Uji Pemompaan
( Pumping Test )
Salah satu tahap akhir dari rangkaian pekerjaan pemboran
adalah menguji kuantitas air yang akan dieksploitasi. Kuantitas air
dapat ditentukan berdasarkan uji pemompaan. Adapun sasaran utama
pelaksanaan ujii pemompaan ini adalah :
Dasar Teori
Step test pada dasarnya dilaksanakan setelah
pelaksanaan konstruksi sumur dan setelah
pembersihan / penyempurnaan sumur atau
dengan kata lain tahap akhir dari rangkaian
Pekerjaan pemboran airtanah. Step test
dilakukan dengan cara mengukur penurunan
muka airtanah di dalam sumur uji dengan debit
pemompaan yang ditambah secara bertahap
STEP TEST
Bierschenk ( dalam Suharyadi) menyatakan bahwa
efisiensi sumur itu tergantung besarnya pemompaan
yang terdiri atas efisiensi pemompaan (Ep) dan Faktor
development (Fd).
1. Dari data uji step test dibuat grafik hubungan antara s (drawdown)
dan t(waktu pemompaan).
2. Dari grafik hubungan antara s dan t di atas tentukan harga s
(tambahan penurunan muka airtanah) pada setiap step.
3. Untuk menentukan harga-harga C dan B, plot pada kertas milimeter
harga-harga Q ( l/detik ) lawan Sw/Q ( m/l/detik ), tarik garis berat
(lurus) yang melalui titik titik hasil pengeplotan, selanjutnya
menentukan harga a dan b.
4. Menghitung harga BQ dan CQ2
5. Menentukan harga Sw dapat berdasarkan kurva pada atau dengan
rumus Sw = BQ + CQ2
6. Menentukan Efisiensi pemompaan (Ep)
7. Menentukan Faktor development (Fd)
8. Menentukan klas dan kondisi sumur
STEP TEST
Metode II
Tujuan
Untuk menentukan sifat hidrolik akuifer atau sumur.
Alat dan bahan
Lembar data yang memuat diameter sumur, jarak antara
sumur uji dan sumur pantau, hasil pengukuran selama
uji pemompaan dan uji kambuh yang memuat debit,
waktu dan muka airtanah .
Kertas semi log dan kertas bilog.
Kurva baku Theis 1935
LONG-TERM CONSTANT
RATE TEST