7. Permohonan pra-registrasi
dan registrasi dapat diajukan
secara elektronik.
Dokumen Sertifikat CPOB dan 3. Dokumen Informasi Produk,
yang dokumen registrasi lainnya. yang selanjutnya disingkat DIP
PMK No. 1176/2010
diperlukan adalah data mengenai mutu,
Ps. 1
keamanan, dan kemanfaatan
kosmetika.
PMK No. Industri kosmetika, importir
1010/2008 kosmetika, atau usaha
perorangan/badan usaha yang
PMK No. 1176/2010
melakukan kontrak produksi harus
Ps. 15 ayat (1)
memiliki DIP sebelum kosmetika
dinotifikasi.
Penilai Komite Nasional Penilai
Obat, Panitia Penilai Khasiat-
PMK No.
Keamanan, Panitia Penilai - -
1010/2008 Ps. 17
Mutu, Teknologi, Penandaan
dan Kerasionalan Obat.
Pelaksanaan Pendaftar yang telah Apabila dalam jangka waktu 14
izin edar mendapat izin edar wajib (empat belas) hari kerja sejak
memproduksi atau pengajuan permohonan notifikasi
mengimpor dan PMK No. 1176/2010 diterima oleh Kepala Badan tidak
mengedarkan selambat- Ps. 8 ada surat penolakan, terhadap
lambatnya setahun setelah kosmetika yang dinotifikasi
PMK No. tanggal persetujuan dianggap disetujui dan dapat
1010/2008 Ps. 22 dikeluarkan, pelaksaannya beredar di wilayah Indonesia.
dilaporkan kepada Kepala Permohonan yang dianggap
Badan. disetujui sebagaimana dimaksud
PMK No. 1176/2010 dalam Pasal 8, dalam jangka waktu
Ps. 9 6 (enam) bulan, kosmetika yang
telah dinotifikasi wajib diproduksi
atau diimpor dan diedarkan.
Evaluasi Evaluasi kembali dapat 1. Setiap industri kosmetika,
kembali dilakukan terhadap obat importir kosmetika, atau usaha
dengan resiko efek samping perorangan/badan usaha yang
lebih besar dibanding melakukan kontrak produksi wajib
PMK No. PMK 1176/2010 Ps.
efektifitasnya, obat dengan melakukan monitoring terhadap
1010/2008 Ps. 22 17
efektifitas tidak lebih baik kosmetika yang telah beredar.
dari plasebo, obat yang tidak
memenuhi persyaratan 2. Industri kosmetika, importir
ketersediaan kosmetika, atau usaha
hayati/bioekivalensi; perorangan/badan usaha yang
terhadap obat tersebut melakukan kontrak produksi wajib
industri farmasi wajib untuk menanggapi dan menangani
menarik kembali dari keluhan atau kasus efek yang tidak
peredaran. diinginkan dari kosmetika yang
diedarkan.
Pembatalan Pembatalan izin edar apabila Notifikasi menjadi batal atau dapat
izin edar tidak memenuhi kriteria dibatalkan, apabila:
pasal 4, penandaan dan a. izin produksi kosmetika, izin
promosi menyimpang dari usaha industri, tanda daftar
PMK No. persetujuan izin edar, tidak PMK No. 34/2013 industri, Surat Izin Usaha
1010/2008 Ps. 23 melaksanakan kewajiban Ps. 14A Perdagangan, dan/atau Angka
dalam pasal 21, izin industri Pengenal lmportir (API) sudah
farmasi, yang mendaftarkan, tidak berlaku;
memproduksi atau b. berdasarkan evaluasi,
mengedarkan dicabut, kosmetika yang telah beredar
pemiliki izin edar melakukan tidak memenuhi persyaratan
pelanggaran. teknis (keamanan, kemanfaatan,
mutu, penandaan dan klaim);
c. atas permintaan pemohon
notifikasi;
d. perjanjian kerjasama antara
pemohon dengan perusahaan
pemberi lisensi/industri penerima
kontrak produksi, atau surat
penunjukkan keagenan dari
produsen negara asal sudah
berakhir dan tidak diperbaharui;
e. kosmetika yang telah
beredar tidak sesuai dengan data
dan/atau dokumen yang
disampaikan pada saat
permohonan notifikasi;
f. pemohon notifikasi tidak
memproduksi, atau mengimpor
dan mengedarkan kosmetika
dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan setelah dinotifikasi; atau
g. terjadi sengketa dan telah
mempunyai kekuatan hukum
tetap.
Pelanggaran Tidak memenuhi kriteria
yang PMK No. pasal 4, penandaan dan
- -
mungkin 1010/2008 Ps. 23 promosi menyimpang dari
persetujuan izin edar, tidak
melaksanakan kewajiban
dalam pasal 21, izin industri
farmasi, yang mendaftarkan,
memproduksi atau
mengedarkan dicabut,
pemiliki izin edar melakukan
pelanggaran.
Sanksi Dengan tidak mengurangi 1. Pelanggaran terhadap
ancaman pidana ketentuan dalam Peraturan ini
sebagaimana diatur UU no. dapat dikenai sanksi administratif
23 Th. 1992 Tentang berupa:
Kesehatan, Kepala Badan
dapat memberikan sanksi a. peringatan tertulis;
administratif berupa izin
edar apabila terjadi salah b. larangan mengedarkan
satu dari hal-hal berikut: kosmetika untuk sementara;
tidak memenuhi kriteria
PMK No. pasal 4, penandaan dan PMK No. 1176/2010 c. penarikan kosmetika yang tidak
1010/2008 Ps. 23 promosi menyimpang dari Ps. 20 memenuhi persyaratan mutu,
persetujuan izin edar, tidak keamanan, kemanfaatan, dan
melaksanakan kewajiban penandaan dari peredaran;
dalam pasal 21, selama 12
(dua belas) bulan berturut- d. pemusnahan kosmetika; atau
turut obat yang
bersangkutan tidak e. penghentian sementara
diproduksi, diimpor atau kegiatan produksi dan/atau
diedarkan, izin industri peredaran kosmetika.
farmasi dicabut, pemilik izin
edar melakukan pelanggaran
dibidang produksi dan/atau 2. Sanksi administratif
peredaran obat. sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan oleh Kepala Badan.
PEMASUKAN/PENGELUARAN
Definisi 2. Pemasukan obat dan 2. Pemasukan Obat dan Makanan
Per Ka BPOM No. makanan adalah importasi Per Ka BPOM No. adalah importasi Obat dan
12/2015 Ps. 1 obat dan makanan ke dalam 27/2013 Ps. 1 Makanan ke dalam wilayah
wilayah Indonesia. Indonesia.
Persyaratan Memiliki izin edar 1. Obat dan Makanan yang dapat
dimasukkan ke dalam wilayah
Indonesia untuk diedarkan adalah
Obat dan Makanan yang telah
Per Ka BPOM No. memiliki izin edar.
Per Ka BPOM No.
12/2015 Ps. 2 ayat
27/2013 Ps. 2
(1) 2. Selain harus memiliki izin edar
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), juga harus memenuhi
ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang impor.
Mendapat persetujuan dari 1. Selain harus memenuhi
Kepala Badan berupa SKI ketentuan sebagaimana dimaksud
Per Ka BPOM No. dalam Pasal 2, pemasukan Obat
Per Ka BPOM No.
12/2015 Ps. 4 ayat dan Makanan juga harus
27/2013 Ps. 3
(2) mendapat persetujuan dari Kepala
Badan.
2. Persetujuan dari Kepala Badan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berupa SKI.
Selain harus memenuhi
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal
3, Obat dan Makanan yang
dimasukkan ke dalam wilayah
Per Ka BPOM No.
Indonesia harus memiliki masa
27/2013 Ps. 4
simpan paling sedikit:
a. 1/3 (satu per tiga) dari masa
simpan, untuk Obat, Obat
Tradisional, Obat Kuasi, Suplemen
Kesehatan, dan Kosmetika;
1. SKI diterbitkan berdasarkan
permohonan.
3. Dokumen pendukung
sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) terdiri atas:
a. Asli Surat Permohonan yang
ditandatangani oleh Direktur atau
Kuasa Direksi dan bermaterai;
b. Asli Surat Pernyataan
Penanggung Jawab yang
bermaterai;
c. Fotokopi Angka Pengenal Impor
(API);
d. Fotokopi Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP);
e. Fotokopi Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP);
f. Fotokopi Surat Kuasa Pemasukan
yang dibuat dalam bentuk Akta
Umum oleh Notaris, dalam hal
pemohon merupakan perusahaan
yang diberi kuasa untuk
mengimpor;
g. Izin Industri Farmasi dalam hal
pemasukan Obat;
h. Izin PBF, untuk PBF yang
mendapat kuasa dari industri
farmasi untuk melakukan
pemasukan obat;
i. Daftar HS Code yang akan
diimpor.
4. Terhadap permohonan
pendaftaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3), dilakukan verifikasi.
Tentang Pengawasan
Pemasukan Bahan Obat Dan Tentang Pengawasan Produksi
Makanan Ke Dalam Wilayah Dan Peredaran Kosmetika
Indonesia
Pasal 30 (1) Pelanggaran terhadap
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan
ketentuan dalam ini dapat dikenai sanksi
Peraturan Kepala Badan administratif berupa:
PerKa. BPOM ini, dapat dikenai sanksi PerKaBPOM a. peringatan tertulis;
administratif berupa: b. larangan mengedarkan
5/17 Pasal 30 HK.03.1.23.1
a. peringatan tertulis; kosmetika untuk
b. penghentian 2.11.10052/2 sementara;
sementara kegiatan 011 Pasal 13 c. penarikan kosmetika yang
pemasukan dan/atau tidak memenuhi
peredaran; dan persyaratan keamanan,
c. pemusnahan/re- manfaat, mutu dan
ekspor. penandaan dari
(2) Dalam hal diketahui peredaran;
bahwa dokumen d. pemusnahan kosmetika;
permohonan yang e. penghentian sementara
diunggah sebagaimana kegiatan produksi dan
dimaksud pada Pasal 11, importasi;
Pasal 12, Pasal 16, Pasal f. pembatalan notifikasi;
17, Pasal 18, Pasal 19, atau
dan Pasal 20 merupakan g. penutupan sementara
dokumen diduga palsu akses online pengajuan
dan/atau dokumen tidak permohonan notifikasi.
absah maka permohonan (2) Selain sanksi administratif
SKI ditolak dan Pemohon sebagaimana dimaksud pada
tidak dapat mengajukan ayat (1) juga dapat dikenai
permohonan SKI tidak sanksi pidana sesuai
dapat mengajukan ketentuan peraturan
permohonan SKI untuk perundang-undangan.
bahan yang
bersangkutan selama 1
(satu) tahun.
(3) Dalam hal ditemukan
pelanggaran terhadap
ketentuan Pasal 7 ayat
(1) huruf b dan/atau
huruf c maka Pemohon
tidak diberikan
pelayanan prioritas
selama 2 (dua) tahun.
Tentang Pedoman
Pengawasan Periklanan
Obat
(1) Pelanggaran terhadap
ketentuan dalam Tentang Produksi dan Peredaran
PerKa.BPOM Peraturan Kepala Badan PMK Kosmetika dan Alkes
8/2017 Pasal ini dapat dikenai sanksi 220/Men.Kes/ Pasal 27
22 administratif. Per/IX/1976 Pelanggaran pada Pasal 2, 3, 4, 6
(2) Sanksi administratif sampai dengan Pasal 15, 17
sebagaimana dimaksud sampai dengan Pasal 20, 22
pada ayat (1) dapat Peraturan ini sehingga
berupa: membahayakan bagi jiwa atau
a. penghentian kesehatan seseorang dipidanakan
publikasi Iklan; berdasarkan Pasal 204 Kitab
b. penghentian Undang-Undang Hukum Pidana
kegiatan beriklan (KUHP).
selama 6 (enam) Pasal 28
bulan untuk Iklan Pelanggaran terhadap Pasal 2, 3,
Obat yang 4, 6 sampai dengan Pasal 15, 17
melanggar; dan/atau sampai dengan Pasal 20 dan 22
c. pembatalan nomor Peraturan ini dapat dikenakan
izin edar. denda administratif berupa
pencabutan nomor pendaftaran
dan pencabutan ijin produksi
pada DepKes RI.
Pasal 29
Dir.Jen. POM berwenang
memerintahkan kepada produsen
dan importer untuk menarik dari
Tentang Prekursor peredaran kosmetik yang tidak
Sanksi berupa tindakan memenuhi ketentuan dalam
PMK
PP No. 44 Th. administratif berupa teguran Peraturan ini
lisan, teguran tertulis, 96/Men.Kes/P
2010 Pasal 20
penghentian sementara er/V/1977 Pasal 40
kegiatan, atau pencabutan Pelanggaran terhadap ketentuan
izin. yang ditetapkan dalam Pasal 3, 4,
5, 6, 7, 8; Pasal 12 sampai dengan
Pasal 14; Pasal 15 ayat (1); Pasal
16 ayat (1); Pasal 18 ayat (1) dan
ayat (2); Pasal 19 ayat (1); Pasal
20 ayat (1); Pasal 21 sampai
dengan Pasal 23, Pasal 24 ayat (1);
Pasal 26 ayat (1); Pasal 27 ayat
(1); Pasal 29 ayat (1); Pasal 30;
Pasal 31 ayat (1); Pasal-pasal 32,
33; Pasal 34 ayat (1); Pasal 37,
Pasal 38 dan Pasal 39 Peraturan
ini, dikenakan tindakan
administratif berupa pencabutan
nomor pendaftaran, pencabutan
ijin produksi dan tindakan lain
sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Pasal 41
Direktorat Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan berwenang
memerintahkan kepada produsen
dan atau distributor untuk
menarik kembali dari peredaran
Tentang Industri Farmasi kosmetika atau alat kesehatan
(1) Peringatan secara yang tidak memenuhi ketentuan
tertulis. dalam Peraturan ini.
PERMENKES No. (2) Perintah pemusnahan PerkaBPOM
1799 Th. 2010 obat atau bahan obat, 1/2016 tentang Pedoman Teknis
Pasal 26 jika terbukti tidak Pengawasan Iklan Kosmetika
memenuhi persyaratan Pasal 7 Pelanggaran terhadap ketentuan
keamanan, dalam Peraturan Kepala Badan ini
khasiat/kemanfaatan dapat dikenai sanksi administratif
atau mutu. kepada Pemilik Nomor Notifikasi
(3) Penghentian sementara berupa:
kegiatan. a. Peringatan tertulis;
(4) Pembekuan izin industri b. perintah penghentian tayang
farmasi. Iklan;
(5) Pencabutan izin industri c. penarikan dan/atau
farmasi. pemusnahan media Iklan
meliputi poster atau
selebaran, leaflet, stiker,
buklet, pamflet, spanduk,
banner, sarung ban dan yang
sejenisnya;
d. larangan mengiklankan
produk;
e. penghentian sementara
kegiatan produksi/distribusi/
importasi produk yang
melanggar Iklan; dan/atau
f. pembatalan notifikasi
Tentang Registrasi Obat terhadap produk yang
Permenkes Tidak memenuhi kriteria PerkaBPOM melanggar Iklan.
No. 1010 Th. pasal 4, penandaan dan 11/2017 Pasal
2008 Pasal 23 promosi menyimpang dari 11
persetujuan izin edar, tidak Tentang Kriteria dan Tata Cara
melaksanakan kewajiban Penarikan dan Pemusnahan
dalam pasal 21, izin industri Kosmetika
farmasi, yang mendaftarkan, Pelanggaran terhadap ketentuan
memproduksi atau dalam Peraturan Kepala Badan ini
mengedarkan dicabut, dapat dikenai sanksi administratif
pemiliki izin edar melakukan berupa:
pelanggaran. 1. peringatan tertulis;
2. penghentian sementara
kegiatan paling lama 1 (satu)
tahun;
3. penutupan akses (online)
pengajuan permohonan
Tentang Registrasi Obat notifikasi paling lama 1 (satu)
Dengan tidak mengurangi tahun; dan/atau
Permenkes No. ancaman pidana PMK 4. pencabutan nomor notifikasi.
1010 Th. 2008 sebagaimana diatur UU no. 1176/2010
Pasal 23 23 Th. 1992 Tentang Pasal 20 Tentang Notifikasi Kosmetika
Kesehatan, Kepala Badan (1) Pelanggaran terhadap
dapat memberikan sanksi ketentuan dalam Peraturan
administratif berupa izin edar ini dapat dikenai sanksi
apabila terjadi salah satu dari administratif berupa:
hal-hal berikut: tidak a. peringatan tertulis;
memenuhi kriteria pasal 4, b. larangan mengedarkan
penandaan dan promosi kosmetika untuk
menyimpang dari sementara;
persetujuan izin edar, tidak c. penarikan kosmetika yang
melaksanakan kewajiban tidak memenuhi
dalam pasal 21, selama 12 persyaratan mutu,
(dua belas) bulan berturut- keamanan, kemanfaatan,
turut obat yang dan penandaan dari
bersangkutan tidak peredaran;
diproduksi, diimpor atau d. pemusnahan kosmetika;
diedarkan, izin industri atau
farmasi dicabut, pemilik izin e. penghentian sementara
edar melakukan pelanggaran kegiatan produksi
dibidang produksi dan/atau dan/atau peredaran
peredaran obat. kosmetika.
(2) Sanksi administratif
Tentang Pengamanan sebagaimana dimaksud pada
Sediaan Farmasi Dan Alat ayat (1) diberikan oleh Kepala
Kesehatan Badan.
Pasal 74
Pelanggaran terkait tentang Pengawasan Pemasukan
pengedaran yang tidak Obat Dan Makanan Ke Dalam
PP No. 72 Th. PerKaBPOM
memenuhi syarat, akan Wilayah Indonesia
1998 pidana penjara paling lama No. 27/2013 (1) Pelanggaran terhadap
15 tahun dengan pidana Pasal 24 ketentuan dalam Peraturan
denda paling banyak Rp ini dapat dikenai sanksi
300.000.000,- administratif berupa:
pasal 75 a. peringatan tertulis;
pelanggaran terkait obat b. penghentian sementara
tanpa izin edar akan pidana kegiatan pemasukan
penjara paling lama 7 tahun dan/atau peredaran;
dan/atau pidana denda c. pemusnahan atau re-
paling banyak Rp ekspor;
140.000.000,- d. pembekuan izin edar;
dan/atau
Tentang Peredaran, e. pembatalan izin edar;
PERMENKES Penyimpanan, Pemusnahan, (2) Selain sanksi administratif
No. 3 Th. 2015 dan Pelaporan Narkotika, sebagaimana dimaksud pada
Pasal 47 Psikotropika, dan Prekursor ayat (1) dapat dikenai sanksi
Farmasi pidana sesuai ketentuan
Sanksi administratif sesuai peraturan perundang-
dengan ketentuan per-UU. undangan.