Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
10608001
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .
BAB I. PENDAHULUAN ..
DAFTAR PUSTAKA ..
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, tiada Tuhan selain Allah SWT dan tiada
sekutu bagi-Nya. Begitu banyak dan berlimpah nikmat yang telah Ia berikan terutama nikmat
Iman, Islam, dan Ihsan. Salawat dan serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita,
suri tauladan kita Rasulullah SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya.
Dalam rangka memenuhi tugas klinik Bedah Mulut, penulis menyusun makalah
Laporan Kasus Odontektomi. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui gigi impaksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Impaksi
1. Pengertian Impaksi
Impaksi gigi adalah kegagalan gigi untuk erupsi secara sempurna pada posisinya
akibat terhalang oleh gigi pada anteriornya maupun jaringan lunak atau padat disekitarnya4.
2. Etiologi Impaksi
Ada sejumlah faktor yang diduga menjadi penyebab terjadinya impaksi gigi. Faktor-
faktor ini diklasifikasikan menjadi faktor lokal, faktor sistemik, dan kondisi abnormal
lainnya.
a. Faktor Lokal
Ruangan yang tidak cukup karena perkembangan rahang yang tidak sempurna atau
b. Faktor Sistemik
Post natal (rickets, anemia, endocrine dysfunction, penyakit pada rahang dan jaringan
lunak disekitarnya)
c. Kondisi abnormal lainnya
Cleidocranial dysostosis
Oxycephaly
Achondroplasia
2.2. Odontektomi
1. Pengertian Odontektomi
beberapa gigi secara bedah dengan cara membuka flap mukoperiosteal, kemudian yang
Odontektomi adalah pengeluaran gigi yang dalam keadaan tidak dapat bertumbuh
sebagian (impaksi) dimana gigi tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara pencabutan tang
biasa melainkan diawali dengan pembuatan flap mukoperiosteal, diikuti dengan pengambilan
tulang undercut yang menghalangi pengeluaran gigi tersebut, sehingga diperlukan persiapan
yang baik dan rencana operasi yang tepat dan benar dalam melakukan tindakan bedah
Klasifikasi Impaksi
Klasifikasi impaksi gigi molar ketiga rahang bawah (Archer, 1975). Klasifikasi didasarkan
pada pemeriksaan radiologis yaitu dengan menggunakan photo periapikal , panoramik,
oklusal dan Waters.Menurut Pell dan gregory :
A. Berdasarkan hubungan ukuran antara lebar gigi molar tiga bawah terhadap jarak
antara ramus mandibula dan bagian distal gigi molar kedua bawah.
Kelas I : Ruangan antara ramus mandibula dan permukaan distal gigi molar kedua
cukup bagi ukuran mesio distal gigi molar tiga.
Kelas II : Ruangan antara ramus mandibula dan permukaan distal gigi molar kedua
kurang dari ukuran mesiodistal gigi molar tiga
Kelas III : Seluruh atau sebagian besar gigi molar tiga berada dalamramus mandibula
B. Berdasarkan letak gigi molar tiga dalam tulang
Posisi A : Bagian tertinggi gigi molar tiga terletak setinggi atau diatas garis oklusal
gigi molar dua
Posisi B : Bagian tertinggi gigi molar tiga terletak dibawah bidang oklusal, tetapi
diatas garis servikal gigi molar dua
Posisi C : Bagian tertinggi gigi molar tiga terletak dibawah servikal gigi molarDua.
Klasifikasi lain menurut Winter berdasarkan perbandingan sumbu panjang molar tiga
terhadap molar dua, yaitu :
a. Mesioangular
b. Horizontal
c. Vertikal
d. Distoangular
e. Bukoangular
f. Linguoangular
g. Inverted
2. Indikasi dan Kontra indikasi Odontektomi
a. Indikasi :
Pembentukan kista
Mengalami karies
b. Kontra indikasi :
2. Mendapatkan akses yang diperlukan untuk pembuangan tulang agar gigi terlihat
3. Membelah gigi dengan bur agar ekstraksi gigi dapat dilakukan tanpa pembuangan
tulang berlebihan
5. Pembersihan dengan irigasi dan pembersihan mekanis dengan kuretase dan ditutup
A. Identifikasi Penderita
Pekerjaan : Mahasiswa
Usia : 26 Tahun
Keluhan utama : Pasien datang dengan keluhan ingin dicabut giginya sebelah bawah kiri
belakang.
Anamnesa : Setelah mengetahui foto ronsen, pasien ingin agar gigi belakang bawah kiri
tersebut dicabut agar tidak terjadi keluhan sakit di kemudian hari. Pasien tidak ada
Keadaan Umum
C. Pemeriksaan obyektif
Ekstra oral :
Pemeriksaan kelenjar mandibularis dexter dan sinister : tidak teraba dan tidak sakit.
Intra oral :
Relasi terhadap ramus dan sisi distal M2 RB : Klas I (ruangan antara ramus
mandibula dan permukaan distal gigi molar kedua cukup bagi ukuran mesiodistal
Kedalaman : posisi A (bagian tertinggi gigi molar ketiga terletak setinggi atau di
Angulasi : Mesioanguler
Approach IO atau EO
3. Kombinasi 1 dan 2
Macam elevator
Vertical flap
Envelop flap
3. Arteri klem
4. Scalpel
6. Spuit ( Phcain)
7. Rasparatorium
8. Bone file
12. Gunting
F. Tahap odontektomi
2. Pemberian anastesi : Blok nervus alveolaris inferior, nervus lingualis dan Infiltrasi
nervus bukalis
Dari titik tersebut insisi diteruskan kearah lipatan bukal (bukal fold)
Melepaskan jaringan lunak sepanjang garis insisi hingga membentuk flap dan
permukaan tulang yang menutupi sebagian mahkota gigi impaksi dapat terlihat
jelas
sebelah bukal, mesial atau distal dari gigi impaksi, dengan menggunakan
chisel/ bur.
bertujuan membuat ruangan antar gigi dan fulcrum yang dapat dimasuki ujung
elevator.
6. Debridement
1. Serpihan tulang
2. Gigi
3. Sisa-sisa tumpatan
Rongga luka operasi yang telah bersih dan terisi jendalan darah dan
Flap dijahit pada beberapa tempat tidak terlalu rapat agar cairan tubuh dapat
3. Jahitan diangkat setelah 7-10 hari, bila luka insisi sudah bertautan dengan baik.
Analgesik : Costan
Antibiotik : Amoxan
Vitamin
3 dd 1 p.r.n
3 dd 1
1 dd 1
BAB III
KESIMPULAN
1. Impaksi gigi adalah kegagalan gigi untuk erupsi secara sempurna pada posisinya
akibat terhalang oleh gigi pada anteriornya maupun jaringan lunak atau padat
disekitarnya.
2. Etiologi nya adanya faktor lokal, faktor sistemik, dan kondisi abnormal lainnya.
3. odontektomi yaitu pengeluaran satu atau beberapa gigi secara bedah dengan cara