Oleh:
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga tugas mata kuliah Imunoserologi II ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Tugas
ini dibuat guna menunjukkan partisipasi kami dalam menyelesaikan tugas men-translate manual
kit intruction sebagai salah satu penunjang nilai mata kuliah Imunoserologi II. Tak lupa pula
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
ini.
Semoga hasil dari tugas ini dapat bermanfaat untuk pembaca. Dan tentunya tugas
ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kami menerima kritik dan
Penyusun
SD BIOLINE Dengue NS1 Ag
Penjelasan Pemeriksaan
[Pendahuluan] Virus dengue, ditularkan oleh nyamuk, nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, secara luas tersebar di seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia. Ada empat
serotipe berbeda yang diketahui (virus dengue 1, 2, 3, dan 4). Pada anak-anak, infeksi sering
menunjukkan gejala yang ringan (subklinis) atau demam yang muncul dapat sembuh dengan
sendirinya. Namun, jika pasien terinfeksi kedua kalinya dengan serotipe berbed apalagi yang
lebih parah, maka demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue akan lebih mungkin
terjadi. Dengue dianggap sebagai penyakit virus asal arthropoda yang paling penting karena
menyebabkan morbiditas dan mortalitas manusia. NSI merupakan glikoprotein yang sangat
terlindungi dan konsentrasinya tinggi dalam serum pasien yang terinfeksi dengue padafase
klinis awal penyakit. NS1 antigen ditemukan dari hari pertama dan hingga 9 hari setelah
terjadinya demam di dalam sampel dari pasien yang terinfeksi penyakit dengue primer atau
sekunder. Biasanya IgM tidak menjadi terdeteksi pada 5 sampai 10 hari setelah terjadinya
penyakit dalam kasus infeksi dengue primer dan 4 sampai 5 hari setelah terjadinya penyakit
dalam infeksi sekunder. Pada infeksi primer, IgG muncul di hari ke-14 dan bertahan seumur
hidup. Infeksi sekunder menunjukkan bahwa IgG meningkat dalam 1 sampai 2 hari setelah
timbulnya gejala dan menginduksi respon IgM setelah 20 hari infeksi.
1. Kit SD BIOLINE Dengue NS1 Ag berisi item untuk melakukan uji sebagai berikut
1 tes strip termasuk; konjugat emas (sebagai komponen utama): anti-dengue NS1
monoklonal tikus koloid emas (0.27 0.05 g), garis tes (sebagai komponen utama)
: anti-dengue NS1 monoklonal tikus (0.72 0.14 g), garis kontrol (sebagai
komponen utama) : Goat anti-mouse IgG (0.72 0.14 g).
1. SD BIOLINE Dengue NS1 Ag test sebaiknya disimpan pada suhu 1-30C. Jangan
membekukan kit atau komponen
3. Lakukan tes segera setelah memindah tes strip dari kantung foil
5. Tanggal kadaluarsa dari kit seperti yang ditunjukkan pada luar kemasan
6. Jangan menggunakan tes kit jika kantung rusak atau segel rusak
7. Periksa dessicant untuk perubahan warna indicator kelembaban dan buang kantong
jika menunjukkan warna kejenuhan
1. Darah utuh
Hasil optimal diperoleh saat sample pasien segera di uji setelah pengumpulan
darah. Sampel darah utuh harus digunakan dalam waktu 24 jam setelah
pengumpulan.
Jika plasma atau serum tidak segera di uji, harus di dinginkan pada suhu 2-
8C. untuk jangka waktu penyimpanan lebih dari 2 minggu, disarankan untuk
dibekukan. Plasma dan serum harus di tempatkan pada suhu ruang (15-30C)
30 menit sebelum digunakan
3. Tindak pencegahan
Antikoagulan seperti heparin, EDTA, dan sitrat tidak mempengaruhi hasil tes
Menggunakan secara terpisah pipet kapiler sekali pakai dan tip pipet untuk
setiap sampel untuk menghindari kontaminasi sampel yang dapat
menyebabkan hasil yang salah
Peringatan
Prosedur Pemeriksaan
1. Keluarkan perangkat tes dari kantung foil dan letakkan pada permukaan datar dan
kering.
2. Dengan dropper sekali pakai, tambahkan 3 tetes (sekitar 100 l) spesimen ke dalam
well sampel (S)
3. Kerika pemeriksaan berlangsung,akan muncul warna ungu pada celah hasil yang
berada di bagian tengah perangkat.
4. Interpretasikan hasil pemeriksaan dalam 15-20 menit.
Peringatan: Jangan membaca hasil lebih dari 20 menit. Pembacaaan yang terlalu
lama akan memberikan hasil palsu.
5. Hasil positif tidak akan berubah setelah diperoleh pada menit ke 15-20. Namun, untuk
mencegah adanya kesalahan hasil, hasil pemeriksaan harus dibaca tidak lebih dari 20
menit.
Interpretasi Hasil
1. Negatif : Adanya garis kontrol (C) pada celah menunjukkan hasil negative.
2. Positif : Adanya dua garis (Band T dan Band C) yang ditunjukkan dalam
celah, dengan mengabaikan garis yang muncul pertama,
menunjukkan hasil positive.
3. Tidak valid : Jika warna garis tidak terlihat pada celah setelah melakukan tes,
hasilnya dianggap tidak valid. Petunjuk mungkin tidak diikuti dengan
benar atau alat tes yang mungkin telah memburuk.
Direkomendasikan untuk di tes ulang.
Keterbatasan Tes
1. Hasil negative dapat menunjukkan jumlah dari virus Dengue NS1 Antigen yang hadir
dalam specimen dibawah batas deteksi uji, atau antigen yang terdeteksi tidak hadir selama
tahap penyakit dimana sampel dikumpulkan.
2. Hasil negative tidak bisa mengabaikan infeksi baru.
3. Terdeteksinya virus Dengue NS1 Antigen dapat berarti positif (+) untuk infeksi dengue
awal. Seperti dengan semua tes diagnostic, semua hasil harus dipertimbangkan dengan
informasi klinis lain yang tersedia dari dokter.
Perangkat tes Standard Diagnosis BIOLINE Dengue NS1 Ag memiliki garis tes dan garis
control pada permukaan kaset. Diantara garis tes dan garis control pada celah hasil tidak
terlihat sebelum menerapkan sampel apapun. Garis control dari RDT hanya menunjukkan
bahwa pengencer telah berhasil diterapkan, dan bahan-bahan aktif komponen utama pada
strip yang masih fungsional, tetapi tidak menjamin bahwa sampel telah diterapkan dengan
benar dan tidak mewakili sampel positif kontrol.
Karakteristik Kinerja
3. Presisi : Dalam jangka dan antara jangka presisi telah ditentukan oleh pengujian lima
belas specimen tiga kali : 3 dari negative, 4 dari positif rendah, 4 dari
positif sedang, dan 4 dari positif kuat. Semua nilai yang terkumpul
diidentifikasi 100% dari waktu.
4. Untuk mengevaluasi gangguan Dengue NS1 Ag Rapid Kit dari specimen pengganggu
yang relevan, sampel hemolitik, sampel mengandung faktor arthritis dan lipaemic,serta
sampel ikterik harus diselidiki. Pada pembelajaran ini, beberapa specimen tidak dapat
berinterferense dengan KIT tes.
5. Sensivitas analitis : batas deteksi ; jumlah terkecil penanda target itu dapat dideteksi
dengan tepat; dapat sama atau lebih unggul terhadap komersil
terkemuka pendeteksi dengue NS1 Ag rapid test.
1. Pryor MJ. Wright P. Efek dari mutagenesis situs-diarahkan di dimerisasi dan sekresi
Protein NS1 ditentukan oleh virus dengue. virologi 1993; 194: 767-80
2. SHU, P., HUANG, J. Perkembangan saat inidalam diagnosis DBD. Klinik. Diagnosis
Laboratorium. Immunologi. 2004. Juli; 11(4):642-50.
3. Alcon S., Talamin A,. Debryyne M,. Falconar A,. Deubel V,. Falmand M. 2002. ELISA
spesifik untuk Dendue Virus Tipe 1 Protein non structural NS1 mengungkapkan surkulasi
antigen dalam darah selama fase akut paseien mengalami infeksi primer atau sekunder. J.
Clin. Mikrobiol. 40:376-381.
Penolakan Produk:
Peringatan
Produsen dan distributor ini tidak bertanggung jawab atas segala kerugian, kewajiban, klaim,
biaya kerusakan baik langsung maupun tidak langsung atau konsekuensi yang timbul terkait
dari diagnosis yang salah, apakah positif atau negative, dalam penggunaan produk ini.
DENGUE IgM
Tes ELISA untuk Mendeteksi Antibodi IgM Virus Dengue pada Serum
Manusia
Tujuan Penggunaan
Virus Dengue, anggota dari Flaviviridae, merupakan virus yang terdiri dari RNA rantai
tunggal. 4 serotype (DEN 1-4) memiliki hubungan dekat tetapi berbeda secara antigen.
Mereka tersebar pada daerah tropis dan subtropis pada siklus yang melibatkan manusia dan
nyamuk (Aedes aegypti). Infeksi dengan salah satu serotype tidak menimbulkan imunitas
silang.
Virus Dengue menghasilkan spektrum penyakit yang luas pada manusia, dari demam Dengue
ringan (DF) sampai demam hemoragik yang mengancam nyawa (DHF) dan sebuah sindrom
shock (DHS). Dengue adalah sebuah penyakit yang sangat penting yang disebabkan oleh
virus yang berasal dari nyamuk dengan perkiraan 100 juta kasus per tahun.
IgG dan IgM ELISA adalah metode yang saat ini paling berguna untuk menunjang diagnosis
serologi spesifik. Antibodi IgM dapat terdeteksi 3 hari setelah serangan awal penyakit,
antibodi IgG terdeteksi kira kira setelah 14 hari. Pada infeksi kedua, antibodi IgM bisa
muncul dan antibodi IgG dapat terdeteksi dengan level / kadar yang lebih tinggi.
Human Dengue IgM ELISA ditujukan untuk penggunaan professional. ELISA untuk
mendeteksi antibodi IgM indirect menggunakan Dengue spesifik antigen (DEN-Ag) yang
melapisi sumur mikrotiter. Spesimen Dengue yang mengandung antibodi IgM (DEN-IgM-
Ab) atau kontrol akan mengikat immobil antigel yang ada pada sumur mikrotiter (Langkah
pertama). Setelah inkubasi, komponen spesimen yang tidak berikatan dihilangkan dengan
dicuci. Buffer dilution mengandung anti-human IgG untuk mencegah gangguan Rheumatoid
Factor (RF) dan mencegah terjadinya kompetisi dari kehadiran IgG spesifik pada spesimen.
Absorban dari kontrol dan spesimen ditetapkan dengan menggunakan ELISA microplate
reader atau sistem ELISA automatic (seperti HUMAN HumaReader atau ELISYS line). Hasil
dari sampel pasien diperoleh dari perbandingan dengan Cut-Off Value atau dinyatakan
dengan satuan (U/mL). Tes ini sudah dikalibrasi dengan standard pabrik.
PC
2.5 ml Kontrol positif IgM Dengue (tutup merah)
Siap digunakan, manusia
DIL
100 ml Buffer dilution (tutup putih) pH 7.2 0.2
Siap digunakan, berwarna hijau, Antibodi anti-human IgG
CO
20 ml Anti-IgM konjugat (tutup hitam)
N
Siap digunakan, berwarna merah, Anti-human IgM (kelinci),
peroksidase konjugat
WS
50 ml Cairan pencuci (tutup putih) pH 7.2 0.2
Konsentrasi untuk 1000 ml
SUB
15 ml Reagen substrat (tutup hijau)
3,3, 5,5-tetrametilbenzidin (TMB) 20 mmol/L
Siap untuk digunakan
STOP
15 ml Stop solution (tutup merah)
Asam sulfuric, siap untuk digunakan 0.2 mmol/L
2 Strip perekat
Jangan menelan reagen. Hindari kontak langsung dengan mata, kulit, dan membran mukus.
Samua spesimen dan kontrol sebaiknya dianggap sebagai bahan yang infeksius. Kontrol telah
dilakukan pengecakan antibodi HCV dan HIV-1/2 dan HBsAg pada pendonor dan hasilnya
negatif. Gunakan pakaian pelindung dan sarung tangan sekali pakai mengacu pada Good
Laboratory Practices
Semua peralatan yang terkontaminasi dengan spesimen pasien maupun kontrol sebaiknya di
inaktifkan dengan prosedur yang tervalidasi (autoklaf atau dengan bahan kimia) sesuai
dengan regulasi yang dapat diterapkan.
STOP , SUB dapat mengiritasi mata, kulit, dan membran mukus. Apabila terkena, bilas
Stabilitas
Reagen akan stabil sampai tanggal kadaluarsa yang tertera apabila disimpan pada 2-8C
MIC
Persiapan Reagen
Sebelum digunakan, reagen harus didiamkan sampai mencapai suhu kamar (15-25C)
Serum
Spesimen dapat disimpan sampai 7 hari pada 2-8C atau lebih tahan lama pada -20C.
Bekukan dan cairkan hanya sekali saja. Spesimen yang dicairkan harus dihomogenisasi.
Eliminasi partikulat pengganggu dengan sentrifugasi atau filtrasi.
Prosedur
Catatan Pengerjaan:
P1: Jangan campur tutup botol (beresiko terkontaminasi). Jangn gunakan reagen yang telah
kadaluarsa.
P2: Jangan gunakan reagen yang dapat terkontaminasi atau terlihat dan berbau berbeda dari
biasanya.
P3: Catat spesimen dan kontrol pada lembar yang disediakan kit.
MIC
P4: - pilih nomor yang diperlukan dan lekatkan pada holder.
P5: Kerjakan duplo untuk kontrol negatif / positif dan spesimen. Pipet kontrol dan specimen
berada di bawah mikrowells.
P6: Selalu tambahkan reagen dalam urutan dan waktu yang sama untuk meminimalisir
perbedaan waktu reaksi antara wells. Hal ini penting untuk hasil yang dapat digandakan.
Pemipetan spesimen sebaiknya tidak melebihi 5 menit. Jika tidak, pipet kurva kalibrasi dalam
posisi yang menunjukkan setengah jalan dari series. Apabila lebih dari satu plate yang
digunakan, ulangi kurva respon dosis untuk setiap plate.
P8: = SUB -Diinkubasi pada kegelapan. SUB Menginisisasi reaksi kinetik, yang akan
diakhiri dengan STOP
1. W1: Lepaskan adhesive strip, buang isi well ke dalam larutan natrium hipoklorit 5% dan
tambahkan WASH ke dalam setiap well. Buang setelah minimal 30 detik perendaman
2. W2: Bila menggunakan pencuci otomatis, gunakan WASH dan cuci sebanyak 3
kali. Pastikan larutan pencuci benar-benar mengisi semua well dan buang setelah 30 detik
3. W3: Setelah pencucian buang cairan yang tersisa dengan mengetuk (tapping) microtiter
Reagen dan spesimen harus diletakkan pada temperatur ruang sebelum digunakan.
Persiapan sampel:
DIL DIL
Encerkan serum pasien dengan (1:100), contoh: 10L serum + 1000L
Well (L)
Tambahkan - 100 - -
NC
Tambahkan - - 100 -
PC
Tambahkan sampel yang telah diencerkan - - - 100
Step 2
Step 3
Tambahkan SUB
100 100 100 100
Atur substrate blank yang terdapat pada well A1 sebagai blanko (bernilai 0) pada
memungkinkan)
penghitungan:
Hasil pemeriksaan dapat dinyatakan valid bila memenuhi kriteria sebagai berikut:
2. MNC 0.300
PC
3. A450 COV
Interpretasi Hasil
Sampel dengan nilai absorban 10% COV tidak dapat dinyatakan langsung positif
COV
Cut-off 10 U/mL
Positif 11 U/mL
Karakteriksitik Performa
www.human.de/data/gb/vr/el-denm.pdf atau
www.human-de.com/data/gb/vr/el-denm.pdf
Literatur
4. Hayes E., Gubler D., Dengue and dengue hemorrhagic fever, Pediatr. Infect. Dis. J. 11,
311-317 (1992)
5. Kalayanarooj S. et al., Early clinical and laboratory indicators of acute dengue illness,
J.Infect. Dis. 176, 313-321 (1997)
6. Pinheiro F.P., Corber S.J., Global situation of dengue and dengue haemorrhagic fever and
its emergence in the Americas, World Health Stat Q 50, 161-169 (1997)
7. Vaughn D.W. et al., Dengue in the early febrile phase: viremia and antibody responses, J.
Infect. Dis. 176, 322-330 (1997)
8. Rigau-Perez J.G., Clark G.G., Dengue and dengue haemorrhagic fever, Lancet 352, 971-
977 (1998)
9. Imported dengue USA 1999-2000, MMWR Morb Mortal Wkly. Rep. 51, 281-283
(2002)
Panduan Singkat Pemeriksaan Dengue IgM ELISA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A X
B NC
C NC
D PC
E PC
F S
i. X : tidak diberikan
apa-apa
3. Pembagian konjugat
a. Pipet konjugat/ CON sebanyak 100 L ke seluruh well yang sebelumnya diisi
kecuali well A1 (yang sebelumnya tidak diisi apa-apa)
4. Pembagian substrat
a. Pipet substrat/ SUB sebanyak 100 L ke seluruh well yang sebelumnya diisi
konjugat dan well A1
5. Terminasi (penghentian)
a. Pipet larutan stop/ STOP sebanyak 100 L ke seluruh well yang sebelumnya
diisi substrat.
6. Pembacaan
Hitung absorban dengan panjang gelombang 450 nm segera setelah proses nomor 5 atau
maksimal 30 menit.
PEMERIKSAAN DENGUE IgM ELISA
User/ Pemeriksa :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12