, dan tahun ini akan diselenggarakan pada 17-20 Maret 2016,
Jakarta Convention Center. Peserta pameran KERAMIKA mengutamakan produsen keramik
lokal, tanpa menutup partisipasi dari produsen luar negeri yang merupakan pendukung industri
keramik untuk mesin dan bahan baku.

Dalam kegiatan Internasional , ASAKI masuk kedalam anggota aktif CICA (Ceramic Industry
Club of ASEAN), terdiri dari 5 negara yaitu: Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan
Vietnam. CICA memiliki agenda rapat tahunan yang diselenggarakan secara bergiliran disetiap
negara anggota CICA dan pada tahun 2015, ASAKI menjadi tuan rumah untuk rapat tahunan
CICA yang telah diselenggarakan pada 29-31 Oktober 2015, di Yogyakarta, Indonesia. Pada
rapat tahunan CICA 2015, sekaligus serah terima kepemimpinan Presiden CICA dari Filipina
kepada Indonesia, Ketua Umum ASAKI, Bapak Elisa Sinaga untuk menjadi Presiden CICA
periode 2015-2017. Sedangkan diluar regional ASEAN, ASAKI juga merupakan anggota World
Tile Ceramic Forum (WTCF) dengan sekretariat di Brussels, Belgia.

SEKILAS KERAMIK

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari
tanah liat yang telah mengalami proses pemba- karan. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an
mendefinisi- kan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk dapat menghasilkan
barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin dan sebagainya. Tetapi
saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru
mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).

Keramik merupakan komoditi yang telah digunakan oleh masyarakat dari semua kalangan yang
dihasilkan dari pengolahan tambang seperti clay, feldspar, pasir silika dan kaolin melalui tahapan
pembakaran dengan suhu tinggi (11000C-13500C). Industri keramik yang terdiri dari ubin (tile),
saniter, perangkat rumah tangga (tableware), genteng telah memberikan kontribusi signifikan
dalam mendukung pembangunan nasional melalui penyediaan kebutuhan domestik, perolehan
devisa dan penyerapan tenaga kerja.

KARAKTERISTIK INDUSTRI KERAMIK : Penggunaan bahan baku tambang, Padat karya,


Padat energi, meliputi : yang tidak dapat diperbaharui.

BAHAN BAKU KERAMIK : Clay (ball clays) Secara umum bahan Kaolin (china clay) baku
utama untuk Bentonit pembuatan keramik berupa mineral. Oksida Felspar anorganik dan
sebagian Piropilit oksida logam Silika Diperlukan pengolahan awal pada setiap bahan baku
diantaranya benefisiasi.

KONSUMEN KERAMIK : Semua lapisan masyarakat diseluruh Indonesia, penggunaan


keramik oleh masyarakat dalam bentuk ubin keramik, sanitaryware, tableware, genteng keramik,
gerabah dan handcraft, serta dalam bentuk khusus seperti : insulator listrik, bahan-bahan
laboratorium, barang kesehatan, elektronika.

Industri keramik sesuai dengan Peraturan Nasional adalah salah satu industr yang dapat
berpartisipasi untuk mengantarkan Indonesia menjadi Negara Industri Maju, didukung dengan
ketersediaan teknologi dan inovasi produk yang variatif sehingga keramik produksi dalam negeri
dapat diterima dipasar luar negeri. Industri Keramik Indonesia sangat menjanjikan seiring
dengan meningkatnya permintaan akan kebutuhan property baik itu gedung perkantoran, rumah
tinggal, rumah susun, rumah sederhana sehat dan berbagai jenis properti lainnya

PENGELOMPOKAN PRODUK KERAMIK :


1. Keramik ubin / tile: Ubin lantai, ubin perapian, atau ubin dinding
2. Keramik Saniter: Bak Cuci, wastafel, bak mandi, kloset, tangki air, pembilasan dan
perelngkapan saniter semacam itu dari keramik, porselein atau tanah lempung china.
3. Keramik table ware: Perangkat makan, perangkat dapur, dan perelngkapan rumah tangga
lainnya.
4. Keramik Genteng
5. Keramik Hias (tidak dibawah naungan ASAKI)

Berdasarkan fungsi dan strukturnya produk keramik dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis
yaitu keramik konvensional dan keramik maju.

KERAMIK KONVENSIONAL : menggunakan bahan konvensional bahan alam fasa amorf


(dengan atau tanpa Keramik konvensional dapat dibagi diolah. dalam 2 Industri keramik berat
(dua) golongan masing masing : terdiri dari refraktori, mortar, abrasive dan industri semen
Industri keramik halus yang terdiri dari industri gerabah/keramik hias, porselen lantai dan
dinding (tile), saniter, tableware dan isolator listrik.

KERAMIK MAJU : Keramik maju dikenal juga advanced ceramics menggunakan bahan
baku artifikal murni yang mempunyai fasa kristalin. Beberapa jenis industri keramik maju antara
lain : Zirkonia dan silikon, seperti untuk kebutuhan otomotif (blok mesin, gear, mata pisau dan
gunting Barium titanat untuk industri elektronika (kapasitor dan gunting) Keramik nitrid
oksida (zirkon nitride, magnesium nitride, cilikon karbida) digunakan untuk high technologi,
cutting tools, komponen mesin, alat ekstraksi dan pengolahan logam Fiber optic di industri
telekomunikasi, penerangan, gedung pencakar langit dan tenaga surya

Anda mungkin juga menyukai