Pendahuluan
Rembrandt Harmenszoon Van Rijn merupakan seorang seniman
barok Belanda, dikenal salah satu pelukis besar di dunia. Rembrandt
pada saat itu masih tergolong pada zaman pramodren dimana karya
pada masa itu bentuk mengikuti makna. Rembrandt melukis dengan
menggunakan teknik yang dikenal dengan teknik memanipulasi ekpos
cahaya terhadap bentuk sehingga memberi efek tertentu didalam
lukisan. Studi tentang Rembrandt di sekolah teologi, disebut-sebut
sebagai tokoh utama aliran luminisme. Luminisme disesuikan dengan
bahasa latin lumen, artinya cahaya, sinar. Rembrandt merupakan
empu abad ke-17 yang dikagumi mulai dari etsa dan drawing, potret-
potret asli tokoh tertentu, sampai potret-potret imaginer. Dengan
teknik memanipulasi ekspos cahaya yang digunakan Rembrandt
dalam melukis membuat karyanya memiliki efek cahaya yang unik.
Efek cahaya yang unik disini, setiap bentuk yang hadir dalam lukisan
Rembrandt memiliki jatuh cahaya yang berbeda-beda. Jatuh cahaya
yang berbeda-beda maksudnya setiap bentuk representasi manusia
memiliki jatuh cahaya masing-masing. Hal tersebut membuat penulis
tertarik untuk menganalisis kandungan estetika pada karya yang
berjudul Night Watch.
Bobot atau isi dari benda atau peristiwa kesenian bukan hanya
dilihat belaka tetapi juga meliputi apa yang bisa dirasakan atau
dihayati sebagai makna dari wujud kesenian itu.
B. Pembahasan
Daftar Pustaka
1. M. Dwimarianto, Quantum Seni, Dahara Prize, Semarang, 2006.
2. Jakop Sumardjo, Estetika Paradoks, Sunan Ambu Press, STSI
Bandung, 2006.
3. Yapi Tambayong, 123 Ayat Tentang Seni, Nuansa Cendekia,
Bandung, 2012.
Sumber Lain
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/28/The_Nightw
atch_by_Rembrandt.jpg
Analisis Estetika Tehadap Lukisan Bejudul Night
Watch
Karya Rembrandt
Oleh :
Ziyat Iswandi
07272010