Anda di halaman 1dari 9

MATERI SEL

BIOKIMIA I

Nama Kelompok :

Fauzul Azizah (150301940--)

Muhamad Dwi Ainun R (150301940--)

Anis Riftiani (15030194087)

PKA 2015

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

2017
SEL

I. Konsep Tentang Sel

Sel adalah unit struktural dan fungsional organisme hidup. Sel memikili sistem organisasi
molekuler dan biokimiawi yang dapat menyimpan dan menerjemahkan informasi untuk
mensintesis molekul sel serta sebagai sumber energi. Sel mempunyai ukuran yang relatif kecil
yang biasanya dinyatakan dalam ukuran nanometer (nm) dan mikrometer (mm).

Sel organisme multiseluler dikelompokkan menjadi dua golongan utama, yaitu prokariotik
dan eukariotik. Pada eukariotik, unsur pokok inti sel dibungkus oleh membrane inti, terpisah dari
sitoplasma. Pada prokariotik, unsur pokok inti tidak dibungkus oleh membran inti. Pada dasarnya
sel hewan dan sel tumbuhan termasuk eukariotik, sedangkan sel prokariotik meliputi bakteria,
ganggang biru hijau (Sianobakteria) dan Pleuropneumonia Like Organism (PPLO) atau
mikoplasma.

1. Prokariotik

Merupakan sel terkecil yang paling sederhana dan termasuk sel yang paling tua karena
sel prokariotik merupakan tipe sel yang pertama dibumi. Meskipun struktur prokariotik
sederhana, mereka memiliki proses metabolisme yang kompleks dan memiliki beberapa macam
jenis enzim yang berbeda. Contoh dari sel ini adalah berbagai kelas mikroorganisme sel tunggal
yang biasanya disebut bakteri. Sel-selnya sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop
cahaya. Prokariotik terdiri dari sekitar 3000 spesies bakteri misalnya ganggang hijau-biru.
Beberapa bakteri bersifat patogenik (penyebab penyakit), tetapi juga banyak yang memegang
peranan penting didalam pertukaran biologi dari bahan dan energi dimuka bumi. Contohnya
yaitu bakteri fotosintetik di dalam air tawar dan air laut menangkap energi matahari dan
menggunakannya untuk menghasilkan karbohidrat dan bahan selular lainnya, yang kemudian
dipergunakan sebagai makanan oleh bentuk kehidupan lain.

2. Eukariotik

Merupakan sel yang berukuran lebih besar dari sel prokariotik. Misalnya hepatosit.
Volume sel eukariotik dapat mencapai 1000-10.000 kali lebih besar dari volume bakteri. Ciri
yang paling utama dari sel eukariotik adalah memiliki inti sel yang berbentuk baik yang
dikelilingi membran ganda dan struktur internal yang kompleks. Sel eukariotik dapat membelah
secara aseksual seperti pada sel prokariotik, tetapi terjadi dengan cara yang lebih kompleks yang
dikenal dengan mitosis. Perbedaan yang mencolok dari eukariotik dengan prokariotik adalah
pada eukariotik terdapat beberapa organel internal yang dikelilingi membrane seperti
mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan golgi. Sel-sel eukariotik meliputi sel semua
hewan dan tumbuhan dengan tingkat yang lebih tinggi serta sel jamur. Ada juga eukariotik bersel
tunggal yang termasuk berbagai spesies protozoa, diatome, eugenoid, ragi, dan lapang berlendir.
Bentuk kehidupan eukariotik dapat melakukan diferensiasi dan spesialisasi lebih luas dari
prokariotik.

Berikut adalah tabel perbedaan prokariotik dan eukariotik secara umum

Perbedaan Prokariotik Eukariotik


Bentuk sel Sederhana dan berukuran Lebih kompleks dan
kecil berukuran lebih besar
Unsur pokok inti sel Tidak dibungkus oleh Dibungkus oleh membrane
membran inti inti
Reproduksi Secara aseksual yang sangat Secara aseksual dengan cara
sederhana yang lebih kompleks yang
dikenal dengan mitosis
Memiliki ribuan spesies yang Memiliki jutaan spesies yang
berbeda berbeda
Inti sel Lebih sederhana Terbentuk dengan baik dan
bersifat sangat kompleks,
baik struktur maupun
aktivitas biologinya
Contoh Bakteria, ganggang biru hijau Sel hewan dan sel tumbuhan
(Sianobakteria) dan
Pleuropneumonia Like
Organism (PPLO) atau
mikoplasma.
Tabel I.1. perbedaan prokariotik dan eukariotik
II. Struktur Umum Sel
1. Prokariota
Pada kelompok prokariota yang mencakup bakteri yang merupakan organisme paling
sederhana mempunyai struktur umum dari luar kedalam secara berturut-turut sebagai berikut
:

Gambar II. 1. Skema struktur umum bakteri

Keterangan :

1. Dinding sel
2. Selaput plasma
3. Mesosoma
4. Nukleoid
5. Sitoplasma
6. Flagela
7. Ribosoma
8. Selaput plasma yang membentuk lamela
Dinding sel bakteri mengandung senyawa mukopeptida yang digunakan untuk
mengelonpokkan bakteri. Pada beberapa macam bakteri diluar dinding sel masih terdapat
suatu struktur tambahan yang disebut kapsula. Dinding sel dan kapsula berperan antara lain
sebagai pelindung. Sedangkan sitoplasma didalamnya terdapat nukleoid dan ribosoma.
Selaput plasma pada tempat-tempat tertentu melipat-lipat, dan membentuk suatu bangunan
yang disebut mesosoma.

Mesosoma yang juga disebut kondroid berperan sebagai alat pengatur pembelahan
dan fotosintesis bagi bakteria fotosintetik. Lipatan selaput plasma bersama-sama dengan
ribosoma berperan untuk mensintesis protein.

Nukeloid merupakan kumpulan bahan informasi genetik yang terdapat pada bakteria. Dan
beberapa jenis bakteri memiliki alat gerak yang disebut flagela.

2. Eukariota
Eukariota berbeda dengan prokariota, mereka memiliki karion atau nukleus. Didalam
nukleus inilah terkandung sebagian besar DNA. Sel-sel eukariota mencakup sel-sel hewan
dan sel-sel tumbuhan, dan ukuran sel eukariota lebih besar daripada sel prokariota.

Gambar II. 2. Perbandingan struktur dan matra sel eukariota, bakteria, PPLO, dan virus.
Struktur organisasi sel eukariota secara umum sebagai berikut :

Sel tumbuhan :
Bagian terluar sel tumbuhan dilindungi oleh suatu selaput yang kaku, yang
disebut dinding sel. Disebelah dalam dinding sel dijumpai bahan atau senyawa kimia
yang memiliki tanda-tanda hidup yang disebut protoplasma. Didalam protoplasma
terdapat sitoplasma yang bagian tepinya terdiferensiasi menjadi selaput tipis yang disebut
selaput plasma dan nukleoplasma. Antara nukleoplasma dan sitoplasma terdapat suatu
pembatas yang merupakan turunan dari selaput plasma.
Sitoplasma terdiri dari : matriks sitoplasma atau sitosol yang merupakan cairan
bening, dan ruangan-ruanganyang dikelilingi selaput. Ruangan beserta selaputnya disebut
organela. Terdapat beberapa macam organela yaitu RE (retikulum endoplasma), aparat
golgi, lisosoma, badan mikro, mitokondria, kloroplas. Selain itu, didalam sitoplasma juga
dijumpai hasil metabolisme yang ditimbun yang tidak terlibat langsung dalam proses
metabolisme sel. Hasil metabolisme yang ditimbun ini disebut paraplasma.
Nukleoplasma beserta selubungnya disebut nukleus. Didalam nukleoplasma terdapan
anyaman kromatin yang terlihat pada sel dalam stadium interfase atau kromosoma yang
terlihat disaat sel mengalami mitosis.

Sel hewan :
Struktur organisasi sel hewan mirip dengan sel tumbuhan, dengan catatan bahwa
pada sel hewan tidak dijumpai plastida (kloroplas) maupun dinding sel.
Gambar II. 3. Perbandingan skema struktur organisasi sel tumbuhan dengan sel hewan.
III. Reproduksi Sel
1. Mitosis
Mitosis terjadi pada proses perbanyakan sel-sel somatis (sel tubuh). Mitosis
berlangsung dalam empat tahap, yaitu profase (cirinya perubahan benang kromatin menjadi
kromosom dan terjadi duplikasi kromosom), metafase (cirinya kromosom berjajar pada
bidang ekuator/pembelahan), anafase (cirinya kromatid menuju kutub yang berlawanan),
dan telofase (cirinya terbentuk sekat pemisah di bidang pembelahan, sehingga terbentuk 2
sel anak yang sifatnya identik dengan induknya).

2. Meiosis
Meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah
kromosom setengah dari jumlah kromosom induknya. Meiosis terjadi pada pembentukan
sel-sel kelamin (gametogenesis). Meiosis terjadi melalui dua tahap, yaitu meiosis I dan
meiosis II. Masing-masing meiosis melalui tahap-tahap yang serupa dengan mitosis, yaitu
profase, metafase, anaphase, dan telofase. Meiosis pada sel hewan dan manusia terjadi pada
peristiwa spermatogenesis dan oogenesis, sedangkan pada sel tumbuhan Angiospermae,
meiosis terjadi pada peristiwa mikrosporogenesis (pembentukan serbuk sari) dan
megasporogenesis (pembentukan ovum).
Daftar Pustaka

Diah Aryulina, dkk.2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta:Erlangga

Fida Rachmadiarti, dkk. 2007. BIOLOGI UMUM. Surabaya : Unesa University Press.

Kimball, W. John, Siti S.T, Nawangsari S. 1992. BIOLOGI. Jakarta : Erlangga.

Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jilid 1. Alih bahasa Dr. Ir. Maggy
Thenawidjaja. Jakarta : Erlangga.

Reksoatmodjo, Issoegianti. 1993. BIOLOGI SEL. Yogyakarta : Proyek Pembinaan Tenaga


Kependidikan Pendidikan Tinggi.

Suryani, Yoni. 2004. BIOLOGI SEL DAN MOLEKULAR. Yogyakarta : JICA.

Anda mungkin juga menyukai