Anda di halaman 1dari 11

APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

TABLET SALUT

A. Prinsip-prinsip penyalutan tablet


Tujuan untuk menyalut tablet biasanya didasarkan atas salah satu atau beberapa tujuan berikut :
- Untuk menutupi rasa, bau, atau warna obat yg kurang menarik / menyenangkan.
- Untuk memberikan perlindungan fisik atau kimia pada obat.
- Untuk mengendalikan pelepasan obat dari tablet.
- Untuk melindungi obat dari suasana dalam asam lambung, dengan menyalutnya dengan
salut enterik tahan asam.
- Untuk menggabungkan obat lain atau membantu formula dalam penyalutan untuk
menghindari tidak tercampurnya obat secara kimia, atau untuk menjamin tercapainya
pelepasan obat secara berurutan.
- Untuk memperbaiki penampilan obat dengan menggunakan warna khusus dan pencetakan
yang kontras. (The Theory and Practice of Industrial Pharmachy. Lachman 3rd edition. 1991.
346- 372)
B. Komponen utama penyalutan tablet
1. Sifat-sifat tablet
Tablet harus tahan terhadap abrasi atau gumpil, agar mampu menahan benturan sesama
tablet atau benturan tablet dengan dinding panci karena dalam proses penyalutan tablet-
tablet bergulir di dalam panci atau berhamburan di dalam aliran udara dari suatu penyalut
suspensi udara ketika proses penyalutan berlangsung.
Tablet harus memiliki permukaan yang halus.
Bentuk fisik tablet idealnya bulat (mendekati sferis) yang memungkinkan tablet tersebut
bergulir bebas di dalam panci penyalut, dengan kontak sekecil mungkin antara sesama
tablet.
Permukaan tablet yang hidrofobik sukar disalut dengan penyalut yang bahan dasarnya air,
karena penyalut tersebut tidak membasahi permukaan tablet. Walaupun demikian,
susunan formulasi penyalut dapat disesuaikan dengan penambahan surfaktan yang tepat
untuk mengurangi tegangan permukaan dari campuran penyalut, dan untuk memperbaiki
adhesi bahan penyalut.
2. Proses penyalutan
Prinsip penyalutan tablet adalah pemakaian suatu campuran penyalut pada sejumlah tablet
yang bergerak dengan menggunakan udara panas untuk mempermudah penguapan pelarut.
Peralatan
Sebagian besar proses penyalutan menggunakan salah satu dari tiga jenis peralatan
berikut ini:
(1) Panci penyalut standar
(2) Panci penyalut berlubang dipakai secara luas di industri karena merupakan
sistem pengering yang efisien dengan kapasitas penyalutan yang besar, dan dapat
dibuat otomatis seluruhnya, baik untuk penyalutan gula maupun untuk
penyalutan dengan lapisan tipis.
(3) Penyalut bahan cair (Suspensi udara)
Tolok ukur proses penyalutan
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

(1) Kapasitas udara


Menggambarkan jumlah air atau pelarut yang dapat dihilangkan selama proses
penyalutan, yang tergantung pada jumlah aliran udara melalui tumpukan tablet,
temperatur udara, dan jumlah air yang terkandung dalam udara masuk.
(2) Komposisi penyalut
Penyalut mengandung bahan yang akan dilekatkan ke permukaan tablet, dan juga
mengandung pelarut yang bertindak sebagai pembawa bahan-bahan tersebut.
Pelarut ini harus dihilangkan selama proses penyalutan.
(3) Luas permukaan tablet
(4) Efisiensi peralatan

C. Proses-proses penyalutan tablet


Jenis proses yang dipilih tergantung pada jenis penyalut yang akan dipakai, kekerasan inti tablet,
dan kehematan proses.
1. Penyalutan Gula (Salut Gula)
Proses dasar penyalutan gula :
(a) Seal Coating (Penyalutan lapisan penutup)
Untuk mencegah penyusupan air ke dalam inti tablet, perlu diberikan suatu lapisan
penutup. Contoh Formula larutan lapisan penutup (Sealant) : Selulosa asetat ftalat, Zein,
asam oleat, propilen glikol, propilen glikol 4000, metilen klorida, alkohol.
(b) Sub Coating (Pelapisan dasar)
Digunakan untuk membulatkan tepi tablet dan meningkatkan ukuran tablet. Tahap
pelapisan dasar ini terdiri dari pemakaian larutan pengikat yang lekat, diikuti dengan
penaburan bubuk pelapis dasar secara bergantian, disusul oleh pengeringan. Contoh
formula larutan pelapis dasar : gelatin, akasia, gula, sirup jagung, sirup, air.
(c) Syrup Coating (Smoothing/Color)
Tujuan untuk menutupi dan mengisi cacat pada permukaan tablet yang disebabkan oleh
tahap pelapisan dasar, dan untuk memberikan warna yang diinginkan bagi tablet.
Pelapisan dengan sirup biasanya terdiri dari tiga fase dasar: sirup kasar, sirup kental, sirup
biasa.
(d) Polishing (Pengkilapan)
Tablet dapat dikilapkan di dalam panci penyalut standar yang bersih, atau di dalam panci
pengkilap berlapis kanvas (?) dengan memakai bubuk lilin (lilin lebah atau karnauba)
secara hati-hati ataupun dengan memakai larutan yang hangat dari lilin-lilin ini di dalam
pelarut yang mudah menguap dan sesuai. Contoh formula larutan pengkilap : wax
carnauba yellow, beeswax white, wax parrafin, naphtha.

2. Penyalutan dengan Lapisan Tipis (Salut Film)


(a) Metode Panci Tuang
(b) Metode Panci Semprot
(c) Proses Fluidized Bed
Bahan-bahan yang digunakan dalam penyalutan lapis tipis harus mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :
Larut dalam pelarut yang digunakan untuk persiapan penyalutan.
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

Larut dalam keadaan tertentu yang dimaksud misalnya kelarutan yang mudah dalam
air, lambat larut dalam air, atau kelarutan yang tergantung pada pH (lapisan enterik).
Kemampuan untuk menghasilkan produk yang tampak anggun.
Stabilitas dalam keadaan panas, cahaya, kelembapan, udara dan substrat yang akan
di salut. Sifat-sifat lapisan tipis harus tidak berubah dengan berlalunya waktu.
Tidak memiliki warna, rasa, ataupun bau.
Serasi dengan aditif larutan penyalut pada umumnya.
Tidak toksik, tidak mempunyai kegiatan farmakologis, dan mudah dipakai ke partikel
atau tablet.
Tahan retakan dan dilengkapi dengan pelindung obat terhadap kelembapan, cahaya,
dan bau bila perlu.
Tidak ada jembatan ataupun pengisian permukaan tablet yang tidak ditatah oleh
bahan pembentuk lapisan.
Prosedur pencetakan huruf/tanda/merk mudah dilakukan pada peralatan
berkecepatan tinggi.
Komponen Penyalutan dengan Lapisan Tipis
(1) Pembentuk lapisan tipis
Klasifikasi Pembentuk Lapisan Tipis:
(a) Bahan non enterik
HPMC, MHC, Etil selulosa, HPC, Povidon, Na-CMC, PEG, Polimer-polimer akrilat
(Eudragit).
(b) Bahan enterik
Selulosa asetat ftalat, polimer-polimer akrilat (Eudragit L dan Eudragit S), HPMC
ftalat, PVA ftalat.
(2) Pelarut
Fungsi : melarutkan atau mendispersikan polimer-polimer dan zat tambahan lain, serta
membawanya ke permukaan substrat. Contoh : air, etanol, metanol, isopropanol,
kloroform, aseton, metiletilketon, dan metilen klorida.
(3) Plastisizer
Suatu bahan pembentuk plastik eksternal dapat berupa cairan yang tidak mudah
menguap, atau polimer lain, yang apabila dicampur dengan pembentuk lapisan tipis
polimer utama, mengubah fleksibilitas, kekuatan tegangannya, atau sifat adhesi dari
lapisan yang dihasilkan. Contoh minyak jarak, Propilen Glikol, gliserin, PEG 200-400
dengan berat molekul yang kecil, dan surfaktan-surfaktan seperti tween, span, ester-
ester asam organik.
(4) Colorants (Bahan pewarna)
Untuk memberikan warna yang jelas/nyata dan bagus pada suatu bentuk obat. Contoh
: zat warna sintetis atau cairan warna yang bersertifikasi FD&C atau D&C.
(5) Opaquant-extenders (zat yang memperluas keburaman)
Untuk mendapatkan warna-warna yang lebih buram dan meningkatkan penutupan
lapisan tipis. Contoh titanium dioksida, silikat (talk, aluminium silikat), karbonat
(magnesium karbonat), sulfat (kalsium sulfat), oksida (magnesium oksida), dan
hidroksida (aluminium hidroksida).
(6) Bahan-bahan khusus dalam larutan penyalut
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

Pemberi aroma dan pemberi rasa manis (untuk menutupi bau yang tidak disukai atau
untuk mendapatkan rasa yang diinginkan), surfaktan (untuk melarutkan bahan yang
tidak dapat bercampur atau yang tidak dapat larut, atau untuk memudahkan pelarutan
penyalut dengan lebih cepat), antioksidan (untuk kestabilan sistem zat warna terhadap
oksidasi dan perubahan warna), antimikroba (untuk mencegah tumbuhnya bakteri
dalam komposisi penyalut selama pembuatan dan penyimpanan, dan pada tablet-
tablet yang disalut).

D. Kerusakan yang terjadi pada salut film


(1) Perlekatan (tweening) dan penggumpalan
Keadaan lapisan tipis terlalu basah atau terlalu lengket menyebabkan tablet melekat satu
dengan yang lainnya, atau melekat pada panci penyalut.
Solusi : jumlah cairan yang digunakan dikurangi, mempercepat atau meningkatkan
temperatur udara dan volume udara pengering.
(2) Kekasaran
Sering terlihat ketika penyalutan dilakukan dengan penyemprotan. Solusinya dengan
pergerakan pipa-pipa penutup pada tempat tablet atau pengurangan derajat atomisasi.
(3) Efek kulit jeruk (Orange-Peel Effects)
Penyebaran larutan penyalut yang tidak seimbang sebelum pengeringan menyebabkan
suatu lekukan-lekukan seperti kulit jeruk pada penyalut. Hal ini menunjukkan bahwa
penyebaran dihalangi oleh pengeringan yang terlalu cepat atau oleh viskositas larutan
yang tinggi.
Solusi : Mengencerkan larutan dengan larutan tambahan.
(4) Bridging dan pengisian
(5) Melepuh (Blistering)
(6) Pengabutan (Hazing)
(7) Variasi warna
(8) Pemecahan (Craking)

Pustaka :
The Theory and Practice of Industrial Pharmachy. Lachman 3rd edition. 1991. 346- 372
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

TABLET LEPAS LAMBAT

I. Definisi
Sistem lepas lambat adalah setiap modifikasi obat atau sediaan obat yang
memperpanjang aktivitas terapetik dari obat (Lachman-Tablets, vol. 3, 200-201).
Tablet lepas lambat adalah tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan
tersedia dalam jangka waktu tertentu setelah obat diberikan. Istilah lepas lambat
digunakan untuk tujuan farmakope dan persyaratan pelepasan obat dijelaskan dalam
masing-masing monografi ( FI. IV, 6).

II. Mekanisme Lepas Lambat


(Lachman-Tablets, vol. 3, 208-213)
Pelepasan obat yang diperlukan harus mengikuti pelepasan orde 0, yaitu kecepatan
pelepasan obat tidak dipengaruhi oleh konsentrasi obat.
Rumus pelepasan obat orde 0:

dC 0 dM 0
= k r atau dalam jumlah dinyatakan dengan =k r
dt dt
Kadang-kadang sulit mencapai pelepasan obat konstan, dan seringnya yang terjadi adalah
pelepasan lambat orde 1.
Untuk memperoleh orde 0, dilakukan modifikasi sediaan dan beberapa mekanisme
pelepasan:
1. Difusi
Beberapa produk tablet lepas lambat bekerja dengan mekanisme difusi yang merupakan
proses perpindahan molekul dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Hukum pertama Fick tentang difusi menyatakan bahwa difusi obat melintas membran
sebanding dengan penurunan konsentrasi di luar membran difusi.
dC
J D
dX
Keterangan:
J = fluks obat (jumlah/ luas-waktu)
D = koefisien difusi (luas/waktu)
C = konsentrasi
X = jarak
Jika polimer tidak larut air, maka kelarutan obat dalam membran (partisi) merupakan faktor
penting yang mendorong terjadinya difusi melintas membran.Sedangkan jika membran
merupakan polimer larut air, sebagian polimer akan terlarut membentuk saluran-saluran yang
merupakan panjang lintasan difusi yang bersifat konstan.
2. Disolusi
Obat disalut dalam bahan polimerik dan kecepatan disolusi polimer menentukan kecepatan
pelepasan obat. Kontrol disolusi dari pelepasan obat ialah melalui ketebalan barier membran
salut dan jenis penyalut yg digunakan.
3. Osmosis
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

Penempatan membran semipermeabel di sekeliling tablet, partikel atau larutan obat, yang
menyebabkan terbentuknya perbedaan tekanan osmotik antara bagian dalam dan bagian luar
tablet sehingga memompa larutan obat keluar dari tablet melalui celah kecil (orifice) dan
memberikan sifat pelepasan obat yang diperlama.
Faktor penentu mekanisme ini adalah kemampuan larutan obat atau obat atau agen osmosis
menarik air melalui membran semipermeabel dengan cara osmosis. Karena larutan obat
terkandung dalam sistem yang cukup rigid, larutan obat atau obat tersebut dapat dipompa
keluar dari tablet atau partikel pada tetapan kecepatan yang terkendali. Jika lubang yang
diciptakan pada permukaan salut kecil maka aktivitas obat dapat dipertahankan selama waktu
tertentu.

III. Jenis Sediaan Lepas Lambat(Lachman-Tablets, vol. 1, 181-188)


Tablet lepas lambat dapat dibuat dengan metode granulasi basah menggunakan pengikat
yang sedikit larut atau tidak larut yang sesuai dengan zat aktif. Polimer sintetik dan alami yang
sering digunakan adalah matriks wax, minyak terhidrogenasi, asam lemak dan alkohol, ester
dari asam lemak, dan bahan-bahan lain yang dapat digunakan untuk granulasi. Obat sediaan
lepas lambat diharapkan mampu menyediakan konsentrasi zat aktif yang mampu memberikan
efek terapetik selama 8 sampai 12 jam.
Sediaan lepas lambat memiliki kekurangan yaitu karena kondisi saluran pencernaan yang tidak
sama tiap individu, maka bisa menyebabkan pelepasan obat yang terlalu banyak atau terlalu
cepat sehingga bisa meningkatkan efek toksik. Selain itu, jika pelepasan obat tidak berjalan
baik, maka dapat menyebabkan akumulasi obat (dose dumping) yang dapat mengakibatkan
konsentrasi zat aktif menjadi tinggi dalam darah.
Produk lepas lambat dibagi dalam dua macam :
1. Tablet lepas lambat
Tablet lepas lambat adalah suatu produk obat, dimana obat dibuat tersedia dalam tubuh
dalam jumlah tertentu sehingga bisa memberikan efek farmakologi sesuai dengan
kegunaan obat dan mampu menjaga aktivitasnya selama beberapa waktu.
2. Repeat action ( dosis ulang )
Yaitu obat dalam bentuk dosis tunggal dan diformulasikan untuk dapat memberikan
konsentrasi yang sama dengan dosis tunggal sebelumnya pada beberapa waktu setelah
pemberian obat. Sediaan ini sulit untuk dicapai dan sebagian besar produk saat ini
menggunakan sistem lepas lambat.

IV. Bahan Polimer


Beberapa polimer untuk tablet lepas lambat yang umum digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Eudragit
Sinonim polymeric methacrylates, Eastacryl 30D; Kollicoat MAE 30 D; Kollicoat MAE
30 DP.
Kegunaan pembentuk film; pengikat dan pelincir dalam tablet.
Aplikasi Eudragit secara umum digunakan dalam formulasi tablet sebagai bahan salut
film. Karakteristik kelarutan dan salut film yang terbentuk tergantung dari
jenis polimer yang digunakan. Penggunaan Eudragit kering untuk mengontrol
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

pelepasan zat aktif pada tablet matriks adalah sekitar 5-20%. Sedangkan pada
metode kempa langsung sekitar 10-50%.
Jenis Eudragit E digunakan untuk membentuk film tipis; larut dalam cairan
lambung pH < 5. Jenis polimer lain memiliki kelarutan pada pH berbeda
seperti Eudragit L larut > pH 6, Eudragit S & FSlarut > pH 7.
Eudragit RL, RS, dan NE 30 D digunakan untuk salut film sediaan lepas lambat
tidak larut air. Eudragit RL lebih permeabel dibanding Eudragit RS, dan
pencampuran keduanya menghasilkan permeabilitas berbeda. Eudragit L 30 D-
55 digunakan dalam salut film enterik untuk sediaan tablet. Salut ini resisten
terhadap cairan lambung tetapi larut > pH 5,5. Eudragit L 100-55 merupakan
pilihan lain dari Eudragit L 30 D-55. umumnya berbentuk serbuk tabur.
Eastacryl 30D dan Kollicoat MAE 30 DP, merupakan dispersi aqueous dari
methacrylic acid atau ethyl acrylate copolymers. Juga dapat digunakan dalam
salut enterik untuk sediaan tablet.
(HOPE 6th ed 525)

2. Carnauba Wax
Sinonim Brazil wax; caranda wax; cera carnauba.
Kegunaan penyalut
Aplikasi Carnauba wax (10-50% w/w) digunakan sebagai bahan tunggal atau
kombinasi dengan HPC, alginat atau gelatin-pektin, Eudragit, dan steril-
alkohol dalam formulasi sediaan padat lepas lambat.
( HOPE 6th ed 772)

3. Hydroxypropylcellulose
Sinonim Cellulose, hydroxypropyl ether; E463; hydroxypropylcellulosum;
hyprolose; Klucel; Nisso HPC; oxypropylated cellulose.
Kegunaan penyalut; emulsifier; stabilizing agent; suspending agent; pengikat dalam tablet;
peningkat viskositas.
Aplikasi Konsentrasi hydroxypropyl cellulose 2-6% w/w digunakan sebagai pengikat
dalam pembuatan tablet metode granulasi basah atau granulasi kering atau
metode kempa langsung. Konsentrasi hydroxypropyl cellulose 15-35% w/w
digunakan untuk pembuatan tablet lepas lambat.
(HOPE 6th ed 317, 322)

Mekanisme Pelepasan obat Terkendali (controlled drug release) Menggunakan polimer

1. Delayed Dissolution
Polimer bekerja dengan menunda disolusi obat sehingga memperlambat kontak obat
dengan lingkungan berair. Mekanisme ini diperoleh dengan menggunakan polimer penyalut
atau matrix yang terlarut pada laju yang lebih rendah daripada obat
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

2. Diffusion Controlled
Difusi molekul obat di dalam larutan air dihambat oleh matriks polimer tidak larut (insoluble
polymer matrix).Mekanisme ini terjadi pada sistem yang menggunakan polimer sambung-
silang (crosslinked) hidrogel sebagai penghalang difusi. Penghalang difusi menurun
dengan mengembangnya hidrogel terbentuk kekosongan dalam struktur gel. Hidrogel ini
memiliki keuntungan bioadhesive dalam sal.cerna pada periode tertentu.

3. Drug Solution Flow Control


Perangkat pada sistem ini dimana pengendalian aliran larutan obat menggunakan potensial
osmotik gradien yang melewati suatu polimer penghalang yang bersifat semipermeable yang
membangkitkan tekanan. Tekanan diperoleh dari aliran larutan obat keluar dari perangkat
sistem.Kecepatan aliran dikendalikan dengan adanya pori-pori dalam skala mikrometer.

V. Faktor-Faktor Pengembangan Sediaan( Lachman-Tablets, vol. 3, 206-207)


Pertimbangan sifat merugikan dari obat yang mempengaruhi sediaan lepas lambat.
a. Sifat fisikokimia
Ukuran dosis
Jika dosis oral > 0,5 g, maka obat tersebut bukan merupakan kandidat yang baikuntuk dibuat
sediaan lepas lambat karena ukuran produk akan sangat besar.
Kelarutan dalam air
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

Obat yang sangat mudah larut dalam air sangat tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat
sedangkan obat yang sangat sukar larut air akan sulit dimasukkan ke dalam sistem lepas
lambat. Batas bawah kelarutan obat adalah 0,1 mg/ mL.
Koefisien partisi
Obat yang sangat lipofilik atau hidrofilik (koefisien partisinya sangat ekstrim) akan
memberikan fluks ke dalam jaringan sangat lambat atau sangat cepat (selanjutnya terjadi
penumpukan obat dalam jaringan) merupakan golongan obat yang tidak sesuai untuk lepas
lambat.
Stabilitas obat
Obat yang tidak stabil dalam GI akan menyulitkan jika dibuat lepas lambat karena obat
tersebut harus berada dalam GI pada waktu cukup lama.

b. Sifat biologi
Absorpsi
Obat yang absorpsinya lambat atau diabsorpsi dengan kecepatan absorpsi yang bervariasi
merupakan kandidat yang kurang baik untuk sediaan lepas lambat. Untuk sediaan lepas
lambat oral, batas bawah tetapan kecepatan absorpsi adalah 0,25/ jam dengan anggapan
waktu transit dalam GI 10-12 jam).
Distribusi
Obat dengan volume distribusi nyata tinggi, yang selanjutnya mempengaruhi kecepatan
eliminasi obat, merupakan kandidat yang kurang baik untuk sediaan lepas lambat.
Metabolisme
Sistem lepas lambat dengan obat yangtermetabolisme secara luasdapat diterima untuk
sediaan lepas lambat selama kecepatan metabolisme tidak terlalu besar atau variasi
metabolisme dari transit GI atau rute lainnya.
Lama aksi
Waktu paruh biologi (lama aksi obat) merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan
jika akan merancang sediaan lepas lambat. Obat dengan waktu paruh panjang (>12 jam) dan
dosis efektif besar atau waktu paruh pendek (<1 jam) tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat
Terapetik
Obat dengan rentang terapetik pendek memerlukan kontrol dosis dalam darah tepat tidak
sesuai untuk sediaan lepas lambat, karena berisiko tinggi terjadinya efek toksik.

VI. Keuntungan dan Kerugian


Keuntungan yang dimiliki tablet lepas lambat, antara lain:
1. Frekuensi pemberian obat untuk mendapatkan efek tertentu berkurang
2. Efek terapetik yang diperoleh lebih lama
3. Lebih disukai dibanding sediaan konvensional karena lebih efisien
4. Efek merugikan dari obat dapat ditekan karena berkurangnya frekuensi pemberian obat
(tidak ada fluktuasi kadar obat dalam darah)
Kerugian yang dimiliki tablet lepas lambat, antara lain:
1. Biaya produksi lebih tinggi sehingga harga obat lebih mahal
2. Kemungkinan terjadinya keracunan obat lebih besar dibandingkan sediaan konvensional.
Hal ini disebabkan karena absorpsi obat yang diperlama kadang-kadang diikuti dengan
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

eliminasi obat diperlambat.


3. Kemungkinan zat aktif gagal dilepaskan pada kondisi yang diinginkan sehingga
mengakibatkan kelebihan dosis untuk waktu yang lama dan efek toksik bahan obat yang
sukar diberi antidotum (penawar racun), maka konsentrasi toksik dari obat dapat
terlampaui.
4. Pelepasan tidak pada tempatnya dan sangat berbahaya terutama bila obat sangat aktif dan
selanjutnya terjadi keadaan kurang dosis.
5. Adanya pengulangan dan keteraturan farmakologi tergantung pada pengosongan isi
lambung, sering terjadi perubahan skema pelepasan zat aktif, bila obat tidak seluruhnya
ditelan, melainkan dipecah, digerus, dikunyah dengan resiko terjadi over dosis
6. Ukuran tablet kemungkinan lebih besar. Hal ini menyulitkan terutama untuk pasien yang
tidak dapat menelan obat
(Powerpoint kuliah Dr. Heny R., Phd, pustaka tidak ditemukan)
Keuntungan:
1. Menghindari masalah terkait kepatuhan pasien
2. Penggunaan jumlah total obat berkurang, sehingga :
- meminimalisir atau mengeliminasi efek samping lokal
- meminimalisir atau mengeliminasi efek samping sistemik
- mengurangi penurunan potensi ataureduksi aktivitas obat yg sering dijumpai pada
chronic use
- meminimalisir akumulasi obat yg dijumpai pada chronic dosing
3. meningkatkan efisiensi terapi
- pengobatan atau kontrol terhadap kondisi dapat dilakukan lebih tepat
- peningkatan kontrol terhadap kondisi pasien, menurunkan fluktuasi kadar obat
- efek khusus, misalkan aspirin lepas tunda dapat mencegah rasa sakit pada pasien
arthtritis saat bangun pagi hari.
(Lachman-Tablets, vol. 3, 200).

VII. Perhitungan Dosis


Secara umum dosis dalam sediaan lepas lambat terdiri dari:
1. Dosis awal (initial dose), Di
Dirumuskan:
Di = DB DM (k lr .Tp)

2. Dosis pemeliharaan (maintenance dose), DM


Dirumuskan:

(k el .B D )
DM
k lr
Sehingga dosis total = Di + DM

Keterangan:
ke l = tetapan kecepatan eliminasi obat
Tp = waktu yang diperlukan untuk mencapai koncentrasi maksimum
APT ITB MARET 2013/2014 TEORI SEDIAAN TABLET (Tablet Salut)

dalam darah
BD = konsentrasi terapetik
DB = dosis tunggal yang harus tersedia dalam darah
r

k 1= konstanta pembebasan dari fase depot


(Powerpoint kuliah DR. Heny R., Phd.,pustaka tidak ditemukan)

VIII. Contoh Formula(Lachman-Tablets, vol. 1, 183)


Formulasi per tablet
Ferrous sulfat 325 mg
Laktosa 70 mg
Methocel E 15 LV 100 mg
Larutan etilselulosa 15% dalam etanol 95% 35 mg
Mg-stearat 15 mg
Cab-O-Sil 2 mg

Pembuatan
Campurkan besi (II) sulfat dan laktosa kemudian granulasi dengan larutan etilselulosa dan
keringkan pada suhu 120-130oF; lakukan granulasi beberapa kali untuk memperoleh dosis
25 mg etilselulosa per tablet. Tambahkan Cab-O-Sil dan aduk selama 5 menit kemudian
tambahkan pula Mg-stearat dan aduk selama 2 menit. Kempa dengan punch 13/32 inci
kemudian salut dengan larutan ftalat selulosa asetat dalam alkohol dan etil asetat.

IX. Evaluasi
Evaluasi tablet lepas lambat mengacu pada evaluasi tablet konvensional dan monografi
sediaan yang ada. (USP 38-NF 33)

Tambahan: Bioavailability Sustaines Released Tablet (Lachman-Tablets, vol. 2, 549-553)

Anda mungkin juga menyukai