TABLET SALUT
Larut dalam keadaan tertentu yang dimaksud misalnya kelarutan yang mudah dalam
air, lambat larut dalam air, atau kelarutan yang tergantung pada pH (lapisan enterik).
Kemampuan untuk menghasilkan produk yang tampak anggun.
Stabilitas dalam keadaan panas, cahaya, kelembapan, udara dan substrat yang akan
di salut. Sifat-sifat lapisan tipis harus tidak berubah dengan berlalunya waktu.
Tidak memiliki warna, rasa, ataupun bau.
Serasi dengan aditif larutan penyalut pada umumnya.
Tidak toksik, tidak mempunyai kegiatan farmakologis, dan mudah dipakai ke partikel
atau tablet.
Tahan retakan dan dilengkapi dengan pelindung obat terhadap kelembapan, cahaya,
dan bau bila perlu.
Tidak ada jembatan ataupun pengisian permukaan tablet yang tidak ditatah oleh
bahan pembentuk lapisan.
Prosedur pencetakan huruf/tanda/merk mudah dilakukan pada peralatan
berkecepatan tinggi.
Komponen Penyalutan dengan Lapisan Tipis
(1) Pembentuk lapisan tipis
Klasifikasi Pembentuk Lapisan Tipis:
(a) Bahan non enterik
HPMC, MHC, Etil selulosa, HPC, Povidon, Na-CMC, PEG, Polimer-polimer akrilat
(Eudragit).
(b) Bahan enterik
Selulosa asetat ftalat, polimer-polimer akrilat (Eudragit L dan Eudragit S), HPMC
ftalat, PVA ftalat.
(2) Pelarut
Fungsi : melarutkan atau mendispersikan polimer-polimer dan zat tambahan lain, serta
membawanya ke permukaan substrat. Contoh : air, etanol, metanol, isopropanol,
kloroform, aseton, metiletilketon, dan metilen klorida.
(3) Plastisizer
Suatu bahan pembentuk plastik eksternal dapat berupa cairan yang tidak mudah
menguap, atau polimer lain, yang apabila dicampur dengan pembentuk lapisan tipis
polimer utama, mengubah fleksibilitas, kekuatan tegangannya, atau sifat adhesi dari
lapisan yang dihasilkan. Contoh minyak jarak, Propilen Glikol, gliserin, PEG 200-400
dengan berat molekul yang kecil, dan surfaktan-surfaktan seperti tween, span, ester-
ester asam organik.
(4) Colorants (Bahan pewarna)
Untuk memberikan warna yang jelas/nyata dan bagus pada suatu bentuk obat. Contoh
: zat warna sintetis atau cairan warna yang bersertifikasi FD&C atau D&C.
(5) Opaquant-extenders (zat yang memperluas keburaman)
Untuk mendapatkan warna-warna yang lebih buram dan meningkatkan penutupan
lapisan tipis. Contoh titanium dioksida, silikat (talk, aluminium silikat), karbonat
(magnesium karbonat), sulfat (kalsium sulfat), oksida (magnesium oksida), dan
hidroksida (aluminium hidroksida).
(6) Bahan-bahan khusus dalam larutan penyalut
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)
Pemberi aroma dan pemberi rasa manis (untuk menutupi bau yang tidak disukai atau
untuk mendapatkan rasa yang diinginkan), surfaktan (untuk melarutkan bahan yang
tidak dapat bercampur atau yang tidak dapat larut, atau untuk memudahkan pelarutan
penyalut dengan lebih cepat), antioksidan (untuk kestabilan sistem zat warna terhadap
oksidasi dan perubahan warna), antimikroba (untuk mencegah tumbuhnya bakteri
dalam komposisi penyalut selama pembuatan dan penyimpanan, dan pada tablet-
tablet yang disalut).
Pustaka :
The Theory and Practice of Industrial Pharmachy. Lachman 3rd edition. 1991. 346- 372
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)
I. Definisi
Sistem lepas lambat adalah setiap modifikasi obat atau sediaan obat yang
memperpanjang aktivitas terapetik dari obat (Lachman-Tablets, vol. 3, 200-201).
Tablet lepas lambat adalah tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan
tersedia dalam jangka waktu tertentu setelah obat diberikan. Istilah lepas lambat
digunakan untuk tujuan farmakope dan persyaratan pelepasan obat dijelaskan dalam
masing-masing monografi ( FI. IV, 6).
dC 0 dM 0
= k r atau dalam jumlah dinyatakan dengan =k r
dt dt
Kadang-kadang sulit mencapai pelepasan obat konstan, dan seringnya yang terjadi adalah
pelepasan lambat orde 1.
Untuk memperoleh orde 0, dilakukan modifikasi sediaan dan beberapa mekanisme
pelepasan:
1. Difusi
Beberapa produk tablet lepas lambat bekerja dengan mekanisme difusi yang merupakan
proses perpindahan molekul dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Hukum pertama Fick tentang difusi menyatakan bahwa difusi obat melintas membran
sebanding dengan penurunan konsentrasi di luar membran difusi.
dC
J D
dX
Keterangan:
J = fluks obat (jumlah/ luas-waktu)
D = koefisien difusi (luas/waktu)
C = konsentrasi
X = jarak
Jika polimer tidak larut air, maka kelarutan obat dalam membran (partisi) merupakan faktor
penting yang mendorong terjadinya difusi melintas membran.Sedangkan jika membran
merupakan polimer larut air, sebagian polimer akan terlarut membentuk saluran-saluran yang
merupakan panjang lintasan difusi yang bersifat konstan.
2. Disolusi
Obat disalut dalam bahan polimerik dan kecepatan disolusi polimer menentukan kecepatan
pelepasan obat. Kontrol disolusi dari pelepasan obat ialah melalui ketebalan barier membran
salut dan jenis penyalut yg digunakan.
3. Osmosis
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)
Penempatan membran semipermeabel di sekeliling tablet, partikel atau larutan obat, yang
menyebabkan terbentuknya perbedaan tekanan osmotik antara bagian dalam dan bagian luar
tablet sehingga memompa larutan obat keluar dari tablet melalui celah kecil (orifice) dan
memberikan sifat pelepasan obat yang diperlama.
Faktor penentu mekanisme ini adalah kemampuan larutan obat atau obat atau agen osmosis
menarik air melalui membran semipermeabel dengan cara osmosis. Karena larutan obat
terkandung dalam sistem yang cukup rigid, larutan obat atau obat tersebut dapat dipompa
keluar dari tablet atau partikel pada tetapan kecepatan yang terkendali. Jika lubang yang
diciptakan pada permukaan salut kecil maka aktivitas obat dapat dipertahankan selama waktu
tertentu.
pelepasan zat aktif pada tablet matriks adalah sekitar 5-20%. Sedangkan pada
metode kempa langsung sekitar 10-50%.
Jenis Eudragit E digunakan untuk membentuk film tipis; larut dalam cairan
lambung pH < 5. Jenis polimer lain memiliki kelarutan pada pH berbeda
seperti Eudragit L larut > pH 6, Eudragit S & FSlarut > pH 7.
Eudragit RL, RS, dan NE 30 D digunakan untuk salut film sediaan lepas lambat
tidak larut air. Eudragit RL lebih permeabel dibanding Eudragit RS, dan
pencampuran keduanya menghasilkan permeabilitas berbeda. Eudragit L 30 D-
55 digunakan dalam salut film enterik untuk sediaan tablet. Salut ini resisten
terhadap cairan lambung tetapi larut > pH 5,5. Eudragit L 100-55 merupakan
pilihan lain dari Eudragit L 30 D-55. umumnya berbentuk serbuk tabur.
Eastacryl 30D dan Kollicoat MAE 30 DP, merupakan dispersi aqueous dari
methacrylic acid atau ethyl acrylate copolymers. Juga dapat digunakan dalam
salut enterik untuk sediaan tablet.
(HOPE 6th ed 525)
2. Carnauba Wax
Sinonim Brazil wax; caranda wax; cera carnauba.
Kegunaan penyalut
Aplikasi Carnauba wax (10-50% w/w) digunakan sebagai bahan tunggal atau
kombinasi dengan HPC, alginat atau gelatin-pektin, Eudragit, dan steril-
alkohol dalam formulasi sediaan padat lepas lambat.
( HOPE 6th ed 772)
3. Hydroxypropylcellulose
Sinonim Cellulose, hydroxypropyl ether; E463; hydroxypropylcellulosum;
hyprolose; Klucel; Nisso HPC; oxypropylated cellulose.
Kegunaan penyalut; emulsifier; stabilizing agent; suspending agent; pengikat dalam tablet;
peningkat viskositas.
Aplikasi Konsentrasi hydroxypropyl cellulose 2-6% w/w digunakan sebagai pengikat
dalam pembuatan tablet metode granulasi basah atau granulasi kering atau
metode kempa langsung. Konsentrasi hydroxypropyl cellulose 15-35% w/w
digunakan untuk pembuatan tablet lepas lambat.
(HOPE 6th ed 317, 322)
1. Delayed Dissolution
Polimer bekerja dengan menunda disolusi obat sehingga memperlambat kontak obat
dengan lingkungan berair. Mekanisme ini diperoleh dengan menggunakan polimer penyalut
atau matrix yang terlarut pada laju yang lebih rendah daripada obat
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)
2. Diffusion Controlled
Difusi molekul obat di dalam larutan air dihambat oleh matriks polimer tidak larut (insoluble
polymer matrix).Mekanisme ini terjadi pada sistem yang menggunakan polimer sambung-
silang (crosslinked) hidrogel sebagai penghalang difusi. Penghalang difusi menurun
dengan mengembangnya hidrogel terbentuk kekosongan dalam struktur gel. Hidrogel ini
memiliki keuntungan bioadhesive dalam sal.cerna pada periode tertentu.
Obat yang sangat mudah larut dalam air sangat tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat
sedangkan obat yang sangat sukar larut air akan sulit dimasukkan ke dalam sistem lepas
lambat. Batas bawah kelarutan obat adalah 0,1 mg/ mL.
Koefisien partisi
Obat yang sangat lipofilik atau hidrofilik (koefisien partisinya sangat ekstrim) akan
memberikan fluks ke dalam jaringan sangat lambat atau sangat cepat (selanjutnya terjadi
penumpukan obat dalam jaringan) merupakan golongan obat yang tidak sesuai untuk lepas
lambat.
Stabilitas obat
Obat yang tidak stabil dalam GI akan menyulitkan jika dibuat lepas lambat karena obat
tersebut harus berada dalam GI pada waktu cukup lama.
b. Sifat biologi
Absorpsi
Obat yang absorpsinya lambat atau diabsorpsi dengan kecepatan absorpsi yang bervariasi
merupakan kandidat yang kurang baik untuk sediaan lepas lambat. Untuk sediaan lepas
lambat oral, batas bawah tetapan kecepatan absorpsi adalah 0,25/ jam dengan anggapan
waktu transit dalam GI 10-12 jam).
Distribusi
Obat dengan volume distribusi nyata tinggi, yang selanjutnya mempengaruhi kecepatan
eliminasi obat, merupakan kandidat yang kurang baik untuk sediaan lepas lambat.
Metabolisme
Sistem lepas lambat dengan obat yangtermetabolisme secara luasdapat diterima untuk
sediaan lepas lambat selama kecepatan metabolisme tidak terlalu besar atau variasi
metabolisme dari transit GI atau rute lainnya.
Lama aksi
Waktu paruh biologi (lama aksi obat) merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan
jika akan merancang sediaan lepas lambat. Obat dengan waktu paruh panjang (>12 jam) dan
dosis efektif besar atau waktu paruh pendek (<1 jam) tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat
Terapetik
Obat dengan rentang terapetik pendek memerlukan kontrol dosis dalam darah tepat tidak
sesuai untuk sediaan lepas lambat, karena berisiko tinggi terjadinya efek toksik.
(k el .B D )
DM
k lr
Sehingga dosis total = Di + DM
Keterangan:
ke l = tetapan kecepatan eliminasi obat
Tp = waktu yang diperlukan untuk mencapai koncentrasi maksimum
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)
dalam darah
BD = konsentrasi terapetik
DB = dosis tunggal yang harus tersedia dalam darah
r
Pembuatan
Campurkan besi (II) sulfat dan laktosa kemudian granulasi dengan larutan etilselulosa dan
keringkan pada suhu 120-130oF; lakukan granulasi beberapa kali untuk memperoleh dosis
25 mg etilselulosa per tablet. Tambahkan Cab-O-Sil dan aduk selama 5 menit kemudian
tambahkan pula Mg-stearat dan aduk selama 2 menit. Kempa dengan punch 13/32 inci
kemudian salut dengan larutan ftalat selulosa asetat dalam alkohol dan etil asetat.
IX. Evaluasi
Evaluasi tablet lepas lambat mengacu pada evaluasi tablet konvensional dan monografi
sediaan yang ada. (USP 38-NF 33)