merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat.
Secara harfiah Kpoerasi yang berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua
suku kata :
- Operation = bekerja
Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut
koperasi.
Pengertian pengertian pokok tentang Koperasi :
Merupakan perkumpulan orang orang termasuk badan hukum yang mempunyai
kepentingan dan tujuan yang sama.
1. Menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota dan mempunyai hak dan
kewajiban yang sama sebagai pencerminan demokrasi dalam ekonomi.
2. Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil.
3. Pengawasan dilakukan oleh anggota.
4. Mempunyai sifat saling tolong menolong.
5. Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai syarat
menjadi anggota.
Sebetulnya suatu definisi itu meskipun banyak persamaannya, tetapi orang banyak
yang memberi tekanan pada salah satu unsurnya. Hal ini tergantung pada perbedaan
segi pandangan palsafah hidup orang yang mengemukakan tentang Koperasi, sebagai
pelengkap dari pengertian koperasi menurut UU No. 12/1967 (undang undang pertama
mengenai Koperasi Indonesia), diantaranya :
- Dr.C.C. Taylor
Beliau adalah seorang ahli ilmu Sosiologi, dapat diperkirakan tinjauan beliau adalah
tinjauan yang menganggap bahwa Koperasi adalah konsep sosiologi. Menurutnya
koperasi ada dua ide dasar yang bersifat sosiologi yang penting dalam pengertian kerja
sama :
Pada dasarnya orang lebih menyukai hubungan dengan orang lain secara langsung.
Hubungan paguyuban lebih disukai daripada hubungan yang bersifat pribadi.
Manusia (orang) lebih menyukai hidup bersama yang salig menguntungkan dan damai
daripada persaingan.
- Frank Robotka
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
a. Koperasi Produsen.
Koperasi produsen beranggotakan orang orang yang melakukan kegiatan produksi
(produsen). Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang sebesar besarnya bagi
anggotanya dengan cara menekan biaya produksi serendah rendahnya dan menjual
produk dengan harga setinggi tingginya. Untuk itu, pelayanan koperasi yang dapat
digunakan oleh anggota adalah Pengadaan bahan baku dan Pemasaran produk
anggotanya.
b. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen beranggotakan orang orang yang melakukan kegiatan konsumsi.
Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang sebesar besarnya bagi anggotanya
dengan cara mengadakan barang atau jasa yang murah, berkualitas, dan mudah
didapat. Contoh :
koperasi simpan pinjam
koperasi serba usaha ( konsumen)
APA KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA ?
Anggota koperasimemiliki peran ganda, sebagai pemilik sekaligus pengguna pelayanan
koperasi. Sebagai pemilik, anggota berpartisipasi dalam memodali, mengambil
keputusan, mengawasi, dan menanggung resiko. Sebagai pengguna, anggota
berpartisipasi dalam memanfaatkan pelayanan koperasi. Kewajiban adalah sesuatu
yang harus dilaksanakan dan bila dilanggar, maka akan dikenakan sanksi. Sedangkan
hak adalah sesuatu yang seharusnya diperoleh. Bila hak ini tidak terpenuhi, maka yang
bersangkutan dapat menuntut. Tetapi bila hak tersebut tidak digunakan, maka tidak ada
sanksi untuk itu.
3. Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga
kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19
orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga
kerja 20 s.d. 99 orang.
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan
dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor
4. Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan
dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)
2. Perilaku koperasi di setiap negara berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut sangat dipengaruhi
oleh aliran koperasi yang berkembang di negara yang bersangkutan.
a. Jelaskan peran pemerintah dan gerakan koperasi pada setiap aliran koperasi yang ada??
b. Menurut saudara, aliran koperasi yang manakah berlaku di Indonesia? Berikan alasannya?
Jawaban :
a. Aliran aliran koperasi :
1. Aliran Yardstick
Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara negara berideologi kapitalis atau yang menganut
sistem perekonomian liberal. Hubungan pemerintah dengan koperasi bersifat netral. Artinya,
pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya
koperasi di tengah tengah masyarakat. Pemerintah memperlakukan koperasi dengan swasta
secara seimbang dalam pengembangan usaha.
2. Aliran Sosialis
Menurut aliran ini, koperasi dipandang sebagai alat paling efektif untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat, di samping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Akan tetapi,
dalam aliran ini, koperasi dijadikan sebagai alat pemerintah dalam menjalankan program
programnya. Dalam ha ini adalah otonomi koperasi menjadi hilang.
3. Aliran Persemakmuran ( Commonwealth )
Aliran ini memandang koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kalitas
ekonomi masyarakat. Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat kemitraan
(partnership), di mana pemerintah bertanggungjawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan
koperasi tercipta dengan baik.
b. Menurut saya, koperasi yang berlaku di Indonesia adalah koperasi yang beraliran
persemakmuran, karena anggota pemerintah dengan masyarakat ikut berpartner dalam
mengembangkan suatu koperasi.
3. Uraikan secara singkat dampak revolusi industri yang terjadi di Prancis sehingga mendorong
timbulnya koperasi yang akhirnya menjadi suatu gerakan international?
Jawaban :
Pada revolusi di Perancis, untuk mampu menghadapi serangan industri Inggris, Perancis berusaha
mengganti mesin mesin yang digunakan dengan mesin mesin modern yang berakibat pada
peningkatan pengangguran. Kondisi inilah yang mendorong munculnya pelopor pelopor koperasi
di Perancis, seperti Charles Fourier dan Louis Blanc.
4. Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia tidak terlepas dari kehadiran lumbung lumbung desa
dan bank simpan pinjam pada tahun 1895, yang dipelopori oleh Raden Ngabei Ariawariaatmadja.
Uraikan peranan lumbung lumbung desa dan bank simpan pinjam tersebut dalam mendorong
pertumbuhan koperasi di Indonesia?
Jawaban :
Pada tahun 1985, didirikan Bank Simpan Pinjam De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Hoofden untuk menolong sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari
cengkeraman pelepas uang, yang di kala itu merajarela.Dalam rangka pelaksanaan bank simpan
pinjam tersebut, didirikanlah lumbung lumbung desa di pedesaan Purwokerto. Lmbung desa
adalah lembaga simpan pinjam para petani dalam bentuk bukan uang namun in-natura (simpan
padi, pinjam uang).
5. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan mengglobal, koperasi sebagai badan usaha
(business entity) selain haus tunduk pada prinsip prinsip koperasi, juga harus tunduk kepada
kaidah kaidah bisnis yang berlaku di pasar global yang diakses. Coba pelajari prinsip prinsip
koperasi Indonesia seperti termaktub dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Prinsip
prinsip yang manakah yang dapat menjadi pendorong atau penghambat koperasi dalam
memasuki pasar global?
Jawaban :
Menurut saya,
>> Yang menjadi pendorong, yaitu :
1. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
2. Kemandirian
3. Pendidikan perkoperasian
4. Kerjasama antar koperasi
Lihat saja Koperasi Mahasiswa saat ini, yang menjadi sorotan publik bagaimana koperasi ini
menjalankan sistemnya tanpa mengabaikan nilai atau prinsip dasar dari praktek perkoperasian.
Tanpa sadar koperasi memang telah hidup berdampingan bersama dunia pendidikan generasi
muda. Akan tetapi, eksistensinya menjadi sebuah pertanyaan, koperasi terlihat hadir dengan
kesemuan di tengah gejolaknya kapitalisme yang menguasai mindside generasi muda saat ini.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, yang ada hanyalah proses menuju kesempurnaan itulah
kata pepatah. Begitu pula yang di alami oleh koperasi kampus saat ini, berangkat dari sebuah ide
dan ideologi yang sama untuk mengembalikan ruh koperasi yang terkhusus di tujukan kepada
generasi muda. Tidak menjadikan praktek koperasi ini menjadi sempurna tanpa kesalahan.
Hadirnya koperasi yang hidup bersama dengan lingkaran pendidikan, memunculkan belasan
pertanyaan yang tertimbun dalam benak setiap orang. Waktu yang cukup lama dalam
kebingungan, menghasilkan sikap apatis yang sulit di hilangkan dari orang-orang yang
seharusnya bisa menjadi pionir perjuangan koperasi.
Koperasi mahasiswa hanyalah sebuah nama, di beberapa kampus "koperasi" yang diikuti dengan
kata "mahasiswa" di dalamnya, ternyata tidak di kelola sendiri oleh mahasiswa. Ada lagi
peristiwa bahwa Koperma (Koperasi Mahasiswa) hanyalah sebagai sebuah Unik Kegiatan
Mahasiswa, sebagai ajang mencari pengalaman dan setelah itu tidak ada lagi prosesasi kemajuan
koperasi itu sendiri. Koperasi dijadikan sebagai wadah praktek ekonomi dan berwirausaha dari
para anggotanya. Prinsip, nilai, asas, ideologi hingga sejarah perkoperasian telah menjadi
pengetahuan wajib bagi Koperma yang ada. Akan tetapi, pola fikir dan penafsiran yang terjadi
saat ini, pengetahuan itu hanya dijadikan sebagai suatu yang redaksional, dan akan berhenti
hanya pada sekedar wacana.
Independensi KoperMa
Independen sering disingkat menjadi indie, dapat berarti bebas, merdeka atau berdiri sendiri3.
Secara eksplisit wacana independen juga ada dalam prinsip koperasi, yakni Otonomi dan
Kebebasan. Koperasi bersifat otonom yang merupakan perkumpulan dalam rangka menolong
diri sendiri dan dikendalikan dengan pihak lain, maka harus di ketahui dan dikendalikan oleh
anggota serta tetap mempertahankan keotonomannya4.
Realitanya Koperma masih bergelut dengan sistem kelembagaan yang tidak independen.
Koperma hadir masih dibawah naungan universitas, setidaknya segala kebijakan yang akan
dikeluarkan Koperma harus sesuai dengan kebijakan Universitas. Fenomena ini sangat tidak
sesuai dengan prinsip koperasi yang seharusnya menjadi sebuah dasar yang harus dilaksanakan.
Koperma Indie harus menjadi jargon yang akan mentransformasi mindside orang didalamnya,
agar merenungkan kembali sebuah sistem yang melencang dari dasarnya.
Pada dasarnya koperasi hanyalah benda mati, koperasi hanyalah sebuah nama dan koperasi ada
karena ada yang menggerakan. Siapa penggerak itu? Merekalah kader, pejuang koperasi dengan
berbagai kategori dan latarbelakang, menjelma membentuk barisan yang sederhana untuk
melawan segala bentuk intervensi dalam koperasi. Seperti yang dikatakan Djaburidin Djafar saat
di temui dalam acara bedah buku wajah koperasi di Indonesia, Menteri koperasi seharusnya
berasal dari orang-orang yang berjiwa koperasi, atau setidaknya mengetahui koperasi, bukan dari
golongan kepentingan.
Ironis sekali melihat kalimat itu, koperasi yang hidup dari abad peralihan ke 20, hingga saat ini
dikukuhkan sebagai secara resmi kedalam sebuah kementrian, dan belum menemukan orang
yang sesuai untuk menduduki jabatan urgent di susunan perkoperasian. Hal ini harus menjadi
sebuah cambukan bagi Koperma yang ada di nusantara, untuk memperjuangkan segala prinsip
dan nilai perkoperasian. Karna memang hanya KopKun lah satu-satunya koperasi mahasiswa,
yang berani berdikari dengan segala keterbatasan ruang dan waktu.
Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar
100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi Rochdale, Koperasi-
koperasi ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen.
Dalam rangka lebih memperkuat gerakan Koperasi, pada tahun 1862, Kope
rasi-koperasi
konsumsmi di Inggris menyatukan diri menjadi pusat Koperasi Pembelian
dengan nama The Cooperative Whole-sale Society, disingkat C. W. S. Pada tahun
1945, C. W. S. telah memiliki sekkitar 200 buah pabrik dan tempat
usaha dengan 9.000 pekerja, yang perputaran modalnya
mencapai 55.000.000 poundsterling. Sedangkan pada tahun
1950, jumlah anggota Koperasi di seluruh wilayah Inggris telah berj
umlah lebih dari 11.000.000 orang dari sekitar 50.000.000 orang penduduk Inggris.
1. Tujuan Koperasi
Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal ini diperoleh
dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha(SHU) kepada para anggotanya. Tujuan
koperasi ini membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya. Secara umum badan
usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar- besarnya.
2. Manfaat Koperasi
Berikut ini beberapa manfaat koperasi:
a. Memenuhi kebutuhan anggotanya dengan harga yang relatif murah.
b. Memberikan kemudahan bagi anggotanya untuk memperoleh modal usaha.
c. Memberikan keuntungan bagi anggotanya melalui Sisa Hasil Usaha (SHU).
d. Mengembangkan usaha anggota koperasi.
e. Meniadakan praktik rentenir.
3. Prinsip Koperasi
Menurut UU No 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi yaitu:
a. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara Demokratis.
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masung anggota(andil anggota tersebut dalam koperasi).
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f. Pendidikan perkoperasian.
g. Kerjasama antar koperasi.
4. Kelengkapan Koperasi
Susunan koperasi berikut ini:
a. Anggota koperasi
Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi. Badan hukum
koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup
yang lebih luas.
b. Pengurus koperasi
dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota, tugas pengurus koperasi, mengelola
koperasi dan anggotanya, mengajukan rancangan kerja koperasi, dan membuat
laporan keuangan dan pertanggung jawabannya.
c. Pengawas Koperasi
pengawas koperasi bertugas untuk mengawasi jalannya koperasi.
d. Rapat Anggota
Rapat anggota menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota
dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam hal
pengelolaan koperasi. Rapat anggota juga menetapkan anggaran dasar, mengesahkan
rencana kerja, menetapkan pembagian SHU, serta memilih mengangkat dan
memberhentikan pengurus dan pengawas koperasi.
5. Jenis-Jenis Koperasi
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,koperasi
produsen,dan koperasi kredit usaha (jasa keuangan). Koperasi dapt pula
dikelompokkan berdasarkan jenis usahanya, yaitu sebagai berikut:
a. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan
penyimpanan uang para anggotanya.
b. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang usahanya memenuhi kebutuhan sehari-hari
anggota koperasi.
e. Koperasi produksi adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan produk dan
kemudian dijual atau dipasarkan melalui koperasi.
Prinsip-prinsip koperasi
1. Pembagian SHU dilakukan secara adil dan sebanding berdasar jasa
usaha masing-masing anggota.
2. Kemandirian
3. Pembagian balas jasa yang terbatas pada modal
4. Keanggotan bersifat terbuka dan sukarela
5. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
2. MODAL PINJAMAN
Sumber dari Koperasi lain
Bank
Lembaga keuangan lain
Landasan Koperasi
Landasan idiil : Pancasila.
Landasan struktural : UUD 1945.
Landasan operasional:
- UU No. 25 Tahun 1992
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Landasan mental : kesadaran pribadi dan kesetiakawanan
Koperasi:
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama
atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar
dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara
demokratis oleh anggotanya.
Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik
dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri
dari orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan
sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama.
2. Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk
pada kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri,
menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.
3. Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan
biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.
4. Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi
menerapkan aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah
komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan investasi.
Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Sementara menurut ICA : Cooperative Identity Statement, Manchester, 23 September
1995, Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya
bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan mereka kendalikan
secara demokratis.
Prinsip-prinsip Koperasi
Koperasi bekerja berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip ini merupakan pedoman bagi
Koperasi dalam melaksanakan nilai-nilai Koperasi.
1. Keanggotaan sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yang
keanggotaannya bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia
menggunakan jasa-jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab
keanggotaan, tanpa membedakan gender, latar belakang sosial, ras, politik, atau
agama.
2. Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah
organisasi demokratis yang diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif
menetapkan kebijakan dan membuat keputusaan laki-laki dan perempuan yang
dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada Rapat
Anggota. Dalam Koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu
anggota satu suara) dikelola secara demokratis.
3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan
modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demoktaris.
Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap
modal, diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa
atau semua dari tujuan seperti di bawah ini : a) Mengembangkan Koperasi.
Caranya dengan membentuk dana cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak
dapat dibagikan. b) Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan
transaksi mereka dengan koperasi. c) Mendukung keanggotaan lainnya yang
disepakati dalam Rapat Anggota.
4. Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan
mandiri yang diawasi oleh anggotanya. Apabila Koperasi membuat perjanjian
dengan pihak lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar,
maka hal itu haarus berdasarkan persyaratan yang tetap menjamin adanya
upaya: a) Pengawasan yang demokratis dari anggotanya. b) Mempertahankan
otonomi koperasi.
5. Pendidikan, pelatihan dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan
dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan.
Tujuannya, agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi
perkembangan Koperasi. Koperasi memberikan informasi kepada maasyarakat
umum, khususnya orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyaralat mengenai
hakekat dan manfaat berkoperasi.
6. Kerjasamaa antar koperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal,
regional dan internasional, maka: a) Gerakan Koperasi dapat melayani
anggotanya dengan efektif. b) Dapat memperkuat gerakan Koperasi.
7. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk
pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan
yang diputuskan oleh Rapat Anggota.
Sementara itu Prinsip Koperasi menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian adalah:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.
6. Pendidikan perkoperasian.
7. Kerja sama antar Koperasi
Prinsip yang dianut oleh gerakan Koperasi internasional saat ini adalah yang dicetuskan pada
kongres ICA (International Cooperative Alliance) di Mancchester, Inggris pada tanggal 23 September
1995.
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, dikatakan bahwa KOPERASI adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan berlandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan.
Sementara itu dalam Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (sebelum
diamandemen) kata KOPERASI ini disebut dan dicantumkan dalam penjelasan pasal
33. Namun setelah amandemen, penjelasan atas pasal-pasal dari UUD 1945
dimasukkan dalam batang tubuh. Entah sengaja atau karena khilaf, ternyata kata
KOPERASI ini tidak ikut masuk. Alias ketinggalan atau malah ditinggalkan?
Nampaknya para penyusun UU No. 22 Tahun 1992 itu (Presiden dan DPR) sudah lupa
bahwa para founding father kita bercita-cita untuk menjadikan KOPERASI sebagai
sokoguru perekonomian Indonesia. KOPERASI dianggap sebagai badan usaha yang
terlalu banyak merepoti pemerintah. Karena banyak kredit program yang diterima
KOPERASI (utamanya KUD) raib diselewengkan pengelolanya.
Namun kenyataan di lapangan, berbicara lain. Saat Indonesia mengalami krisis
berkepanjangan, justru eksistensi KOPERASI nampak nyata. Saat hampir semua bank-
bank besar macam BCA, Bank Lippo (bank swasta) , maupun bank pemerintah: Bank
Bumi Daya, Bank Bapindo dan Bank Dagang Negara (yang kemudian ketiga bank
terakhir dilebur menjadi Bank Mandiri) dan banyak bank lain pada colaps, KOPERASI
masih bisa menjadi tumpuan anggota dan masyarakatnya dalam hal melayani
keperluan modal.
Tak bisa dibayangkan, manakala saat itu, selain bank, KOPERASI juga ikut colaps,
pasti akan semakin banyak jumlah angkatan kerja yang mengalami PHK.
Meskipun demikian, sampai sekarang, di mata perbankan, posisi tawar KOPERASI
masih dipandang sebelah mata. Untuk bisa memperoleh kredit, di banyak bank, perlu
KOPERASI melengkapi banyak persyaratan yang sering merepotkan. Memang banyak
KOPERASI yang nakal. Tapi masih lebih banyak KOPERASI yang baik.
KOPERASI dan koperasi, dalam praktek, ada bedanya. KOPERASI (yang sejati)
dibentuk dari, oleh dan untuk memenuhi kebutuhan anggota. Sementara koperasi
dibentuk seorang seorang pemodal yang ingin memutar uangnya di koperasi. Hal ini
dimungkinkan, karena untuk membentuk koperasi, pasca reformasi, sangatlah mudah.
Dulu, badan hukum KOPERASI harus disahkan oleh Kantor Wilayah Koperasi Propinsi
Jawa Timur, selaku wakil dari Pemerintah. Sekarang, cukup disahkan oleh Dinas
Koperasi Kabupaten/Kota saja.
Sejatinya KOPERASI dibentuk demi untuk kesejahteraan anggotanya. Sementara
koperasi dibentuk demi keuntungan pemodal semata. Ibaratnya PT berbaju koperasi.
Bahkan, tak jarang, mereka (para pemodal) itu rela membeli badan hukum KOPERASI
yang sudah tidak aktif lagi dengan nilai tak kurang dari puluhan juta rupiah.
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah
internasional) adalah
Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
Pengelolaan yang demokratis,
Partisipasi anggota dalam ekonomi,
Kebebasan dan otonomi,
Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip
koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
Kerjasama antar koperasi
Jenis Koperasi menurut fungsinya
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi
distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan
konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa
kepada koperasinya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang
dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi,angkutan, dan
sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa
koperasi.
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single
purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu
fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan
bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat
peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling
Inlandschhe Cooperatieve.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada
tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan
semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia.
Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun
fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan
menyengsarakan rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini
kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia
Fungsi dan peran koperasi Indonesia
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi
memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan
perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi
pelajar bangsa
Koperasi berlandaskan hukum
Koperasi berbentuk Badan Hukum menurut Undang-Undang No.12 tahun 1967 adalah
[Organisasi] ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagaiusaha bersama,
berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan,
koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum
mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang
dan hukum pajak
Arti Lambang Koperasi