The Routing Table
The Routing Table
Pada bab ini menggunakan network yang terdiri dari tiga buah router, seperti pada
gambar. R1 dan R2 berbagi alamat 172.16.0.0/16 dengan subnet 172.16.0.0/24. R2
dan R3 terhubung oleh network 192.168.1.0/24. R3 juga memiliki subnet
172.16.4.0/24 yang tidak terhubung dengan 172.16.0.0 yang digunakan bersama
oleh router R1 dan R2.
Rute statis
Sumber dari rute tidak mempengaruhi struktur dari routing. Routing table terdiri dari
koneksi yang terhubung langsung, statis dan rute dinamis. Terlihat bahwa subnet
172.16.0.0/24 mempunyai kombinasi dari ketiga tipe sumber routing.
1
8.1.3 Level 1 Routes
Interface router R1 dan R3 telah dikonfigurasi dengan alamat IP dan subnet mask
yang tepat. Selanjutnya mengkonfigurasi interface R2 dan gunakan perintah debug
ip routing untuk melihat proses routing table yang digunakan untuk menambahkan
entri.
Dapat terlihat bahwa interface Serial 0/0/1 pada R2 telah dikonfigurasi dengan
alamat 192.168.1.1/24. Setelah diaktifkan dengan perintah no shutdown, output
debug ip routing rute ini telah ditambahkan pada routing table.
Routing table IPpada Cisco tidak berupa flat database. Routing table sebenarnya
mempunyai struktur hirarki yang digunakan untuk meningkatkan kecepatan proses
lookup ketika akan mengalokasikan rute-rute dan meneruskan paket-paket. Dalam
struktur ini, hirarki terdiri dari beberapa level. Untuk memudah, semua rute yang
akan dibahas salah satu dari dua level: level 1 atau leve2.
2
8.1.3 Level 1 Routes
Dilihat dari routing table sebelumnya,terlihat bahwa ada rute yang terhubung
langsung dengan router, yaitu:
Rute level 1 merupaka rute dengan nilai subnet mask sama atau kurang dari classful
mask dari alamat network. Subnet 192.168.1.0/24 adalah network level 1, karena
subnet masknya sama dengan classful mask alamat networknya. /24 adalah classful
untuk netwprk class C, seperti network 192.168.1.0
Supernet route merupakan alamat network dengan subnet mask lebih kecil
dari classful mask.
Network route merupakan rute yang subnet masknya sama dengabn classful
mask. Rute network juga bisa menjadi parent route.
Sumber dari rute level 1 ini adalah; network yang terhubung langsung (directly
connected network), rute statis atau protokol routing dinamis.
Ultimate Route
Alamat IP next-hop
Exit interface
3
8.1.4 Parent and Child Routes: Classful Nerworks
Sebelumnya rute level 1 juga merupakan ultimate route. Selanjutnya tipe rute level 1
lainnya adalah parent network.
Disaat subnet 172.16.3.0 ditambahkan pada routing table, rute lain yaitu 172.16.0.0
juga ditambahkan. Entri pertama 172.16.0.0/24 tidak terdiri dari alamat IP next-hop
ataupun informasi exit interface. Rute ini disebut dengan level 1 parent route.
Level 1 parent router merupakan rute network yang tidak terdiri dari alamat IP next-
hop atau exit interface untuk network manapun. Parent router memimpin indikasi
terdapatnya rute level 2, yang juga dikenal dengan child router. Level 1 parent router
secara otomatis terbentuk setiap subnet ditambahkan pada routing table. Dengan
kata lain, parent router dibentuk kapanpun rute yang memiliki subnet mask lebih
besar di banding dengan subnet mask classful dimasukkan ke dalam routing table.
Subnet merupakan level child route dari parent router. Pada contoh ini, level 1 parent
route yang secara otomatis dibuat adalah:
Route level 2 adalah rute yang merupakan subnet dari alamat classful network.
Seperti halnya rute level 1, sumber rute level 2 bisa saja network yang terhubung
langsung (directly connected network), rute statis, dan protokol routing dinamis. Pada
contoh ini, rute level 2 merupakan rute subnet yang ditambahkan ke network disaat
mengkonfigurasi interface fastethernet 0/0:
4
Note: routing table yang bersifat hirarki pada IOS Cisco memiliki skema classful
routing. Level 1 parent router merupakan alamat classful network dari rute subnet.
Bahkan jika protokol classless routing menjadi sumber dari rute subnet.
/24 subnet mask untuk semua child routes. Jika child routes bersifat VLSM,
subnet mask tidak berasal dari parent route dan tergantung dari subnet yang
bersangkutan.
Entri kedua, 172.16.3.0, merupakan rute yang sebenarnya untuk network yang
terhubung langsung (directly conneted network). Jua merupakan child route, yang
terdiri dari informasi berikut ini:
5
Fastethernet 0/0 merupakan exit interface yang akan meneruskan paket yang
sesuai dengan entri rute.
Level 2 child route adalah entri rute khusus untuk subnet 172.16.3.0/24. Terlihat
bahwa subnet mask tidak menyertai subnet, level 2 child route. Subnet mask untuk
child route (subnet) adalah /24 menyertai parent route, 172.16.0.0.
Level 2 child route terdiri dari rute sumber dan alamat network dari rute tersebut.
Dapat dilihat bahwa interface serial 0/0/0 pada router R2 dikonfigurasi. Routing table
menampilkan dua buah child route dengan parent route yang sama yaitu
172.16.0.0/24. 172.16.2.0 dan 172.16.3.0 merupakan anggota dari parent route yang
sama, karena keduanya merupakan anggota alamat classful network 172.16.0.0/16.
Karena child route mempunyai subnet mask yang sama, parent route masih bisa
menangani mask /24.
6
8.1.5 Parent and Child Routes: Classless networks
Untuk classless network menggunakan topologi jaringan yang ada pada gambar.
Dimana terdapat tiga jaringan yang terhubung langsung dengan router X. Semua
subnet merupakan anggota classful network 172.16.0.0/16 dan merupakan level 2
child routes.
7
Output show ip route memperlihatkan child route tidak berbagi subnetmask yang
sama, seperti halnya pada classful network. Karena network ini
mengimplementasikan VLSM.
Kapanpun dua atau lebih child routes dengan subnt mask yang berbeda satu sama
lain milik classless network yang sama, routing table menampilkan view yang sedikit
berbeda, dengan parent network menjadi variably subnetted.
Ada beberapa perbedaan yang mencolok antara parent route dan child routenya
pada classless network dibandingkan classful network. Pertama, parent route
172.16.0.0 menyertakan subnet mask /16.
8
Parent route menetapkan child route sebagai variably subnetted. Seperti contoh
classful, parent route tidak hanya menyertakan subnetnya, tetapi juga subnet mask
yang berbeda dari child routenya.
Perbedaan terakhir antara classful dan classless network terlihat pada child
orutenya. Masing-masing child route terdiri dari subnet mask untuk rute tertentu.
Pada contoh non-VLSM, kedua child route menggunakan subnet mask yang sama.
Dengan VLSM, subnet mask yang berbeda menampilkan child route tertentu.
Variably subnetted menyatakan bahwa child route memiliki subnet mask yang
brevariasi dan merupakan kelipatan subnet mask network classful.
Dengan menggunakan salah satu contoh dari child route, di dapat informasi berikut:
Serial0/0/0 exit interface untuk meneruskan paket yang sesuai dengan entri
rute tertentu.