Oleh :
Nama : Aditya Dwi Jendra
NRP : 143020319
Kelompok :K
No. Meja : 6 (Enam)
Asisten :Syarifah Ulfah
Tanggal Percobaan : 16 Maret 2017
Tanggal Pengumpulan :22 Maret 2017
I. Tujuan Percobaan
Kacang kedelai
Pengukusan t = 30 menit
Penyangraian Pencampuran
Ragi
Plastik Pengemasan
Fermentasi t = 24 jam
Tempe
Pencampuran
dan fermentasi Penirisan Pengukusan
Tempe
VI. Hasil pengamatan
Berdasarkan pengamatan terhadap pembuatan tempe yang telah dilakukan
maka didapat hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Keterangan Hasil
Basis 200 gram
Bahan utama Kacang kedelai 95,24% =
Ragi = 0,95%
Bahan tambahan Tapioka = 3,81%
Berat produk 149 gram
%Produk
Organoleptik :
1. Warna Kuning pucat
2. Rasa -
3. Aroma Bau langu
4. Tekstur Lembek
5. kenampakan Tidak menarik
VII. Pembahasan
Berdasarkan SNI tempe menyatakan bahwa tempe yang baik yaitu berwarna
putih, dan tidak berbau. Dapat disimpulkan bahwa tempe yang dihasilkan dari
percobaan di laboratorium tidak termasuk SNI karena berbau langu, memiliki
berwarna kuning
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan tempe kedelai didapatkan hasil
bahwa pembuatan tempe kedelai dengan basis 200 gram menghasilkan
berat produk sebesar 149 gram dengan % produk sebesar 74,5%. Tempe
kedelai memiliki warna kuning pucat, aroma bau langu, tekstur lembek,
dan kenampakan tidak menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Intan. 2014. Makalah pembuatan Tempe. http://intan-
azizah.blogspot.co.id. Diakses: 18 Maret 2017
Ferlina, F. (2009). Tempe. http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php. Diakses: 18 Maret
2017.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
KUIS
Jawab : Glazzing pada pembuatan mie basah proses ini dilakukan dengan
menambahkan minyak nabati pada mie yang telh matang yang bertujuan
agar mie tidak saling menempel diperoleh mie yang terlihat mengkilat dan
bertekstur lembut.
3. Apa yang dimaksud dengan knocking down?
Jawab : Knocking down adalah proses dimana adonan roti setelah fermentasi
pertama diberi pukulan atau bantingan untuk mengeluarkkan CO2 berlebih
didalam adonan roti tersebut.