Perhitungan Tenaga Keperawatan
Perhitungan Tenaga Keperawatan
semester 5
Senin, 21 November 2011 Pengikut
Pengikut (0)
Perhitungan Tenaga Keperawatan
Ikuti
BAB I
Arsip Blog
PENDAHULUAN
2011 (9)
Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam sistem November (6)
kesehatan suatu negara untuk meningkatkan kesehatan hidup masyarakat. Ketenagaan Perhitungan Tenaga Keperawatan
membutuhkan masa persiapan yang terpanjang dibandingkan dengan sumber daya yang lain Supervisi
dan tergantung yang menyalurkan mobilisasi atau usaha-usaha untuk pemerataan Delegasi
pelayanan.
Manajen Konflik
Dalam merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan, Departemen Kesehatan Republik
Leadership
Indonesia telah menyusun modul dasar susunan personalia (DSP) yang memuat tentang
metode perhitungan tenaga kesehatan yaitu estimasi beban kerja. Dalam metode ini tiap-tiap Oktober (1)
pegawai dapat dihitung beban kerjanya berdasarkan tugas dan fungsinya.
Efektifitas dan efisiensi ketenagakerjaan merupakan salah satu indicator keberhasilan
rumah sakit bila didukung oleh ketersediaan jumlah sumberdaya manusia yang cukup Mengenai Saya
dengan kualitas yang tinggi professional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap pegawai. manajemen keperawatan
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dirumah sakit,
Lihat profil lengkapku
begitu pentingnya pelayanan dirumah sakit, bahkan Huber (cit. Nurdjanah, 1999)melaporkan
bahwa 70% tenaga kesehatan dirumah sakit adalah perawat.Sedang Gillies (1994)
memperkirakan bahwa sekitar 75% tenaga keperawatan dirumah sakit adalah perawat, dan
60-70% dari total anggaran digunakan untuk menggaji perawat.Kualitas asuhan keperawatan
dapat dapat mencapai hasil ayng optimal apabila beban kerja dan sumber daya perawat
yang ada memiliki proporsi yang seimbang. Berdasarkan penelitian WHO (1997),beberapa
Negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia ditemikan fakta bahwa perawat yang bekerja
dirumah sakit menjalani peningkatan beban kerja dan masih mengalami kekurangan
perawat. Hal ini disebabkan karena peran perawat belum didefinisikan dengan baik, dan
perawt yang lain masih banyak yang tidak mementingkan absensi. Dengan tanpa dipungkiri
lagi bahwa perawat merupakan kelompok terbesar di era rumah sakit sehingga baik
buruknya pelayanan rumahsakit adlh merupakan citra dari kelompok perawat sebagai jasa
pemberian pelayanan keperawatan.
Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan juga sangat ditunjang oleh
pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat yang memadai. Oleh
karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam
memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan. Dan perencanaan yang baik mempertimbangkan
: klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan
keperawatan, jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga
keperawatan. Untuk itu diperlukan kontribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis
dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit rumah sakit. (Windy
Rakhmawati, S.Kp, M.Kep).
B. RUMUSAN MASALAH
Dari fakta di atas menunjukan bahwa ketenagakerjaan merupakan indicator penting
untuk keberhasialn suatu rumah sakit melakukan pelayanan pada msyarakat. Dari factor
tersebut maka diambil rumusan masalah Perhitungan Ketenagakerjaan Yang Efektif Dan
Efisien.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umumnya adalah agar mengetahui perhitungan ketenagakerjaan yang efektif
dan efisien
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui tentang perhitungan tenaga perawatan yang ada di rumah sakit.
b) Mengetahui hakekat dan prinsip prinsip dalam ketenagkerjaan
c) Mengetahui metode perhitungan dalam kepereawatan
d) Dengan adanya pre planning ini diharapkan agar menambah pengetahuan
tentang pembagian tenaga perawat di sebuah unit di rumah sakit secara
efektif dan efisien.
BAB II
LANDASAN TEORI
http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 1/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
A. HAKEKAT KETENAGAKERJAAN
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengeturan, mobilisasi potensi,
proses motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi
kepuasan melalui karyanya. Hal ini berguna untuk tercapainya tujuan individu,
organisasi, ataupun komunitas dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsaah
yang dianut oleh pimpinan keperawatan tentang pendayagunaan tenaga kerja.
Misalnya, pandangan tentang motivasi kerja dan konsep tentang tenaga keperawatan.
Dari pandangan tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang disesuaikan
dengan gambaran pimpinan.
2. Pendelegasian Tugas
Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada
staf untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian,
seorang pimpinan dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui
usaha orang lain, hal mana merupakan inti manajemen. Selain itu dengan
pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai waktu lebih banyak untuk
melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan evaluasi.
Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemen
yang bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih
besar akan menjadi lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk
memegang tugas atau tantangan yang penting. Sebaliknya kurangnya
pendelegasian akan menghambat inisiatif staf.
Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah
mengambangkan rasa tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasa
percaya diri, berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan.. Disamping
itu mamfaat pendelegasian untuk kepala bidang keperawatan sendiri adalah
mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal lain seperti
perencanaan dan evaluasi, meningkatkan kedewasaan dan rasa percaya diri,
memberikan pengaruh dan power baik intern maupun ekstern, dapat
mencapai pelayanan dan sasaran keperawatan melalui usaha orang lain
http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 2/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
Walaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyak
pimpinan yang gagal mengerjakan pendelegasian ini. Beberapa alasan yang
menghambat dalam melakukan pendelegasian :
o meyakini pendapat yang salah Jika kamu ingin hal itu dilaksanakan
dengan tepat, kerjakanlah sendiri.
o takut persaingan
o kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap staf, merasa staf kurang
memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan tugas tersebut.
http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 3/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
1. tetapkan tugas yang akan didelegasikan
4. uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil
tersebut
5. jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut
8. berikan dukungan
9. evaluasi hasilnya
3. Koordinasi
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian
antar tenaga yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat
dengan anggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian lain.
Manfaat Koordinasi:
- menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal / bagian dan
perasaan lebih penting dari yang lain
Cara koordinasi:
Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan,
pembakuan formulir yang berlaku.
4. Manajemen Waktu
Dalam mengorganisir sumber daya, sering kepala bidang keperawatan
mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak
waktu pengelola dihabiskan untuk orang lain. Oleh karena itu perlu
pengontrolan waktu sehingga dapat digunakan lebih efektif.
Untuk mengendalikan waktu agar lebih efektif perlu :
1. analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan
kategori kegiatan yang ada
4. mendelegasikan
http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 4/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
e. Frekuensi tindakan yang dibutuhkan
f. Rata-rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung
g. Pemberian cuti
Menurut Suyanto (2008), perhitungan tenaga kerja perawat perlu diperhatikan hal-hal, sebagai berikut
:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan.
a. Faktor klien, meliputi : tingkat kompleksitas perawat, kondisi pasien sesuai dengan
jenis penyakit dan usianya, jumlah pasien dan fluktuasinya, keadaan sosial ekonomi
dan harapan pasien dan keluarga.
c. Faktor lingkungan, meliputi : tipe dan lokasi rumah sakit, lay out keperawatan,
fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan, kelengkapan peralatan medik atau
diagnostik, pelayanan penunjang dari instalasi lain dan macam kegiatan yang
dilaksanakan.
d. Faktor organisasi, meliputi : mutu pelayanan yang ditetapkan dan kebijakan pembinaan
dan pengembangan.
b. Hasil Work Shop Perawatan oleh Dep.Kes RI di Ciloto Tahun 1971 menyebutkan
bahwa :
Jumlah tenaga keperawatan : pasien = 5 : 9 tiap shift.
http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 5/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
Metode Swanburg
Contoh kasus
Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 orang dengan ketergantungan minimal, 8
orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total.
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :
Minimal Parsial Total Jumlah
Pagi 0,17 x 3 = 0,51 0.27 x 8 = 2.16 0.36 x 6 = 2.16 4.83 (5) orang
Sore 0.14 x 3 = 0.42 0.15 x 8 = 1.2 0.3 x 6 = 1.8 3.42 (4) orang
Malam 0.07 x 3 = 0.21 0.10 x 8 = 0.8 0.2 x 6 = 1.2 2.21 (2) orang
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari 11
Orang
3) Metode Gillies
Gillies (1994) menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit
perawatan
adalah sebagai berikut :
Jumlah jam keperawatan rata rata jumlah
yang dibutuhkan klien/hari x klien/hari x hari/tahun
Jumlah hari/tahun - hari libur x jmlh jam kerja
Masing2 tiap perawat
Perawat
jumlah keperawatan yang dibutuhkan /tahun
= jumlah jam keperawatan yang di berikan perawat/tahun
= jumlah perawat di satu unit
Prinsip perhitungan rumus Gillies :
Jumlah Jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari adalah :
http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 6/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
1. waktu keperawatan langsung (rata rata 4-5 jam/klien/hari) dengan spesifikasi pembagian
adalah : keperawatan mandiri (self care) = x 4 = 1 jam , keperawatan partial (partial
care ) = x 4 = 3 jam , keperawatan total (total care) = 1-1.5 x 4 = 4-6 jam dan
keperawatan intensif (intensive care) = 2 x 4 jam = 8 jam.
2. Waktu keperawatan tidak langsung
menurut RS Detroit (Gillies, 1994) = 38 menit/klien/hari
menurut Wolfe & Young ( Gillies, 1994) = 60 menit/klien/hari = 1 jam/klien/hari
3. Waktu penyuluhan kesehatan lebih kurang 15 menit/hari/klien = 0,25 jam/hari/klien
4. Rata rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit
berdasarkan rata - rata biaya atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR) dengan
rumus :
Contoh
1. Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
2. Rata rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan
ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total)
3. Jumlah jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam kerja
perhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
4. Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)
4) Metode Swansburg
Contoh:
Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata perhari .
Jumlah jam kontak langsung perawat klien = 5 jam /klien/hari.
1) total jam perawat /hari : 17 x 5 jam = 85 jam jumlah perawat yang dibutuhkan :
85 / 7 = 12,143 ( 12 orang) perawat/hari
2) Total jam kerja /minggu = 40 jam jumlah shift perminggu = 12 x 7 (1 minggu) = 84
shift/minggu jumlah staf yang dibutuhkan perhari = 84/6 = 14 orang (jumlah staf sama
bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja perminggu dan 7 jam/shift)
http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 7/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
Menurut Warstler dalam Swansburg dan Swansburg (1999), merekomendasikan
untuk
pembagian proporsi dinas dalam satu hari pagi : siang : malam = 47 % : 36 % : 17 %
Sehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari = 14 orang
Pagi : 47% x 14 = 6,58 = 7 orang
Sore : 36% x 14 = 5,04 = 5 orang
Malam : 17% x 14 = 2,38 = 2 orang
DAFTAR PUSTAKA
Douglas, Laura Mae. (1992) The effective Nurse : Leader and Manager ., 4 Th. Ed,.
Mosby -
year book, Inc.
Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998). Management Decision Making for Nurses (3rd
ed)
Philadelphia: Lippincot Raven Publisher
Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (2000). Leaderships Roles and Management Functions
in
Nursing (3rd ed) Philadelphia: Lippincot Raven Publisher
Swansburg, R.C. & Swansburg, R.J. (1999). Introductory management and leadership
for
nurses. Canada : Jones and Barlett Publishers
Posting Komentar
http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 8/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 9/9