1. Haram, apabila rujuk merugikan pihak istri, seperti keadaannya akan lebih menderita dari
sebelumnya.
3. Sunnah, apabila diketahui bahwa rujuk lebih bermanfaat dibanding meneruskan perceraian.
4. Wajib, khusus bagi laki-laki yang beristri lebih dari satu jika salah seorang ditalak sebelum waktu
gilirannya disempurnakan.
MACAM-MACAM RUJUK
Dalam suatu hadist disebutkan : dari Ibnu Umar r.a. waktu itu ia ditanya oleh seseorang, ia
berkata, Adapun engkau yang telah menceraikan ( istri) baru sekali atau dua kali, maka
sesungguhnya Rasulullah SAW telah menyuruhku merujuk istriku kembali (H.R. Muslim)
Karena besarnya hikmah yang terkandung dalam ikatan perkawinan, maka bila seorang suami
telah menceraikan istrinya, ia telah diperintahkan oleh Allah SWT agar merujukinya kembali.
Hukum rujuk pada talak bain sama dengan pernikahan baru, yaitu tentang persyaratan adanya
mahar, wali, dan persetujuan. Hanya saja jumhur berpendapat bahwa utuk perkawinan ini tidak
dipertimbangkan berakhirnya masa iddah.
3. Talak tebus dinamakan juga bain sugra dalam talak ini suami tidak sah rujuk lagi, tetapi boleh
menikah kembali, baik dalam iddah maupun sesudah iddah-nya.