Oleh:
Nama : Yuni Qurrota Ayun
NRP : 123020104
Kelompok :E
No Meja :3
Asisten : Yuke Rusiani
Tanggal Percobaan :18 November 2014
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan
mengetahui komposisi bahan makanan dan memenuhi kebutuhan sesuai zat gizi
tertentu, bahan makanan pokok yang dianggap penting pada kehidupan sehari hari
atau yang sering dikonsumsi harus juga kita kenali, seperti makanan pokok yang
merupakan sumber energy dan banyak mengandung karbohidrat dan protein yakni
berbagai warna, bentuk, ukuran, dan varietas yang sebenarnya potensial untuk
menambah zat gizi dalam diet atau menu sehari-hari. Serealia umumnya sebagai
protein, tak hanya protein dan karbohidrat namun dalam serealia dan kacang
kacangan ini juga terdapat lemak yang kadarnya berbeda beda. Konsumsi serealia
dan kacangan di Indonesia seringkali digunakan baik dalam dunia baking maupun
dunia masak karena produk ini bisa diolah menjadi tepung. Selain rasanya yang
enak serealia dan kacang-kacangan juga mengandung banyak vitamin dan mineral
rumputan (gramine) yang kaya akan karbohidrat sehingga dapat menjadi makanan
Biji-bijian yang tergolong dalam serealia antara lain padi (Oryza sative),
jagung (Zea mays), gandum (Triticum sp), cantel (Sorghum sp) dan yang jarang
dijumpai di Indonesia adalah barley (Horgeum vulgare), rye (Secale cereale), oats
(Avena sative). Satu sama lain mempunyai struktur kimia yang sangat mirip
(Muchtadi, 2010).
radiates), kacang gude (Cajanus cajan) dan masih banyak lagi. Kacang-kacangan
merupakan sumber utama protein nabati dan mempunyai daya guna yang sangat
luas. Kacang tanah dan kedelai merupakan sumber utama minyak di samping
kacangan adalah untuk mengetahui struktur dan sifat fisik yang berbeda dari
Tujuan dalam percobaan daya serap air tepung terigu adalah untuk
mengetahui besarnya daya serap air pada tepung serta kualitas tepung.
Tujuan dalam percobaan uji gluten adalah untuk mengetahui jumlah gluten
kamba, ukuran, struktur fisik yang meliputi irisan melintang dan irisan membujur,
karoten oleh petroleum eter sehingga terjadi pengendapan dan terigu yang tidak di
Prinsip dalam percobaan daya serap air tepung terigu adalah berdasarkan
kemampuan tepung menyerap air, semakin rendah daya serap air tepung maka
Prinsip dalam percobaan uji gluten adalah berdasarkan sifat gluten yang
merupakan protein yang tidak larut dalam air dan mempunyai sifat elastic dan
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan-bahan yang digunakan, (2) Alat-
kacang kedelai.
F dan eter.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan daya serap air adalah beras
putih A.
beras putih A.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan daya serap air tepung terigu
ukur.
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan daya serap air adalah gelas
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan uji bleaching adalah gelas kimia,
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan daya serap air tepung terigu
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan uji gluten adalah gelas kimia,
Prosedur pengamatan struktur dan sifat fisik terhadap serealia dan kacang-
kacangan yaitu dengan mengamati warna dan bentuk, densitas kamba, ukuran,
struktur fisik yang meliputi irisan melintang dan irisan membujur, dan rasio
pengembangan.
2. Percobaan Densitas Kamba
Prosedur percobaan daya serap air adalah siapkan penangas air 100mL
dalam gelas kimia. Kemudian masukan sampel dalam tabung reaksi sebanyak 1
gram, masukan dalam penangas air pada suhu 80oC dengan waktu 20 menit.
4. Percobaan Rasio Pengembangan
100mL dalam gelas kimia. Kemudian masukan sampel dalam tabung reaksi
sebanyak 1 gram, masukan dalam penangas air pada suhu 80oC dengan waktu 20
menit.
tepung A (segitiga biru) sebanyak 14-17 gram dan 50mL petroleum eter. Biarkan
di bleaching.
6. Percobaan Daya Serap Air Tepung Terigu
Prosedur percobaan daya serap air tepung terigu adalah masukan 25 gram
tepung A (tepung segitiga biru) ke dalam gelas kimia dan tambahkan 10-20 mL
air, aduk hingga membentuk adonan sampai tidak lengket. Catat jumlah yang
dibutuhkan.
7. Percobaan Uji Gluten Menggunakan NaCl 1%
gram tepung ke dalam gelas kimia dan tambahkan 5mL NaCl 1%. Uleni dan
bentuk bentuk adonan bola. Diamkan 1 menit. Cuci hingga bersih. Timbang
gluten basah dan keringkan dalam oven pada suhu 100oC. Timbang gluten kering.
8. Percobaan Uji Gluten Menggunakan Air
tepung ke dalam gelas kimia dan tambahkan 5-6 mL air. Uleni dan bentuk bentuk
adonan bola. Diamkan 1 jam. Cuci hingga bersih. Timbang gluten basah dan
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan (2) Pembahasan.
Panjang 0,8 cm = 8 mm
Ukuran
Lebar 0,55 cm = 5,5 mm
Irisan melintang
Sifat fisik
Irisan membujur
ta1 7,4 cm
ta2 7,6 cm
tb1 1,8 cm
tb2 3,4 cm
Volume Air 16 mL
Tepung D (Tepung
Sampel
Tapioka)
3.2 Pembahasan
struktur dan sifat fisik serealia dan kacang-kacangan memiliki warna coklat muda
dan bentuk lonjong dengan panjang sebesar 8 mm dan lebar sebesar 5,5 mm
dengan berat sebesar 0,2 gram dan densitas kamba kacang kedelai sebesar 3,46
gram/mL.
daya serap air tepung terigu memiliki daya serap air sebesar 53,87%.
gluten memiliki gluten kering menggunakan NaCl sebesar 0,3 gram dan gluten
Pada percobaan Uji Bleaching pada tepung terigu, digunakan tepung terigu
segitiga biru dengan tujuan untuk mengetahui apakah pada tepung terigu tersebut
dilakukan bleaching atau tidak. Tepung terigu biasanya berwarna krem. Namur
yang berwarna putih maka dilakukan bleaching. Proses bleaching ini berhubungan
dengan oksidasi karoten yaitu pigmen yang terdapat pada tepung terigu. Tepung
pigmen yang terdapat pada tepung terigu yaitu karoten (Buckle, 1995). Pada hasil
yang ditandai dengan supernatan yang tidak berwarna kuning. Supernatan adalah
substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih rendah. Posisis
dari substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya lebih jernih. Supernatan
Selanjutnya dalam praktikum ini juga terdapat uji gluten. Gluten adalah
protein yang terdapat dalam tepung terigu tidak terlarut didalam air. Glutein bisa
diekstrak dengan cara mencucinya dengan air hingga patinya hilang. Glutein yang
telah diekstrak memiliki sifat elastis dan kohesi. Jika gliadin dan glutenin
dipisahkan dari gluten maka gliadin akan bersifat seperti substansi sirup yang
menggumpal dan saling terikat serta glutenin akan menghasilkan kekerasan yang
Jenis tepung terigu ada 2 yaitu tepung nabati dan hewani. Namun
11,5 %.
14%.
Daya serap air tepung terigu juga menunjukkan jumlah air yang dapat
diserap oleh bahan yang mencerminkan kebutuhan bahan akan air untuk
membentuk suatu adonan yang baik. Jenis gandum akan mempengaruhi daya
serap air tepung terigu yang dihasilkan. Daya serap air menunjukkan jumlah air
yang dapat diserap oleh bahan yang mencerminkan tingkat kelunakan bahan.
Parameter daya serap air juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah air yang
perlu ditambahkan pada saat penggolahan untuk mendapatkan mutu organoleptik
(penampakan dan tekstur) yang optimal. Tepung terigu yang terbuat dari gandum
keras (hard wheat) jenis hard spring dan hard winter mempunyai daya serap air
yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan untuk pembuatan roti. Tepung terigu
yang berasal dari gandum lunak (soft wheat) mempunyai daya serap air yang
rendah. Daya serap air setiap jenis tepung terigu perlu diketahui untuk
penyusunan formula adonan dan ketepatan pemilihan jenis terigu sebagai bahan
Pengukuran densitas kamba yaitu hasil bagi antara berat bahan dan volume
bahan. Dan hasil dari pengukuran densitas kamba diperoleh hasil yang berbeda-
beda dari setiap bahan. Densitas kamba bahan yang diukur pada alat yang sama
tidak akan sama, hal yang mempengaruhi perbedaan ini adalah besar-kecilnya
kacangan tersebut maka densitas kamba yang didapat semakin kecil yang
disebabkan oleh banyak terdapat ruang kosong didalam bahan saat diukur, dan
semakin besar karena terdapat sedikit ruang kosong dalam bahan saat pengukuran
(Rozicaca, 2011).
dapat diukur dengan menimbang bahan yang menempati wadah literan sesuai
berikut :
Evaluasi kematangan.
Evaluasi kualitas produk seperti kacang kapri, jagung manis, dan kentang
( Sakinah, 2013 ).
Pada pengamatan daya serap air pada suhu 800 C, berat awal dari bahan
adalah 1 gr. Setelah dipanaskan pada suhu 800 C dari berat semula diperoleh
kerusakan bahan misalnya jika beras dimasak melebihi kadar air yang dibutuhkan
maka beras tersebut akan berubah menjadi bubur atau menjadi cairan kental.
Keadaan ini dapat membuat kita untuk menentukan kadar air untuk memasak
serap bahan terhadap air. Bahan yang memiliki tekstur yang lembut seperti kacang
tanah lebih banyak menyerap air dibandingkan dengan kacang kedelai yang
memilki tekstur yang keras. Banyak dan sedikitnya bahan menyerap air saat
dimasak mempengaruhi berat akhir bahan setelah dimasak, bahan yang telah
dimasak cendrung memiliki berat yang lebih besar dibandingkan dengan bahan
sebelum dimasak, hal ini terjadi akibat proses pemasakan yang mengakibatkan
pertambahan berat bahan juga mempengaruhi panjang, lebar, dan tebal bahan.
Bahan yang banyak menyerap air menyebabkan pertambahan panjang, lebar dan
rumputan (gramine) yang kaya akan karbohidrat sehingga dapat menjadi makanan
sebagai bahan baku. Jenis biji-bijian yang mengandung minyak misalnya jagung,
Biji-bijian yang tergolong dalam serealia antara lain padi (Oryza sative),
jagung (Zea mays), gandum (Triticum sp), cantel (Sorghum sp) dan yang jarang
dijumpai di Indonesia adalah barley (Horgeum vulgare), rye (Secale cereale), oats
(Avena sative). Satu sama lain mempunyai struktur kimia yang sangat mirip
(Muchtadi, 2010).
merupakan sumber utama protein nabati dan mempunyai daya guna yang sangat
luas. Kacang tanah dan kedelai merupakan sumber utama minyak di samping
Beras merupakan salah satu serealia yang sering dikonsumsi oleh kita. Mutu
beras sangat bergantung pada mutu gabah yang akan digiling dan sarana mekanis
yang digunakan dalam penggilingan. Selain itu, mutu gabah juga dipengaruhi oleh
faktor subjektif dan dipengaruhi oleh lokasi, suku bangsa atau etnis, lingkungan,
pendidikan, status sosial ekonomi, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Beras
yang mempunyai cita rasa nasi yang enak mempunyai hubungan dengan selera
dan preferensi konsumen serta akan menentukan harga beras. Secara tidak
langsung, faktor mutu beras diklasifikasikan berdasarkan nama atau jenis (brand
name) beras atau varietas padi. Respons konsumen terhadap beras bermutu sangat
tinggi. Agar konsumen mendapatkan jaminan mutu beras yang ada di pasaran
maka dalam perdagangan beras harus diterapkan sistem standardisasi mutu beras.
Beras harus diuji mutunya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) mutu
beras giling pada laboratorium uji yang terakreditasi dan dibuktikan berdasarkan
sertifikat hasil uji (Suismono 2002). SNI untuk beras giling bertujuan untuk
2010).
Tabel 7. Sifat Fisik Serealia (Muchtadi, 2010)
Panjang Lebar Berat Densitas kamba
Nama
(mm) (mm) (mg/biji) (kg/ m2)
Beras 5 10 1,5 5 27 575-600
Gandum 58 2,5 4,5 37 790-825
Jagung 8 17 5 15 285 745
Sorghum 3 15 2,5 4,5 23 1360
Rye 4,5 10 1, 5 3,5 21 695
Oats 6 13 1-4,5 32 356-520
Kadar air
mempengaruhi daya tahan beras untuk di timbun tanpa menjadi rusak dan buruk,
di serang oleh hama gudang. Pengalaman menunjukan bahwa kadar air 14 % atau
kurang, di perlukan untuk beras yang di timbun agar tidak di serang oleh hama
gudang. Pada kadar air di atas 14 % hama berbentuk jamur dan bakteri dapat
tumbuh dan memperbanyak diri dengan subur, sehingga beras dapat menjadi
rusak membusuk dengan cepat. Jasad renik yang mengkontaminasi beras ini
memerlukan kadar air yang cukup untuk pertumbuhannya. Sekali jasad renik itu
tumbuh, maka akan menghasilkan air dan gas CO2 serta panas sebagai proses
metabolismenya. Jadi kadar air beras akan cepat meningkat dan ini lebih
menyuburkan lagi pertumbuhan jasad renik tersebut. Panas yang di hasilkan jasad
renik akan lebih mempercepat lagi pertumbuhan jasad renik itu dan meningkatkan
dari ukuran biji asal butir beras tersebut. Permukaan pecah sangat muda di
serang hama gudang, baik jasad renik maupun serangga. Jadi banyaknya biji
umumnya batas kadar biji pecah ialah kurang dari 25% dari beras tersebut.
Menentukan kadar biji pecah ini dapat di lakukan dengan ayakan teknis atau di
pisahkan secara manual satu persatu, kemudian di timbang, berapa gram butir
pecah dari 100g contoh beras. Kadar butir pecah di nyatakan dengan persen (%).
Yang di sebut butir rusak ialah bila berwarna lain dari yang biasa. Warna
biji beras normal ialah putih bening. Warna ini terdapat pada biji beras yang di
panen cukup masak, tidak masih muda. Warna yang di anggap tidak normal ialah
warna hijau, warna kapur, warna kuning, dan warna hitam serta warna merah.
Warna hijau dan warna kapur menunjukan biji gabah muda ketika panen. Warna
kuning sampai hitam di sebabkan oleh pengaruh panas atau serangan jamur,
sedangkan butir merah biasanya karena varietas merah dari beras itu sendiri.
butir merah di anggap biji rusak dan menurunkan kualitas putih tersebut. Di
Indonesia beras merah masih di jual dipasar lokal, malah di anggap lebih bergizi
daripada beras putih yang di giling bersih. Batas butir rusak yang di ijinkan
bagian-bagian tumbuhan termasuk biji-biji lain yang bukan butir beras. Tanah dan
maupun di sengaja untuk menambah berat beras tersebut. Biji rumput atau serealia
lain seperti jagung sering juga tercampur dengan beras, terutama biji rumput, bila
daun jerami mungkin terdapat d dalam beras secara tidak di sengaja karena
pembersihan yang tidak cukup ketika di giling. Benda-benda asing ini sering
terkontaminasi oleh jasad renik yang kemudian akan mencemari beras dan
Berdasarkan ukuran beras dalam standarisasi mutu beras dikenal 4 tipe yaitu
(Rozicaca, 2011):
- Biji sedang
- Biji pendek
ditentukan oleh varietas padi dan kadar air beras. Mutu masak
- Sedang : 70 74oC
membutuhkan air dan waktu lebih banyak pada proses pemasakannya. Beras yang
dengan nilai gizi yang tinggi (20 25 g/100 g), vitamin B (thiamin, riboflavin,
niacin, asam folat), mineral (Ca, Fe, P, K, Zn, Mg, dan lain-lain), dan serat.
(J.Dostalova, 2009). Nilai dan mutu gizi kacang kacangnya menjadi lebih baik
untuk dikecambahkan sehingga dapat meningkatkan nilai gizi, seperti gama amino
butyric acid yang terbentuk selama perkecambahan beras. Dengan demikian selain
Energi (kal) 366 352 333 350 350 316 381 525
Protein (gr) 7,6 7,3 9,0 17,1 17,1 20,7 40,0 27,9
Lemak (gr) 1,0 0,9 1,0 1,8 1,8 1,0 16,7 42,7
Hidrat arang
78,9 76,2 77,2 70,7 70,7 58,0 24,9 17,4
total
Serat (gr) 0,4 0,8 0,3 5,7 5,7 4,6 3,2 2,4
Abu (gr) 0,6 1,0 1,0 2,1 2,1 4,6 5,3 2,4
Fosfor (mg) 258 257 150 315 315 445 682 456
Karoten total
0 0 0 235 235 0 31 30
(mg)
Vitamin A (SI) 0 0 0 0 0 0 0 0
Vitamin B1
0,26 0,34 0,10 0,40 0,40 0,3 0,52 0,44
(mg)
Vitamin C
0 0 11 11 0 0 0
(mg)
Air (gr) 11,9 14,6 11.8 7,4 7,4 16,1 12,7 9,6
Bahan dapat
100 100 1000 100 100 100 100 100
makanan (%)
Dalam serealia dan kacang kacangan juga terdapat pati. Pati adalah salah
satu bahan penyusunan yang paling banyak dan luas terdapat di alam, yang
merupakan karbohidrat cadangan pangan pada tanaman. Pati dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu pati alami yang belum mengalami modifikasi (Native Starch) dan
pati yang telah termodifikasi (Modified Starch). Pati tersusun paling sedikit oleh
tiga komponen utama yaitu amilosa, amilopektin dan material antara seperti,
amilopektin dan 510% material antara. Struktur dan jenis material antara tiap
sumber pati berbeda tergantung sifat-sifat botani sumber pati tersebut (Greenwood
Sifat pada pati tergantung panjang rantai karbonnya, serta lurus atau bercabang
rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yaang dapat dipisahkan dengan air
panas, fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin.
Salah satu modifikasi serealia dan kacang kacangan adalah tepung. Tepung
jenis asalnya serta mengandung amilosa dan amilopektin. Tepung terigu pada
pengentalan tepung ini disebabkan oleh daya serapnya terhadap air sehingga
tersebut akan rusak dan pecah sehingga terjadi proses gelatinisasi. Pada peristiwa
gelatinisasi tepung, viskositas bahan akan meningkat karena air telah masuk
kedalam butiran tepung dan tidak bisa bergerak bebas lagi (Moehyl, 1992).
1. Kacang hijau
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotilodonae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus
2. Kacang Kedelai
Kerjaan : Plantae
Filum : Magnoliopyta
Ordo : Fabales
Famili : Fabacea
Upafamili : Faboideae
3. Kacang Tanah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Ordo : Leguminales
Family : Fabacea
Upafamili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Sifat hasil pertanian serealia dan kacang-kacangan dapat ditinjau dari warna,
bentuk atau struktur, ukuran, berat, densitas kamba, serta rasio pengembangan dan
daya serap air oleh bahan. Bentuk dan ukuran serealia berbeda-beda, ada yang
berbentuk bulat, pupih, lonjong dan tidak beraturan. Perbedaan bentuk tersebut
merupakan hasil dari setiap spesies dan genus tanaman meskipun masih dalam
satu kelas. Warna serealia dan kacang-kacangan digunakan menjadi nama dari
4.1 Kesimpulan
pada pengamatan struktur dan sifat fisik serealia dan kacang-kacangan memiliki
warna coklat muda dan bentuk lonjong dengan panjang sebesar 8 mm dan lebar
sebesar 5,5 mm dengan berat sebesar 0,2 gram dan densitas kamba kacang kedelai
A pada percobaan daya serap air memiliki daya serap air sebesar 48,72%.
75%.
pada percobaan daya serap air tepung terigu memiliki daya serap air sebesar
53,87%.
pada percobaan uji gluten memiliki gluten kering menggunakan NaCl sebesar 0,3
dengan benar dan lebih teliti agar mendapatkan hasil pengamatan dan perhitungan
yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K .A, R.A Edwards, G.H. Fleet dan M. Wooton. 1995. Ilmu Pangan.
Universitas Indonesia Press. Jakarta.
% Rasio Pengembangan =
= 75 %
= 53,87%
% Rasio Pengembangan =
= 48,72%