Senyawa TiCl4 berupa Warna senyawa dari TiCl4 Senyawa TiCl4 berupa larutan
larutan (cairan) yang tidak diketahui melalui pengamatan yang tidak berwarna dan
berwarna. indera penglihatan. berbau busuk. Titanium
Berbau busuk Bau busuk dapat diketahui tetraklorida (TiCl 4 ) berwujud
Titanium tetraklorida melalui indera cair pada suhu kamar dan
(TiCl4) berwujud cair pada penciuman/pembau. memiliki titik didih yaitu
suhu kamar. Titik didih diketahui dengan 1360C. Titanium tetraklorida
Titik didih titanium cara membaca literatur terkait (TiCl4) memiliki sifat ikatan
tetraklorida (TiCl4) adalah sifat-sifat fisika titanium kovalen yang tinggi. Hal
0 tersebut dikarenakan bilangan
136 C. tetraklorida khusunya mengenai
Titanium tetraklorida titik didihnya. oksidasi (biloks) nya yang
(TiCl4) memiliki sifat ikatan Sifat ikatan kovalen yang tinggi cukup tinggi. Titanium
kovalen yang tinggi. dapat diketahui dengan tetraklorida (TiCl4) sensitif
Sensitif terhadap uap mengetahui bilangan oksidasi terhadap uap air/kelembaban.
air/kelembaban. (biloks) dari titanium Dalam udara lembab, Titanium
TiCl4 dapat bereaksi dengan tetraklorida (TiCl4) yang cukup tetraklorida (TiCl4) akan
asam sulfat pekat tinggi. mengeluarkan asap putih
menghasilkan titanium(IV) Dalam udara lembab, TiCl4 akan dengan kuat dan terhidrolisis
sulfat, Ti(SO4)2 ataupun mengeluarkan asap putih dengan menjadi TiO2. Senyawa TiCl4
TiOSO4. kuat dan terhidrolisis menjadi dapat diperoleh dengan
TiO2. Adapun persamaan mereaksikan secara langsung
reaksinya sebagai berikut. logam titanium dengan Cl2.
TiCl4(g) + 2 H2O(g) TiO2(s) + 4HCl (g) Titanium tetraklorida (TiCl4)
Senyawa TiCl4 dapat diperoleh dapat bereaksi dengan asam
dari persamaan reaksi antara sulfat pekat menghasilkan
logam titanium dengan Cl2. titanium(IV) sulfat, Ti(SO4)2
Adapun persamaan reaksi ataupun TiOSO4.
sebagai berikut.
Ti(s) + 2Cl2(g) TiCl4(aq)
ZrI4 ZrI4 dapat diperoleh dengan cara Senyawa ZrI4 dapat diperoleh
mereaksikan logam zirkonium dengan cara mereaksikan
dengan I2. Adapun persamaan logam zirkonium dengan I2.
reaksinya sebagai berikut.
Zr(s) + 2I2(g) ZrI4(s)
TiBr4 memiliki sifat mudah menguap dan tidak stabil. TiBr4 dapat diperoleh dengan cara mereaksikan logam titanium dengan
Br2. Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut.
Ti(s) + 2Br2(s) TiBr4(s)
TiI4 berbentuk kristal pada temperatur kamar. TiI4 dapat diperoleh dengan cara mereaksikan logam titanium dengan I2. Adapun
persamaan reaksinya sebagai berikut.
Ti(s) + 2I2(s) TiI4(s)
Daftar Pustaka
Karyasa, I Wayan. 2014.Inorganic chemistry II:Chemistry of Metal Elements. Singaraja: Undiksha Press.
Shriver, D.F., Atkins, P.W., Cooper H.L.1990.Inorganic Chemistry.Oxford:Oxford University Press.
Sudria, Ida Bagus Nyoman., dan Manimpan Siregar.2002.Kimia Anorganik II. Singraja:IKIP Singaraja
Sugiyarto, Kristian H.2003. Common Text Book (Edisi Revisi) Kimia Anorganik II. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Yogyakarta.
Sugiyarto, Kristian H dan Retno D.Suyanti.2010.Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
C. Kajian materi tatap muka di kelas (presentasi didukung power point dan diskusi) mengikuti siklus belajar 5 M untuk sub-
pokok bahasan berikut.
1. Sejarah Singkat Penemuan Unsur-Unsur Titanium dan Zirkonium (sub-pokok bahasan ke-1)
a. Hasil diskusi
Penguatan (informasi/pengetahuan& reasoning) masing-masing jenis pengetahuan (temasuk konsepsi):
Titanium
Titanium (Ti) ditemukan oleh William Gregor /pada tahun 1791 dalam bijih ilmenit, FeTiO3, yang dapat dipisahkan dari
unsur besinya dengan penambahan asam hidroklorida untuk memperoleh oksidanya, TiO2.
Sumber utama dari titanium adalah bijih ilmenite, FeTiO3, dan bijih rutil, TiO2.
Logam titanium murni dapat diperoleh melalui proses Kroll dengan mengubah bijih rutil, titanium(IV) oksida menjadi
titanium(IV) klorida melalui pemanasan dengan karbon dan gas klor.
Zirkonium
Sumber utama zirkonium yaitu mineral zircon, ZrSiO4 dan baddeleyite, ZrO2.
Zirkonium (Zr) ditemukan oleh Klaporth dalam zirkon oksida, ZrO2, yang berhasil dipisahkan dari bijih zirkon, ZrSiO4.
Logam zirkonium dapat diperoleh dengan mengubah bijih baddeleyite, ZrO2 menjadi zirkonium(IV) klorida melalui
pemanasan dengan karbon dan gas klor.
b. Masalah-masalah yang muncul dalam diskusi kelas
Permasalahan:
1. Mengapa hasil padatan titanium berwujud busa (berpori)?
Pembahasan Permasalahan:
1. Titanium(IV) klorida menjadi logamnya direduksi dengan menggunakan logam magnesium. Proses reduksi diawali
dengan cara memindahkan titanium(IV) klorida murni dalam bentuk cairan ke bejana reaktor stainless steel.
Kemudian ditambahkan magensium dan reaktor tersebut dipanaskan sampai suhu 1.100 0C. Argon dipompa ke dalam
reaktor sehingga udara akan dipindahkan dan kontaminasi oksigen atau nitrogen dapat dicegah. Magnesium bereaksi
dengan klor menghasilkan magnesium klorida cair. Magnesium klorida dipisahkan dari titanium dengan destilasi di
bawah tekanan yang sangat rendah pada suhu tinggi sehingga didapatkan padatan titanium murni. Kemudian padatan
titanium murni dikeluarkan dari dalam reaktor melalui boring dan kemudian disiram dengan air dan asam klorida
untuk menghilangkan sisa magnesium dan magnesium klorida. Sehingga diperoleh logam padat dengan wujud busa
(berpori) yang disebut spons.
c. Simpulan (generalisasi): sub-pok bahasan ke-1
Titanium
Sumber utama dari titanium adalah bijih ilmenite, FeTiO3, dan bijih rutil, TiO2. Logam titanium murni dapat diperoleh
melalui proses Kroll dengan mengubah bijih rutil, titanium(IV) oksida menjadi titanium(IV) klorida melalui pemanasan
dengan karbon dan gas klor. Titanium berasal dari kata Titans anak pertama bumi dalam mitologi romawi..Titanium adalah
logam transisi yang bewarna putih keperakan dengan nomor atom 22.
Zirkonium
Sumber utama zirkonium yaitu mineral zircon, ZrSiO4 dan baddeleyite, ZrO2. Logam zirkonium dapat diperoleh dengan
mengubah bijih baddeleyite, ZrO2 menjadi zirkonium(IV) klorida melalui pemanasan dengan karbon dan gas klor. Zirkon
berasal dari bahasa Arab yaitu zarkun atau dari Persia yaitu zargun yang bermakna seperti emas. Zirkonium merupakan
logam transisi yang berwarna keabu-abuan-putih metalik, memiliki simbol kimia Zr, dan nomor atom 40.
2. Keberadaaan dan distribusi titanium dan zirkonium dalam persenyawaannya pada lapisan kerak bumi. (sub-pokok
bahasan ke-2)
a. Hasil diskusi
Penguatan (informasi/pengetahuan & reasoning) masing-masing jenis pengetahuan (temasuk konsepsi):
Proses paling praktis untuk mendapatkan titanium murni dari senyawanya yaitu dapat dilakukan dengan menggunakan
proses Wilhem Kroll, yaitu pada awalnya melibatkan pengubahan titanium (IV) klorida melalui pemanasan dengan
karbon dan diklorin.
Proses yang dapat dilakukan untuk mendapatkan zirkonium murni dari senyawanya juga dapat dilakukan dengan
menggunakan metode Kroll, namun juga dapat menggunakan metode van-Arkel-de Boer.
b. Masalah-masalah yang muncul dalam diskusi kelas
Permasalahan:
1. Mengapa titanium selalu ditemukan dalam bentuk senyawanya?
Pembahasan Permasalahan:
1. Hal ini dikarenakan titanium murni merupakan logam yang terbakar dalam nitrogen dan udara, maka hal tersebut
yang menyebabkan titanium banyak terdapat dalam bentuk senyawanya.
c. Simpulan (generalisasi): sub-pok bahasan ke-2
Titanium merupakan unsur terbanyak ke 9 yang ditemukan di lapisan kerak bumi, sumber titanium yang ada di kerak
bumi yaitu berasal dari mineral ilminite (FeTiO3) dan rutile (TiO2). Untuk mendapatkan unsur titanium murni dapat
dilakukan dengan menggunakan proses Kroll. Unsur zirkonium murni juga tidak dapat ditemukan bebas di alam, zirkonium
ditemukan dalam bentuk mineralnya dalam kerak bumi. Sumber utama dari zirkonium yang berada di kerak bumi yaitu
berasal dari pasir zircon (ZrSiO4) dan badelleyit (ZrO2). Untuk mendapatkan unsur zirkonium yang murni dapat dilakukan
dengan cara menggunakan metode yang sama seperti untuk mendapatkan titanium, yaitu dengan menggunakan metode
Kroll. Selain dengan menggunakan metode Kroll, untuk mendapatkan unsur zirkonium murni dari mineralnya juga dapat
dilakukan dengan menggunakan metode van-Arkel- de Boer.
3. Isolasi, sifat-sifat dan penggunaan titanium dan zirkonium (sub-pokok bahasan ke-3)
Masalah-masalah yang muncul dalam diskusi kelas
Permasalahan:
1. Mengapa mineralnya diubah terlebih dahulu menjadi ZrCl4 atau TiCl4?
2. Jelaskan mengapa logam titanium tidak bereaksi dengan asam mineral?
Pembahasan Permasalahan:
1. Pada saat proses isolasi titanium dan zirkonium, mineral atau oksidanya diubah dahulu menjadi kloridanya karena bentuk
klorida titanium dan zirkonium memiliki tingkat kemurnian yang tinggi untuk mengubahnya ke bentuk murni unsurnya.
2. Logam titnium tidak bereaksi dengan asam mineral pada suhu normal karena titanium memiliki lapisan oksida dan
nitrida ketika bereaksi dengan udara sebelum bereaksi dengan asam mineral. Hal ini mengakibatkan logam titanium tidak
beraksi dengan asam mineral karena adanya lapisan penghalang.
4. Struktur dan Sifat-Sifat Oksida, Oksida Campuran dan Sulfida Titanium dan Zirkonium (sub-pokok bahasan ke-4)
a. Hasil diskusi
Penguatan (informasi/pengetahuan & reasoning) masing-masing jenis pengetahuan (temasuk konsepsi):
Contoh senyawa oksida dari titanium dan zirkonium berturut-turut adalah titanium dioksida (TiO2) dan zirkonium (IV)
oksida.
Struktur senyawa oksida campuran dari titanium terdiri dari perovskit (CaTiO3, SrTiO3 dan BaTiO3), struktur ilmenit
(FeTiO3), struktur spinel (Mg2TiO4, Zn2TiO4, dan Co2TiO4). Oksida campuran dari zirkonium adalah zirkonat, contoh
BaZrO3.
Contoh senyawa sulfida dari titanium dan zirkonium berturut-turut adalah titanium disulfida (TiS2) dan zirkonium
disulfida.
b. Masalah-masalah yang muncul dalam diskusi kelas
Permasalahan:
1. Mengapa titanium dioksida bersifat tidak reaktif?
2. Mengapa senyawa ZrO2 memiliki titik leleh sangat tinggi?
Pembahasan Permasalahan:
1. Titanium dioksida bersifat tidak reaktif karena memiliki lapisan oksida sebagai pelindung.
2. Senyawa ZrO2 memiliki titik leleh sangat tinggi karena memiliki ikatan logam yang kuat akibat berbagi elektron
antara sub kulit d dengan sub kulit s.
c. Simpulan (generalisasi): sub-pok bahasan ke-4
Senyawa oksida dari titanium adalah titanium dioksida (TiO2) berupa padatan putih yang tidak reaktif, sedangkan
struktur dari zirkonium (IV) oksida berupa padatan putih keras.
Struktur senyawa oksida campuran dari titanium terdiri dari perovskit (CaTiO3, SrTiO3 dan BaTiO3), struktur ilmenit
(FeTiO3), struktur spinel (Mg2TiO4, Zn2TiO4, dan Co2TiO4). Oksida campuran dari zirkonium adalah zirkonat, contoh
BaZrO3. Senyawa sulfida dari titanium, yaitu titanium disulfida (TiS2) yang tidak stabil di udara dan sensitif terhadap air.
Senyawa sulfida dari zirkonium, contohnya zirkonium disulfida berupa padatan coklat-ungu.
TUGAS (Kelompok) meliputi kegiatan D, E, dan F
D. Rancangan Verifikasi (penalaran deduktif)
1. Pengetahuan
Susun ulang (boleh direvisi) keterkaitan pengetahuan mengikuti penalaran deduktif seperti berikut.
No. Pengetahuan Konseptual Pengetahuan Prosedural Pengetahuan Faktual Pengetahuan Pengetahuan
Metakognitif Prasyarat
Indikator : Menjelaskan sifat-sifat dan reaksi-reaksi halida titanium dan zirkonium
Sifat-sifat dan Reaksi-reaksi Halida Titanium dan Zirkonium (sub-pokok bahasan ke-5)
1. Reaksi Titanium dengan Kesadaran mengenai Senyawa
halogen menghasilkan pemahaman tentang Senyawa
titanium halida. sifat-sifat dan terbentuk dari
reaksi-reaksi halida dua unsur
Senyawa-senyawa titanium. atau lebih
titanium halida antara Mengevaluasi melalui
lain TiF4, TiCl2, TiCl3, pemahaman tentang reaksi kimia
TiCl4, TiBr4, dan TiI4. sifat-sifat dan dan dapat
Senyawa-senyawa reaksi-reaksi halida diuraikan lagi
titanium halida tersebut titanium dengan dengan reaksi
memiliki sifat fisika dan mengaitkan pada kimia
kimia yang berbeda- sifat sifat unsur menjadi
beda. titanium. unsur-unsur
penyusunnya.
Senyawa TiF4 berupa Senyawa TiF4 dapat Senyawa TiF4 berupa Persamaan
padatan berwarna putih diperoleh dari reaksi TiCl4 reaksi kimia
padatan berwarna putih
yang higroskopis, dapat dengan HF anhidrat atau Persamaan
diperoleh dari reaksi TiCl4 yang higroskopis
dari reaksi langsung antara reaksi kimia
dengan HF anhidrat atau logam titanium dengan F2 merupakan
dengan cara mereaksikan pada suhu 2000C sebagai suatu
logam titanium dengan F2 berikut. Adapun persamaan persamaan
pada suhu 2000C reaksi antara logam yang
titanium dengan F2 sebagai menggambar
berikut. -kan
Ti(s) + 2F2(s) TiF4(s) perubahan
Warna senyawa dari TiF4 kimia dari
diketahui melalui pereaksi
pengamatan indera menjadi
penglihatan. produk
dengan
Senyawa titanium klorida Warna senyawa dari TiCl2 Senyawa titanium klorida jumlah zat
(TiCl2) berupa serbuk yang diketahui melalui (TiCl2) berupa serbuk sebelum dan
berwarna hitam. pengamatan indera yang berwarna hitam. sesudah
penglihatan. reaksi adalah
sama.
Senyawa TiCl3 merupakan Bentuk yang ungu Senyawa TiCl3 berupa
padatan yang berwarna padatan yang berwarna Titik Didih
dibuat melalui reduksi
violet atau coklat. Senyawa dengan H2 dari uap TiCl4 violet (ungu) atau coklat.
TiCl3 mempunyai beberapa pada suhu 5000C sampai Senyawa TiCl3
bentuk kristal. Bentuk 0
2000 C. Bentuk mempunyai beberapa Hidrolisis
yang ungu dibuat melalui mempunyai kisi lapisan bentuk kristal. Hidrolisis
reduksi dengan H2 dari uap mengandung gugus TiCl6. TiCl3 dapat bereaksi adalah jenis
TiCl4 pada suhu 5000C Reduksi bentuk yang dengan asam sulfat encer reaksi kimia
sampai 20000C. Bentuk coklat, yang diubah menghasilkan garam yang terjadi
mempunyai kisi lapisan menjadi bentuk pada sulfat Ti2(SO4)3.8H2O dimana
mengandung gugus TiCl6. suhu 2500C sampai 3000C. senyawa
Reduksi bentuk yang - TiCl3 berupa serabut bereaksi
coklat, yang diubah dengan rantai oktahedral dengan air.
menjadi bentuk pada TiCl6 yang merupakan
suhu 2500C sampai 3000C. bersama sisi-sisinya.
- TiCl3 berupa serabut Warna senyawa dari TiCl3
dengan rantai oktahedral diketahui melalui
TiCl6 yang merupakan pengamatan indera
bersama sisi-sisinya. TiCl3 penglihatan.
dapat bereaksi dengan
asam sulfat encer
menghasilkan garam sulfat
Ti2(SO4)3.8H2O
Senyawa TiCl4 berupa Warna senyawa dari TiCl4 Senyawa TiCl4 berupa
larutan yang tidak diketahui melalui larutan (cairan) yang
berwarna dan berbau pengamatan indera tidak berwarna.
busuk. Titanium penglihatan. Berbau busuk
tetraklorida (TiCl4) Bau busuk dapat diketahui Titanium tetraklorida
berwujud cair pada suhu melalui indera (TiCl4) berwujud cair
kamar dan memiliki titik penciuman/pembau. pada suhu kamar.
didih yaitu 1360C. Titik didih diketahui Titik didih titanium
Titanium tetraklorida dengan cara membaca tetraklorida (TiCl4)
(TiCl4) memiliki sifat literatur terkait sifat-sifat
0
adalah 136 C.
ikatan kovalen yang tinggi. fisika titanium tetraklorida Titanium tetraklorida
Hal tersebut dikarenakan khusunya mengenai titik (TiCl4) memiliki sifat
bilangan oksidasi (biloks) didihnya. ikatan kovalen yang
nya yang cukup tinggi. Sifat ikatan kovalen yang tinggi.
Titanium tetraklorida tinggi dapat diketahui Sensitif terhadap uap
(TiCl4) sensitif terhadap dengan mengetahui air/kelembaban.
uap air/kelembaban. Dalam bilangan oksidasi (biloks) TiCl4 dapat bereaksi
udara lembab, Titanium dari titanium tetraklorida dengan asam sulfat pekat
tetraklorida (TiCl4) akan (TiCl4) yang cukup tinggi. menghasilkan
mengeluarkan asap putih Dalam udara lembab, TiCl4 titanium(IV) sulfat,
dengan kuat dan akan mengeluarkan asap Ti(SO4)2 ataupun
terhidrolisis menjadi TiO2. putih dengan kuat dan TiOSO4.
Senyawa TiCl4 dapat terhidrolisis menjadi TiO2.
diperoleh dengan Adapun persamaan
mereaksikan secara reaksinya sebagai berikut.
langsung logam titanium TiCl4(g) + 2 H2O(g) TiO2(s) +
dengan Cl2. Titanium 4HCl (g)
tetraklorida (TiCl4) dapat Senyawa TiCl4 dapat
bereaksi dengan asam diperoleh dari persamaan
sulfat pekat menghasilkan reaksi antara logam
titanium(IV) sulfat, titanium dengan Cl2.
Ti(SO4)2 ataupun TiOSO4. Adapun persamaan reaksi
sebagai berikut.
Ti(s) + 2Cl2(g) TiCl4(aq)
2. Buat rancangan cara membuktikan secara ilmiah kebenaran konsepsi (pengetahuan konseptual) dengan
memberdayakan pengetahuan prosedural, dan faktual (lebih sederhana per sub-pokok bahasan)
Cara yang dapat dilakukan untuk membuktikan secara ilmiah kebenaran konsepsi (pengetahuan konseptual) dengan
memberdayakan pengetahuan prosedural dan faktual adalah menggali pengetahuan konseptual dari berbagi sumber dan memastikan
sumber-sumber yang telah di dapatkan merupakan sumber yang valid dan relevan serta melakukan diskusi terkait pengetahuan
kosenptual dengan memberdayakan pengetahuan prosedural dan faktual. Eksperimen juga dapat dilakukan untuk membuktikan
secara ilmiah kebenaran konsepsi (pengetahuan konseptual).
3. Buat komentar dalam bentuk alasan mengapa metakognitif yang anda rumuskan penting dalam konstruksi
pengetahuan-pengetahuan dalam sub-pokok bahasan terkait!
Pengetahuan metakongnitif penting dalam konstruksi pengetahuan-pengetahuan dalam sifat-sifat dan reaksi-reaksi halida titanium
dan zirkonium, karena adanya pengetahuan metakognitif akan memberikan motivasi untuk lebih antusias dalam menggali dan
memahami sifat-sifat dan reaksi-reaksi halida zirkonium. Dengan pengetahuan metakognitif maka dapat mengevaluasi pemahaman
diri tentang sifat-sifat dan reaksi-reaksi halida zirkonium dengan mengaitkan pada sifat sifat unsur zirkonium.
E. Rangkuman
Buat rangkuman belajar pokok bahasan di atas (yang anda lakukan)
Sifat dan Reaksi Halida Titanium (Ti)
Reaksi Titanium dengan halogen menghasilkan titanium halida. Senyawa-senyawa titanium halida antara lain TiF4, TiCl2, TiCl3,
TiCl4, TiBr4, dan TiI4. Senyawa-senyawa titanium halida tersebut memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda-beda. Senyawa TiF4
berupa padatan berwarna putih yang higroskopis, dapat diperoleh dari reaksi TiCl4 dengan HF anhidrat atau dengan cara
mereaksikan logam titanium dengan F2 pada suhu 2000C. Adapun persamaan reaksi antara logam titanium dengan F2 sebagai
berikut.
Ti(s) + 2F2(s) TiF4(s).
Senyawa titanium klorida (TiCl2) berupa serbuk yang berwarna hitam. Senyawa TiCl3 merupakan padatan yang berwarna violet
atau coklat. Senyawa TiCl3 mempunyai beberapa bentuk kristal. Bentuk yang ungu dibuat melalui reduksi dengan H2 dari uap
TiCl4 pada suhu 5000C sampai 20000C. Bentuk mempunyai kisi lapisan mengandung gugus TiCl6. Reduksi bentuk yang
coklat, yang diubah menjadi bentuk pada suhu 2500C sampai 3000C. - TiCl3 berupa serabut dengan rantai oktahedral TiCl6
yang merupakan bersama sisi-sisinya. TiCl3 dapat bereaksi dengan asam sulfat encer menghasilkan garam sulfat Ti2(SO4)3.8H2O.
Senyawa TiCl4 berupa larutan yang tidak berwarna dan berbau busuk. Titanium tetraklorida (TiCl4) berwujud cair pada suhu
kamar dan memiliki titik didih yaitu 1360C. Titanium tetraklorida (TiCl4) memiliki sifat ikatan kovalen yang tinggi. Hal tersebut
dikarenakan bilangan oksidasi (biloks) nya yang cukup tinggi. Titanium tetraklorida (TiCl4) sensitif terhadap uap air/kelembaban.
Dalam udara lembab, Titanium tetraklorida (TiCl4) akan mengeluarkan asap putih dengan kuat dan terhidrolisis menjadi TiO2.
Titanium tetraklorida (TiCl4) dapat bereaksi dengan asam sulfat pekat menghasilkan titanium(IV) sulfat, Ti(SO4)2 ataupun TiOSO4.
Senyawa TiCl4 dapat diperoleh dengan mereaksikan secara langsung logam titanium dengan Cl2. Adapun persamaan reaksi sebagai
berikut.
Ti(s) + 2Cl2(g) TiCl4(aq).
TiBr4 memiliki sifat mudah menguap dan tidak stabil. TiBr4 dapat diperoleh dengan cara mereaksikan logam titanium dengan
Br2. Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut.
Ti(s) + 2Br2(s) TiBr4(s)
TiI4 berbentuk kristal pada temperatur kamar. TiI4 dapat diperoleh dengan cara mereaksikan logam titanium dengan I2. Adapun
persamaan reaksinya sebagai berikut.
Ti(s) + 2I2(s) TiI4(s)