Anda di halaman 1dari 15

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Gambaran lokasi penelitian

Penelitian yang dilakukan pada tanggal 12 Mei 2017 kepada 67

responden, di Rt. 02 Rw. 04, yang merupakan salah satu dari beberapa

Rt yang berada di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Kabupaten

Banyuwangi. Batas wilayah Rt. 02 rw. 04 sebelah timur adalah sawah,

sebelah utara Rt 05, sebelah selatan berbatas dengan Dusun Palukuning

dan sebelah barat berbatas Rt. 07. Jumlah penduduk sebanyak 1650

dengan jumlah KK sebanyak 80 KK.

Fasilatas yang terdapat pada Rt. 02 Rw. 04 antara lain terdapat 2

Masjid dan 1 Pura, terdapat juga pondok pesantren, posyandu balita dan

kegiatan ibu PKK.

5.2.1. Data umum.

Data umum menyajikan data ibu rumah tangga seperti umur,

pendidikan terakhir, pekerjaan, mendapatkan informasi dan sumber

informasi.

1. Umur

Karakteristik ibu rumah tangga berdasarkan umur

didapatkan hasil sebagaimana tertera pada tabel 5.1.

55
56

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi berdasarkan umur ibu rumah


tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung Tahun 2017.

Umur (Tahun) Jumlah Presentase (%)


22-26 4 6,0
27-31 23 34,3
32-36 21 31,3
37-41 15 22,4
>42 4 6,0
Total 67 100
Sumber: Data primer Mei 2017

Berdasarakan tabel 5.1. menunjukan hampir setengahnya

usia ibu rumah tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung adalah

27-31 Tahun sebanyak 23 ibu rumah tangga (34,3%).

2. Pendidikan

Karakteristik ibu rumah tangga berdasarkan pendidikan

didapatkan hasil sebagaimana tertera pada tabel 5.2.

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan ibu


rumah tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung
Tahun 2017.

Pendidikan Jumlah Presentase (%)


Tidak Sekolah 7 10,4
SD 27 40,3
SMP 22 32,8
SMA 8 11,9
PT 3 4,5
Total 67 100
Sumber: Data primer Mei 2017

Berdasarakan tabel 5.2. menunjukan hampir setengahnya

pendidikan ibu rumah tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung

adalah SD sebanyak 27 ibu rumah tangga (40,3%).

3. Pekerjaan

Karakteristik ibu rumah tangga berdasarkan pekerjaan

didapatkan hasil sebagaimana tertera pada tabel 5.3.


57

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan ibu rumah


tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung Tahun 2017.

Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

Petani 32 47.8
Buruh 21 31.3
Wiraswasta 9 13.4
Swasta 3 4.5
PNS 2 3.0
Total 67 100
Sumber: Data primer Mei 2017

Berdasarakan tabel 5.3 menunjukan hampir setengahnya

pekerjaan ibu rumah tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung

adalah petani sebanyak 32 ibu rumah tangga (47,8%).

4. Mendapatkan informasi

Karakteristik ibu rumah tangga berdasarkan mendapatkan

informasi didapatkan hasil sebagaimana tertera pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi berdasarkan mendapatkan


informasi ibu rumah tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa
Kumendung Tahun 2017.

Mendapatkan informasi Jumlah Presentase (%)


Ya 67 100
Tidak 0 0
Total 67 100
Sumber: Data primer Mei 2017

Berdasarakan tabel 5.4 menunjukan seluruh ibu rumah

tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung mendapatkan informasi

dengan kategori Ya sebanyak 67 ibu rumah tangga (100%).


58

5. Sumber informasi

Karakteristik ibu rumah tangga berdasarkan tempat

mendapatkan informasi didapatkan hasil sebagaimana tertera

pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan sumber informasi ibu


rumah tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung Tahun
2017.

Sumber informasi Jumlah Presentase (%)


Tetangga 4 6.0
Buku 6 9.0
Radio 3 4.5
Televisi 49 73.1
Tenaga Kesehatan 2 3.0
Internet 3 4.5
Total 67 100
Sumber: Data primer Mei 2017

Berdasarakan tabel 5.5 menunjukan sebagian besar tempat

mendapatkan sumber informasi ibu rumah tangga Rt. 02 Rw. 04

Desa Kumendung adalah televisi sebanyak 49 ibu rumah tangga

(73,1%).

5.2.2. Data khusus.

Data khusus akan menanmpilakan hasil tabulasi dari sikap,

perilaku ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak jelantah dan

analisis hubungan.

1. Sikap ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak jelantah

Hasil identifikasi sikap ibu rumah tangga tentang

penggunaan minyak jelantah, didapatkan data sebagaimana

tertera pada tabel 5.6


59

Tabel 5.6 Sikap ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak


jelantah Tahun 2017.

Sikap Jumlah Presentase (%)

Positif 33 49,3
Negatif 34 50,7
Total 67 100
Sumber: Data primer Mei 2017

Pada tabel 5.6 Menunjukan setengahnya sikap ibu rumah

tangga tentang penggunaan minyak jelantah adalah negatif

sebanyak 34 ibu rumah tangga (50,7%).

2. Perilaku ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak jelantah

Hasil identifikasi perilaku ibu rumah tangga tentang

penggunaan minyak jelantah, didapatkan data sebagaimana

tertera pada tabel 5.7

Tabel 5.7 Perilaku ibu rumah tangga tentang penggunaan


minyak jelantah Tahun 2017.

Perilaku Jumlah Presentase (%)

Positif 29 43.3
Negatif 38 56.7
Total 67 100.0
Sumber: Data primer Mei 2017

Pada tabel 5.7 Menunjukan sebagian besar perilaku ibu

rumah tangga tentang penggunaan minyak jelantah adalah

negatif sebanyak 38 ibu rumah tangga (56,7%).

3. Analisis hubungan sikap dengan perilaku ibu rumah tangga

tentang penggunaan minyak jelantah.

Hasil analisis hubungan sikap dengan perilaku ibu rumah

tangga tentang penggunaan minyak jelantah, didapatkan data

sebagaimana tertera pada tabel 5.8


60

Tabel 5.8 Hubungan sikap dengan perilaku ibu rumah tangga


tentang penggunaan minyak jelantah Tahun 2017.

Perilaku Total
Sikap Positif Negatif
n %
N % N %
Positif 12 17,9 21 31,3 33 49,3
Negatif 17 25,4 17 25,4 34 50,7
Total 29 43,3 38 56,7 67 100
Uji Chi Square: = 0,000
Sumber: Data primer Mei 2017

Pada tabel 5.8 tersaji bahwa dari 67 responden hampir

setengahnya mempunyai sikap dan perilaku negatif terhadap

penggunaan minyak jelantah sebanyak 38 ibu rumah tangga

(56,7%).

Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS 16, didapatkan hasil analisis chi square 0,000

yang menunjukan bahwa nilai p<0,05. Maka H1 diterima dan

H0 ditolak atau ada hubungan antara sikap dengan perilaku ibu

rumah tangga tentang penggunaan minyak jelantah di Rt. 02

Rw. 04 Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Kabupaten

Banyuwangi.
61

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian

5.3.1. Sikap ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak jelantah.

Tabel 5.6. didapatkan hasil setengah responden memiliki sikap

negatif tentang penggunaan minyak jelantah, sebanyak 34 ibu rumah

tangga (50,7%). Hal ini didasarkan pada nilai indikator rata-rata

terendah pada kuesioner sikap ibu rumah tangga pada parameter afektif

(2,8), dan konotatif (2,97) dengan kategori tidak setuju terhadap

pernyataan yang diberikan.

Menurut peneliti seseorang yang mempunyai sikap yang negatif

juga dipengaruhi dari aspek afektif yang kurang. Hal tersebut

berdasarkan pada pernyataan kuesioner dengan parameter afektif,

dengan inti dari pernyataanya adalah mutu kandungan dari minyak

jelantah. Hasil data yang sudah terkumpul dari jawaban responden,

dapat dikatagorikan berdasarkan jawaban responden, adalah tidak setuju

terhadap pernyataan yang diberikan berdasarkan parameter afektif. Hal

tersebut menunjukan setengahnya ibu rumah tangga tidak memikirkan

atau tidak mengetahui dan mempermasalahkan kandungan gizi dari

minyak jelantah yang digunakan. Berdasakan kategori dari jawaban

responden menunjukan aspek afektif yang dimiliki ibu rumah tangga

tentang penggunaan minyak jelantah tersebut rendah, maka akan

menimbulkan sikap negatif terhadap penggunaan minyak jelantah.


62

Sikap negatif juga dapat dikarenakan kurangnya aspek konotatif

yang dimiliki ibu rumah tangga. Hal tersebut juga didasari dari

pernyataan kuesioner yang dibuat berdasarkan parameter konotatif,

dengan inti dari pernyataannya adalah dampak penggunaan minyak

jelantah terhadap kesehatan. Hasil data yang terkumpul, dapat

dikategorikan berdasarkan jawaban responden adalah tidak setuju dari

penyataan yang diberikan. Hal tersebut menunjukan ibu rumah tangga

tidak terlalu memahami dari dampak penggunaan minyak jelantah

terhadap kesehatannya. Aspek konotatif sendiri merupakan aspek yang

ditimbulkan dari pengetahuan, penilaian terhadap sesuatu objek. Jika

aspek konotatif yang dimiliki ibu rumah tangga kurang, hal tersebut

akan membuat sikap ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak

jelantah menjadi negatif.

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau

objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (senang tidak senang, setuju tidak setuju, baik tidak baik,

dan sebagainya) Sikap juga terdiri dari komponen-komponen sikap

sendiri yaitu kognitif, afektif dan konotatif (Notoatmodjo, 2014). Sikap

tentang penggunaan minyak jelantah oleh ibu rumah tangga sering

dilakukan karena, dapat mengurangi biaya pengeluaran keluarga

(Azizah, 2014).

Pada tabel 5.2 menunjukan hampir setengahnya pendidikan ibu

rumah tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung adalah SD sebanyak 27

ibu rumah tangga (40,3%). Menurut peneliti jenjang pendidikan


63

terakhir SD akan mempengaruhi sikap ibu rumah tangga tentang

penggunaan minyak jelantah.

Pengetahuan yang minim akan menimbulkan sikap negatif

terhadap sesuatu hal, karena sikap seseorang akan terbentuk bila

seseorang sudah mempunyai pengetahuan terhadap sesuatu objek

(Notoatmodjo, 2014).

Pada tabel 5.4 menunjukan seluruh ibu rumah tangga Rt. 02 Rw.

04 Desa Kumendung mendapatkan informasi dengan kategori ya

sebanyak 67 ibu rumah tangga (100%). Menurut peneliti penerimaan

informasi yang didapatkan tidak akan sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh pemberi informasi, karena semua individu memiliki

pendapat sendiri dengan informasi yang diterimanya. Sebuah informasi

yang diterima oleh ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak

jelantah, bila persepsi ibu rumah tangga tentang informasi tersebut tidak

sama dengan harapan atau persepsi orang yang memberikan informasi,

maka akan menimbulkan sikap yang negatif terhadap penggunaan

minyak jelantah.

Mendapatkan informasi adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang. Sumber informasi adalah sarana

komunikasi seperti radio, televisi, koran, internet, yang dapat

menimbulkan sebuah opini seseorang. Opini seseorang tersebut akan

menjadi dasar dari pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2010).


64

Pada tabel 5.5 menunjukan sebangian besar tempat mendapatkan

sumber informasi ibu rumah tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung

adalah televisi sebanyak 49 ibu rumah tangga (73,1%). Menurut peneliti

telivisi merupakan salah satu sumber informasi yang update dan semua

orang bisa mendapatkan informasi dengan menonton televisi. Semua

informasi bisa didapatkan oleh ibu rumah tangga, tetapi ibu rumah

tangga mempunyai respon tersendiri terhadap informasi yang diterima,

jika penerimaan informasi oleh ibu rumah tangga tidak sesuai dengan

harapan dari pihak pemberi informasi, hal tersebut akan menyebabkan

sikap ibu rumah tangga menjadi negatif.

Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap individu terhadap

objek sikap salah satunya adalah surat kabar. Surat kabar maupun radio

atau media komunikasi lainnya, merupakan informasi yang aktual dan

disampaikan secara objektif, cenderung dipengaruhi oleh sikap

penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya

(Notoatmodjo, 2014).

5.3.2. Perilaku ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak jelantah.

Pada tabel 5.7 menunjukan sebagian besar perilaku ibu rumah

tangga tentang penggunaan minyak jelantah adalah negatif sebanyak 38

ibu rumah tangga (56,7%). Hal ini didasarkan pada nilai indikator rata-

rata terendah pada kuesioner perilaku ibu rumah tangga, yaitu pada

parameter frekuensi penggunaan minyak jelantah (2,8), cara

penggunaan minyak jelantah (3,00) dan kebersihan tempat menggoreng


65

(3,16) dengan kategori sering melakukan terhadap pernyataan yang

diberikan.

Menurut peneliti sebagian besar ibu rumah tangga memiliki

perilaku negatif tentang penggunaan minyak jelantah, yang didasarkan

pada pernyataan dari parameter frekuensi penggunaan minyak jelantah.

Pernyataan dengan parameter frekuensi penggunaan minyak jelantah

membahas tentang pemilihan penggunaan minyak goreng baru dengan

minyak jelantah untuk setiap kali mengolah makanan. Berdasarkan

hasil jawaban dari kuesioner tersebut, dapat dikategorikan responden

sering melakukan pengolahan makanan menggunakan minyak jelantah.

Hal tersebut menunjukan ibu rumah tangga tidak peduli dengan

pemilihan minyak goreng baru atau minyak jelantah untuk setiap

mengolah makanan, karena ibu rumah tangga lebih memikirkan

bagaimana cara meminimalkan pengeluaran keluarganya. Hal tersebut

menyebabkan ibu rumah tangga memiliki perilaku negatif terhadap

penggunaan minyak jelantah.

Perilaku negatif ibu rumah tangga tentang cara menggunaan

minyak jelantah, juga berdasarkan kuesioner dengan parameter cara

penggunaan minyak jelantah. Pernyataan kuesioner yang berdasarkan

parameter cara penggunaan minyak jelantah, membahas tentang cara

penggunaan minyak jelantah. Berdasarkan hasil jawaban responden

dapat dikategorikan ibu rumah tangga sering melakukan cara

penggunaan minyak goreng yang salah setiap mengolah makanan. Hal

tersebut menunjukan cara menggunaan minyak goreng baru maupun


66

minyak jelantah dengan cara yang salah setiap mengolah makanan.

Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan perilaku negatif terhadap cara

penggunaan minyak jelantah.

Perilaku negatif tentang penggunaan minyak jelantah, juga

berdasarkan kebersihan tempat penggorengan makanan. Hal tersebut

berdasarkan kuesioner dengan parameter kebersihan tempat

menggoreng makanan. Kuesioner tersebut membahas tentang

membersihakan tempat penggorengan sebelum mengganti minyak

goreng bekas atau minyak jelantah dengan minyak goreng baru.

Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner tersebut dapat

dikategorikan responden sering melakukan pembersihan tempat

penggorengan sebelum mengganti minyak goreng bekas atau minyak

jelantah dengan minyak goreng baru, dengan cara yang salah. Hal

tersebut dikarenakan ibu rumah tangga sering melakukan pembersihan

tempat penggorengan sebelum mengganti minyak goreng bekas dengan

minyak goreng baru, hanya dengan membuang minyak goreng bekas

tanpa mencuci tempat penggoreng tersebut. Sehingga membuat minyak

goreng bekas masih tersisa ditempat penggorengan. Hal tersebut akan

menyebabkan perilaku negatif ibu rumah tangga tentang penggunaan

minyak jelantah.

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang

dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak

luar. Perilaku dapat berubah secara relatif dan dapat dipengaruhi oleh

hal-hal lain diantaranya intelegensi, emosi dan lingkungan


67

(Notoatmodjo, 2014). Penggunaan minyak jelantah dapat menyebabkan

timbulnya penyakit pembuluh darah, akan tetapi ibu rumah tangga

beranggapan, bahwa penggunaan minyak jelantah untuk memasak akan

menambah citra rasa makanan dan dapat mengurangi biaya pengeluaran

keluarga, perilaku negatif terhadap penggunaan minyak jelantah pun

tetap dilakukan (Azizah, 2014).

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan hampir setengahnya usia ibu

rumah tangga adalah 27-31 Tahun sebanyak 23 responden (34,3%).

Menurut peneliti usia 27-31 termasuk dalam masa dewasa muda,

dimana individu sudah mempunyai keluarga sendiri dan tidak lagi

bergantung kepada orang tua dalam hal ekonomi dan untuk memenuhi

kebutuhan keluarganya sendiri. Ibu rumah tangga dengan rentan usia

27-31 akan lebih memikirkan biaya pengeluaran keluarga seminimal

mungkin, sehingga hal tersebut akan menyebabkan ibu rumah tangga

berperilaku negatif terhadap penggunaan minyak jelantah.

Secara umum mereka yang tergolong dewasa muda (young

adulthood) adalah mereka yang berusia 20-40 tahun. Sebagai seorang

individu yang sudah tergolong dewasa, tentu peran dan tanggung

jawabnya akan semakin bertambah besar. Ia tak lagi bergantung secara

ekonomis, psikologi, sosiologis pada orang tuanya (Sadli, 2010).

Pada tabel 5.3 menunjukan hampir setengahnya pekerjaan ibu

rumah tangga Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung adalah petani, sebanyak

32 ibu rumah tangga (47,8%). Menurut peneliti pekerjaan dalam bidang

pertanian merupakan pekerjaan yang tidak memberikan hasil yang


68

pasti. Pekerjaan menjadi petani tidak akan selalu menghasilkan

penghasilan yang besar. sehingga ibu rumah tangga juga harus

mengurangi seminimal mungkin dari pengeluaran keluarga untuk

menunjang kehidupanya dan keluarganya, sehingga hal tersebut akan

menimbulkan perilaku negatif terhadap penggunaan minyak jelantah.

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan, terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan

bukanlah sumber kesenangan, tetapi merupakan cara mencari nafkah

yang membosankan, berulang dan banyak tantangan dan tidak selalu

pekerjaan yang dilakukan menghasilkan hasil yang banyak (Mubarak,

2010).

5.3.3. Hubungan sikap dengan perilaku ibu rumah tangga tentang penggunaan

minyak jelantah.

Berdasarkan tabel 5.8 tersaji bahwa dari 67 responden hampir

setengahnya mempunyai sikap dan perilaku negatif terhadap

penggunaan minyak jelantah sebanyak 38 ibu rumah tangga (56,7%).

Hasil anlisis dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS

16, didapatkan hasil analisis chi square 0,000 menunjukan bahwa nilai

p<0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, atau ada hubungan antara

sikap dengan perilaku ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak

jelantah di Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung, Kecamtan Muncar,

Kabupaten Banyuwangi.

Menurut peneliti sikap dan perilaku mempunyai hubungan yang

sangat erat, karena individu yang mempunyai pengetahuan yang


69

kurang, maka individu akan mempunyai sikap yang negatif pula. Hal

tersebut dikarenakan sikap dapat terbentuk dari hasil tahu atau

pengetahuan individu dari sesuatu objek. Seseorang yang mempunyai

sikap negatif terhadap sesuatu objek, maka seseorang pun akan

cenderung berperilaku negatif pula. Hal tersebut terjadi karena perilaku

terjadi apabila sikap yang sudah dimiliki seseorang, akan melibatkan

faktor emosi. Faktor emosi yang muncul karena sikap seseorang akan

menyebabkan seseorang berkecenderungan bertindak sesuai dengan

sikap yang sudah terbentuk. Maka jika seseorang yang memiliki sikap

negatif maka seseorang tersebut akan cenderung berperilaku negatif.

Individu yang sudah mempunyai pengetahuan dan sikap terhadap

sesuatu objek, maka dengan faktor emosi seperti suka atau tidak suka

terhadap suatu objek, maka seseorang akan melakukan kecenderungan

bertindak. Kecenderungan bertindak tersebut merupakan perilaku

individu yang berdasarkan pengetahuan dan sikap yang diperoleh dari

suatu stimulus atau suatu objek. Perilaku positif atau negatif sangat

ditentukan dari pengetahuan dan sikap seseorang terhadap sesuatu

objek (Notoatmodjo, 2014).

Anda mungkin juga menyukai