0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan3 halaman
Laporan ini membahas mengenai pengamatan agroekosistem lahan sawah komoditas padi seluas beberapa meter persegi di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Lahan sawah dibuat terasering untuk mencegah erosi. Tanaman padi yang diamati berumur sekitar 75 hari dan tumbuh dengan baik tanpa gejala penyakit. Ditemukan keberadaan musuh alami seperti laba-laba, belalang.
Laporan ini membahas mengenai pengamatan agroekosistem lahan sawah komoditas padi seluas beberapa meter persegi di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Lahan sawah dibuat terasering untuk mencegah erosi. Tanaman padi yang diamati berumur sekitar 75 hari dan tumbuh dengan baik tanpa gejala penyakit. Ditemukan keberadaan musuh alami seperti laba-laba, belalang.
Laporan ini membahas mengenai pengamatan agroekosistem lahan sawah komoditas padi seluas beberapa meter persegi di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Lahan sawah dibuat terasering untuk mencegah erosi. Tanaman padi yang diamati berumur sekitar 75 hari dan tumbuh dengan baik tanpa gejala penyakit. Ditemukan keberadaan musuh alami seperti laba-laba, belalang.
Management Agroekosistem Komoditas Padi pada Lahan Sawah Ds. Banjar Tengah Desa Sumbersekar Kecamatan Dau
Tria Ratna Sari 145040200111054
Muhammad Sofyan 145040200111058 Binti Hasanah 145040200111118 M. Ahdan Abror 145040200111152 Ahmad Iqbal Maulana 145040200111161 Inge Fanisia 145040201111054 Wuri Nastiti 145040201111105 Danang Pujo Sasongko 145040201111111
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 BAB I PENDAHULUAN
Pertanian dapat dianggap sebagai suatu usaha untuk mengadakan suatu
ekosistem buatan yang bertugas menyediakan bahan makanan bagi manusia. Untuk mendapatkan produksi yang optimal seperti yang diharapkan, maka banyak hal yang perlu diperhatikan dalam bertani, diantaranya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dan teknik yang tepat dalam bertani. Untuk mengetahui bagaimana teknik dan perlakuan yang tepat, maka kita harus mengetahui dan memahami sifat dan kejadian apa saja yang terjadi baik pada tanaman itu sendiri maupun pada lingkungan sekitarnya. Untuk dapat memahami bagaimana hubungan yang terjadi antara suatu organisme dengan lingkungannya dan pengaruh-pengaruhnya terhadap pertanian, maka kita perlu mempelajari manajemen ekosistem, yakni suatu ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ekologi didalam merancang, mengelola, dan mengevaluasi sistem pertanian yang produktif maupun lestari, yang akan dipelajari dalam agroekosistem.
Di dalam suatu ekosistem tentunya terdapat berbagai komponen, baik
abiotik maupun biotik. Di dalam agroekosistem terdapat komponen-komponen yang menjalin interaksi satu sama lain. Dalam kondisi normal akan terjadi keseimbangan agroekosistem, begitu pula sebaliknya berbagai resiko lainnya.
Untuk itu, dalam agroekosistem perlu dilakukan pengamatan dan analisis
untuk sistem dan perlakuan pertanaman di suatu hamparan lahan untuk menilai seberapa besar keseimbangan agroekosistem di lahan tersebut. Dengan mengetahui besarnya keseimbangan agroekosistem maka akan menjadi dasar dalam perlakuan selanjutnya, baik dalam pemeliharaan, perawatan dan sebagainya.
Fakta yang kami temui dilapangan adalah agroekosistem yang seluas
............. meter persegi di ............. Kabupaten Malang. Lahan ini digunakan untuk beberapa komoditas tanaman seperti jagung, padi, kacang panjang, tomat, bahkan cabai. Tetapi yang kami amati adalah lahan komoditas padi yang letaknya berada agak atas dari keseluruhan lahan, bentuk lahannya dibuat terasering karena berada lebih tinggi hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bahaya erosi atau longsor sehingga lahan dibuat terasering. Saat kami melakukan pengamatan, tanaman padi masih muda dan umur tanaman padi sekitar 75 hari yang ditandai dengan masih hijaunya daun serta terbentuk anakan serta malai-malai padi yang menandakan kematangan tanaman padi. Tanaman padi yang kami lihat tumbuh dengan baik di tandai dengan tidak adanya gejala-gejala penyakit, terdapat banyak aktivitas musuh alami karena kami menemukan sarang laba-laba yang cukup banyak, keberadaan belalang yang merupakan indikator musuh alami.