Kaliammah Ganthikumar
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
(kaliammah_kumar@yahoo.com)
ABSTRACT
Cardiopulmonary resuscitation (CPR) is a livesaving technique which is very useful in many
emergencies, such as heart attack or near drowning, in which someones breathing or heartbeat has
stopped.The American Heart Association recommends that everyone - doesnt have experience or
medical personnel can start CPR with chest compression. Chest compression can help to save
someones life eventhough you doesnt have knowledge. Its better then doing nothing. CPR can
delivery enough oxygen to brain and vital organ till definitive medication is given to restore normal
heart rthym. The supply of oxygen to brain is distupted for eight to te minutes can cause death.CPR
for a cardiac arrest I starting from circulation then breathing then airway( C-B-A)
Keyword: Technique CPR, CPR for cardiac arrest
sebagai lanjutan dari BHD disebut Bantuan Hidup
PENDAHULUAN Lanjut atau Advance Cardiac Life Support (ACLS).1
Resusitasi jantung paru (RJP) adalah metode untuk Basic life support atau bantuan hidup dasar (BHD)
mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi adalah pendekatan sistemik untuk penilaian
pada pasien yang mengalami henti napas dan pertama pasien, mengaktifkan respon gawat
henti jantung yang tidak diharapkan mati pada darurat. BHD sangat bermanfaat bagi
saat itu. Tindakan RJP ini tidak hanya berlaku penyelamatan kehidupan mengingat dengan
dalam ruangan operasi, tapi dapat juga diluar jika pemberian sirkulasi dan napas buatan secara
terdapat suatu kejadian dimana ada seorang sederhana. BHD memberikan asupan oksigen dan
pasien atau korban, dalam usaha sirkulasi darah ke sistem tubuh terutama organ
mempertahankan hidupnya dalam keadaan yang sangat vital dan sensitif terhadap kekurangan
mengancam jiwa. Hal ini dikenal dengan Bantuan oksigen seperti otak dan jantung. Berhentinya
Hidup Dasar (BHD) atau Basic Life Support (BLS). sirkulasi beberapa detik sampai beberapa menit,
Sedangkan bantuan yang dilakukan dirumah sakit asupan oksigen ke dalam otak terhenti, terjadi
hipoksia otak yang yang mengakibatkan
58
http://intisarisainsmedis.weebly.com/
E- ISSN: 2503-3638, Print ISSN: 2089-9084
ISM VOL. 6 NO.1, MEI-AGUSTUS, HAL 58-64
59
http://intisarisainsmedis.weebly.com/
E- ISSN: 2503-3638, Print ISSN: 2089-9084
ISM VOL. 6 NO.1, MEI-AGUSTUS, HAL 58-64
penyakit kronis tertentu tidak termasuk henti semakin cepat pula frekuensi pernafasan dan
jantung atau cardiac arrest.2 sebaliknya. Terdapat banyak sebab jantung dapat
Sebagian besar henti jantung disebabkan oleh berhenti bekerja antaranya penyakit jantung,
fibrilasi ventrikel atau takikardi tanpa denyut, gangguan pernafasan, syok, penurunan kesadaran,
kemudian disusun oleh ventrikel asistol dan dan komplikasi penyakit lain,seperti stroke. 5
terakhirnya oleh disosiasi elektro-mekanik. Dua 2.5 BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
jenis henti jantung yang berakhir lebihsulit
ditanggulangi kerana akibat gangguan pacemaker Bantuan hidup dasar (BHD) atau basic life support
jantung. Fibirilasi ventrikel terjadi karena (BLS) ialah oksigenasi darurat yang diberikan
koordinasi aktivitas jantung menghilang.34 secara efektif pada organ vital seperti otak dan
Henti jantung ditandai oleh denyut nadi besar jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi
yang tidak teraba (karotis, femoralis, radialis) buatan sampai paru dan jantung dapat
disertai kebiruan (sianosis), pernafasan berhenti menyediakan oksigen dengan kekuatan sendiri
atau gasping, tidak terdapat dilatasi pupil karena secara normal. Untuk dapat mengingat dengan
bereaksi terhadap rangsang cahaya dan pasien mudah tindakan pada BHD ini dirumuskan dengan
tidak sadar. Pengiriman oxygen ke otak tergantung huruf A, B dan C iaitu : 234
pada curah jantung, kadar hemoglobin (Hb), A airway (jalan nafas)
saturasi Hb terhadap oxygen dan fungsi B breathing (bantuan nafas)
pernapasan. Iskemia melebihi 3-4 menit pada suhu C circulation (bantuan sirkulasi)
normal akan menyebabkan kortek serebri rusak
menetap, walaupun setelah itu dapat membuat RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
jantung berdenyut kembali.5 Sebelum melakukan tahapan A (airway) terlebih
dahulu dilakukan prosedur awal pada korban,
SISTEM PERNAFSAN DAN SIRKULASI yaitu memastikan situasi dan keadaan pasien
Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem, aman atau tidak dengan memanggil nama atau
diantara sistem yang utama adalah sistem sebutan Pak!!!, Bu!!!!, Mas!!!, Mbak!!!, dll yang
pernafasan dan sistem sirkulasi. Kedua-dua sistem umum dengan keras disertai menyentuh atau
ini, merupakan komponen utama yang memainkan menggoyangkan bahu dengan mantap, sambil
peranan penting untuk mempertahankan hidup. memanggil namanya. Prosedur ini disebut sebagai
Jika terganggunya salah satu fungsi dari sistem ini, teknik touch and talk. Hal ini cukup untuk
ini dapat mengakibatkan ancaman kehilangan membangunkan orang tidur atau merangsang
nyawa. Tubuh dapat menyimpan makanan untuk seseorang untuk bereaksi. Jika tidak ada respon,
beberapa minggu dan menyimpan air untuk kemungkinan pasien tidak sadar. Terdapat tiga
beberapa hari, tetapi hanya dapat menyimpan derajat tingkat kesadaran, yaitu, sadar penuh,
oksigen (O) untuk beberapa menit saja. 1,3 setengah sadar, dan tidak sadar. Sadar penuh yang
Sistem pernafasan memberikan pasokan bererti pasien dalam keadaan sadar, berorientasi
oksigen kedalam tubuh sesuai dengan kebutuhan baik terhadap diri, waktu dan tempat, setengah
dan juga mengeluarkan karbondioksida (CO2). sadar yang bererti pasien mengantuk atau
Sistem sirkulasi inilah yang bertanggungjawab bingung, manakala pasien tidak sadar bererti
memberikan pasokan oksigen dan nutrisi pasien tidak ada apa-apa respon.1,5
keseluruh jaringan tubuh. Diantara komponen- Jika pasien berespon tinggalkan pada
komponen yang berhubungan dengan sirkulasi posisi dimana ditemukan dan hindari kemungkinan
adalah jantung, pembuluh darah yang terdiri dari resiko cedera lain yang bisa terjadi dan analisa
artery, vein, dan capillary, serta darah dan kebutuhan tim gawat darurat. Jika sendirian,
komponen-komponennya.3 tinggalkan pasien sementara, mencari bantuan.
Dalam sistem sirkulasi, jantung berfungsi Observasi dan kaji ulang secara regular. Jika pasien
untuk memompa darah dan kerjanya sangat tidak berespon berteriak minta tolong. Kemudian
berhubungan erat dengan sistem pernafasan. Pada atur posisi pasien, sebaiknya pasien terlentang
umumnya, semakin cepat kerja jantung berlaku, pada permukaan keras dan rata. Jika ditemukan
60
http://intisarisainsmedis.weebly.com/
E- ISSN: 2503-3638, Print ISSN: 2089-9084
ISM VOL. 6 NO.1, MEI-AGUSTUS, HAL 58-64
tidak dalam posisi terlentang, terlentangkan dibawah bagian ujung tulang rahang korban.
pasien dengan teknik log roll, secara bersamaan Tengadahkan kepala dan tahan serta tekan dahi
kepala, leher dan punggung digulingkan. Atur korban secara bersamaan sampai kepala
posisi untuk penolong. Berlutut sejajar dengan pasien/korban pada posisi ekstensi. Manakala,
bahu pasien agar secara efektif dapat memberikan cara untuk melakukan teknik jaw thrust manuvere
resusitasi jantung paru (RJP).5 (gambar 1b) adalah letakkan kedua siku penolong
sejajar dengan posisi korban. Kemudian, kedua
Terakhirnya, nadi karotis diperiksa. tangan memegang sisi kepala korban. Penolong
Menurut AHA Guideline 2010 tidak menekankan memegang kedua sisi rahang dan kedua tangan
pemeriksaan nadi karotis sebagai mekanisme penolong menggerakkan rahang keposisi depan
untuk menilai henti jantung karena penolong secara perlahaan. Akhirnya, pertahankan posisi
sering mengalami kesulitan mendeteksi nadi. Jika mulut korban tetap terbuka.1,5
dalam lebih dari 10 detik nadi karotis sulit Apabila terdapat benda asing yang
dideteksi, kompresi dada harus dimulai. Penolong mengobstruksi jalur nafas pasien,ia dikeluarkan.
awam tidak harus memeriksa denyut nadi karotis. Kemudian cek tanda kehidupan iaitu respon dan
Anggap cardiac arrest jika pasien tiba-tiba tidak suara napas pasien. Jangan mendongakkan dahi
sadar, tidak bernapas atau bernapas tapi tidak secara berlebihan, secukupnya untuk membuka
normal (hanya gasping).5 jalan napas saja, karena pasien boleh ada cedera
leher. 2,5
A (Airway)
Menurut AHA Guideline 2010
Pastikan jalan nafas terbuka dan bersih yang
merekomendasikan untuk gunakan head tilt-chin
memungkinkan pasien dapat bernafas.
lift untuk membuka jalan napas pada pasien tanpa
ada trauma kepala dan leher. Sekitar 0,12-3,7%
Pemeriksaan Jalan Nafas
mengalami cedera spinal dan risiko cedera spinal
Untuk memastikan jalan nafas bebas dari
meningkat jika pasien mengalami cedera
sumbatan karena benda asing. Bila sumbatan ada
kraniofasial dan/atau GCS <8. Manakala, gunakan
dapat dibersihkan dengan tehnik cross finger ( ibu
jaw thrust jika suspek cedera servikal. Pada pasien
jari diletakkan berlawan dengan jari telunjuk pada
suspek cedera spinal lebih diutamakan dilakukan
mulut korban). Cara melakukan tehnik cross finge
restriksi manual (menempatkan 1 tangan di ditiap
adalah pertama sekali silangkan ibu jari dan
sisi kepala pasien) daripada menggunakan spinal
telunjuk penolong. Kemudian, letakkan ibu jari
immobilization devices karena dapat mengganggu
pada gigi seri bawah korban dan jari telinjuk pada
jalan napas tapi alat ini bermanfaat
gigi seri atas. Lakukan gerakan seperti
mempertahankan kesejajaran spinal selama
menggunting untuk membuka mulut korban.
transportasi.5
Akhirnya, periksa mulut setelah terbuka apakah
ada cairan,benda asing yang menyumbat jalan
nafas.5
1. Mulut ke mulut
Merupakan cara yang cepat dan efektif. Pada
saat memberikan penolong tarik nafas dan mulut
penolong menutup seluruhnya mulut
pasien/korban dan hidung pasien/korban harus
ditutup dengan telunjuk dan ibu jari
penolong.Volume udara yang berlebihan dapat
menyebabkan udara masuk ke lambung. 5
(a)
3. Mulut ke stoma
Dilakukan pada korban yang terpasang
trakheostomi atau mengalami laringotomi.
(gambar5).5
63
http://intisarisainsmedis.weebly.com/
E- ISSN: 2503-3638, Print ISSN: 2089-9084
ISM VOL. 6 NO.1, MEI-AGUSTUS, HAL 58-64
DAFTAR PUSTAKA
1. American Heart Association.2010.Part 4 Adult
Basic Life Support in Circulation Journal
2. Subagjo A, Achyar,Ratnaningsih E, sugiman T,
Kosasih A,Agustinus R.2011.Bantuan Hidup
Jantung Dasar BSCL Indonesia.Edisi
2011.Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia ( PERKI)
3. Wiryana IM, Sujana IBG,Sinardja K, Budiarta
IG. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi.
Jakarta: Indeks.2010
4. Latief S.A. Petunjuk Praktis Anestesologi. Edisi
kedua. Penerbit FKUI. Jakarta.2010
5. Miller RD.Anestesia, 5th ed.Churcill
Livingstone. Philadelphia.2000.
SIMPULAN
Resusitasi mengandung arti harfiah
menghidupkan kembali tentunya dimaksudkan
usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
mencegah suatu episode henti jantung berlanjut
menjadi kematian biologis. Bantuan Hidup Dasar
(BHD) atau Basic Life Support (BLS) bertujuan
dengan cepat mempertahankan pasokan oksigen
ke otak, jantung dan alat-alat vital lainnya sambil
64
http://intisarisainsmedis.weebly.com/