Kas yaitu aktiva yang paling likuid ,merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran
serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.Pada umumnya kas diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar.Kas terdiri dari uang logam,uang kertas, dan dana yang tersedia padadeposito di Bank.
Instrumen yang dapat dinegosiasikan seperti pos wesel (money order) ,cekyang disahkan (certified
check),cek kasir (cashier check),cek pribadi, dan wesel bank (bank draft) juga dipandang sebagai
kas.
Kas adalah aktiva yang paling rentan untuk disalahgunakan.Manajemen biasanya menghadapi dua
masalah akuntansi untuk transaksi kas
1. Pengendalian tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak
diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karywan
2. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ada di tangan dan
transaksi kas dengan tepat.
Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas, ddibutuhkan
pengendalian internal (internal control) yang efektif atas kas.Untuk menyelenggarakan pengendalian
atas aktiva likuid karena semakin banyaknya transaksi yang dilakukan dengan kartu kredit atau kartu
debet.
PELAPORAN KAS
Definisi Piutang
Piutang (receivables) adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainya.
Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai lancar (jangka pendek) atau tidak
lancar (jangka panjang). Piutan lancar (current receivables) diharapkan akan tetagih dalam satu
tahun atau selama satu siklus-siklus operasi berjalan, mana yang lebih panjang. Semua piutang lain
diklasifikasikan sebagai pitang tidak lancar (non current receivables). Pitang selanjut nya
diklasifikasikan dalam neraca baik sebagai piutang atau piutang non dagang.
Piutang dagang (trade receivables) adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang jasa
yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang dagang,biasanya yang paling
signifikan yang dimikili perusahaan, bisa disubklasifikasikan menjadi piutang usaha dan wesel
tagih.Piutang usaha (accounts receivables) adalah janju lisan dari pembeli untuk membayar barang
atau jasa yang dijual.Piutang usaha biasanya dapat ditagih dalam waktu 30 sampai 60 hari dan
merupakan akun terbuka (open accounts) yang berasal dari perluasan kredit jangka pendek.wesel
tagih (notes receivables) adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu di masa depan.wesel tagih dapat berasal dari penjualan, pembiayaan, atau transaksi
lainnya.Wesel tagih bisa bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang.
Piutang nondagang (nontrade receivables) berasal dari berbagai transaksi. Sejumlah contoh piutang
nondagang adalah:
Dalam sebagian besar transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah harga pertukaran diantara
kedua belah pihak.Harga Pertukaran (the exchange price) adalah jumlah yang terutang dari
debitor.(seorang pelanggan atau peminjam )dan umumnya dibuktikan engan beberapa jenis
dokumen bisnis, Biasanya berupa faktur (invoice). Dua faktor yang bisa memperumit pengukuran
harga pertukaran adalah 1). Ketersediaan diskon (diskon dagang dan diskon tunai) 2).Lamanya waktu
antara tanggal penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran (unsur bunga).
Diskon dagang
Harga barang biasanya dapat dikenakan diskon dagang atau kuantitas. Diskon dagang (trade discon)
semacam itu digunakan untuk menghindari perubahan yang sering terjadi dalam katalog, untuk
mengutip harga yang berbeda bagi pembelian dalam kuantitas yang berbeda, atau untuk
menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing
Diskon yang biasanya dikutip sebagai presentase. Sebagai contoh, jika harga tertera pada buku teks
anda adalah $90, dan penerbit menjualnya ke toko buku mahasiswa berdasarkan daftar harga
dikurangi diskon dagang sebesar 30%, maka piutang yang dicatat oleh penerbit buku adalah
$63/buku. Praktik yang umum disini adalah mengurangi diskon dagang dari daftar harga dan
kemudian menagih harga bersih nya.
Diskon tunai (diskon penjualan) (seles diskon) diberikan sebagai perangsang agar pembeli melakukan
pembayaran secepatnya. Diskon semacam ini dinyatakan dalam bentuk istilah seperti 2/10, n/30
(diskon 2% jika dibayarkan dalam 10 hari, jumlah kotor jatuh tempo dalam 30 hari), atau 2/10,
E.O.M. net 30, E.O.M (diskon 2% jika dibayarkan dalam sepuluh hari dari akhir bulan, dengan
pembayaran penuh dilakukan pada hari ke 30 bulan berikutnya).
Perusahaan biasanya memanfaatkan diskon penjualan kecuali kas nya sangat terbatas. Dan biasanya
mencatat transaksi penjualan dan diskon terkait dengan mencatat piutang dan penjualan dalam
jumlah kotor. Diskon penjualan hanya diakui dalam akun apabila pembayaran diterima dalam
periode diskon. Diskon penjualan lalu akan ditunjukan dalam laporan laba rugi sebagai pengurang
atas penjualan untuk mendapatkan penjualan bersih. Jika yang digunakan adalah metode kotor,
maka diskon penjualan harus dilaporkan sebagai pengurang atau penjualan dalam laporan laba rugi.
Penandingan yang tepat mengharuskan estimasi yang memadai atas jumlah diskon material yang
diharapkan akan diambil, dan harus dibebankan terhadap penjualan. Jika yang digunakan adalah
metode bersih maka diskon penjualan yang hilang diperlakukan sebagai pendapatan lain-lain.
Pelaporan piutang melibatkan klasifikasi dan penilaian dalam neraca. Klasifikasi, seperti telah
dibahas, melibatkan penentuan lamanya waktu setiap piutang akan beredar. Piutang yang
diperkirakan akan tertagih dalam satu tahun atau satu siklus operasi tergantung mana yang lebih
panjang diklasifikasikan sebagai lancar, sementara semua piutang lainya diklasifikasikan sebagai
jangka panjang.
Penilaian piutang sedikit lebih kompleks. Piutang jangka pendek dinilai dan dilaporkan pada nilai
realisasi bersih jumlah bersih yang diperkirakan akan diterima dalam bentuk kas. Penentuan nilai
realisasi bersih (net realizable value) memerlukan estimasi baik atas piutang yang tak tertagih
maupun retur penjualan dan pengurangan harga yang diberikan.
Suatu wesel tagih di dukung oleh promes formal yaitu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada suatu tanggal dimasa depan. Wesel semacam itu merupakan instrumen yang dapat
dinegosiasikan yang ditanda tangani oleh pembuat atau maker untuk kepentingan yang dibayar atau
menerima (payee) yang mungkin secara legal dan secara cepat bisa menjual atau mentransfer nya ke
pihak lain. Walaupun wesel berisi unsur bunga karena nilai waktu dari uang, namun wesel
diklasifikasikan sebagai berbunga dan tanpa bunga. Wesel berbunga memiliki suku bunga
ditetapkan, sementara wesel tanpa bunga (bunga nol) memasukkan bunga sebagai bagian dari nilai
nominal yang tidak dinyatakan secara eksplisit. Wesel jangka pendek bisanya dicatat pada nilai
nominal atau dikurangi penyisihan karena bunga implisit dalam nilai jatuh tempo adalah tidak
material. Akantetapi, wesel tagih jangka panjang harus dicatat dan dilaporkan pada nilai sekarang
dari kas yang diperkirakan akan tertagih.