TANAH
1.1. UMUM
Mekanika Tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah
satu cabang dari ilmu teknik sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah
berarti soil mechanics atau soil engineering dan Bodenmechanik dalam
bahasa Jerman.
Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun
1925 melalui bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher
Grundlage" (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah),
yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan
menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut
sebagai "Bapak Mekanika Tanah".
Dalam pandangan teknik sipil, tanah adalah himpunan mineral , bahan
organic, dan endapan-endapan yang relative lepas (loose), yang terletak di
atas batuan dasar (bedrock) butiran yang relative lemah disebut karbonat, zat
organic, atau oksida yang mengendap diantara partikel-partikel. Proses
pelapukan batuan atau proses geologi ataupun yang lainnya yang terjadi
didekat permukaan bumi membentuk tanah dapat juga bersifat fisik maupun
kimia.
Umumnya pelaukan terjadi akibat proses kimia yang dapat
dipengarungi oleh oksigen, karbondioksida, dan air (terutama yang
mengandung asam dan alkali). Jika hasil pelapukan masih berada di tempat
asalnya maka tanah ini disebut tanah residual (residual soil) dan apabila
tanah berpindah tempat nya disebut tanah terangkut (transported soil).
Istilah pasir, lempung, lanau atau lumpur digunakan untuk
menggambarkan sifat tanah yang khusus, sebagai contoh lempung adalah
jenis tanah yang bersifat kohesif dan plastis,sedangkan pasir digambarkan
Dalam tanah yang jenuh juga terdapat dua bagian yaitu bagian
padat atau butiran dan air pori. Dalam keadaan tidak jenuh, tanah terdiri dari
tiga bagian yaitu bagian dalam (butiran), pori-pori udara dan air pori.
Dengan
Dengan : :
v = Kecepatan, sama dengan jarak/waktu ( I/t)
w = Berat volume Air (g/cm 3 )
s = Berat volume butiran padat (g/cm 3 )
= Kekentalan air absolute (g.det/cm 2 )
D = Diameter butiran tanah (mm)
Dengan :
Wn = Kadar air dilapangan
1.7. AKTIVITAS
Ketebalan air mengelilingi butiran tanah lempung tergantung dari
macam mineralnya. Jadi, dapat diharapkan plastisitas tanah lempung
tergantung dari :
1. Sifat mineral lempung yang ada paeda butiran
2. Jumlah mineralnya
Bila ukuran butiran semakin kecil, maka luas permukaan butiran
semakin besar. Pada konsep Atterberg,jumlah air yang tertarik oleh
permukaan partikel tanah akan bergantung pada jumlah partikel lempung
yang ada didalam tanah. Berdasarkan alasan ini , Skempton
(1953)mendeifinisikan aktivitas sebagai perbandingan antara indeks
plastisitas dengan persen fraksi ukuran lempung (yaitu persen dari berat
butiran yang lebih kecil dari 0,002 mm atau 2 m).
Dengan:
GI = Indeks kelompok (group indeks)
F = Persen butiran lolos saringan no.200(0,75 mm)
LL = Batas cair
Pi = Indeks plastisitas