PENDAHULUAN
Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi
(AKB) atau infant mortality rate, Diantaranya adalah masalah yang terkait dengan
gizi ibu pada saat hamil dan melahirkan serta gizi bayi itu sendiri. Kedua faktor
ini menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian bayi. Oleh
karena itu kebutuhan akan gizi bayi sangat perlu mendapat perhatian yang serius.
Hal ini tentu dapat dilakukan dengan mudah oleh para ibu karena pada dasarnya
pemenuhan gizi untuk bayi yang paling sempurna dan paling murah adalah ASI
diikuti paling tidak sampai usia anak 6 bulan, bahkan ada yang sampai 9 bulan
dan sampai 12 bulan pada bayi cukup bulan atau berat badan lahir cukup.
Pemberian Makanan Pendamping (MP) ASI dini dapat meningkatkan resiko bayi
bayi 0-6 bulan yang diberikan ASI eksklusif dapat menurunkan angka kesakitan
10-20 kali dan angka kematian 7 kali dibanding dari yang diberkan MP ASI dini.
sebelum bayi berusia 6 bulan. Bahkan sejumlah bayi telah di berikan makanan
pendamping sejak bulan kedua kelahirannya dengan berbagai alasan seperti yang
di utarakan dari beberapa ibu-ibu , kalau bayi kenyang bayi tidak rewel,,,agar
1
2
bayi gemuk dan Nampak sehat,, ada pula yang beranggapan kebutuhan nutrisi
bayi sama dengan orang dewasa , agar bayi tidak kelaparan,, dan beberapa
makanan yang tidak sangat lembut seperti uletan pisang, uletan nasi, kacang hijau
dan lain-lain. Di dapatkan 2 bayi mengalami infeksi saluran cerna, beberapa bayi
yang mengalami diare, dan memiliki alergi yang di akibat pemberian MP-ASI
Berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia pada tahun 1997 dan
2003, diketahui bahwa angka pemberian ASI ekslusif turun dari 49% menjadi
39%. Dari survei yang dilakukan oleh Hellen Keller International pada tahun
ASI ekslusif selama 1,7 bulan. Padahal, kajian WHO yang dituangkan dalam
Kepmen No. 450 tahun 2004 menganjurkan agar bayi diberi ASI ekslusif selama
6 bulan. Turunnya angka ini terkait pengaruh sosial budaya di masyarakat, yang
Selain itu, rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan
pertama kelahiran bayi dan adanya kekhawatiran ibu yang menganggap bahwa
lapar (Prasetyono, 2009). Penggunaan ASI memang belum seperti yang kita
harapkan. Data cakupan ASI Ekslusif Dinas Kesehatan Kota Baubau pada bulan
Agustus Tahun 2011 menunjukkan dari 2093 bayi usia 0-6 bulan, hanya sejumlah
957 bayi atau sekitar 45,72% yang diberi ASI Ekslusif sedangkan sisanya sebesar
3
1136 bayi atau 54,28% telah diberi makanan pendamping ASI. (Dinas Kesehatan
Kota Baubau, 2011). Berdasarkan hasil studi pendahluan pada tanggal 25-3-2015
yang dilakukan oleh peneliti di kampung Greges Barat Gang Mulyo Rt 3 dan 4
Rw 4, Surabaya terhadap ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan sejumlah 10
tentang ASI Eksklusif sebsnyak 1 orang ibu yang mempunyai pengetahuan cukup
Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi yang terlalu dini pada bayi
usia 0-6 bulan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan ibu,
pengetahuan ibu, tentang pemberian MP-ASI, pekerjaan ibu, dan sikap ibu dalam
mengapa keliru dalam pemanfaatan ASI secara Eksklusif kepada bayinya, antara
lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting
susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan
anggapan bahwa semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI
(Arifin, 2005). Pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini pada bayi
terjadi pada bayi mengalami diare, gangguan menyususi karena bayi sudah
merasa kenyang sebelum bayi menyusu ibunya, beban ginjal yang meningkat,
penyuluhan tentang ASI aksklusif pada bayi. Selain itu dengan membagikan
leaflet dan memasang poster di tempat yang mdah dilihat seperti di pos kampling,
semua lapisan masyarakat khususnya pada Ibu-ibu yang memiliki bayi-bayi yang
harus di jaga kesehatannya demi masa dapan yang sehat dan cerdas.
Hasil penelitian dapat dipakai sebagai bahan acuan dalam penlitian karya tulis
Semua ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kampung Greges Barat Gang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
pertanyaan what misalnya : apa air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya.(Notoadmojo, 2005)
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluru bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
tahu tentang apa yang telah dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi
6
7
dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi ini dapat
Ada suatu kemampuan untuk mrnjabarkan materi atau suatu objek dalam
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
dengan suatu materi atau obyek penelitian penelitian itu berdasarkan dari
1) Usia
Usia umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan berkerja. Dari segi
dipercaya dari orang yang belum ckup tinggi kedewasaanya. Hal ini
2) Pengalaman
3) Gizi
1) Pendidikan
baru diperkenalkan.
2) Informasi
Adalah data yang telah diubah melalui suatu proses pengerjaan statistik
pemakai.
3) Media Masa
Adalah suatu penyebaran berita seperti surat kabar dan majalah. (Badudu
Zain, 2006).
10
4) Media Elektronika
semakin berkembang tidak hanya melalui radio dan televisi tapi juga
5) Lingkngan
seseorang di mana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan hal-
6) Pekerjaan
Mengukur tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara, atau angket yang
menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari suatu obyek penelitian atau
responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat diukur,
Cara ini paling tradisional dan telah dipakai orang sebelum adanya
yang khusus.
disistematiskan, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmia,
(Notoatmojo, 2003).
2003), Ibu berarti wanita yang telah melahirkan seorang anak. Wanita atau ibu
adalah : pengurus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang
utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan
1) Mengurus rumah tangga. Dalam hal ini di dalam keluarga ibu sebagai
Bayi adalah seorang anak yang belum dapat berjalan sehingga sangat perlu
psikologis yakni kasih sayang timbal balik antara bayi dan ibu yang
minggu, dengan berat badan sekitar 3 kg dan panjang badan 50 cm. Pada
triwulan tidak sama, demikian juga pertambahan panjang badan. Faktor utama
yang kualitas maupun kuantitasnya baik, manfaat masukan makanan atau gizi
bayi adalah untuk menjaga kesehatan bayi atau mencegah timbulnya berbagai
Apa yang dimakan bayi sejak usia dini merupakan pondasi penting bagi
keadaan gizi yang tidak baik. Kejadian ini bisa disebabkan oleh dua hal yaitu
karena asupan makanan yang salah atau tidak memenuhi gizi seimbang karena
penyakit infeksi dan yang kedua penyebab langsung kurang gizi. (Soekirman,
2006)
15
ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi hingga
enam bulan. ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah Bayi
hanya diberikan air susu tanpa makanan tambahan lain dianjurkan sampai
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain,
dan tanpa tambahan makanan lain yang diberikan pada bayi berumur 0 - 6
dengan baik pada enam bulan pertama bahkan pada usia lebih dari enam
bulan.
Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan untuk bayinya
sendiri, misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi prematur
bulan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi
16
kekebalan tubuh) dari ibunya melalui ari-ari. Namun kadar zat ini akan
cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru
Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia enam bulan
optimal. Hal ini karena selain sebagai nutren yang lokal dengan komposisi
optimal.
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan
terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang sudah
1) Menjarangkan kehamilan
berhasil
formula.
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau
memasak air, juga tanpa harus mencuci botol dan tanpa menunggu.
4) Halal
7) Mengecilkan rahim
keukuran semula.
10) Menimbulkan ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak
Mudah dibawa, kapan dan dimana saja, siap minum dengan suhu yang
selalu tepat.
2.4.4.5 Bayi bertambah berat badan sekitra 750 gram 1 kilogram setiap bulannya.
(March, 2007)
2.4.5.1 Protein
Protein dalam ASI mencapai kadar yang lebih dari cukup untuk pertumbuhan
optimal, sementara ASI juga mengandung muatan yang mudah larut yang
2.4.5.2 Lemak
Seperti halnya substansi protein dalam ASI dapat membantu absorsi lemak.
Fungsi kolesterol dengan kadar tinggi dalam ASI tidak sepenuhnya dipahami
tetapi di perkirakan bahwa kadar awal ini dapat mempengaruhi tubuh dalam
Perkembangan sistem saraf pusat merupakan bagian dari fungsi laktosa dalam
ASI; laktosa juga memberi sekitar 40% kebutuhan energi bayi. Asupan
mendapat ASI, yang bersifat mudah marah, gelisah dan konsistensi feces
encer.
2.4.5.4 Vitamin
ASI memberi vitamin yang cukup bagi bayi, walaupun kadarnya bervariasi
sesuai dengan alat maternal. Penting bagi bayi untuk mendapatkan kolustrum
dan kemudian susu awal untuk memastikan bahwa vitamin yang larut
2.4.5.5 Mineral
Zat besi di dalam ASI berikatan dengan protein yang tidak terkait jika terdapat
kadar seng dan tembaga. Penting bagi bidan untuk memperhatikan manfaat
2.4.6 Tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan Komposisi berbeda diantaranya :
2.4.6.1 Kolustrum
1) Pengertian
(3) Pengeluaran kolustrum berlansung sekitar dua tiga hari dan diikuti
2) Manfaat
1) Pengertian
ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan setelah kolustrum (8-20 hari)
dimana kadar lemak dan laktosa lebih tinggi dan kadar protein, mineral
lebih rendah. ASI antara, mulai berwarna bening dengan susunan yang
2) Komposisi
Kadar protein rendah sedangkan kadar lemak dan karbohidrat tinggi dan
ASI sempurna adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah melahirkan dengan
saat laktasi.
Pada penelitian yang diadakan di tahun 2000 terbukti bahwa bayi-bayi yang
yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi-bayi lain yang diberikan ASI.
Menurunnya tingkat infeksi saluran cerna ini tetap bertahan bahkan sesudah
selesai masa pemberian ASI dan berlanjut hingga tahun-tahun pertama dalam
Kehidupan anak. Selain itu, bayi-bayi yang tidak diberikan ASI mudah
22
tubuh..(Roesli, 2005).
lingkungan
23
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang diteliti (Setiadi, 2007).
Baik : 76-100%
Cukup : 56-75%
Kurang : 0-55%
Keterangan :
: Di teliti
: Tidak di teliti
: Mempengaruhi
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Studi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI eksklusif
Pada Bayi Usia 0-6 bulan
24
BAB 3
METODE PENELITIAN
(Nursalam, 2003). Dalam bab ini akan diuraikan beberapa metode yang mendasari
penelitian yaitu : (1) Desain Penelitian, (2) Waktu dan Tempat Penelitian, (3)
Kerangka Penelitian, (4) Sampling Desain, (5) Identifikasi Variabel, (6) Definisi
Operasional, (7) Pengumpulan Data dan Analisa Data, (8) Etika Penelitian.
berperan sebagai pedoman atau penuntun penelitian pada seluruh proses penelitian
(Nursalam, 2005). Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif.
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
24
25
dilakukan,meliputi siapa yang akan diteliti (subyek peneliti) variabel yang akan
Teknik Sampling
Pembahasan
Kesimpulan
Gambar 3.3.1 kerangka kerja penilitian studi tingkat pengetahuan ibu tentang ASI
Surabaya.
26
yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2005). Dalam penelitian ini
populasinya adalah semua ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan dengan jumlah
36 orang.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi itu
(Machfoeds, 2006). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu
dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2005). Penelitian ini menggunakan
teknik sampling. Total sampling adalah pengambilan sampel dengan cara mengambil
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota dari suatu kelompok
yang berada dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain (Soekidjo Notoadmojo,
2005). Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang ASI
operasional
ASI.
4. Tanda-tanda
asi cukup
pada bayi
5. Manfaat
pemberian
ASI
eksklusif
28
6. Dampak
Tidak di
Berikan ASI
Eksklusif
3.7.1 Instrumen
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data (Hidayat,
2005). Pada penelitian instrument yang digunakan berupa kuesioner yang diberikan
pada responden. Kousioner dalam penelitian ini diartikan sebagai daftar pertanyaan
yang di buat oleh peneliti dan jawab oleh responden (Hidayat, 2005). Dalam
Analisa data di lakukan pada setiap responden. Untuk jawaban dari kuesioner
yang benar di beriskor 1 dan jawaban yang salah di beriskor 0. Setelah jawab
N = Sp x 100%
Sm
Keterangan :
Sp :Skor didapat
Sm :Skor tertinggi
Hasil presentasi dari cara penelitian skor untuk setiap sub variable di
Baik : 76 100%
Cukup : 56 75%
Kurang : 0 55%
seluruh objek yang akan diteliti, dengan tujuan agar responden mengetahui maksud
dan tujuan penelitian. Jika subjek bersedia diteliti maka mereka menandatangani
lembar persetujuan tersebut, tetapi jika tidak bersedia maka peneliti harus tetap
nama responden pada lembar alat ukur. Untuk mengikuti keikutsertaan peserta,
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data yang akan di sajikan atau di
BAB 4
Dalam bab ini di sajikan hasil penelitian tentang ,Studi Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang ASI Eksklusif di Kampung Greges Barat Gang Mulyo, Surabaya,.
pengambilan data mulai penyebaran kuesioner pada ibu yang memiliki anak usia 0-6
Lokasi penelitian ini di Kampung Greges Barat Gang Mulyo, Kecamatan Asemrowo
mobil dan sepeda motor yang dapat menjangkau semua wilayah. Tempat pelayanan
30
31
4.1.2.1 Kriteria Responden Menurut Usia Ibu di Kampung Greges Barat Gang
Usia
19%
39%
20-25
26-30
42% >30
setengahnya ibu memiliki bayi 0-6 bulan berusia 26-30 tahun berjumlah
15 responden (42%)
32
4.1.2.2 Kriteria Responden Menurut Berapa Anak yang di Miliki Ibu di Kampung
8%
50%
1 Anak
42% 2 Anak
>3 Anak
responden (50%)
33
Pendidikan Terakhir
3%
14% 10%
Tidak Sekolah
SD
35%
SMP
38%
SMA
Perguruan Tinggi
Pekerjaan
10%
45%
IRT
PNS
42%
Swasta
wiraswasta
3%
setengahnya ibu memiliki bayi 0-6 bulan bekerja sebagai ibu rumah
50% 50%
Ya
Tidak
responden (50%)
36
Sumber Informasi
0%
0% 15%
Media masa
Media elektronik
Tetangga
85%
Petugas kesehatan
Tabel 4.1 Tabulasi silang antara pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan usia
ibu di Kampung Greges Barat Gang Mulyo Kecamatan Asemrowo Surabaya
tahun 2015
% % % %
Berdasarkan data pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa responden dengan
usia 20-25 tahun sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang yaitu 10 orang
(71%) dan responden yang berumur >30 tahun sebagian besar berpengetahuan kurang
4.1.2.8 Tabulasi Silang antara Pengetahuan dan Anak yang di Miliki Responden
Tabel 4.2 Tabulasi silang antara pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan
jumlah anak yang di miliki di Kampung Greges Barat Gang Mulyo
Kecamatan Asemrowo Surabaya tahun 2015
% % % %
Miliki Anak
Berdasarkan data pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa responden yang
masih memiliki 1 anak sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu
11 orang (61%) dan responden yang telah memiliki >3 anak seluruhnya
Tabel 4.3 Tabulasi silang antara pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan
pendidikan terakhir di Kampung Greges Barat Gang Mulyo Kecamatan
Asemrowo Surabaya tahun 2015
% % % %
Terakhir sekolah
tinggih
Berdasarkan data pada tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa responden yang
kurang yaitu 9 orang (90%) dan yang berpendidikan akhir perguruan tinggi
Tabel 4.4 Tabulasi silang antara pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan
pekerjaan di Kampung Greges Barat Gang Mulyo Kecamatan Asemrowo
Surabaya tahun 2015
% % % %
Berdasarkan data pada tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa responden yang
berkerja sebagai ibu rumah tangga sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan
kurang yaitu 13 orang (68%) dan responden yang berkerja sebagai PNS seluruhnya
4.1.2.11 Tabulasi Silang antara Pengetahuan dan Informasi yang di Dapat oleh
Responden
Tabel 4.5 Tabulasi silang antara pengetahuan Ibu yang tentang ASI Eksklusif dengan
informasi di Kampung Greges Barat Gang Mulyo Kecamatan Asemrowo
Surabaya tahun 2015
% % % %
Berdasarkan data pada tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa responden yang
4.1.2.12 Tabulasi Silang antara Pengetahuan dan Sumber informasi yang di dapat
Responden
Tabel 4.6 Tabulasi silang antara pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan
Sumber informasi di Kampung Greges Barat Gang Mulyo Kecamatan
Asemrowo Surabaya tahun 2015
% % % %
kesehatan
Berdasarkan data pada tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa responden yang
pengetahuan kurang yaitu 4 orang (36%) dan yang mendapatkan informasi dari
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif
ASI Eksklusif di Kampung Greges Barat Gang Mulyo Kecamatan
Asemrowo Surabaya tahun 2015
Baik 1 3%
Cukup 12 33%
Kurang 23 64%
Total 36 100%
4.2 Pembahasan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang
panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
intelegensi. Faktor eksternal meliputi pendidikan, media massa, hubungan social dan
pengalaman.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6 bahwa diatas menunjukkan bahwa
responden dengan usia 20-25 tahun sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang
yaitu 10 orang (71%) dan responden yang berumur >30 tahun sebagian besar
masih muda mempunyai pengetahuan kurang, karena usia muda pemikirannya masih
belum matang dan belum cukup umur untuk berfikir yang lebih rasional. Sedangkan
usia yang sudah tua sudah mampu untuk berfikir yang lebig rasional dan biasa
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir. Hal ini sebagai akibat dari
pengalaman dan kematangan jiwanya, semakin tua seseorang maka makin kondusif
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 bahwa responden yang masih
orang (61%) dan responden yang telah memiliki >3 anak seluruhnya berpengetahuan
Berdasarkan data diatas peneliti berpendapat bahwa ibu dengan >3 anak
Menurut Handoko (2006) bahwa para ibu yang mempunyai kesibukan tinggih
cenderung akan mengabaikan pentingnya informasi tentang asi pada anaknya dan
juga ada kecenderungan memberikan minuman atau makanan tambahan lebih awal.
46
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.8 bahwa responden yang memiliki
yaitu 9 orang (90%) dan yang berpendidikan akhir perguruan tinggi seluruhnya
memberikan pengaruh baik pada ibu karena pola pikir ibu yang berpendidikan tinggi
dapat berfikir secara luas dan mencari informasi sendiri tentang masalah ASI
Eksklusif. sebaliknya jika pendidikan yang rendah maka juga akan menghambat
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9 bahwa responden yang berkerja
sebagai ibu rumah tangga sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan kurang
yaitu 13 orang (68%) dan responden yang berkerja sebagai PNS seluruhnya
PNS mempunyai pengetahuan yang baik, hal tersebut dikarenakan pengaruh dari
yang baik, pendidikan yang tinggi dan yang setiap hari berinteraksi dengan responden
berinteraksi dengan dunia luar, dengan adanya interaksi dengan dunia luar maka akan
Berdasarkan hasil penelitian pada table 4.10 bahwa responden yang tidak
besar pada pengetahuan seseorang dan semakin mengetahui informasi maka akan
semakin tahu tentang ASI Eksklusif sehingga bayi bisa tumbuh dengan baik.
semakin mencari informasi semakin tahu tentang ASI Eksklusif dan seseorang makin
mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
pengetahuan kurang yaitu 4 orang (36%) dan yang mendapatkan informasi dari
dari media massa mempunyai pengetahuan baik karena tampilan yang menarik,
48
informasi dari teman atau tetangga belum tentu mempunyai pengetahuan baik karena
teman belum tentu petugas kesehatan sehingga informasi yang diberikan belum tentu
benar.
baik dari buku, media maupun orang-orang dalam terkaitanya dengan kelompok
anggotanya.
49
BAB 5
PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
pembahasan yang ada, sehingga peneliti dapat mengambil kesimpulan dan saran
sebagai berikut.
5.1 Simpulan
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang ASI
Eksklusif di Kampung Greges Barat Gang Mulyo Surabaya adalah kurang sebanyak
5.2 Saran
Hasil Penelitian dapat dipakai sebagai bahan acuan dalam penelitian karya
Eksklusif minimal hingga 0-6 bulan baru dapat di berikam MP ASI (makanan
49
50
IPTEK dan untuk pengembangan profesi keperawatan serta dapat digunakan sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan hormat,
Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di Greges Barat Gang Mulyo RT 3 dan
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif yang menjadi asupan penting untuk bayi,
untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan ibu-ibu yang memiliki bayi usia 0-6
bulan untuk menjadi responden dalam penelitian ini, selanjutnya saya mohon
kesediaannya untuk menjawab dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban anda
dijamin kerahasiaannya.
Nurul Shafaah
NIM 1201070
53
Lampiran 2
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk ikut
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang akan dilaksanakan oleh saudari
Yoggi Valentin mahasiswa D III Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo
yang berjudul Studi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di Greges
Barat Gang Mulyo RT 3 dan 4 RW 4, Surabaya.
Tanda tangan saya menunjukan bahwa saya telah diberikan informasi dan
memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
(....................................)
54
Kisi-kisi Kuisioner
A. Data Demografi
1) 20-25
2) 25-30
3) >30
1) 1 anak
2) 2 anak
3) >3 anak
1) Tidak sekolah
2) SD
3) SMP
4) SMA
5) Perguruan tingi
2) PNS
3) Swasta
4) Wiraswasta
56
pendamping ASI?
1) Ya
2) Tidak
1) Media masa
2) Media alektronik
3) Tetangga
4) Petugas kesehatan
57
b) Minumanbayisaathaus
susutanpamakanantambahanlain
a) ASI danbubursaringmenembahgizibayi
bulannya
meningkatkan kecerdasan
c) Bayiberesikoterjadigangguansaraf
10. Apakah masalah utamayang bisa timbul akibat ASI Eksklusif tidak terpenuhi?
KETERANGAN