Anda di halaman 1dari 8

Gempa Bumi

A. Pengertian Gempa Bumi


Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan
bumi. (Malik, 2017:161) atau gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang
disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi dan getarannya bersifat alamiah.
(Malik, 2017: 162)
Menurut wikipedia, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi
(lempeng bumi).
Hentakan yang besar yang terjadi akibat penimbunan energi elastik yang terjadi
berlangsung lama secara kontinuitas akibat adanya proses pergerakan lempeng benua
dan samudera. (Nandi, 2006:4)
Berdasarkan beberapa pendapat gempa bumi di atas dapat disimpulkan bahwa
gempa bumi merupakan pergerakan atau pergeseran lempeng bumi yang bersifat
alamiah.

B. Penyebab terjadinya gempa bumi


Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak, ataupun pergerakan
magma di dalam gunung api. (Malik, 2017: 162)

C. Istilah-istilah yang Bekaitan dengan Gempa Bumi


Menurut Malik, (2017:163-166) terdapat 8 istilah yang terkait dengan gempa bumi
yaitu diantaranya:
1. Hiposentrum
Berasal dari kata hypo yang artinya bawah, dan sentrum yang artinya pusat, maka
hiposentrum dapat diartikan sebagai tempat asal mulanya gempa. Dari hiposentrum
terdapat dua macam getaran yaitu:
a. Gelombang longitudinal atau gelombang primer
b. Gelombang transversal atau gelombang sekunder
2. Episentrum
Episentrum yakni tempat atau garis permukaan bumi tempat gelombang permukaan
mulai dirambatkan. Terdapat dua gelombang:
a. Gelombang love, yang melintang pada arah getaran
b. Gelombang Rayleigh, yang searah dengan getaran
3. Makroseisma
Merupakan daerah sekitar episentrum yang terhebat mengalami kerusakan.
4. Mikroseisma
Getaran kulit bumi yang amat halus, tidak terasa kecuali oleh seismograf.
5. Isoseista
Merupakan garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama keras
getaran gempanya.
6. Magnitudo
Merupakan skala besaran gempa pada sumbernya dan jumlah energi yang
dilepaskan fokus gempa.
7. Homoseista
Merupakan garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang pada saat
yang sama mengalami getaran gempa. Bentuk homoseista adalah elips atau bulat.
8. Seismograf
merupakan alat pencatat gempa bumi. Ada dua macam seismograf yakni seismograf
horizontal dan vertikal.

D. Proses Gempa Bumi


Menurut Nandi (2006:4), proses terjadinya gempa bumi ada empat yakni:
1. Runtuhan lubang-lubang interior bumi
Runtuhnya lubang-lubang interior seperti gua atau tambang batuan atau mineral
dalam bumi dapat menyebabkan getaran di atas permukaannya, namun getaran ini
tidak terlalu besar dan terjadi hanya ditsetempat saja atau terjadi secara lokal.
2. Tabrakan/ impack
Tabrakan benda langit atau disebut meteor juga dapat menyebabkan getaran, hanya
saja getarannya tidak sampai terekam oleh alat pencatat getaran gempa bumi dan
juga sangat jarang terjadi.
3. Letusan atau ledakan gunung api
Aktivitas gunung api dapat menimbulkan gempa yang disebut gempa bumi
vulkanik. Gempa bumi ini terjadi baik sebelum, selama, ataupun sesudah letusan
gunung api. Penyebab terjadinya gempa ini adalah akibat persentuhan antara magma
dengan dinding gunung api dan tekanan gas pada letusan yang sangat kuat, atau
perpindahan magma secara tiba-tiba dari dapur magma.

Berdasarkan kedudukan sumber gempa (posisi kegiatan magma), dapat dibedakan


menjadi empat jenis:
a. Gempa vulkanik dalam. Keadaan sumber gempanya kurang lebih 2-30 km,
gempa bumi ini banyak persamaannya dengan gempa bumi tektonik, terutama
menegnai gempa susulannya. Terjadi pada saat menjelang letusan suatu gunung
api atau sebagai pertanda bahwa gunung api tengah mulai aktif.
b. Gempa vulkanik dangkal. Kedalaman sumber gempa kurang dari 2 km, terjadi
pada saat mendekati terjadinya letusan, saat letusan dansetelah letusan.
c. Gempa bumi ledakan. Terjadi sehubungan dengan tengah berlangsungnya
ledakan gunung api, sumber gempa sangat dangkal, kurang dari 1 km.
d. Getaran vulkanik atau tremor, terjadi terus menerus sehingga menciptakan
suasana tidak tenang, sumber gempanya terletak dari kedalaman 30 km sampai
permukaan.
4. Kegiatan tektonik
Gempa bumi mempunyai efek sangat besar sebenarnya berasal dari kegiatan
tektonik, yaitu mencangkup 90% dari seluruh kegiatan gempa bumi. Gempa bumi
ini sehubungan dengan kegiatan gaya-gaya tektonik yang telah terus berlangsung
dalam proses pembentukan gunung-gunug, terjadinya patahan-patahan dan tarikan
atau tekanan dari pergerakan lempeng-lempeng penusun kerak bumi.
Proses dan jalur pusat-pusat gempa bumi tektonik di seluruh dunia dapat
dijelaskan dengan teori tektonik lempeng. Bagian-bagian paling aktif sepanjang jalur
pusat gempa bumi terletak sepanjang busur kepulauan dan tepi benua. Proses gempa
tektonik sangat berkaitan dengan adnya zona subduksi.
Berikut keterangan posisi zona subduksi dan wilayah yang rawan gempa:
Gambar 1. Peta titik-titik rawan gempa di dunia

Gambar 2. Peta persebaran daerah tumbukan


Gambar 3. Peta persebaran subdiction zone di Indonesia

E. Macam-macam Gempa
Menurut Malik (2017:166-167) macam-macam gempa dapat dilihat dari:
a. Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan terjadinya gempa
Gempa tektonik, merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran
letak lapisan kulit bumi.
Gempa gunung berapi (vulkanis), merupakan gempa yang terjadi bersamaan
dengan meletusnya gunung berapi
Gempa guguran atau runtuhan, merupakan gempa yang terjadi akibat tanah
longsor, runtuhnya atap gua, dll.
b. Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya
Gempa dangkal, merupakan gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang
dari 50 km
Gempa intermider atau gempa sedang, merupakan gempa yang hiposentrumnya
dalam kedalaman 50-300 km
Gempa dalam, merupakan gempa yang hiposentrumnya antara 300-700 km
c. Berdasarkan letak episentrumnya
Gempa laut, merupakan gempa yang terjadi apabila episentrumnya ada di dalam
laut
Gempa daratan merupakan gempa yang terjadi apabila episentrumnya ada di
daratan
d. Berdasarkan jarak episentralnya
Gempa setempat, merupakan gempa yang terjadi jika jarak episentralnya dan
tempat terasa gempanya sejauh kurang dari 10.000 km
Gempa jauh, merupakan gempa yang terjadi jika jarak episentralnya dan tempat
terasa gempanya sejauh kurang lebih dari 10.000 km
Gempa sangat jauh, merupakan gempa yang terjadi jika jarak episentralnya dan
tempat terasa gempanya sejauh lebih dari 10.000 km
e. Berdasarkan bentuk episentrum
Gempa sentral, merupakan gempa yang episentrumnya titik
Gempa linier, merupakan gempa yang episentrumnya garis.
F. Cara Meminimalisir dampak Gempa Bumi
1. Sebelum gempa bumi terjadi
Mengenali apa yang disebut gempa bumi
Memastikan struktur dan letak rumah anda dapat terhindar bahaya yang
disebabkan gempa bumi (longsor, dll.)
Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan agar terhindar dari
kerusakan parah akibat gempa bumi
2. Belajar melakukan P3K
Belajar menggunakan pemadam kebakaran
Mencatat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi
gempa bumi, dll.

SOAL
PG
1. Gempa laut, merupapkan gempa yang terjadi apabila episentrumnya ada di dalam laut.
Gempa laut termasuk ke dalam jenis gempa berdasarkan...
a. Letak epistrumnya
b. Letak hiposentrumnya
c. Letak kedalaman hiposentrumnya
d. Letak kedalaman episentrumnya
e. Letak antara hiposentrum dan episentrumnya
Jawaban: A
2. Proses terjadinya gempa bumi ada empat, kecuali..
a. Runtuhan lubang-lubang interior
b. Tabrakan/ impact
c. Letusan atau ledakan gunung api
d. Kegiatan tektonik
e. Runtuhan bagian dalam

Jawaban: E

3. Keadaan sumber gempa bumi vulkanik dalam adalah sekitar...


a. 2-30 km
b. 3-50 km
c. 2-20 km
d. 1-30 km
e. 3-30 km

Jawaban: A

4. Bagian-bagian paling aktif sepanjang jalur pusat gempa bumi terletak...


a. Sepanjang garis khatulistiwa
b. Sepnjang garis busur dan garis lintang
c. Sepanjang garis perbatasan antar benua
d. Sepanjang busur laut dan samudera
e. Sepanjang busur kepulauan dan tepi benua

Jawaban:E

ESSAY

5. Mungkinkah gempa bumi dapat terjadi akibat adanya tabrakan meteor? jika mungkin,
berapa kekuatan gempa yang diakibatkannya?
Jawaban:
Mungkin saja, kekuatan yang ditimbulkan oleh tabrakan meteor ini mungkin tidak
terlalu besar sehingga tidak menyebabkan besarnya kekuatan gempa atau mungkin
karena kekuatan gempanya tidak bisa dilacak oleh alat, maka dari itu jarang terdengar
bahwa terjadi gempa akibat meteor.
6. Gempa sangat jauh, merupakan gempa yang terjadi jika jarak episentralnya dan tempat
terasa gempanya sejauh lebih dari 10.000 km. Apakah pernyataan tersebut benar aau
salah? Jelaskan!
Benar, karena dari sumber yang dibaca bahwa gempa yang terjadi jika jarak
episentralnya dan tempat terasa gempanya sejauh lebih dari 10.000 km
DAFTAR PUSTAKA

Malik, Adam. 2017. Ilmu Pengetahuan Bumi Antariksa. Bandung: UIN

Nandi, 2006. Gempa Bumi. Bandung: UPI

Anda mungkin juga menyukai