Komdat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUGAS

KOMUNIKASI DATA

MULTIPLEXING DAN DEMULTIPLEXING

NAMA : 1. APRILLIANA INDAH L


2. MARIS FEDORA

KELAS : TT-4C

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK


ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2017
MULTIPLEXING DAN DEMULTIPLEXING
A. DASAR TEORI
Multiplexing ialah Teknik menggabungkan beberapa sinyal atau informasi untuk
dikirimkan secara bersamaan dan menjadi satu saluran saja. Dimana perangkat yang
melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver /
Mux. Demultiplexing ialah penerima, gabungan sinyal sinyal itu akan kembali di pisahkan
sesuai dengan tujuan masing masing.
Dalam kata lain, multiplexing adalah teknik menggabungkan beberapa sinyal secara
bersamaan pada suatu saluran transmisi. Di sisi penerima, pemisahan gabungan sinyal
tersebut sesuai dengan tujuan masing-masing disebut Demultiplexing. Dalam multiplexing,
perangkat yang memalukan multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah
Transceiver/Mux. Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan
Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux. Multiplexer mengkombinasikan (me-
multiplex) data dari n input dan mentransmisi melalui kapasitas data link yang tinggi.
Demultiplexer menerima aliran data yang di-multiplex (pemisahan (demultiplex) dari data
tersebut tergantung pada saluran) dan mengirimnya ke line output yang diminta.
Multiplexing memiliki Tujuan utama yaitu : Untuk menghemat jumlah saluran fisik
misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik dan meningkatkan
effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses
bersama. Terdapat sebuah alat untuk melakukan multiplexing dan demultiplexing,nama alat
tersebut untuk melakukan multiplexing disebut multiplexer (MUX) dan alat yang melakukan
proses yang berlawanan disebut demultiplexer (DEMUX).
Beberapa alasan penggunan multiplex:
Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin
Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi digunakan semaksimum mungkin
Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran
terminal ke titik yang sama.
Jenis-Jenis Multiplexing :
Frequency Division Multiplexing (FDM)
Time Division Multiplexing (TDM)
Statistical Time Division Multiplexing (STDM)
A. Multiplexing
Input

Input dari sistem multiplexing ini menggunakan 6 sinyal sinus untuk input, 6
sinyal tersebut memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Dimana masing masing
input menggunakan 2 input sinyal yang telah di SUM. SUM merupakan
komponen untuk mnggabungan/pemodulasian sinyal informasi dengan sinyal
carrier nya.

Gambar 1 Penggunan komponen SUM pada penggabungan sinyal informasi


dengan sinyal carrier

Sine Wave 1
Amplitude : 1
Frekuensi : 45Hz
Sine Wave 2
Amplitude : 1
Frekuensi : 10Hz

Hasil Modulasi Sine Wave 1 dan Sine Wave 2 dimodulasi menggunakan komponen SUM
pada simulink dan menghasilkan Sinyal Input 1.

Sinyal Input 2

Sine Wave 3
Amplitude : 2
Frekuensi : 5.5Hz
Sine Wave 4
Amplitude : 1
Frekuensi : 3Hz

Hasil Modulasi Sine Wave 3 dan Sine Wave 4 dimodulasi menggunakan komponen SUM
pada simulink dan menghasilkan Sinyal Input 2.
Sinyal Input 3

Sine Wave 5
Amplitude : 2
Frekuensi : 10Hz

Sine Wave 6
Amplitude : 2
Frekuensi : 24

Hasil Modulasi Sine Wave 5 dan Sine Wave 6 dimodulasi menggunakan komponen SUM
pada simulink dan menghasilkan Sinyal Input 3.
MULTIPLEXING
Input diproses untuk dijadikan satu sinyal dengan teknik multiplexing. Satu sinyal yang telah
termultiplexing tersebut berisi sinyal-sinyal input yang masing telah bergabung bersama
carrier.

Gambar 10 Penggunan multiplexing 3:1 pada penggabungan 3 sinyal termodulasi


Gambar sinyal yang telah dimultiplexing

DEMULTIPLEXING

Sinyal yang telah dikirim akan sampai di penerima, lalu sinyal tersebut akan dikembalikan
kembali menjadi 3 sinyal seperti awalnya, maka digunakan Demultiplexing, lalu pembagian
frekuensi dikembalikan seperti semula menggunakan filter low pass dan AM demodulator.
Sinyal yang telah dibagi masih berisi gabungan antara sinyal informasi dan masing-masing
sinyal carriernya.
Gambar 12 Penggunan demultiplexing 1:3 pada pemisahan 3 sinyal termultiplexing, lalu difilter menggunakan
LPF dan dikembalikan dengan AM demodulator

Gambar Sinyal yang telah di demultiplexing

Anda mungkin juga menyukai