TEKNOLOGI BENIH
Oleh :
Nim :D1A013059
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
PENDAHULUAN
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasat
mata, tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan
tumbuhan yang tidak menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga
spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Angiospermae
sendiri dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan
berkeping dua (dikotil).
Biji merupakan alat untuk melestarikan keturunan tumbuhan yang
bersangkutan. Biji biasanya dihasilkan oleh tumbuhan yang berbunga. Selain
untuk perkembangbiakan, biji juga merupakan tempat penyimpanan cadangan
makanan yang digunakan oleh organisme lain untuk memenuhi kebutuhan
makanannya.
Secara morfologi, biji dapat dibedakan menjadi dua, apakah biji yang
dihasilkan oleh tumbuhan tersebut berupa biji belah atau bukan. Karena
karekteristik dari suatu biji sangatlah mempengaruhi morfologi dan anatomi akar,
batang, dan daun yang akan dibentuk pada waktu pertumbuhan.
1.4 Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok dan kerangka pikir serta tujuan yang akan
dicapai dalam
penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Karena kacang tanah mempunyai dua keping biji
2. Karena jagung mempunyai satu keping biji
Setiap biji yang sangat muda dan sedang tumbuh selalu terdiri atas tiga bagian, yaitu (1)
embrio, (2) kulit biji, (3) endosperm. Pada biji dikotil yang sudah masak, endosperm tidak
ditemukan lagi karena sudah habis diserap oleh embrio untuk pertumbuhannya sebelum
perkecambahan. Jadi pada biji dikotil pada waktu masak hanya memiliki (1) embrio yang terdiri
dari kotiledon, plumule, dan radikel, dan (2) kulit biji (seed coat atau testa). Sedangkan pada biji
tanaman monokotil, biji normalnya mempunyai ketiga bagian pokok tadi, yaitu embrio, kulit biji,
dan endosperm.
Biji merupakan suatu organisasi yang tersusun rapi, mempunyai persediaan bahan
makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Walaupun banyak
hal yang terdapat pada biji, tetapi baik mengenal jumlah, bentuk maupun strukturnya,
mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu menjamin kelangsungan hidupnya.
Pengetahuan tentang struktur biji akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan
kedua struktur biji tersebut.
Bagian-bagian biji terdiri dari 3 bagian dasar :
1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari
struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon
(calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan
oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon misalnya
: rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-
kacangan.
3. Pelindung biji
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-
kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang
mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung.
Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya
tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan
mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub
kelas monokotiledon dan dikotiledon ;
a. Sub kelas monokotiledon: cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji
masak dan dikecambahkan serta telah menyerap air.
Contoh : jagung, padi, gandum.
b. Subkelas dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm
sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh : kacang-kacangan,
bunga matahari dan labu. (Sutopo, L. 2002).
Keterangan gambar
Permukaan luar Permukaan dalam
Permukaan luar Permukaan dalam
1. jaringan buah
kulit biji
1. hilum
2. endosperm
kotiledon
JAGUNG
ekor gabah
kulit biji
1. hilum
endosperm
1. isi beras putih
PADI
kulit biji
kotiledon
1. hilum
rodikula
plumula
KEKEDELEI
4.2 PEMBAHASAN
Perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil dapat kita lihat dari bentuk
biji dan bagian-bagiannya. Pada biji monokotil, contohnya jagung hanya terdapat satu
kotiledon saja yang sering disebut skutelum. Sedangkan pada biji dikotil, contohnya
kacang tanah memiliki dua kotiledon atau keping biji yang berfungsi sebagai tempat
tersimpannya cadangan makanan.
posisi jaringan penyimpan makanan setelah berkecambah, tipe perkecambahan
hipogeal dan epigeal serta bagian-bagian dari kecambah jagung,padi, kedelei dan kacang
tanah dapat dilihat pada lampiran hasil pengamatan.
Perbedaan kecambah monokotil dapat kita lihat dari strukturnya, yaitu pada
kecambah monokotil struktur kecambahnya meliputi radikula, plumula, akar primer,
JAWABAN
1. Pada buah dikotil memiliki struktur benih pada saat perkecambahan ialah berkeping dua,
sedangkan pada monocotyl ia memiliki satu keeping lembaga dan pada bagain buah nya
terdapat serabut sebagai penguhubung lapisan dalam sehingga memudahkan kita untuk
membedakan antar lapisan baik itu mesocarp, endocarp, maupun eksocarpnya.
Pada umumnya struktur biji sama yaitu ada kotiledon, plumula, radikula. Yang
membedakan hanya pada biji monokotil terdapat testa dan tidak terdapat epikotil dan
hipokotil, sedangkan biji dikotil terdapat skutelum dan terdapat epikotil dan hipokotil.
Perkecambahan biji monokotil dan biji dikotil mempunyai tipe perkecambahan
yang berbeda. Biji monokotil tipe perkecambahan hipogel (kotiledon berada di bawah
permukaan tanah), sedangkan biji dikotil tipe perkecambahan epigeal (kotiledon berada
di atas permukaan tanah). Air sangat berpengaruh terhadap perkecambahan. Tanpa
adanya air perkecambahan tidak akan terjadi.
5.2 Saran
Pada akhir penelitian ini kami menyarankan untuk praktikum selanjutnya agar
lebih baik lagi sehingga memperoleh hasil yang memuaskan. Sebaiknya dalam
melakukan penelitian atau percobaan harus membutuhkan waktu lama. Karena untuk
menganalisis semua yang terjadi pada tumbuhan tersebut. Jika dalam waktu yang singkat,
mungkin hasil percobaan tersebut kurang memuaskan
http://www.hasilpraktikum.wenniyulismamahendri.com./perkecambah