Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI

Topik : Teknik Distraksi dan Relaksasi


Sub Topik : Pengertian, Jenis, Tujuan dan Penatalaksanaan Distraksi dan Relaksasi
Tempat : Ruang Pavio RSUD Kota Bogor.
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari/Tanggal :
Pukul :
Alokasi Waktu: 30 menit
Penyuluh :Mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
(STIKIM ) a/n Amirudin (17180000031)

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui tentang Teknik


Distraksi dan Relaksasi

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
2. Menyebutkan jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
3. Menyebutkan tujuan distraksi dan relaksasi dengan benar.
4. Menjelaskan penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.

C. Materi

Terlampir

D. Metode

- Ceramah
- Tanya jawab
E. Media

- Leaflet

F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik)
b. Menggunakan Leaflet agar dapat lebih mudah diperhatikan seluruh peserta.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.
G. Proses Penyuluhan

NO KEGIATAN WAKTU PENYAJI SASARAN


1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
dan mendengarkan
2 Penyajian bahan tentang: 20 menit 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan
1. Menjelaskan teknik distraksi dan 2. Mempertahankan
pengertian teknik relaksasi kontak mata
distraksi dan relaksasi 2. Menjelaskan jenis-jenis
2. Menjelaskan jenis- teknik distraksi dan
jenis teknik distraksi relaksasi
dan relaksasi 3. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan tujuan distraksi dan relaksasi
distraksi dan relaksasi 4. Menjelaskan manfaat
4. Menjelaskan manfaat distraksi dan relaksasi
distraksi dan relaksasi 5. Menjelaskan tips
5. Menjelaskan tips distraksi dan relaksasi
distraksi dan relaksasi 6. Menjelaskan
6. Menjelaskan penatalaksanaan
penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.
distraksi dan relaksasi.
3 Evaluasi 15 menit 1. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya untuk
mengevaluasi
peserta,apakah peserta
dapat menjelaskan
kembali materi penkes
dengan bertanya
2. Menyimpulkan kembali
materi yang disajikan
3. Diharapkan 30%
memahami materi
4 Penutup 5 menit 1. Penyaji mengucapkan 1. Menjawab salam
terima kasih
2. Mengucapkan salam
penutup
H. Evaluasi

1. Proses :
- Penyuluhan berjalan lancar.
- Tidak ada audiens yang meninggalkan proses penyuluhan
- Maksimal audiens meninggalkan penkes 10%.
2. Hasil :
- Audiens dapat menjelaskan pengertian distraksi
- Audiens dapat menjelaskan tujuan relaksasi
- Audiens dapat menjelaskan manfaat relaksasi
- Audiens dapat menjelaskan tips relaksasi
- Audiens dapat menjelaskan 3-4 dari 9 langkah relaksasi
- Audiens dapat menjelaskan 2-3 dari 5 langkah distraksi
TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI
A. Pengertian
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang
lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler
menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat
menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh
klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga
stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum
berhubungan langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang
digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan,
pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding
stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).
Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot. Otak yang "lelah" dibuat
tenang dan otot yang tegang dibuat relaks. Jika seseorang melakukan relaksasi, puncaknya
adalah fisik yang segar dan otak yang siap menyala kembali. Oleh karena itu, relaksali
melibatkan komponen-komponen penting tubuh yang secara terus menerus dipakai, misalnya
pancaindra, pernapasan, aliran darah, (sistem kardiovaskuler), otak dan otot-otot rangka,

B. Jenis Tekhnik Distraksi antara lain :


1. Distraksi visual
2. Distraksi pendengaran
3. Distraksi pernafasan
4. Distraksi intelektual
5. Imajinasi terbimbing

C. Jenis-jenis relaksasi:
1. Relaksasi pernafasan
2. Imagery
3. Senam

D. Tujuan
Tujuan dari penggunaan teknik distraksi, yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini
merasa lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan.

E. Manfaat Latihan Relaksasi dan Distraksi


1. Membuat lebih mampu menghindari stress
2. Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan dengan stressseperti: sakit kepala,
pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah, nyeri punggung dan nyeri lainnya.
3. Menurunkan dan mengatasi kecemasan
4. Membantu menyembuhkan penyakit tertentu seperti darah tinggi dsb
5. Meningkatkan penampilan kerja dan social

D. Tips Melakukan Relaksasi dan Distraksi


1. Dilakukan secara rutin dan teratur atau 2x sehari, sebelum makan, hendak tidur
2. Dilakukan dengan santai
3. Pikiran tidak terfokus pada penyakit atau perasaan anda
4. Cari tempat yang nyaman seperti sofa atau tempat tidur
5. Longgarkan pakaian yang terasa sempit, lepas jam tangan, kaca mata dan libatkan semua panca
indra ikat pinggang bila anda memakainya
6. Hilangkan pikiran yang mengganggu, kamar diberi penerangan yang cukup
7. Siapkan diri anda sesantai-santainya, duduklah atau berbaringlah ditempat yang anda pilih
senyaman-nyamannya.
8. Libatkan semua panca indera
E. Penatalaksanaan
Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959), yaitu sebagai berikut :
1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru
2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan betapa nyaman
hal tersebut
3. Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu
4. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan,
5. Biarkan telapak kaki rileks.
6. Konsentrasikan pikiran pada kaki
7. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otot-
otot lain
8. Setelah merasa relaks, bernafaslah secara perlahan.
9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernafas secara dangkal dan cepat.
Langkah-langkah distraksi yaitu sebagai berikut:
1. Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat pemandangan dan gambar
termasuk distraksi visual.
2. Distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta
gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti
musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga
diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang, mengetukkan
jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).
a. Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak karya musik klasik,
sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan.
Beberapa penelitian sudah membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik.
Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell. Mereka
mengistilahkan sebagai Efek Mozart.
b. Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya Mozart
mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah
penting adalah kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak berarti karya
komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan (Andreana, 2006)
3. Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu
objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan
satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan dengan
menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk berkosentrasi pada sensasi
pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga
terbentuk pola pernafasan ritmik. Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk
melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh
yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.
4. Distraksi intelektual antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan
kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita.
5. Imajinasi terbimbing adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan yang menyenangkan dan
mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur membebaskan diri dari
dari perhatian terhadap nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik (edisi
4) Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth (Edisi
8). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai