Anda di halaman 1dari 9

8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan

Lainnya Blog Berikut ahmadihsanramadhan11@gmail.com Dasbor Logout

semester 5
Senin, 21 November 2011 Pengikut

Pengikut (0)
Perhitungan Tenaga Keperawatan
Ikuti

BAB I
Arsip Blog
PENDAHULUAN
2011 (9)

A. LATAR BELAKANG Desember (2)

Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam sistem November (6)
kesehatan suatu negara untuk meningkatkan kesehatan hidup masyarakat. Ketenagaan Perhitungan Tenaga Keperawatan
membutuhkan masa persiapan yang terpanjang dibandingkan dengan sumber daya yang lain Supervisi
dan tergantung yang menyalurkan mobilisasi atau usaha-usaha untuk pemerataan Delegasi
pelayanan.
Manajen Konflik
Dalam merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan, Departemen Kesehatan Republik
Leadership
Indonesia telah menyusun modul dasar susunan personalia (DSP) yang memuat tentang
metode perhitungan tenaga kesehatan yaitu estimasi beban kerja. Dalam metode ini tiap-tiap Oktober (1)
pegawai dapat dihitung beban kerjanya berdasarkan tugas dan fungsinya.
Efektifitas dan efisiensi ketenagakerjaan merupakan salah satu indicator keberhasilan
rumah sakit bila didukung oleh ketersediaan jumlah sumberdaya manusia yang cukup Mengenai Saya
dengan kualitas yang tinggi professional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap pegawai. manajemen keperawatan
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dirumah sakit,
Lihat profil lengkapku
begitu pentingnya pelayanan dirumah sakit, bahkan Huber (cit. Nurdjanah, 1999)melaporkan
bahwa 70% tenaga kesehatan dirumah sakit adalah perawat.Sedang Gillies (1994)
memperkirakan bahwa sekitar 75% tenaga keperawatan dirumah sakit adalah perawat, dan
60-70% dari total anggaran digunakan untuk menggaji perawat.Kualitas asuhan keperawatan
dapat dapat mencapai hasil ayng optimal apabila beban kerja dan sumber daya perawat
yang ada memiliki proporsi yang seimbang. Berdasarkan penelitian WHO (1997),beberapa
Negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia ditemikan fakta bahwa perawat yang bekerja
dirumah sakit menjalani peningkatan beban kerja dan masih mengalami kekurangan
perawat. Hal ini disebabkan karena peran perawat belum didefinisikan dengan baik, dan
perawt yang lain masih banyak yang tidak mementingkan absensi. Dengan tanpa dipungkiri
lagi bahwa perawat merupakan kelompok terbesar di era rumah sakit sehingga baik
buruknya pelayanan rumahsakit adlh merupakan citra dari kelompok perawat sebagai jasa
pemberian pelayanan keperawatan.
Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan juga sangat ditunjang oleh
pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat yang memadai. Oleh
karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam
memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan. Dan perencanaan yang baik mempertimbangkan
: klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan
keperawatan, jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga
keperawatan. Untuk itu diperlukan kontribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis
dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit rumah sakit. (Windy
Rakhmawati, S.Kp, M.Kep).
B. RUMUSAN MASALAH
Dari fakta di atas menunjukan bahwa ketenagakerjaan merupakan indicator penting
untuk keberhasialn suatu rumah sakit melakukan pelayanan pada msyarakat. Dari factor
tersebut maka diambil rumusan masalah Perhitungan Ketenagakerjaan Yang Efektif Dan
Efisien.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umumnya adalah agar mengetahui perhitungan ketenagakerjaan yang efektif
dan efisien
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui tentang perhitungan tenaga perawatan yang ada di rumah sakit.
b) Mengetahui hakekat dan prinsip prinsip dalam ketenagkerjaan
c) Mengetahui metode perhitungan dalam kepereawatan
d) Dengan adanya pre planning ini diharapkan agar menambah pengetahuan
tentang pembagian tenaga perawat di sebuah unit di rumah sakit secara
efektif dan efisien.

BAB II
LANDASAN TEORI

http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 1/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan

A. HAKEKAT KETENAGAKERJAAN
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengeturan, mobilisasi potensi,
proses motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi
kepuasan melalui karyanya. Hal ini berguna untuk tercapainya tujuan individu,
organisasi, ataupun komunitas dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsaah
yang dianut oleh pimpinan keperawatan tentang pendayagunaan tenaga kerja.
Misalnya, pandangan tentang motivasi kerja dan konsep tentang tenaga keperawatan.
Dari pandangan tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang disesuaikan
dengan gambaran pimpinan.

B. PRINSIP PRINSIP DALAM KETENAGAKERJAAN


1. Pembagian Kerja
Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi
sehingga setiap orang memilik tugas tertentu. Untuk ini kepala bidang
keperawatan perlu mengetahui tentang :
1. pendidikan dan pengalaman setiap staf

2. peran dan fungsi perawat yang diterapkan di RS tersebut

3. mengetahui ruang lingkup tugas kepala bidang keperawatan dan


kedudukan dalam organisasi

4. mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung


jawabnya

5. mengetahui hal- hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan


kepada tenaga non keperawatan

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian


kerja
1. jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan
kemampuannya
2. tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan
tertulis
3. tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas
4. variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya
5. mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan
6. penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan
dan waktu
Disamping itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor,
minta bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia
menerima tugas

2. Pendelegasian Tugas
Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada
staf untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian,
seorang pimpinan dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui
usaha orang lain, hal mana merupakan inti manajemen. Selain itu dengan
pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai waktu lebih banyak untuk
melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan evaluasi.
Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemen
yang bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih
besar akan menjadi lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk
memegang tugas atau tantangan yang penting. Sebaliknya kurangnya
pendelegasian akan menghambat inisiatif staf.
Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah
mengambangkan rasa tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasa
percaya diri, berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan.. Disamping
itu mamfaat pendelegasian untuk kepala bidang keperawatan sendiri adalah
mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal lain seperti
perencanaan dan evaluasi, meningkatkan kedewasaan dan rasa percaya diri,
memberikan pengaruh dan power baik intern maupun ekstern, dapat
mencapai pelayanan dan sasaran keperawatan melalui usaha orang lain

http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 2/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
Walaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyak
pimpinan yang gagal mengerjakan pendelegasian ini. Beberapa alasan yang
menghambat dalam melakukan pendelegasian :
o meyakini pendapat yang salah Jika kamu ingin hal itu dilaksanakan
dengan tepat, kerjakanlah sendiri.

o kurang percaya diri

o takut dianggap malas

o takut persaingan

o takut kehilangan kendali

o merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian,


mempunyai definisi kerja yang tidak jelas

o takut tidak disukai oleh staf, dianggap melemparkan tugas

o menolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain

o kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah,


sehubungan dengan tugas yang didelegasika

o kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikan

o kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap staf, merasa staf kurang
memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan tugas tersebut.

Dalam pendelegasian wewenang, masalah yang terpenting adalah apa


tugas dan seberapa besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan
kepada staf.
Hal ini tergantung pada :
a. Sifat kegiatan ; untuk kegiatan rutin, delegasi wewenang dapat diberikan
lebih besar kepada staf.

b. Kemampuan staf ; tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau


terlalu berat.

c. Hasil yang diharapkan ; Applebaum dan Rohrs menyarankan agar


pimpinan jangan mendelegasikan tanggung jawab untuk perencanaan
strategik atau mengevaluasi dan mendisiplin bawahan baru. Mereka juga
menyarankan agar mendelegasikan tugas yang utuh dari pada
mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.

Beberapa petunjuk untuk melakukan pendelegasian yang efektif :


jangan membaurkan dengan pelemparan tugas. Oleh karena itu jangan
mendelegasikan tugas yang anda sendiri tidak mau melakukannya.

jangan takut salah

jangan mendelegasikan tugas pada seseorang yang kurang memiliki


ketrampilan atau pengetahuan untuk sukses

kembangkan tingkat keterampilan dan pengetahuan staf, sehingga mereka


dapat melakukan tugas yang didelegasikan

perlihatkan rasa percaya atas kemampuan staf untuk berhasil

antisipasi kesalahan yang dapat terjadi dan ambil langkah pemecahan


masalahnya

hindari kritik bila terjadi kesalahan

berikan penjelasan yang jelas tentang tanggung jawab, wewenang,


tanggung gugat dan dukungan yang tersedia

berikan pengakuan dan penghargaan atas tugas yang telah terlaksana


dengan baik

Langkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian yang


efektif :

http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 3/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
1. tetapkan tugas yang akan didelegasikan

2. pilihlah orang yang akan diberi delegasi

3. berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas

4. uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil
tersebut

5. jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut

6. minta staf tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan


staf tersebut atas tugas yang didelegasikan.

7. tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangan

8. berikan dukungan

9. evaluasi hasilnya

3. Koordinasi
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian
antar tenaga yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat
dengan anggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian lain.
Manfaat Koordinasi:
- menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal / bagian dan
perasaan lebih penting dari yang lain

- menumbuhkan rasa saling membantu

- menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf

Cara koordinasi:
Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan,
pembakuan formulir yang berlaku.

4. Manajemen Waktu
Dalam mengorganisir sumber daya, sering kepala bidang keperawatan
mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak
waktu pengelola dihabiskan untuk orang lain. Oleh karena itu perlu
pengontrolan waktu sehingga dapat digunakan lebih efektif.
Untuk mengendalikan waktu agar lebih efektif perlu :
1. analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan
kategori kegiatan yang ada

2. memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap aktifitas

3. menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan


perkembangannnya serta tujuan yang akan dicapai

4. mendelegasikan

Hambatan yang sering terjadi pada pengaturan waktu


1. terperangkap dalam pekerjaan
2. menunda karena takut salah
3. tamu yang tidak terjadwal
4. telpon
5. rapat yang tidak produktif
6. peraturan open door
7. tidak dapat mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak perlu

C. Perhitungan Tenaga Perawat.

Didalam penerapan kebutuhan ketenagakerjaan harus diperhatikan adanya faktor


yang terkait beban kerja perawat, diantaranya seperti berikut :
a. Jumlah klien yang dirawat/hari/bulan/tahun dalam suatu unit
b. Kondisi atau tingkat ketergantungan klien
c. Rata-rata hari perawatan klien
d. Pengukuran perawatan langsung dan tidak langsung

http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 4/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
e. Frekuensi tindakan yang dibutuhkan
f. Rata-rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung
g. Pemberian cuti

Menurut Suyanto (2008), perhitungan tenaga kerja perawat perlu diperhatikan hal-hal, sebagai berikut
:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan.

a. Faktor klien, meliputi : tingkat kompleksitas perawat, kondisi pasien sesuai dengan
jenis penyakit dan usianya, jumlah pasien dan fluktuasinya, keadaan sosial ekonomi
dan harapan pasien dan keluarga.

b. Faktor tenaga, meliputi : jumlah dan komposisi tenaga keperawatan, kebijakan


pengaturan dinas, uraian tugas perawat, kebijakan personalia, tingkat pendidikan dan
pengalaman kerja, tenaga perawat spesialis dan sikap ethis professional.

c. Faktor lingkungan, meliputi : tipe dan lokasi rumah sakit, lay out keperawatan,
fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan, kelengkapan peralatan medik atau
diagnostik, pelayanan penunjang dari instalasi lain dan macam kegiatan yang
dilaksanakan.

d. Faktor organisasi, meliputi : mutu pelayanan yang ditetapkan dan kebijakan pembinaan
dan pengembangan.

2. Rumusan perhitungan tenaga perawat

a. Peraturan Men.Kes.R.I. No.262/Men.Kes./Per/VII/1979 menetapkan bahwa


perbandingan jumlah tempat tidur rumah sakit dibanding dengan jumlah perawat
adalah sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : Jumlah perawat = 3-4 tempat tidur : 2 perawat.

b. Hasil Work Shop Perawatan oleh Dep.Kes RI di Ciloto Tahun 1971 menyebutkan
bahwa :
Jumlah tenaga keperawatan : pasien = 5 : 9 tiap shift.

c. Menggunakan sistem klasifikasi pasien berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga.

Klasifikasi Klien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Menurut Douglas (1984, dalam


Swansburg & Swansburg, 1999) membagi klasifikasi klien berdasarkan tingkat
ketergantungan klien dengan menggunakan standar sebagai berikut :

a) Kategori I : self care/perawatan mandiri, memerlukan waktu 1-2 jam/hari


kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
makanan dan minum dilakukan sendiri
ambulasi dengan pengawasan
observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shift
minimal dengan status psikologi stabil
perawatan luka sederhana.

b) Kategori II : Intermediate care/perawatan partial, memerlukan waktu 3-4 jam/hari


kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
ambulasi dibantu
pengobatan dengan injeksi
klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran dicatat
klien dengan infus, dan klien dengan pleura pungsi.

c) Kategori III : Total care/Intensif care, memerlukan waktu 5-6 jam/hari


semua kebutuhan klien dibantu
perubahan posisi setiap 2 jam dengan bantuan
observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
makan dan minum melalui selang lambung
pengobatan intravena perdrip
dilakukan suction
gelisah / disorientasi
perawatan luka kompleks

D. Metode metode Cara Perhitungan Ketenagakerjaan


Tingkat ketergantungan perhitungan tenaga perawat ada beberapa metode, antara
lain yaitu
Metode Douglas
Metode Sistem Akuitas
Metode Gillies

http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 5/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
Metode Swanburg

Penjelasan dari metode-metode cara perhitungan ketenagakerjaan adalah sebagai berikut


:
1) Metode Douglas
Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah
perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi
klien, dimana masingmasing kategori mempunyai nilai standar per shift nya,
yaitu sebagai berikut :
Jumla Klasifikasi KLien
h Minimal Parsial Total
Pasie Pagi Sore Mala Pagi Sore Mala Pagi Sore Mala
n m m m
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
dst

Contoh kasus
Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 orang dengan ketergantungan minimal, 8
orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total.
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :
Minimal Parsial Total Jumlah
Pagi 0,17 x 3 = 0,51 0.27 x 8 = 2.16 0.36 x 6 = 2.16 4.83 (5) orang
Sore 0.14 x 3 = 0.42 0.15 x 8 = 1.2 0.3 x 6 = 1.8 3.42 (4) orang
Malam 0.07 x 3 = 0.21 0.10 x 8 = 0.8 0.2 x 6 = 1.2 2.21 (2) orang
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari 11
Orang

2) Metode Sistem Akuitas


Kelas I : 2 jam/hari
Kelas II : 3 jam/hari
Kelas III : 4,5 jam/hari
Kelas IV : 6 jam/hari
Untuk tiga kali pergantian shift Pagi : Sore : Malam = 35% : 35 % : 30%
Contoh :
Rata rata jumlah klien
1. kelas I = 3 orang x 2 jam/hari = 6 jam
2. kelas II = 8 orang x 3 jam/hari = 24 jam
3. kelas III = 4 orang x 4.5 jam/hari = 18 jam
4. kelas IV = 2 orang x 6 jam/hari = 12 jam
Jumlah jam : 60 jam
- pagi/sore = 60 jam x 35% = 2.625 orang (3 orang)
8 jam
- Malam = 60 jam x 30% = 2.25 orang (2 orang )
8 jam
jadi jumlah perawat dinas 1 hari = 3+3+2 = 8 orang.

3) Metode Gillies
Gillies (1994) menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit
perawatan
adalah sebagai berikut :
Jumlah jam keperawatan rata rata jumlah
yang dibutuhkan klien/hari x klien/hari x hari/tahun
Jumlah hari/tahun - hari libur x jmlh jam kerja
Masing2 tiap perawat
Perawat
jumlah keperawatan yang dibutuhkan /tahun
= jumlah jam keperawatan yang di berikan perawat/tahun
= jumlah perawat di satu unit
Prinsip perhitungan rumus Gillies :
Jumlah Jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari adalah :

http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 6/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
1. waktu keperawatan langsung (rata rata 4-5 jam/klien/hari) dengan spesifikasi pembagian
adalah : keperawatan mandiri (self care) = x 4 = 1 jam , keperawatan partial (partial
care ) = x 4 = 3 jam , keperawatan total (total care) = 1-1.5 x 4 = 4-6 jam dan
keperawatan intensif (intensive care) = 2 x 4 jam = 8 jam.
2. Waktu keperawatan tidak langsung
menurut RS Detroit (Gillies, 1994) = 38 menit/klien/hari
menurut Wolfe & Young ( Gillies, 1994) = 60 menit/klien/hari = 1 jam/klien/hari
3. Waktu penyuluhan kesehatan lebih kurang 15 menit/hari/klien = 0,25 jam/hari/klien
4. Rata rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit
berdasarkan rata - rata biaya atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR) dengan
rumus :

Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu x 100 %


Jumlah tempat tidur x 365 hari
5. Jumlah hari pertahun yaitu : 365 hari.
6. Hari libur masing-masing perawat per tahun, yaitu : 73 hari ( hari minggu/libur = 52
hari ( untuk hari sabtu tergantung kebijakan rumah sakit setempat, kalau ini merupakan
hari libur maka harus diperhitungkan , begitu juga sebaliknya ), hari libur nasional = 13
hari, dan cuti tahunan = 8 hari).
7. Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu (kalau hari kerja efektif 6 hari
maka 40/6 = 6.6 = 7 jam per hari, kalau hari kerja efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam per
hari)
8. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit harus ditambah 20% (untuk
antisipasi kekurangan /cadangan ).
9. Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 %

Contoh
1. Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
2. Rata rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan
ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total)
3. Jumlah jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam kerja
perhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
4. Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)

Jumlah jam keperawatan langsung


- Ketergantungan minimal = 3 orang x 1 jam = 3 jam
- Ketergantungan partial = 8 orang x 3 jam = 24 jam
- Ketergantungan total = 6 orang x 6 jam = 36 jam
Jumlah jam = 63 jam
Jumlah keperawatan tidak langsung
17 orang klien x 1 jam = 17 jam
Pendidikan Kesehatan = 17 orang klien x 0,25 = 4,25 jam

Sehingga Jumlah total jam keperawatan /klien/hari :


63 jam + 17 jam + 4,25 jam = 4,96 Jam/klien/hari
17 orang
Jadi,,
1. Jumlah tenaga yang dibutuhkan :
4,96 x 17 x 365 = 30.776,8 = 15,06 orang ( 15 orang )
(365 73) x 7 2044
2. Untuk cadangan 20% menjadi 15 x 20% = 3 orang
3. Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 15 + 3 = 18 orang /hari
Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 10 : 8
orang

4) Metode Swansburg
Contoh:
Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata perhari .
Jumlah jam kontak langsung perawat klien = 5 jam /klien/hari.
1) total jam perawat /hari : 17 x 5 jam = 85 jam jumlah perawat yang dibutuhkan :
85 / 7 = 12,143 ( 12 orang) perawat/hari
2) Total jam kerja /minggu = 40 jam jumlah shift perminggu = 12 x 7 (1 minggu) = 84
shift/minggu jumlah staf yang dibutuhkan perhari = 84/6 = 14 orang (jumlah staf sama
bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja perminggu dan 7 jam/shift)

http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 7/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan
Menurut Warstler dalam Swansburg dan Swansburg (1999), merekomendasikan
untuk
pembagian proporsi dinas dalam satu hari pagi : siang : malam = 47 % : 36 % : 17 %
Sehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari = 14 orang
Pagi : 47% x 14 = 6,58 = 7 orang
Sore : 36% x 14 = 5,04 = 5 orang
Malam : 17% x 14 = 2,38 = 2 orang

DAFTAR PUSTAKA

DepKesRI (2003), Indonesia sehat 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I

Douglas, Laura Mae. (1992) The effective Nurse : Leader and Manager ., 4 Th. Ed,.
Mosby -
year book, Inc.

Gillies, D.A. (1994). Nursing management, a system approach. Third Edition.


Philadelphia :
WB Saunders.

Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998). Management Decision Making for Nurses (3rd
ed)
Philadelphia: Lippincot Raven Publisher

Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (2000). Leaderships Roles and Management Functions
in
Nursing (3rd ed) Philadelphia: Lippincot Raven Publisher

Swansburg, R.C. & Swansburg, R.J. (1999). Introductory management and leadership
for
nurses. Canada : Jones and Barlett Publishers

Diposting oleh manajemen keperawatan di 19.08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Unknown (Google) Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 8/9
8/15/2017 semester 5: Perhitungan Tenaga Keperawatan

Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

http://queenbeeieffa.blogspot.co.id/2011/11/perhitungan-tenaga-keperawatan.html 9/9

Anda mungkin juga menyukai