Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

SKABIES

A. Pengertian

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi
terhadap sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinnim dari penyakit ini adalah
kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo.

Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal
sarcoptes scabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk
kanalikuli atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 cm.

Akibatnya, penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang panas dan edema yang
disebabkan oleh garukan. Kutu betina dan jantan berbeda. Kutu betina panjangnya 0,3
sampai 0,4 milimeter dengan empat pasang kaki, dua pasang di depan dengan ujung alat
penghisap dan sisanya di belakang berupa alat tajam. Sedangkan, untuk kutu jantan,
memiliki ukuran setengah dari betinanya. Dia akan mati setelah kawin. Bila kutu itu
membuat terowongan dalam kulit, tak pernah membuat jalur yang bercabang.

Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak
menimbulkan iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai
pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah.

B. Etiologi

Scabies terjadi karena:

-Kutu atau kuman sercoptes scabeivarian homini

-Sarcoptes scabiei var


C. Tanda

Adanya scabies ditandai dengan:

- terdapat lesi dikulit bagian punggung dan merasakan gatal.


- merasakan gatal yang memanas dan kemudian menjadi edema karena
garukan akibat rasa gatal yang sangat hebat.
- - Pruritus nktuma (gatal pada malam hari) karena aktivitas tungau
lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas.

1. Pemeriksaan Luar

- Tanda kelaianan pada kulit


- Tanda asfiksia daerah kulit kepala,ketiak,alat kelamin

2. Pemeriksaan dalam

- edema/ akibat dari garukan rasa gatal yang sangat hebat dapat dicari
pada kulit, kepala, punggung, ketiak, dan daerah alat kelamin.
- kutu memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli atau
terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 cm Yang
dapat menyebabkan rasa gatal.

D. Patofisiologi

Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya dari tungau scabies, akan tetapi juga
oleh penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau bergandengan
sehingga terjadi kontak kulit yang kuat,menyebabkan lesi timbul pada pergelangan
tangan. Gatal yang terjadi disebabkan leh sensitisasi terhadap secret dan ekskret tungau
yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat it kelainan kulit
menyerupai dermatitis dengan ditemuannya papul, vesikel, dan urtika. Dengan garukan
dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder. Kelainan kulit dan gatal yang
terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau.

E. Pemeriksaan Penunjang
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. KONSEP DASAR TEORI

A. DEFINISI

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi terhadap
sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinnim dari penyakit ini adalah kudis,
the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo.

Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes scabei
tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli atau
terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 centimeter.

PENGKLASIFIKASIAN SKABIES

- Scabies pada orang bersih

- Scabies nodular

- Scabies yang ditularkan melalui hewan

- Scabies pada bayi dan anak

- Scabies terbaring ditempat tidur

- Scabies Norwegia atau scabies krustosa

B. ANATOMI FISIOLOGI

organ kulit

1)Epidermis (Kutilkula) Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki
struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, antara lain
seperti berikut :

a) Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk.

Letak lapisan ini berada paling luar dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini
disusun oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan mengalami pengelupasansecara perlahan-
lahan, digantikan dengan sel telur yang baru.
b) Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan pengecatan terhadap kulit dan rambut.
Semakin banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan menjadi
semakin gelap.

Jika dikaitkan dengan hal ini apa yang terjadi pada kulit dari kedua suku tersebut? Selain
memberikan warna pada kulit, melanin ini juga berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit
dari sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan kulit. Walaupun sebenarnya
dalam jumlah yang tepat sinar ultraviolet ini bermanfaat untuk mengubah lemaktertentu
di kulit menjadi vitamin D, tetapi dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi
kulit. Kadang-kadang seseorang menghindari sinar matahari di siang hari yang terik,
karena ingin menghindari sinar ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena ternyata sinar
ultraviolet ini dapat membuat kulit semakin hitam. Berdasarkan riset, sinar ultraviolet

dapat merangsang pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk tujuan


perlindungan terhadap kulit. Sedangkan jika kita lihat seseorang mempunyai kulit kuning
langsat, ini disebabkan orang tersebut memiliki pigmen karoten. c) Stratum granulosum,
yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin. Lapisan ini terdiri atas
sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling bawah dari jaringan epidermis. d) Stratum
germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan
yang aktif membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar untuk membentuk sel-sel kulit
teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan mendorong sel-sel yang ada di atasnya
selanjutnya sel ini juga akan didorong dari bawah oleh sel yang lebih baru lagi. Pada

saat yang sama sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan gugur.

2)Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri
atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5 mm.
Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri atas
kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari protein tubuh.
Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Itulah
sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar dan keriput. Lapisan dermis
terletak di bawah

lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut. Folikel rambut dan
struktur sekitarnya

a)Akar Rambut

Di sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor pili), dan
ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat otot-otot ini berkontraksi
dan mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya saraf-saraf perasa mengakibatkan rasa
nyeri apabila rambut dicabut.
b)Pembuluh Darah

Pembuluh darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah ini
akar-akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.

c)Kelenjar Minyak (glandula sebasea) Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar rambut.
Adanya kelenjar minyak ini dapat menjaga agar rambut tidak kering.

d)Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)

Kelenjar keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol dan
bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar keringat
adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar keringat tidak
terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.

e)Serabut Saraf

Pada lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf sensoris.
Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin, nyeri, dan sebagainya.

Jaringan dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang memiliki bau
khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat memikat lawan
jenisDermis (Kulit Jangat)

C.ETIOLOGI

Scabies dapat disebabkan oleh kutu atau kuman sercoptes scabei varian hominis.
Sarcoptes scabieiini termasuk filum Arthopoda, kelas Arachnida, ordo Ackarina,
superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var. hominis. Kecuali itu
terdapat S. scabiei yang lainnya pada kambing dan babi. Secara morfologik merupakan
tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau
ini transient, berwarna putih kotor, dan tidak bermata.

D. Manifestasi klinis

Diagnosis dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal berikut :

- Pruritus nktuma (gatal pada malam hari) karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu
yang lembab dan panas.

- Umumnya ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seliruhanggota


eluarga.

- Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih


atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1cm, pada uung
menjadi pimorfi (pustu, ekskoriosi). Tempat predileksi biasanya daerah dengan stratum
komeum tpis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian
luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mammae dan lipat glutea, umbilicus, bokong,
genitalia eksterna, dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang bagian telapak
tangan dan telapak kaki bahkan seluruh permukaan ulit. Pada remaja dan orang dewasa
dapat timbul pada kulit kepala dan wajah.

- Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostk. Dapat ditemikan satu atau
lebih stadium hidup tungau ini.

Pada pasien yang selalu menjaga hgiene, lesi yang timbul hanya sedikit sehingga
diagnosis kadang kala sulit ditegakkan. Jia penyakit berlangsung lama, dapat tmbul
likenifikasi, impetigo, dan furunkulsis.

E. Patofisiologi Skabies

Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya dari tungau scabies, akan tetapi juga oleh
penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau bergandengan sehingga
terjadi kontak kulit yang kuat,menyebabkan lesi timbul pada pergelangan tangan. Gatal
yang terjadi disebabkan leh sensitisasi terhadap secret dan ekskret tungau yang
memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat it kelainan kulit
menyerupai dermatitis dengan ditemuannya papul, vesikel, dan urtika. Dengan garukan
dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder. Kelainan kulit dan gatal yang
terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau.

Tungau scabies :

- penderita sendiri dan digaruk

- Kontakkulit kuat

- Bersalaman

- bergandengan

- Timbul lesi Pergelangan tangan

- Gatal

- Sensitivitas terhadap secret

- Waktu 1 bulan setelah infestasi

- Timbul papul,vesikel,urtika

- timbul erosi,eks koriosi, krusta


- Digaruk

- infeksi skunder

- Kelainan kulit dermatitis

menyebar luas

F. Penatalaksanaan

Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menimbulkan
iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian, mudah
diperoleh dan harganya murah.

Jenis obat topical :

- Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20% dalam bentuk salep atau krim. Pada bayi
dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam minyak sangat aman dan efektif.
Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang dari 3 hari karena tidak efektif
terhadap stadium telur, berbau, mengotori pakaian dan dapat menimbulkan iritasi.

- Emulsi benzyl-benzoat 20-25% efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam
selama 3 kali. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadang-kadang makin
gatal setelah dipakai.

- Gama benzena heksa klorida (gameksan) 1% daam bentuk krim atau losio, termasuk
obat pilihan arena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan, dan jarang
memberi iritasi. Obat ini tidak dianurkan pada anak dibawah umur 6 tahun dan wanta
hamil karena toksi terhadap susunan saraf pusat. Pemberiannya cup sekali dalam 8 jam.
Jika masihada gejala, diulangi seminggu kemudian.

- Krokamiton 10% dalamkrim atau losio mempunyaidua efek sebagai antiskabies dan
antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra. Krim( eurax) hanya efetif pada
50-60% pasien. Digunakan selama 2 malam berturut-turut dan dbersihkan setelah 24 jam
pemakaian terakhir.

- Krim permetrin 5% merupakan obat yang paling efektif dan aman arena sangat
mematikan untuk parasit S.scabei dan memiliki toksisitas rendah pada manusia.

- Pemberian antibitika dapat digunakan jika ada infeksi sekunder, misalnya bernanah di
area yang terkena (sela-sela jari, alat kelamin) akibat garukan.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes scabei
tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli atau
terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 centimeter.

Akibatnya, penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang panas dan edema yang disebabkan
oleh garukan. Kutu betina dan jantan berbeda. Kutu betina panjangnya 0,3 sampai 0,4
milimeter dengan empat pasang kaki, dua pasang di depan dengan ujung alat penghisap
dan sisanya di belakang berupa alat tajam. Sedangkan, untuk kutu jantan, memiliki
ukuran setengah dari betinanya. Dia akan mati setelah kawin. Bila kutu itu membuat
terowongan dalam kulit, tak pernah membuat jalur yang bercabang.

Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menimbulkan
iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian, mudah
diperoleh dan harganya murah.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3


jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.

Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis

Anonim. 2007. Skabies (kulit gatal bikn sebel). http://www.cakmoki86.wordpress.com


TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K
DENGAN SKABIES
DI BANGSAL ., RS BUNDA

A. Pengkajian

Pengkajian dilaksanakan di bangsal bedah :

I. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : Tn. K
TTL : mojokerto 13 mei 1994
Umur : 18
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : jln.simpang no.03
Agama : islam
Suku : -
Pendidikan : -
Diagnosa medis : Skabies

b. Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. S
TTL : mojokerto 22 agustus 1993
Umur : -
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : -
Agama : islam
Suku : -
Pendidikan : -
Hub. dengan pasien : saudara

II. Riwyat kesehatan


a. Keluhan utama
Pada pasien scabies terdapat lesi dikulit bagian punggung dan merasakan gatal terutama
pada malam hari.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mulai merasakan gatal yang memanas dan kemudian menjadi edema karena
garukan akibat rasa gatal yang sangat hebat.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien pernah masuk Rs karena alergi
d. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga pasien ada yang menderita penyakit seperti yang klien alami yaitu kurap,
kudis.
GENOGRAM:

Keterangan:

: Laki-Laki

: Perempuan

:Pasien

: Tinggal serumah

IV. PEMERIKSAAN FISIK


a. Tanda-tanda vital
Suhu : 36C
Nadi : 70 x/menit
TD : systole 110mmHg, diastole 60 mmHg
RR : 16 x/menit
b. Keadaan umum
Keadaan umum tergantung pada berat ringannya penyakit yang dialami oleh klien dari
kmposmentis apatis, samnolen, delirium, spoor, dan koma.
c. Pemeriksaan Head to Toe
1. Kulit dan rambut
- Inspeksi :
Warna kulit : normal, ada lesi
Jumlah rambut : lebat, tidak rontok
Warna rambut : hitam
Kebersihan rambut : krang bersih, ada ketombe
- Palpasi :
Suhu 36C
Warna kulit sawo matang, turgor kuit baik, kulit lembab, ada edema, ada lesi.
2. Kepala
- Inspeksi :
Bentuk simetris antara kanan dan kiri
Bentuk kepala lonjong, tidak ada lesi
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
3. Mata
- Inspeksi : bentuk bola mata bulat, simetris antara kanan dan kiri, sklera berwarna putih,
kkonjungtiva merah muda.
4. Telinga
- Inspeksi : ukuran sedang, simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen pada lubang
telinga
- Palpasi : tidak ada benjolan
5. Hidung
- Inspeksi : simetris, tidak ada secret, tidak ada lesi
- Palpasi : tidak ada benjolan
6. Mulut
- Inspeksi : bentuk mulut simetris, lidah bersih gigi bersih
7. Leher
- Inspeksi : bentuk leher nrmal, tidak ada pembesaran kelenar tiroid
- Palpasi : suara jelas, tidak sesak
8. Paru
- Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri
- Palpasi : getaran rocal femitus sama antara kanan dan kiri
- Perusi : resonan
- Auskultasi : normal
9. Abdomen
- Inspeksi : perut datar, simetris
- Palpasi : getaran rocal femitus sama antara kanan dan kiri
10. Ekstermitas
- Atas : lengkap, tidak ada kelainan
- Bawah : lengap normal

III. Pola fungsi kesehatan


a. Pola persepsi terhadap kesehatan
Apabila sakit, klien biasa membeliobat di tko obat terdeat atauapabila tidak terjadi
perubahan pasien memaksakan diri ke puskesmas atau RS terdekat.

b. Pola aktivitas latihan


Aktivitas latihan selama sakit :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi di tempat tidur

Keterangan
0 : Mandiri
1 : Dengan menggunakan alat bantu
2 : Dengan menggunakan bantuan dari orang lain
3 : Dengan bantuan orang lain dan alat bantu
4 : Tergantung total, tidak berpartisipasi dalam beraktivitas

c. Pola istirahat tidur


Pada pasien scabies terjadi gangguan pola tidur akibat gatal yang hebat pada malam hari.

d. Pola nutrisi metabolik


Tidak ada gangguan dalam nutrisi metaboliknya.

e. Pola elimnesi
Klien BAB 1x sehari, dengan konsitensi lembek, wrna kuning bau khas dan BAK 4-5x
sehari, dengan bau khas warna kuning jernih.

f. Pola kognitif perceptual


Saat pengkajian kien dalam keadaan sadar, bicara jelas, pendengaran dan penglihatan
normal.

g. Pola peran hubungan


1. status perkawinan : menikah
2. Pekerjaan : petani
3. kualitas aktivitas :sebelum sakit klien rajin ke sawah untuk menggarap sawahnya
4. Sistem dukungan : istri dan anaknya

h. Pola nilai dan kepercayaan


Klien beragama islam, ibadah dilakukan secara rutin.

i. Pola konep diri

1. Harga diri : tidak terganggu


2. Ideal diri : tidak terganggu
3. Identitas diri : terganggu, karena merasa malu akibat penyakit yang dideritanya
4. Gambaran diri : tidak terganggu
5. Peran diri : tidak terganggu
j. Pola seksual reproduksi
Pada klien scabies mengalami gangguan pada seksual reproduksinya.

k. Pola koping
1. Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klien selalu merasa gatal, dan pasien
menjadi malas untuk bekerja.
2. Kehilangan atau perubahan yang terjadi
perubahan yang terjadi klien malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Takut terhadap kekerasan : tidak
4. Pandangan terhadap masa depan
klien optimis untuk sembuh

IV. PEMERIKSAAN FISIK


a. Tanda-tanda vital
Suhu : 36C
Nadi : 70 x/menit
TD : systole 110mmHg, diastole 60 mmHg
RR : 16 x/menit
b. Keadaan umum
Keadaan umum tergantung pada berat ringannya penyakit yang dialami oleh klien dari
kmposmentis apatis, samnolen, delirium, spoor, dan koma.
c. Pemeriksaan Head to Toe
1. Kulit dan rambut
- Inspeksi :
Warna kulit : normal, ada lesi
Jumlah rambut : lebat, tidak rontok
Warna rambut : hitam
Kebersihan rambut : krang bersih, ada ketombe
- Palpasi :
Suhu 36C
Warna kulit sawo matang, turgor kuit baik, kulit lembab, ada edema, ada lesi.
2. Kepala
- Inspeksi :
Bentuk simetris antara kanan dan kiri
Bentuk kepala lonjong, tidak ada lesi
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
3. Mata
- Inspeksi : bentuk bola mata bulat, simetris antara kanan dan kiri, sklera berwarna putih,
kkonjungtiva merah muda.
4. Telinga
- Inspeksi : ukuran sedang, simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen pada lubang
telinga
- Palpasi : tidak ada benjolan
5. Hidung
- Inspeksi : simetris, tidak ada secret, tidak ada lesi
- Palpasi : tidak ada benjolan
6. Mulut
- Inspeksi : bentuk mulut simetris, lidah bersih gigi bersih
7. Leher
- Inspeksi : bentuk leher nrmal, tidak ada pembesaran kelenar tiroid
- Palpasi : suara jelas, tidak sesak
8. Paru
- Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri
- Palpasi : getaran rocal femitus sama antara kanan dan kiri
- Perusi : resonan
- Auskultasi : normal
9. Abdomen
- Inspeksi : perut datar, simetris
- Palpasi : getaran rocal femitus sama antara kanan dan kiri
10. Ekstermitas
- Atas : lengkap, tidak ada kelainan
- Bawah : lengap normal

B. Diagnosa keperawatan
1. Data focus
Data objektif :
Klien tampak gelisah
Klien tampak cemas
Klien tampak menahan gatal
Klien tampak
Klien merasa malu dengan penyakit yang dialaminya
Kantung mata klien terlihat bengkak
Klien sering terbangun dimalam hari karena gatal
Adanya luka dengan puss dikulit
Terdapat eritem (kulit kemerahan)
Adanya lesi dikulit
Suhu : 36C
Nadi : 70 x/menit
TD : systole 110mmHg, diastole 60 mmHg
RR : 16 x/menit

ANALISA DATA

Nama : Tn. K

Symtom Problem Etiologi


1 Do :- Suhu 36C
- Adanya puss
- Adanya eritem (kulit merah)
Nyeri akut Agen cidera biologi
2 Do : klien sering terbangun dimalam hari karena gatal
- kantung mata klien terlihat bengkak
Gangguan pola tidur Nyeri
3 Do :- klien merasa malu dengan penyakit yang dialaminya Gangguan citra tubuh
Perubahan dalam penampilan sekunder
4 Do :- klien tampak resah
- klien tampak gelisah Cemas Perubahan status kasehatan
5 Do :- terdapat luka dengan adanya puss dikulit Resiko infeksi
Jaringan kulit rusak dan prosedur infasif
6 Do :- adanya lesi
- adanya lua dengan puss dikulit Kerusakan integritas kulit Edema

Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biolgi
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampian sekunder
4. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
5. resiko infeksi berhubungan dengan jaringan kuit rusak dan prosedur infasif
6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema

PERENCANAAN
No Dx Tujuan dan karakteristik Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam, diharapkan nyeri
klien dapat teratasi dengan KH:
- nyeri terkontrol
- gatal mulai hilang
- puss hilang
- kulit tidak memerah - kaji TTV
- kaji intensitas nyeri, karakteristik dan catat lokasi
- berikan perawatan kulit dengan sering, hilangkan rangsangan lingungan yang kurang
menyenangkan
- kolaborasi dengan dokter pemberi analgesic
- koaborasi pemberian antibiotika
2. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam diharapkan tidur
klien tida terganggu dengan KH :
- mata klien tidak bengkak lagi
- klien tidak sering terbangun dimalam hari
- klien tidak pucat - kaji tidur klien
- berikan kenyamanan pada klien (kebersihan tempat tidur klien)
- klaborasi dengan dokter pemberia analgeti
- catat banyaknya klien terbangun dimalam hari
- berika lingkungan yang nyamandan kurangi kebisingan
- berikan minum hangat (susu) jika perlu
- beian musik klasik sebagai pengantar tidur
3. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam diharapkan klien
tidak mengalami gangguan dalam cara penerapan citra diri dengan KH :
- mengungkapan penerimaan atas penyakit yang di alaminya
- mengakui dan memantapkan kembali system dukungan yang ada
- - Dorong individu untuk mengekspresian perasaan khususnya mengenai pikiran,
pandangan dirinya
- Dorong individu untuk bertanya mengenai masalah penanganan, perkembangan
kesehatan

4. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam diharapkan klien


tidak cemas lagi dengan KH :
- Klien tidak resah
- Klien tampak tenang dan mampu menerima kenyaataan
- Lien mampu mengidentifiasi dan mengungkapkan gejala cemas
- Postur tubuh ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
bekurangnya kecemasan
- Identifiasi kecemasan
- Gunakan pendekatan yang menenangan
- Temani pasien untuk memberian keamanan dan mengurangi takut
- Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
- Berikan informasi faktual tentang diagnosis, tindakan prognosis
- Berikan obat untuk mengurangi kecamasan

5. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam diharapkan klien


tidak terjadi resiko infeksi dengan KH :
- Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
- Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
- Menunjukkan perilaku hidup sehat
- Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan dan
penatalaksanaannya - Monitor tanda dan gejala infeksi
- Monitor kerentanan terhadap infeksi
- Batasi pengunjung bila perlu
- Instruksikan pada pengunjung untk mencuci tangan saatberkunjung dan setelah
meninggalkan pasien
- Pertahankan lingkngan aseptic selama pemasangan alat
- Berikan perawatan kulit pada area epidema
- Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan,panas
- Inspeksi kondisi luka
- Berikan terapi anibiotik bila perlu
- Ajarkan cara menghindari infeksi
6. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan elama . X24jam diharapkan lapisan
kulit klien terlihat normal, dengan KH :
- Integritas kulit yang bak dapat dipetahankan (sensasi, elastisitas, temperatur)
- Tidak ada luka atau lesi pada kulit
- Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembapan kulit serta perawatan alami
- Perfusi jaringan baik - Anjurkan pasien menggunakan pakaian yang longgar
- Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
- Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Mandikan pasien dengan air hangat dan sabun
LAPORAN
PENDAHULUAN PADA
Tn. K
DENGAN DIAGNOSA
MEDIS SCABIES

DISUSUN OLEH :

SHELA PUTRI SETIAJI

X KEPERAWATAN
SMK KESEHATAN NUR MEDIKA SURABAYA
2012-2013

Anda mungkin juga menyukai