Anda di halaman 1dari 4

Pengertian pH meter

(pH elektroda) adalah suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk pengukuran
pH (kadar keasaman) suatu larutan ( meskipun bisa juga digunakan untuk pengukuran pH
unsur semi-solid).Kadar keasaman suatu larutan diaktakan netral apabila bernilai 7. Sealain
pH meter, alat lain yang digunakan untuk mengukur kadar pH antara lain fenolptali dan pH
strip.
Sejarah penemuan pH meter
Sejarah dalam mengukur kadar keasaman cairan secara elektris dimulai padatahun
1906 ketika Max Cremer di dalam studinya tentang hubungan cairan (interaksi antara zat cair
dan zat padat) dan ditemukan ternyata hubungan antara cairan bisa dipelajari dengan
bertiupnya suatu gelembung dari kaca tipis satu cairan yang di tempatkan di dalam dan di
luar. Itu membuat suatu tegangan elektrik yang bisa diukur. Gagasan ini telah diambil lebih
lanjut oleh Fritz Haber (yang menemukan sintese amoniak dan tiruan fertiliser) dan Zygmunt
Klemsiewicz yang menemukan bahwa bohlam/gelembung kaca (yang ia namakan elektrode
kaca) bisa digunakan untuk mengukur aktivitas ion hidrogen yang diikuti suatu fungsi
logaritmis.
Kemudian ahli biokimia Denmark Soren Sorensen menemukan skala pH pada tahun
1909. Karena kepekaan di dalam dinding gelas sangat tinggi, berkisar antara 10 sampai 100
Mega-Ohm, voltase elektrode kaca tidak bisa diukur dengan teliti sampai tabung elektron
telah ditemukan. Kemudiannya, penemuan transistor efek medan (field-effect transistors
FETs) dan integrated sirkit ( ICs) dengan meringankan temperatur,
membuatnya mungkin untuk mengukur voltase elektrode kaca itu dengan teliti.
Voltase yang diproduksi oleh satu pH unit (misalnya saja dari pH=7.00 - 8.00) secara khas
sekitar 60 mV ( mili volt). Kini Ph Meter yang terdiri atas mikro prosesor yang diperlukan
untuk koreksi temperatur dan kalibrasi.
Meskipun demikian, pH meter modern masih mempunyai kekurangan,
yaitu perubahan yang lambat, yang merupakan masalah penting dalam
menentukan skala yang valid.
Prinsip kerja pH meter
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen
yangukurannya relatif kecil dan aktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen.
Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai
catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan. Skema
elektrodepH meter akan mengukur potensial listrik antara Merkuri Klorid (HgCl) pada
elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang merupakan larutan di dalam gelas
elektroda serta petensial antara larutan dan elektroda perak. Tetapi potensial antara
sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah tergantung
sampelnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan yang
equivalent yang lainnya untuk menetapkan nilai pH. Elektroda pembanding calomel terdiri
dari tabung gelas yang berisi potassium kloride (KCl) yang merupakan elektrolit yang
berinteraksi dengan HgCl diujung larutan KCl. Tabung gelas ini mudah pecah sehingga untuk
menghubungkannya digunakan keramik berpori atau bahan sejenisnya. Elektroda semacam
ini tidak mudah terkontaminasi oleh logam dan unsure natrium.
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh dan tersambung dengan
gelembung kaca yang tipis. Di dalamnnya terdapat larutan KCl yang buffer ph 7. Elektroda
perak yang ujungnya merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan ke dalam larutan
tersebut. Untuk meminimalisir pengaruh elektrik yang tidak diinginkan, alat tersebut
dilindungi oleh suatu lapisan kertas pelindung yang biasanya terdapat di bagian dalam
elektroda gelas. Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi
dengan thermistortemperature, yakni suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature.
Antara elektroda pembanding dengan elektroda gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.
Pemeliharaan pH Meter pH meter harus dirawat secara berkala untuk menjaga umur
pakai dari alat tersebut.
Pemeliharaannya meliputi :
Penggantian batere dilakukan jika pada layer muncul tulisan low
battery
Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal 1 minggu
sekali.Pembersihannya menggunakan larutan HCl 0.1 N (encer) dengan cara direndam
selama 30 menit kemudian dibersihkan dengan air DI.
Ketika tidak dipakai, elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada
keadaan lembab. Oleh karena itu, penyimpanan elektroda disarankan selalu direndam dengan
menggunakan air DA. Penyimpanan pada posisi keringakan menyebabkan membran gelas
yang terdapat pada gelembung elektroda akanmudah rusak dan pembacaannya tidak akurat.
Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan
menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak.

Faktor yang mempengaruhi pH meter


Suhu
Kebersihan pH meter
Ketelitian
Kelembaban
Dll

Contoh soal tentang pH meter


Besarnya konsentrasi
ion H+ larutan disebut derajat keasaman.Untuk menyatakan derajat keasaman suatu l
arutan dipakai pengertian pH.
pH = - log [H+]
Untuk air murni (2500C): [H+] = [OH-] = 10-7 mol/l
pH = - log 10-7 = 7

Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral


Jika nilai pH > 7, maka larutan bersifat basa
Pada suhu kamar: pKw = pH + pOH = 14
Untuk menyatakan nilai pH suatu larutan asam, maka yang paling awal harus ditentukan
(dibedakan) antara asam kuat dengan asam lemah.
a. PH Asam Kuat
Bagi asam-asam kuat ( = 1), maka menyatakan nilai pH larutannya dapat dihitung langsung
dari konsentrasi asamnya (dengan melihat valensinya).
Contoh:
1. Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.01 M HCl !
Jawab:
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
+
[H ] = x. Ca
= 1. 0.01 = 10-2 M
pH = - log 10-2 = 2
2. Hitunglah pH dari 2 liter larutan 0.1 mol asam sulfat !
Jawab:
H2SO4(aq) 2 H+(aq) + SO42-(aq)
[H+] = x . Ca
= 2 x 0.1 mol/2.0 liter
= 2 x 0.05 = 10-1 M
-1
pH = - log 10 = 1

b. PH Asam Lemah

Bagi asam-asam lemah, karena harga derajat ionisasinya (0 < <1)>

dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Semakin kuat suatu larutan, harga Ka semakin besar
Contoh:
Hitunglah pH dari 0.025 mol CH3COOH dalam 250 ml larutannya, jika diketahui Ka = 10-5
Jawab:
Ca = 0.025 mol/0.025 liter = 0.1 M = 10-1M

[H+] = 10-1 . 10-5 = 10-3 M


pH = -log 10-3 = 3

Prinsip penentuan pH suatu larutan basa sama dengan penentuan pH larutam asam, yaitu
dibedakan untuk basa kuat dan basa lemah

c. PH Basa Kuat
Untuk menentukan pH basa-basa kuat (= 1), maka terlebih dahulu dihitung nilai pOH
larutan dari konsentrasi basanya.
Contoh:
a. Tentukan pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M !
b. Hitunglah pH dari 500 ml larutan Ca(OH)2 0.01 M !
Jawab:
a. KOH(aq) K+(aq) + OH-(aq)
[OH-] = x . Cb
= 1. 0.1 = 10-1 M
pOH = - log 10-1 = 1
pH = 14 - pOH = 14 - 1 = 13
b. Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)
[OH-] = x. Cb
= 2 x 0.01 = 2.10-2 M
pOH = - log 2.10-2 = 2 - log 2
pH = 14 - pOH = 14 - (2 - log 2) = 12 + log 2

d. PH Basa Lemah
Bagi basa-basa lemah, karena harga derajat ionisasinya < style="">
dimana: Cb = konsentrasi basa lemah Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Contoh: Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH4OH, jika diketahui tetapan
ionisasinya = 10-5 !

Jawab:
[OH-] = Cb . Kb)
= 10-3 . 10-5 = 10-4 M
pOH = - log 10-4 = 4
pH = 14 - pOH = 14 - 4 = 10

Anda mungkin juga menyukai