Anda di halaman 1dari 3

BAB 2 PROBLEMATIKA WILAYAH

Dari area yang telah disurvei, lahan yang digunakan termasuk lahan
monokultur dengan komoditas tanaman padi. Pada lahan tersebut, sistem pertanian
yang diterapkan adalah sistem monokultur dengan menggunakan teknologi
produksi tanaman jajar legowo, yaitu setiap dua baris tanaman padi diselingi satu
baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam dan pada jarak tanam dalam baris
yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya.
Sistem tanam jajar legowo ini dapat meminimalkan intensitas serangan hama
khususnya tikus sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani.

Sistem tanam monokultur memiliki kelebihan yaitu pengolahan


tanamannya mudah, misalnya memberi pupuk dan pestisida yang sesuai kebutuhan
tanaman (satu tanaman) menjadi lebih cepat karena tidak memakan waktu yang
lama untuk memupuk tanaman dengan kebutuhan unsur yang sama. Selain itu
pemanenan juga lebih mudah karena yang dipanen hanya satu jenis tanaman saja.
Sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk proses panen.

Sedangkan kekurangannya adalah tanaman mudah terserang oleh hama dan


penyakit karena pada pertanian yang monokultur terdapat kemiripan genetik yang
menyebabkan apabila satu tanaman terserang hama atau penyakit akan dengan
mudah menyerang tanaman lainnya juga. Oleh karena itu butuh penanganan yang
akurat dan cepat agar seluruh tanaman tidak mudah terkena hama maupun penyakit
yang mengakibatkan gagal panen. Meskipun demikian, hal ini dapat dicegah
dengan menggunakan pestisida yang tepat dosis tepat waktu, tepat sasaran, tepat
jenis dan tepat cara penggunaannya. Hal ini bertujuan untuk menimalkan resiko
kerusakan ekosistem disekitar lahan budidaya.

Pada lokasi yang telah diamati, erosi yang ditemukan adalah erosi percik yang tidak
terlalu berbahaya, sehingga tidak berpengaruh besar terhadap kelancaran proses
budidaya padi. Berdasarkan wawancara dengan Pak Darmo, keuntungan yang
didapat selama satu musim tanam sebanyak Rp 1.750.000,-. Dari pendapatan yang
didapat Pak Darmo selama satu musim tanam atau selama kurang lebih ___..
sehingga dapat diketahui untung yang didapat Pak Darmo setiap bulannya adalah
____ .
BAB 3 PELAKSANAAN ATAU PRAKTEK BUDIDAYA

Pada daerah di desa ____, komponen biotik yang terdapat pada lokasi adalah
burung pipit, tikus, serta keong mas sebagai Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT), sedangkan serangga lain yang ditemukan adalah laba-laba yang berperan
sebagai musuh alami, selain itu
BAB 4 ANALISIS USAHATANI

Dari tempat yang telah kami survey yaitu di _____ usaha tani yang ditemukan pada
daerah tersebut hanyalah pertanian tanaman padi saja. Hal ini karena lahan yang
digunakan memiliki kemiringan yang sesuai untuk irigasi secara kontinyu pada
masing-masing lahan, yaitu air dapat mengalir mengisi masing-masing sawah yang
letak ketinggiannya berbeda sehingga memungkinkan air mengalir mengikuti
gravitasi ke lahan yang lebih rendah. Pada beberapa lahan padi, petani
menggunakan tanaman pagar yaitu cabai dengan tujuan pengoptimalan lahan.
Tanaman cabai ini ditanam pada area sekitar tanaman padi yaitu di bagian pematang
sawah yang biasanya hanya sebagai jalan akses para petani dari lahan menuju
lahannya.

Usaha tani yang sebagian besarnya menanam tanaman padi ini memiliki beberapan
keuntungan dan juga kelebihan. Kelebihannya yaitu, sistem irigasi yang digunakan
memanfaatkan gaya gravitasi bumi yang menyebabkan alir mengalir secara
kontinyu pada masing-masing lahan, oleh karena itu irigasi dapat merata ke seluruh
lahan. Selain itu, lokasi tersebut cukupdekat dengan sumber air. Namun apabila air
yang tersedia kurang misalnya pada saat musim kemarau, sumber air yang sedikit
tidak akan mampu memberikan irigasi yang maksimal pada lahan, oleh karena itu
harus dilakukan irigasi dengan cara pengeboran pada tiap lahan. lahan tidak akan
mampu

Anda mungkin juga menyukai