Perkumpulan
Endokrinologi
PERKUMPULAN
ENDOKRINOLOGI
INDONESIA
Indonesia
Panduan
Pengelolaan
Dislipidemia
di Indonesia - 2015
Panduan Pengelolaan
Dislipidemia
di Indonesia - 2015
Penulis
Putu Moda Arsana
Rulli Rosandi
Asman Manaf
AAG Budhiarta
Hikmat Permana,
Krishna W. Sucipta
Dharma Lindarto
Soebagijo Adi
Bowo Pramono
Dante Saksono Harbuwono
Alwi Shahab
Sugiarto
Jazil Karimi
Luthfan Budi Purnomo (Alm)
Agus Yuwono
Tony Suhartono
Penerbit
PB. PERKENI
TIM PENYUSUN REVISI
PANDUAN PENGELOLAAN DISLIPIDEMIA
DI INDONESIA - 2015
Ketua:
dr. Putu Moda Arsana, SpPD KEMD
Sekretaris:
dr. Rulli Rosandi, SpPD
Anggota Tim:
Prof. dr. Asman Manaf, SpPD KEMD (Padang)
Prof. Dr. dr. AAG Budhiarta, SpPD KEMD (Bali)
Dr. dr. Hikmat Permana, SpPD KEMD (Bandung)
dr. Krishna W. Sucipta, SpPD KEMD (Aceh)
Dr. dr. Dharma Lindarto, SpPD KEMD (Medan)
dr. Soebagijo Adi, SpPD KEMD (Surabaya)
dr. Bowo Pramono, SpPD KEMD (Semarang)
dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD KEMD. PhD (Jakarta)
dr. Alwi Shahab, SpPD KEMD (Palembang)
dr. Sugiarto, SpPD KEMD (Solo)
dr. Jazil Karimi, SpPD KEMD (Pekanbaru)
dr. Luthfan Budi Purnomo, SpPD KEMD (Alm) (Yogyakarta)
dr. Agus Yuwono, SpPD KEMD (Banjarmasin)
dr. Tony Suhartono, SpPD KEMD (Semarang)
Prof. DR. Dr. A.A.G Budhiarta, SpPD-KEMD Dr. Herry Kongko, SpPD-KEMD
Dr. A.A Gede Budhitresna, SpPD-KEMD DR. Dr. Hikmat Permana, SpPD-KEMD
Prof. DR. Dr. Achmad Rudijanto, SpPD-KEMD Dr. Hoo Yumilia, SpPD-KEMD
Prof. DR. Dr. Agung Pranoto, SpPD-KEMD, M.Kes Dr. Husaini Umar, SpPD-KEMD
Dr. Agus Sambo, SpPD-KEMD Dr. Ida Ayu Kshanti, SpPD-KEMD
DR. Dr. Agus Yuwono, SpPD-KEMD Dr. IGN Adhiarta, SpPD-KEMD
Dr. Ainal Ikram, SpPD-KEMD Dr. I Made Pande Dwipayana, SpPD-KEMD
Dr. Alwi Shahab, SpPD-KEMD DR. Dr. Imam Subekti, SpPD-KEMD
Dr. Andi Makbul Aman, SpPD-KEMD Dr. Jazil Karimi, SpPD-KEMD
DR. Dr. Ari Sutjahjo, SpPD-KEMD Prof. DR. Dr. Johan S. Masjhur, SpPD-KEMD
Dr. Aris Wibudi, SpPD-KEMD, PhD Dr. Johannes Purwoto, SpPD-KEMD
Prof. DR. Dr. Asdie H.A.H. , SpPD-KEMD Prof. DR. Dr. John MF Adam, SpPD-KEMD
Prof. DR. Dr. Askandar Tjokroprawiro, SpPD-KEMD DR. Dr. K. Heri Nugroho H.S, SpPD-KEMD
Prof. DR. Dr. Asman Manaf, SpPD-KEMD Prof. Dr. Dr. Karel Pandelaki, SpPD-KEMD
Dr. Augusta Y.L. Arifin, SpPD-KEMD Prof. DR. Dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD
Dr. Bastanta Tarigan, SpPD-KEMD Dr. Khomimah, SpPD-KEMD
Dr. Med. Benny Santosa, SpPD-KEMD Dr. Khrisna W. Sucipto, SpPD-KEMD
Prof. DR Dr. Boedisantoso Ranakusuma, SpPD- KEMD Dr. Laksmi Sasiarini, SpPD-KEMD
Dr. Bowo Pramono, SpPD-KEMD Dr. Latief Choibar, SpPD-KEMD
DR. Dr. Budiman, SpPD-KEMD Dr. Made Ratna Saraswati, SpPD-KEMD
Dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, PhD DR. Dr. Mardi Santoso, SpPD-KEMD
Prof. DR. Dr. Darmono, SpPD-KEMD Dr. Mardianto, SpPD-KEMD
DR. Dr. Dharma Lindarto, SpPD-KEMD Dr. Maryantoro Oemardi, SpPD-KEMD
Prof. DR. Dr. Djoko Hardiman, SpPD-KEMD Dr. M. Robikhul Ikhsan, SpPD-KEMD, M.Kes
Prof. Dr. Djoko Wahono Soetmadji, SpPD- KEMD Dr. Nanang Soebijanto, SpPD-KEMD
Dr. Dyah Purnamasari, SpPD-KEMD Dr. Nanny Nathalia Soetedjo, SpPD-KEMD
Prof. DR. Dr. Dwi Sutanegara, SpPD-KEMD Dr. Ndaru Murti Pangesti, SpPD-KEMD
Dr. Em Yunir, SpPD-KEMD Dr. Nur Aisjah, SpPD-KEMD
Dr. Eva Decroli, SpPD-KEMD Dr. Octo Indradjaja, SpPD-KEMD
DR. Dr. Fatimah Eliana, SpPD-KEMD Dr. Olly Renaldi, SpPD-KEMD
Dr. Gatut Semiardji, SpPD-KEMD Dr. Pandji Muljono, SpPD-KEMD
Prof. DR. Dr. Harsinen Sanusi, SpPD-KEMD Prof. DR. Dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD
Dr. Hemi Sinorita, SpPD-KEMD Dr. Putu Moda Arsana, SpPD-KEMD
Dr. Hendra Zufry, SpPD-KEMD Dr. Rochsismandoko, SpPD-KEMD
Sasaran
Panduan pengelolaan dislipidemia di Indonesia ditujukan
terutama untuk mengelola pasien dislipidemia dewasa. Panduan
ini bagi tenaga kesehatan profesional yang terlibat didalam
pengelolaan dislipidemia.
Proses Pembuatan
Pembuatan panduan pengelolaan dislipidemia di
indonesia ini dilakukan oleh tim perumus yang terdiri dari ahli
endokrinologi yang merupakan anggota organisasi Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (PERKENI). Panduan pengelolaan lipid
sebelumnya digunakan sebagai dasar untuk pengembangan
panduan ini. Penelusuran literatur dilakukan dengan mencari
melalui PUBMED, Medline, Clinical Key, Highwire dan Proquest.
Juga dilengkapi dengan penelusuran panduan-panduan terbaru
dari beberapa negara dan pusat studi. Hasil literatur tersebut
diatas disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi
lokal di Indonesia. Tim perumus melakukan beberapa kali
pertemuan selama pengembangan konsesus ini. Telaah kritis
dilakukan untuk semua literatur, dan dipresentasikan serta
didiskusikan selama pertemuan kelompok.
2.1. Definisi
Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan
metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan
maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi
lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (K-
total), kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida (TG), serta
penurunan kolesterol HDL (K-HDL). Dalam proses terjadinya
aterosklerosis semuanya mempunyai peran yang penting,
dan erat kaitannya satu dengan yang lain, sehingga tidak
mungkin dibicarakan tersendiri. Agar lipid dapat larut dalam
darah, molekul lipid harus terikat pada molekul protein
(yang dikenal dengan nama apoprotein, yang sering
disingkat dengan nama Apo. Senyawa lipid dengan
apoprotein dikenal sebagai lipoprotein. Tergantung dari
kandungan lipid dan jenis apoprotein yang terkandung maka
dikenal lima jenis liporotein yaitu kilomikron, very low
density lipo protein (VLDL), intermediate density lipo protein
(IDL), low-density lipoprotein (LDL), dan high density
lipoprotein (HDL) (tabel 3).
Dari total serum kolesterol, K-LDL berkontribusi
60-70 %, mempunyai apolipoprotein yang dinamakan apo
B-100 (apo B). Kolesterol LDL merupakan lipoprotein
aterogenik utama, dan dijadikan target utama untuk
penatalaksanaan dislipidemia. Kolesterol HDL berkontribusi
pada 20-30% dari total kolesterol serum. Apolipoprotein
utamanya adalah apo A-1 dan apo A-II. Bukti bukti
menyebutkan bahwa HDL memghambat proses
aterosklerosis.
2.2. Epidemiologi
Data dari American Heart Association tahun 2014
memperlihatkan prevalensi dari berat badan berlebih dan
obesitas pada populasi di Amerika adalah 154.7 juta orang
yang berarti 68.2 % dari populasi di Amerika Serikat yang
berusia lebih dari 20 tahun. Populasi dengan kadar
kolesterol 240 mg/dl diperkirakan 31.9 juta orang (13.8 %)
dari populasi(5). Data di Indonesia yang diambil dari riset
kesehatan dasar nasional (RISKESDAS) tahun 2013
menunjukkan ada 35.9 % dari penduduk Indonesia yang
berusia 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal
(berdasarkan NCEP ATP III, dengan kadar kolesterol 200
mg/dl) dimana perempuan lebih banyak dari laki-laki dan
perkotaan lebih banyak dari di pedesaan. Data RISKEDAS
juga menunjukkan 15.9 % populasi yang berusia 15 tahun
mempunyai proporsi LDL yang sangat tinggi ( 190 mg/dl),
22.9 % mempunyai kadar HDL yang kurang dari 40 mg/dl,
dan 11.9% dengan kadar trigliserid yang sangat tinggi ( 500
mg/dl)(4). Dislipidemia merupakana faktor risiko primer
untuk PJK dan mungkin berperan sebelum faktor risiko
utama lainnya muncul. Data epidemiologi menunjukkan
bahwa hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko untuk
stroke iskemia. Grundy dkk menunjukkan bahwa untuk
setiap penurunan LDL sebesar 30 mg/dL maka akan terjadi
penurunan risiko relatif untuk penyakit jantung koroner
sebesar 30 %(6).
Diabetes melitus
Hipotiroidisme
Penyakit hati obstruktif
Sindroma nefrotik
Obat-obat yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dan
menurunkan kolesterol HDL (progestin, steroid anabolik,
kortikosteroid, beta-blocker)
16 | Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia - 2015
Tabel 6. Pengaruh perubahan gaya hidup terhadap kadar lipid (8)
Besarnya Tingkat
akibat yang Bukti
ditimbulkan
Pengaruh perubahan gaya hidup terhadap
penurunan kadar kolesterol total dan
Kolesterol LDL
Mengurangi diet lemak jenuh +++ A
Mengurangi diet lemak trans +++ A
Meningkatkan asupan serat ++ A
Mengurangi diet kolesterol ++ B
Konsumsi makanan mengandung fitosterol +++ A
Mengurangi berat badan yang berlebih + B
Meningkatkan kebiasaan aktifitas fisik + A
Pengaruh perubahan gaya hidup terhadap
penurunan kadar trigliserida
Menurunkan kelebihan berat badan +++ A
Mengurangi asupan alkohol +++ A
Mengurangi asupan mono dan disakarida +++ A
Diet rendah karbohidrat ++ A
Menggunakan suplemen n-3 polyusaturated fat ++ A
Mengganti lemak jenuh dengan mono atau + B
polyunsaturated fat
Pengaruh perubahan gaya hidup terhadap
peningkatan kadar kolesterol HDL
Mengurangi asupan lemak trans +++ A
Meningkatkan aktivitas fisik +++ A
Mengurangi kelebihan berat badan ++ A
Mengurangi diet karbohidrat dan ++ A
menggantikan-nya dengan lemak tidak jenuh
Mengurangi asupan alkohol ++ B
1. Statin
Mekanisme Kerja
Statin bekerja dengan mengurangi
pembentukan kolesterol di liver dengan
menghambat secara kompetitif kerja dari enzim
HMG-CoA reduktase. Pengurangan konsentrasi
kolesterol intraseluler meningkatkan ekspresi
reseptor LDL pada permukaan hepatosit yang
berakibat meningkatnya pengeluaran LDL-C dari
darah dan penurunan konsentrasi dari LDL-C dan
lipoprotein apo-B lainnya termasuk trigliserida
Statin sebagai pencegahan primer:
Terapi statin direkomendasikan sebagai
bagian dari pengelolaan dan strategi
pencegahan primer penyakit kardiovaskular
pada dewasa yang memiliki 20% atau 10
tahun risiko lebih besar terkena penyakit
2. Asam Fibrat
Terdapat empat jenis yaitu gemfibrozil,
bezafibrat, ciprofibrat, dan fenofibrat. Obat ini
menurunkan trigliserid plasma, selain
menurunkan sintesis trigliserid di hati. Obat ini
bekerja mengaktifkan enzim lipoprotein lipase
yang kerjanya memecahkan trigliserid. Selain
menurunkan kadar trigliserid, obat ini juga
meningkatkan kadar kolesterol- HDL yang diduga
melalui peningkatan apoprotein A-I, dan A-II.
revaskularisasi koroner,
stroke , TIA dan PAD)
Usia < 75 tahun Usia > 75 tahun
Tidak
Perhatikan kadar High intensity
statin
Moderate intensity
statin
K-LDL
K-LDL 190 mg/dl
(Kelompok II)
K-LDL 70-189 mg/dl
dengan diabetes umur
K-LDL 70-189 mg/dl tanpa
ASCVD atau diabetes
40-75 tahun** umur 40-75 tahun
(Kelompok III) (Kelompok IV)
High intensity Hitung
Statin ASCVD risk
Hitung
7.5 % < 7.5 %***
ASCVD risk
< 7.5 % 7.5 %
Moderate High intensity Moderate
intensity Statin Statin intensity Statin
* : tidak didapatkan adanya bukti yang cukup pada pasien-pasien < 21 tahun
dengan clinical ASCVD
** : tidak didapatkan adanya bukti yang cukup pemberian statin pada pasien-pasien
diabetes yang berumur > 75 tahun
*** : tidak didapatkan adanya bukti yang cukup untuk manfaat pemberian statin
pada individu dengan umur 40-75 tahun tanpa diabetes dengan ASCVD risk
kurang dari 7.5 %
38 | Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia - 2015
Daftar Kepustakaan
1. Grundy SM, Cleeman JI, Merz CNB. Implications of Recent Clinical
Trials for the National Cholesterol Education Program Adult
Treatment Panel III Guidelines. Circulation. 2004;110:227-39.
2. World Health Organization 2014 : A Wealth of information on global
public health. 2014.
3. Laporan nasional riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2007. In: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan
RI, editor. 2007.
4. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian
kesehatan RI tahun 2013. Laporan nasional riset kesehatan dasar
(RISKESDAS) 2013. 2014.
5. 5Go AS, Mozzaffarian D, Roger VL. Heart disease and stroke statistic
- 2014 update : a report from the american heart association.
Circulation. 2014;129:e28-e292.
6. Grundy SM, Ji Cleeman , Merz CN. Implications of recent clinical
trials for the National Cholesterol Education Program Adult
Treatment Panel III Guidelines. Circulation 2004;110:22739.
7. Grundy SM, Becker D, Clark LT. Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (AdultTreatment
Panel III). Circulation. 2004.
8. Reiner Z, Catapano AL, Backer GD, Graham I, Taskinen M-R, Wiklund
O, et al. ESC/EAS Guidelines for the management of dyslipidaemias.
The Task Force for the management of dyslipidaemias of the
European Society of Cardiology (ESC) and the European
Atherosclerosis Society (EAS). European Heart Journal.
2011;32:1769-818.
9. Anderson TJ, Grgoire J, Hegele RA, Couture P, Mancini J,
McPherson R. 2012 Update of the Canadian Cardiovascular Society
Guidelines for the Diagnosis and Treatment of Dyslipidemia for the
Prevention of Cardiovascular Disease in the Adult. Canadian Journal
of Cardiology. 2013;29(151-167).
10. Tan CE, Ma S, Wai D. Can we apply the National Cholesterol
Education Program Adult Treatment Panel definition of the
metabolic syndrome to Asians? Diabetes Care 2004;27:1182-6.