Anda di halaman 1dari 4

Nama : Upi Prima Santi

NIM : 15307141052 TUGAS KIMIA POLIMER

1. Tuliskan masing-masing 5 contoh yang termasuk polimer alam dan polimer sintetik!
Polimer alam : Karet alam, pati, amilopektin, selulosa, protein
Polimer sintetik : Nilon, poliester, PVC, dakron, teflon

2. Jelaskan perbedaan antara plastik, karet, serat sintetik, pelapis permukaan, dan perekat
disertai dengan contohnya!
a. Plastik : plastik merupakan polimer yang memiliki struktur rigid, tegangan tarik,
dan nilai modulus dalam orde 109 dyne/cm2 atau lebih. Contoh polietilen, PVC,
polipropilen
b. Karet : karet merupakan polimer yang memiliki elastisitas untuk melepas gulungan
rantai molekul dan menggulung rantai molekul panjang. Contoh
c. Serat sintetik : bahan yang mempunyai rasio panjang terhadap diameter mendekati
100. Contoh nion,orlon, dacron.
d. Pelapis permukaan : polimer yan digunakan untuk melapisi suatu permukaan.
Contoh lacquers, cat minyak, cat lateks, enamel
e. Perekat : bahan yang permukaannya mampu merekatkan permukaan laindengan
sejumlah keuntungan yang signifikansebagai alat pengikat untuk menahan bahan
yang melekat bersama. Contoh perekat dengan dasar pelarut, perekat lateks, perekat
peka tekanan, perekat leleha panas, perekat reaktif.

3. Ungkapkan sejarah singkat dari imu polimer!


Kata polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan Swedia, Berzelius pada
tahun 1833. Sepanjang tahun 1839 dilaporkan mengenai polimerisasi stirena, dan
selama 1860-an dipublikasikan sintesis poli (eltilena glikol) dan poli (etilena suksinat)
bahkan dengan struktur-struktur yang tepat. Bahan plastik buatan pertama kali
dikembangkan pada abad ke-19, dan saat ini di awal abad ke-21 jenis bahan ini telah
ada disekeliling kita dalam bentuk dan kegunaan yang sangat beragam. Cellulose nitrate
merupakan salah satu jenis bahan plastik yang pertama dikembangkan. Bahan ini
ditemukan oleh Alexander Parkes dipertengahan abad ke-19 dan pertama kali
dipamerkan pada suatu Pameran Akbar di London tahun 1862 dalam bentuk sol sepatu
dan bola-bola biliard. Pada tahun 1869 John Wesley Hyatt mengembangkan bahan
Cellulose nitrate ini lebih lanjut dengan cara mencampurkannya dengan camphor
menjadi bahan baru yang kemudian diberi nama Celluloid. Bahan ini menjadi sangat
populer digunakan pada produk-produk sisir rambut, kancing pakaian dan gagang
pisau.Pada era awal ini, bahan-bahan polimer baru dikembangkan melalui proses
modifikasi kimiawi dari bahan polimer alami, dimana bahan rayon (di kenal juga
sebagai sutera buatan) merupakan contoh yang paling terkenal. Bahan rayon yang
tergolong sebagai bahan semi-sintetik ini dibuat dari bahan dasar selulosa yang
dimodifikasi secara kimiawi dan hingga saat ini masih digunakan pada produk-produk
karpet, pakaian dan dapat pula diproses menjadi lembaran yang tansparan (cellophane).
Salah satu bahan sintetik yang pertama kali dikembangkan adalah Bakelite, yang
ditemukan pada tahun 1909 oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekelanddan, dan
dikenal komersial sebagai bakelit.Bakelite adalah bahan yang saat ini popular dengan
nama Phenol formaldehyde, dibuat dari phenol dan formaldehyde yang menghasilkan
bahan polimer dengan sifat-sifat keras, ringan, kuat, tahan panas, dapat dicetak dan
merupakan isolator listrik yang sangat baik, dan karenanya bahan ini banyak dipakai
dalam berbagai aplikasi di industri listrik. Bahan plastik terus mengalami
perkembangan sepanjang tahun 1920-an dan 1930-an.

4. Bagaimana pengklasifikasian polimer berdasarkan asal/sumbernya?


Berdasarkan asalnya,polimer dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a. Polimer alam, merupakan senyawa yang jumlahnya terbatas dan dihasilkan dari
proses metabolisme makhluk hidup. Sifat polimer ini ialah kurang stabil,mudah
menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk.contohnya protein,
amilum, glikogen, selulosa, karet aam (poliisoprena), asam nukleat.
b. Polimer sintetik, merupakan polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintetis
dari monomer-monomernya. Polimer ini sengaja dibuat untuk mmnuhi kebutuhan
manusia. Contoh berupa polietena, poliviniklorida, polipropilena,tetrafloroetilena.

5. Bagaimana pengklasifikasian polimer berdasarkan kristalinitasnya?


a. Polimer kristalin
b. Polimer semikristalin
c. Polimer amorf

6. Urutkan kekuatan ikatan dari kelima jenis ikatan (ikatan kovalen, ikatan hidrogen,
interaksi dipol, ikatan ion, dan gaya van der Waals) dalam polimer!
Ikatan ion = ikatan kovalen > ikatan hidrogen > interaksi dipol > gaya van der waals

7. Jelaskan prinsip dasar metode berikut:


a. DTA (Differential Thermal Analysis) : teknik analisis termal dimana perubahan
material diukur sebagai fungsi temperatur. DTA digunakan untuk mempelajari sifat
termal dan perubahan fasa akibat perubahan entalpi dari suatu material. Prinsipnya
yaitu apabila temperatur sampel dan zat pembanding dipanaskan pada temperatur
konstan maka zat pembanding akan mengalami kenaikan tempertaur sesuai dengan
kenaikan temperatur yang mengenainya, sementara itu pada sampel akan terjadi
kenaikan suhu atau penurunan temperatur pada batas tertentu sesuai dengan
peristiwa yang terjadi pada sampel. Jika perubahan pada sampel telah sempurna
maka temperature sampel akan konstan kembali, seiring dengan zat
pembandingnya.
b. DSC (Differential Scanning Calorimetry) : teknik analisa termal yang mengukur
energi yang diserap atau diemisikan oleh sampel sebagai fungsi waktu atau suhu.
Teknik DSC digunakan untuk mengukur energi yang diperlukan untuk membuat
perbedaaan temperatur antara sampel dan pembanding mendekati nol, yang
dianalisa pada daerah suhu yang sama, dalam lingkungan panas atau dngin dengan
kecepatan yang teratur.
c. TGA (Thermogravimetric Analysis) : salah satu teknik analisis termal yang dapat
digunakan untuk menganalisis material anorganik, logam, polimer, plastik,
keramik, gelas danmaterial komposit. Cuplikan dianalisis dalam bentuk bubuk
(powder) atau potongan kecil sehingga bagian dalam cuplikan dekat dengan suhu
gs yang diukur. Instrumen TGA dapat dihubungkan dengan spektrometer massa
RGA untuk mengidentifikasi dan mengukur uap air yang dihasilkan. TGA
mengukur jumlah perubahan massa suatu materia sebagai fungsi kenaikan suhu atau
secara eksotermis sebagai fungsi waktu pada atmosfer nitrogen, helium, udara dan
gas lan atau ruang hampa. Teknik penggunaan TGA ialah mengukur kecepatan rata-
rata perubahan massa suatu bahan/cuplikan sebagai fungsi suhu atau waktu pada
atmosfer yag terkontrol.
8. Bagaimana cara menentukan transisi gelas dengan teknik DTA?
Caranya yaitu apabila temperatur sampel dan zat pembanding dipanaskan pada
temperatur konstan maka zat pembanding akan mengalami kenaikan tempertaur sesuai
dengan kenaikan temperatur yang mengenainya, sementara itu pada sampel akan terjadi
kenaikan suhu atau penurunan temperatur pada batas tertentu sesuai dengan peristiwa
yang terjadi pada sampel. Jika perubahan pada sampel telah sempurna maka
temperature sampel akan konstan kembali, seiring dengan zat pembandingnya.

9. Jelaskan perbedaan tenik DTA dengan DSC!


Differential Thermal Analysis merupakan suatu analisis termal yang bekerja sesuai
dengan perubahan suhu. Yaitu dengan cara membandingkan suhu antara material
referensi dan material sampel. Sedangkan Differential Scanning Calorimetry (DSC)
adalah teknik analisa yang mengukur perbedaan kalor yang masuk ke dalam sampel
dan pembanding sebagai fungsi temperatur.

10. Jelaskan tujuan dilakukannya karakterisasi dengan teknik TGA!


Menentukkan karakteristik yang dipilih dari bahan yang menunjukkan baik kehilangan
massa atau keuntungan karena dekomposisi, oksidasi, atau kehilangan volatil (seperti
kelembaban)

Anda mungkin juga menyukai