TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN MAKANAN DAN TERAPI GIZI
RUMAH SAKIT UMUM Dr. FERDINAND LUMBANTOBING SIBOLGA
TAHUN 2016
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM Dr. FERDINAND
LUMBANTOBING SIBOLGA TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
MAKANAN DAN TERAPI GIZI RUMAH SAKIT UMUM Dr. FERDINAND
LUMBANTOBING SIBOLGA.
Kesatu : Instalasi Gizi RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga adalah Satuan Kerja
Non Struktural yang mempunyai tugas menyelenggarakan makanan bagi pasien,
pelayanan gizi di ruang rawat inap, penyuluhan dan konsultasi gizi serta
penelitian dan pengembangan gizi terapan.
2. Semua pasien baru baik pasien dewasa maupun anak dilakukan skrining/
penapisan gizi awal oleh perawat ruangan dan penetapan order diet awal
(preskripsi diet awal) oleh dokter DPJP.
4. Pasien dengan hasil skrining gizi lanjutan beresiko rendah, skrining gizinya
diulangi setiap 7 hari.
7. Pasien yang tidak beresiko tetapi dengan kondisi khusus maka dilakukan
proses asuhan gizi terstandar (kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien
dengan kelainan metabolik; hemodialisis; anak; geriatrik; kanker dengan
kemoterapi/ radiasi; luka bakar; pasien dengan penurunan imunitas; sakit
kritis dan sebagainya).
8. Pasien yang tidak beresiko malnutrisi dan tidak dengan kondisi khusus
dilakukan evaluasi oleh dietesien.
9. Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor dan dievaluasi serta dicatat
dalam kolom terintegrasi di rekam medis.
10. Pilihan variasi makanan disesuaikan dengan status gizi dan kondisi pasien.
11. Jika keluarga menyediakan makanan dari luar rumah sakit, mereka
diberikan edukasi mengenai bahan makanan yang tidak boleh, dibatasi dan
boleh dimakan sesuai diet pasien.
13. Makanan didistribusikan kepada pasien pada waktu yang telah ditetapkan,
makan pagi pk. 06.30- 07.30 WITA, selingan pagi pk. 10.00 WITA, makan
siang pk. 11.30-12.30 WITA, selingan sore pk. 15.00-15.30 WITA, makan
malam pk. 17.00-18.00 WITA.
15. Penanganan keluhan pasien yang dilaporkan secara langsung maupun tidak
langsung kepada dokter, perawat, petugas gizi melalui telpon maupun pada
saat pertemuan/rapat ditangani secara profesional dengan mengutamakan
kepuasaan pelanggan.
16. Semua petugas gizi yang terpapar langsung dengan makanan menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) yang meliputi : tutup kepala, celemek, sepatu,
masker dan sarung tangan jika langsung memegang makanan yang sudah
matang/siap saji.
17. Pengontrolan mekanik terhadap peralatan, penggunaan peralatan, pencucian
peralatan masak dan peralatan makan serta kebersihan lingkungan kerja
dilakukan sesuai ketentuan untuk meminimalisasi resiko infeksi.
18. Pemeriksaan air, makanan matang, usap alat makan dan usap tangan
penjamah makanan dilakukan 3 bulan dan rectal swab dilakukan setiap 6
bulan.
25. Tata hubungan kerja dengan unit kerja lain sesuai dengan kebutuhan.
Keempat : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka
akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan Di : Manado
PadaTanggal : 22 April 2015
Direktur Utama
Dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS
NIP. 19640520 199103 1003