Anda di halaman 1dari 3

ROLE PLAY

MANAJEMEN MUTU

PEMERAN :
Dian Permata Sari : Pasien
Suci Lestari : Ibu pasien
Rosa Afrialeza M :Perawat 1
Ikhsan Kurnia C : perawat 2
Avif Giartama : Kepala Ruangan

Suatu hari dirumah sakit M. Yunus tepatnya diruang Edelwies datanglah pasien baru
yang dari IDG. Pasien tampak lemah, pucat dan tak berdaya. Pasien menangis tak
berhenti-henti yang didampingi oleh ibunya. Saat tiba dikonter perawat......
Perawat 1 : permisi, ini ada pasien dengan dehidrasi berat berusia 3 tahun dari IGD. Ini
status pasiennya.
Perawat 2 : ya suster terima kasih, mari buk, saya antar kekamar no 4.
Ibu pasien : baik suster.
Perawat 2 : bu ini kamarnya anak ibu, nanti kalo ada perlu apa-apa panggil saja dikonter
perawat yaa buk.

Setelah itu perawat pun meninggalkan ruang rawat pasien dan kembali ke konter
perawat. Perawat memeriksa status pasien yang baru datang tadi, ternyata pasien
tersebut didiagnosa Diare yang harus dirawat secara intensif. Karena pasien tersebut
mengalami dehidrasi berat maka harus dilakukan pemasangan infus segera. Perawat 1
sedang mempersiapkan alat-alat untuk pemasangan infuse pada An. A dikamar 4.
Setelah selesai menyiapkan alat perawat tersebut langsung menuju ke kamar pasien
tersebut.
Perawat 1 : assalamualaikum, bu apakah benar ini An. A yang berusia 3 tahun ?
Ibu pasien : iya sus, benar.
Perawat 1 : bu, pak saya akan melakukan tindakan pemasangan pada anak Ibu dan bapak.
Tujuannya adalah untuk memberi nutrisi dan cairan pada An. A. Apakah ibu
dan bapak bersedia ?
Ibu pasien : iya suster kami bersedia
Perawat 1 : Adek namanya siapa ?
Pasien : nama saya Dian kak
Perawat 1 : kita pasang infuse dulu yaa dek. Biar adeknya nggak lemas lagi yaa
Pasien : mamaa... takut maa. Gak mau disuntik maa
Perawat 1 : adek nggak usah takut yaa. Nanti sakit dikit aja kok dek. Sini dek
tangannya....
Pasien : aduh, sakit bu. (pasien menangis)
Ibu pasien : sakit sedikit yaa dek, nanti biar adek cepat sembuh kalo udah dipasang
infusnya.

Setelah beberapa saat kemudian ternyata perawat 1 gagal menusukkkan abocath ke


vena An. A. Karena gagal abocath tidak bisa di pakai lagi. Dan perawat pun menyuruh
keluarga untuk membeli abocath lagi.

Perawat 1 : bu, karena tidak ada persediaan abocath lagi jadi tolong ibu atau bapak beli
abocath ke apotek yaa bu.
ibu pasien : iya suster, saya beli ke apotek dulu yaa.
Perawat 1 : iya bu

Setelah itu, keluarga pasien telah membeli 2 buah abocath untuk dipasang pada An. A.
Dan perawat 1 pun mulai mencoba lagi.
Perawat 1 : kita coba lagi yaa dek, adek jangan nangis yaa biar cepat selesai dek.
Pasien : aduh ma sakiit ma,..gak mau lagi disuntik ma...

Dan ternyata kegagalan pun terjadi lagi hingga yang ketiga kali pemasangan yang
disaksikan oleh keluarga pasien. Keluarga pasien marah-marah kepada perawat itu
karena kejadian tersebut.
Ibu pasien : suster ini gimana sih, memasang infus aja gak bisa. Anak saya jadi sakit
tangannya karena nggak masuk-masuk ke vena dari tadi. Udah 3 abocath yang suster
pakai, tapi masih tetap saja nggak bisa. Kan kami yang rugi suster.
Perawat 1 : ibu nadi anak ibu sangat kecil sekali, sulit untuk ditemukan
Ibu pasien : pokoknya saya gak mau lagi anak saya dirawat sama suster kayak kamu.
Saya mau perawat yang lain.
Disaat keluarga pasien sedang marah-marah kepada perawat 1. Kepala ruangan
melihat kejadian di kamar tersebut dan menenangkan suasana di kamar tersebut.

Kepala ruangan : (berbisik kepada perawat 1) tolong ambilkan persediaan abocath


dikonter perawat. (perawat 1 langsung mengambil persediaan abocath dikonter
perawat)... coba kakak lihat dek tangannya... kita coba sekali lagi yaa, jangan nangis
yaa.

Setelah kepala ruangan selesai memasang infus pada An. A keluarga pasien
sudah mulai tenang dan suasana ruangan itu pun kembali seperti biasanya.
Kepala ruangan : setelah selesai shift pagi nanti kamu temui saya diruangan saya yaa
Rosa ? nanti kita akan belajar lagi cara memasang infus yang baik dan benar sesuai
prosedurnya yaa Rosa supaya kamu mampu dan terbiasa melakukannya. Karena
pelayanan yang bermutu tinggi itu bisa dilihat dari keterampilan tenaga kesehatannya.
Jika tenaga kesehatannya memiliki keterampilan yang bagus maka pelayanan yang
diberikan juga akan memiliki mutu yang bagus.
Perawat Rosa : yaa pak. Terima kasih bu. Maafkan saya yaa pak karena perbuatan
saya tadi pagi.
Kepala ruangan : iya Rosa, kamu harus berusaha lebih baik lagi yaa. Kamu pasti bisa.

Anda mungkin juga menyukai