Asuhan Keperawatan
Tgl 22 April 2017
KEJANG DEMAM
Disusun Oleh:
NIM :
CI LAHAN CI INSTITUSI
1
KEJANG DEMAM
A. PENGERTIAN
sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh ( suhu rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
B. ETIOLOGI
1. Demam yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, otitis media,
5. Ensefalitis viral ( radang otak akibat virus ) yang ringan, yang tidak
2
C. PATOFISIOLOGIFISIOLOGI
sel neuron dan dalam waktu singkat terjadi difusi ion kalium dan natrium
Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas keseluruh
sel maupun membran sel sekitarnya dengan bantuan bahan yang disebut
dan tidak meninggalkan gejala sisa. Tetapi kejang yang berlangsung lama (
dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia,
hipotensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh
serangan kejang yang berlangsung lama dapat menjadi matang dikemudian hari
sehingga terjadi serangan epilepsi spontan, karena itu kejang demam yang
epilepsi.
3
D. KOMPLIKASI
1. Kejang berulang
2. Epilepsi
3. Hemiparese
A. Data Subyektif
1. Biodata/Identitas
penghasilan, alamat.
2. Riwayat Penyakit
4. Lama serangan
4
5. Pola serangan
infantile ?
1. Frekuensi serangan
terjadi untuk pertama kali, dan berapa frekuensi kejang per tahun.
Prognosa makin kurang baik apabila kejang timbul pertama kali pada
sebagainya ?
5
9. Riwayat penyakit dahulu
Apakah ada riwayat trauma kepala, radang selaput otak, KP, OMA dan
lain-lain.
Kedaan ibu sewaktu hamil per trimester, apakah ibu pernah mengalami
infeksi atau sakit panas sewaktu hamil. Riwayat trauma, perdarahan per
Jenis imunisasi yang sudah didapatkan dan yang belum ditanyakan serta
dengan lingkungannya.
6
memerlukan koordinasi yang cermat, misalnya menggambar,
tubuh.
lainnya?
sebayanya ?
tindakan medis ?
7
Bagaimana pandangan terhadap penyakit yang diderita, pelayanan
oleh anak ?
Makanan apa saja yang disukai dan yang tidak ? Bagaimana selera
makan anak ? Berapa kali minum, jenis dan jumlahnya per hari ?
sebayanya?
8
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
darah, nadi, respirasi dan suhu. Pada kejang demam sederhana akan
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
b. Rambut
c. Muka/ wajah
d. Mata
Saat serangan kejang terjadi dilatasi pupil, untuk itu periksa pupil
e. Telinga
9
Periksa fungsi telinga, kebersihan telinga serta tanda-tanda adanya
f. Hidung
g. Mulut
h. Tenggorokan
i. Leher
j. Thorax
k. Jantung
l. Abdomen
10
m. Kulit
kulit ?
n. Ekstremitas
o. Genetalia
tanda-tanda infeksi ?
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan I :
Kriteria Hasil :
11
- Beri pengaman pada sisi tempat tidur dan penggunaan tempat tidur yang
rendah.
Diagnosa Keperawatan II :
Tujuan : Thermoregulation
Kriteria Hasil :
12
- Observasi tanda tanda vital tiap 4 jam sekali
tubuh.
perantara.
- Anjurkan untuk menggunakan baju tipis dan terbuat dari kain katun
Rasional : proses hilangnya panas akan terhalangi oleh pakaian tebal dan
13
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Jakarta.
Santosa NI, 1993, Asuhan Kesehatan Dalam Konteks Keluarga, Depkes RI,
Airlangga, Surabaya.
Sumijati M.E, dkk, 2000, Asuhan Keperawatan Pada Kasus Penyakit Yang
Medika, Jakarta.
14
Bagian Keperawatan Anak
Program Profesi Ners
Stikes Baramuli
Asuhan Keperawatan
Tlg 22 April 2017
Disusun Oleh:
NIM :
CI LAHAN CI INSTITUSI
15
ASUHAN KEPERAWATAN
I. BIODATA.
Pendidikan :-
Alamat : Pamona
Agama : Kristen
No register :
1. Ayah
Nama : Tn.D
Umur : 28 Tahun
Pendidikan : SI Pertanian
Pekerjaan : Swasta
Agama : Kristen
Alamat : Pamona
2. Ibu
Nama : Ny.g
16
Umur : 28 ahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Kristen
Alamat : Pamona
a. Keluhan Utama.
Klien selama kurang lebih 1minggu batuk, pilek, kejang 6 kali selama
Klien datang dengan keluhan demam tinggi dan disertai kejang sebanyak 6
kali, diikuti suhu tubuh yang tinggi kurang lebih 1,5 jam, setelah kejang
klien minta BAB, BAB cair berampas, dibawa ke rumah sakit RSUD Curup
kejang seperti ini, biasanya cuma demam dan sembuh setelah minum
e. Riwayat Alergi.
f. Riwayat Imunisasi.
17
Ibu anak mengatakan bahwa anaknya sudah mendapat imunisasi secara
lengkap yaitu : BCG, DPT, I, II, III, hepatitis B, I, II, III, IV dan campak
Klien hanya bisa miring kanan dan kri pada umur 4 bualn, tengkurep pada
umur 5 bulan,gigi mulai tumbuh umur 7 bulan. Pada umur 10 bulan anak
1) Prenatal.
ma mendapat suntikan TT
2) Natal.
3) Pos natal.
4) Riwayat imunisasi.
II dan campak.
anugerah dari Tuhan yang perlu dijaga dan disyukuri, bila klien sakit
18
Ibu klien mengatakan sebelum dirawat di Rumah Sakit anaknya batuk
pilek makan 3 kali sehari, Minum 4-5 gelas air putih dan susu, klien
c. Pola eliminasi.
Ibu klien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali sehari warna kuning,
jernih. Ibu klien mengatakan BAB 3-4 kali sehari konsistensi cair
bercampur ampas, tidak ada darah, BAK klurang lebih 4 5 kali sehari
Sebelum dirawat di Rumah Sakit ibu klien mengatakan biasa tidur jam
20.00 dan bangun jam 07.00, selain itu juga biasa tidur siang kurang
masalah baik selama dirawat dirumah sakit, orang yang paling dekat
adalah ibunya
kepada ibunya
19
i. Pola Persepsi.
Harapan klien dan ibu klien semoga anaknya cepat sembuh agar cepat
pulang ke rumah
Kesadaran : Composmetis
RR : 37x/menit
Suhu : 380C
BB : 8 kg
TB : 60 cm.
Kepala : Mesochepal.
pendengaran baik.
tonsil
nyeri tekan.
Abdomen : Datar, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak
20
ada pembesaran hepar.
V. DATA PENUNJANG.
Tanggal 02-06-2014
Lekosit : 32000 ul
Trombosit : 357000 ul
Hematokrit : 24%
Df : 0/0/0/75/25/0%
Therapy
- Fetriaxon 2x22 mg
Oral : Lacto B
21
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Proses infeksi Hipertermi
- ibu klien mengatakan anaknya batuk, pilek,
suhu tubuh panas.
DO:
- wajah klien tampak merah
- suhu tubuh klien 380C, nadi 88x/menit,
RR:38x/menit
2 DS: Kejang Resiko tinggi
- ibu klien mengatakan sebelum masuk rumah Kerusakan
sakit klien mengalami kejang 6 kali disertai sel otak
demam tinggi
DO:
- anak tampak lemas
- terpasang infus RL 20 tetes / menit, wajah
tampak tegang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi atau inflamasi.
Ditandai dengan:
DS:
DO:
Ditandai dengan:
DS:
DO:
22
INTRVENSI KEPERAWATAN
NO.
TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
DIAGNOSA
1 Setelah dilakukan 1. Kaji tanda dan gejala adanya peningkatan suhu 1.Untuk mengidentifikasi pola demam klien
tindakan keperawatan selama tubuh dan penyebabnya. 2.Untuk acuan mengetahui Kesandaran umum
3 x 24 jam tidak 2. Monitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali Klien
terjadi hipertermi. 3. Anjurkan klien banyak minum 2 2,5 liter/24 jam 3. Menurunkan suhu tubuh
Dengan kriteria hasil: 4. Monitor intake dan output mengakibatkan penguapan
-Suhu tubuh normal 5. Anjurkan untuk memakai pakaian tipis ubuh meningkat sehingga perlu diimbangi
23
2 Setelah dilakukan 1. Atur kepala dan beri bantal yang empuk, beri 1. Mengarahkan Ekstremitas dengan hati-hati
tindakan keperawatan selama 3 x posisi yang nyaman menurunkan resiko trauma secara fisik
24 jam tidak terjadi 2. Longgarkan pakaian pada daerah leher atau ketika klien kehilangan kontrol terhadap otot
terjadi kerusakan selotak dan t dada dan abdomen. volunter.
idak terjadi komplikasi. 3. Lakukan tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran 2. Obat anti kejang yang
Dengan kriteria hasil: 4. Kolaborasi pemberian tambahan O2 dapat menstabilkan membran sel.
-tidak ada tanda tanda kejang 5. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikas 3.Untuk fasilitasi usaha bernafas atau ekspansi
-peredaran darah lancar dada
-suplai oksigen lancar 4. Mencatat Keadaan posiktal dan waktu
-komplikasi otak tidak terjadi penyembuhan pada keadaan normal.
-kerusakan sel otak tidak terjadi 5. Dapat Menurunkan Hipoksia Serebral
sebagai akibat dari
sirkulasi yang menurun atau oksigen
sekunder terhadap pasme vaskuler
24
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
25
R/O2 sudah terpasang 2 liter
Jam 21.00 2 11. Mengkolaborasi pemberian
obat sesuai indikasi
R/
12. Mengkaji frekuensi defekasi, karakteristik
Jumlah dan factor pencetus.
26
FATWHAY
27