Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat,
kepercayaan, hubungan, dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang
bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya dan
mewujudkan cita cita bangsanya.
Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari
pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-
mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan
pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah
serta pengalaman sejarah .
Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya harus
memiliki persyaratan. Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah
negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang
diakui. Konsep dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui
Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat
strategis bagi bangsa memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan
Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan
wilayah serta jati diri.
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya
melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau
cara melihat.
Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan
strategi sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa
dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam
mengejar kejayaanya.
Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama
yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa :
1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup

1
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat
3. Lingkungan
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara
tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung
(interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-
tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang
menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah,
akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah
kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.Ada bangsa yang
secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta
lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Sebagai
contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: "Brittain rules the
waves". Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga
lautnya.Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan,
seperti: Thailand, Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan
nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara
ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang
sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa
Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-
unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata
laku.
Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk
mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang :
1. Satu kesatuan wilayah
2. Satu kesatuan bangsa
3. Satu kesatuan budaya
4. Satu kesatuan ekonomi
5. Satu kesatuan hankam.

2
Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah
Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia.
Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam
terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus
ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat
meningkat jika ada pembangunan yang meningkat, dalam "koridor" wasantara.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian wawasan nusantara ?
2. Apa saja unsur-unsur wawasan nusantara ?
3. Apa saja asas-asas dalam wawasan nusantara ?
4. Bagaimana kedudukan, fungsi dan, tujuan wawasan nusantara ?
5. Bagaimana sudut pandang wawasan nusantara ?
6. Apa saja isi dari wawasan nusantara ?
7. Bagaimana implementasi wawasan nusantara ?
8. Apa saja implementasi wawasan nusantara ?
9. Bagaimana prospek implementasi wawasan nusantara ?
10. Seberapa pentingkah pemahaman wawasan nusantara bagi generasi
muda?
11. Studi Kasus Pencemaran lambing Negara dan Pengakuan Lagu
daerah oleh Malaysia pada SEA Games 2017
1.3. Tujuan Penyusunan
1. Mengetahui pengertian wawasan nusantara
2. Mengetahui unsur-unsur dasar wawasan nusantara
3. Dapat menyebutkan asas-asas dalam wawasan nusantara
4. Memahami kedudukan, fungsi, dan tujuan wawasan nusantara
5. Memahami sudut pandang wawasan nusantara
6. Mengetahui isi dari wawasan nusantara
7. Memahami implementasi wawasan nusantara
8. Mengetahui ada tidaknya kendala pengimplementasian wawasan
nusantara

3
9. Mengetahui bagaimana prospek kedepan dari implementasi
wawasan nusantara
10. Mengetahui pentingnya pemahaman wawasan nusantara bagi
generasi muda
11. Memahami masalah pencemaran lambang Negara dan pengakuan
lagu Rasa Sayange oleh Malaysia

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Wawasan Nusantara


Secara umum, Pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa indonesia mengenai diri dan bentuk geografisnya menurut
Pancasila dan UUD 1945 dalam mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Kata wawasan berasal dari kata wawas ( bahasa Jawa ) yang berarti
melihat atau memandang. Jika ditambah dengan akhiran an maka secara
harfiah berarti cara penglihatan, cara tinjau, cara pandang.Nusantara adalah
sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yakni nusa yang
berarti pulau, dan antara artinya lain.Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk
dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa
teori paham kekuasaan dan teori geopolitik. Perumusan wawasan nasional lahir
berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep
operasionalnya dapat diwujudkan dan dipertanggungjawabkan.
Teori-teori yang dapat mendukung rumusan tersebut antara lain:
A. Paham Machiavelli (Abad XVII)
Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan kedalam bahasa dengan
judul The Prince, Machiavelli memberikan pesan tentang cara
membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri
dengan kokoh. Didalamnya terkandung beberapa postulat dan cara pandang
tentang bagaimana memelihara kekuasaan politik. Menurut Machiavelli,
sebuah negara akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil berikut:
pertama, segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan
kekuasaan; kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba
(divide et impera) adalah sah; dan ketiga, dalam dunia politik (yang
disamakan dengan kehidupan binatang buas ), yang kuat pasti dapat
bertahan dan menang. Semasa Machiavelli hidup, buku The Prince

5
dilarang beredar oleh Sri Paus karena dianggap amoral. Tetapi setelah
Machiavelli meninggal, buku tersebut menjadi sangat dan banyak dipelajari
oleh orang-orang serta dijadikan pedoman oleh banyak kalangan politisi dan
para kalangan elite politik.
B. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (abad XVIII)
Kaisar Napoleon merupakan tokoh revolusioner di bidang cara pandang,
selain penganut baik dari Machiavelli. Napoleon berpendapat bahwa perang
di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segala
upaya dan kekuatan nasional. Kekuatan ini juga perlu didukung oleh kondisi
sosial budaya berupa ilmu pengetahuan teknologi demi terbentuknya
kekuatan hankam untuk menduduki dan menjajah negara-negara disekitar
Prancis. Ketiga postulat Machiavelli telah diimplementasikan dengan
sempurna oleh Napoleon, namun menjadi bumerang bagi dirinya sendiri
sehingg akhir kariernya dibuang ke Pulau Elba.
C. Paham Jendral Clausewitz (XVIII)
Pada era Napoleon, Jenderal Clausewitz sempat terusir oleh tentara
Napoleon dari negaranya sampai ke Rusia. Clausewitz akhirnya bergabung
dan menjadi penasihat militer Staf Umum Tentara Kekaisaran Rusia.
Sebagaimana kita ketahui, invasi tentara Napoleon pada akhirnya terhenti
di Moskow dan diusir kembali ke Perancis. Clausewitz, setelah Rusia bebas
kembali, di angkat menjadi kepala staf komando Rusia. Di sana dia menulis
sebuah buku mengenai perang berjudul Vom Kriege (Tentara Perang).
Menurut Clausewitz, perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain.
Baginya, peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional
suatu bangsa. Pemikiran inilah yang membenarkan Rusia berekspansi
sehingga menimbulkan perang Dunia I dengan kekalahan di pihak Rusia
atau Kekaisaran Jerman.
D. Paham Feuerbach dan Hegel
Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel menimbulkan dua
aliran besar Barat yang berkembang didunia, yaitu kapitalisme di satu pihak
dan komunisme di pihak yang lain. Pada abad XVII paham perdagangan

6
bebas yang merupakan nenek moyang liberalisme sedang marak. Saat itu
orang-orang berpendapat bahwa ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara
adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan emas.
Paham ini memicu nafsu kolonialisme negara Eropa Barat dalam mencari
emas ke tempat yang lain. Inilah yang memotivasi Columbus untuk mencari
daerah baru, kemudian Magellan, dan lain-lainnya. Paham ini juga yang
mendorong Belanda untuk melakukan perdagangan (VOC) dan pada
akhirnya menjajah Nusantara selama 3,5 abad.
E. Paham Lenin (XIX)
Lenin telah memodifikasi paham Clausewitz. Menurutnya, perang adalah
kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Bagi Leninisme/komunisme,
perang atau pertumpahan darah atau revolusi di seluruh dunia adalah sah
dalam kerangka mengkomuniskan seluruh bangsa di dunia. Karena itu,
selama perang dingin, baik Uni Soviet maupun RRC berlomba-lomba untuk
mengekspor paham komunis ke seluruh dunia. G.30.S/PKI adalah salah satu
komoditi ekspor RRC pada tahun 1965. Sejarah selanjutnya menunjukkan
bahwa paham komunisme ternyata berakhir secara tragis seperti runtuhnya
Uni Soviet.
F. Paham Lucian W.Pye dan Sidney
Dalam buku Political Culture and Political Development (Princeton
University Press, 1972 ), mereka mengatakan :The political culture of
society consist of the system of empirical believe expressive symbol and
values which devidens the situation in political action can take place, it
provides the subjective orientation to politics.....The political culture of
society is highly significant aspec of the political system. Para ahli tersebut
menjelaskan adanya unsur-unsur sebyektivitas dan psikologis dalam tatanan
dinamika kehidupan politik suatu bangsa, kemantapan suatu sistem politik
dapat dicapai apabila sistem tersebut berakar pada kebudayaan politik
bangsa yang bersangkutan.samudera Hindia).
2.2. Landasan Wawasan Nusantara

7
Landasan wawasan nusantara dapat di jabarkan menjadi berbagai landasan,
yaitu :
A. Landasan Idiil
Pancasila adalah faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan
sebagai landasan idiil pada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya
wawasan nusantara merupakan perwujudan dari pancasila. Pancasila
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh serta mengandung paham
keseimbangan, keselarasan, dan keseimbangan. Maka wawasan nusantara
mengarah kepada terwujudnya kesatuan dan keserasian dalam bidang-
bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan
kata lain, landasan idiil merupakan landasan dasar terwujudnya wawasan
nusantara.
B. Landasan Konstitusional
Kata konstitusional biasa berkaitan erat dengan perundang-undangan. Jadi,
landasan wawasan nusantara juga berlandaskan pada perundang-undangan.
UUD 1945 yang merupakan landasan konstitusi dasar negara, yang menjadi
pedoman pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia
adalah negara kesatuan yang berbentuk republik (Pasal 1 UUD 1945) yang
kekuasaan tertingginya ada pada rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
MPR.
C. Landasan Visional.
Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai
wawasan nasional bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi
penyesalan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan
cita-cita dan dan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 alinea keempat yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

8
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
D. Landasan Konsepsional
Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kemampuan sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional. Dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya,
bangsa Indonesia mengahadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan. Agar dapat mengatasinya, basngsa indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
E. Landasan Operasional.
GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan
nusantara, yang dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973
pada tanggal 22 Maret 1973.
2.3. Asas-asas dalam Wawasan Nusantara
Asas-asas wawasan nusantara adalah ketentuan ketentuan atau kaidah
kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap
taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan
bersama.
Jika hal ini diabaikan, maka komponen pembentuk kesepakatan bersama akan
melanggar kesepakatan bersama tersebut, yang berarti bahwa tercerai berainya
bangsa dan negara Indonesia. Asas Wawasan Nusantara terdiri dari :
A. Asas tujuan / kepentingan bersama
Merupakan asas untuk membangun dan mengisi kemerdekaan untuk
mewujudkan tujuan nasional sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945.
Contoh : Pada saat bangsa Indonesia ingin Kemerdekaan dari penjajah
B. Asas keadilan
Merupakan suatu tindakan / perilaku yang tidak merugikan maupun
menguntungkan sebelah pihak saja, dan tidak mengutamakan kepentingan
pribadi daripada kepentingan umum.
C. Asas kejujuran

9
Merupakan cara berfikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan relita serta
ketentuan yang benar sesuai dengan hukum yang tertera UUD 1945.
D. Asas solidaritas
Merupakan asas saling memahami dan saling menghargai antar sesama
dengan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan dan sebagainya.
E. Asas kerja sama
Merupakan suatu cara / perilaku koordinasi, saling pengertian yang
didasarkan atas kesetaraan demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
F. Asas kesetiaan
Merupakan ucapan ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya
persatuan dan kesatuandalam bhinekaan.Merupakan tonggak utama dalam
terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi
serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang
wawasan nusantara meliputi :
A. Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan
mengupayakan tetap terbina danterpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
B. Ke Luar
Arah pandang keluar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional
dalam dunia yang serba berubah maupun kehidupan dalam negri serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial, serta kerjasama dan sikap saling hormat
menghormati. Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa dalam
kehidupan internasionalnya, bangsa Indonesia harus berusaha
mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan,
baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan

10
demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada
Pembukaan UUD 1945.

2.4. Unsur-Unsur Wawasan Nusantara


Unsur -unsur dasar yang terdapat didalam wawasan nusantara ada 3, yaitu
A. Wadah (Countour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya ialah bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
B. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang dimasyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.Isi ini sendiri
menyangkut dua hal yang penting yakni :
1. Relasasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama, dan
perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
2. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
C. Tata Laku (Conduct)
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri
dari tata laku bathiniah dan lahiriah. Tata laku bathiniah mencerminkan
jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia, sedangkan
Tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari
bangsa Indonesia.
2.5. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara
Kedudukan, fungsi, dan tujuan wawasan nusantara adalah sebagai berikut
Kedudukan wawasan nusantara
Merupakan suatu posisi atau status yang sangat penting dalam
wawasan nusantara, yang memiliki tentang ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh masyarakat untuk mencapai dan mewujudkan tujuan
nasional. Maka dalam wawasan nusantara menjadi suatu landasan visional

11
sehingga paradigma nasional memiliki spesifikasi, dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional.
Dalam wawasan nusantara dapat dilihat secara stratifikasinya :
1. Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa dan dasar Negara yang
berkedudukan sebagai landasan idiil.
2. Dalam UUD 1945 segabai landasan konstitusi Negara, berkedudukan
sebagai landasan idiil.
3. Wawasan nasional sebagai visi nasional, yang berkedudukan sebagai
landasan konsepional.
4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, yang berkedudukan
sebagai landasan
5. konsepsional.
6. GBHN sebagai politik dan strategi nasional yang merupakan
kebijaksanaan dalam dasar nasional, berkedudukan sebagai landasan
operasional.
Dalam paradigma nasional dibentuk secara structural dan fungsional untuk
mewujudkan tujuan dengan mendasarin kehidupan nasional, berbangsa, dan
bernegara.
Fungsi wawasan nusantara
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan,
tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan
daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan wawasan nusantara

Untuk mewujudkan kesatuan dalam aspek kehidupan baik alamiah maupun


sosial, yang tujuannya untuk menjunjung tinggi kepentingan nasional, dan
kepentingan kawasan untuk membina kesejahteraan, diseluruh dunia. Hal
tersebut dapat membantu kita dalam nasionalisme dikehidupan dengan
tujuannya dapat meningkatkan rasa saling menghormati, dan saling

12
memberi semangat dalam berbangsa Indonesia dengan pemahaman dan
penghayatan wawasan nusantara.
2.6. Sudut pandang Wawasan Nusantara
Sudut pandang mengenai wawasan nusantara dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Sudut Pandang ke Dalam
Sudut pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan
kesatuan segenap aspek kehidupan nasional , baik aspek alamiah maupun
aspek social . Sudut pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangsa
Indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini
mungkin factor factor penebab timbulnya disintegrasi bangsa dan harus
mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan
dalam kebinekaan.
b. Sudut Pandang ke Luar
Sudut pandang keluar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional
dalam dunia yang serba berubah maupun kehidupan dalam negri serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial, serta kerjasama dan sikap saling hormat
menghormati. Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa dalam
kehidupan internasionalnya, bangsa Indonesia harus berusaha
mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan,
baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan
demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada
Pembukaan UUD 1945.
2.7. Isi Wawasan Nusantara
Isi dari wawasan nusantara meliputi bebarapa bidang yaitu :
A. Secara Letak Wilayah
1. Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis imajiner yang
membentang horisontal melingkari bumi sedangkan garis bujur
merupakan garis imajiner yang melingkari bumi secara vertikal.

13
Garis Lintang dan Bujur dibagi menjadi dua yaitu Garis Lintang
Utara dan Garis Lintang Selatan yang dibatasi oleh garis
ekuator(khatulistiwa) dan Garis Bujur Barat dan dan Bujur Timur yang
dibatasi oleh Greenwich Mean Time.
Letak Astronomis Indonesia adalah 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS
(Lintang Selatan) dan antara 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur
Timur).
Jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia terletak di kawasan iklim
tropis dan berada di belahan timur bumi.
Indonesia berada di kawasan tropis, hal ini membuat Indonesia
selalu disinari matahari sepanjang tahun. Di Indonesia hanya terjadi dua
kali pergantian musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan hujan.
Negara-negara yang memiliki iklim tropis pada umumnya dilimpahi
alam yang luar biasa. Curah hujan tinggi akan membuat tanah menjadi
subur. Flora dan fauna juga sangat beraneka ragam.
Sedangkan pengaruh dari letak dilihat dari garis bujur, maka
Indonesia memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi tida daerah
waktu yaitu Indonesia bagian timur (WIT), Indonesia
bagiantengah(WITA), dan Indonesia bagian barat(WIB).
2. Letak Geografis
Letak geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi
daerah lain. Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia,
serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia sangat
setrategis dan penting dalam kaitannya dengan perekonomian.
Indonesia berada persimpangan lalu lintas dunia.
Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan
masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional.
Meski untuk sementara waktu diacuhkan, kondisi geografis suatu
negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh
secara global.

14
Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi
determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang
pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09).
3. Letak Geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah melihat keadaan geologinya.
Berdasarkan keadaan geologinya, kepulauan di Indonesia dapat
dikategorikan menjadi 3 daerah, yaitu :
a. Daerah dangkalan Sunda
b. Daerah dangkalan Sahul
c. Daerah antar dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul
Indonesia bagian barat merupakan bagian dari Benua Asia, Indonesia
bagian timur merupakan bagian dari Benua Australia, sedangkan
Indonesia bagian tengah merupakan peralihan yang disebut daerah
Wallace.
Dilihat dari segi jalur pegunungan yang ada, kepulauan Indonesia
terletak di antara dua rangkaian pegunungan muda. Pegunungan di
Indonesia bagian barat merupakan bagian dari rangkaian pegunungan
Sirkum Mediterania, sedangkan pegunungan Indonesia bagian timur
merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik.
Akibat dari letak geologis Indonesia tersebut adalah :
a. Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif
b. Laut di Indonesia bagian barat dan timur lautnya dangkal, sedangkan
untuk bagia tengah lautnya dalam
c. Indonesia memilili banyak barang tambang mineral
d. Wilayah Indonesia termasuk daerah yang labil dan sering
mengalami gempa bumi tektonik dan vulkanik
e. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian pegunngan muda
Sirkum Mediterania dan Sirkum pasifik
B. Secara Politik
Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia
yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah

15
(darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di
atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara
secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang
meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Wawasan
Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan
manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam
GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan
tahapan akhir perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah
diperjuangkan sejak Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957.
Jadi wawasan nusantara secara politik ini lebih mengarah kepada
geopolitiknya.
C. Secara Ekonomi
Wawasan Nusantara secara sosial dapat diartikan sebagai satu kesatuan
ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan. Hal ini berarti dalam
kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar benar
menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, mencerminkan tanggung
jawab pengelolaan SDA yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar
daerah seacara timbal balik serta kelestarian lingkungan dan SDA
D. Secara Sosial Budaya
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa,
bahasa, dan agama. Berdasarkan rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas
bangsa asli pribumi yakni Mongoloid Selatan/Austronesia dan Melanesia di
mana bangsa Austronesia yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak
mendiami Indonesia bagian barat. Secara lebih spesifik, suku bangsa Jawa
adalah suku bangsa terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh
penduduk Indonesia.Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika"
("Berbeda-beda namun tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk
negara.

16
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan
budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh
kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa, dan termasuk kebudayaan
sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki
aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti Wayang Kulit yang menampilkan
kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda.
Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya
dapat ditemukan di daerah Sumatera seperti tari Ratb Meuseukat dan tari
Seudati dari Aceh.
Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun
Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-
acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.
Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah
kerajinan Batik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri Batik meliputi
Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Pandeglang, Garut, Tasikmalaya dan juga
Pekalongan. Kerajinan Batik ini pun diklaim oleh negara lain dengan
industri Batiknya. Busana asli Indonesia dari Sabang sampai Merauke
lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah
antara lain baju Kurung dengan Songketnya dari Sumatera Barat
(Minangkabau), kain Ulos dari Sumatera Utara (Batak), busana Kebaya,
busana khas Dayak di Kalimantan, baju Bodo dari Sulawesi Selatan, busana
Koteka dari Papua dan sebagainya.
Alat musik tradisional Indonesia antara lain meliputi, angklung, gandang
tabuik, bende, gendang bali, calung, gendang karo, dermenan, gamelan,
gondang batak, gondang (musik sunda), gong kemada, gong lambus, jidor,
kecapi suling, kendang jawa, kecapi batak, rebana, kenong, rebab,
kulintang, saron, saluang.

Indonesia hanya memiliki satu bahasa nasional atau bahasa negara, yakni Bahasa
Indonesia. Campur tangan negara terhadap bahasa nasional diselenggarakan melalui Badan

17
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Indonesia memiliki lebih dari 721 bahasa daerah. Di antara ratusan bahasa daerah
tersebut, yang paling banyak sebarannya adalah di Papua dan Kalimantan, sedangkan yang
paling sedikit adalah di pulau Jawa. Menurut jumlah penuturnya, bahasa daerah yang
paling banyak digunakan di Indonesia berturut-turut adalah: Jawa (80 juta penutur),
Melayu-Indonesia, Sunda, Madura, Batak, Minangkabau, Bugis, Aceh, Bali, Banjar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Wawasan Nusantara secara sosial budaya merupakan
pengembangan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah.
E. Secara Hankam
Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan
pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan
ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian
tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu
konsepsi Ketahanan Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan
dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua
konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan
barbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya. Kegiatan
pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap
warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap
warga negara.
2.8. Implementasi Wawasan Nusantara
Dalam pelaksanaan kehidupan nasional, implementasi dari Wawasan Nusantara itu sendiri
mencakup berbagai bidang kehidupan yaitu :
A. Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik sendiri terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai
Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-
undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya
seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan
prinsip demokrasi dan keadilan, sehinnga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
18
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan
hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang
sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak
produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentu
peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yang berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan, dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatic sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar
dan pulau kosong.
B. Kehidupan Sosial
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bidang sosial yaitu :
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan
di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya
C. Kehidupan Ekonomi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bidang ekonomi yaitu:
a. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang atau
minyak yang besar, serta memiliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena
itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sector
pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
b. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar
daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya
dalam keadilan ekonomi.
c. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil
19
D. Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bidang pertahanan dan keamanan yaitu :
a. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan
kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal,
meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan
kepada aparat dan belajar
b. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan
kekuatan keamanan.
c. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.
2.9. Kendala dalam Implementasi Wawasan Nusantara
A. Pemberdayaan Masyarakat
John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus
dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Pemberdayaan masyarakat
dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk
mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan
Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning karena
adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan
operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat
diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.
B. Dunia Tanpa Batas
1. Perkembangan IPTEK
Mempengaruhi pola fikir , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek
kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam
menghadapi tantangan global.
2. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State
menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara
dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara
tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi,
20
industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan
global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan
peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Perkembangan Iptek dan
perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan
tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat
mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
C. Kesadaran Warga Negara
1. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan
namun tidak dapat dipisahkan.
2. Kesadaran bela Negara yakni dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan
adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan,
kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas
SDM, transparan dan memelihara persatuan.
D. Era Baru Kapitalisme
1. Sloan dan Zureker
Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu
sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan
kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk
berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan
kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.
Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan
melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan
masyarakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.

2. Lester Thurow
Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan dalam
era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara
paham individu dan paham sosialis. Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis
dalam rangka mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-
negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu Demokrasi, Hak Azasi
Manusia, Lingkungan hidup.
2.10. Pentingnya pemahaman Wawasan Nusantara bagi genarasi muda

21
Generasi muda harus memahami wawasan kebangsaannya, juga harus berperan aktif dalam
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dengan cara saling menghargai perbedaan,
yang dimulai dari perbedaan pada hal-hal kecil. Generasi muda juga harus menjadi penggerak
dalam menaati peraturan, untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, disamping
menjaga stabilitas nasional.
Kehilangan wawasan tentang makna dan hakikat sebuah bangsa dan kebangsaan, akan
mendorong terjadinya disorientasi dan perpecahan. Konflik vertikal dan horizontal yang terjadi
dalam kehidupan sosial itu bisa melahirkan ancaman disintegrasi bangsa. Apalagi, bangsa
Indonesia merupakan bangsa plural (majemuk) yang terdiri dari beragam suku, golongan dan
agama, yang mengandung potensi konflik yang dapat merugikan dan mengganggu persatuan
dan kesatuan bangsa.
Dalam era globalisasi saat ini, negara juga menghadapi tantangan, yakni akses teknologi
dan informasi yang tidak terbatas. Ini secara perlahan menyebabkan bergesernya nilai-nilai
yang dianut suatu bangsa, termasuk Indonesia. Pergeseran nilai itu terlihat dari kenakalan
remaja yang semakin meningkat dan terkesan semakin brutal, penyalahgunaan narkoba dan
perkelahian antarpelajar, serta konflik antarkelompok masyarakat yang semakin marak.
Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi perkembangan sebuah bangsa. Karena itu, sangatlah
perlu untuk mempelajari kembali pentingnya wawasan kebangsaan bagi generasi muda dengan
harapan, kehidupan bangsa Indonesia ke depan jauh menjadi lebih baik dan lebih harmonis.
Semangat kebangsaan ini harus dimiliki seluruh anak bangsa untuk bangkit
mempersiapkan dan mengembangkan diri demi masa depan bangsa dan negara. Menjadi
bangsa yang maju dan memiliki daya saing. Sebab, tahun 2015 nanti akan ada AEC, ASEAN
Economic Community (MEA, Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang mengharuskan kesiapan
kita, khususnya para pemuda. Pemuda Bojonegoro tentu juga harus siap menghadapi
persaingan global tersebut, baik dalam hal keamanan, ekonomi, sosial dan budaya.

2.11. Wawasan Nasional Indonesia


Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal
sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai negara
Indonesia.
a. Paham kekuasaan Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang
perang dan damai berdasarkan : Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan. Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia tidak

22
mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung
persengketaan dan ekspansionisme.
b. Geopolitik Indonesia
Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar ARCHIPELAGO CONCEPT yaitu
laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh
sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.
2.12. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia
Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari kondisi
nyata. Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasan dari bangsa Indonesia yang
terdiri dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahan Indonesia.
Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional
Indonesia ditinjau dari :
a. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak
dan daya pikir, sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan sesama,
lingkungan, alam semesta dan dengan Penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta,
karsa dan karya untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari
generasi ke generasi. Adanya kesadaran yang dipengaruhi oleh lingkungannya, manusia
Indonesia memiliki motivasi demi terciptanya suasana damai dan tentram menuju
kebahagiaan serta demi terselenggaranya keteraturan dalam membina hubungan antar
sesamanya.
Dengan demikian nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan
berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia, termasuk didalam
menggali dan mengembangkan Wawasan Nasional.
Wawasan Nasional merupakan pancaran dari Pancasila oleh karena itu
menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan dengan tidak menghilangkan ciri, sifat
dan karakter dari kebhinekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku bangsa, etnis dan
golongan).
b. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan
Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak
diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata
laku negara ybs.
Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang wilayah
teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu Territoriale Zee en Maritieme Kringen

23
Ordonantie 1939 (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/teritorial Indonesia adalah
3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia.
TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau
dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah, sehingga pada tgl. 13 Desember 1957
pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya :
1. Segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau
yang termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas/lebarnya
adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Indonesia.
2. Lalu-lintas yang damai di perairan pedalaman bagi kapal-kapal asing
dijamin selama dan sekedar tidak bertentangan/mengganggu kedaulatan dan
keselamatan negara Indonesia.
3. Batas laut teritorial adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan
titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah
daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan
negara.
Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia
lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang
telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga
macam, yaitu zona Laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif

a. Zona Laut Teritorial


Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke
arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar
lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-
masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut
laut teritorial. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-
ujung pulau terluar.
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial,
tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun
di bawah permukaan laut. Deklarasi Djuanda kemudian diperkuat/diubah menjadi Undang-
Undang No.4 Prp. 1960.
b. Zona Landas Kontinen
Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi
merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150
24
meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia
dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200
mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka
batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai
kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan
kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas
landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka
diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat
kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi
eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan
laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas
kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling
tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya
dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi
eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.
Melalui Konfrensi PBB tentang Hukum Laut Internasional ke-3 tahun 1982, pokok-
pokok negara kepulauan berdasarkan Archipelago Concept negara Indonesia diakui dan
dicantumkan dalam UNCLOS 1982 (United Nation Convention on the Law of the Sea)
atau konvensi PBB tentang Hukum Laut.
Indonesia meratifikasi Unclos 1982 melalui UU No.17 th.1985 dan sejak 16
Nopember 1993 Unclos 1982 telah diratifikasi oleh 60 negara sehingga menjadi hukum
positif (hukum yang sedang berlaku di masing-masing negara).
Berlakunya UNCLOS 1982 berpengaruh dalam upaya pemanfaatan laut bagi
kepentingan kesejahteraan seperti bertambah luas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) dan
Landas Kontinen Indonesia.
Perjuangan tentang kewilayahan dilanjutkan untuk menegakkan kedaulatan
dirgantara yakni wilayah Indonesia secara vertikal terutama dalam memanfaatkan wilayah
Geo Stationery Orbit (GSO) untuk kepentingan ekonomi dan pertahanan keamanan.
Ruang udara adalah ruang yang terletak diatas ruang daratan dan atau ruang lautan
sekitar wilayah negara dan melekat pada bumi dimana suatu negara mempunyai hak

25
yurisdiksi. Ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara merupakan satu kesatuan ruang
yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia, telah meratifikasi Konvensi
Geneva 1944 (Convention on International Civil Aviation) sehingga kita menganut
pemahaman bahwa setiap negara memiliki kedaulatan yang lengkap dan eksklusif terhadap
ruang udara di atas wilayahnya, dan tidak dikenal adanya hak lintas damai. Jadi tidak satu
pun pesawat udara asing diperbolehkan melalui ruang udara nasional suatu negara tanpa
izin negara yang bersangkutan.
Gambar laut teritorial selebar 3 mil dari masing-masing pulau (TZMKO 1939)
Gambar pembagian wilayah laut menurut Konvensi PBB tentang Hukum Laut
Internasional1982
Gambar laut wilayah berdasarkan Deklarasi Djaunda dan ZEE Indonesia

c. Pemikiran berdasarkan Aspek Sosial Budaya


Budaya/kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh
kekuatan budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa dan karsa (budi,
perasaan, dan kehendak).
Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan
pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota-
anggotanya.
Secara universal kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur-unsur yang
sama :
1. sistem religi dan upacara keagamaan
2. sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
3. sistem pengetahuan
4. bahasa
5. keserasian
6. sistem mata pencaharian
7. sistem teknologi dan peralatan
Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi
masyarakat ybs, artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat dengan serta
merta mewarisi norma-norma budaya dari generasi sebelumnya. Warisan budaya diterima
secara emosional dan bersifat mengikat ke dalam (Cohesivness) sehingga menjadi sangat
sensitif.

26
Berdasar ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan konstelasi geografi,
masyarakat Indonesia sangat heterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik
yang sangat besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relatif rendah sejalan
dengan terbatasnya masyarakat terdidik.
Besarnya potensi antar golongan di masyarakat yang setiap saat membuka peluang
terjadinya disintegrasi bangsa semakin mendorong perlunya dilakukan proses sosial yang
akomodatif. Proses sosial tersebut mengharuskan setiap kelompok masyarakat budaya
untuk saling membuka diri, memahami eksistensi budaya masing-masing serta mau
menerima dan memberi.
Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan
kesamaan persepsi atau kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang
eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina
kehidupan bersama secara harmonis.
d. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan
Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita pada umumnya tumbuh dan
berkembang akibat latar belakang sejarah. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit landasannya
adalah mewujudkan kesatuan wilayah, meskipun belum timbul rasa kebangsaan namun
sudah timbul semangat bernegara. Kaidah-kaidah negara modern belum ada seperti
rumusan falsafah negara, konsepsi cara pandang dsb. Yang ada berupa slogan-slogan
seperti yang ditulis oleh Mpu Tantular yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Penjajahan disamping menimbulkan penderitaan juga menumbuhkan semangat
untuk merdeka yang merupakan awal semangat kebangsaan yang diwadahi Boedi Oetomo
(1908) dan Sumpah Pemuda (1928)
Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang
menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa yang akan
melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan
bangsa lain.
2.13. Studi Kasus
Kronologi
Kasus Bendera terbalik dan Lagu daerah Rasa Sayange pada SEA Games 2017
Kasus pertama berawal dari insiden Bendera Indonesia terbalik pada buku panduan SEA
GAMES 2017. Tak hanya bendera Merah Putih yang terbalik, panitia SEA Games juga salah
menempatkan bendera Indonesia sebagai Juara Umum 2011. Bendera Indonesia malah
bergambar bendera Thailand. Isunya pertama kali berembus ke publik melalui cuitan Menteri
27
Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, di akun Twitter pribadinya. Pada buku panduan SEA
Games, tampak bendera Indonesia yang seharusnya berwarna merah dan putih terbalik menjadi
putih dan merah.

Kasus kedua berasal dari acara pembukaan SEA Games 2017. Pembukaan SEA Games 2017
Malaysia yang digelar pada Sabtu 19 Agustus 2017 di Stadion Nasional, Bukit Jalil. Pada
upacara pembukaan, 11 negara yang ikut ambil bagian di SEA Games 2017 diperkenalkan
kepada penonton. Mereka melakukan defile mengelilingi sembari melambaikan tangan dan
bendera ke arah penonton. Saat Laos dipekernalkan, alunan musik yang mengiringi kontingen
itu adalah instrumen yang membawakan lagu 'Anak Kambing Saya', yang berasal dari NTT.
Yang menarik adalah saat lagu Rasa Sayange juga diperdengarkan di acara ini. Sebelumnya,
lagu sempat mengundang kontroversi. Beberapa waktu berlalu, Malaysia mengklaim lagu dari
Kepulauan Maluku. Pemerintah Malaysia berdalih lagu Rasa Sayange telah ada dan dikenal
sejak lama. Lagu ini lantas dianggap menjadi lagu rakyat Negeri Jiran Belakangan, pejabat
resmi Malaysia akhirnya mengakui lagu Rasa Sayange milik warisan bersama bangsa Melayu,
yakni Indonesia dan Malaysia.

Analisis Kasus

Kasus kesalahan Bendera terbalik seharusnya tidak terjadi, karena acara yang berlangsung
merupakan acara se-Asia yang diikuti oleh berbagai Negara. Malaysia selaku tuan rumah dan
panitia SEA GAMES seharusnya lebih memperhatikan hal hal yang bersangkutan dengan
Negara lain, karena bendera merupakan Identitas dari sebuah negara. Tidak hanya sebagai
Identitas, perjuangan untuk mengibarkan bendera tersebut tidaklah mudah. Ajang SEA Games
yang seharusnya menjadi ajang mengusung semangat persaudaraan dan persahabatan dinodai
dengan kesalahan kecil yang fatal.

Tidak hanya pada buku panduan yang menjadi perbincangan pada SEA GAMES 2017,
Pihak Malaysia tetap mengklaim lagu rasa sayange, peristiwa ini seharusnya tidak terjadi
karena ini telah terjadi sebelumnya.

28
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1. Pengertian wawasan nusantara secara umum adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan bentuk geografisnya menurut Pancasila dan UUD
1945 dalam mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan yang
ada untuk mencapai tujuan nasional.
2. Unsur-unsur yang terdapat didalam wawasan nusantara meliputi 3 hal yaitu wadah
kehidupan bermasyarakat, isi dari aspirasi masyarakat, dan tata laku dalam
bermasyarakat.
3. Asas yang digunakan dalam wawasan nusantara adalah asas tujuan bersama,
keadilan, kejujuran, solidaaritas, kerja sama, dan kesetiaan
4. Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai wawasan nasional Bangsa
Indonesia, paradigma nasional, landasan visi nasional, dan landasan opersional.
Dan ungsi wawasan nusantara lebih mengarah untuk mengatur seluruh rakyat
Indonesia ke arah yang lebih baik terutama dalam hal nasionalisme terhadap
Bangsa Indonesia itu sendiri. Sedangkan tujuan dari wawasan nusantara sendiri
sesuai dengan fungsinya yaitu mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupanrakyat Indonesia.
5. Sudut pandang dalam wawasan nusantara terbagi menjadi dua, yaitu sudut
pandangSudut pandang ke dalam wawasan nusantara fungsinya adalah untuk
memwujudkan persatuan Bangsa Indonesia sedangkan sudut pandang ke luar
wawasan nusantara adalah untuk menunjukan persatuan Bangsa Indonesia ke dunia
Internasional
6. Isi dari wawasan nusantara memiputi beerapa bidang yaitu letak wilayah, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Yang juga diemplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
7. Kendala yang paling besar dari pengimplementasian wawasan nusantara adalah
kurangnya pemberdayaaan masyarakat oleh pemerintah sehingga berdampak
terhadap menurunnya kesadaran warga negara, dan globalisasi yang mengikis rasa
nasionalisme Bangsa Indonesia
8. Prospek kedepan untuk mengatasi kendala pengimplementasian wawasan
nusantara adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki rasa
nasionalisme dan keahlian di bidang IPTEK, terutama bagi generasi muda di
Indonesia.
29
9. Untuk kesekian kalinya masalah mengenai pengeklaiman wilayah Indonesia terjadi
lagi di wilayah Natuna. Namun kali ini Indonesia akan bertindak tegas dan
mengdukannya ke Mahkamah Interasional.

3.2.Saran
Dengan adanya wawasan nusantara, kita sebegai generasi muda harus memiliki sikap
nasionalisme yang lebih tinggi terhadap Indonesia. Untuk itu perlu diberikan
pendidikan wawasan nusantara di bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Walaupun saat ini sudah ada pelajaran pendidikan kewarganegaraan namun
kenyataannya jiwa nasionalisme generasi saat ini masih sangat kurang. Untuk itu
diperlukan pengimplementasian dari wawasan nusantara bukan hanya pelajarannya.
Untuk merealisasiannya kami memiliki saran agar para generasi muda terutama yang
ada di bangku pendidikan bisa lebih memahami apa isi dari wawasan nusantara seperti
lebih mengenal wilayah dan warisan budaya Indonesia. Hal ini diperlukan agar tidak
ada lagi konflik pengeklaiaman wilayah dan budaya Indonesia olehnegara lain. Selain
itu diperlukan juga pengamanan yang ketat dari pemerintahan dalam mengawasi
wilayah dan budaya dari Indonesia. Seperti pengamanan dari militer dan pelestarian
budaya oleh Kementrian Budayadan Pariwisata.

30
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmoro.2009.Paradigma Baru : Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan.Semarang :


Rasail Media Group.
Fukuyama, Francais.2005.Memperkuat Negara : Tata Pemerintahan dan Tata Dunia abad 21.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
http://m.voaindonesia.com/a/indonesia-mungkin-adukan-sengketa-natuna-ke-icc/3054443.html
http://jurnalmaritim.com/2015/01/menguak-sengketa-gugusan-pulau-pasir-antara-indonesia-
australia/
http://nasional.kompas.com/read/2015/09/21/16104791/Pertaruhan.Jokowi.di.Beranda.Indonesia
?page=all
http://magnificencelife.blogspot.co.id/2012/12/implementasi-dan-prospek-
wawasan.html#.VukdSajkA3I
https://briliianbayu.wordpress.com/tag/prospek-implementasi-wawasan-nusantara-serta-
tantangan-mewujudkan-visi-indonesia-2020/
http://hannalmunawar.blogspot.co.id/2014/04/contoh-kasus-wawasan-nusantara-mengenai.html
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/08/contoh-makalah-wawasan-nusantara.html
http://welcome-taufikhidayat.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-hakekat-dan-kedudukan.html
http://puputfatika17.blogspot.co.id/2015/04/makalah-wawasan-nusantara.html
http://blog.unnes.ac.id/lovebiologyuniversitasnegerisemarang710/2015/11/29/makalah-
wawasan-nusantara/

31

Anda mungkin juga menyukai