BAB I
PENDAHULUAN
berbagai fasilitas demi kenyamanan, kemudahan dan kualitas hidup manusia, oleh
karena itu pengembangan sumber daya alam dan pengembangan kualitas sumber
daya manusia harus terus ditingkatkan. Dalam hal ini geologi sebagai ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan sebagai dasar untuk mengolah dan
Pada saat ini aspek yang paling berperan dalam kelangsungan pembangunan
daerah adalah sumber daya alam non hayati (sumber daya mineral dan energi),
dimana di Indonesia sumber daya alam non hayati ini masih merupakan
sumber daya alam ini harus ditingkatkan, baik untuk eksplorasi maupun
inventarisasi.
alam ini telah banyak dilakukan oleh para peneliti, tapi umumnya masih dalam
lingkup yang regional. Untuk penyediaan data-data yang lebih detail dalam sekala
lokal, perlu dilakukan penelitian geologi di setiap daerah. Atas dasar itulah penulis
tertarik untuk melakukan penelitian pada daerah Passui dan sekitarnya Kecamatan
1
2
data-data dengan skala lokal, yang mencakup beberapa aspek telitian geologi
penelitian.
struktur geologi, sejarah geologi, dan potensi bahan galian pada Daerah Passui dan
geologi permukaan yang berdasarkan aspek- aspek geologi dan terpetakan pada
stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi, dan potensi bahan galian pada daerah
penelitian.
1.1). Secara geografis daerah ini terletak pada 119o5200 - 119o5600 Bujur
Timur dan 032400 - 032800 Lintang Selatan. Daerah ini terpetakan dalam
Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 50.000 Lembar Belajen 2012 62 Edisi 1 tahun
km2. Untuk menuju daerah penelitian dapat dicapai dengan menggunakan jalur
darat berupa kendaraan roda dua ataupun roda empat. Jarak tempuh dari kota
Makassar ke lokasi penelitian sekitar 250 km dengan waktu tempuh sekitar tujuh
(7) jam perjalanan dengan menggunakan sepeda motor dari Kota Makassar.
4
Maksud dan tujuan dari penelitian akan tercapai jika tahapan dan metode
berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan dan memberikan hasil yang maksimal.
Secara garis besar metode dan tahapan penelitian dapat dilihat pada diagram alir
(Gambar 1.2).
lapangan dan pemetaan geologi permukaan dengan cara pengamatan yaitu melihat
penelitian secara umum dibagi dalam 5 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap
penyusunan dan presentasi laporan. Secara rinci keenam tahapan tersebut adalah
sebagai berikut :
mendapat surat izin legalitas penelitian, terdiri atas pengurusan perizinan kepada
penelitian dari literatur ataupun tulisan tulisan ilmiah yang berisi tentang hasil
peralatan lapangan dan rencana kerja. Peta yang digunakan pada penelitian ini
adalah peta dengan skala 1 : 25.000 dimana jarak antar stasiun pengamatan
geologi lebih kurang berjarak 250 meter di lapangan atau sama dengan 1 cm di
peta. Pembuatan lintasan pengambilan data diusahakan tegak lurus jurus lapisan
batuan, dengan harapan agar jenis litologi yang dijumpai tidak sama.
stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi serta potensi bahan galian daerah
pemetaan detail dan pengecekan ulang. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
untuk mengetahui kondisi lapangan pada daerah penelitian, serta lintasan yang
akan dilalui untuk mendapatkan data yang akurat dengan memanfaatkan waktu
seefisien mungkin.
a. Pengamatan dan pengambilan data serta penentuan lokasi pada peta dasar
singkapan.
relief (bentuk puncak, bentuk lembah dan keadaan lereng), pelapukan (jenis
dan tingkat pelapukan), soil (warna, jenis dan tebal soil), erosi (jenis dan
tingkat erosi), gerakan tanah, sungai (jenis sungai, arah aliran, bentuk
penampang dan pola aliran sungai serta pengendapan yang terjadi), tutupan
penelitian, antara lain meliputi kondisi fisik singkapan batuan yang diamati
dan pengambilan contoh batuan yang dapat mewakili tiap satuan untuk
lapangan untuk analisis dan interpretasi lebih lanjut dan lebih spesifik tentang
geologi pada daerah penelitian. Tahap pengolahan dan analisis data geologi terdiri
dari :
keadaan lereng.
Tingkat pelapukan, jenis pelapukan, jenis material, jenis erosi, tipe erosi.
BREKSI ROMBAKAN
KERIKIL (gravel)
KONGLOMERAT BREKSI
BERANGKAL
BERANGKAL BERANGKAL
64
KONGLOMERAT BREKSI
KERAKAL
KERAKAL KERAKAL
4
KONGLOMERAT BREKSI
BUTIRAN
BUTIRAN BUTIRAN
2
PASIR SANGAT
BATUPASIR SANGAT KASAR
KASAR
1
PASIR KASAR BATUPASIR KASAR
PASIR (sand)
1/2
PASIR SEDANG BATUPASIR SEDANG
1/4
PASIR HALUS BATUPASIR HALUS
1/8
PASIR SANGAT
PATUPASIR SANGAT HALUS
HALUS
1/16
LUMPUR (mud)
LANAU
BATULANAU
(silt)
1/256
LEMPUNG
BATULEMPUNG / SERPIH (shale)
(clay)
Koreksi dip diperoleh dari pembuatan sayatan A-B pada peta geologi
Keterangan :
Sin : Sudut terkecil yang diperoleh dari garis sayatan dan strike batuan
(Bearing)
Penampang geologi diperoleh dari pembuatan garis sayatan A-B yang
Ketebalan diperoleh dari nilai koreksi dip yang di plot dalam penampang
Keterangan :
t : ketebalan (m)
Sekala peta (1 : 25.000)
3. Pengolahan data struktur, antara lain :
lebih lanjut mencakup aspek geomorfologi, aspek stratigrafi dan aspek struktur
1. Analisa geomorfologi, meliputi tipe morfologi, jenis gerakan tanah, jenis sungai,
pola aliran sungai, tipe genetik sungai, stadia sungai. Data ini digunakan untuk
sayatan tipis batuan yang bertujuan untuk mengetahui secara terperinci tekstur
(1962) dan WTG (1982) untuk batuan sedimen, serta Travis (1955) untuk
batuan metamorf.
lingkungan pengendapannya.
13
3. Analisa struktur geologi, meliputi identifikasi ciri ciri struktur geologi, hasil
pengolahan data kekar dan kedudukan batuan. Data ini digunakan untuk
4. Analisa bahan galian, pengolahan data ini bertujuan untuk menentukan potensi
bahan galian.
morfogenesa. Ada pula peta pola aliran dan tipe genetik sungai yang dibuat
data dalam kolom stratigrafi yang terdiri dari formasi, satuan, tebal, deskripsi
3. Peta struktur geologi, interpretasi yang dilakukan merupakan hasil dari penciri
5. Peta geologi merupakan interpretasi akhir, yaitu data yang telah diinterpretasi
pada peta geomorfologi, kolom stratigrafi dan peta struktur geologi dijadikan
penelitian.
data dan hasil analisa yang kemudian dituangkan menjadi suatu laporan ilmiah yang
memuat semua data lapangan, hasil analisa dan interpretasi secara sistematik
berupa uraian deskriptif maupun gambar/ foto dan peta dan dipresentasikan dalam
Alat dan bahan yang akan digunakan selama kegiatan penelitian ini terbagi
dalam dua kategori yakni alat yang digunakan pada saat di lapangan dan alat yang
peta rupa bumi sekala 1 : 50.000 terbitan Bakosurtanal Edisi I tahun 1991.
3. Laptop
5. Palu geologi
8. Kamera digital 16 MP
11. Komparator
14. Busur
15. Penggaris
16. Clipboard
9. Kamera digital 12 MP
10. Literatur
Ada beberapa ahli geologi telah melakukan penelitian geologi di daerah ini
baik secara lokal maupun regional. Hasil penelitian geologi yang dijadikan acuan
1. Van Bemmelen (1949), yang meneliti tentang evolusi Zaman Tersier dan
Kwarter Sulawesi bagian Selatan dan membahas potensi bahan galian yang
ada di Sulawesi .
Geologi Lembar Majene dan Bagian Barat Lembar Palopo, Sulawesi Selatan.